Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dilfa Juniar
"Dysmenorrhea is a naturally occurring condition experienced by female teenagers during menstruation, but numerous
reports claimed its tendency to incur a negative impact on them. As a result, it is imperative that we are well informed
of the condition in the effort to improve female teenagers’ quality of life. However, data on dysmenorrhea for the area
of Central Jakarta is difficult to find. The aim of this research is to illustrate the prevalence, associated factors, impact
and treatment for dysmenorrhea. Data for this descriptive research was gathered through questionnaires from 240
teenagers selected by accidental sampling. Data was processed by descriptive statistics and chi-square test to examine
its significance. 87.5% of the respondents reported an experience of dysmenorrhea (20.48% mild pain, 64.76%
moderate pain, 14.76% severe pain). 43.75% of the respondents reported that the condition has constrained them from
conducting their daily activities. Most of the participants reported self-medication for the dysmenorrhea, and 5.6% of
them have consulted with a physician for pain. Mothers and friends are considered as sources of information and
assistance to treat dysmenorrhea. Significant factors behind this research that are associated with dysmenorrhea are age,
volume of menstrual blood and occurrence of premenstrual syndrome.
Epidemiologi Dismenorea pada Remaja Putri di Jakarta Pusat. Dismenorea merupakan kondisi yang wajar dialami
setiap remaja putri yang mengalami menstruasi, namun banyak laporan yang mengklaim bahwa kondisi ini memberikan
dampak negatif bagi remaja. Oleh karena itu, penting adanya bahwa berbagai informasi mengenai dismenorea diketahui
agar kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para remaja putri. Walau demikian, data mengenai dismenorea
pada remaja yang tinggal di Jakarta Pusat masih jarang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran mengenai prevalensi, faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenorea, dampak, serta penanganan yang
dilakukan untuk mengatasi dismenorea. Penelitian ini bersifat deskriptif dan datanya dikumpulkan melalui kuesioner.
Sebanyak 240 remaja dipilih sebagai responden dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Data diolah
menggunakan statistik deskriptif dan uji chi-square dilakukan untuk menentukan signifikansi. Sebanyak 87,5%
responden mengalami dismenorea (nyeri ringan sebanyak 20,48%, nyeri sedang 64,76%, dan nyeri berat 14,76%), dan
sebanyak 43,75% responden menyatakan bahwa dismenorea membatasi aktifitas sehari-hari mereka. Kebanyakan
partisipan menangani dismenorea sendiri dan sebanyak 5,6% partisipan pernah berkonsultasi ke dokter terkait nyeri
yang dialami. Ibu dan teman dipandang sebagai sumber informasi maupun bantuan yang dapat membantu mengatasi
dismenorea. Faktor yang memiliki dampak signifikan terhadap dismenorea dalam penelitian ini adalah usia, jumlah
darah menstruasi, dan munculnya gejala pra-menstruasi."
Universitas YARSI. Faculty of Psychology, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tifa Pascariyanti Sujarwanta
"Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan penyebab langsung dari menurunnya produktivitas remaja perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sebesar 50-92% perempuan di berbagai belahan dunia mengalami dismenore primer selama masa reproduktif. Dismenore terjadi ketika ada peningkatan prostaglandin sehingga memicu kontraksi kuat pada otot polos uterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada remaja perempuan. Metode penelitian menggunakan desain potong lintang pada bulan April 2018. Total populasi sejumlah 216 siswi berasal dari dua SMA Negeri di Kotamadya Jakarta Timur dengan rentang usia 16-18 tahun. Prevalensi kejadian dismenore primer pada siswi sebesar 85,1% terdiri dari dismenore ringan sejumlah 69,8%, dismenore sedang 13,0% dan dismenore berat 2,3%.
Hasil penelitian menunjukkan riwayat ibu sebagai faktor penentu yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer setelah dikontrol oleh lama menstruasi dan konsumsi kafein. Siswi yang memiliki riwayat ibu mengalami dismenore memiliki risiko 2,3 kali menderita dibandingkan siswi yang tidak memiliki riwayat ibu mengalami dismenore. Dampak terhadap performa akademik akibat kejadian dismenore primer yang paling dirasakan oleh siswi adalah kesulitan konsentrasi (61,9%). Diamati dari tingginya prevalensi dismenore primer dan besarnya dampak terhadap performa akademik, siswi perlu mengambil langkah preventif yang tepat untuk meningkatkan status kesehatannya.

Dysmenorrhea or menstrual pain is a direct cause of productivity declining for adolescent girls in the world, including Indonesia. There are 50-92% of women in different country develop primary dysmenorrhea during their reproductive age. Dysmenorrhea occurs when there is an increase in prostaglandins, which leads to strong contractions in the uterine smooth muscle. This study aims to determine the factors that affect the incidence of primary dysmenorrhea in adolescent girls. The research method used cross-sectional design in April 2018. The total population of 216 adolescent girls came from two state enior high schools in East Jakarta with the age range 16-18 years. The prevalence of primary dysmenorrhea in adolescent girls was 85,1%, consist of mild dysmenorrhea 69,8%, moderate dysmenorrhea 13,0% and severe dysmenorrhea 2,3%.
The results showed a mother's history as a determinant factor affecting the incidence of primary dysmenorrhea after controlled by length of menstrual period and caffeine consumption. Students who have a mother's history of dysmenorrhea have 2,3 times higher risk of suffering than students without a mother's history of dysmenorrhea. The impact on academic performance due to primary dysmenorrhea incidence most felt by adolescent girls is the difficulty of concentration (61,9%). As the high prevalence of primary dysmenorrhea and the magnitude of impact on academic performance, students need to take some appropriate preventive measures to improve their health status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Derdameisya Soedibjo
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi terjadinya dismenorea pada remaja perempuan usia sekolah menengah umum (SMU) di indonesia serta hubungannya dengan karakteristik menstruasi dan pengaruhnya terhadap proses belajar.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, dilaksanakan pada bulan November 2013, bertempat di tiga sekolah menengah atas di Jakarta, yaitu SMU 6, SMU 68, dan SMU 70. Remaja perempuan di ketiga sekolah tersebut diminta mengisi kuesioner yang dibagikan terkait dengan nyeri haid. Data dari kuesioner tersebut kemudian dianalisis dengan uji statistik.
Hasil: Dari ketiga sekolah tersebut didapatkan 110 kuesioner yang terisi dengan lengkap. Subjek memiliki median usia 15 tahun dan sebagian besar berada di kelas 1 SMA. Proporsi dismenorea didapatkan sebesar 65,5%. Usia menarche didapatkan lebih tinggi pada subjek yang tidak menderita dismenorea (p = 0,039). Dismenorea tampak mengganggu proses belajar secara bermakna, terutama terkait kehadiran (p = 0,026), aktivitas (p = 0,049), dan konsentrasi (p < 0,001). Nilai rapor terakhir sebagai faktor keluaran tidak dipengaruhi oleh kejadian dismenorea primer pada remaja perempuan.
Kesimpulan: Dismenorea mengganggu proses belajar secara bermakna sehingga diperlukan edukasi dan tatalaksana farmakologis sedini mungkin agar tidak menurunkan kualitas hidup pelajar remaja wanita.

Objective: This study was aimed to assess the prevalence of dysmenorrhea in female teenagers of high school age in Indonesia and its relation with menstrual characteristic as well as study process.
Methods: This study used cross sectional design, were conducted on November 2013 in three different high schools: SMU 6, SMU 68, and SMU 70. Female students were asked to answer given questionnaires about menstrual pain. Data were collected and further analyzed using statistical analysis.
Results: Out of the three high schools, there were 110 questionnaires which were fully answered. Subjects had median age of 15 years old and most of them were in the first grade. Dismnenorrhea proportion were found 65.5%. Menarche age was found higher in subjects who didn’t suffer from dysmenorrheae (p = 0.039). Study process was disturbed by dysmenorrheae significantly, especially associated with absence (p = 0.026), activity (p = 0,049), and concentration (p < 0.001). Final report score was not affected by primary dismenorrehae in the female students.
Conclusion: Dysmenorrheae disturbed study process significantly so that education and pharmacology treatment are to be given as soon as possible in order to prevent decreased quality of life of female students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Luthfia
"Gaya hidup pada masyarakat perkotaan salah satunya adalah kebiasaan olahraga yang rendah, hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk terjadinya dismenore pada remaja. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan Family Centered Nursing pada keluarga Bapak Y dengan masalah dismenore pada remaja di RW 24 Kelurahan Sukatani, Kota Depok. Intervensi keperawatan yang dijadikan intervensi unggulan adalah kompres hangat dan senam dismenore. Intervensi ini merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi dismenore pada remaja.
Hasil evaluasi menunjukkan perubahan sikap dan perilaku keluarga terhadap perawatan dismenore dibuktikan dengan keluarga melakukan kompres hangat dan senam dismenore untuk mengatasi nyeri. Intervensi efektif mengurangi dismenore ditandai dengan penurunan skala nyeri dari 4 menjadi 2.

A low of exercise habit is the lifestyle in urban community, which can be one of risk factor for the occurrence of dysmenorrhea in adolescents. The aim of this paper is to give a description about nursing care with the approach of Family Centered Nursing of Mr. Y's family with dysmenorrhea in adolescents. Nursing interventions that become the main intervention are warm compresses and exercises. This intervention is a non-pharmacological therapy for dysmenorrhea in adolescents.
Evaluation shows that family experiencing changes in attitude and behavior towards treatment of dysmenorrhea evidenced by families do warm compresses and exercises to relieve dysmenorrhea. These interventions are also effective in relieve dysmenorrhea characterized by a reduction of pain from scale 4 to 2.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Alfisah
"Kelompok usia remaja adalah penduduk yang berada dalam rentang usia 10-19 tahun. Pada usia remaja terjadi perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Salah satu perubahan fisik tersebut mencakup organ reproduksi yang akan mencapai kematangan seksual pada saat remaja. Rasa tidak nyaman dan sakit saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dikenal dengan dismenore. Salah satu gejala dari kasus ginekologi yang paling sering terjadi yaitu dismenor atau nyeri yang terjadi selama siklus haid berlangsung.
Tujuan penulisan ini yaitu memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga menggunkan tahapan perkembangan keluarga dengan remaja yang memiliki masalah kesehatan dismenore. Setelah dilakukan intervensi keperawatan melalui teknik effleurage skala nyeri menurun secara bertahap. Dalam penyelesaian masalah kesehatan pada remaja ini membutuhkan dukungan kuat dari keluarga. Dengan demikian, keluarga mampu membantu remaja dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan terkait dismenore.

Adolescence is the citizens who were in the age range 10-19 years. In adolescence there is a change of physical, cognitive and psychosocial. One such physical changes include reproductive organs that will reach sexual maturity as a teenager. Discomfort and pain during menstruation that can interfere with daily activities known as dysmenorrhea. One of the symptoms of gynecological cases are the most frequent dysmenorrhea, or pain that occurs during the menstrual cycle progresses.
The purpose is giving description of family nursing care about using family growing methode with teenager who has dysmenorrhea problem. After doing intervention by effleurage technic, the level of pain will decrease step by step. Solving healthy problem needs support from family. In the resolution of health problems in adolescents requires strong family support. Thus, the family was able to help young people in the decision making process to perform the handle of health problems related to dysmenorrhea.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raditha Ramadhany Dika Alba Putri
"Dismenore merupakan rasa nyeri yang timbul sehari sebelum atau saat menstruasi yang dapat menyebabkan terganggunya aktvitas fisik. Adapun teknik yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri dismenore adalah distraksi, olahraga, istirahat, komplementer, dan obat. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik menurunkan nyeri dismenore yang digunakan oleh remaja putri di SMAN 97 Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan populasi 399 siswi kelas X dan XI dan diambil sampel sebanyak 80 responden dengan metode pengambilan sampel consecutive sampling.
Hasil menunjukkan mayoritas remaja putri menggunakan teknik distraksi untuk menurunkan nyeri dismenore. Hasil penelitian ini menyarankan agar pelayanan keperawatan dapat memberikan informasi mengenai teknik menurunkan nyeri dismenore lainnya dan cara mempraktekkannya kepada orang tua sehingga remaja putri dapat memilih berbagai teknik dan cara mempraktekkan yang tepat dan efektif.

Dysmenorrhea is the pain that occur a day before or during menstruation cycle that causes disruption of activities. The techniques can be used to reduce the pain of dysmenorrhea were distraction, heat-pad, a rest, complementer technique, and medicines. The purpose of this study was to determine the technique to reduce the pain of dysmenorrhea that used by female teenagers in SMAN 97 Jakarta Selatan. This study applied a descriptive survey method with a population of 399 students of class X and XI with 80 samples selected by consecutive sampling.
The result showed that most female teenagers implemented distraction technique to reduce pain of dysmenorrhea. The result of this study recommends that nursing services can provide information of techniques to reduce pain of dysmenorrhea and how to practice it to the parents, so that female teenagers can choose a technique and practice it properly and effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilfa Juniar
"Epidemiologi Dismenorea pada Remaja Putri di Jakarta Pusat. Dismenorea merupakan kondisi yang wajar dialami setiap remaja putri yang mengalami menstruasi, namun banyak laporan yang mengklaim bahwa kondisi ini memberikan dampak negatif bagi remaja. Oleh karena itu, penting adanya bahwa berbagai informasi mengenai dismenorea diketahui agar kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para remaja putri. Walau demikian, data mengenai dismenorea pada remaja yang tinggal di Jakarta Pusat masih jarang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai prevalensi, faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenorea, dampak, serta penanganan yang dilakukan untuk mengatasi dismenorea. Penelitian ini bersifat deskriptif dan datanya dikumpulkan melalui kuesioner. Sebanyak 240 remaja dipilih sebagai responden dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Data diolah menggunakan statistik deskriptif dan uji chi-square dilakukan untuk menentukan signifikansi. Sebanyak 87,5% responden mengalami dismenorea (nyeri ringan sebanyak 20,48%, nyeri sedang 64,76%, dan nyeri berat 14,76%), dan sebanyak 43,75% responden menyatakan bahwa dismenorea membatasi aktifitas sehari-hari mereka. Kebanyakan partisipan menangani dismenorea sendiri dan sebanyak 5,6% partisipan pernah berkonsultasi ke dokter terkait nyeri yang dialami. Ibu dan teman dipandang sebagai sumber informasi maupun bantuan yang dapat membantu mengatasi dismenorea. Faktor yang memiliki dampak signifikan terhadap dismenorea dalam penelitian ini adalah usia, jumlah darah menstruasi, dan munculnya gejala pra-menstruasi.;Dysmenorrhea is a naturally occurring condition experienced by female teenagers during menstruation, but numerous reports claimed its tendency to incur a negative impact on them. As a result, it is imperative that we are well informed of the condition in the effort to improve female teenagers? quality of life. However, data on dysmenorrhea for the area of Central Jakarta is difficult to find. The aim of this research is to illustrate the prevalence, associated factors, impact and treatment for dysmenorrhea. Data for this descriptive research was gathered through questionnaires from 240 teenagers selected by accidental sampling. Data was processed by descriptive statistics and chi-square test to examine its significance. 87.5% of the respondents reported an experience of dysmenorrhea (20.48% mild pain, 64.76% moderate pain, 14.76% severe pain). 43.75% of the respondents reported that the condition has constrained them from conducting their daily activities. Most of the participants reported self-medication for the dysmenorrhea, and 5.6% of them have consulted with a physician for pain. Mothers and friends are considered as sources of information and assistance to treat dysmenorrhea. Significant factors behind this research that are associated with dysmenorrhea are age, volume of menstrual blood and occurrence of premenstrual syndrome.

Dysmenorrhea is a naturally occurring condition experienced by female teenagers during menstruation, but numerous reports claimed its tendency to incur a negative impact on them. As a result, it is imperative that we are well informed of the condition in the effort to improve female teenagers? quality of life. However, data on dysmenorrhea for the area of Central Jakarta is difficult to find. The aim of this research is to illustrate the prevalence, associated factors, impact and treatment for dysmenorrhea. Data for this descriptive research was gathered through questionnaires from 240 teenagers selected by accidental sampling. Data was processed by descriptive statistics and chi-square test to examine its significance. 87.5% of the respondents reported an experience of dysmenorrhea (20.48% mild pain, 64.76% moderate pain, 14.76% severe pain). 43.75% of the respondents reported that the condition has constrained them from conducting their daily activities. Most of the participants reported self-medication for the dysmenorrhea, and 5.6% of them have consulted with a physician for pain. Mothers and friends are considered as sources of information and assistance to treat dysmenorrhea. Significant factors behind this research that are associated with dysmenorrhea are age, volume of menstrual blood and occurrence of premenstrual syndrome."
Faculty of Psychology Universitas YARSI;Universitas YARSI. Faculty of Psychology, 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Al Huriyah
"Dysmenorrhea primer didefiinisikan sebagai nyeri menstruasi tanpa adanya kelainan ginekologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara menarche, laju menstruasi, lama menstruasi, PMS (Pramenstrual Syndrome), riwayat keluarga, persen lemak tubuh, keterpaparan rokok, aktivitas fisik, konsumsi omega 3 dan konsumsi omega 6 dengan dysmenorrhea primer dan faktor dominan pada siswi SMA Labschool Kebayoran Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode acak sistematik. Sampel yang diteliti adalah kelas X dan XI dengan total sampel 124 siswi. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara food recall 2x24 jam dan FFQ, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara laju menstruasi, PMS, riwayat keluarga, dan konsumsi omega 3 dengan dysmenorrhea primer (p-value <0.05) dan faktor dominannya adalah laju menstruasi.

Primary dysmenorrhea can be defined as painful menstruation that occurs without gynecology abnormalities. This study aimed to identify the association between menarche, menstrual flow, menstrual long, PMS (Pra menstrual syndrome), family history, body fat percentage, smoking exposure, physical activities, omega 3 and omega 6 consumption with primary dysmenorrhea and the dominant factor on female student of SMA Labschool Kebayoran Jakarta. This study used the cross sectional design by using systematic random sampling method. The observed sample in this study was the 10th and the 11th grader consisting 124 students. These data were collected by using self administered questionnaire, 2x24 hours food recall and FFQ interview, anthropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA. The result of this study showed that there was a significant correlation between menstrual flow, PMS, family history, and omega 3 consumption with primary dysmenorrhea (p-value <0.05) and the dominant factor is menstrual flow."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marella Matta
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku menstruasi pada siswi SMPN 87 Jakarta Selatan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 252 siswi yang menstruasi dan kuesioner sebagai alat ukur penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 64,3% responden telah memiliki perilaku menstruasi yang baik. Berdasarkan uji chi-square, variabel pengetahuan memiliki hubungan dengan perilaku menstruasi (p-value =0,002). Sekolah dapat memanfaatkan mata ajaran Bimbingan Konseling dan kegiatan PMR sebagai wadah pemberian informasi mengenai perilaku menstruasi ataupun membuat pelatihan peer educator. Pelatihan peer educator dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi remaja. Selain itu perlu adanya peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah terutama ketersediaan sumber air yang lancar dan sabun.

The purpose of this study was to determine the factors associated with menstruation behaviors of female students in SMPN 87 South Jakarta Year 2014. This study used cross-sectional design with a sample taken are 252 students who has had menstruation and the questionnaire as a measure of research.
The results of this study showed that 64,3% of respondents have a good menstruation behaviors. Based on statistical tests with chi-square test, variabel that has a significant association with menstruation behaviors is knowledge (p-value =0,002). This School can use BK and PMR activities to provide information of menstruation behaviours and also training for peer educators. Peer educator trainings can be done through cooperation with organisations operating in adolescent reproductive health fields. Furthermore, quality of school facilities and infrastructures requires improvement, especially in clean running water and soap."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Syaferina
"Dysmenorrhea merupakan salah satu keluhan menstruasi yang paling umum terjadi pada wanita. Keluhan ini dapat mengakibalkan gangguan aktivitas sehari-hari pada wanita termasuk pada remaja usia 12-18 tahun yang menghabiskan sebagian aktivitasnya di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan tentang dysmenorrhea dengan status emosi pada remaja putri. Sampel dikumpulkan dengan teknik pengambilan sampel random dan terdiri dari 90 responden remaja yang pernah mengalami dysmenorrhea. Penelitian ini dilakukan di SMUN 65 Jakarta Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang dysmenorrhea dengan status emosi pada remaja putri di SMUN 65, dengan p value = 0,043 pada u = 0,05."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5664
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>