Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santody Hasan
"ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Pekerja informal umumnya bekerja tanpa mempertimbangkan sisi ergonomi yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa gangguan tulang dan otot/musculoskeletal disorders (MSDs) seperti Nyeri Punggung Bawah (NPB). Gerakan Fleksi William adalah salah satu jenis gerakan latihan fisik untuk mencegah NPB. Penelitian ini bertujuan menilai efektifitas gerakan Fleksi William dalam menurunkan prevalensi NPB dan skor pada nyeri Visual Analog Scale (VAS).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cluster-Randomized Controlled Trial (RCT) dengan 200 orang responden (100 orang kelompok eksperimen; 100 orang kelompok kontrol). Intervensi berupa latihan gerakan Fleksi William yang dilakukan selama dua minggu pada Januari 2017 dengan pembanding/kontrol tanpa latihan. Penilaian atas prevalensi NPB (melalui proses diagnosis klinis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik) dan keluhan nyeri dengan pengukuran skor nyeri VAS di tempat kerja sebelum dan setelah intervensi pada pekerja informal bengkel sepatu di Ciomas Kabupaten Bogor.
Hasil: Terdapat penurunan bermakna prevalensi NPB pada kelompok yang diberikan intervensi gerakan Fleksi William dibandingkan dengan yang tidak (76% menjadi 16% versus 68% menjadi 28%; p = 0,041). Terdapat penurunan bermakna pada rerata skor nyeri setelah intervensi dengan skala VAS pada kelompok eksperimen yang diberikan intervensi gerakan Fleksi William selama dua minggu bila dibandingkan dengan yang tidak (skor VAS 4 menjadi 2 versus 3 menjadi 2; p = 0,028). Didapatkan Number Needed to Treat (NNT) = 8 yaitu gerakan Fleksi William dapat menambah penurunan prevalensi NPB satu orang pada pekerja informal bengkel sepatu dengan delapan orang yang mengikuti gerakan tersebut.
Kesimpulan: Gerakan Fleksi William efektif menurunkan NPB pada pekerja informal bengkel sepatu

ABSTRACT
Background and objectives: Informal workers generally work without considering the ergonomic side that can lead to occupational health problems such as bone and muscle disorders/musculoskeletal disorders (MSDs) such as Lower Back Pain (NPB). William's Flexion movement is one type of physical exercise to prevent LBP. This study aims to assess the effectiveness of William's Flexion movement reducing the prevalence of NPB and Visual Analog Scale pain score (VAS) in the group given the intervention.
Method: This study used Cluster-Randomized Controlled Trial (RCT) design with 200 respondents (100 experimental group, 100 control group). The intervention was a two-week exercise of the William's Flexion movement in January 2017 with a comparison/control without the training. Assessment of the prevalence of LBP (through the diagnostic process of history taking and physical examination) and pain complaints by measurement of VAS pain scores in their place before and after intervention in informal shoe production workshop in Ciomas Bogor District.
Results: There was a significant decrease in the prevalence of NPB in the group given the intervention of the William's Flexion movement compared with those not (76% to 16% versus 68% to 28%; p = 0.041). There was a significant decrease in the mean pain scores after intervention with VAS scale in the experimental group given William's Flexion intervention for two weeks when compared with those not (VAS score 4 to 2 versus 3 to 2; p = 0.028). Obtained Number Needed to Treat (NNT) = 8 or number of worker in informal shoe production workshops who need to be treated to avoid one additional event with William's Flexion movement are eight people.
Conclusion: William's Flexion movement effectively decreases NPB in informal shoe production workshops."
Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Prima Oktarina
"Latar belakang: Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan kerja yang dilaporkan sebagai alasan umum ketidakhadiran operator dump truck di Industri Pertambangan PT.X. Operator alat berat memiliki risiko untuk terjadi NPB karena aktivitas pekerjaan. Sementara latihan peregangan membantu mencegah NPB dengan meningkatkan fleksibilitas neuromuskuler dan mengurangi rasa nyeri. Manfaat latihan peregangan untuk operator alat berat khususnya dump truck belum banyak diteliti dan perlu dilakukan intervensi berupa latihan peregangan terhadap operator dump truck yang mengalami NPB.
Tujuan: Mengetahui efek latihan peregangan saat bertugas terhadap NPB pada operator dump truck di industri pertambangan PT.X
Metode: Penelitian quasi experiment dengan pendekatan control group pretest-posttest melibatkan 76 operator yang mengalami NPB, masing-masing 38 operator dipilih secara purposive sampling untuk kelompok kontrol dan intervensi. Kelompok kontrol hanya menerima video edukasi pencegahan NPB dan kelompok intervensi menerima intervensi standar dan Latihan Peregangan Punggung Bawah. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Tingkat nyeri dan fleksibilitas diukur setiap minggunya. Tingkat nyeri dan fleksibilitas punggung bawah dinilai dengan Numeric Rating Scale (NRS) dan V-Sit and Reach Test. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan general linear model (GLM).
Hasil Penelitian: Selama latihan peregangan, terdapat penurunan signifikan tingkat nyeri dan peningkatan fleksibilitas setiap minggunya. Pada akhir intervensi, terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung bawah dan fleksibilitas pada kelompok kontrol dan intervensi (p<0,001). Tidak ada hubungan signifikan antara penurunan nyeri dan peningkatan fleksibilitas selama latihan peregangan.
Kesimpulan: Latihan peregangan punggung bawah secara signifikan dapat mengurangi tingkat nyeri dan meningkatkan fleksibilitas pada NPB. Latihan peregangan ini dapat digunakan sebagai salah satu program latihan peregangan di tempat kerja untuk pencegahan NPB. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan peregangan pada operator alat berat lainnya.

Background : Lower Back Pain (LBP) is an occupational health problem that is reported as a common reason for the absence of dump truck operators in the mining industry of PT.X. Heavy Eequipment Vehicle (HEV) operators are at risk for LPB due to work activities. Stretching exercises help prevent LBP by increasing neuromuscular flexibility and reducing pain. The benefits of stretching exercises for HEV operators, especially dump trucks, haven’t been studied yet and interventions need to be carried out regarding the effects of stretching exercises on dump truck operators who experience LBP
Purpose: Determine the effect of stretching exercises especially pain level and flexibility in lower back while on duty towards low back pain in dump truck operators at the coal mining industry PT.X.
Methods: A nonrandomized controlled trial with a pretest-posttest control group approach involved 76 dump truck operators who experienced LBP, each of which 38 operators were selected by purposive sampling for the control and intervention groups. The control group only received LBP prevention education videos and the intervention group received standard intervention and Lower Back Stretching Exercises. This study were performed for 4 weeks. Pain and flexibility levels were measured at the start of the program, weekly, until the end of the program. Low back pain and flexibility were assessed using the Numeric Rating Scale (NRS) and the V-Sit and Reach (VSR) test. The data obtained were analyzed using univariate, bivariate, and general linear models (GLM).
Results: During stretching exercises, there was a significant reduction in pain levels and a significant increase in flexibility each week. At the end of the intervention, there was a significant difference between the level of pain and flexibility on LBP in the control and intervention groups (p<0.001). There is no significant relationship between reduced pain and increased flexibility during stretching exercises.
Conclusion: Lower back stretching exercises can significantly reduce pain levels and increase flexibility in LBP. This stretching exercise can be used as one of the stretching programs at work for the prevention of LBP. Further research is needed on the effect of stretching exercises on other heavy equipment operators.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharp, Elizabeth
Shaftesbury: Element, 1993
617.564 SHA h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andari Elsa Dwi Putri
"Pendahuluan: Low back pain adalah penyakit musculoskeletal yang disebabkan oleh gangguan akibat kerja. Kejadian nyeri punggung bawah di Dunia mencapai 15-45% dengan berbagai variasi diantaranya ialah 33% penduduk di beberapa Negara berkembang mengalami nyeri persisten. Persentase penderita lowback pain di Indonesia sebanyak 18 %, yang terjadi akibat berbagai faktor seperti kegemukan, gangguan musculoskeletal, usia >35 tahun, genetik, perokok aktif, dan gangguan akibat beban kerja. Teknik slow stroke back massage memberikan efek relaksasi pada vaskularisasi, saraf, dan muscular sehingga dapat menjadi intervensi mengurangi nyeri Teknik ini diberikan 12-15 kali pijatan selama 3-5 menit , penelitian ini juga memberikan kombinasi William flexion exercise merupakan latihan bagi kasus nyeri akibat low back pain Teknik yang dilakukan bisa untuk mengatasi nyeri, menstabilakan lower stability hamstring trunk untuk mengaktifkan abdominal muscle, gluteus maksimus, menjadikan fleksibility hip muscle dan lowerback. Latihan ini diberikan sebanyak 3-4 kali selama satu minggu untuk menurunkan intensitas nyeri low back pain.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi slow stroke back massage dan William flexion exercise terhadap nyeri low back pain pada perawat kamar operasi rumah sakit An-Nisa Tangerang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental pretest dan posttest dengan control group. Sampel dalam penelitian ini ialah 40 orang 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol.
Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan hasil uji statistic wilxocon Asym.sig. sebesar 0,000 (nilai p), maka dapat ambil keputusan bahwa jika nilai p<0,05 dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah intervensi.
Kesimpulan:kompinasi slow stroke back massage dan William flexion exercise memiliki pengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri low back pain pada perawat kamar operasi.

Introduction: Low back pain is a musculoskeletal disease caused by work-related disorders. The incidence of low back pain in the world reaches 15-45% with various variations including 33% of the population in several developing countries experiencing continuous pain. The percentage of low back pain sufferers in Indonesia is 18%, which occurs due to various factors such as obesity, musculoskeletal disorders, age > 35 years, genetics, active smokers, and workload-related disorders. The slow stroke back massage technique has a relaxing effect on vascularization, nerves and muscles so that it can reduce pain intervention. This technique is given 12-15 massages for 3-5 times. low back pain, the technique can be used to treat pain, stabilize the lower hamstring trunk stability to activate the abdominal muscles, gluteus maximus, make the hip and lower back muscles flexible. This exercise is given 3-4 times a week to reduce the intensity of low back pain.
Purpose: This study aims to determine the effect of a combination of slow stroke back massage and William flexion exercise on low back pain in operating room nurses at An-Nisa Hospital, Tangerang.
Methods: This study used a quasi- experimental design with pretest and posttest with a control group. The sample in this study were 40 people, 20 people in the intervention group and 20 people in the control group.
Results: In this study, the results of the Wilxocon Asym.sig statistical test were shown. of 0.000 (p value), then it can be concluded that if the p value <0.05 it can be said that there is a significant difference before and after the intervention.
Conclusion: the combination of slow stroke back massage and William flexion exercise has an effect on reducing the intensity of low back pain in operating room nurses.Keywords: Slow Stroke Back Massage, William Flexion Exercise, Low Back Pain, Nurse, Operating Room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonnie Medana Pahlavie
"Nyeri punggung bawah menduduki 10% kondisi penyebab pelemahan yang mengakibatkan perubahan usia harapan hidup akibat kecacatan. Nyeri punggung bawah bukan merupakan keganasan dan merupakan kondisi yang dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi pasien selalu mencari terapi untuk mengurangi keparahan dari gejala yang dialami. Nyeri Punggung Bawah Kronis (Chronic Low Back Pain) dapat mengubah gaya hidup dan peningkatan angka absensi yang berkepanjangan saat bekerja hingga mengakibatkan keterbatasan fisik. Ketidaknyamanan akibat nyeri punggung bawah kronis merupakan pertanda membutuhkan penanganan yang segera. Tujuan dari laporan kasus berbasis bukti ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang tepat tentang latihan McKenzie dalam menurunkan nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran. Pencarian artikel dilakukan melalui PubMed, Embase dan Cochrane Library. Kriteria inklusi adalah Tinjauan Sistematis, Meta-Analisis, Randomized Control Trial (RCT), Dewasa atau Usia Produktif, Nyeri Punggung Bawah Kronik Non Spesifik dan Latihan McKenzie. Kemudian ditelaah secara kritis menggunakan kriteria CEBM oxford untuk studi intervensi-terapi. Dari hasil pencarian artikel didapatkan 1 artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dengan jenis Randomized Control Trial (RCT). Hasil telaah kritis menunjukkan bahwa latihan McKenzie dapat mengurangi keluhan nyeri punggung bawah pada 5 minggu perlakuan, namun latihan ini tidak menunjukkan efek klinis perupa pengurangan keluhan nyeri punggung bawah setelah dilaksanakan selama 3,6 dan 12 bulan.

Low back pain is a 10% debilitating condition that results in a change in life expectancy due to disability. Low back pain is not a malignancy and is a self-limiting condition, but patients always seek treatment to reduce the severity of their symptoms. Chronic Low Back Pain can alter lifestyle and increase the rate of prolonged absenteeism at work resulting in physical limitations. Discomfort due to chronic low back pain is a sign that requires immediate treatment. The purpose of this evidence-based case report is to get the right answer about McKenzie exercise in reducing low back pain in office workers. Article searches were conducted through PubMed, Embase and Cochrane Library. Inclusion criteria were Systematic Review, Meta-Analysis, Randomized Control Trial (RCT), Adult or Productive Age, Non Specific Chronic Low Back Pain and McKenzie Exercise. Then critically reviewed using Oxford CEBM criteria for intervention-therapy studies. From the results of the article search, 1 research article was obtained that met the inclusion criteria with the type of Randomized Control Trial (RCT). The results of the critical review showed that McKenzie exercise can reduce complaints of low back pain at 5 weeks of treatment, but this exercise did not show a clinical effect in the form of a reduction in complaints of low back pain after being implemented for 3,6 and 12 months."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Taufik Hidayat
"Nyeri punggung bawah (NPB) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah. NPB merupakan masalah kesehatan utama di masyarakat modern. 70 - 85% populasi akan mengalami NPB pada masa kehidupan mereka. Beberapa penelitian, tinjauan sistematis dan metaanalisis menunjukkan bahwa akupunktur dapat menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada NPB. Banyak metode dan teknik rangsang yang digunakan dalam akupunktur, salah satunya adalah akupunktur pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Teknik akupunktur ini mempunyai kelebihan yaitu meminimalkan penggunaan jumlah jarum dan rasa tak nyaman akibat sensasi penjaruman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupunktur pergelangan tangan dan pergelangan kaki terhadap skor NAS (Numeric Analog Scale) pada pasien NPB. Desain penelitian yang digunakan adalah uji klinis acak tersamar tunggal dengan kontrol. Penelitian ini melibatkan 42 pasien NPB yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (n=21) yang dilakukan akupunktur tubuh dan kelompok perlakuan (n=21 yang dilakukan akupunktur pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan skor NAS yang signifikan pada kedua kelompok setelah terapi ke-3 dan ke-6. Perubahan skor NAS setelah terapi ke-3 pada kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0.319). Perubahan skor NAS setelah terapi ke-6 pada kelompok perlakuan berbeda bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0.041). Kesimpulan penelitian ini adalah akupunktur pergelangan tangan dan pergelangan kaki memiliki pengaruh terhadap skor NAS secara signifikan.

Low back pain (LBP) is pain felt in the lower back area. NPB is a major health problem in modern society. 70-85% of the population will experience low back pain during their lives. Some studies, systematic reviews and meta-analyzes have shown that acupuncture can eliminate or reduce pain in LBP. Many methods and stimulation techniques used in acupuncture, one of which is wrist and ankle acupuncture. This technique has the advantage of minimizing the use of the number of needles and discomfort due to the pricking sensation.
This study aimed to determine the effect of wrist and ankle acupuncture to the NAS scores (Numeric Analog Scale) in patients with low back pain. The study design used was a single-blind randomized clinical trial with control. The study involved 42 patients with low back pain who were divided into 2 groups: control group (n = 21) were carried out body acupuncture and treatment group (n = 2) were carried out wrist and ankle acupuncture.
The results showed a decline in the NAS scores significantly in both group after the 3rd and 6th therapy. Changes in the NAS score after 3rd therapy in the treatment group was not significantly different when compared with the control group (p = 0.319). Changes in the NAS score after 6th therapy in the treatment group was significantly different when compared with the control group (p = 0.041). Conclusion of this study is wrist and ankle acupuncture have an effect on the NAS scores significantly.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Nafisah
"Low Back Pain atau LBP adalah nyeri pada daerah punggung bagian bawah, yang dapat menimbulkan nyeri dengan frekuensi nyeri yang bervariasi. LBP pada tenaga kesehatan paling sering terjadi pada perawat, hal ini karena beban kerja perawat yang tinggi, dan beberapa jenis tindakan seperti angkat pasien, melakukan mobilisasi, ambulasi dan transfer pasien yang dilakukan secara berulang-ulang. Nyeri LBP yang ditimbulkan akan mempengaruhi kualitas hidup dan juga pekerjaan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hot herbal compress terhadap penurunan skala nyeri LBP pada perawat di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain quasi exsperiment dengan pre dan postest design dengan melibatkan 34 responden yang dikelompokan menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pemilihan responden penelitian dengan tehnik consequtive sampling. Penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan rerata skala nyeri setelah pemberian hot herbal compress antara kelompok intervensi dan kelompok kotrol (p=0,001).Terdapat perbedaan rerata penurunan skala nyeri LBP dengan diberikan terapi hot hot herbal compress daripada kelompok yang tidak diberikan terapi. Terdapat pengaruh yang signifikan hot herbal compress untuk mengatasi nyeri LBP pada perawat. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan hot herbal compress sebagai salah satu alternatif intervensi yang dapat digunakan dalam menurunkan nyeri LBP pada perawat.

Low Back Pain (LBP) is pain in the lower back that can have varying pain frequencies. LBP in health workers is most common in nurses, owing to their high workload and a variety of repetitive actions such as lifting patients, mobilization, ambulation, and patient transfers. The pain caused by LBP will have an impact on one's quality of life as well as the work of nurses in providing care to patients. The purpose of this study is to see how Hot Herbal compress  affect the LBP pain scale in nurses at Fatmawati Hospital in South Jakarta. Methods: This study employed a quasi-experimental design with pre and post test designs, with 34 participants divided into intervention and control groups. The technique of consecutive sampling was used to select research participants. Result: The findings of this study revealed a significant difference in the mean pain scale after giving Hot Herbal compress to the intervention and control groups (p=0.000). Conclusion: There is a difference in the average decrease in LBP pain scale by giving hot herbal compress therapy compared to the group that was not given therapy. There is a significant effect of herbal compress balls to treat LBP pain in nurses. As a result, researchers recommend herbal compresses as an alternative intervention for reducing LBP pain in nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mudzakir
"ABSTRAK
Nyeri Pasca TURP umumnya karena perlukaan pada daerah prostat dan spasme
kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas musik religi
terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca TURP. Desain penelitian adalah
quasi eksperiment pre test and post test control group. Sampel yang diambil 34
dengan menggunakan metode consecutive sampling, kemudian dibagi menjadi 2
kelompok : kelompok intervensi (Terapi analgesik & musik religi), dan kelompok
kontrol (terapi analgesik). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi terapi
analgesik dan musik religi lebih signifikan dalam menurunkan nyeri dengan nilai
p value=0,000. Berdasarkan temuan ini, disarankan bagi rumah sakit untuk
merekomendasikan terapi musik religi dalam mengelola nyeri pasca bedah.

ABSTRACT
Generally the post TURP patients experience pain and bladder spasm. The
purpose of this study is to identity the effectiveness of religious music in
reducing post TURP pain. This study used quasi experiment with pre and post
test control group design. Thirty four samples were recruited using consecutive
sampling method, and then divided into 2 groups: the intervention group
(analgesic & religious music therapy), and control group (analgesic therapy only).
The result discovered that religious music therapy was significantly reducing pain
level with p value=0,000. According to this finding, it is recommended for
hospitals to integrate religious music therapy as complementary in managing post
surgery pain."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Budiarto
"ABSTRAK
Keluarga sebagai caregiver anggota keluarga dengan skizofrenia memiliki stressor yang
tinggi. Stressor dapat semakin bertambah oleh adanya banjir rob. Respon keluarga yang
tidak tepat dapat semakin meningkatkan stressor, mempengaruhi spiritual well being, self
efficacy, dan resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
psikoedukasi keluarga terhadap spiritual well being, self efficacy dan resiliensi caregiver
anggota keluarga skizofrenia yang terdampak banjir rob. Metode yang digunakan adalah
quasi experimental pre-post test with control group dengan total populasi. Jumlah sampel
81 responden. Kriteria inklusi penelitian ini adalah anggota keluarga inti yang berusia > 18
tahun, merawat langsung anggota keluarga lain dengan skizofrenia minimal relaps 1 kali,
tinggal dalam satu rumah dengan anggota keluarga dengan skizofrenia, mengalami
masalah keperawatan ketidakberdayaan, dan mampu baca tulis dan dapat berkomunikasi
dengan baik. Alat ukur menggunakan kuesioner skrining tanda dan gejala
ketidakberdayaan, karakteristik dan data demografi responden, kuesioner spiritual well
being dengan the functional assessment of chronic illness therapy-spiritual well-being,
kuesioner self efficacy, dan kuesioner Family Resilience Assessment Scale. Analisis data
menggunakan uji Independent t-test. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh terapi
psikoedukasi keluarga terhadap spiritual well being, self efficacy dan resiliensi caregiver
anggota keluarga skizofrenia yang terdampak banjir rob (p value 0,000). Rekomendasi
berdasarkan hasil penelitian tersebut yaitu pemberian terapi psikoedukasi keluarga pada
caregiver sebaiknya dapat dilakukan dua kali pertemuan setiap sesi dengan durasi waktu
minimal 45 setiap sesi dan dapat melibatkan kader serta kolaborasi dengan tokoh agama
untuk penguatan koping spiritual, penelitian lanjut pemberian terapi psikoedukasi keluarga
dengan menambahkan konten serta frekuensi dan durasi sesi terapi psikoedukasi keluarga.

ABSTRACT
Families as caregivers of family members with schizophrenia have high stressors.
Stressors can be increased by the presence of tidal flood. Improper family responses can
further increase stressors, affect spiritual well being, self efficacy, and resilience. This
study aimed to determine the effect of family psychoeducation therapy on spiritual well
being, self efficacy and resilience of family members of schizophrenia caregivers affected
by tidal flooding. The method used quasi experimental pre-post test with control group
with a total population. The number of samples were 81 respondents. The inclusion
criteria of this study were are family members aged > 18 years, directly caring for other
family members with schizophrenia who at least relapsed once, stayed in one house with
family members with schizophrenia, experienced helplessness nursing problems, and were
able to read and communicate well . Measuring instruments used screening questionnaires
for signs and symptoms of helplessness, characteristics and demographic data of
respondents, spiritual well being questionnaires with t the functional assessment of chronic
illness therapy-spiritual well-being, self-efficacy questionnaire, and family resilience
assessment scale questionnaire. Data analysis using the Independent t-test. The results
showed that there was an effect of family psychoeducation on spiritual well being, self
efficacy and resilience of family members of schizophrenia caregivers affected by tidal
flooding (p value 0,000). Recommendations based on the results of these studies are giving
family psychoeducation therapy to caregivers should be able to do two meetings each
session with a minimum duration 45 minutes and can involve the cadres and collaborate
with religious leaders for strengthening spiritual coping, further research is giving family
psychoeducation therapy is needed by adding content and the frequency and duration of
family psychoeducation therapy sessions."
2019
T53450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>