Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhanur Purbojati
" ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial dan kepuasan hidup pada remaja perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial diukur menggunakan alat ukur The Attitude of Mobile Phone as a Social Status symbol dari Abeele et al. 2014 , sedangkan kepuasan hidup diukur dengan menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale dari Diener et al. 1985 . Responden dalam penelitian ini berjumlah 158 orang remaja yang berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial dengan kepuasan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap terhadap telepon pintar sebagai simbol status sosial tidak diikuti dengan perubahan pada kepuasan hidup pada remaja perkotaan.
ABSTRACT This research was conducted to find the correlation between Attitude of Smartphone as a Social Status Symbol and Life Satisfaction in Urban Adolescents. This research used the quantitative approach. Attitude of Smartphone as a Social Status Symbol was measured by using the Attitude of Mobile Phone as a Social Status Symbol AMPSSS , developed by Abeele et al. 2014 , and life satisfaction was measured by using Satisfaction With Life Scale SWLS , developed by Diener et al. 1985 . The responden of this research are 158 adolescents that from Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. The results of this research showed that there is no significant correlation between Attitude of Mobile Phone as a Social Status Symbol and Life Satisfaction. This indicates that changes within the Attitude of Smartphone as a Social Status Symbol scores won rsquo t be followed by changes of the Life Satisfaction in Urban Adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Adhandayani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan konformitas dan trait impulsif sebagai mediator dalam hubungan trait ekstraversi terhadap kecenderungan pembelian impulsif secara daring dalam populasi dewasa muda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, retrospektif dan non-eksperimental. Karakteristik partisipan penelitian ini adalah orang berusia 20-40 tahun, sudah berpenghasilan, memiliki gawai, dan pernah melakukan pembelian daring minimal 1 kali. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keempat variabel dalam penelitian ini adalah International Personality Item Pool (IPIP-NEO) short version 120 item (Goldberg, 1999); Momentary Impulsive Scale (Tomko, Carpenter, Brown, Solhan, Jahng, Wood dan Trull, 2014); Conformity Scale (Mehrabian dan Stefl, 1995) yang telah diadaptasi oleh Saidah (2016) dan skala kecenderungan pembelian impulsif yang disusun Sulistiowati (2015). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 670 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi melalui program PROCESS model 4, yaitu mediasi paralel.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa baik konformitas maupun trait impulsif berperan secara signifikan (p < 0.01) sebagai mediator antara trait ekstraversi dan kecenderungan pembelian impulsif secara daring. Meskipun terjadi mediasi sempurna pada model yang diajukan, namun nilai koefisien jalur a dan a1 yang negatif mengakibatkan hipotesis tidak diterima karena jalur mediasi yang tidak searah. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi trait ekstraversi seseorang, maka semakin rendah konformitas dan trait impulsif yang ia miliki, sehingga berpengaruh terhadap tingginya tingkat kecenderungan pembelian impulsif secara daring pada seseorang.

This study aims to find the role of impulsive conformity and trait as a mediator in the relationship of extraversion and online impulsive buying tendency in early adulthood. This research is a quantitative study with a cross-sectional, retrospective and nonexperimental design. Characteristics of the participants of this study were people aged 20-40 years, had income, had a device like smartphone or laptop, and had made purchase at online stores at least once. The instrument used to measure the four variables in this study are 120 items-short version of the International Personality Item Pool (IPIP-NEO) (Goldberg, 1999); Momentary Impulsivity Scale (Tomko, Carpenter, Brown, Solhan, Jahng, Wood and Trull, 2014); Conformity Scale (Mehrabian and Stefl, 1995) which has been adapted by Saidah (2016) and the Impulsive Buying Tendency Scale compiled by Sulistiowati (2015). Participants in this study amounted to 670 people. This study using PROCESS as a regression analysis in model template 4 to analyze simple mediation or parallel mediation model.
Based on the results, it was found that both conformity and impulsivity trait had a significant role (p < 0.01) as mediators between extraversion trait and the online impulsive buying tendency. Despite of model is perfect mediation, the model is not supported by hypothesis. It caused by negative score in coefficient value on proposed model. Accordingly, this model can be interpreted as the higher the extraversion in people, the lower the conformity and impulsivity trait they had, so it influences the high level of online impulsive buying tendency on them.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Dwifandra Putri
"Delinkuensi merupakan beragam bentuk perilaku antisosial yang dilakukan oleh remaja dan telah masalah serius di kalangan remaja di dunia, termasuk di Indonesia. Remaja dipanti asuhan merupakan salah satu populasi yang rentan terhadap delinkuensi karena beragam masalah yang dihadapi di panti asuhan. Namun, Perspektif Psikologi Positif menjelaskan bahwa setiap remaja memiliki inner strength untuk mencegah dirinya terhadap perilaku delinkuen, seperti religiusitas dan resiliensi. Penelitian ini ingin membuktikkan kontribusi religiusitas dan resiliensi terhadap perilaku delinkuen remajadi panti asuhan di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah remaja berusia 11-19 tahun M =14,88; SD = 1,93. Penelitian ini dilakukan di 19 panti asuhan di Jakarta, dengan total partisipan sebanyak 403 remaja laki-laki = 179 remaja; perempuan = 224 remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kontribusi religiusitas dan resiliensi secara bersama-sama terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta. Besar kontribusi yang diberikan adalah 5,3. Secara parsial, religiusitas memiliki kontribusi terhadap perilaku delinkuen remaja di panti asuhan di Jakarta.

Delinquency is a variety of forms of antisocial behavior performed by adolescents andbecome a serious problem among adolescents in the world, including in Indonesia.Adolescents in orphanages are one of vulnerable population to delinquency because ofthe various problem which faced in orphanages. However, the Positive PsychologyPerspective explains that every adolescent has inner strength to prevent himself againstdelinquent behavior, such as religiosity and resilience. This research wants to indicatethe contribution of religiosity and resilience to delinquency among adolescents atorphanages in Jakarta. This research is a quantitative research with correlational designstudy. Participants are adolescents whose aged 11 19 years M 14,88 SD 1,93. Thestudy was conducted in 19 orphanages in Jakarta, with total participants are 403adolescents male 179 adolescents, female 224 adolescents . The results of thisstudy indicate there is a contribution of religiosity and resilience to delinquency amongadolescents at orphanages in Jakarta. Bigger contribution given is 5.3 . Partially,religiosity has contributed to the behavior of delinkuen adolescents in orphanages inJakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diptya Ratri Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parentification dan autonomy pada remaja dari keluarga miskin perkotaan. Parentification diukur dengan menggunakan Parentification Inventory (Hooper, 2009) yang telah diadaptasi oleh Fivi Nurwianti. Adapun Autonomy diukur dengan menggunakan Index of Autonomous Functioning (Weinstein, Przybylski, & Ryan, 2012) yang diadaptasi oleh peneliti. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 210 remaja usia 11-20 tahun yang berasal dari keluarga miskin perkotaan di Jabodetabek.
Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara parentification dan autonomy pada remaja dari keluarga miskin perkotaan di Jabodetabek (r = 0.158, p < 0.05, two-tailed). Artinya semakin tinggi parentification pada remaja dari keluarga miskin perkotaan di Jabodetabek, maka semakin tinggi juga autonomy pada remaja tersebut.

The aim of this study was to find out the relationship between parentification and autonomy in adolescents from poor urban families. Parentification was measured using Parentification Inventory (Hooper, 2009) which has been adapted by Fivi Nurwianti. Autonomy was measured using the Index of Autonomous Functioning (Weinstein, Przybylski, & Ryan, 2012) that was adapted by the researcher. Respondents in this research were 210 adolescents aged 11-20 years who came from poor urban families in Jabodetabek.
The main result of this study indicates that there is a significant positive relationship between parentification and autonomy in adolescents from poor urban families in Jabodetabek (r = 0.158, p < 0.05, two-tailed). It means that when the parentification in adolescents from poor urban families in Jabodetabek are high, the autonomy of the adolescents will be high too.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Anggraeni Sari
"Preferensi jumlah anak yang dinyatakan sebagai jumlah anak ideal yang diinginkan dapat memprediksi pertumbuhan penduduk di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran preferensi jumlah anak yang diinginkan remaja belum kawin usia 15-24 tahun di 10 Provinsi Penyangga serta faktor-faktor yang berhubungan dengan preferensi tersebut. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia komponen Kesehatan Reproduksi Remaja tahun 2012. Hasil analisis menunjukan rata-rata jumlah anak yang diinginkan remaja yaitu 2,4 anak. Terdapat 33,6 persen remaja pria dan 25,1 persen remaja wanita berkeinginan memiliki lebih dari 2 anak. Umur dan tempat tinggal merupakan faktor yang paling mempengaruhi jumlah anak yang diinginkan remaja wanita dan remaja pria. Faktor pelayanan KIE kesehatan reproduksi dan program KB pada remaja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah anak yang diinginkan.

Preference the number of children expressed as the number of ideal that desirable can predict the population growth in the future. The aims of this research are to understand the description preference the number of children desired by the non-married adolescents (15-24 years old) in 10 Penyangga Provinces and factors associated with a preference. This research used data from Indonesia Demographic and Health Survey in components Adolescents Reproductive Health in 2012. The analysis showed the average number of children desired by the adolescents is 2,4 children. Then, 33,6 % man and 25,1 % woman desirous of owning more than two children. Age and residence are factor that most affect the number of children desired by them. KIE the adlescent reproductive health service and FP programs in adolescent did not showed significant influence against preference the number of children to be desired."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Apriyani
"Remaja terutama remaja perempuan merupakan salah satu kelompok yang sangat memperhatikan citra tubuhnya. Seseorang yang tidak puas dengan bentuk tubuhnya cenderung melakukan upaya-upaya untuk mencapai bentuk tubuh yang dianggap ideal. Upaya-upaya tersebut apabila dilakukan dengan cara yang tidak tepat dapat memicu timbulnya eating disorder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan citra tubuh pada mahasiswi S1 Reguler Rumpun Sosial dan Humaniora Universitas Indonesia angkatan 2012-2014 tahun 2015. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2015 dengan menggunakan desain studicross sectional.
Sebanyak 191 mahasiswi menjadi sampel dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk melihat persepsi citra tubuh, perilaku diet, pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, rasa percaya diri, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media. Selain itu, dilakukan juga pengukuran antropometri untuk melihat Indeks Massa Tubuh (IMT) responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,2% mahasiswi mengalami ketidakpuasan bentuk tubuh. Terdapat hubungan bermakna antara IMT (p-value = 0,001), rasa percaya diri (p-value = 0,018), pengaruh keluarga (p-value = 0,040), dan pengaruh teman sebaya (p-value = 0,001) dengan citra tubuh.Mahasiswi yang melakukan diet sebagai upaya untuk mencapai bentuk tubuh ideal disarankan untuk melakukan konsultasi kepada dokter atau ahli gizi agar diet yang dilakukan tepat dan sehat.

Female adolescent is one of the groups who are concern very much about body image. A person who is dissatisfied with her body shape tends to make efforts to achieve the ideal body. Such efforts, if done in an inappropriate way can lead to eating disorders. This study aims to determine factors related to body image at undergraduate female students of Social Science and Humanities Cluster Universitas Indonesia class of 2012-2014 in 2015. The data were collected during April 2015 with cross sectional design study.
A total of 191 female students took part as respondents by completing a questionnaire to determine their perpective of body image, dieting behaviors, eating pattern, physical activity, smoking habits, self-esteem, family influence, peer influence, and media influence. In addition, anthropometric measurements were also conducted to get scores of Body Mass Index (BMI). The study shows that 81,2% female student experiences body shape dissatisfaction. There was a significant association between Body Mass Index (BMI) (p-value = 0,001), self-esteem (p-value = 0,018), family influence (p-value = 0,040), and peer influence (p-value = 0,001) with body image.The researcher suggests female students with intentions of dieting to achieve ideal body shape should consult to doctors or nutritionists beforehand to ensure proper and healthy diet."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Desa Sumber adalah desa yang terletak di lereng Gunung Merapi,tepatnya berada di Wilayah Kecamatan Dukun,Kabupaten Magelang,Provinsi Jawa Tengah.Desa tersebut sarat dengan kehidupan berkesenian. Kesenian di Desa Sumber diikuti oleh sebagian besar warganya,baik anak-anak,remaja,dewasa dan orang tua
"
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badingah
"Penelitian ini beranjak dari pemikiran dan keprihatinan penulis sehuburngan dengan peningkatan agresivitas yang dilakukan oleh sebagian remaja di beberapa kota di Indonesia. Di sisi lain remaja sebagai individu yang sedang dalam tahap perkembangan dari rentang hidupnya, sangat memerlukan bimbingan serta pengarahan dari lingkungan terutama dari orang tua untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas perkembangan. Oleh karena itu pemahaman mengenai tingkah laku remaja khususnya tingkah laku agresif merupakan hal yang mendasar atau esensial. Dengan dasar pemahaman tersebut diharapkan usaha pembinaan dan pengarahan remaja menjadi lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh, tingkah laku agresif orang tua dan kegemaran menonton film keras dengan agresivitas remaja. Dalam penelitian ini agresivitas remaja dinilai oleh orang tua, remaja dan teman sekelas.
Berdasarkan kajian teori, diajukan 8 hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini dilakukan pada remaja awal dengan rentang usia antara 12 sampai dengan 14 tahun yaitu murid SMP Negri 1, SMP Negri 3 dan SMP Negri 4 di Kodya Bandar Lampung tahun ajaran 1992/1993.
Analisis data dengan korelasi parsial dan korelasi ganda menunjukkan bahwa hanya kriteria aggresivitas remaja menurut penilaian anak (remaja) yang bermakna. Secara rinci hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pola asuh otoriter dan tingkah laku agresif orang tua tidak berhubungan dengan agresivitas remaja.
2. Pola asuh demokratis dan permisif berhubungan dengan penurunan agresivitas remaja.
3. Kegemaran menonton film keras berhubungan dengan peningkatan agresivitas remaja.
4. Pola asuh, tingkah laku agresif orang tua dan kegemaran menonton film keras secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan agresivitas remaja, tetapi hanya kegemaran menonton film keras yang memberi sumbangan bermakna terhadap agresivitas remaja.
Selanjutnya dengan hasil temuan ini diajukan saran agar orang tua lebih menerapkan pola asuh permisif dan demokratis dibanding pola asuh otoriter, serta meningkatkan pengawasan dan pembatasan lebih cermat terhadap kegiatan anak dalam menonton film keras. Kepada instansi yang berwenang (Pemerintah Daerah, Departemen Penerangan) agar lebih selektif dan melakukan pembatasan pemutaran film keras pads acara-acara televisi dan gedung bioskop serta menyebar luaskan melalui media massa bahwa menonton film keras berkaitan dengan agresivitas remaja. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas jangkauan sampel penelitian, menambah variabel penelitian, menggunakan alat yang lebih standar, metode penelitian yang lebih terpadu, serta dimanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan dalam upaya mengatasi atau mencegah agresivitas remaja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
T876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlis
"ABSTRAK
Jumlah remaja kelurahan Sindang Barang Bogor adalah 20 % dari jumlah penduduknya
Pada masa remaja terjadi berbagai perubahan baik fisik maupun psikologis dan social.
Dalam perkembangannya, remaja mengalami berbagai stress psikologis, tekanan dari
teman sebaya dan gejolak emosi akibat perubahan dalam dirinya. Remaja memerlukan
kegiatan mental untuk meningkatkan ketrampilan sosial dalam menghadapi setiap
permasalahan hidup yang dihadapinya melalui suatu latihan mengembangkan
kepercayaan diri. Penelitian yang dilakukan berjudul “ pengaruh latihan membangun
rasa percaya diri” bertujuan mengembangkan rasa percaya diri remaja.Metode
penelitian ini dengan desain quasi experiment melalui pendekatan pre dan post test dan
tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling, responden berjumlah 90 orang
remaja yang dibagi dalam tiga kelompok latihan. Latihan kelompok pertama diberi
buku pedoman , dilatih serta dibimbing dua kali, kelompok kedua diberi buku pedoman,
dilatih dan tanpa dibimbing serta kelompok ketiga hanya diberi buku pedoman tanpa
dilatih dan dibimbing. Rasa percaya diri diukur sebelum dan sesudah intervensi dengan
menggunakan kuesioner. Kemudian hasil ini dianalisis secara statistik . Hasil penelitian
membuktikan ada perbedaan peningkatan rasa percaya diri secara bermakna sebelum
dan sesudah intervensi pada ketiga kelompok. Rasa percaya diri remaja yang diberi
buku pedoman, dilatih dan dibimbing dua kali lebih meningkat dari dua cara lainnya.
Usia remaja berpengaruh terhadap peningkatan rasa percaya diri. Disarankan kegiatan
mengembangkan rasa percaya diri remaja dengan memberi buku pedoman, dilatih dan
dibimbing

ABSTRACT
Adolescent at Sindang Barang Village Bogor City are about 20% of total population. In
their development, adolescent are having various physic, psychologic and social changes
and facing various psychologic stresses, pressure from their peer and emotional
fluctuation due to the changes in their body. Thus, adolescent need mental activity to
improve their social capability in facing every problem they have through a self
confidence development training.This research was aimed to develop adolescent self
confidence. Method used was quasi experiment design using pre and post test approach.
90 adolescents were selected by porpusive sampling, devided into three groups. Training
given was differed into three groups, first group given guideline book, trained and guided
twice, second group given guideline book, trained without being guided, and the third
group only given guideline book without being trained and guided. Self confidence was
evaluated before and after intervention using questionaire, and analized statistically. The
result revealed that there was a significant difference in increased self confidence before
and after intervention given to the three groups. Self confidence of adolescent who given
guideline book, trained and guided twice have increased compared to the two other
groups. Adolescent age have an influence on increased self confidence. It is suggested to
develop adolescent self confidence by giving guideline book, training and guidance."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>