Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Riyanto
"ABSTRAK
Adanya persaingan yang ketat dalarn lingkungan bisnis pada
saat ini memaksa setiap perusahaan untuk mengambil langkah
langkah stratejik yang dapat menjamin kelangeungan pertumbu
hannya jangka Panjang.
Indonesia dengan jumlah, penduduk yang semakin meningkat daya
beiinya merupakan suatu pasar yang sangat potensiai utUk
barang?barang konsumsi. Bagi PT.PCS, yang merupakan anak
perusahaan kelompok DMH, pasar ini membuka peluang untuk
produk-produk yang teknoioginya dibeli dan counter part
AustraHanya. Produk barang-barang konsumsi sehari?hai
merupakan bisnis baru untuk PT.PCS maupun kelompoknya. Upaya
diversifikasi ke luar bisnis yang sudah ada selama ini
(sebagiari dalarn bentuk barang industrl) akan membantu menja
min daya saing kelompok ini pada masa yang akan datang.
Salah satu jenis produk yang direncanakan urituk diluncurkan
adalah shampoo. Sebagal produk konsuinsi seharl-hari, shampoo
memiliki tempat khusus daim kehidupan rumah tangga di Indo
nesia. Hampir semua penduduk menggunakan produk ini untuk
merawat kebersihan dan kesehatan rambutnya, namun walaupun
demikian berdasarkan peneiltian yang dflakukan oleh CIC
(1990) terdapat hanya sekitar duabelas merk shampoo yang
miiiki pangsa lebih dari satu perserta dari total pasar. Hal
ini berarti peluang sekaligus kendala, peluang karena pasar
yang demikian besar, yang pasti masih terbuka untuk produk
baru, kendala karena sedikitnya Perusahaan yang marnpu meraih
paflgsa pasar yang berarti merupaka,, cerminan persaingan yang
ketat, yang membutuhkan suatu kombinasi bauran pemasaran
yang unggul.
Dibalik ketatnya Persaingan dalam industri shampoo Indonesia
masih terbuka kesempat kepada pendatang baru, tanpa terda
pat rintangan yang berarti dan pemasok dan konsumen Indus
tri. Namun dengar, karaktenlstjk konsumen Indonesia yang
unik, dibutuhkan strateji yang tepat untuk dapat dengan
segera memperoleh pangsa pasar yang diinginkan.
Bagi PT. PCS, produk yang akan diluncurkan sudah memiliki
keuriggulan yang dibutuhkan untuk menerobos pasar yaitu
karakteristik multiguna yang belum pernah ditawarkan oleh
produk lain. Dengan strateji harga dan strateji distnibusi
yang diarahkan untuk meliput masyarakat golongan ekonomi
menengah ke bawah dan strateji promosi yang merionjolkan
karakteristik nu1tiguna, PT.PCS akan mampu membangun posisi
baru dan unlk di benak konsumen sasarannya. Hal ini akan
menghasilkafl pangsa pasar yang diharapkan, untuk mendukung
kelangsungafl kebijakan stratejik kelompok DMH."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zulkarnain
"P.T. "MZ" sebagai salah satu produsen Mould & Dies, yang pengelolaan produk ini dilaksanakan oleh Divisi V, telah melakukan investasi sejak tahun 1988 dan mulai melaksanakan penjualan pada tahun 1989 hingga sekarang.
Masalah pemasaran yang dihadapi adalah karena ingin me1iput segmen pasar yang luas maka timbul masalah struktur biaya yang menyebabkan harga tidak bersaing, yang berpengaruh pada pencapai sasaran volume dan nilai penjualan yang direncanakan; Untuk mengatasi masalah tersebut maka dengan menggunakan analisis data yang dikaitkan dengan telaah kepustakaan sehingga didapat suatu kesimpulan dan saran pemecahannya.
Melalui analisis perencanaan pemasaran didapat suatu tantangan dan peluang yang terkait dengan masalah struktur biaya, yaitu: teknologi yang berkembang pesat, persaingan yang ketat, kapasitas produksi yang rendah, dan adanya pettumbuhan industri hilir yang meningkat tajam sehingga meningkatkan pertumbuhan Mould & Dies.
Dengan memperhatikan sasaran pangsa pasar dan pemilihan pasar dalam mencapai sasaran 1994 yaitu Rp.4 milyar maka diterapkan strateji pertumbuhan berupa penetrasi pasar, pengembangan produk dan diversifikasi. Melalui segmentasi pasar dapat diperoleh segmen pasar yang dapat mendukung sasaran produk yang ditetapkan diatas.
Segmen industri yang dapat menjadi pasar potensial untuk produk ini yaitu industri : barang barang plastik, barang dari karet, assembling kendaraan bermotor, aki, alat rumah tangga, elektronika, perlengkapan listrik, dan kontainer dari logam. Dan dari pengolahan data yang ada didapat 239 pembeli potensial. Melalui analisis program bauran pem.asaran dibahas analisis persaingan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam persaingan, antara lain: masih sedikitnya pelanggan, kualitas produk belum memuaskan, waktu penyerahan lambat, harga tidak bersaing, tetapi mempunyai keunggulan fasilitas pabrik yang cukup tangguh, dan kemampuan investasi dan pendanaan yang baik.
Selanjutnya untuk mendukung produk ini dapat dilaksanakan pengembangan produk yang didukung oleh P.T."MZ" dan Divisi V. Untuk memperbaiki struktur biaya agar bisa bersaing maka perlu. memperhatikan dan memperbaiki faktor penyebab seperti kecilnya realisasi penjualan, besarnya pembebanan biaya tetap melalui efisiensi dan peningkatan kapasitas peralatan dah personil. Selanjutnya meningkatkan frekwensi kunjungan penjualan, pelayanan purna jual dan meraih peluang pasar dan menambah tenaga penjualan yang siap pakai untuk tercapainya target penjualan.
Akhirnya perlu dilaksanakan strateji atau program pemasaran jangka pendek yaitu memperlihatkan manfaat yang lebih baik, menawarkan harga yang lebih bersaing, mempertahankan pelayanan purna jual yang baik, promosi penjualan yang efisien dan efektif, memanfaatkan semaksimalnya Technical Advisor. Untuk strateji atau program jangka panjang yaitu memilih beberapa segmen pasar yang berbeda dengan menerapkan strateji berbeda dan tetap memperhatikan pengembangan produk, memantapkan personil dan pemanfaatan jasa konsultan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhannisa Nurfira
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5310
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Purwadi
Jakarta: Grasindo, 2000
658.83 BUD r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi F. Nurmansyah
"[ABSTRAK
Deregulasi dalam bidang energi minyak melalui UU No. 22 tahun 2001
Tentang Minyak dan Gas Bumi mengakibatkan dicabutnya subsidi BBM bagi industri dan beberapa BBM jenis tertentu untuk utnum serta kebijakan konversi energi lainnya. Regulasi itu sekaligus menghilangkan eksklusifitas Pertamina sebagai satu-satunya riteler bahan bakar minyak SPBU di Indonesia. Munculnya SPBU-SPBU swasta di kota-kota besar di Indonesia mengindikasikan mulai tnunculnya persaingan bebas di sektor niaga dan ritel BBM yang memberikan ancaman perpindahan dari SPBU Pertamina. "Loyalitas pelanggan" yang dahulu didapatkan melalui monopoli hanya tinggal sejarah dan Pertamina melakukan banyak marketing strategi untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya.

ABSTRACT
Deregulation in energy from oil and gas through UU No. 22 tahun 2001
Tentang Minyak dan. Gas Bumi resulted in re1noval of fuel subsidies for industry and some specific types of fuel from public and energy conversion policy. The new regulation also eliminates the exclusivity of Pertamina as the sole retailer of fuel filling station (SPBU) in Indonesia. The emergence of private fuel station retail outlets in addition to Pertamina owned in nzajor cities of Indonesia indicates the beginning of free competition in fuel/gas conzmercial sector and exposes threat to switch jro1n Perta1nina 's .fuel station. "Customer Loyalty" which was obtained because of the monopoly of sale and distribution fuel by Pertamina is now histo1y. Pertamina now is doing a lot of marketing strategy to maintain the loyalty of consumers.
, Deregulation in energy from oil and gas through UU No. 22 tahun 2001
Tentang Minyak dan. Gas Bumi resulted in re1noval of fuel subsidies for industry and some specific types of fuel from public and energy conversion policy. The new regulation also eliminates the exclusivity of Pertamina as the sole retailer of fuel filling station (SPBU) in Indonesia. The emergence of private fuel station retail outlets in addition to Pertamina owned in nzajor cities of Indonesia indicates the beginning of free competition in fuel/gas conzmercial sector and exposes threat to switch jro1n Perta1nina 's .fuel station. "Customer Loyalty" which was obtained because of the monopoly of sale and distribution fuel by Pertamina is now histo1y. Pertamina now is doing a lot of marketing strategy to maintain the loyalty of consumers.
]"
2011
T44140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riawan Bambang Paramarta
"ABSTRAK
Sampai saat ini semua kendaraan sedan yang dipasarkan di Indonesia adalah merek?merek dari luar negeri. Sekarang bagian terbesar pasaran sedan di Indonesia dikuasai oleh merek-merek buatan Jepang, kecuali di segmen sedan mewah yang dikuasai oleh sedan buatan Jerman. Jenis sedan yang dipasarkan di Indonesia diklasifikasikan kedalam empat kelas yaitu luxury, medium, small dan mini. Toyota Corolla termasuk kategori sedan kelas small. Segmen sedan kelas small ini adalah segmen yang memiliki porsi terbesar dalam pasar sedan di Indonesia. Karena itu segmen pasar sedan kelas small ini sangat strategis untuk diperebutkan.
Merek-merek sedan yang bersaing langsung dengan Toyota Corolla di kelas small ini adalah Honda Civic, Mitsubishi Lancer, Nissan Sentra, Ford (Champ, Gala dan Sonic), dan Mazda (323 & Astina). Toyota Corolla dirakit dan dipasarkan oleh Agen TunggaJ. Pemegang Merek Toyota di Indonesia yaitu P.T. Toyota-Astra Motor, sebuah perusahaan patungan antara Astra Internasional Inc. (Indonesia) dan Toyota Motor Corporation (Jepang).
Bagi P.T. Toyota-Astra Motor, bauran promosi yang mendukung pemasaran Toyota Corolla adalah alat utama untuk menghadapi persaingan yang sangat sengit di kelas small ini. Karena struktur pasar otomotif Indonesia adalah oligopoli sehingga faktor harga tidak dijadikan sebagai alat persaingan yang utama, karena adanya perang harga akan merugikan para peserta dalam industri itu sendiri. Demikian juga dengan dengan faktor produk, Toyota Corolla adalah suatu produk yang dipasarkan secara global ke seluruh dunia, sehingga bagi agen tunggal di Indonesia produk merupakan suatu given factor. Selain itu untuk distribusi ke konsumen bagi. Toyota Corolla ini tidak menjadi masalah yang berarti lagi, karena jaringan dealer Toyota adalah yang paling tuas dan paling tersebar di seluruh wilayah Indonesia jika dibandingkan dengan para kompetitornya. Dengan demikian maka jelaslah bahwa penerapan strategi bauran promosi yang tepat adalah sangat penting bagi keberbasilan pemasaran Toyota Corolla di Indonesia. Maka studi ini mempelajari strategi bauran promosi pada pemasaran Toyota Corolla di Indonesia, sampai di mana efektifitasnya untuk mendekati bahkan mengungguli pesaing berat Honda Civic dan apakah dapat dicari berbagai cara promosi yang lebih efektif.
Konsumen sasaran utama yang hendak dijangkau oleh Toyota Corolla adalah para profesional pada tingkatan eksekutif yunior sebagai kendaraan yang representatif untuk keperluan bekerja maupun sebagai kendaraan keluarga. Hal ini tercermin dari harganya yang dapat dijangkau oleh konsumen berpenghasiian menengah ke atas dan modelnya cenderung klasik atau konservatif sehingga menimbulkan kesan formal.
Setelah pernah memimpin pasar pada tahun 1983, sejak tahun 1984 sampai dengan saat ini Toyota Corolla hanya mampu menduduki tempat kedua di bawah Honda Civic. Strategi promosi yang diterapkan untuk memasarkan Toyota Corolla adams ini dapat dikategorikan sebagai heavy promotion yang dilakukan secara mahal, sehingga nampaknya kurang mendukung usaha untuk memposisikan Toyota Corolla sebagai produk yang eksklusif di kelasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dicari suatu suatu program promosi yang iebih customized, yaitu yang Lebih difokuskan secara jitu kepada niche market para pengusaha dan profesional yang berdaya beli tinggi. Selain itu program promosi yang dilakukan harus lebih diarahkan pada program yang memberikan trial impact yang tinggi pada konsumen sasaran, misainya dengan sering mengadakan acara test drive terbuka bagi calan konsumen yang potensial.
Rekomendasi lain yang dapat diberikan adaiah meningkatkan aktifitas marketing intelegence supaya dapat mengamati dan mengantisipasi gerakan-gerakan bersaing para kompetitor dengan baik. Dengan demikian program promosi dapat dirancang dan dilaksanakan secara lebih flekaibel sesuai dengan perkembangan situasi persaingan yang cenderung semakin keras. Selain itu perlu diadakan usaha pemisahan outlet antara sedan dengan kendaraan niaga, sehingga citra Toyota Corolla tidak terganggu oleh Kijang."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A. Faridi, editor
"Elita Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis hubungan bauran pemasaran terhadap kepuasan pengguna PITI dan pelanggan FII di PDII-LIPI, berdasarkan latar belakang adanya berbagai jenis layanan informasi yang disajikan oleh PDII-LIPI, diantaranya adalah layanan jasa PITI yang sudah lama beroperasi dan FII yang relatif masih baru. Kedua jenis layanan tersebut selama ini dipasarkan berdasarkan konsep pemasaran 4P (product, price, place, promotion). Akan tetapi kenyataannya pemanfaatan kedua jenis layanan tersebut cenderung menurun. Oleh karena itu daiam penelitian ini akan dianalisis menggunakan bauran pemasaran berdasarkan konsep 4C (client, cost, convenience, communication). Penelitian ini ditujukan untuk melihat karakteristik pengguna/pelanggan jasa PITI/FII. Juga untuk melihat besarnya hubungan antara kepuasan pengguna/pelanggan jasa PITI/FII dengan metode bauran pemasaran berdasarkan konsep 4C. Dengan kerangka berpikir bahwa kegiatan pemasaran jasa baik itu PITT maupun FII, harus dapat mendekatkan pengguna/pelanggan, mengkaji peluang-peluang pasar dan menetapkan posisi jasa pada segmen pasar atas dasar kebutuhan akan jasa tersebut, serta merumuskan bauran pemasaran yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna/pelanggan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan antara kebutuhan pengguna PITI/pelanggan FII (client) dengan kepuasan.
2. Ada hubungan antara harga (cost) dengan kepuasan.
3. Ada hubungan antara kenyamanan (convenience) dengan kepuasan.
4. Ada hubungan antara komunikasi (communication) dengan kepuasan.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna PITI dan pelanggan FII, dengan menggunakan total sampling diperoleh data dari responden sebanyak 34 orang untuk pengguna PITI dan 31 orang untuk pelanggan FII. Metode pengumpul data primer yang digunakan adalah kuesioner, dan dilengkapi dengan dokumen sebagai alat pengumpul data tambahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi dari rho Spearman pada tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengguna PITI maupun pelanggan FII mayoritas: dari kalangan pria, berusia antara 36-45 tahun, pendidikan sarjana, berlangganan antara 1-2 tahun, bidang ilmu yang paling banyak digunakan adalah kimia. Sedangkan berdasarkan pekerjaan pengguna PITIterbanyak dari kalangan industri dan untuk FII bekerja sebagai closer. Pemesanan informasi paling banyak ditujukan untuk keperluan pekerjaan (PITI dan FII} dan untuk menambah wawasan (FII). Umumnya pengguna mendapat tingkat kepuasan sebesar 70% (PITT) dan 70,29% (FII).
Dari hasil uji hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut:
- Ada hubungan yang kuat antara kebutuhan pengguna PITI /pelanggan FII dengan kepuasan.
- Ada hubungan (yang cukup ) antara harga dengan kepuasan pengguna PITI.
- Tidak ada hubungan antara harga dengan kepuasan pelanggan FII
- Ada hubungan yang kuat antara kenyamanan dengan kepuasan pengguna PITl/pelanggan FII
- Tidak ada hubungan antara komunikasi dengan kepuasan pengguna PITl/pelanggan FII.

Marketing Mix Analyses to User Satisfaction Who Made Use of Services Provided by PDII-LIPI called Paket Informasi Teknologi Industri and Fokus Informasi IndonesiaThis research describes and analyzes marketing mix of the user satisfaction who made use of services provided by PDII-LIPI called Paket Informasi TeknoIogi Industry (PITI) and Fokus Informasi Indonesia (FII) using marketing mix method which is based on 4C Concepts (client, cost, convenience, and communication). The rationale of this research is that there are many services provided by PDII-LIPI among others are PITI and FIT which are marketed using 4 P Concept (Product, Price, Place and Promotion) but the utilization of these services decreased. In this research these two services will be analyzed using 4 C Concepts. The purpose of the research is to measure correlation between marketing mix and user satisfaction. The frame of reference of the research is that the marketing activity of the aforementioned services should be close to the users, should analyze market opportunity, and to post the service in the market segment and to formulate marketing mix to fulfill the user needs and satisfaction.
The hypotheses of this research are as follows:
1. There is correlation between PITI/FII clients' need and satisfaction;
2. There is correlation between cost and satisfaction;
3. There is correlation between convenience and satisfaction;
4. There is correlation between communication and satisfaction.
The samples of the PITI users are 34 persons and 31 persons for FIT. Questionnaire is used to collect primary data, and relevant documents are used for secondary data.
Analyses descriptive are used for research design. Spearman Analyses Technique is used to measure correlation among variables at the level of significance 95% (cc 0,05). From the research it is found that most of PM and FIT users are male, between 36 - 45 years old, with Sarjana Degree, using PITI and FIT services between 1 - 2 years, working in the industrial sector (for PM) and teaching staff (for FII). The reason of using the service is to support their working activities (for PITT and FII}, and to widen their knowledge (for FII). The average level of their satisfaction is 70% (for PITT) and 70.29% (for FII).
The result of hypotheses test is:
- For both PITI and FII users there is strong correlation between clients' need and satisfaction
- For PITT users there is adequate correlation between cost and satisfaction
- For FII users there is no correlation between cost and satisfaction
- For both PITI and FII users there is strong correlation between convenience and satisfaction
- For both PITI and FII users there is no correlation between communication and satisfaction
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T1628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani Tri Widilistiani
"Persaingan informasi dalam aktivitas promosi menjadi semakin jelas wujudnya serta semakin tipis batasannya. Teori dan praktek yang terjadi di sektor informasi terbukti dapat berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Efektivitas sarana promosi diukur sama-sama dengan perangkat instrumen yang sama. Penunjukkan responden sebanyak 90 yang termasuk konsumen potensial dari FPDSavills. Penunjukkan sampel didasarkan pada metode acak bertujuan dengan dasar pertimbangan segi kepraktisan dan kendala waktu yang ada.
Untuk menganalisa kebijakan bauran promosi di FPDSavills dan proses pelayanan jasa pemasaran Apartemen Plaza Senayan terhadap Brand Awareness konsumen, dipakai metode deskriptif dan korelasional dengan regresi sederhana, korelasi sederhana dan berganda.
Dari hasil penelitian didapat bahwa secara deskriptif bauran promosi dan pelayanan ada pengaruh terhadap brand awareness. Dengan metode korelasi didapat koefisien korelasi dari bauran promosi lebih rendah dari koefisien korelasi dari variabel pelayanan. 1.2 (koefisien determinasi) menyarankan bahwa semakin tinggi koefisien determinasi berarti total variance dari variabel dependent dapat dijelaskan dan variabel independent menjelaskan adanya proporsi yang tinggi pada variabel dependent. Dengan analisa teknik regresi sederhana, maka pelayanan memberikan kontribusi yang besar dibandingkan dengan bauran promosi terhadap brand awareness.
Lebih lanjut, bauran promosi dan pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand awareness konsumen in Apartemen Plaza Senayan. Bauran promosi dan pelayanan juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness dengan menggunakan uji signifikansi dan didapat bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari semua variabel terhadap variabel dependent, dengan demikian hipotesis bahwa Bauran Promosi dan Pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap Brand Awareness konsumen dapat diterima. Dengan demikian, berdasarkan penelitian ini, bauran promosi harus lebih ditingkatkan lagi, kualitas pelayanan dapat juga ditingkatkan lagi untuk membuat konsumen puas dan lebih menarik serta secara komprehensif.

The Influence of Promotional Mix and Service toward Brand Awareness (Case Study Marketing Service in Plaza Senayan Apartment)Information competitions in promotional activities become very clear and no more compromises in its limit. What was happened in theory and practice, in information sector, they flow together with the technology development. The effectiveness of promotion tools are all reflected and measured with same instrument tools. The chosen respondent of 90 people which include the potential consumer from FPDSavills. The appointed sample is based on random sampling which aim to considerate the effectiveness and the time efficiency.
In order to analyze the promotional mix in FPDSavills and the marketing service process in Plaza Senayan Apartment toward consumer's Brand Awareness, descriptive method is used and correlation with simple regression, simple and multiple correlation .
The final result of this research, descriptively, promotional mix and service have influence toward brand awareness. With correlation method, the elation coefficient of promotional mix is lower than correlation coefficient of service. r2 suggest that the higher coefficient determination means that total variance of dependent variable explained and Independent variables explain high proportion of variance within the dependent variable. With simple regression technique, promotional mix and service, give positive contribution and significance to brand awareness. Furthermore, promotional mix and service have positive influence toward consumer's brand awareness in Plaza Senayan Apartment.
Promotional mix and service also have positive influence and significance to consumer's brand awareness using significance test and that there is positive influence and significance from all variable toward dependent variable, therefore the hypothesis can be accepted. Furthermore, based on this research promotional mix should be advanced, service quality can be more upgrade to satisfy and make consumer more attracted comprehensively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>