Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112090 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachma Tri Widuri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang komodifikasi pekerja media, yakni jurnalis surat kabar, dengan studi kasus liputan otomotif di Koran Tempo. Semenjak tren tiras media cetak terus menurun karena ketatnya persaingan dengan media digital, surat kabar gencar mengeskplorasi liputan yang memiliki pasar pengiklan potensial. Tak cukup dengan mentrasformasikan nilai guna konten media dengan nilai tukar komodifikasi isi , belakangan pengelola surat kabar sekaligus mengkomodifikasi jurnalisnya. Menggunakan pendekatan ekonomi politik Marxian, peneliti memfokuskan riset pada relasi sosial eksploitatif yang dialami jurnalis peliput otomotif di Koran Tempo. Dalam relasi sosial yang eksploitatif, jurnalis yang mengalami komodifikasi tidak menyadarinya karena dirinya telah melalui tahapan alienasi, reifikasi, mistifikasi, dan terakhir naturalisasi terhadap proses komodifikasi. Penelitian ini membuktikan terjadi komodifikasi jurnalis otomotif di Koran Tempo, meskipun tidak sepanjang waktu. Komodifikasi dapat berlangsung karena jurnalis dan lingkungan perusahaan media telah menaturalisasi praktik komodifikasi sebagai hal yang wajar.

ABSTRACT
This study concerns about the commodification of media labors, ie newspaper journalists, with case study of automotive coverage in Koran Tempo. Since the trends in print media continued to decline due to the tight competition with digital media, the newspaper management intensively explored the coverage of a potential advertiser market. It is not enough to transform the use values for media contents into exchange values commodification of contents , lately newspaper managers also commodify journalists as well. Using the Marxian political economy approach, researcher focused on the exploitative social relations experienced by automotive journalists in Koran Tempo. In exploitative social relations, commoditized journalists do not realize that they were commodified. These things happen because they have gone through the stages of alienation, reification, mystification, and the last naturalization during the commodification process. This study proves that there is a commodification of automotive journalists in Koran Tempo, although not all the time. Commodification can take place because journalists and environmental media companies have naturalized the practice of commodification as a natural thing."
2017
T48887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priatna
"Kehadiran media informasi alternatif seperti radio, televisi dan internet menjadikan industri surat kabar cetak sebagai industri informasi, semakin sulit meningkatkan minat pembaca Karena selain harus bersaing dengan produk alternatif Surat kabar cetak juga harus bersaing dengan kompetitor sejenis dalam banyak atribut, seperti harga, kemasan, kualitas isi serta iklan dan brand name. Untuk memenangkan persaingan banyak media mencoba melakukan reposisioning atributnya dengan harapan mampu menciptakan pembaca loyal, karena diyakini jauh lebih murah effortnya dibanding berusaha meningkatkan jumlah pembaca secara langsung. Melalui survey lapangan dengan kuesioner secara xandom terhadap 215 individu pelanggan Koran TEMPO di wilayah DKI Jakarta. Diperoleh hasil analisis data kuantitatif] bahwa secara sendiri-sendiri atribut repositioning nama, harga, kemasan dan advertising berpengaruhh signifikan terhadap loyalitas pembaca walaupun pengaruhnya lemah. Namun secara bersama, atributo-atribut itu tidak berpengaruhh terhadap loyalitas pembaca.

The presence of broadcast media which are radio and television and the growth of online media has been creating problem for newspaper as a part of print media to increase its mmiber of readers. The main reason is, this print media should compete with alternative products and also compete with other attributes such as price, package, content quality, advertisement and brand. For having stronger position in this competitive market, some of media company tried to do re-positioning its product to create loyal readers. They believed that this action is more efticient and effective to increase the number of rmders. This research has conducted a quantitative analysis method and done through the lield survey with randomly questioner into 215 individual customers of Koran TEMPO in DKI Jakarta area. The result was, the media re-positioning in term of name, price, package and advertising, can give significant influence to loyalty readers even though it was weak correlations. ln addition, those attributes were not give any influences to loyality of readers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33876
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Firdausy
"ABSTRAK
Setelah era reformasi, berbagai media cetak baru menghadapi kenyataan bahwa
pasar tidak cukup untuk menampung produk sejenis yang sedemikian banyak. Pasar pun
mulai menyaring dengan melihat nilai suatu produk media cetak dibandingkan dengan
produk lainnya. Penelitian terhadap Koran Tempo maupun Kompas berdasarkan profil dan
perilakunya ini dilakukan dengan Jatar belakang keingintahuan terhadap peta persaingan
kedua koran yang memiliki kemiripan dalam hal isi surat kabar maupun target market.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kuantitatif
didasarkan kepada hasil Survei Media 2002 yang dilakukan oleh Biro Riset Pemasaran
Mars, suatu lembaga riset independen yang merupakan salah satu anggota dari CIC
Consulting Group. Adapun penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara dan
observasi, selain ditunjang melalui studi kepustakaan.
Hasil survei dan analisis memperlihatkan bahwa Koran Tempo yang sejak awal
memposisikan diri sebagai penantang Kompas. pada beberapa karakteristik berhasil
menempatkan diri pada segmen pembaca yang relatif sama dengan Kompas. Namun,
dilihat dari perbedaan jumlah pembaca Kompas yang lebih sekitar 43 kali dari
jumlah pembaca Koran Tempo, tampaknya Koran Tempo tidak cukup sukses dalam
menjalankan penetrasinya.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Seluruh responden yang membaca Kompas dan/atau Koran Tempo dalam sebulan
terakhir dapat dibagi menjadi tiga kelompok (cluster), yaitu Self-Oriented, Konsumtif
Kekeluargaan, serta Pemburu Berita. Kompas m.emiliki kelompok pembaca terbanyak
bertipe Konsumtif Kekeluargaan (37,51%), diikmi oleh tipe Self-Oriented (32,77%), dan
Pemburu Berita (29,72%). Koran Tempo kelompok terbanyaknya bertipe Pemburu Berita
(55%), diikuti oleh Self-Oriented (25%), dan kemudian Konsumtif Kekeluargaan (20%).
Tipe Konsumtif Kekeluargaan juga mendominasi kelompok pembaca yang membaca baik
Kompas maupun Koran Tempo dengan porsi 46,34%, lalu diikuti oleh tipe Pemburu Berita
(31,71 %), dan tipe Self-Oriented (21,95%).
Kebanyakan pembaca Koran Tempo merupakan duplikasi pembaca Kompas.
Kelompok pembaca duplikasi ini memiliki status. ekonomi yang relatif lebih baik. Profil
psikografisnya lebih mirip profil pembaca Kompas yang banyak memiliki tipe pembaca
Konsumtif Kekeluargaan, berbeda dengan Koran Tempo yang pemhacanya didominasi
oleh tipe Pemburu Berita.
Perumusan strategi pemasaran bagi Koran Tempo perlu disesuaikan dengan tingkat
penetrasi Koran Tempo yang masih jauh di bawah Kompas. Koran Tempo perlu mengubah
orientasi sesuai kondisi pangsa pasamya, yaitu sebagai market follower yang tetap aktif
memperluas pangsa pasar secara tidak menyolok/frontal. Koran Tempo perlu untuk
memfokuskan diri kepada pembaca duplikasi dan tipe pembaca Pemburu Berita.
Secara umum Koran Tempo dianggap mcnawarkan hal yang sama dengan Kompas
bila dilihat dari alasan pembelian kedua koran yang sama-sama terbanyak dibaca untuk
"mengetahui berita terkini' dan 'menambah wawasan'. Ide Koran Tempo sebagai koran
alternatif yang menyajikan berita pembanding dapat dikembangkan untuk memperkuat
positioning Koran Tempo dan didukung oleh kekhasan gaya bahasa, rubrik maupun artikel,
serta gaya penyajiannya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Marhaen Pratopo Eko Setyatmojo
"Disertasi ini berusaha mengungkapkan terjadinya komodifikasi pekerja media wartawan dalam industri media massa di era konvergensi. Peneliti mengembangkan kerangka pemikiran dari teori ekonomi politik komunikasi, yang pintu masuk pertamanya adalah komodifikasi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan Tempo dari sebuah majalah menjadi konglomerasi merupakan akumulasi kapital sesuai dengan tujuan kapitalis. Tempo terus mengembangkan bisnis dan inovasi untuk beradaptasi dengan perkembangan industri media serta teknologi media baru, termasuk dengan penerapan konvergensi media dan konvergensi redaksi. Dalam pelipatgandaan kapital dan pelaksanakan konvergensi redaksi itu terjadi komodifikasi pekerja wartawan lewat penambahan jam kerja, upah rendah, kejar target, tugas ganda, kewajiban permasaran dan adaptasi. Bentuk komodifikasi yang terjadi adalah eksploitasi tubuh, eksploitasi ekonomi, eksploitasi waktu luang, dan eksploitasi kemampuan. Wartawan menerima eksploitasi itu sebagai kewajaran bagi profesinya karena adanya proses mistifikasi, alienasi, naturalisasi, dan reifikasi.

This dissertation seeks to reveal the occurrence of commodification of media workers journalists in media industry in the convergence age. The researcher developed a framework of political economic of communication theory, whose first entrance is commodification. This research uses a critical paradigm with qualitative approach and case study method. This study reveals that the growth of Tempo from a magazine into a conglomeration is an accumulation of capital in accordance with capitalist objectives. Tempo continues to develop business and innovation to adapt the development of media industry and new media technology, including with the application of media convergence dan editorial convergence. In the multiplication of capital and the execution of editorial convergence, there is a commodification of workers journalists through the addition of working hours, low wages, pursuit of targets, double duties, marketing obligation and adaptation. The forms of commodification that occur are exploitation of the body, economic exploitation, leisure exploitation, and exploitation of ability. Journalists accept the exploitation as fairness for the profession because of the process of mystification, alienation, naturalization, and reification."
2017
D2329
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ikhsan Rizal Assalam
"Penelitian ini mengangkat topik tentang independensi jurnalis dan konstruksi jurnalisme profesional dalam konteks pers industrial di Indonesia pasca-Orde Baru. Keterkaitan antara ketiganya dibingkai melalui fenomena politisasi media pada momen Pemilu 2014 melalui studi kasus Media Indonesia dan Koran Sindo. Penelitian ini difokuskan pada independensi jurnalis sebagai fokus analisis. Berdasarkan temuan penelitian, konstruksi pers industrial membatasi independensi jurnalis. Keterbatasan ini didasari oleh posisi jurnalis sebagai kelas pekerja yang berkonsekuensi pada posisi tawar yang lemah dan dorongan pragmatisme jurnalis. Posisi kelas tersebut terbentuk dengan dilatari oleh adanya perubahan konstruksi jurnalisme di dalam konstruksi pers industrial. Pada akhirnya, independensi jurnalis dibatasi dengan sendirinya oleh konstruksi jurnalisme profesional.

This study discussed about journalist independence and journalism professional within industrial press context in post-Orde Baru Indonesia. These three points are framed within the phenomenon of politicized of the media in Indonesia national election 2014 with case study of Media Indonesia and Koran Sindo. Specifically, this study focused on the independence of journalist within the framework of analysis. Based on research findings, it can be explained that within the press industry, the journalist independence are limited, if not possible. This limitations are based on journalist?s positions as working class which have consequences to their weak bargaining positions and structured a pragmatism tendency. The class position are formed by the changing of journalism construction within the industrial press? logic. In the end, journalist?s independence are restricted by itself by the journalism professional construction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rini Ayuningtias
"ABSTRAK
Tesis ini membahas konstruksi realitas penggusuran warga sebagai kebijakan
publik di media cetak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma
kritis serta dibedah melalui Analisis Teks Elektif. Konstruksi realitas di media
memperlihatkan bahwa media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik
mengenai suatu kebijakan publik yang akan menghasilkan citra tertentu. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Koran Tempo yang menjadi sampel penelitian ini
tidak hanya berperan sebagai saluran komunikasi politik dalam memberitakan
kebijakan publik sebagai produk politik, tetapi juga menunjukkan
keberpihakannya dengan cara mendukung kebijakan serta memperkuat citra sang
pembuat kebijakan. Penelitian ini juga berusaha membongkar kepentingan politik
ideologi dan ekonomi pada teks media, yang pada akhirnya mendasari suratkabar
nasional ini dalam mengkonstruksikan realitasnya

ABSTRACT
This thesis discusses the construction of reality about eviction of residents as
public policy in the print media. This study is a qualitative research with a critical
paradigm and dissected via Elective Text Analysis. Construction of reality in the
media shows that the media has the power to shape public opinion about a public
policy that will produce a certain image. The results show that the Koran Tempo
as a sample of this research not only serves as a channel of political
communication in informing public policy as a political product, but also show its
bias by supporting policy and strengthen the image of the policymaker. This study
is also try to dismantle political ideologies and economic interests in media texts,
which in turn underlies this national newspapers in constructing reality"
2016
T46742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bayu Pratomo Herjuno Satito
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5277
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saepul Romdon
"Dengan mengambil diskursus media massa, studi ini bertujuan untuk melihat proses pengambilan keputusan dalam newsroom Koran Tempo pada pemberitaan kasus korupsi Wisma Atlet Palembang. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan berbagai interaksi agen baik yang bersifat allocative resources maupun yang bersifat authoritative resources, hal tersebut sekaligus memperlihatkan kemampuan agen menciptakan struktur baru dalam praktik sosial pemberitaan. Sementara di sisi lain, struktur juga memperlihatkan kemampuannya dalam newsroom, di mana keputusan berita tidak mengabaikan aturan-aturan jurnalistik yang sudah ditetapkan. Kendati demikian, pada prosesnya newsroom tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan ekonomi dan politik. Adapun faktorfaktor yang berperan di dalamnya yaitu pemahaman sebagai profesi wartawan, kode etik jurnalistik, koran tempo dalam era konvergensi media, kebebasan jurnalistik dalam undang-undang pers.

By taking a mass media discourse, this study aims to find out a decision-taking process in a newsroom of Koran Tempo on the press of a corruption case of Wisma Atlet Palembang. Employing a qualitative approach, this study found a numerous press agents? interactions, both in terms of allocative resources and authoritative resources. These indicate the press agents? competences to create a novel structure in a social press practice. On the other hand, that structure also shows their capability in the newsroom, in which a press decision may not disregard the journalism regulations having been defined. Despite those facts, in terms of the process, the newsroom may not secede from the economy and politic powers leading to a market interest which derive from the four factors playing a part in the process, namely the understanding of journalism profession, code ethics system of the journalism, media convergence and freedom of the journalism in Pers Regulations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"ABSTRAK
Meningkatnya pengguna internet di Indonesia dan kemajuan di teknologi menjadi
latar belakang peluncuran suatu inovasi terbaru dari Kompas yaitu Koran
elektronik yang diberi nama Kompas ePaper. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui hubungan karakteristik dengan kecepatan untuk mengadopsi Koran
elektronik seperti Kompas ePaper. Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif
dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, korelasi Kendall, dan crosstabs
terhadap 120 orang pembaca koran sebagai responden. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakter inovasi relative advantage, compatibility,
trialability, dan observability dapat meningkatkan kecepatan untuk mengadopsi
Koran elektronik (Kompas ePaper), sedangkan karakter inovasi complexity dapat
menurunkan kecepatan untuk mengadopsi Koran elektronik (Kompas ePaper)
di kalangan pembaca koran.

Abstract
The increasing number of internet users in Indonesia and technology advancement
became the background of Kompas newest innovation which is electronic
newspaper named Kompas ePaper. The object of this research is to know the
relation of characterization and the speed to adopt Electronic Newspaper such as
Kompas ePaper. This research is a quantitative research using descriptive statistic
analysis, Kendall co-relation and crosstabs toward 120 newspaper readers as
respondent. The research?s result shows that innovative characterization such as
relative advantage, compatibility, trialability, and observability could increase
the speed in adopting electronic newspaper (Kompas ePaper), whereas innovative
characterization which is complexity could decrease the speed to adopt electronic
newspaper (Kompas ePaper) in Newspaper-Reader Circle."
2011
T 29889
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>