Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widha Dintariana
"ABSTRAK
PT. X merupakan perusahaan elektronik yang masih tetap exist meskipun industri elektronik Indonesia saat ini sedang melemah. Hal ini terbukti dari dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang menutup pabriknya di Indonesia, yaitu Panasonic dan Toshiba. Dalam pengembangan karir, PT. X memiliki pendidikan dan pelatihan yang dapat diikuti oleh para karyawan pada setiap jabatan. Sementara work-life balance PT. X di Indonesia tidak mengikuti program work- life balance yang dimiliki oleh PT. X di Jepang. Hal ini yang kemudian dianggap membuat tingkat turnover pada PT. X terutama divisi sales and marketing menjadi tinggi. Sedangkan salah satu cara dalam retensi karyawan yaitu dengan melakukan pengembangan karir yang terstruktur dan fasilitas work-life balance yang mendukung. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan data primer berupa kuesioner untuk menggambarkan pengaruh antara pengembangan karir, work-life balance, dan retensi karyawan. Populasi survey dalam penelitian ini adalah PT. X dan populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan divisi sales and marketing PT. X yang berjumlah 60 orang. Hasilnya pengembangan karir dan work-life balance berpengaruh secara positif terhadap retensi karyawan pada PT. X divisi sales and marketing.

ABSTRACT
PT. X is an electronic company that still exists even though the Indonesianelectronics industry is currently weakening. This is evident from two giantelectronics companies from Japan closed its factory in Indonesia, namelyPanasonic and Toshiba. In career development, PT. X has the education andtraining that employees can follow in every position. While work life balance ofPT. X in Indonesia does not follow the work life balance program owned by PT.X in Japan. This is then considered to make the turnover rate at PT. X especiallythe sales and marketing division is high. While one way in employee retention isto do a structured career development and work life balance support facilities.This research approach is quantitative by using primary data in the form ofquestionnaire to describe the influence of career development, work life balance,and employee retention. Population survey in this research is PT. X and the targetpopulation in this study are all employees of sales and marketing division of PT.X which amounts to 60 people. The result of career development and work lifebalance positively affect employee retention at PT. X sales and marketingdivision."
2017
T47900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Zainal Abidin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat retensi karyawan dalam suatu perusahaan di Indonesia. Skripsi ini menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi finansial dan pegembangan karir terhadap retensi karyawan. Hal tersebut dikarenakan kompensasi finansial dan pengembangan karir menentukan tingkat motivasi karyawan untuk pencapaian tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Studi ini mengeksplorasi 3 variabel penting. Kompensasi finansial dan pengembangan karir sebagai variabel independen. Sedangkan retensi karyawan sebagai variabel dependen. Penelitian ini melibatkan 68 orang dari sebuah perusahaan telekomunikasi di Jakarta sebagai responden dengan menggunakan metode total random sampling pada divisi wholesale service. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan alat bantu Statistical Product and Service Solution(SPSS) Versi 25.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi finansial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap retensi karyawan, sedangkan pengembangan karir tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap retensi karyawan. Akan tetapi secara simultan kompensasi finansial dan pengembangan karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap retensi karyawan.

The purpose of this study is to investigate the retention rate of an organization in Indonesia. This paper tests that if there is significant effect between financial compensation and career developement to the employee retention. This is because financial compensation and career developement dictates the level of motivation essential for the attainment of individual and organizational goals. This study explored these three important variables. Financial compensation and career developement was the independent variables. Employee retention was the dependent variable. The study used 68 persons of a telecommunication firm on Jakarta as the respondents and used total random sampling in Wholesale Service Division. The data was collected by questionnaires and analyzed with Statistical Product and Service Solution(SPSS). The results showed that financial compensation have a significant relation to employee retention, meanwhile career developement not have a significant relation to employee retention. But, simultaneously financial compensation and career developement has signifiant to employee retention"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranty Mandasary Maswar
"Tesis ini berfokus pada pemberian konseling karir pada karyawan sales monitoring di perusahaan yang bergerak di bidang preventive health untuk meningkatkan kepuasan kerja, sehingga dapat menurunkan intention to turnover. Alat ukur diadaptasi alat ukur kepuasan kerja (Spector, 1997) (Alpha Cronbach = 0,974) dan intention to turnover (Mobley, 1978) (Alpha Cronbach = 0,958).
Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan kerja dan intention to turnover (r=-0,868 dan signifikansi 0,001). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya kepuasan kerja pada sales, maka intention to turnover mereka akan semakin rendah. Intervensi konseling karir diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menurunkan intention to turnover.
Hasil uji Paired Sampled T-Test sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan pada skor kepuasan kerja dengan nilai signifikansi 0,017 (p>0,05) dan skor intention to turnover dengan nilai signifikansi 0,038 (p>0,05). Hasil tersebut menunjukan bahwa konseling karir dapat meningkatkan kepuasan kerja dan menurunkan intention to turnover pada karyawan divisi sales monitoring di PT.X. Dengan demikian, perusahaan perlu menerapkan konseling karir secara berkelanjutan.

This thesis focus on providing career counseling to employees in sales monitoring division at company that engaged in the field of preventive health to increase job satisfaction, and decrease the intention to turnover. Tools were adapted from job satisfaction (Spector, 1997) (Cronbach alpha = .974) and intention to turnover (Mobley, 1978) (Cronbach alpha = 0.958).
The results of the Pearson correlation test showed a significant negative relationship between job satisfaction and intention to turnover (r = -0.868 and significance of 0.001). This result indicates that with increasing job satisfaction in sales, then the intention to turnover they will be decreased. Career counseling intervention had given to employees to enhance job satisfaction and to reduce intention to turnover.
The Paired T-Test sampled results before and after the intervention suggests that there are significant differences in scores on job satisfaction scores with a significance value of 0.017 (p> 0.05) and scores intention to turnover with a significance value of 0.038 (p> 0.05). These results indicate that career counseling can improve job satisfaction and lower intention to turnover at employees at X Company Sales Monitoring. Thus, the company need to implement a sustainable career counseling.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Yusnita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh work-life balance terhadap employee engagement pada milenial PT XYZ melalui persepsi kepuasan kerja. Teknik penelitian yang digunakan adalah survey dan studi pustaka dari penelitian dengan topik sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 102 responden, dan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil uji regresi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa work-life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap employee engagement, dan work-life balance berpengaruh signifikan terhadap employee engagement. Kemudian berdasarkan hasil analisis kausal step yang dilakukan, kepuasan kerja dapat dikatakan sebagai variabel mediasi dalam hubungan work-life balance dengan employee engagement yang bersifat parsial dan signifikan.

This study aims to examine the effect of work-life balance on employee engagement at PT XYZ millennials through perceptions of job satisfaction. The research technique used was survey and literature study of research with similar topics that had been done previously. The sample used in this study amounted to 102 respondents, and obtained using purposive sampling technique. Based on the results of regression tests that have been conducted, it shows that work-life balance has a significant effect on job satisfaction, job satisfaction has a significant effect on employee engagement, and work-life balance has a significant effect on employee engagement. Then based on the results of the causal step analysis carried out, job satisfaction can be said to be a mediating variable in the work-life balance relationship with employee engagement which is partial and significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Eka Restu Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leadership, work design, training and development, recognition dan work life balance terhadap employee engagement di masa pandemic COVID-19 karyawan Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yaitu dengan melakukan survei kepada 285 karyawan karyawan Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan wawancara terhadap beberapa karyawan Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk tersebut. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan program SPSS dan dianalisis dengan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara leadership, work design, training and development, recognition dan work life balance terhadap employee engagement secara parsial dari responden penelitian. Besarnya pengaruh antara kelima variabel tersebut terhadap employee engagement adalah sebesar 83,1% dan 16,9% lainnya dipengaruhi variabel lain diluar penelitian. Variabel training and development memiliki pengaruh yang paling besar diantara variabel-variabel lainnya, yaitu sebesar 75,6 % dan variabel work design memiliki pengaruh yang paling kecil diantara variabel-variabel lainnya, yaitu sebesar 48,7%. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan employee engagement pada Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, terutama dari sisi work design. Selain itu, juga diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lainnya yang juga berpengaruh terhadap employee engagement penghasilan untuk dapat mendorong employee engagement secara maksimal.

This study aims to analyze the effect of leadership, work design, training and development, recognition and work life balance on employee engagement during the COVID-19 pandemic for employees of PT Adhi Karya (Persero) Tbk Head Office. This study uses a mixed method approach by conducting a survey of 285 employees of the Head Office of PT Adhi Karya (Persero) Tbk and interviews with several employees of the Head Office of PT Adhi Karya (Persero) Tbk. The data obtained were then processed using the SPSS program and analyzed using a simple linear regression method. The results of this study indicate that there is an influence between leadership, work design, training and development, recognition and work life balance on employee engagement partially from the research respondents. The magnitude of the influence between these five variables on employee engagement is 83.1% and the other 16.9% is influenced by other variables outside the study. Thevariable training and development has the greatest influence among other variables, which is 75.6% and thevariable work design has the smallest effect among other variables, which is 48.7%. Therefore, efforts need to be made to continuously improve and optimize employee engagement at PT Adhi Karya (Persero) Tbk Head Office, especially in terms of work design. In addition, further research is also needed on other factors that also affect employee engagement income to be able to maximize employee engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Haura Dhienda Arfah
"Karyawan merupakan sebuah elemen krusial dalam organisasi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menyediakan dan mengembangkan metode yang konsisten dan objektif dalam mendukung kinerja (job performance) karyawan. Salah satu upaya untuk meningkatkan job performance adalah penerapan digital work yang memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk bekerja kapan dan di mana saja, yang membantu mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan (work-life balance). Namun, ini juga bisa meningkatkan beban kerja dan mempersulit pemutusan hubungan kerja, sehingga perlu pengelolaan batas yang efektif untuk menjaga keseimbangan work-life balance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh digital work terhadap job performance dengan work-life balance sebagai variabel mediasi pada karyawan milenial di perusahaan X di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik purposive sampling, data dari 109 responden dikumpulkan melalui kuesioner Google Form. Analisis data dilakukan dengan SEM-PLS menggunakan software IBM SPSS Statistics versi 26 dan SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-life balance dapat memediasi hubungan positif dan signifikan antara digital work dan job performance. Selain itu, seluruh hubungan antar varibel juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan satu sama lain.

Employee are a crucial element in any organization. Therefore, it is essential for organizations to provide and develop consistent and objective methods to support employee job performance. One approach to enhancing job performance is the implementation of digital work, which offers employees the flexibility to work anytime and anywhere, thus helping to achieve a balance between work and life. However, this can also increase the workload and complicate employment termination, necessitating effective boundary management to maintain a healthy work-life balance. This study aims to analyze the influence of digital work on job performance with work-life balance as a mediating variable among millennial employees at company X in Jakarta. Using a quantitative approach and purposive sampling technique, data from 109 respondents were collected through a Google Form questionnaire. Data analysis was conducted using SEM-PLS with IBM SPSS Statistics version 26 and SmartPLS 4 software. The results of the study show that work-life balance can mediate the positive and significant relationship between digital work and job performance. Additionally, all relationships among the variables also have a positive and significant influence on each other."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Ghia Yunita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari work-life balance terhadap
komitmen keorganisasian karyawan. Dalam penelitian ini, variabel work-life
balance menggunakan instrumen penelitian dari Fisher (2001) dengan tiga dimensi
yaitu work interference with personal life, personal life interference with work, dan
work/personal life enhancement. Sedangkan untuk komitmen keorganisasian
menggunakan instrumen penelitian dari Allen dan Mayer (1991) yang memiliki tiga
dimensi, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui
pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner terhadap 81 sampel yang
merupakan karyawan tetap non-manajerial direktorat administratif PT. X dengan
teknik penarikan sampel menggunakan sampel total. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi untuk menguji pengaruh antar
variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 48,9% komitmen
keorganisasian karyawan dipengaruhi oleh work-life balance. Cara yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan work-life balance dan komitmen
keorganisasian karyawan adalah dengan memperketat jam kerja serta membatasi
jam kerja lembur, adanya dukungan yang diberikan organisasi pun secara tidak
langsung dapat meningkatkan komitmen keorganisasian karyawan.

ABSTRACT
This study aims to examine the impact of work-life balance on employess?
organizational commitment. In this research, work-life balance using standard
research instruments as proposed by Fisher (2001) with three dimensions that work
interference with personal life, personal life interference with work, dan
work/personal life enhancement. For organizational commitment is using standard
research instruments as proposed by Allen and Mayer (1991) which have three
dimensions that affective commitment, continuance commitment, and normative
commitment. This quantitative research is using data that collected through
questionnaires from a sample of 81 non-managerial permanent employees of PT.
X. Variables were measured using regression analysis and coefficient of
determination analysis. This study found that 48,9% of employees? organizational
commitment influenced by work-life balance. Organization can increase
employees? work-life balance and organizational commitment with tighten the
working hours and give the limit for overtime, also by perceive organizational
support that given to the employees can indirectly increase the employees?
organizational commitment."
2016
S62833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsalitsa Haura Syarifa
"Keseimbangan kehidupan-kerja dan gaya kerja baru merupakan faktor personal dan faktor lingkungan yang diduga berpengaruh terhadap stres kerja. Penelitian terhadap 101 orang karyawan kantor pusat PT Bank Syariah X kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keseimbangan kehidupan-kerja dan gaya kerja baru terhadap stres kerja. Studi ini berbentuk kuantitatif yang menyebarkan tiga kuesioner online yaitu skala Job Stress dari Shukla dan Srivastava (2016), skala Work-Life Balance dari (Bell, Rajendran, & Theiler, 2012), dan skala New Ways of Working milik Van Steenbergen, dkk. (2018). Uji statistik dilakukan melalui teknik regresi berganda menggunakan metode enter pada SPSS. Hasil analisis regresi pada masing-masing variabel prediktor menunjukkan bahwa keseimbangan kehidupan-kerja memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap stres kerja (β = -0,54, p<0,05). Namun, variabel gaya kerja baru ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja (β = -0,13, p>0,05). Selanjutnya, hasil analisis regresi berganda menemukan bahwa keseimbangan kehidupan-kerja dan gaya kerja baru secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap stress kerja, F(2, 98) = 24,51, R=0,58, p<0,01, R2=33,3%). Temuan ini menunjukkan bahwa 33,3% proporsi varians stres kerja dapat dijelaskan oleh keseimbangan kehidupan-kerja, sedangkan 66,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa keseimbangan kehidupan-kerja merupakan variabel prediktor yang berpengaruh lebih kuat terhadap stres kerja dibandingkan dengan variabel gaya kerja baru. Diskusi terkait hasil temuan, limitasi, dan saran disertakan di bagian akhir penelitian.

Work-life balance and new ways of working are personal and environmental factors that are predicted to influence job stress. The study of 101 PT Bank Sharia X head office employees aims at finding out the effect of work-life balance and new ways of working towards job stress. This study is a quantitative research that distributes three online questionnaires consisting of job stress scale (Shukla & Srivastava, 2016), work-life balance scale (Bell, Rajendran, & Theiler, 2012), and scale of new ways of working (Van Steenbergen, et al., 2018). The research is tested by applying multiple regression technique with forced entry (enter) method in SPSS. The results of regression analysis on each predictor variable indicate that work-life balance has a negative and significant effect on job stress (β = -0,54, p<0,05). However, the new ways of working variable was found to have no significant effect on job stress (β = -0,13, p>0,05). The result shows that work-life balance and new ways of working are collectively able to predict job stress F(2, 98)=24,51, R=0,58, p<0,01, R2=33,3%). This finding indicates that work-life balance and new ways of working simultaneously give a 33,3% variation in job stress, while the rest of 66,7% is explained by other factors that are not measured in this study. Therefore, it can be said that work-life balance has a stronger effect on job stress than new ways of working as predictor variables. The discussion about these findings, limitations, and suggestions are presented in the end of this paper."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kholisoh
"ABSTRAK
Turnover karyawan merupakan fenomena yang sering terjadi di industri jasa keuangan, khususnya sektor perbankan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat turnover karyawan adalah praktik manajemen SDM. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari praktik-praktik manajemen SDM terhadap retensi karyawan perbankan generasi milenial di Jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik-praktik manajemen SDM remunerasi, pelatihan dan pengembangan, peluang pengembangan karir, dan work-life balance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap retensi karyawan dan kesesuaian nilai antara karyawan dengan organisasi. Kesesuaian nilai antara karyawan dengan organisasi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap retensi karyawan sehingga peran mediasi yang terbentuk adalah partial mediation.

ABSTRACT
Employee turnover is a frequent phenomenon in the financial services industry, particularly in the banking sector. One of the factors that can affect employee turnover is HRM practices. Based on this background, this study was conducted to analyze the effect of HRM Practices remuneration, training and development, career development opportunities, and work life balance towards employee retention mediated by employee organization value fit on millennial generation banking employees in Jabodetabek. This research is quantitative research using structural equation modelling SEM method. The results of this study indicate that HRM practices remuneration, training and development, career development opportunities, and work life balance have a significant positive effect on employee retention and employee organization value fit. Employee organization value fit also has a significant positive effect on employee retention. Thus, the mediation role formed is partial mediation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Salsabilla Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh flexibility of work terhadap employee productivity dengan work life balance dan employee wellbeing sebagai variabel mediasi pada karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei pada karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Peneliti menggunakan metode Average Variance Extracted (AVE) untuk uji validitas dan Cronbach;s Alpha utntuk uji reliabilitas. 135 data responden yang berhasil didapatkan dioleh dengan Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa work life balance dan employee wellbeing mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap employee porductivity. Selanjutnya, flexibility of work mempunyai pengaruh langsung dan tak langsung yang signifikan terhadap employee productivity.

This study aims to analyse the effect of flexibility of work on employee productivity dengan work life balance and employee wellbeing as median variable employees of e-commerce companies in Jabodetabek. This study uses a quantitative approach and survey methods on employees of e-commerce companies in Jabodetabek. The researcher used the Average Variance Extracted (AVE) methot to test the validity and Cronbach’s Alpha to test the reliability. 135 respondent data that were obtained successfully were use Structural Equation Model (SEM) for hypotesis testing. The findings of this study indicate that work life balance and employee wellbeing have a significant direct influence on employee productivity. Furthermore, flexibility of work has significant direct and indirect influence on employee productivity."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>