Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Kurniawan
"Kita semua sadar sejak dahulu kala bahwa setiap manusia perlu melakukan komunikasi tanpa mengenal batas dan jarak. Demikian halnya dengan jasa kurir-yang dahulu hanya dikenal pengiriman dokumen saja tanpa mengenal jarak bahkan terkadang dilakukan dengan berjalan kaki.
Industri pos di indonesia telah didominasi selama ini oleh PT POS INDONESIA- sebagal Badan Usaha Milik Negara yang bertanggung jawab atas aktifitas perposan mencakup wilayah nusantara dan internasional. Saat ini, banyak
penyelenggara jasa titipan swasta ikut meramaikan industri perposan ini baik nasional maupun internasional.
Sebagai salah satu pemain besar dalam industri jasa titipan, PT Titipan Kilat (TuG) telah berkecimpung dalam industri ini sejak 30 tahun yang lalu. TIKI memulai usahanya dengan hanya memiliki pelayanan untuk kota tujuan Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Pangkal Pinang. Saat ini, TIKI memiliki kantor cabang sebanyak 240 buah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam industri manufaktur maupun jasa, kita selalu berharap bahwa dapat terjalin hubungan yang khusus dengan setiap pelanggan sehingga mereka akan selalu
datang kembali melakukan transasksi dengan perusahaan kita. Dalam kasus kesetiaan pelanggan TIKI ini, penulis menemukan bahwa terdapat 34 % responden menggunakan TIKI pertama kali sejak lebih dari 4 tahun lalu dan diikuti oleh 30 % responden yang menyatakan bahwa menggunakan TIKI pertama kali sejak 1-2 tahun lalu. Penulis menemukan fakia bahwa 34 % responden terbanyak menggunakan TIKI 1-2 kali dalam 1 tahun terakhir dan diikuti oleh 15 % responden yang menggunakan TTKI lebih dan 8 kali dalam 1 tahun terakhir.
Hampir seluruh responden menyatakan puas dengan keseluruhan pelayanan TIKI dengan nilai rata-rata sebesar 4,05 dari skala 5 dan mereka juga menyatakan
tetap berminat menggunakan TIKI di masa yang akan datang dengan nilai rata-rata sebesar 4,06 dan skala 5. Alasan-alasan yang berada di belakang semua hal ini adalah bahwa para konsumen puas terhadap pelayanan TIKI dengan alasan ketepatan waktu, keamanan barang kiriman dan TIKI sebagai pilihan terbaik dalam mengirim paket/dokumen/uang. Perilaku pelanggan yang setia ditunjukkan dengan hal-hal sebagai berikut telah menggunakan TIKI berulang kali, memberikan rekomendasi ke pihak lain, tidak tergoda bujukan/promosi perusahaan pesaing dan harga murah yang ditawarkan pesaing tidak menjadi faktor penting.
Profil kelompok responden Repeat Customer merupakan kelompok terbesar sebanyak 51 % dan diikuti oleh kelompok Loyal Clients sebanyak 21 % serta kelompok Loyal Advocates sebanyak 28 %.
Kelompok Loyal Advocates merupakan kelompok responden terbesar yang menyatakan sangat berminat untuk tetap menggunakan jasa TIKI di masa yang akan datang (14 responden), dan terdapat 48 responden yang menyatakan bahwa mereka hanya menggunakan TIKI dalam mengirim paket/dokuinen/uang. Kebanyakan responden memperoleh informasi tentang TIKI dan teman dan anggota keluarga, hal ini menunjukkan bahwa aktifitas komunikasi word-of-mouth sangat berperan dalam menyebarluaskan keberadaan TIKI dan membantu membentuk kesetiaan yang tercipta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuaji Prasetyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Digital Innovation, Perceived Value, dan Loyalty Program terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan yang berdampak ke Kesetiaan Pelanggan di PT. Garuda Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan perangkat lunak SmartPLS, untuk melihat hubungan dan tingkat signifikansi dari Digital Innovation, Perceived Value, dan Loyalty Program dalam mempengaruhi Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Pelanggan. Kemudian juga akan dilihat hubungan dan besar pengaruh dari Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Pelanggan terhadap Kesetiaan Pelanggan di PT. Garuda Indonesia.
Data diambil berdasarkan jawaban kuesioner responden yang pernah terbang dengan Garuda Indonesia dan juga menjadi anggota GarudaMiles (Loyalty Program dari Garuda Indonesia). Hasil evaluasi menyatakan bahwa Digital Innovation mempunyai dampak yang signifikan terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan setelah menghilangkan beberapa indikator. Percieved Value mempunyai dampak signifikan terbesar terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dibandingkan dengan 2 variabel lainnya. Loyalty Program tidak mempunyai dampak yang signikan terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa kepuasan dan kepercayaan pelanggan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesetiaan pelanggan.

ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of Digital Innovation, Perceived Value, and Loyalty Program toward Customer Loyalty through Customer Satisfaction and Loyalty in PT. Garuda Indonesia. This research will be use PLS-SEM as software to observe the relationship and significance of variable Digital Innovation, Perceived Value, and Loyalty Program toward Customer Satisfaction and Customer Trust. Which is finally, also observe the relationship and how significant the Customer Satisfaction and Customer Trust to influence the Customer Loyalty in Garuda Indonesia.
Data is taken from questionnaires from respondent which flying with Garuda Indonesia which also member of GarudaMiles (Loyalty Program of Garuda Indonesia). The result of the study shows Digital Innovation have significant influence on customer satisfaction and trust by removing some indicators. Perceived Value have the most significant influence on customer satisfaction and trust compare to other 2 variables. Loyalty Program doesn't have significant influence on customer satisfaction and trust. The result also show that customer satisfaction and trust have significant influence on customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suratmin Suria Wijaya
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, konsep pemasaran (marketing) sudah berkembang sangat cepat. Sejak mass marketing muncul pada tahun 1950-an dengan strategi produksi massal untuk menekan biaya produksi seminimal mungkin, kemudian target market pada tahun 1980-an, dan customize marketing pada tahun 1990-an sampai era globalisasi tahun 2000-an ini, dimana konsep pemasaran telah berkembang menjadi one to one marketing dengan salah satu strategi yang paling popular adalah customer relationship marketing yaitu strategi pemasaran yang berbasis hubungan.
Pelanggan semakin rewel, semakin demanding. Mereka membutuhkan lebih darn sekedar transaksi. Mereka butuh dikenali, dicukupi kebutuhannya, diberikan reward dan tentunya kualitas layanan yang prima. Perilaku pelanggan yang terus berubah seperti ini membuat perusahaan harus dapat menterjemahkan harapan dan keinginan pelanggan darn perspektif pelanggan, bukan dari perspektif perusahaan. Disisi lain perusahaan juga harus bisa mengantisipasi ancaman kompetitor lain yang mungkin akan melakukan hal yang sarna atau bahkan mungkin melampaui apa yang telah dilakukan perusahaan saat ini.
Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas darn peranan para pelanggan, oleh karena itu perusahaan hares dapat mempertahankan pelanggan agar terns menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanan kita, akan tetapi mempertahankan pelanggan bukanlah pekerjaan yang mudah.
Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Survei membuktikan bahwa retensi pelanggan didasarkan atas nilai unik (unique value) yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. nilai unik ini diciptakan dalam benak pelanggan. Karena itu, benak pelanggan hams menjadi titik tolak dalam pembuatan strategi pelanggan yang efektif. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan layanan puma jual yang berkualitas sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan terus berkelanjutan.
Pada penelitian ini akan dianalisis bagaimana layanan purna jual berpengaruh terhadap nilai, kepuasan, loyalitas dan word of mouth pelanggan dalam perspektif pemasaran relasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaifina Fajryn
"Perkembangan teknologi digital telah meningkatkan jumlah e-commerce, serta meningkatkan persaingan untuk menarik pelanggan. Kualitas layanan telah ditelusuri sebagai faktor penting yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan elektronik terhadap loyalitas pelanggan melalui efek mediasi dari kepuasan pelanggan pada pelanggan Lazada di DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling pada 180 responden yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara online. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis regresi linear dan uji sobel, dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Kualitas layanan elektronik berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada pelanggan Lazada di DKI Jakarta; (2) Kualitas layanan elektronik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan pada pelanggan Lazada di DKI Jakarta; (3) Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada pelanggan Lazada di DKI Jakarta; (4) Terdapat pengaruh mediasi dari kepuasan pelanggan terhadap hubungan kualitas layanan elektronik dan loyalitas pelanggan pada pelanggan Lazada di DKI Jakarta.

The development of digital technology has increased the amount of e-commerce, as well as the competition to attract customers. Service quality has been traced as an important factor influencing customer satisfaction and customer loyalty. This study aims to examine the effect of electronic service quality towards customer loyalty through the mediating effect of customer satisfaction on Lazada customers in DKI Jakarta. The research used a quantitative approach with a purposive sampling technique on 180 respondents who were obtained through online questionnaires. The data collected were analyzed using linear regression analysis and the Sobel test, with the help of SPSS software. The results of this study indicate that: (1) The quality of electronic services has a positive effect towards customer loyalty on Lazada customers in DKI Jakarta; (2) The quality of electronic services has a positive effect towards customer satisfaction on Lazada customers in DKI Jakarta; (3) Customer satisfaction has a positive effect towards customer loyalty on Lazada customers in DKI Jakarta; (4) Customer satisfaction acts as a mediator between electronic service quality and customer loyalty on Lazada customers in DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Azzahra
"Customer engagement adalah sebuah konsep yang mempelajari dan menjelaskan mengenai hubungan antara merek dan konsumennya. Penelitian ini menggunakan studi empirik yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara brand image dan brand love dengan customer engagement yang akan mempengaruhi customer trust, customer loyalty, dan word of mouth pada apparel fashion brand sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan data primer yang penulis dapatkan dari kuesioner sebagai bahan analisis penelitian yang disebar melalui online. Penelitian ini juga menerapkan teknik sampling jenis non-probability sampling dengan menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel 243 responden milenial yang merupakan konsumen merek pakaian lokal Indonesia. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan perangkat Analysis of Moment Structures (AMOS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan brand image memberikan pengatuh positif pada brand love. Brand love memberikan pengaruhi positif pada customer engagement. Brand image memberikan pengaruh positif secara langsung pada customer engagement dan tidak langsung melalui mediasi brand love. Sementara itu, customer engagement berpengaruh positif pada customer loyalty dan customer trust. Kemudian customer trust berpengaruh positif pada customer loyalty. Word of mouth dipengaruhi oleh customer loyalty, tetapi tidak dipengaruhi secara langsung oleh customer engagement dan customer trust.

Customer engagement is a concept that studies and explains the relationship between brands and their customers. This thesis uses an empirical study to analyzes the relationship between brand image and brand love towards customer engagement that will affect customer loyalty, customer trust, and word of mouth on apparel fashion brands as the object of the research. Primary data that the author gathered from the online questionnaire as research analysis material was used in this thesis. A non-probability sampling technique using purposive sampling was applied, with a total sample of 243 millennials Indonesian apparel brands respondents. Hypothesis testing in this study uses Structural Equation Modeling (SEM) with Analysis of Moment Structure (AMOS). The result of research shows positive effects of brand image towards brand love. Brand love gives positive affects to customer engagement. There is a direct effect of brand image towards customer engagement and indirect effect with brand love as a mediator. Customer engagement gives positive affects to customer loyalty dan customer trust. Customer trust gives positive affects to customer loyalty. Word of mouth effected by customer loyalty, but it does not effected directly by customer engagement and customer trust."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Sari M.
"Penelitian ini menyelidiki pengaruh antara soft attributes and hard attributes terhadap loyalitas pelanggan melalui mediasi kepuasan dan kepercayaan pada konteks jasa yang memiliki hubungan kontak yang tinggi, yaitu pads industri salon. Berbagai penelitian mengenai loyalitas pelanggan pada industri jasa, hasilnya menunjukkan bahwa hanya 14% perpindahan pelanggan disebabkan karena masalah kualitas jasa yang ditawarkan. Lebih dari 60% pelanggan berpindah karena mereka memiliki pengalaman negatif dengan pelayanan dari penyedia jasa. Oleh karena itu para penyedia jasa berusaha untuk mencari penyebab dari kegagalan pegawai dalam menghantarkan jasa yang ditawarkan dengan mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan. Perusahaan-perusahaan bidang jasa yang mengutamakan kedekatan dengan pelanggan akan memberikan efektifitas jasa yang lebih tinggi dan mampu untuk melakukan sesuatu dengan Iebih balk.
Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh atribut jasa terhadap loyalitas pelanggan pada industri salon. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah industri salon, karena karakteristik industri salon dapat mewakili karakteristik industri jasa dengan ciri mempuyai hubungan kontak yang tinggi. Responden yang digunakan adalah mahasiswi di lingkungan Universitas Indonesia. Metode yang dipakai dalam pengolahan data adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan perangkat lunak LISREL 8.72.
Penelitian ini membuktikan bahwa soft attributes berupa kualitas interaksi dan atmosfir salon memiliki pengaruh positif terhadap hard attribute (perceived performance excellence) sedangkan soft attribute lainnya berupa persamaan karakter tidak memiliki pengaruh positif terhadap hard attribute (perceived performance excellence). Perceived performance excellence memiliki pengaruh tidak langsung yang positif terhadap loyalitas melalui kepuasan dan kepercayaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kualitas interaksi dan atmosfir salon memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas melalui perceived performance excellence, kepuasan dan kepercayaan sedangkan persamaan karakter tidak memiliki hubungan yang positif terhadap loyalitas melalui perceived performance excellence, kepuasan dan kepercayaan.
Penelitian ini mempunyai implikasi penting bagi penyedia jasa. Bahwa kesuksesan hubungan bukan hanya dilihat dari keberhasilan dalam pemberian jasa inti yang ditawarkan (misalnya dalam industri salon pemotongan rambut dan pewarnaan rambut oleh penata rambut) tapi juga meliputi aspek personal dalam suatu hubungan. Membangun hubungan jangka panjang antara pelanggan dan penyedia jasa menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Selain itu atribut jasa seperti atmosfir salon hares diperhatikan oleh penyedia jasa karena dapat mempengaruhi perilaku pelanggan.

The purpose of this research is to explore the effect of soft attributes (e.g. social and relational attributes) on hard attributes (e.g. core attribute performance) in a high contact service context, namely in the hair care service environment. Recent research on customer loyalty in service industries, however, shows that only 14% of customers who defect from service business do so because of problems wih the quality of the services they offer. Greater than two-thirds defected because of negative experiences with service personnel. Service providers may seek to address the problem associated with the human side of service delivery by developing closer relationships with the customers. Service firm that value customer closeness are able to provide higher levels of service effectiveness, the ability to do the right things.
The main problem of this research is hows the effect of service attributes on loyalty in beauty salon industry. This research use beauty salon industry in high contact service context, respandets are female college student in University of Indonesia. Stuctural equation modelling used to analised the data and used Lisrel 8.72.
Results of this research: revelation of positif link between soft attributes such as interaction quality and store atmosphere on hard attributes (perceived performance excellence) but characteristic similarity does not have posit ?f effect on hard attributes (perceived performance excellence). Perceived performance excellence had an indirect effect on loyalty that was mediated by satisfaction and trust. Therefore, conclusion of the research is interaction quality and store atmosphere had an indirect effect on loyalty that was mediated by perceived performance excellence, satisfaction and trust while characteristic similarity does not have positif effect on loyalty through perceived performance excellence, satisfaction and trust.
This reseach has important implications for service providers. Successful customer relationships are a function of not only the successful completion of the core service being offered (i.e the hair cut and color by the hair stylist), but also a function of the personal aspects of the relationship. Moreover, with the number of competitive offerings increasing in the various service industries, developing a lasting relationship with the customers has become even more important. Another service attribute such as store atmosphere should be noticed by providers cause it have effect on human behaviour."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T17848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deo
"Loyalitas pelanggan di sektor bisnis jasa masih menjadi target pernasaran yang menguntungkan bagi perusahaan_ Keunggulan kompetitif adalah rahasia dari keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan yang baik dalam loyalitas pelanggannya adalah J.Co donuts & Coffee. Pemasaran jasa mengangkat banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas pada gerai-gerai donat tersebut.
Beberapa faktor yang akan diteliti dalam mengukur loyalitas adalah atribut produk, kualitas pelayanan, harga, customer indifference dan ekuitas merek. Atribut produk menjadi panting dalam pengambilan keputusan konsumen, banyak perusahaan berupaya mencapai kualitas terbaik produknya. Disisi lain, kualitas pelayanan tetap menjadi nilai terbaik di mata pelanggan jasa. Hal ini tetap berbanding lurus dengan penetapan harga produk yang dijual, dan pentingnya mengukur persepsi harga para pelanggan. Customer indifference juga mempengaruhi loyalitas pada pasar jasa yang pelayanan dan produknya homogen bagi pelanggannya. Faktor terakhir adalah ekuitas merek yang dianggap paling berpengaruh terhadap loyalitas, karena konsumen sangat percaya merek mewakili perceived value yang akan diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan atribut produk, kualitas pelayanan, harga, customer indifference dan ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan melalui metode analisis regresi berganda. Penelitian ini dilakukan terhadap pelanggan J.Co Donuts & Coffee di Jakarta dan Depok, Jawa Barat dengan metode penentuan sample adalah non-probability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan convenience sampling untuk para responden.
Hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi secara positif dan signi_fikan oleh atribut merek, kualitas pelayanan, harga, dan ekuitas merek (hipotesis ke-l, ke-2, ke-3 dan ke-5 diterima). Sementara ditemukan bahwa customer indifference tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan (hipotesis ke-4 tidak diterima). Juga ditemukan bahwa karakteristik pengeluaran per bulan pelanggan JCo Donuts & Coffee homogen pada segmen tertentu saja.
Saran peneliti bagi J.Co pada peningkatan atribut produk, kualitas pelayanan, persepsi harga, dan ekuitas merek dalam mempertahankan konsumen. Khususnya penambahan atribut produk dan penyesuaian harga sangat penting dilakukan karena atribut produk dan harga menjadi faktor yang paling determinan.

Customer loyalty in the service industries sector is still the target and is very profitable for the companies. The secret of the company longevity is competitive advantage. One company that has been very successful in retaining its customer is J. Co Donuts & Coffee. Services marketing have developed the many factors that influence customer loyalty on their doughnut outlets.
Some factors that would be used to measure customer loyalty are product attributes, service quality, price, customer indifference and brand equity. Product attribute is very important during the consumer decision making process, and many companies strive to produce the best quality products. Meanwhile, in the service industry the service quality is still important. This is equivalent toward the price of the product being sold, and the important of measuring customer perception toward the price. Customer indifference it also influences the customer loyalty in service industries which have homogenous products and services according to their customer. The Iast factor is brand equity which is consider most influencing toward customer loyalty, because consumer perceived value toward the brand their trust and are willing to consume. The purpose of this research is to find out the effect of product attributes, service quality, price, customer inderence and brand equity on customer loyally by using multiples regression method The research was conducted on customer of J. Co Donuts & Coffee customer in the Jakarta and Depok area, using non probability sampling method The data collecting technique used in this research is convenience sampling.
The result of this research found that customer loyalty is positively and significantly influenced by product attributes, service quality, price, and brand equity has been positively influenced the customer loyalty (supporting 1S, 2"d 3'd and 5`h hypothesis). Whereas customer indifference did not have a significant influence toward loyalty (4'h hypothesis was not supported). It also found that respondent characteristic in month expenditure is homogen.
This research suggest that J. Co Donuts & Coffee should improve their product attributes, service quality, pricing perception, brand equity in order to uphold their customer loyalty. As a managerial implication from this research, JCo Donuts & Coffee should improve the product attributes and set in the price because these two factors is the most determinant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 17855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
"Penelitian ini hendak mengkaji bagaimana pengaruh yang terjadi antara empat komponen yang membentuk sebuah model dalam penelitian "Pengaruh Penciptaan Nilai Pelanggan terhadap Pembentukan Loyalitas Pelanggan pada Produk Sepeda Motor (Studi Terhadap Loyalitas pada Pelanggan Produk Sepeda Motor Honda)" yaitu nilai pelanggan, kepuasan pelanggan, keunggulan bersaing berkelanjutan dan loyalitas pelanggan.
Motor Honda sebagai sebuah produk kendaraan yang telah memasuki pasar Indonesia semenjak tahun 1960-an merupakan produk yang menjadi market leader dalam kategori sepeda motor. Namun di tengah persaingan usaha yang hypercompetion motor Honda saat ini tidak lagi semulus yang lalu dalam melaju di pasar sepeda motor. Meskipun motor Honda saat ini masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam memilih sepeda motor, akan tetapi dengan gempuran produk-produk dari pesaing dengan keunggulan beraneka ragam yang ditawarkan, apakab pelanggan akan tetap loyal dengan produk-produk motor Honda? Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan loyalitas pelanggan tersebut?
Penelitian ini akan mencoba menjawab pertanyaan besar tersebut dengan menguji hipotesis dari model penelitian yaitu melihat pengaruh bahwa dengan penciptaan nilai pelanggan, pencapaian kepuasan pelanggan dan membentuk keunggulan bersaing yang berkelanjutan akan membentuk loyalitas pada pelanggan.
Fokus penelitian ini adalah produk sepeda motor Honda dengan sampel para pemilik motor Honda di wilayah Jakarta, Depok dan Bogor dengan jumlah sampel sebesar 210 responden. Dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh data yang selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 11.0. Sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut terlebih dahulu indikator-indikator penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya dengan melihat pada nilai MSA, Loading Factor dan nilai a yang pada akhirnya diperoleh 47 indikator yang tetap dimasukkan dalam proses analisis.
Variabel-variabel penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Factor Analysis dan Linear Regression Analysis dengan bantuan perangkat lunak SPSS 11.0 untuk melihat kekuatan hubungan, pengaruhnya antara indikator dengan variabelnya (measurement model) serta antara variabel dengan variabel lainnya (structural model).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Penciptaan nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap pencapaian kepuasan pelanggan, hal ini juga berarti bahwa kepuasan pelanggan secara signifikan dibentuk oleh nilai pelanggan.
2. Penciptaan nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap pembentukan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, hal ini juga berarti bahwa keunggulan bersaing yang berkelanjutan secara signifikan dibentuk oleh nilai pelanggan.
3. Pembentukan keunggulan bersaing yang berkelanjutan berpengaruh positif terhadap pencapaian kepuasan pelanggan, hal ini juga berarti bahwa kepuasan pelanggan secara signifikan dibentuk oleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
4. Penciptaan nilai pelanggan berpengaruh positif terhadap pembentukan loyalitas pelanggan, hal ini juga berarti bahwa loyalitas pelanggan secara signifikan dibentuk oleh nilai pelanggan.
5. Pencapaian kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap pembentukan loyalitas pelanggan, hal ini juga berarti bahwa loyalitas pelanggan secara signifikan dibentuk oleh kepuasan pelanggan,
6. Pembentukan keunggulan bersaing yang berkelanjutan berpengaruh positif terhadap pembentukan loyalitas pelanggan, hal ini juga berarti loyalitas pelanggan secara signifikan dibentuk oleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pauntu, Floris Rosa
"Perkembangan dunia telepon seluler ( ponsel ) berjalan dengan sangat cepat, djtandai dengan produk-produk baru dengan aplikasi yang canggih membanjiri pasar ponsel di Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Konsumen seolah-olah dibujuk untuk bergegas mengganti handphone yang dimilikinya dengan merek yang ditawarkan produsen melalui perang pemasaran ponsel, sehingga tiinbul kondisi dimana konsumen tidak mempunyai loyalitas terhadap ponsel (tingkat pergantian ponsel cukup tinggi ) apabila ada produk atau inovasi terbaru.
Nokia sebagai merek temaina salah satu produsen handphone dengan jumlah pemakai yang cukup besar di Indonesia ini, dirasakan tepat untuk dilakukan penelitian Agar Nokia tetap bisa mendominasi pasar handphone di Indonesia, maka perlu adanya tindakan bagaimana menciptakan dan inemelihara loyalitas pelanggannya. Oleh sebab itu perlu mengetahui dan menganalisis perilaku pengguna handpbone Nokia, dan mengukur seberapa besar tingkat loyalilas konsumen terbadap hanciphone Nokia seria atribut-atribut yang mempengarubi terbentuknya loyalitas konsumen terhadap handphone Nokia.
Adapun desain riset dan penelitian ini adalah meliputi 2 tahap yaitu exploratory research dan descriptive research. Metoda yang digunakan adalah self administered survey (Non Probability Sampling) dengan metoda Convenience Sampling., dengan jumlah sampel sebanyak 2000. Data sekunder diperoleh melalui internet, artikel majalah, koran, buku-buku. Analisis yang digunakan adalah arialisis deskriptif (mean dan frekuensi), analisis inferensial (uji t-test), analisis assoasiatif (cross tabulation analysis dan chi square), dan analisis faktor.
Berdasarkan analisis perilaku pengguna handphone Nokia dapat diketahui bahwa tiagian besar responden mengetahul tentang handphone Nokia untuk pertain kali dan liJan TV dan dañ teman / kolega. Responden telab menggunakan handphone Nokia antara l-2 takun yang lalu, Alasan terbanyak menggunakan handphone Nokia adalab karena penggunaannya mudab. Dan fitur-fitur yang sering digunakan merupakan fitur fluir yang standar seperti SMS, kornunikasi suant, games, nada getar, dan alarm. Sebagian besar responden pernab menggunakan merck handphone lain sebelumnya, dimana merek handphone yang cukup banyak pernah dimiliki sebelumnya adalah Ericsson, Siemens, Motorolla, dan Samsung.
Penggunaan pertama kali merek handphone lain yang terakhir dimiliki sebelumnya sebagian besar antara 1-2 tahun yang lalu. Alasan terbanyak menggunakan merek handphone yang terakhir tersebut karena merck yang digunakan sudah terpercaya, ringan dan praktis, serta harganya murah Responden setuju untuk menibeli produk produk Nokia dan aksesorisnya di dealer / outlet penjualan resmi Nokia. Dan responden tidak sering melakukan perpindahan merek karena faktor kebiasaan / suka berpindah merek, faktor barga yang Iebih murah, dan faktor promosi dan merek lain.
Atribut-atribut yang dipertimbangkan sangat penting oleh pengguna handphone Nokia secara berjturut-turut adalah kualitas sinyal, tahan lama ( awet ), daya tahan baterai, keaslian produk, kemudahan dalam penggunaan, garansi, dan atribut-atribut yang lain hanya dinilai penting oleh responden.
Loyalitas konsumen terhadap handphone Nokia cukup tinggi, hal ini diketahui dari tingkat kepuasan konsumen yang cukup tinggi, adanya minat untuk tetap menggunakan handphone Nokia di masa mendatang, adanya kesediaan untuk merekomendasikan ke pihak lain. Selain itu responden bersedia mencari produk Nokia yang dibutuhkannya sampai dapat, serta nilai presentase wallet share yang tergolong cukup tinggi ( 61,6295 %).
Ada beberapa rekomendasi bagi produsen Nokia dalam meningkatkan dan Menjaga loyalitas konsumennya, yaitu dengan mengembangkan dan menerapkan sistem customer Bonding ( strategi untuk mempertahankan pelanggan atau loyalitas konsumen) yang terdiri dari beberapa tahap yaitu Awareness bonding, Identity Bonding, Relationship Bonding, Community Bonding dan Advocacy Bonding. Perlu meningkatkan promosi yang gencar melalui iklan yang menarik dan penekanan pada fitur-fitur yang ada disesuaikan dengan positioning masing-masing sen handphone sefla diperlukan keriasama dengan pihak operator telepon seluler dalam penerapan teknologinya. Dalam meningkatkan kepuasan konsumennya, diperlukan tindakan yang cepat terhadap atribut-atribut yang diharapkan oleh konsumen, seperti atribut garansi, layanan puma jual (After Sales Service ), harga yang terjangkau, dan daya tahan baterai karena termasuk dalam kategori prioritas utama, sedangkan atribut keaslian produk ( original ), kualitas sinyal, tahan lama (awet ), keragaman fitur / fasilitas, kemudahan dalam penggunaan, dan teknologi yang canggih haras dipertahankan bahkan ditingkatkan oleh Nokia karena kinerja Nokia sudah baik untuk atribut-atribut ini. Atribut yang masuk dalam kategori prioritas rendah seperti atribut harga jual kembali yang tinggi, outlet penjualan resmi, dan berat dari produk juga harus diperhatikan oleh perusahaan, sedangkan yang masuk dalam kategori berlebihan terdiri dari atribut-atribut seperti merek yang terkenal dari terpercaya, bentuk / desain yang menarik, warna yang menarik, kelengkapan asesoris, layar monitor yang besar, dan keragaman tipe produk, dimana pihak Nokia dapat tidak memprioritaskan atribut-atribut tersebut dengan maksud untuk melokasikan sumber daya manusia dan keuangan perusahaan menjadi tepat sasaran. Atribut keragaman fitur atau fasilitas merupakan atribut yang signifIkan berpengaruh terhadap minat untuk tetap menggunakan handphone Nokia di masa yang akan datang, oleh sebab itu sebaiknya ditingkatkan dan dikembangkan.
Di samping itu Nokia perlu melakukan differensiasi diluar atribut produknya dengan meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanannya melalui penambahan jumlah NPC / NCC beserta kenyamanaya yang mendekati konsumen,pelayanan yang standar dan baik yang diberikan oleh sumber daya yang dimiliki oleh pihak Nokia, serta penanganan komplain yang baik dan cepat.
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah metoda sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling (convEnience sampling) sehingga tingkat keacakannya tidak teruji. Selain itu tidak menganalisis dampaknya terhadap penjualan, sehingga tidak dapat díketahui apakah tingkat penjualan terjadi kenaikan atau penurunan, dan apabila terjadi kenaikan apakah dikarenakan konsumen yang loyal atau karena konsumen baru. Penelitian ini juga tidak dibahas apakah responden loyal terhadap beberapa merek atau tidak. OIeh sebab ¡tu perlu dikembangkan penelitian selanjutnya yang Jebih balk berdasarkan keterbatasan yang ada tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T5586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Yuniana Putri Pamungkas
"ABSTRAK
Ekuitas merek merupakan salah satu intangible asset yang dapat meningkatkan daya tarik suatu merek. Menyadari hal tersebut, banyak perusahaan yang berlomba-lomba dalam meningkatkan ekuitas merek yang dimiliki. Beberapa penghargaan pun digelar secara rutin untuk mengetahui jajaran merek dengan ekuitas tertinggi, yang diukur dengan menggunakan metode survei. Meskipun sejauh ini ekuitas merek dapat diukur dengan baik, namun penggunaan metode survei memiliki beberapa kekurangan dari sisi akurasi, efisiensi dan ekonomis. Dengan maraknya penggunaan media sosial, secara khusus Twitter, menjadikannya sebagai media yang kaya akan informasi dan tepat untuk penerapan query-based survey. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi pemanfaatan Twitter sebagai alternatif dalam pengukuran tingkat ekuitas merek. Penelitian dilakukan dengan pendekatan text mining, sedangkan proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan model CRISP-DM. Proses scraping dilakukan untuk mengumpulkan data Twitter pada 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2018, untuk mengukur ekuitas merek pada tahun 2016 hingga 2019, dengan data dari Top Brand Index sebagai ground truth data. Penelitian ini menggunakan dimensi brand awareness, brand loyalty, perceived quality, dan brand association yang menghasilkan 15 kemungkinan kombinasi dimensi untuk mengukur tingkat ekuitas dari 54 merek dalam 7 kategori pada sektor jasa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan data media sosial Twitter dapat digunakan untuk mengukur tingkat ekuitas merek, dengan tingkat kemiripan sebesar 70.57%. Selain itu, kombinasi dari brand awareness, brand loyalty dan perceived quality terbukti sebagai dimensi yang memberikan hasil terbaik dalam pengukuran tingkat ekuitas merek.

ABSTRACT
Brand equity is one of the intangible assets that can increase the attractiveness of a brand. Therefore, many brands are attempted to increase their brand equity level. Several award were conducted routinely to find out the best brands by using the survey method. Although so far brand equity can be measured properly using survey method, it has several disadvantages in terms of accuracy, efficiency and economics. With the widespread use of social media, specifically Twitter, it becomes a media that is rich in information and has the potential to be used as a query-based survey. Therefore, this study aims to examine the potential utilization of Twitter as an alternative methods in measuring brand equity levels. The research was conducted using text mining, while the data processing was carried out using the CRISP-DM model. Scraping process is carried out to collect Twitter data from January 1, 2015 to December 31, 2018, to measure brand equity in 2016 until 2019, with data from the Top Brand Index as ground truth data. This study uses the dimensions of brand awareness, brand loyalty, perceived quality, and brand association which produces 15 possible combinations to measure the equity level of 54 selected brands in 7 categories from the service sector. The results of this study indicate that the use of Twitter data can be used to measure brand equity with 70.57% of similarity level. Combination of brand awareness, brand loyalty and perceived quality dimension also proven as the most accurate dimensions to be used to measure the brand equity level."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>