Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henry Arif Ardian, Author
"ABSTRAK
Perkembangan Sistem Informasi memacu globalisasi yang menghilangkan batas-batas wilayah dan waktu. Perubahan lingkungan menjadi menyeluruh, suatu kejadian dapat menyebabkan efek domino terhadap belahan bumi lainnya. Perusahaan harus dapat mengantisipasi perubahan lingkungan dengan memanfaatkan peluang yang ada dan menghidari ancaman yang mungkin timbul.
Sukses atau tidaknya suatu bank tidak hanya ditentukan oleh keahlian bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana tetapi juga penguasaan sistem informasi. Sistem Informasi perbankan yang semula hanya untuk membantu administrasi kegiatan operasional Kantor Cabang sedikit demi sedikit mulai bergeser. Sistem informasi merupakan salah satu produk unggulan.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh suatu formulasi strategi yang sesuai untuk Divisi Teknologi Informasi dalam mengelola Sistem Informasi Kantor Cabang dan untuk mendapat altematif-altematif dalam pengelolaan Sistem Informasi PT BANK XYZ yang dapat meningkatkan kualitas layanan.
Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, melakukan studi literatur dan lapangan kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis lingkungan ekstemal dan internal. Evaluasi terhadap sistem yang sedang dipergunakan dan melihat apakah sistem tersebut dapat bertahan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat ini di masa datang. Sehingga diharapkan akan memperoleh suatu strategi formulasi yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan lingkungan.
Perlahan perekonomian Indonesia mulai pulih tercermin pada kecenderungan turunnya suku bunga bank Indonesia dan laju inflasi serta kestabilan nilai tukar rupiah. Keadaan politik dan keamanan nasional yang relatif stabil mendukung pertumbuhan dunia usaha secara perlahan. Pelaksaan pemilu yang memakan waktu hampir sepanjang tahun 2004 membawa dampak besar bagi sektor perbankan dan dunia usaha. Mereka cenderung menunggu dalam ekspansi hingga akhir tahun ini untuk mengantisipasi pembahan pemerintahan. Kredit yang dikucurkan oleh bank hanya untuk usaha kecil menengah bahkan yang terbesar adalah untuk kredit konsumtif.
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan puncak manajemen sedikit banyak mempengaruhi arab dan strategi bisnis yang selama ini ada. Warna baru yang dihembuskan memacu perubahan besar terutama terhadap image perusahaan selama ini. Sistem Informasi PT BANK XYZ yang mulai dikembangkan sendiri sejak awal tahun 1995 pada mulanya untuk mengatasi kendala operasional Kantor Cabang yang berada dipelosok Nusantara, Pada akhir tahun 1995 seluruh Kantor Cabang telah terkomputerisasi, Kantor Cabang di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan dan lain-lain dengan Sistem Informasi online terpusat (database server berada di Kantor Pusat). Sementara itu untuk Kantor Cabang di kota kecil dengan jumlah terminal kurang dari 20 menggunakan teknologi BOSS standalone (menempatkan database server di masing-masing Kantor Cabang).
Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan untuk menjangkau seluruh Kantor Cabang. Penggunaan perangkat satelit menggantikan kabel yang mungkin belum tersedia untuk kota-kota di pelosok propinsi. Sehingga Kantor Cabang BOSS standalone pun menjadi Kantor cabang BOSS online. Biaya operasional yang tinggi dan tuntutan untuk transaksi online seluruh Kantor Cabang kota besar yang semula menggunakan teknologi terpusat pun dikonversi menjadi BOSS online. Pada akhir tahun 1996 seluruh Kantor Cabang PT BANK XYZ telah berhasil online.
Perkembangan Sistem Informasi menyediakan kemudahan transaksi dengan internet atau pun sms dengan telepon genggam. Hal ini mendukung tuntutan Nasabah untuk dapat bertransaksi kapan saja dan dimana saja dengan mudah. Demikian pula manajemen membutuhkan informasi dalam mengambil keputusan-keputusan strategik. Sistem Informasi dengan teknologi terdistribusi akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan manajemen puncak tersebut. Tersebarnya database server pada masing-masing Kantor Cabang akan menyulitkan dalam proses transaksi internet karena harus melakukan update pada masing-masing Kantor Cabang tersebut. Demikian pula penyediaan informasi untuk manajemen pusat karena data yang diperlukan untuk diolah berada pada database server dimasing-masing Kantor Cabang.
Dari analisis yang dilakukan diperoleh strategi formulasi untuk jangka pendek dan jangka panjang. Strategi jangka pendek dengan cost leadership yaitu melakukan efisiensi biaya pengiriman, melakukan review pertahun serta melakukan pembenahan terhadap infrastruktur Kantor Cabang. Strategi jangka panjang dengan turnaround yaitu kembali pada Sistem Informasi terpusat.
Visi PT Bank XYZ untuk unggul dalam pelayanan dan kinerja berkaitan dengan Sistem Informasi maka sekiranya perlu menyediakan kebutuhan-kebutuhan terutama untuk nasabah dan manajemen puncak. Perkembangan Sistem Informasi sangat mendukung untuk terlaksananya implementasi perubahan sistem informasi terdistribusi menjadi sistem informasi terpusat.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, John Simon
"ABSTRAK
Cepatnya pertumbuhan teknologi informasi dewasa ini telah mempercepat proses
perkembangan sistem informasi yang ada di dunia yang ditandai dengan munculnya berbagai
perangkat lunak dan perangkat keras baru. Evolusi sistem informasi sampai sekarang ini telah
mengarah pada penggunaan sistem secara maksimum sebagai alat bantu utama kegiatan bisnis.
Trend teknologi informasi bahkan telah mengarah pada pengaplikasian sistem Business to
Business (B2B) dengan adanya perkembangan teknologi internet dan perkembangan dunia
telekomunikasi umumnya.
PT. X sebagai salah satu perusahaan yang berkembang pesat di Indonesia merupakan
suatu perusahaan yang dapat dengan baik memanfaatkan kemajuan teknologi dan sistem
informasinya sebagai suatu faktor strategis dalam kegiatan bisnis. Namun demikian perubahan
yang terjadi pada faktor internal dan eksternal perusahaan menyebabkan perusahaan harus
dapat melakukan perumusan kembali terhadap strategi sistem informasi yang akan
dijalankannya.
Perumusan tersebut akan dimulai dengan melihat kondisi internal dan ekstemal yang
ada pada saat ini. Kemudian dilakiikan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) untuk mendapatkan faktor strategis. Faktor strategis inilah yang dipakai menjadi
dasar dalam perumusan strategi sistem informasi perusahaan yang dikaitkan dengan Misi,
Visi, dan Objective perusahaan. Hasil akhirnya akan berupa strategi sistem informasi
perusahaan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Hasil analisa SWOT rnenunjukkan bahwa Jaringan Distribusi dan Global Positioning
merupakan faktor kekuatan yang paling penting namun disertai dengan faktor kelemahan pada
Figur Model dan Posisi Keuangan Perusahaan. Sedangkan keserupatan perusahaan terutama
ada pada Perkembangan Teknologi dan Sistem Informasi Dunia dan pada Perkembangan
Infrastruktur Domestik dengan ancaman pada Rendahnya Nilai Tukar Rupiah dan Rendahnya
Daya Beli Masyarakat.
Dan hasil analisa faktor strategis tersebut yang dikaitkan dengan Misi, Visi, dan
Objective perusahaan, maka akan diusulkan suatu rancangan strategi jangka pendek berupa
pengembangan aplikasi untuk mendukung pencapaian objective perusahaan. Pengembangan
aplikasi akan difokuskan pada aplikasi yang dapat meningkatkan EBIT dan/atau memperkecil
Capital Employed perusahaan secara jangka pendek.
Untuk usulan rancangan strategi jangka panjang akan difokuskan pada pencapaian
sistem informasi Decision Support System (DSS) sebagai sistem pendukung utama bisnis dan
pengembangan ke arah Business to Business (B2B) dengan pemanfaatan jaringan internet dan
trend ke arah outsourcing.
"
2002
T1193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camcam Samsudin
"PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang XYZ adalah merupakan salah satu Cabang Bank Pemerintah yang telah go public sejak tahun 1996, di mana kegiatan utamanya adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit, salah satu bentuk kredit Bank BNI adalah Kredit Usaha Kecil yang ditujukan untuk para pengusaha ritel.
Permasalahan utama Bank BNI Cabang XYZ adalah menurunnya performance kredit usaha kecil sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997 serta bagaimana agar perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar di kemudian hari mengingat prospek bisnis kredit usaha kecil cukup baik karena didukung oleh kebijakan Pemerintah yang mengharuskan semua perbankan menyalurkan kredit usaha kecil sebesar 20 % dari total kredit yang disalurkan. Penelitian ini di awali dengan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal Bank BNI Cabang XYZ, dimana dalam menganalisis tersebut di gunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk memberikan bobot derajat kepentingan setiap faktor, sedangkan untuk menentukan posisi bersaing Bank BNI Cabang XYZ digunakan metode General Electric Matrix.
Hasil dari pengujian PHA dan General Electric Matrix diperoleh posisi bersaing Bank BNI Cabang XYZ berada pada set V yaitu Hold and Maintain (bertahan dan membangun), sesuai dengan posisi bersaing perusahaan menurut Fred R David dapat direkomendasikan bahwa strategi alternatif perusahan adalah pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi konsentrik, diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal.
Berdasarkan posisi bersaing Bank BNI Cabang XYZ disertai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta tujuan perusahaan, maka strategi alternatif yang paling cocok bagi Bank BNI Cabang XYZ adalah strategi pengembangan pasar, mengingat pasar masih belum jenuh dan mempunyai prospek baik di masa mendatang."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T8016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisca Deassy
"ABSTRAK
Pasokan dan produsen pulp dan kertas terbesar di dunia (negara-negara
NORSCAN) cenderung mengalami penurunan, karena laju peningkatan
kapasitas produksi lebih lambat dibandingkan laju peningkatan permintaan
dunia. Hal ini disebábkan kayu gelondongan (log) yang merupakan bahan baku
utama pulp semakin Iangka akibat peraturan lingkungan yang semakin ketat.
Kondisi ini menyebabkan perhatian dunia beralih ke Asia Tenggara yang
memiliki ikiim tropis sehingga pertumbuhan kayu jauh lebih cepat, dan area
hutan masih luas. Dan biaya tenaga kerja yang rendah.
OIeh karena ¡tu, industri pulp dan kertas di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir mengalami perkembangan yang pesat.
Perusahaan dalam industri harus tanggap menghadapi kesempatan ini,
agar dapat memperoleh keuntungan dan keunggulan relatif dibanding
perusahaan lainnya. Peluang pasar tersebut juga akan menarik investor baru,
sehingga besar kernungkinan akan banyak pendatang baru (new entrants)
dalam industri pulp dan kertas. Perusahaan harus mengantisipasi, agar posisi
dalam industri tidak tergeser oleh perusahaan lain atau oleh pendatang baru.
Hambatan masuk bagi pendatang baru dapat dijalankan diantaranya
dengan skala keekonomian, harga penghalang. Untuk dapat mencapainya
dibutuhkan suatu besaran perusahaan tertentu, dan seringkali membutuhkan
waktu yang lama.
Penggabungan usaha adalah salah satu alternatif strategi akbar (grand
strategy) yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai besaran
perusahaan secara cepat, dan dapat meningkatkan kekuatan/keunggulan
internal perusahaan. Sehingga memungkinkan perusahaan urituk mengarnbil
keuntungan seluas dan sebesar mungkin dari kesempatan yang ada pada
lingkungan eksternal baik domestik maupun global, melalui sinergi keuangan,
sinergi manajemen, dan sinergi operasional.
Dalam penyusunan strategi, selain analisa lingkungan internal &
ekstemal, objektif jangka panjang perusahaan dijadikan sebagai pedoman dan
dasar dalam menganalisa. Sehingga strategi yang dipilih tetap sesuai dengan
visi & misi perusahaan.
Penggabungan usaha memiliki tujuh tahap penting, yaitu perencanaan
strategis, pengorganisasian seleksi perusahaan target, analisa & penawaran
negosiasi & penyelesaian transaksì, transisi dan tahap integrasi.
Setiap tahap penggabungan harus terencana dengan baik, agar motivasi
penggabungan usaha yang telah diitetapkan semula dapat tercapai.
Pada implementasi strategi perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi
yang berfungsi sebagai umpan balik penyusunan strategi, terutama
pengawasan penyimpangan asumsi-asumsi kondisi yang digunakan pada tahap
analisa sebelum penggabungan usaha dilakukan.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Susianto
"Peningkatan persaingan, cepatnya deregulasi di bidang perbankan nasional telah mengarahkan perusahaan yang bergerak dalam bisnis perbankan untuk mencari cara-cara yang menguntungkan dalam mendeferensiasikan diri terhadap pesaing bisnis perusahaan. Salah satu strategi yang menunjang keberhasilan bisnis dalam sektor ini adalah menawarkan pelayanan dengan kualitas yang tinggi.
Kantor Cabang (Kanca) BRI Jakarta Veteran telah berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas pelayanan dengan menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan dan membandingkannya dengan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh Nasabah. Sumber data primer penelitian ini adalah para nasabah Kanca BRI Jakarta Veteran, sedangkan sumber data sekunder adalah Kantor Pusat BRI. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah semua nasabah Kanca BRI Jakarta Veteran. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan metode Serqual. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan melalui perhitungan validitas dan realibilitas kuesioner, uji hipotesis dengan menggunakan t test dua sampel berpasangan. Penggunaan Diagram Kartesius untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan nasabah dan menentukan prioritas penanganan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kanca BRI Jakarta Veteran telah menyampaikan jasa dengan tingkat kepuasan yang baik, namun jasa yang diberikan berbeda nyata dengan harapan nasabah, Dari hasil analisis lebih lanjut menyarankan suatu strategi untuk pananganan permasalahan dengan skala prioritas yang perlu ditindak lanjuti oleh manajemen Kanca BRI Jakarta Veteran.

The Strategy of Quality of Services Improvement in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) - Case Study in BRI Jakarta Veteran, Branch OfficeThe increase competition and banking deregulation in Indonesia have directed companies in banking industry to find profitable ways in differentiating themselves from their competitors. One of the strategies that support the business success in this sector is by offering high quality of services.
BRI Jakarta Veteran Branch Office has tried to give satisfactory services to its clients; this research is for understanding the quality of services by analyzing quality of services given and compares it with quality of service expected by the clients.
The sources of the primary data in this research are the customers of BRI Jakarta Veteran Branch Office, while the source of the secondary data is BRI Head Office. This research used study case method for collecting the data. The populations in this research are all of the clients of BRI Jakarta Veteran Branch Office. There are 100 respondents chosen to be the sample using convenience method. This research used method Serqual. Data collected is analyzed using both qualitative and quantitative analysis. Quantitative analysis is for compute the validity and the reliability of the questionnaires, hypothesis test using two samples (paired) t test. Cartesius diagram is used to determine whether the services given fit with the clients expectations and to determine the priority rank of problem solving.
The result of this research shows that BRI Jakarta Veteran Branch Office has delivered services with satisfactory level but the service delivered is different from the clients? expectation. From further analysis, the writer suggests strategies for solving the problems with list of priority to be implemented by the management of BRI Jakarta Veteran Branch Office.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Richsan
"ABSTRAK
PT. Q adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri berat dengan produksi antara lain, forklift, traktor dan lain-lain. PT. Q berkeinginan memiliki hasil produksi yang kompetitif dan mempunyai target untuk menjadi sebuah perusahaan kelas dunia. Untuk mencapai semua itu salah satu hal yang sangat diperhatikan atau sebagai awal langkah dalam mencapai target itu adalah memperbaiki sistem pengendalian persediaan yang menunjang pembuatan rencana kegiatan produksi dan rencana kebutuhan material.
Dalam upaya mencapai peningkatan kemampuan itu telah dibentuk suatu organisasi yang bernama BPRe (Business Process Re-engineering) untuk menganalisa kondisi saat ini dan menganalisa potensi penerapan CIM (Computer Integrated Manufacturing) di PT. Q. Perangkat utama yang digunakan oleh BPRe adalah SAP R/3 System. SAP R/3 mempakan sebuah sistem aplikasi database yang mempunyai kemampuan integrasi dan automasi yang tinggi serta bersifat terbuka (open system). SAP R/3 System mensupport sebagian besar kebutulian BPRe tersebut yang meliputi area Production Planning dan Material Management, dengan derajat integrasi yang tinggi dan derajat automasi antara menengah sampai tinggi.
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah memberikan sumbangan nyata berupa analisis ilmiah tentang identifikasi permasalahan serta solusinya bempa usulan pemilihan seting dalam hal perencanaan kebutuhan material yang ada di PT. Q, sehingga kondisi yang ada saat ini di PT. Q dapat dibawa menuju konsep Rencana Kebutuhan Material yang dibuat oleh BPRe dengan support SAP R/3 System.

"
1996
S36641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Fatma Hasiah
"ABSTRAK
Hak Tanggungan adalah salah satu hak jaminan hutang
yang bersifat kebendaan yang dibebankan pada hak atas tanah
dan lahir dari perjanjian tertentu (kontraktual) yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor
tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. Keberadaan Hak
Tanggungan selalu diperjanjikan sebagai perjanjian ikutan
(accessoir) yang harus didahului oleh perjanjian pokoknya
berupa perjanjian kredit. Tanpa perjanjian kredit tidak
akan ada Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dan
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT). Salah satu sebab
hapusnya Hak Tanggungan adalah apabila terjadi perubahan
status hak atas tanah yang berakibat hapusnya hak atas
tanah yang dibebani Hak Tanggungan oleh karena diajukannya
perpanjangan dan/atau permohonan peningkatan hak dari Hak
Guna Bangunan atau Hak Pakai menjadi Hak Milik. Pada kedua
peristiwa hukum ini, perlindungan hukum terhadap hak
kreditor dipertanyakan, apakah telah diatur dalam ketentuan
perundangan yang berlaku di Indonesia saat ini dan upayaupaya
hukum lain apa yang dilakukan Bank selaku pemegang
Hak Tanggungan serta alternatif penyelesaian yuridis yang
bisa dilakukan pada peristiwa hukum tersebut. Hasil dari
kajian teoritis dan peraturan yang ada yang kesemuanya
merupakan bahan hukum sekunder dengan analisa metode
kualitatif, dapat disimpulkan bahwa kreditor pemegang Hak
Tanggungan terlebih dahulu meminta pemegang hak atas tanah
menandatangani SKMHT yang berlaku selama proses Hak Milik
belum diperoleh yang berarti tidak ada hak prioritas atas
jaminan."
2007
T38053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmawan Pudji
"Kemudahan pendirian bank melalul kebijakan pakto'88 yang semula dimaksudkan untuk mempercepat financial deepening ternyata tidak disertal dengan rarnbu-rambu yang mendukung kesehatan dan prilaku para pelaku perbankan. Lemahnya kondisi perbankan terlihat jelas pada saat krisis berlangsung di kurun waktu tahun 1997-1998. Permasalahan likuiditas, suku bunga yang sangat tinggi, manajemen yang berantakan, dan pelanggaran aturan prudential banking adalah sebagian masalah yang dihadapi oleh perbankan nasional.
PT. Bank Ekonomi Raharja (Bank) sebagai salah satu perusahan yang bergerak dalam bidang usaha perbankan yang lahir setelah diberlakukannya kebijakan Pakto?88 juga tidak terlepas dan permasalahan yang melanda dunia perbankan misional tersebut pada masa krisis. Namun dengan kompetisi yang sedemikian ketat dan lingkungan bisnis yang berubah drastis, Bank masih dapat bertahan dibandingkan para kompetitornya. Keterkaitan yang sangat erat dengan group perusahaan yaitu group Wings, membuat Bank dapat survive mengarungi masa krisis. Tidak urung, Bank tetap membutuhkan strategi bersaing yang Iebih baik agar dapat terus eksis dan terus bersaing dalam industri ini. Apalagi dengan semakin dekatnya pemberlakuan Global Free Trade Area tahun 2003.
Pada penyusunan Karya Akhir ini, akan ditelusuri dan dianalisis dasar-dasar yang dapat dijadikan pertimbangan Bank untuk merumuskan dan menetapkan strategi yang kiranya dapat dllaksanakan untuk mengantisipasi tingkat persaingan dan perubahan lingkungan di masa yang akan datang.
Penelusuran dimulai dengan melakukan analisa lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal Bank. Mengacu pada analisa lingkungan tersebut, dapat diIakukan analisa lebih lanjut terhadap faktor kunci sukses (key success factor) dan SWOT Bank yang bersangkutan. Hasil analisa-analisa tersebut kemudian dikombinasikan penetamn saran yang kiranya lJak dicapal oleh Bank sehingga dapat dirumuskan suatu strategi dalam upaya tetap bertahan dan memiliki keunggulan daya saing dalam industry untuk masa yang akan datang.
Berdasarkan hasil analisa, ditengah perubahan lingkungan eksternal yang demikian progresif, Bank telah memiliki progresif, Bank telah memiliki sumber daya, kemampuan dan kompetensi inti yang cukup bisa diandalkan. Keterkaitan yang erat dengan Wings group, Inik dalam repurasi, dukungan produk dan dana, lagi-lagi menjadi keunggulan daya saing bank yang signifikan dibandingkan para kompetitornya. Namun tidak urung Bank tetap dihadapkan pada permasalahan untuk tetap bisa bertahan ditengah situasi politik dan perekonomian yang kurang kondusif Kenyataan tersebut memaksa Bank untuk tidak cepat puas terhadap prestasi kinerjanya selama ini yang telah mampu memenuhi segala ketentuan yang dipersyaratkan Pemerintah (Bank indonesia), karena timbul lagi ancaman yang lebih besar, terutama yaitu akan mulai diberlakukannya global free trade area dan munculnya kebijakan-kebijakan baru Pemerintah yang sifatnya selalu membuat para pelaku perbankan semakin terjepit.
Dengan memiliki prestasi atas pencapaian strategi dalam jangka pendek dan menengah yang selama ini cukup memuaskan, Bank harus mampu merumuskan strategi Jangka panjang supaya tetap bisa bertahan. Strategi tingkat korporasi yang dapat dilakukan oleh Bank untuk mengantisipasi perubahan lingkungan di masa depan diantaranya adalah : go public, aliansi strategis, merger, restrukturisasi atu bahkan likuidasi.
Dari hasil kajian terhadap alternatif-alternatif strategi korporasi tersebut di atas, penetapan pada strategi merger pada kondisi perubahan lingkungan seperti yang terjadi di indonesia saat ini adalah pilihan yang paling realistis. Namun pada peIaksanaannya Bank akan dihadapkan lagi pada sejumlah kesulitan-kesulitan yang mengacu pada cukup besarnya kemungkinan kegagalan atas terjadinya suatu merger. Berdasarkan kenyataan tersebut pada Karya Akhir ini akan dikemukakan pula mengenai saran-Saran yang pantas dlketahui oleh Bank apabila hendak melakukan alternatif strategi merger tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilla Amalia
"Surat keterangan notaris atau yang dikenal dengan istilah covernote merupakan catatan penutup yang diterbitkan notaris untuk memberitahu pihak yang bersangkutan bahwa sedang ada akta yang diproses pada kantor Notaris. Covernote timbul dari kebiasaan dalam praktik perbankan sehingga tidak ada pengaturan khusus yang mengatur. PT Bank XYZ Kantor Cabang Kalimalang mencairkan Kredit Kepemilikan Rumah kepada Tuan KLT dengan dasar covernote yang objek jaminannya telah dijaminkan sebelumnya oleh Bank CBD. Dalam tesis ini akan dibahas kekuatan hukum covernote sebagai dokumen hukum dan tanggung jawab Notaris dalam pemecahan sertipikat tanah.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif yang bersifat yuridis normatif, tipologi yang digunakan adalah eksplanatoris dan preskriptif, jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan teknik analisis data dan pengambilan kesimpulan induktif (khusus-umum). Covernote bukan suatu akta autentik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN), jadi covernote tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat kreditur dan debitur, namun mengikat Notaris yang bersangkutan untuk menyelesaikan akta-akta yang sedang diproses, karena covernote tidak diatur dalam Undang-Undang Jabatan Notaris, maka bentuk pertanggungjawaban Notaris dapat dimintakan secara perdata maupun pidana, pertanggungjawaban secara perdata dapat dikenakan dengan dasar perbuatan melawan hukum dengan adanya kesalahan atau kelalaian, pertanggungjawaban secara pidana dapat dituntut dengan tindak pidana pemalsuan dokumen secara sengaja dengan kesadaran yang dilakukan Notaris menerbitkan covernote untuk dijadikan suatu alat melakukan suatu kebohongan/memberikan keterangan yang tidak benar yang dapat merugikan kreditur dan debitur.

Notary certificate or known by the term covernote a cover note issued by the notary to inform the parties concerned that there was a deed being processed at the Notary office. Covernote arise from convention in banking practices so that there is no specific legislation governing. PT Bank XYZ Kalimalang branch office liquefy the housing loans to Mr. KLT base on covernote which the object warranty has been pledged by CBD Bank. This thesis will discuss legal force covernote as legal documents and responsibilities Notaries in solving land certificate.
The method used is a normative juridical research normative , typology used is eksplanatoris and prescriptive, the type of data used are secondary data with data analysis techniques and conclusions inductive ( specially - general ). Covernote not an authentic deed regulated in Law Number 2 of 2014 about changes to the Law Number 30 of 2004 about Position of Notary, so covernote not have binding legal force creditors and debtors, but bind Notary concerned to complete the deed which is being processed, because covernote not regulated in Law of Position of Notary, the form of responsibility Notary may be requested to civil liability or criminal liability, liability in civil may be imposed by an unlawful act with an false or negligence, liability in criminal can be charged with the crime of falsification of documents intentionally with awareness issuing publish covernote to be used as a means of doing a lie / giving false information that could harm the creditor and the debtor."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>