Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Simon Muliawan Pandapotan
"Di dalam mencapai sasaran dan tujuannya, baik perusahaan kecil maupun besar selalu menghadapi berbagai masalah internal (dibawah kontrol perusahaan) maupun eksternal (di luar kontrol perusahaan) Merumuskan suatu masalah sangatlah penting dan perlu, sehingga masalah tersebut dapat diamati dan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Masalah yang dihadapi PT.IIU adalah perolehan laba negatif (rugi) untuk tahun 1996. Masalah adalah sesuatu yang memerlukan pemecahan dan merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. oleh karena itu setiap masalah membutuhkan tanggapan dan cara?cara untuk mengatasinya agar perusahaan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan dan penulisan karya akhìr ini adalah menge tahui seberapa efektif dan efisien-kah PT.IIU mampu mengelola dananya yang berada di dalam perusahaan, se dangkan manfaatnya dapat memberikan masukan, tidak saja bagi para pemegang saham tapi juga bagi PT.IIU sendiri.
Metode Analisa yang digunakan adalah :
1) Metode analisa vertikal yaitu untuk mengetahui persentase masing-masing pos aktiva terhadap total ,aktiva, persentase masing?masing pos passiva terhadap total passiva dan persentase perkomponen dan pos-pos perhitungan rugi?laba terhadap penjualan untuk diada kan penilaian dan interpretasi.
2) Metode analisa rasio yaitu untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan pos?pos tertentu dalam neraca, laporan rugi laba, baik secara sendiri-sendiri maupun kombinasi antara pos neraca dan pos rugi-laba. Dan di dalam analisa rasio ini diperkenalkan konsep sustain able growth rate yang mengintegrasikan berbagai jenis rasio?rasio (ROE ditambah Dividen policy).
3) Metode analisa cash flow dimaksudkan untuk mengetahui likuiditas perusahaan dan kemampuan manajemen dalam mengelola aktivitas operasi, investasi dan financingnya.
Hasil penalitian menunjukkan bahwa PT.IIU merugi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor external dan internal. Faktor external disebabkan harga pulp dan rayon yang sangat fluktuatif terutama di pasaran luar negeri.
Sedang faktor internal disebabkan ROE yang negatif. Kesimpulan dan karya akhir ini adalah PT.IIU lemah atas 3 (tiga) komponen ROE-nya yaitu: Net Profit Margin, Asset Turn Over, Financial Leverage. Ini menunjukkan masih kurang efisien dan efektifnya kebijakan investasi yang dilakukan PT.IIU, yang mana terlihat Rugi bersih pada tahun 1996.
Saran-saran yang bisa sebagai masukan adalah untuk segera memperbaiki ROE-nya di masa akan datang agar bisa mencapai sustainable growth rate yang diinginkan. Dan keputusan PT.IIU untuk mengakuisisi Pabrik Nimia Kerinci tepat sekali, dalam rangka menstabilkan cash flownya untuk mengantisipasi harga pulp yang sangat fluktuatif di pasaran domestik maupun luar negeri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T3954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elok Tresnaningsih
"This study examines whether low growth companies with free cash flow (HFLG) will use income increasing discretionary accruals to offset the low or negative earnings that inevitably accompany investment with negative net presents values (NPVs). Using 413 manufacturing company yearobservations over the period 2001-2005, the results show that there is a significantly association between HFLG and increasing discretionary accruals. This study also examines the role of monitoring by auditors, creditors, and independent commissioners in mitigating the relation of HFLG and income-increasing discretionary accruals.
The results show that (1) monitoring by high-quality auditors and high-proportion of independent commisioner are effective in mitigating the association of HFLG and income-increasing discretionary accruals, which suggest that both their monitoring are more pronounced for HFLG firms and (2) monitoring by high-debt creditors are effective in reducing income-increasing discretionary accruals, but their monitoring are not found to be more pronounced in HFLG firm. This result suggests that the vigilance of creditors are more likely to increase when debt increase."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Fransiska Desiani
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan intrinsic value dari saham PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan analisis fundamental yakni top-down analysis, yang diawali dengan analisis ekonomi makro, analisis industri perusahaan dan yang terakhir analisis perusahaan itu sendiri, untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan dan prospeknya di masa depan. Data-data yang dipergunakan untuk melakukan analisis ini antara lain laporan tahunan perusahaan selama 2003-2007, dan data keadaan industri saat ini. Hasil dari analisa ini menunjukkan bahwa nilai intrinsik dari harga saham PT London Sumatra Indonesia, Tbk undervalued maka disarankan untuk investor melakukan buy atau hold untuk saham tersebut.

The objective of this thesis is to determine the intrinsic stock value of PT London Sumatera Indonesia Tbk. The method used in this thesis is top-down fundamental analysis, started with macro economy analysis, follow by industry analysis and internal analysis to predict the performance and prospect of the company in the future. The datas used are financial report from 2003-2007, and the latest information about this industry. The result suggest that the stock value of PT London Sumatera is undervalue and investors should take buy or hold position for this stock."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sudiatmo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedhy Ariyanto
"Dalam karya tulis ini, penulis mencoba untuk menguji relevansi salah satu metode valuasi saham, yaitu dengan menguji metode Discounted Cash Flow Model (DCF) dengan pendekatan valuasi Free Cash Flow to Equity (FCFE) terhadap saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah hasil valuasi dengan pendekatan FCFE telah mencerminkan ekspektasi dari nilai saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian pada karya tulis ini adalah saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII). Hal ini dipilih, karena saham-saham yang termasuk dalam JII adalah saham-saham yang blue chip atau memiliki likuiditas yang tinggi. Selain itu, saham-saham JII adalah saham syariah, sehingga dapat lebih mewakili berbagai jenis tipe investor, baik itu yang menganut syariah maupun konvensional. Hasil penelitian dengan menggunakan metode valuasi FCFE terhadap 33 saham sampel yang tercatat pada indeks JII dengan melakukan uji statistik regresi, maka hasil yang didapat adalah bahwa nilai intrinsik dari hasil valuasi FCFE mempunyai hubungan yang signifikan dalam menjelaskan harga saham yang tercatat pada indeks JII.

In this paper, stock valuation method relevance was test by Discounted Cash Flow Model (DCF) method with Free Cash Flow to Equity (FCFE) valuation approach to the stocks on the Indonesia Stock Exchange. This study aims to see whether valuation results with FCFE approach reflected the expectations of stock values on the Indonesia Stock Exchange with the object of this study are stocks listed in Jakarta Islamic Index (JII). The reason respondent was chosen from JII list because the stock listed was blue chip and sharia stocks, have a high liquidity, which better on represent investors types for both muslim and conventional. By using FCFE valuation method to 33 sample stocks listed on the JII index with statistical tests using regression method, the results obtained that the intrinsic value of FCFE valuation has a significant relationship in explaining the stock price listed on the JII index.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Fritz Irvan
"ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk meneliti nilai perusahaan dengan menggunakan suatu pendekatan yang komprehensif untuk mencoba mendapatkan true value dari suatu perusahaan. Model yang dipilih adalah Model McKinsey. Model ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model Free Cash Flow, karena model ini menyediakan secara jelas ukuran kinerja operasi tahunan.
Dengan tersedianya ukuran ini, interpretasi akan kinerja periodik perusahaan dapat
menjadi lebih baik. Dengan melihat kinerja dan sudut pandang economic profit dapat
diketahui apakah perusahaan sedang menciptakan nilai atau merusak (destroy) nilai. Mengapa
demikian. Dapat ditelusuri dengan meneliti value driver dari perusahaan tersebut.
Disamping ¡tu, adjustments yang dilakukan di dalam model ini akan memberikan
gambaran yang lebih baik terhadap true operating performance dari perusahaan. Sehingga
dalam membandingkan ukuran kinerja perusahaan dan sudut pandang return on invested
capital dan kornponen-komponennya dengan kompetitomya. kita dapat lebih baik melihat
phenomena-phenomena dan trends yang ada dalam industri dimana perusahaan-perusahaan ¡ni
beroperasi. Selanjutnya, judgment terhadap asumsi-asumsi yang dilakukan pada perioda
proyeksi diharapkan akan lebih baik.
Model ini diperkenalkan oleh Tom Copeland, Tim Koller dan Jack Murrin yang
merupakan pengembangan dan model Free Cash Flow yang juga merupakan pengembangan
ataupun modifikasi dan model EVA dan Joel Stern (dan Stern Steward & Co.).
Perusahaan yang diteliti adalah PT Darya-Vania Laboratoiia yang beroperasi di dalam
lingkungan industri farmasi.
Sebagaimana kita ketahui, prospek bisnis suatu perusahaan berkaitan erat dengan
Iingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Oleh sebab itu, dalam membangun model ini
akan dilakukan analisis lingkungan bisnis yang mencakup analisis ekonomi makro, analisis
industri dan juga analisis pasar serta analisis internal perusahaan.
Analisis ekonomi makro bertujuan untuk melihat kondisi ekonomi secara keseluruhan
dan bagaimana arah perekonomian di masa datang ini akan sangat berfaedah untuk membantu
memperkirakan pertumbuhan industri atau pangsa pasar industri di masa yang akan datang
serta untuk memperkirakan dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan. Sebagai pelengkap,
setelab analisis ekonomi makro, juga dilakukan analisis pasar untuk memberikan gambaran
mengenai pasar farmasi global dan Asia, pasar farmasi Indonesia akhir-akhir ini seria prospek
pasar farmasi Indonesia di masa depan.
Namun demikian, analisis ekonomi makro dan analisis pasar di atas belumlah
memuaskan untuk meramalkan kinerja masa depan dari perusahaan. Untuk tujuan ini, masih
diperlukan analisis industri. Analisis industri ini berguna untuk mengidentifikasi beberapa
karakteristrik penting dari industri sebagaimana juga untuk mencoba mengidentifikasi
competitive advantage perusahaan, ini juga bermanfaat untuk melihat bagaimana posisi
perusahaan saat ini dan bagaimana kemampuan perusahaan tersebut untuk mempertahankan
ataupun bahkan memperbesar pangsa pasarnya di masa yang akan datang, di tengah
lingkungan persaingan yang ketat untuk saling memperebutkan pangsa pasar ini.
Selanjutnya dilakukan analisis internal perusahaan untuk melihat antara lain
manajemen perusahaan, produk-produk perusahaan dan strategi saat ini yang dilakukan
perusahaan untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya.
Dengan mengintegrasikan analisis-analisis lingkungan bisns di atas dengan analisis
kinerja finansial historis perusahaan (historical growth and ROIC components), maka
dikembangkan asumsi-asumsi yang akan dipergunakan untuk meramal kinerja finansial masa
depan penisahaan, pertumbuhan industri dimana perusahaan beroperasi serta pertumbuban
penjualan perusahaan. Untuk yang bersifat kualitatif, maka dalarn menterjemahkan faktor
faktor kualitatif ini kedaam kuantitatif diperlukan judgement dan analis, dimana judgment
ini sendiri akan sangat objektif tergantung dan bagaimana anahs melihatnya, dan argumen
yang logis dan rasional terhadap dibalik judgement tersebut.
Model yang dikembangkan adalah model yang berdasarkan pada satu skenario, dìmana
pada model ini akan dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat seberapa sensitif nilai
perusahaan tersebut terhadap generic value driver perusahaan growth, ROIC components dan WACC).
Hasil temuan menunjukkan bahwa harga saham DVLA per 1 November 2001 adalah
under valued. Hal ini sebagai akibat berbagal faktor yang membentuk harga pasar saham,
antara lain misalnya, faktor spekulatif atau juga mungkin disebabkan oleh karena pasar
belum melihat semua potensi yang ada pada DVLA.
Dari analisis sensitivitas, terlihat bahwa nilai saham DVLA paling sensitif terhadap
perubahan pada margin laba perusahaan Artinya, efisiensi pada value driver ini memiliki
prospek paling besar untuk meningkatkan nilai pemsahaan. Oleh sebab itu, untuk
memperbaiki kinerjanya, DVLA harus berfokus pada area ini ataupun business manager harus
memberikan perhatian yang lebih terhadap value driver ini agar organisasinya dapat mencapai
target yang diharapkan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfram Gomgom
"ABSTRAK
Pengaturan aliran kas pada suatu perusahaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Peran pengaturan aliran kas akan berpengaruh pada likuiditas perusahaan. Semakin cepat kas masuk kedalam perusahaan dan semakin lambat kas keluar dari perusahaan akan semakin baik, hal ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan kas untuk investasi jangka pendek. Cash management memberikan cara-cara dalam melakukan percepatan kas masuk dan perlambatan kas keluar. Dengan demikian akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan secara umum. Pada PT Angkasa Pura I telah berhasil menerapkan sistem ini,terbukti dengan semakin pendeknya waktu penagihan piutang usaha, namun pada PT Angkasa Pura II belum terbukti memberikan hasil yang baik karena baru berjalan selama 10 bulan.

ABSTRACT
Cash flow management in a company is an important thing that must be considered. The role of cash flow arrangements will affect the company's liquidity. The sooner cash in to the company and the slower cash out from company would be better, this allows company take advantage of the cash for short term investment. Cash management provided ways of doing cash acceleration and deceleration to cash out. Thus will affect the company's liquidity level in General. In PT Angkasa Pura I have managed to implement this system, as evidenced by shorter collection period of account receivable , however in PT Angkasa Pura II has not been proven to give good results due to recently have run for 10 months."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Gunawan
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan nilai dari perusahaan
dengan menggunakan metode valulasi DCF - FCFF. Analisa yang digunakan adalah
analisa secara fundamental, dimana anailsa dalam perhitungan nilai saham pada
penulisan tesis ini bertujuan untuk menaksir nilal intrinsik (intrinsik value) dari PT
BAT Indonesia yang termasuk dalarn industri rokok, kemudian dibandingkan dengan
harga pasar saham tersebut pada saat ¡ni (current market price).
Dalam menghitung nilai dari perusahaan kita memerlukan kondisi makro dan
mikro. Untuk setiap analisa fundamental selalu dimulai dengan kondisi
makroekonomi yang kemudian digabungkan dengan kondisi mikro dari perusahaan
Bagaimanapun tidak akan mudah menggabungkan industri dengan makroekonomi,
terutama jika tidak ada teori yang cocok untuk digunakan dan kurang cukupnya data
yang diperlukan untuk melakukan analisa.
Makroekonomi merupakan lingkungan dimana perusahaan beroperasi,
sehingga untuk setiap analisa fundamental selalu dimulai dengan kondisi
makroekonomi. Bagaimanapun tidak akan mudah menggabungkan industri dengan
makroekonomi, terutama jika tidak ada teori yang cocok untuk digunakan dan
kurang cukupnya data yang diperlukan untuk melakukan analisa.
Analisa industri dari perusahaan pada dasarnya adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor apa saja yang berperan penting dalam menentukan asumsi yang dapat
dimasukkan dalam model yang dibuat. Kemudian dengan menggunakan asumsi
tersebut dibuat proyeksi untuk Laporan keuangan perusahaan dimasa yang akan
datang.
Perhitungan yang dibuat berdasarkan metode Discounted Cash Flow ? Free
Cash Flow to the Fìrm dimana dalam perlutungan ini digunakan 3 skenario yaitu;
mostlikely, most optimistic, dan most pessimistic, kemudian dilakukan analisis
sensitifitas terhadap ketiga scenario tersebut. Hasil nilal intrinsik yang paling
mendekati dengan harga Closing price adalah dengan menggunakan skenario
mostlikely. Dengan skenario mostlikely tersebut dapat dikatakan dalam 5 tahun
kedepan keadaan PT BAT Indonesia akan seperti yang tergambar dalam skenario
tersebut.
Berdasarka analisis sensitifitas nilai intrinsik saham yang didapatkan juga
masih under valued, hal ini menandakan harga pasar belum mencerminkan harga
yang sewajarnya dan investor masih bias mendapatkan keuntungan dengan
menanamkan modalnya di BAT.
Untuk meningkatkan nilai dan perusahaan sebaiknya PT BAT Indonesia
lebih memfokuskan strategi bersaingnya dengan para kompetitor sehingga dapat
mempertahankan market sharenya ataupun memperbesar market sharenya.
"
2002
T2088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haula Feruza
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alat ukur kinerja price-earnings ratio (PER) dan cash value added (CVA) terhadap return saham. Dalam penelitian ini, CVA mewakili metode pengukuran kinerja berdasarkan nilai (value based) yang merupakan pengembangan dari metode kinerja accounting based dan PER mewakili kinerja akuntansi (accounting based). Sampel yang digunakan adalah 25 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2007-2011 dengan jumlah observasi 125. Pengujian dilakukan dengan metode ordinary least square. Untuk membandingkan PER dan CVA, pendekatan menggunakan pendekatan relative information content. Hasil pengujian menunjukkan bahwa PER lebih baik dalam menjelaskan return saham dibandingkan CVA.

Purpose of this study is to examine the effect of price-earnings ratio (PER) and cash value added (CVA) on stock returns. In this study, CVA represents value based, which is the improvement of accounting based method and PER represents accounting based performance measure. Therefore, this study also aims to determine whether CVA is better in explaining stock returns than PER. Sampel used in this research are 25 manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange from 2007-2011 with 125 number of observations. This study uses Ordinary Least Square method. Relative information content approach are used to compare PER and CVA in explaining stock returns. The test result shows that PER is better than CVA in explaining stock returns."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>