Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 242412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Fanshurullah Asa
"Sistem Manajemen Mutu (SMM) telah dibuktikan sebagai teknik manajamen mutu terbaik yang dapat diaplikasikan. Studi empiris telah menyimpulkan bahwa pengaplikasian SMM dapat memberikan efek yang signifikan terhadap hasil dan dampak pada bisnis. Seiring keinginan industri agar para pemborong (kontraktor dan sub kontraktor) bersertifikat, dan kemungkinan bahwa hal ini adalah prasyarat tender baru bagi perusahaan yang melayani publik konstruksi. Pesan yang disampaikan industri konstruksi sangat jelas, yaitu apakah perusahaan jasa konstruksi yang telah mengadopsi SMM telah menjadi kompetitif (mampu bersaing) atau dengan mengabaikannya dapat menjadikan hal tersebut menjadi resikonya sendiri. Namun demikian, dibalik kesuksesan banyaknya perusahaan jasa konstruksi dan negara yang mengadopsi Sistem Manajemen Mutu, ada pertanyaan yang mendasar, sejauh mana perusahaan jasa konstruksi yang sudah bersusah payah mengikuti standar internasional itu memang berhasil meningkatkan kinerja daya saing dan profitabilitas perusahaannya.
Penelitian ini membuktikan secara empiris dan statistik penerapan faktor-faktor kritis dalam Sistem Manajemen Mutu dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan jasa konstruksi bahkan secara makro dapat memberikan nilai tambah dan peningkatan Gross Domestic Product (GDP) sektor konstruksi dan nasional.

Quality Management System (QMS) has been proven as the best management approach. Empirical studies have concluded that applying QMS gives significant effect on result and impact. As the demand of construction industry in order that contractors and subcontractors may participate in the new tender of Indonesian projects, the implementation of QMS is a must, the message which is delivered to construction industry is very clear, it is whether companies adopt QMS and be competitive, or ignore it and make all those things become their own risk. However, behind the succeed of companies and countries adopting Quality Management System, there is a basic question about how far companies which already have difficulties following the international standard are really thrive on raising the company?s performances.
This research proves empirically and statistically correlation between application of profitability with critical success factor (CSFs) of Quality Management System. Statistical analysis was run and the findings show that to increase profitability of Indonesian construction services, organisation should consistently implement a Quality Management system and can affect the Gross Domestic Product (GDP) construction sector and national enhancement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D1183
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fanshurullah Asa
"Seiring kecenderungan perusahaan jasa konstruksi Indonesia berlomba dalam penerapan dan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) akibat adanya prasyarat dalam mekanisme tender proyek serta keinginan sadar akan cetak biru perbaikan SMM internal perusahaan menuju konsep penyempurnaan berkelanjutan, muncul juga kekritisan pemangku kepentingan jasa konstruksi dengan pesan yang disampaikan secara sangat jelas, yaitu apakah perusahaan yang telah mengadopsi dan melaksanakan SMM seperti ISO 9001 memiliki daya saing yang semakin baik. Penelitian ini membuktikan secara teori dan statistik adanya korelasi signifikan antara peningkatan daya saing dengan faktor-faktor kritis pencapaian sukses atau Critical Success Factor (CSF) dalam Sistem Manajemen Mutu.

Along with the tendencies of Indonesian construction companies in getting the Quality Management System(QMS) certification as an impact of the prerequisite needed in project tender mechanism and the awareness of internal companies QMS blueprint improvement in continual improvement concept, also emerge construction companies stakeholder critical question, that is if the companies which had already adopted and executed QMS like ISO 9001 will had a better competitiveness. This research proves theoretically and statistically about significant correlation between better competitiveness and Critical Success Factor (CSF) in QMS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Along with the tendencies of Indonesian construction companies in getting the Quality Management
System (QMS) certification as an impact of the prerequisite needed in project tender mechanism and the
awareness of internal companies QMS blueprint improvement in continual improvement concept, also
emerge construction companies stakeholder critical question, that is if the companies which had already
adopted and executed QMS like ISO 9001 will had a better competitiveness. This research proves
theoretically and statistically about significant correlation between better competitiveness and Critical
Success Factor (CSF) in QMS.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 22 (3) September 2008 : 179-186, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-179
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Theodora
"ABSTRAK
Peran aktif Indonesia dalam persaingan global, khususnya pada sektor konstruksi tidak dapat dihindari lagi. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tersebut adalah inovasi. Sayangnya, performa inovasi di Indonesia, termasuk di dalamnya sektor konstruksi, masih dinilai rendah. Dipercaya, dua penyebab utama dari rendahnya inovasi adalah ketidaktersediaan ilmu dan manajemen mutu perusahaan yang buruk. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini menguji pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Knowledge Management (KM), serta pengaruh Knowledge Management (KM) terhadap inovasi. Diawali dengan analisa hubungan antar variabel dengan pendekatan PLS-SEM, penelitian dilanjutkan dengan analisa hubungan antar tingkat kepentingan dan performa dari KM dan TQM pada perusahaan pengembang konstruksi, sebagai pihak yang dipercaya memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan inovasi pada sektor konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik TQM memberikan pengaruh yang signifikan bagi proses KM, yaitu melalui praktik fokus pelanggan, manajemen karyawan, dan manajemen proses dan proses KM berpengaruh terhadap inovasi melalui proses pembagian ilmu dan aplikasi ilmu. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan juga bahwa penerapan KM pada perusahaan pengembang konstruksi di Indonesia memiliki tingkat kesesuaian sangat baik, dan untuk penerapan TQM memiliki tingkat kesesuaian baik, dengan catatan ada indikator-indikator yang memerlukan perbaikan dan perlu untuk dipertahankan performanya. Berangkat dari dua hasil analisa tersebut, disusunlah sebuah strategi pengembangan KM dan TQM yang dapat meningkatkan inovasi pada sektor konstruksi di Indonesia.

ABSTRACT
Indonesias active role in global competitiveness, especially in construction field cant be denied. One of the main factor that promote national economic growth is innovation. Unfortunately, innovation performance in Indonesia, including construction sector, is regarded as low. It is believed that the two main causes of low innovation are lack of knowledge and poor company quality management. In light of that issue, this study examined the influence of Total Quality Management (TQM) on Knowledge Management (KM), and the influence of Knowledge Management (KM) on innovation. Begin with an analysis of the relationship between variables with the PLS-SEM approach, the relationship between importance and performance level of KM and TQM in developers companies, who are believed to be the most influential in increasing innovation in the construction sector, then will be evaluated. The obtained results showed that TQM practices give significant influence on KM processes, through customer focus, people management and process management. KM processes also give significant influence on innovation through the process of knowledge sharing and knowledge application. Based on the results of the study, it was also concluded that the performance of KM in developers companies is at a very good state, while the performance of TQM is at a good state, with a note that there are some indicators that need to be improved and mantained. Depart from the results of the study, a development strategy of KM and TQM which can increase innovation in the construction sector in Indonesia has been developed.

"
2018
T52075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Vega Dinata Partogi
"Pengertian mutu dalam konteks industri jasa konstruksi dapat didefinisikan melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya adalah conformance to requirement, yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang disyaratkan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pencapaian mutu pekerjaan konstruksi dermaga yang dikerjakan oleh kontraktor khususnya sesuai dengan standard sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner dan kemudian data diolah dengan metode statistik dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi serta uji model dengan bantuan program SPSS 21.0.
Hasil penelitian akan menunjukkan hubungan antara variabel bebas yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem manajemen mutu pada pelaksanaan konstruksi dermaga oleh kontraktor (X), terhadap pencapaian mutu proyek dermaga (Y), dan selanjutnya mengidentifikasi peristiwa yang terkait dengan penerapan sistem manajemen mutu oleh kontraktor pelaksana konstruksi dermaga.

The definition of quality in the context of the construction industry can be defined through a variety of approaches, but the principle is conformance to requirements, which results done in accordance with what is required. In this study aims to identify the factors that influence the achievement of the quality of the pier construction work done by a contractor, especially in accordance with the standards of ISO 9001:2008 quality management system.
The research was conducted by collecting data through a survey questionnaire and then the data is processed by the statistical method by using correlation analysis and regression analysis and model test with SPSS 21.0.
The results of the study will show the relationship between the independent variables that affect the implementation of quality management systems in the construction dock by the contractors (X), to the achievement of the quality of the pier project (Y), and further identify the occurence associated with the implementation of quality management system by the contractors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Okifitriana
"ABSTRAK
Perkerjaan konstruksi merupakan salah satu jenis pekerjaan yang masuk dalam Indikator Kinerja Utama dalam Rencana Strategis UI, untuk menunjang sarana dan prasarana pembelajaran dan riset. Namun dalam prakteknya, pelaksanaan pekerjaan konstruksi di UI tidak selalu berhasil sesuai dengan yang direncanakan/diharapkan. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SMM Proses Pengadaan Jasa Konstruksi. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder berupa arsip dan kuesioner. Metode penelitian menggunakan Analisa Risiko Kualitatif untuk menentukan risiko tertinggi, kemudian berdasarkan respon risiko dilakukan Analisis Tindakan Pengembangan SMM. Hasil penelitian didapatkan 6 Proses Bisnis, 36 Kegiatan, dengan 66 Sasaran Mutu Proses Pengadaan Jasa Konstruksi di Universitas Indoesia. Terdapat 11 risiko tertinggi, sehingga dilakukan 23 tindakan pengembangan SMM.

ABSTRACT
Construction work was one of Key Performance Indicators (KPI) that stated in Universitas Indonesia (UI) Strategic Plan, to support learning and research facilities and infrastructure. However, in the practice, the construction work implementation in UI was not always in line with the plan/expectation. This research aims to develop the Quality
Management System (QMS) for the Construction Services Procurement Process to Improve the Quality of Contractor Performance in Universitas Indonesia. The study uses primary and secondary data consisting of archives and questionnaires. The research method uses Qualitative Risk Analysis to determine the highest risk, then based on the risk response the QMS Development Action Analysis is performed. The results of the study were obtained 6 Business Processes, 36 Activities, with 66 Quality Objectives of the Construction Services Procurement Process at the Universitas Indonesia. There are 11 highest risks, so there are 23 SMM development actions taken."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Chandra
"Tesis ini membahas pengaruh penerapan sistem manajemen mutu dan manajemen keselamatan terintegrasi, terhadap ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi bagi kontraktor yang berada di wilayah jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian berupa survei. Hasil penelitian menemukan bahwa kelengkapan dokumen perencanaan proyek, pemahaman kontraktor akan dokumen QS, kesadaran pekerja akan QS, serta fasilitas dan alat penunjang kegiatan QS dalam suatu penerapan sistem manajemen mutu dan keselamatan yang terintegrasi secara serentak memberikan pengaruh sebesar 77.6% terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan.

This thesis are reviewing the implementation effect of the integrated quality Management and safety Management System to execution timeliness of construction work for contractor at the Jabodetabek Region. This research is a quantitative study with a type of survey research. The results found that the completeness of project planning documents, contractor understanding to QS documents, awareness of workers to QS, as well as facilities and supporting tools to QS activities within an application of integrates quality and safety Management System gave impact of 77.6 % to the execution time job.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katharina Indah Sushmita
"Kegagalan konstruksi masih menjadi isu utama dalam dunia konstruksi terutama di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi pada proyek skala besar. Padahal pemerintah Indonesia mewajibkan semua kontraktor Kelas Besar untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Hal ini dianggap Indonesia belum melaksanakan dengan baik Implementasi Sistem Manajemen Mutu (QMS) oleh kontraktor Kelas Besar. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa implementasi SMM dalam suatu organisasi harus memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran pengembangan budaya mutu dalam mejalankan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001 yang berbasis budaya organisasi dan budaya nasional yang saling mempengaruhi pada perusahaan kontraktor khususnya di Indonesia. Analisis penelitian ini dengan mengolah 151 data responden menggunakan SPSS dan SmartPLS. Dari hasil analisis didapatkan bahwa Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi mempengaruhi pengembangan Budaya Mutu. Adapun indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Nasional terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu indivualisme / kolektivisme dan power distance. Sedangkan indikator signifikan dominan dari variabel Sistem Manajemen Mutu terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu konteks organisasi dan operasional. Dan indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Organisasi terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu Usaha Pencapaian Kinerja dan Kepemimpinan. Untuk mengembangan Budaya Mutu dipengaruhi oleh Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bisa menjadi bahan ataupun masukan dalam mengembangkan Budaya Mutu untuk mengurangi tingkat kegagalan konstruksi pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi BUMN di Indonesia pada masa mendatang.

Construction failure is still a major issue in the construction world, especially in Indonesia. This is evidenced by the number of construction failures on large-scale projects. In fact, the Indonesian government requires all large-scale contractors to have ISO 9001 certification. Previous studies have stated that the implementation of QMS in an organization must pay attention to the cultures that exist within the organization. The purpose of this study is to provide an overview of the development of a quality culture in implementing a quality management system based on ISO 9001 based on organizational culture and national culture that influence each other in contracting companies, especially in Indonesia. The analysis of this research by processing 151 respondents' data using SPSS and SmartPLS. From the results of the analysis, it was found that the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture affect the development of Quality Culture. The dominant significant indicators of the National Culture variable on the development of Quality Culture are individualism/collectivism and power distance. While the dominant significant indicator of the Quality Management System variable on the development of Quality Culture is the organizational and operational context. And the dominant significant indicator of the Organizational Culture variable on the development of Quality Culture is Efforts to Achieve Performance and Leadership. To develop a Quality Culture influenced by the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture. This research can be used as material or input in developing a Quality Culture to reduce the rate of construction failure in BUMN construction service companies in Indonesia in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Natania Kurniadi
"Industri farmasi memiliki kewajiban untuk menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan efektivitas. Pada penerapan Change Request, PT Mahakam Beta Farma (MBF) melaksanakan seluruh proses menggunakan dokumen fisik. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses serta penyimpanan dokumen, PT. MBF melakukan perubahan menjadi sistem yang terkomputerisasi. Berdasarkan CPOB 2018, penggantian operasi manual menjadi sistem komputerisasi tidak boleh mengakibatkan penurunan kualitas produk, kendali proses, atau pemastian mutu, dan tidak meningkatkan risiko terhadap proses. Oleh karena itu dilakukan validasi sistem komputer Change Request PT. MBF. Validasi dilakukan berdasarkan protokol validasi yang telah disetujui berdasarkan User Requirement Specification dan dilaksanakan melalui dua tahap yaitu kualifikasi Intalasi software dan hardware serta kualifikasi operasional software. Pada kualifikasi instalasi terdapat 82 uji yang harus dilaksanakan, terdiri dari 74 uji software, 4 uji hardware, dan 4 uji terkait instruksi kerja. Seluruh uji hardware lolos uji, 3 aspek instruksi kerja lolos uji dan 1 aspek belum terlaksana tetapi pelaksanaannya telah dijadwalkan, 67 aspek software lolos uji sedangkan 7 aspek lainnya lolos dengan catatan dan perbaikan. Pada kualifikasi operasional terdapat 62 tahap uji terkait alur kerja software dan seluruh aspek telah lolos uji. Hal tersebut menunjukan bahwa sistem CR PT. MBF telah memenuhi kualifikasi instalasi dan operasional sehingga dapat dilanjutkan dengan kualifikasi performa.

The pharmaceutical industry has an obligation to produce drugs that meet the quality, safety, and effectiveness requirements. In implementing the Change Request, PT Mahakam Beta Farma (MBF) performed the entire process using physical documents. To increase the effectiveness and efficiency of the processes and storage management, PT. MBF changed the system to a computerized system. Based on CPOB 2018, replacing manual operations with computerized systems may not decrease product quality, process control, or quality assurance, and doesn’t increase the process risk. Therefore, validation for the computer system was performed. The validation is carried out based on the validation protocol that was written based on the User Requirements Specification and carried out in two stages, there are installation qualification and operational qualification. In the installation qualification, there are 82 tests consisting of 74 software tests, 4 hardware tests, and 4 tests related to work instructions. All hardware tests passed the test, 3 aspects of work instructions passed the test and 1 aspect had not been performed but had been scheduled, 67 aspects of the software passed the test while 7 other aspects passed with notes and improvements needed. In operational qualification, there are 62 test stages related to software workflow and all aspects have passed the test. It could be concluded that the CR system of PT. MBF has passed the installation and operational qualifications and can be continued with performance qualification."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>