Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herita Mardiani
"Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) merupakan organisasi pelayanan kesehatan dengan modal besar yang bila tidak dikelola dengan baik akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, RSKD harus selalu mempunyai hubungan komunikasi yang harmonis dengan publiknya agar selalu mendapat dukungan positif. Untuk mencapai tujuan ini organisasi memerlukan penghubung yang akan menjembatani komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi dengan publiknya. Status RSKD sekarang sebagai rumah sakit yang mempunyai hak otonom mengharuskan RSKD meningkatkan kemampuannya disemua bidang. RSKD harus menjadi rumah sakit yang paling tidak dapat menghidupi diñ seridiri, sehingga RSKD pedu Iebih memasyarakatkan keberadaannya. Semua ¡ni merupakan alasan kuat periunya dibentuk bagian kehumasan lagi atau bagian Public Relations (PR). Oleh sebab itu, dalam rangka mempersiapkan bentuk dan struktur organisasi yang baru sesuai dengan status RSKD sebagai Perusahaan Jawatan (PERJAN), dan sebagai persiapan pembentukan kehumasan atau public relations perlu dilakukan peneitian tentang persepsi stakesholders RSKD terhadap peran PR di rumah sakit. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (lndepth-interview) kepada informan yang masing-masing mewakili stake holders internal dan eksternal RSKD. Metoda penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskritif dengan melakukan penilaian secara kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan persepsi para informan adalah sebagai berikut RSKD sebagai Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dan Rujukan Tertinggi untuk pelayanan kanker di Indonesia membutuhkan satu bagian yang merupakan fungsi melekat pada manajemen yaitu Public Relations. Diharapkan letak PR tersebut dalam struktur organisasi Iebih dekat dengan pimpinan puncak. Praktisi PR yang dipUíh dapat laki-laki atau perempuan dengan latar belakang pendidikan tambahan mengenai public relations terutama jika berasal dan bidang kesehatan. Tetapi yang Iebih penting adalah kemampuannya, walaupun kepnbadiari dan keluwesannya serta daya tanknya juga harus diperhitungkan.

Dharmais Cancer Hospital (RSKD) as healthcare organization with large capital that will be profitable if it is managed in good manner. Therefore the hospital has to maintain a good relationship with the public to gain positive support from them. Dual communication is a link to bridge between the public and the organization. It is a private hospital RSKD ¡s entitled to gain their own income, and raise its ability in all aspects. RSKD should be survive by its own income, with no any interfer from other organization, then RSKD should more inform their existence to the community. All of these are a strong reason that Public Relations most needed. Therefore, in order to prepare the organization structure in accordance as RSKD`s status as a private organization, and developing Public Relations a perception of RSKD's stakeholders to the role of Public Relations must be done. Research by in depth interview to the surveyor which as internally and externally RSKD's stakeholders. Using a research method of descriptive and qualification observation.
Based on the result of this research, it has been determine that RSKD as a National Cancer Hospital Center required a Public Relation. Nearly hatf said PR should be part of the Top Management. Gender is not an issue to be a PR practision as a background PR education is the most important especially if they have medical education. Above of all are their capability is the most important but personality and hospitality should be count as well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Apriani
"Pengukuran kinerja rumah sakit dapat memberikan dasar yang kuat bagi penyelesaian
masalah yang ada dan sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Tesis ini menilai kinerja mutu organisasi rumah sakit menggunakan
Malcolm Baldrige For Performance Excelence berdasarkan tujuh kriteria yaitu
Leadership, Startegy Planning, Costumers Focus, Meassurement, analysis and
Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus dan Result. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan mengumpulkan informasi mengenai kinerja
organisasi melalui wawancara mendalam, CDMG dan data sekunder. Berdasarkan
hasil penelitian, dalam setiap kriteria juga dijabarkan peluang perbaikan yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kinerja mutu organisasi.

Meassurement of hospital performance can provide a strong foundation for
solving existing problems and is needed to improve the quality of care service.
This thesis assesses the quality performance of hospital organization using
Malcolm Baldrige For Performance Excellence based on seven criteria:
Leadership, Strategy Planning, Costumers Focus, Meassurement, Analysis and
Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus and Result. This research
is based on a qualitative research by collecting information about organizational
performance through in-depth intervies, CDMG and secondary data. Based on the
results of the study, in each criteria also elaborated opportunities for improvement that can be done by the hospital to improve the quality performance of the organization.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Faturohman
"Tesis ini membahas kelayakan Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan dengan standar pelayanan, SDM, peralatan dan sarana dan prasarana yang dimiliki RSU Kota Tangerang Selatan saat ini telah melebihi standar RS kelas C. Pesatnya pembangunan di Kota Tangerang Selatan dengan indeks pembangunan manusia tertinggi di Provinsi Banten, dengan pertumbuhan penduduk 3.04 % pertahun, pertumbuhan ekonomi 3.75%, pendapatan perkapita yang tinggi dan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, berdasarkan RPJMD Kota Tangerang Selatan 2016-2021 akan ada pembangunan dua RS kelas C di Kota Tangerang Selatan dan RSU Kota Tangerang Selatan akan menjadi RS Rujukan dan rencana peningkatan menjadi Kelas B dibutuhkan studi kelayakan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode analisis data sekunder yang dilakukan di RSU Kota Tangsel dengan menggunakan data sekunder selama 3 tahun (2017-2019). Kelayakan Peningkatan Kelas RSU Kota Tangerang Selatan menjadi rumah sakit Kelas B menggunakan self Assesment berdasarkan Permenkes No. 3 Tahun 2020 dan menggunakan analisis SWOT pada faktor internal dan eksternal.
Dari hasil analisis pemenuhan standar pelayanan, SDM, Bangunan dan Prasarana, dan Peralatan sudah sangat memenuhi standar rumah sakit umum kelas B, hanya pemenuhan standar minimal tempat tidur rumah sakit kelas B yang belum terpenuhi, berdasarkan situasi faktor internal dan eksternal menggunakan analisis SWOT mendapatkan nilai EFE 3.54 dan IFE 3.21, berada pada sel I yang mendukung pertumbuhan dan peningkatan kelas RSU Kota Tangerang Selatan menjadi rumah sakit Kelas B.
Kelayakan Peningkatan Kelas RSU Kota Tangerang Selatan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas B berdasarkan Self Assessment pemenuhan standar permenkes 3/2020 dan analisis SWOT (faktor eksternal dan internal) layak untuk diimplementasikan

This thesis discusses the feasibility of the South Tangerang General Hospital with the service standards, human resources, equipment and infrastructure currently owned by South Tangerang General Hospital that have exceeded the standards of Class C hospitals. Rapid development in South Tangerang City with the highest human development index in Banten Province, with a population growth of 3,04% per year, 3.75% economic growth, high per capita income and with a growing population, based on the 2016-2021 South Tangerang City RPJMD there will be the construction of two class C hospitals in South Tangerang City and South Tangerang General Hospital will become Referral hospital and quality improvement to Class B required a feasibility study.
This research is a case study research with a quantitative approach with secondary data analysis methods conducted at South Tangerang General Hospital using secondary data for 3 years (2017-2019). Increasing Class Upgrading of South Tangerang General Hospital to become a Class B hospital using self-assessment based on Permenkes No. 3/2020 and using a SWOT analysis on internal and external factors.
From the results of the analysis of the fulfillment of service standards, human resources, buildings and infrastructure, and equipment, it has met the standards of a class B public hospital, only the fulfillment of the minimum standard for class B hospital beds has not been fulfilled, based on the situation of internal and external factors using SWOT analysis to get a value EFE 3.54 and IFE 3.21, are in cell I which supports the growth and upgrading of the South Tangerang City Hospital class into a Class B hospital.
Feasibility of Class Upgrading South Tangerang General Hospital to be Class B General Hospital based on the Self-Assessment of the fulfillment of Permenkes 3/2020 standards and SWOT analysis (external and internal factors) is feasible to implement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihaloho, Marisi
"Tesis ini merupakan suatu penelitian dengan metode penelitian kualitatif terhadapupaya peningkatan mutu pelayanan poliklinik spesialis Rumah Sakit RS Citama diBogor Tahun 2015. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan upayapeningkatan mutu pelayananan di poliklinik spesialis RS Citama. Penelitiandilakukan dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang upaya yangdilakukan untuk peningkatan mutu pelayanan di poliklinik spesialis rumah sakittersebut selama tahun 2015. Upaya peningkatan mutu pelayanan yang baik adalahdengan menerapkan manajemen mutu terpadu. Keberhasilan upaya peningkatan mutupelayanan di poliklinik spesialis di rumah sakit ditentukan oleh input yang tersedia, yaitu tenaga, sarana dan prasarana, dana dan metoda yang tersedia, serta bagaimanaproses peningkatan itu sendiri berlangsung sehingga pada akhirnya akanmempengaruhi pencapaian atau output. Proses perbaikan mutu yang digunakanmelalui langkah-langkah identifikasi sikap karyawan, identifikasi kebutuhanpelanggan, identifikasi masalah, analisis masalah, solusi potensial dan implementasisolusi Gaspersz, 2003. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkaninformasi mengenai bagaimana upaya peningkatan mutu pelayanan di poliklinikspesialis RS Citama. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa tenaga kesehatan dipoliklinik RS Citama jumlahnya belum mencukupi untuk kebutuhan pelayanan dirumah sakit tersebut. Sarana dan prasarana dan metode yang tersedia perlu diperbaiki.Sedangkan dana yang disiapkan untuk upaya peningkatan mutu sudah dialokasidengan cukup baik. Proses pelaksanaan manajemen mutu terpadu sudah ada tetapitidak berjalan dengan baik.

This thesis is a study with qualitative research methods towards improving the qualityof service of a specialist policlinic Citama Hospital in Bogor during 2015. Thepurpose of research is to investigate the implementation of quality improvementefforts in the specialist policlinic Citama hospital. The study was conducted bygathering as much information about the efforts made for improving quality ofservice in the hospital specialist policlinic during 2015. Efforts to improve the qualitygood service is to implement an integrated quality management. The success ofquality of service improvement in specialist policlinic in hospitals is determined bythe input provided, namely personnel, facilities, funding and methods are available,and how the upgrade process itself takes place that will ultimately affect theachievement or output. Quality improvement process used through measuresemployee attitudes identification, identification of customer needs, problemidentification, problem analysis, potential solutions and implementation of solutions Gaspersz, 2003. Depth interviews were conducted to obtain information on howefforts to improve the quality of service in a specialist policlinic Citama hospital. Itcan be concluded from this study that the health worker at the specialist policlinicCitama hospital was not sufficient for the needs of his number of services at thehospital. Facilities and infrastructure and the available methods need to be improved.While funds are prepared for quality improvement efforts also allocated fairly well. The process of implementing integrated quality management already exists but it isnot going well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darian Mandala Sofian
"ABSTRAK
Pembatalan operasi di RSK THT-Bedah KL Proklamasi, dilaporkan sebesar 17 di atas angka standar 5 . Pembatalan operasi memiliki dampak negatif yang besar kepada pasien, staf medis, dan rumah sakit sehingga perlu dilakukan analisa terhadap pembatalan operasi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan faktor yang berkontribusi terhadap pembatalan operasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data rumah sakit dan diskusi kelompok terarah. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat, analisis bivariat, analisis multivariat dan analisis konten. Dari 1.129 rencana operasi, ditemukan pembatalan operasi sebanyak 308 27 kasus disebabkan oleh keputusan pasien sebanyak 177 kasus 57 , keputusan rumah sakit karena penyebab klinis sebanyak 125 kasus 41 , dan keputusan rumah sakit karena penyebab non klinis sebanyak enam kasus kurang dari 2 . Faktor yang berkontribusi secara bermakna terhadap pembatalan operasi didalam penelitian ini adalah usia pasien, penanggung biaya operasi pasien, dan hari operasi. Disarankan untuk rumah sakit memberikan perhatian khusus kepada pasien yang berusia lebih lanjut, pasien yang menanggung biaya operasi sendiri atau keluarga, operasi yang dilaksanakan bukan pada hari libur, membentuk klinik pra bedah serta melakukan perbaikan alur prabedah, memperbaiki kebijakan terkait biaya, melakukan perbaikan berkelanjutan pada masalah pembatalan operasi dan pengelolaan data rumah sakit.

ABSTRACT
Cancellation of surgery in RSK THT Bedah KL Proklamasi, reportedly 17 standard rate le 5 . Cancellation of surgery has a great negative impact to Patient, Medical Staff, and Hospital so it is necessary to analyze the cancellation of operation. This study aims to determine the causing and contributing factor of cancellation. Data collection was performed using hospital data and focus group discussion. The collected data were analyzed by univariate analysis, bivariate analysis, multivariate analysis and content analysis. The cancellation of surgery are 308 cases 27 from 1.129 plan of surgery was caused by the decision of the patient 177 cases, 57 , hospital decision due to clinical cause 125, 41 , and hospital decision due to non clinical cause 6 cases, 2 . Factors that contribute significantly to cancellation of surgery in this study are the age of the patient, payer of patient operation, and the day of surgery. It is recommended that hospitals pay special attention to older patients, patients without insurance, surgery on work day, establish a pre surgical clinic and improve pre surgical flow, improve cost related policies, make continuous improvements to surgery cancellation issues and hospital data management."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Agustiani
"Pendekatan customer-centric adalah strategi fokus kepada pelanggan,sedangkan bauran pemasaran SAVE solutions, access, value, dan education dengan konsep pendekatan perilaku pelanggan secara spesifik oleh karenaglobalisasi, informasi teknologi yang terus meningkat dan peningkatan harapan pelanggan yang multidimensi. Studi ini untuk mengetahui pengaruh bauran modelSAVE terhadap strategi customer-centric dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode cross-sectional serta jumlah sampel 96 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu pelayanan sebagai bagian dari value,diharapkan memberikan pelayanan dokter tepat waktu, pelayanan obat danpemeriksaan penunjang yang cepat. Informasi digital muncul sebagai bagian daribauran education yang paling berpengaruh terhadap strategi customer-centric.Penggunaan media sosial sebagai penyedia informasi ekspresif terhadap pasiendapat membantu sistem pemasaran Poliklinik Eksekutif RS Hermina Depok.

Customer centric approach is meant to focus on the customers, meanwhileSAVE solutions, access, value, education marketing mix is concept marketingmix modeling that is able to accommodate specific customer behavior becauseglobalization, information technology and multi dimensional customerexpectations. This study aims to determine the influence of save marketing mixagainst customer centric strategy used quantitative approach and cross sectionalmethod with a sample of 96 people.
The results showed that the quality of serviceas part of the value, is expected to provide timely medical services, drug servicesand rapid additional examination. Digital information emerges as part of the mostinfluential education mix for customer centric strategy. The use of social media asa provider of expressive information to patients can help the marketing system ofExecutive Polyclinic RS Hermina Depok."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Juniartha Dwiputra
"ABSTRAK
Nama : Made Juniartha DwiputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Perspektif Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat InapRumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017Kualitas pelayanan mencakup lima aspek yaitu tangible, reability,responsiveness, assurance dan empathy. Kualitas pelayanan kesehatan salah satunyadapat dilihat dari perspektif pelanggan berdasarkan harapan dan persepsinya.Membandingkan antara persepsi dan harapan pelanggan akan menimbulkan perasaansenang/puas dan kecewa/tidak puas. Perspektif pelanggan/pasien dipengaruhi olehkarakteristiknya seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas perawatandan cara pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaranperspektif pasien terhadap kualitas pelayanan yang mereka terima pada saatmenjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan responden 107 orang yang merupakan pasien rawat inapkelas I, II dan III dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangancross sectional. Pengukuran kualitas pelayanan dengan membandingkan persepsi danharapan responden yangmenggunakan konsep service quality dari Parasuraman. Hasilpenelitian ini berdasarkan perspektif pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inapRumah Sakit Umum Bintang diketahui responden yang senang/puas terhadappelayanan yang mereka terima sebesar 53.3 sedangkan responden yang merasakecewa/ tidak puas sebesar 46.7 . Ada Hubungan yang signifikan antara perspektifpasien dengan jenis kelamin, pendidikan dan cara pembayaran. Selain itu diketahuijuga faktor faktor yang menjadi prioritas utama kuadran I untuk meningkatkankualitas pelayanan yang meliputi: Ruang perawatan memiliki suasana tenang dannyaman, memiliki kamar mandi/WC yang bersih, perawat tanggap dan sigap dalammemberikan pertolongan, perawat tekun dan bersungguh sungguh dalammelaksanakan tugasnya, petugas mengutamakan pelayanan terhadap pasien, danpetugas memberikan perhatian kepada pasien.Kata kunci : Perspektif pasien, karakteristik pasien, Dimensi ServQual

ABSTRACT
Name Made Juniartha DwiputraStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Perspective of Patient on Quality of Inpatient Service ofBintang General Hospital, in Klungkung 2017Service quality includes five aspects tangibles, reability, responsiveness, assuranceand empathy. Quality of health services one of which can be seen from theperspective of customers based on expectations and perceptions. Comparing theperceptions and expectations of customers will lead to feelings ofpleasure satisfaction and disappointment dissatisfaction. The customer patientperspectives are influenced by their characteristics such as gender, age, education,occupation, treatment classes and mode of payment. This study aims to obtain aperspective picture of patients on the quality of services they receive at the time ofundergoing inpatient at Bintang General Hospital in Klungkung 2017. This studyused 107 respondents who are inpatients class I, II and III by using a quantitativeapproach with cross sectional design. Measurement of service quality by comparingperceptions and expectations of respondents who use service quality concept ofParasuraman. The results of this study based on the perspective of the patients on thequality of inpatient service of Bintang General Hospital are known responder who arehappy satisfied to the service they received by 53.3 while the responder who feeldisappointed not satisfied equal to 46.7 . There is a significant relationship betweenthe perspective of patients with gender, education and mode of payment. In addition,it is also known that the factors that become the main priority quadrant I to improvethe quality of services that include treatment room has a quiet and comfortableatmosphere, have a clean bathroom toilet, responsive nurses and swift in providinghelp, nurses diligent and earnest in performing its duties, the officer prioritizesservice to the patient, and the officer gives attention to the patient.Keywords Perspective of patient, patient characteristics, ServQual Dimension"
2017
T51553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sesie Lahu
"Klinik Nyeri Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais sedang menghadapi masalah rendahnya pemanfaatan klinik oleh pasien. Walaupun terjadi kenaikan jumlah kunjungan dari 20 pada 1997 mencapai 105 pada 1999 (sampai dengan Agustus), jumlah pasien relatif sangat terbatas mengingat pasien yang sama biasanya melakukan beberapa kali kunjungan.
Hasil penulisan menunjukkan bahwa permasalahan terutama disebabkan oleh waktu tunggu pasien yang begitu lama untuk mendapatkan perawatan, selain kurangnya promosi mengenai jasa klinik tersebut. Ini berkaitan dengan terbatasnya tenaga medis baik dokter maupun tenaga perawat.
Dipertahankan dan dikembangkannya klinik tersebut merupakan saran yang diajukan penulis dalam studi kasus tersebut. Klinik Nyeri memiliki potensi besar untuk menunjang jasa utama perawatan RSKD. Untuk itu, pengembangan strategi marketing baik mencakup peningkatan mutu pelayanan dengan menambah jumlah tenaga medis maupun promosi klinik tersebut diperlukan .
Analisis permasalahan dan perumusan pemecahannya didasarkan atas penulisan dengan metode kualitatif. Penulis melakukan pengamatan di Klinik Nyeri Poliklinik Onkologi RSKD dan wawancara dengan dokter, perawat, pasien, dan manajemen klinik-klinik tersebut dari 22 November sampai dengan 17 Desember 1999.

Case Study on the Development of the Oncology Pain Clinic at the Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, 1999-2004The Pain Clinic of the Dharmais Cancer Hospital is having a problem of low utilization of the clinic. Despite the number of visits to the clinic has increased from 20 in 1997 to 105 in 1999 (till August), the number of patients are relatively small. In practice, the same patient makes several visits for having treatment in the Pain Clinic.
The result of the survey indicates that the problem is mainly caused by the long waiting time the patients have to experience for having treatment in the clinic, besides the lack of promotion on the services provided by the clinic. It is due to the limited number of specialists and nurses in the clinic.
The maintenance and development of the clinic are proposed in the case study. The Pain Clinic has its great potentiality in supporting the core medical treatment of the Dharmais Cancer Hospital. Hence, marketing development strategy is highly required. It comprises the service quality improvement by increasing the number of specialists and nurses and the launch of intensive promotion.
Problem analysis and its solution are based on the qualitative method survey. The survey conducted by the writer is in the forms of observation at the Oncology Pain Clinic of the Dharmais Cancer Hospital and interviews with their specialists, physicians, nurses, patients, and management people from 22 November to 17 December 1999.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlly Surijadi
"Perkembangan teknologi dalam peralatan kedokteran menyebabkan adanya alternatif baru dalam pelayanan kesehatan. Laparoskopik sejak tahun 1995 telah dipergunakan di Rumah Sakit Immanuel Bandung dalam tindakan bedah pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi). Tindakan ini disebut dengan metoda kolesistektomi laparoskopik. Efektifitas biaya dari kolesistektomi laparoskopik perlu diteliti untuk dibandingkan dengan metoda konvensional yang selama ini dipergunakan dalam pembedahan kolesistektomi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolesistektomi yang efektif biaya diantara metoda konvensional dan laparoskopik.
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus analitik menggunakan data sekunder yang diambil secara cross sectional tahun 2001 di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Analisa biaya investasi menggunakan biaya investasi disetahunkan (annual investment cost), metoda analisis penghitungan biaya menggunakan metoda ABC (Activity Based Costing) dengan dasar alokasi biaya menggunakan proporsi luas lantai proporsi waktu operasi sebagai pemacu biaya. Biaya satuan aktual diperoleh dengan menghitung total biaya dan dibagi dengan besarnya output pada kegiatan tersebut, sedangkan biaya normatif diperoleh dari penjumlahan hasil bagi biaya tetap dengan kapasitas dan biaya tidak tetap dengan output.
Pada penelitian ini analisis efektifitas biaya dilakukan dengan cara : pertama, yaitu membandingkan biaya satuan antara kedua metoda; dan kedua, dengan melakukan tes analisis sensitivitas menggunakan simulasi penambahan biaya sewa dan simulasi penghitungan biaya total untuk menentukan besarnya output.
Pada cara pertama didapatkan bahwa pada penggunaan perbandingan biaya satuan aktual maka kolesistektomi konvensional paling efektif biaya pada kelas II B dan kolesistektomi laparoskopik paling efektif biaya pada kelas VIP LCA/Petra. Sedangkan pada biaya normatif didapatkan kolesistektomi laparoskopik paling efektif biaya secara umum tanpa membedakan kelas perawatan.
Pada hasil kedua yaitu simulasi perbandingan biaya satuan aktual dengan menambahkan biaya sewa didapatkan kolesistektomi konvensional paling efektif biaya pada kelas II B sedangkan laparoskopik pada kelas VIP LCA/Petra. Sedangkan simulasi penghitungan biaya total untuk menentukan besarnya output bahwa yang paling efektif biaya adalah kolesistektomi konvensional pada kelas II B dan laparoskopik pada kelas I.

Cost Effectiveness Analysis on Cholecystectomy at Immanuel Hospital Bandung Year 2001
The development of technology in medical equipment, resulting in a new alternative in health care services. Laparoscope is used since 1995 at Immanuel Hospital Bandung for cholecystectomy and this kind of surgery namely laparoscopic cholecystectomy method. Cost effectiveness of laparoscopic cholecystectomy need to be research to be compared with conventional cholecystectomy which commonly applied in the cholecystectomy surgery.
The purpose of this research is to find out which one is the most cost effective method between laparoscopic cholecystectomy and conventional cholecystectomy.
The research made was analytic case study using secondary data taken in cross sectional method during year 2001 at Immanuel Hospital in Bandung. The data analysis on investment cost using an annualized investment cost, cost analysis using activity based costing method with cost allocation using floor area proportion and operating time distribution as driver. Actual unit cost was obtained through a calculating from total cost divided by output while normative unit cost was obtained was calculating the sum of the result from fixed cost divided by capacity and the result of variable cost divided by output.
Cost effectiveness analysis was made through : first, comparing unit cost between two methods; and second, by doing sensitivity analysis test using simulation on adding rent cost and simulation on calculating total cost to find the output.
First step result is by using actual unit cost comparison, conventional cholecystectomy most effective on II B ward and laparoscopic on VIP LCA/Petra ward. By using normative unit cost comparison, laparoscopic is the most effective compare to conventional method without difference at ward class.
Second step result are by using simulation on comparing actual unit cost after added by rent cost that conventional cholecystectomy most effective on II B ward while laparoscopic on VIP LCA/Petra ward. And simulation on calculating total cost to find output result is that conventional cholecystectomy is most effective on II B ward and laparoscopic on I ward.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Maulidina
"

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan bagian dari kurikulum program Profesi Apoteker yang bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan apoteker yang berkompeten di bidangnya. Fakultas Farmasi Universitas Indonesia berkerjasama dengan berbagai  instansi  dan  fasilitas  pelayanan  kesehatan agar calon  apoteker dapat melaksanakan PKPA di tempat tersebut. PKPA sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan calon apoteker agar siap terjun di masyarakat setelah lulus. PKPA ini dilaksanakan di tiga fasilitas pelayanan kesehatan yaitu dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Apotek Atrika dan Puskesmas Kecamatan Cengkareng yang terletak di daerah Jakarta dan dilaksanakan selama Periode Bulan Agustus hingga November tahun 2019. PKPA ini bertujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas, dan tanggungjawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan lain. Selain itu apoteker diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan sikap dan perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia. Mahasiswa juga diharapkan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan dan cara mengatasi masalah tersebut dalam praktik dan pekerjaan kefarmasian  di  fasilitas  pelayanan  kesehatan,  serta mampu  berkomunikasi  dan berinteraksi yang baik dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas agar terjalin kolaborasi yang baik antar sesama tenaga kesehatan.

 


Pharmacist Professional Work Practices (PKPA) as part of the Pharmacist Professional Curriculum program aims to prepare competent pharmacist graduates. The Faculty of Pharmacy, Universitas Indonesia collaborates with various agencies and health service facilities so that prospective pharmacists can carry out work practices at the venue. PKPA as an effort to prepare the pharmacist's human resources who are ready to enter the community after graduation. PKPA is implemented in three health service facilities at Dr. Cipto Mangunkusumo Central National hospital, Atrika Pharmacy, and Public Health Center of Kecamatan Cengkareng during the August until November 2019 period. PKPA aims to enable prospective pharmacists to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy service practices in service facilities. Health in accordance with statutory provisions and applicable pharmaceutical ethics, and in other health fields. In addition, pharmacists are expected to have knowledge, skills, attitudes and behaviors and insight and real experience to do professional practice and pharmacy work in health care facilities. Students are also expected to have a real picture of the problem and how to solve problems in real life in the practice and work of pharmacy in health care facilities and be able to good communicate and good interact with other health workers on duty so that there is good collaboration between fellow health workers.

 

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>