Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arimbi Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang negosiasi identitas yang dilakukan oleh musisi klasik di tengah gempuran budaya dominan dalam industri musik yakni musik populer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme kritis dan ditempuh melalui analisis resepsi khalayak dari Stuart Hall. Hasil penelitian menyatakan bahwa informan remaja yang berada pada posisi ldquo;pembacaan rdquo; negosiasi dan oposisi terhadap negosiasi identitas Isyana Sarasvati justru merupakan informan dari musisi klasik itu sendiri. Musik klasik sebagai budaya subordinat dalam penelitian ini pun pada arena tertentu menjadi musik yang dominan, sebaliknya musik populer juga pada arena tertentu menjadi musik subordinat. Sehingga, budaya dominan dan populer merupakan sesuatu yang relatif dan dapat saling bertukar tempat. Peneliti mengidentifikasi musisi seperti Isyana Sarasvati ini sebagai ldquo;musisi posmodern rdquo; di mana identitasnya cair, tidak tetap, parsial, dan terfragmen, serta bisa berada pada posisi dominan dan subordinat sekaligus.

ABSTRACT
This research is discussing about identity negotiation of classical musician in the middle of dominant culture in music industries, which refers to popular music omnipresence. The research is conducted by using qualitative methods with critical constructivism approach and is undergone by Stuart Hall rsquo s 1980 reception analysis. The results show that youth informants who are in negotiated and oppositional ldquo reading rdquo positions surprisingly come from classical musician themselves. Classical music, which in this paper belongs to subordinate culture, in certain arena becomes dominant culture, and vice versa. Hence, what is defined by dominant and subordinate culture are interchangeably and contextual. This research is identifying some kind of ldquo Isyana Sarasvati rdquo musician as a ldquo postmodern musician rdquo , which has fluid, flexible, partial, unsecured, and fractured identities, also possibly become dominant and subordinate as well."
2017
T47902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barker, Chris
London: Sage , 2001
401.41 BAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Sharfina Ningtyas
"Istilah "gothic" telah ada sejak abad ke-4 setelah Masehi sebagai nama sebuah suku barbar di daerah Eropa Timur. Arti dari kata ?gothic? kemudian berkembang menjadi gaya arsitektur, aliran sastra, fashion dan genre musik seiring dengan perkembangan zaman. Kesemua aspek tersebut membentuk gothic sebagai budaya yang anti-mainstream. Perkembangan arti kata ?gothic? ini kemudian menimbulkan banyak representasi yang berbeda-beda dari setiap individu yang mengikuti budaya tersebut. Skripsi ini membahas representasi budaya gothic yang ditampilkan oleh grup musik gothic asal Jerman, Blutengel, melalui album mereka yang berjudul Monument.

The term "Gothic" has been around since 4th century A.D as the name of a tribe of the barbarian, that lived in Eastern Europe. The meaning of the word "gothic" was later developed into a style of architecture, literature genre, fashion and music genre along with the development of the times. All these aspects made gothic as an anti-mainstream culture. The development of the meaning of the word "gothic" later made many different representations from every individual that follows the culture. This thesis discusses about the representation of Gothic culture that displayed by a gothic music group from Germany, Blutengel, through their album entitled "Monument"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wellington: CP Books, 1989
307.89 CUL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, D.C.: Council for Research in Values and Philosophy, 2005
306 CUL I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Surjadi
"Studi ini membahas artikulasi identitas-identitas kultural di Provinsi Riau yang muncul sebagai tanggapan atas kepengaturan desentralisasi. Riau yang merupakan salah satu provinsi berpendapatan per kapita terbesar, adalah salah satu kisah sukses desentralisasi pascaSoeharto. Provinsi ini juga menjadi tempat tinggal bagi kelompok warga Melayu yang terbesar di Indonesia. Namun mereka bukanlah penduduk mayoritas di Provinsi Riau. Artikulasi identitas kultural didalami menggunakan kerangka pemikiran Stuart Hall, sedangkan kepengaturan governmentality dianalisis dengan kerangka konseptual Michel Foucault. Terjadi kontestasi antar berbagai identitas kultural yang diwarnai dengan relasi kekuasaan yang rumit antara aktor-aktor di Jakarta dan Riau.

This study discusses various articulations of cultural identities in Riau Province, which arise as responses to the governmentality of decentralization. Riau as one of the provinces with the largest income per capita, is a success story of post Soeharto decentralization. The province is also home to the largest Malay group in Indonesia. However, they are not the majority population in Riau. Articulation of cultural identity is explored from the perspective of Stuart Hall, while governmentality is analised using Michel Foucault rsquo s conceptual framework. There are contestations among diverse cultural identities colored by complex power relations between actors in Jakarta and Riau.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2247
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Dewita
"Bangunan membutuhkan identitas agar dikenal dan dipahami masyarakat. Maka untuk menyampaikan identitas tersebut bangunan menggunakan bahasa arsitektur tertentu yang dapat mengungkapkan ekspresi dan karakter yang diinginkan melalui pemakaian kata-kata atau kalimat berupa elemen-etemen dan unsur-unsur pembentuk bangunan yang dikombinasikan dengan metode dan gaga tertentu.
Penulis mengkaji pemakaian bahasa arsitektur untuk mengungkapkan identitas pada bangunan bank, karena bank sangat membutuhkan identitas agar dikenal, terutama identitas bagi usahanya. Bangunan bank ini ingin memiliki karakter dengan kesan tertentu sehingga bangunan mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dengan bangunan bank lainnya, dengan kata lain memiliki identitas pada bangunannya.
Hasil kajian ini adalah agar kita dapat mengetahui katakata, kalimat, metode dan gaya yang dipakai sebagai identitas pada bangunan bank itu sehingga kits dapat menyimpulkan apakah bahasa yang digunakannya sudah mampu menjadi identitas bagi bangunan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sekartaji
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis karya sastra drama yang berjudul OvertonesA karya Alice
Gerstenberg (1916) dengan menggunakan teori Feminis Psikoanalisa. Melalui
drama Overtones, Alice Gerstenberg menyoroti isu beban domestik perempuan
pada awal abad 20 yang berat sehingga berdampak bagi kondisi psikis mereka;
perempuan dikondisikan untuk tidak memiliki hak atas diri dan suaranya sendiri
sehingga mereka rentan terhadap keretakan diri. Hal tersebut diungkap melalui
dua tokoh perempuan Harriet dan Margaret sebagai cultured woman; sebuah hasil
konstruksi diri patriarki yang harus tampil dengan sikap tidak murni sedangkan
suara dan keinginan mereka yang murni, yang disebut sebagai primitive self, tidak
diizinkan untuk tampil ke permukaan. Melalui Feminis Psikoanalisa milik Nancy
Chodorow terungkap bahwa masalah psikis perempuan yang berpotensi
meretakkan diri perempuan telah dimulai sejak perempuan sejak masih kanak–
kanak, bukan karena penis–envy melainkan dikarenakan adanya dominasi
patriarki yang konstruktif terhadap diri perempuan. Hal ini menyebabkan
perempuan tidak dapat mencapai identitas diri mereka sendiri dan malah
menghasilkan diri perempuan yang manipulatif serta obsesif .

ABSTRACT
This thesis analyzes a one – act drama entitled Overtones by Alice Gerstenberg
(1916) using Feminist Psychoanalysis theory. Overtones by Alice Gerstenberg
highlight the issue of women's domestic burden in the early 20th century that
made women were vulnerable to the mental health issue. In this matter, women
were conditioned not to have the right for their own voice even for their own
selves. This situation lead them to the splitting self and it was revealed by two
female characters Harriet and Margaret as cultured woman – a self constracted
by patriarchy – should appear without pure desire. Unlike the pure desire, which
is referred to primitive self, was not allowed to come out to the surface. Nancy
Chodorow sees this problem through her theory, Feminist Psychoanalysis. She
discovered that women psychic is vulnerable to such problem as it started since
the younghood, not the penis – envy; women had experienced a sever constructive
self under the patriarchy domination. This problem stands as a major point
toward the failure on women self identity achievement."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deniza Mulianita
"ABSTRAK
Jurnal ilmiah ini membahas mengenai identitas budaya dari tokoh utama roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; karya Hatice Aky n dengan menggunakan pendekatan Hermeneutik Interkultural. Penelitian ini difokuskan pada bab keempat dalam buku ini yaitu bab Reise ins Land der M tter. Dengan menggunakan konsep Blickwinkel dan teori identitas budaya dari Stuart Hall, penulis menganalisis mengenai bagaimana perjalanan tokoh utama dalam roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; menuju tempat dia di lahirkan di Turki pada umur 13 tahun, mempengaruhi pembentukan identitas budayanya. Lewat pengalamannya mengunjungi Turki ini, tokoh Ich menemukan bahwa negara Turki dan budayanya merupakan salah bagian besar di dalam identitas budayanya. Budaya Turki ini berjalan beriringan dengan budaya Jerman yang dia dapat dan dia anggap sebagai suatu kekayaan di dalam dirinya.

ABSTRACT
The main focus of this journal is the main character 39 s cultural identity in ldquo Einmal Hans mit scharfer So e rdquo novel by Hatice Aky n with the intercultural hermeneutic approach.This research is focusing on the fourth chapter of this book with the title Reise ins Land der M tter. Using the Blickwinkel theorie and Cultural Identity concept by Stuart hall, this journal analyze the impact of main character journey to her birth place in Turkey to her cultural identity. Through her journey to Turkey. The main character finds out that Turkey and its culture play a big role in her cultural identity. This turkish culture is going along with the german culture she lives within and considered as richness in her life. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Style refers to ways of speaking, how speakers use the resource of language variation to make meaning in social encounters. This book develops a coherent theoretical approach to style in sociolinguistics, illustrated with copious examples. It explains how speakers project different social identities and create different social relationships through their style choices, and how speech-style and social context inter-relate. Style therefore refers to the wide range of strategic actions and performances that speakers engage in, to construct themselves and their social lives. Coupland draws on and integrates a wide variety of contemporary sociolinguistic research as well as his own extensive research in this field. The emphasis is on how social meanings are made locally, in specific relationships, genres, groups and cultures, and on studying language variation as part of the analysis of spoken discourse."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2007
e20393654
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>