Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Bintang Nugraha
"Pertumbuhan industri otomotif yang semakin meningkat di Indonesia membuat persaingan menjadi semakin ketat, sehingga mengharuskan perusahaan untuk membuat inovasi untuk tetap memenuhi permintaan pelanggan agar kepuasan pelanggan tetap terjaga. Hal ini dapat dicapai dengan membuat sistem manufaktur yang fleksibel pada lini perakitan untuk dapat mengatasi fluktuasi permintaan yang tinggi akibat pertumbuhan industri. Penelitian ini bertujuan untuk merancang lini perakitan berbasis mixed-model yang fleksibel melalui Value Stream Mapping dan Line Balancing sebelum melakukan simulasi. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi perubahan jumlah operator beserta elemen kerjanya pada lini perakitan.

Automotive industry growth are increasing in Indonesia and made competition becomes increasingly fierce, so it requires companies to make innovation to meet customer demand in order to keep customer satisfaction is maintained. This can be achieved by creating a flexible manufacturing system on the assembly line to be able to cope with fluctuations in high demand due to the growth of the industry. This research aims to design assembly lines based mixed-model flexible through Value Stream Mapping and Line Balancing before the simulation. The results of this study is operator number recommendation for the assembly line."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S66308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarafi Auzan Mu`min
"Pada era modern ini, persaingan di antara industri manufaktur khususnya di bidang otomotif akan menjadi semakin ketat yang menyebabkan perusahaan perlu untuk membuat inovasi sehingga kepuasaan dari konsumen dapat terjaga. Proses produksi akan menjadi aspek penting di dalam industri otomotif untuk menjaga kualitas dari produk serta memastikan permintaan dari konsumen tetap terpenuhi. Permasalahan yang kerap terjadi di dalam proses produksi berupa kendala alur produksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangnya beban kerja yang ada di dalam lini perakitan. Ketidakseimbangan menyebabkan lini perakitan berjalan tidak dalam waktu siklus yang ditentukan sehingga permintaan dari konsumen tidak dapat terpenuhi dalam jumlah yang tepat dan perusahaan perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menanggulanginya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menyeimbangkan beban kerja pada lini perakitan dengan menggunakan metode line balancing berupa ranked positional weight (RPW) dengan hasil berupa peningkatan efisiensi dan produktivitas dari lini perakitan yang berdampak proses produksi berjalan tanpa adanya kendala.

In this modern era, the competition among the manufacturing industry, especially in the automotive sector will become increasingly tight which causes companies need to innovate so that satisfaction of the consumer can be maintained.The production process will be an important aspect in the automotive industry to maintain the quality of products and ensure consumer demand can be fulfilled.The problems that often occur in the production process is in the form of production flow constraints caused by workload unbalanced in the assembly lines. The imbalance causes the assembly line does not run in a cycle time that is determined so that consumer demand can not be met in the right amount, and companies need to spend more to mitigate them.Therefore , this study was conducted to balance the workload on the assembly line by using line balancing form Ranked Positional Weight ( RPW ) with a subsequent increase in the efficiency and productivity of the assembly line that affect the production process runs without any constraints.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisnawati
"Dewasa ini, persaingan pada industri manufaktur otomotif semakin ketat. Setiap perusahaan melakukan perbaikan pada proses produksi secara terus-menurus agar efisiensi pada lini perakitan terus meningkat. Peningkatan efisiensi pada lintasan produksi penting untuk membuat aliran produksi menjadi lebih lancar dan menghasilkan keluaran yang lebih besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi adalah melakukan penyelimbangan lini dengan mengatur elemen-elemen kerja ke dalam stasiun kerja sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik. Penyeimbangan lini dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Ranked Positional Weight yang kemudian hasil dari metode tersebut disimulasikan dengan menggunakan software Technomatic Plant Simulation agar terlihat dengan jelas aliran produksi menjadi lebih lancar dan efisiensi lini perakitan meningkat. Konfigurasi awal lintasan produksi memiliki tujuh stasiun kerja dengan efisiensi lini sebesar 77% dan balance delay sebesar 23% . Hasil penyeimbangan lini mengelompokkan elemen kerja yang ada ke dalam enam stasiun kerja dan menghasilkan peningkatan edisiensi lini perakitan menjadi 90,35% dan balance delay menjadi 9,65%.

In this modern era, competition in the automotive manufacturing industry is increasingly tougher. Each company made continuous improvements to production process to increase the efficiency of production line. Efficiency in production line is necessary to make production flows smoother and as the result the company produce a greater output than before. One of the methods to increase efficiency is line balancing by distributing work elements into the work station in order to obtain a good balance of work time. This research uses Ranked Positional Weight Method then the result of the method is simulated using Technomatic Plant Simulation software to make it visible that the production flow is becoming smoother and the production line is increased. The initial configuration of the assembly line has seven work stations with line efficiency of 77% and balance delay by 23%. The result of the balancing line grouped the existing work elements into six work stations and resulting in the increase of efficiency in assembly line to 90.35% and balance delay to 9.65%.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Cahya Fitradi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peningkatan efisiensi produksi pada lini produksi bracket motor R-25 pada industri komponen otomotif. Masalah yang sering dihadapi oleh industri komponen berskala UKM adalah ketidaksesuaian antara kapasitas perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang disebabkan oleh rendahnya efisiensi lini produksi. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi adalah dengan melakukan penyeimbangan lini produksi. Pada penelitian ini menggunakan tiga metode keseimbangan lini yaitu : Ranked Positional Weight, Moodie Young dan Kilbridge Wester Column. Hasil studi menunjukkan metode Moodie Young memberikan perfomansi lintasan terbaik dalam hal : efisiensi lini meningkat dari 58 menjadi 80 , balance delay berkurang dari 42 menjadi 20 , smoothness index berkurang dari 47,59 menjadi 21,99 dan kapasitas produksi meningkat dari 1279 unit menjadi 1313 unit.

ABSTRACT
This study discuss production efficiency improvement at R 25 motorcyle bracket production line of automotive component company. One problem often faced by SME scaled component industry is the company capacity mismatch to meet customer demand due to low efficiency of production line. One method to increase efficiency is to balance production line. This study use three line balancing methods namely Ranked Positional Weight, Moodie Young and Kilbridge Wester Column. Study shows that Moodie Young method give better result in terms of an increase in line efficiency from 58 to 80 , a decrease in balance delay from 42 to 20 , a decrease in smoothness index from 47,59 to 21,99 and an increase in production capacity from 1279 units to 1313 units."
2017
S67268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavina Angeline
"Penelitian ini membahas peningkatan efisiensi lini produksi pada perusahan industri manufaktur sepeda motor dengan metode line balancing. Idle time yang terlampau tinggi di lapangan yang mengakibatkan ketidakseimbangan lintasan berpotensi menghambat pencapaian target produksi yang meningkat setiap tahunnya. Untuk memperbaiki hal tersebut, maka dilakukan proses line balancing. Proses line balancing dilakukan dengan Largest Candidate Rule (LCR), Kilbridge and Wester Column (KCW), Ranked Positional Weight (RPW), dan Binary Integer Programming (BIP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Binary Integer Programming (BIP) menghasilkan rancangan keseimbangan lintasan terbaik, dengan line efficiency meningkat hingga 95,36%, balance delay berkurang menjadi 4,64%, smoothness index turun menjadi 4,3, dan jumlah stasiun kerja berkurang menjadi 11.

This research discusses increasing efficiency of the steering handle production line by means of line balancing in a motorcycle manufacturing company. The high idle time causing disbalance in the line assembly can hinder the production target pursuit that increases each year. In order to prevent this, the process of line balancing is performed. The methods used for line balancing are Largest Candidate Rule (LCR), Kilbridge and Wester Column (KCW), Ranked Positional Weight (RPW), and Binary Integer Programming (BIP). This research shows that Binary Integer Programming (BIP) produces the best line balancing recommendation, increasing line efficiency up to 95.36%, lowering balance delay to 4.64%, decreasing smoothness index to 4.3, and reducing workstation needed to eleven.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipto Budi Mulyono
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S37039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bisuk Yohanes
"Peningkatan efisiensi untuk menghadapi kenaikan permintaan dari pelanggan perlu dilakukan oleh PMA industri otomotif dimana metode Line Balancing digunakan untuk menyeimbangkan beban kerja tiap stasiun kerja dan metode Value Stream Mapping untuk mengetahui aktifitas pemborosan yang terjadi. Pada lini produksi Main Pipe Assy terdapat aktivitas pemborosan berupa operator yang menunggu akibat beban kerja yang tidak seimbang.
Efisiensi lini produksi Main Pipe Assy rendah yaitu sebesar 52.15% dan setelah dilakukan pengurangan stasiun kerja dari 7 menjadi 4 stasiun kerja, efisiensi naik menjadi 99,91%. Idle time atau waktu menunggu sebelumnya adalah 47.86 detik dan setelah dilakukan pengurangan stasiun kerja menjadi 0.09 detik.

Increase efficiency to fulfill increasing demand from customers needs to be done by the Foreign Investment Company which major on automotive industry which Line Balancing method is used to balance the workload of each work station and VSM method is used to identify wasteful activities occurring. On the Main Pipe production line there waste activity form of the operator is waiting due to an unbalanced workload.
Production line efficiency of Main Pipe Assy is low, amounting to 52.15% and after the reduction of work stations from 7 to 4 work stations, the efficiency coming up to 99.91%. Idle time or waiting time is 47.86 seconds earlier and after the reduction of work stations to be 0.09 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52050
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agi Prakasa Erahman
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka efisensi pada sektor konstruksi masih tertinggal dibanding dengan sektor lainnya. Industri konstruksi dapat mengambil manfaat secara signifikan dari studi dan adopsi terhadap praktik atau aplikasi dari sektor lain. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan Metode Bobot Posisi yang diadopsi dari sektor manufaktur pada proses perataan sumber daya. Perataan sumber daya pada sektor kostruksi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prioritas tiap aktivitas dengan metode bobot posisi ini. Perataan sumber daya menggunakan metode bobot posisi menggunakan bantuan microsoft project atau primavera. Penelitian ini menggunakan Proyek The Royale Springhill sebagai studi kasus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode bobot posisi pada sektor konstruksi dapat meningkatkan efisiensi pada proses perataan sumber daya dari segi biaya dan waktu. Perataan dengan menggunakan standard leveling pada microsoft project dan primavera menghasilkan durasi penyelesaian secara berturut-turut 661 dan 658 hari, sedangkan menggunakan metode bobot posisi, menghasilkan durasi penyelesaian sebesar 662 dan 658 hari. Ini menghasilkan efisiensi durasi 1,002 (microsoft project) & 1 (primavera) serta efisiensi biaya 1,001 (microsoft project) & 1 (primavera) yang menunjukkan penerapan metode bobot posisi tidak berpengaruh bahkan cendrung tidak efisien. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang kompleksnya hubungan ketergantungan antar aktivitas pada jadwal proyek serta kurang signifikannya besaran alokasi sumber daya.

Several studies have shown that efficiency rate in construction sector still left behind compared to the others. Construction industry should take a benefit significantly from study of the other sector. For example, the application of Ranked Positional Weight Method from manufacturing sector on a process of resource leveling in construction sector. Resource leveling in construction sector can be done by considering the priority of each activity with this positional weight method. Ranked Positional Weight Method uses microsoft project or primaavera to level the resource. This research uses The Royale Springhill Residences Construction Project as the study case.
The purpose of this study is to determine whether the application of positional weight method in the construction sector can improve the efficiency of resource leveling process in terms of cost and time. Standard leveling of resource by Microsoft Project and Primavera produces duration of 661 and 658 days respectively while RPWM leveling produces duration of 662 and 658 days. By using the formula efficiency ratio analysis duration of 1.002 (microsoft project) & 1 (primavera) and cost efficiency 1.001 (microsoft project) & 1 (primavera). This method produces duration ratio of 1,002 (microsoft project) & 1 (primavera) and cost ratio of 1,001 (microsoft project) & 1 (primavera) which means this method has no effect on efficiency, tends to be inefficient. This might be due to less complex of the dependency between activities in the project schedule as well as less significant the amount of allocation of resources.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Wulandari
"Pada 5 tahun terakhir, permintaan kemasan fleksibel mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 10 tiap tahunnya yang diikuti dengan munculnya pemain baru yang menyebabkan persaingan di industri kemasan fleksibel semakin ketat, sehingga muncul tantangan besar yang dihadapi perusahaan kemasan fleksibel di Indonesia, yaitu bagaimana perusahaan dapat mengefisiensikan biaya operasinya agar dapat bersaing. Salah satu cara mengefisiensikan biaya operasi adalah dengan melakukan manajemen persediaan yang baik dengan memperhatikan komponen biaya persediaan untuk didapat keputusan kuantitas Q dan waktu pesan T sehingga didapat total biaya persediaan minimal.
Manajemen persediaan merupakan tema dalam penelitian ini dengan objek penelitian yaitu salah satu perusahaan kemasan fleksibel di Cikarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi ABC untuk menentukan tingkat kepentingan bahan baku dan Mixed Integer Linear Programming MILP untuk mendapatkan total biaya persediaan minimal.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 31 bahan baku yang masuk ke dalam kategori A dari 230 bahan baku di perusahaan, diperoleh jumlah kuantitas pesan Q bahan baku, lead time kedatangan bahan baku T , dan total biaya persediaan 31 bahan baku klasifikasi A, serta diperoleh faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar total biaya persediaan, yaitu biaya simpan, biaya pesan, demand, dan jumlah persediaan pengaman.

In the last 5 years, flexible packaging demand grow 10 per year in average and followed by the emergence of new players that cause competition in the flexible packaging industry getting tighter, so that there is big challenge that faced by flexible packaging companies in Indonesia, that is how companies can has efficient operating cost in order to compete. One of the way to efficient operating cost is manage inventory well by taking into account the components of the inventory cost for obtaining quantity decisions Q and order time T to obtain the minimum total inventory cost.
Inventory management is theme of this research with the object of the research is one of the flexible packaging company in Cikarang. The method that used in this research is ABC classification to determine the importance of raw materials and Mixed Integer Linear Programming MILP to get the minimum total inventory cost.
The results of this research are 31 raw materials that categorized as category A from 230 raw materials in the company, obtained quantity of order Q of raw material, arrival lead time of raw material T , and total inventory cost of 31 raw materials from classification A, as well as obtained any factors that affect total inventory cost, that are holding cost, order cost, demand, and number of safety stock.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>