Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186031 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widyasuci
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki validitas optimum dan mudah diaplikasikan untuk mendeteksi prehipertensi pada siswa/i kelas 10 dan 11 SMA Insan Cendekia Madani Tahun 2017. Design penelitian adalah cross sectional dengan total sampling. Penelitian menyimpulkan bahwa pada laki-laki, RLPP cut off 0,88 (sensitivitas 66,7%, spesifisitas 66,3% ) baik sebagai ukuran pengganti mendeteksi resiko prehipertensi sistolik, persen lemak BIA cut off 21,9% (sensitivitas 64,3%, spesifisitas 60,8%) cukup baik untuk prehipertensi diastolik, dan BIA cut off 21,9% (sensitivitas 63,6%, spesifisitas 62,2%) cukup baik untuk prehipertensi. Pada perempuan, RLPTB cut off 0,46 (sensitivitas 64,3%, spesifisitas 53,2%) cukup baik untuk mendeteksi resiko prehipertensi diastolik dan prehipertensi.

This study aims to determine the validity of measurements that has optimum validity in detecting prehypertension. The study design was cross sectional with total sampling of 10th and 11th grade students SMA Insan Cendekia Madani Year 2017. This study concluded that in boys, waist to hip ratio (WHR) cut off 0.88 (sensitivity 66.7%, specificity 66.3%) is a good alternative measurement for detecting systolic prehypertension, while BIA fat percentage cut off 21.9% (sensitivity 64.3%, specificity 60.8%) is fair for diastolic prehypertension, BIA cut off 21.9% (sensitivity 63.6%, specificity 62.2%) is fair for prehypertension. In girls, waist to height ratio (WHtR) cut off 0.46 (64.3% sensitivity, specificity 53.2%) is fair for detecting diastolic prehypertension and prehypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriyanti Wijayanti
"Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran antropometri yang digunakan sebagai ukuran sederhana untuk mengetahui adanya penumpukkan lemak viseral tubuh. Ukuran lingkar pinggang yang melebihi cut-off (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), dan hipertensi dikenal sebagai sindrom metabolik dan dapat mengakibatkan kondisi yang kronis. Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi yang memiliki ukuran lingkar pinggang melebihi cut-off mencapai 25%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan teknik purposive sampling dan sampel sebesar 105 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2015 menggunakan kuesioner dengan wawancara dan Semi Quantitative Questionnaire. Variabel dependen pada penelitian ini adalah lingkar pinggang, sedangkan variabel independen terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan,sikap dan riwayat kegemukan, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, asupan serat, durasi tidur, indeks massa tubuh dan stres. Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat (t-test dan korelasi-regresi sederhana).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off, (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), 68,5% pada perempuan, dan 56,2% pada laki-laki. Pada analisis bivariat, terdapat hubungan antara riwayat kegemukan, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan indeks massa tubuh dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off. Diperlukan adanya sosialisasi dan pengukuran lingkar pinggang, serta penerapan pola hidup sehat pada penderita hipertensi.

Waist circumference is a simple anthropometric measurement that observed visceral fat accumulation. Higher waist circumference and hypertension is known as metabolic syndrome and cause chronic disease. In Indonesia, the prevalence of hypertension patient with waist circumference higher than cut-off points (≥80 cm for woman, and ≥90 cm for man) is 25%. The purpose of this study is to know about waist circumference and factors associated with the waist circumference in hypertension patient age 30-65 at Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
This research used cross-sectional study with purposive sampling and sample sized of 105 respondents. This study was conducted on April 2015 and used questionnaire and Semi Quantitative Questionnaire with interview. The dependent variables studied was waist circumference, whereas the independent variables studied were age, gender, knowledge, attitude, obesity genetic history, physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, fiber intake, sleep duration, body mass index, and stress. The statistical test used is univariate and bivariate (t-test and correlation-regression linier).
The result showed there were 67% of respondents who has waist circumference higher than the cut-off (≥80 cm for woman, and ≥90 cm for man), 68,5% in woman, and 56,2% in men. From the research, there is an association between obesity genetic history, energy intake, fat intake, carbohydrate intake, and body mass index with waist circumference in hypertension patient age 30-65 at Puskesmas Bojonggede.
Based on the results, it can be concluded that there are 67% of respondents who has waist circumference higher than the cut-off. It?s necessary to disseminate the results of this research, often do waist circumference measurement, and implement healthy lifestyle on hypertension patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjo Harsojo
"Penelitian ini mempelajari hubungan rasia lingkar pinggang-pinggul (RLPP) dengan persen lemak tubuh (PLT) pada orang dewasa. Variabel lain (konfounding) yang diteliti adalah : indeks massa tubuh (IMT), umur, jenis kelamin, suku bangsa, indeks aktivitas, dan kebiasaan merokok. Analisis menggunakan data sekunder hasil Survei Gizi dan Kesehatan Pada orang Dewasa (kerjasama Direktorat BGM Depkes RI dan FKM-Ul, Juni 1996) di 6 kota, yaltu : Medan, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, dan Ujung Pandang.
Desain penelitian adalah cross-sectional. Pemilihan responden (sampel) menggunakan rancangan klaster dua tahap, yaitu : (1) probability proportionate to size (PPS) untuk memilih Waster, (2) simple random sampling (SRS) untuk memilih rumah-tangga (responden). Responden yang digunakan sebagai unit analisis sebanyak 713 orang (laki-laki = 230 orang, perempuan = 483 orang), yang merupakan sub-sampel dari penelitian Direktorat BGM Depkes RI.
Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) digunakan untuk membangun model prediksi PLT dengan RLPP. Proses pemodelan digunakan teknik backward elimination procedure. Untuk mengetahui validitas RLPP dilakukan analisis sensitifitas (Se) dan spesifisitas (Sp).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif antara RLPP dengan PLT, IMT, dan umur (p <0,01). Rata-rata RLPP, umur, dan indeks aktivitas pada laki-laki Iebih tinggi dibanding perempuan (p <0,01). Sebaliknya, PLT dan IMT perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (p X0,01).
Dari proses pemodelan, terpilih model terbaik dengan persamaan regresi: PLT = 25,16 + 8,08 RLPP + 7,03 IMT + 4,48 UMLIR - 12,94 SEX; dimana IMT (0=tidak berisiko dengan IMT <25,0; 1=berisiko dengan IMT 25,0); UMUR (0=tidak berisiko dengan umur s 40 tahun; 1=berisiko dengan umur >40 tahun) dan SEX (0=perempuan, 1=laki-laki). Modes dapat menduga PLT orang dewasa (umur z 18 tahun) dengan kemampuan moderat (R2 = 0,6773) dan kesalahan menduga PLT ± 5,05%. Tampak pada model bahwa variabel suku bangsa, indeks aktivitas, kebiasaan merokok tidak memberi kontribusi terhadap model (p X0,05).
Uji validitas model menunjukkan model cukup reliabel, karena penyusutan (shrinkage) dari R2 relatif kecil (0,008).
Dengan menggunakan pedoman skrining umum, RLPP dapat dipakai sebagai alat untuk deteksi overweight dan obesitas dengan kemampuan moderat. Pada laki-laki dengan titik potong RLPP 0,90 (Se = 70,6; Sp = 51,2), sedangkan pada perempuan dengan titik potong RLPP 0,88 (Se = 59,4; Sp = 53,0).
Mengingat RLPP dapat digunakan untuk deteksi overweight dan obesitas, perlu dilakukan upaya pemasyarakatan ukuran antropometri ini. Sebagai uji coba dapat dipilih daerah sentinal sekaligus untuk melakukan validasi ulang dengan parameter lain (klinik dan biokimia) yang lebih lengkap. Sambil menunggu hasil validasi ulang, RLPP dapat dipakai terintegrasi dengan penggunaan IMT sebagai alai pemantauan status gizi orang dewasa.

Prediction Model of Body Fat Percentage in Adult by Waist Hip RatioThe relationship between waist hip ratio (WHR) and body fat percentage (°/o BF) in adult was explored in this study. Confounding variables learned in this study were : body mass index (BM!), age, sex, ethnic, activity index and smoking habit. Data was obtained from the survey of nutrition and health in adult, which was a collaboration of Nutrition Directorate - Ministry of Health and The Faculty of Public Health - University of Indonesia, June 1996 in 6 cities : Medan, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, and Ujung Pandang.
The study design was cross sectional. Respondent was selected by 2 stages cluster method : (1) cluster was chosen by probability proportionate to size, (2) the respondent was selected by simple random sampling. A sub sample of 713 respondent (230 male and 483 female) were used in the analysis.
Percentage of body fat prediction model from WHR was built by multiple regression analysis using a backward elimination procedure. Sensitivity (Se) and Specificity (Sp) analysis was performed to test the validity of WHR.
There was a correlation between WHR with percentage of body fat, BMI and age (p <0.01). Mean of WHR, age, and activity index of male was higher than female (p <0.01). On the contrary, mean of %BF and BMI in female was higher than male (p <0.01).
The best fit model was : %BF = 25.16 + 8.08 WHR + 7.03 BM1 + 4.48 AGE - 12.94 SEX; where BMI (0=low risk with BMI <25.0; 1=risk with BMI z 25.0); AGE (0=low risk with age40 year; 1=risk with age >40 year) and SEX (0=female; 1=male). This model predict adult (~ 18 year) percentage of body fat, with moderate power (R2 = 0.6773) and standard error of estimate %BF ± 5.05%. Activity index, ethnic, and smoking habit didn't contribute to the model (p >0.05). Validity testing showed that the model is reliable since the shrinkage of R2 is very small (0.008).
WHR could be used in overweight and obesity detection, has a moderate power. The male cut off point is 0.90 (Se = 70.6; Sp = 61.2), and cut off of female is 0.88 (Se=59.4; Sp=63.0).
Since WHR is a new parameter in overweight and obesity detection, so it needs social marketing. A sentinel area could be used in WHR trial and revalidate it by other parameters such as biochemical and clinical examination. It is recommended that in the monitoring of adult nutritional status, WHR is used a long with BMI measurement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Irianton
"Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Masalah gizi lebih timbal karena makin meningkatnya pendapatan dan perubahan gaya hidup yang mengancam penduduk golongan menengah ke atas dan kelompok lanjut usia. Pola makan mulai bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat, serat dan sayuran ke pola makan yang komposisinya terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam dan sedikit serat. Proporsi energi dari karbohidrat berkurang diikuti meningkatnya proporsi energi lemak dan protein yang bila tidak terkendali berakibat terjadinya kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tujuan penelitian ini mempelajari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi proporsi energi lemak konsumsi pangan pada 1952 sampel rumahtangga dari data Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun1993, khususnya dipilih Propinsi D.1.Yogyakarta. SUSENAS merupakan survey rumahtangga yang diadakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Jenis penelitian ini observasional tipe potong-lintang. Analisis data dengan statistik regresi logistik multivariat menggunakan perangkat lunak komputer SUDAAN (Survey Data Analysis) sesuai dengan cara pengambilan sampel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi: tingkat pengeluaran perkapita sebulan., jumlah anggota rumahtangga dan jumlah anak balita sebagai faktor risiko proporsi energi lemak yang tinggi. Sedangkan tingkat pendidikan kepala keluarga dan isteri serta daerah tempat tinggal sebagai efek pencegah terhadap proporsi energi lemak yang tinggi, namun khusus untuk tingkat pendidikan kepala keluarga hubungannya tidak signifikan (p>0,05).

Proportion Of Energy From Fat Household Food Consumption And Socioeconomy Determinants In Province D.I. Yogyakarta In 1993Indonesia have double nutrition problems is undernutrition and overnutrition. Overnutrition problem related with increased of income and change of life style, and age old group people. Food pattern change from traditional that high carbohydrat, fiber and vegetable to a high fat, sugar, salt and less fibre. Proportion of energy from carbohydrat decreased and proportion of energy from fat and protein increased. If could not controlled consequence to obese, heart disease and blood vessel.
The objective this study to examine socio-economy determinants of proportion of energy from fat food consumption in 1952 household sample using the National Socio-economy Survey (SUSENAS) 1993, particularly in Province D.I.Yogyakarta. The SUSENAS is a household survey conducted annually by the Central Bureau of Statistics (CBS). This study observational type is crossectional. Data analysis with statistical methods by multivariate-regression logistic using computer programme SUL)AAN (Survey Data Analysis).
The result of study showed that socio-economy factors: expenditure per capita per month, family size and number of child 0-4 years old associated a risk factor with high proportion of energy from fat. The education level of leader of family and wife, and region area of household live associated is effect prevention with high proportion of energy from fat, but associated education level of leader of family no significant (P>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Asmarani
"Pengukuran persen lemak tubuh yang akurat seperti Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA), hydrostatic weighing, Magnetic Resonance Imaging (MRI), ultrasound, dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) mahal dan sulit digunakan oleh masyarakat, sehingga dibutuhkan pengukuran yang lebih sederhana.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengukuran antropometri yang akurat untuk menentukan gizi lebih dengan menggunakan golden standard BIA. Penelitian ini merupakan studi validasi yang dilakukan pada anak kelas 4 dan 5 (9-11 tahun) SDIT Nurul Fikri Depok dengan jumlah sampel 115 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT/U memiliki koefisien korelasi paling tinggi (r=0,934) dibandingkan dengan pengukuran lainnya. Selain itu, IMT/U juga memiliki validitas paling baik (AUC 0,849; Se 82.69%; Sp 69.84%; NPP 69.35%; NPN 83.02%; LR+ 2.7; LR- 0.2) dengan cut off +0,5 SD.

Accurate measurement of body fat percentage as Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA), hydrostatic weighing, Magnetic Resonance Imaging (MRI), ultrasound, and Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) is expensive and difficult to used by society. Anthropometric measurement is more simple and easy to use for evaluation of nutritional status.
This study aims to obtaine an accurate anthropometric measurement to determine overnutrition with BIA as a golden standard. This study is a validation study conducted on elementary school children grades 4 and 5 (9-11 years old) in Elementary School Nurul Fikri Depok.
The results showed that the BMI for age has the highest correlation coefficient (r=0.934) compared with other measurements. In addition, BMI for age also has the best validity (AUC 0.849; Se 82.69%; Sp 69.84%; 69.35% PPV; NPV 83.02%; LR + 2.7; LR- 0.2) with a cut-off +0.5 SD.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Badzlina
"Saat remaja, terjadi perubahan komposisi tubuh berupa penurunan lemak tubuh dan kecepatan penambahan tinggi badan dan lebar bahu pada laki-laki. Sementara pada perempuan akan mengalami peningkatan jumlah lemak dalam tubuh. Persentase lemak tubuh yang tinggi dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan, khususnya penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, masih belum ada nilai rata-rata persentase lemak tubuh remaja secara nasional. Selain itu, penelitian mengenai persentase lemak tubuh pada remaja di perkotaan, khususnya di Depok, masih jarang ditemui. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian mengenai persentase lemak tubuh pada remaja di perkotaan, khususnya Kota Depok.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan terhadap persentase lemak tubuh pada siswa-siswi di SMA Sejahtera 1 Depok. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persentase lemak tubuh sementara variabel independen dalam penelitian ini ialah jenis kelamin, IMT/U, aktivitas fisik, durasi tidur, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, konsumsi buah dan sayur, frekuensi konsumsi makanan cepat saji, frekuensi konsumsi makanan selingan, frekuensi konsumsi susu dan produk olahannya, serta frekuensi konsumsi minuman berpemanis.
Instrument penelitian ini ialah Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), microtoice dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019 kepada siswa-siswi kelas 10 dan 11 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 267 siswa. Uji korelasi dan independen T-test dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan independen. Uji regresi linear dilakukan untuk mengetahui faktor dominan persentase lemak tubuh.
Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel IMT/U (p = 0,000; r = 0,715), aktifitas fisik (p = 0,004; r = -0,176), asupan karbohidrat (p = 0,012; r = -0,153) dan jenis kelamin (p = 0,000) berhubungan dengan persentase lemak tubuh. Faktor dominan persentase lemak tubuh ialah IMT/U dengan nilai standardized coefficients beta sebesar 0,739. Para siswa SMA Sejahtera 1 Depok dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Jenis aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan setiap harinya adalah jalan kaki minimal 10 menit atau melakukan jogging.

During adolescence, changes in body composition occur differently in boys and girls, decreasing body fat and increasing height and shoulder width in boys. While in girls increasing body fat. High body fat percentages are commonly associated with several health problems, especially cardiovascular disease. In Indonesia, the average description of national body fat percentage in adolescents is not available. The research on body fat percentage in adolescents in urban areas is still limited. Therefore, it is important to do research on body fat percentage in adolescents in urban areas, especially Depok City.
This research aims to determine the dominant factors on body fat percentage in students in SMA Sejahtera 1 Depok. This research was a cross-sectional study. The dependent variable in this study was body fat percentage while independent variables in this study were gender, BAZ, physical activity, sleep duration, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, fruit and vegetable consumption, frequency of fast-food consumption, frequency of snack consumption, frequency of dairy products consumption, and frequency of sweetened beverages consumption.
The instrument of this research was Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), microtoice and questionnaire. This study was performed on 10th and 11th grade students at SMA Sejahtera 1 Depok, which was conducted in April-May 2019 according to the schedule set by the school. Samples in this study were 267 students. Correlation test and independent T-test were carried out to determine the association of the dependent variable with independent, while the linear regression test was performed to determine the dominant factors of body fat percentage.
The results showed that BAZ (p=0.000; r=0.715), physical activity (p=0.004; r=-0.176), carbohydrate intake (p=0.012; r=-0.153) and gender (p=0.000) were related to body fat percentage. The dominant factor in body fat percentage was BAZ (r=0.739). The students of SMA Sejahtera 1 Depok are recommended to do physical activities, such as walking or jogging, for at least 30 minutes a day.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Vitria Camelia
"ABSTRAK
Pengukuran tekanan darah menjadi sangat penting, karena banyak kasusnya yang tidak terdeteksi sehingga pengukuran tekanan darah secara rutin. Kasus pre hipertensi pada remaja cukup tinggi berdasarkan hasil dari Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 5,3 . Diperlukan pengukuran pengganti yang akurat dan mudah sebagai pengganti alat pengukur tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki korelasi dan validitas optimal untuk mendeteksi kasus pre hipertensi pada siswa-siswi SMA Islam Al-Azhar 3 Jakarta berserta cut-off point nya. Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel metode stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 180 siswa dan siswi kelas X dan XI yang terdiri dari 109 laki-laki dan 71 perempuan. Kesimpulannya IMT menurut umur menjadi ukuran antropometri pengganti terbaik untuk memprediksi prehipertensi pada remaja remaja dengan cut off point yang dapat digunakan yaitu 0,880 SD untuk remaja laki-laki dan 0,325 SD untuk perempuan.

ABSTRACT
Blood pressure measurement becomes very important, because many cases are not detected so that the blood pressure measurement routinely. Pre hypertensive cases in adolescents are quite high based on the results of Riskesdas in 2013 of 5.3 . An accurate and easy replacement measurement is needed instead of a blood pressure measuring device. The purpose of this research is to know the size of the substitution that has the correlation and the optimal validity to detect pre hypertension cases in the Islamic high school students of Al Azhar 3 Jakarta along with its cut off point. The research design was cross sectional with stratified random sampling method. The study was conducted on 180 students and students of class X and XI consisting of 109 men and 71 women. The IMT conclusion by age has been the best anthropometric replacement measure for predicting prehypertension in adolescent adolescents with cut off points that can be used ie 0.880 SD for male adolescents and 0.325 SD for women."
2018
S69831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sendhi Leonita
"Sebuah metode estimasi persentase dan distribusi lemak tubuh pada anak-anak diperlukan untuk menjadi dasar dalam penentuan program penentuan asupan makan dan aktivitas fisik dalam mengatasi masalah obesitas demi meningkatkan produktivitas dan pencapaian keterampilan pada anak-anak. Analisis regresi berganda dilakukan untuk merancang model matematika persentase lemak tubuh berbasis antropometri. Penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 155 anak laki-laki Indonesia berusia 7-12 tahun ini menghasilkan model regresi, yang dapat digunakan untuk mengestimasi persentase lemak tubuh serta memprediksi distribusi dominan pada anak laki-laki Indonesia.

A method of estimating percentage and distribution of body fat at boys is required to become a basic in designing dietary and physical activity program in order to overcome obesity problem which can increase children’s productivity and skill attainment. Multiple regression analysis was conducted to design mathematical model of body fat percentage based on anthropometry. This cross-sectional study which has a total of 155 boys aged 7 to 12 years old obtained regression model, that can be used to estimate body fat percentage and predict dominant distribution of body fat at Indonesian boys.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Adi Wira
"Lemak tubuh memiliki dampak negatif sekaligus fungsi positif terhadap tubuh wanita, sehingga wanita tidak boleh kekurangan atau kelebihan lemak tubuh. Belum ada cara yang dapat menghasilkan persentase lemak tubuh wanita yang dapat diandalkan, mudah untuk diterapkan, dapat diterapkan untuk berbagai ras wanita Indonesia di berbagai tempat, sehingga penelitian ini ingin menghasilkan model matematika persentase lemak tubuh wanita Indonesia untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dengan 3D Full Body Scanner mengukur dimensi antropometri, Omron Full Body Sensor mengukur persentase lemak tubuh, metode statistik multiple regression, dihasilkan model matematika persentase lemak tubuh wanita Indonesia sebagai berikut. Y=392,331 - 0,756X2 - 61,531 lnX20 - 7,914 lnX50 - 0,265 X62 + 0,343 X65 + 0,305 X78 - 150,896/√X83 - 1404,895/√X112 - 1109,811/√121. Model matematika ini memiliki nilai adjusted R square 0,919 atau menggambarkan 91,9% keadaan sebenarnya, dan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil Omron Full Body Sensor, sehingga model matematika ini mampu memenuhi tujuan yang telah disebutkan sebelumnya.

Body fat has negative impact and also positive function for women?s body, so women can?t have less or more body fat. There is still no means to yield women?s body fat percentage which is reliable, easy to use, can be used for every Indonesian women?s race in every place, so this research wants to yield body fat percentage mathematical model for Indonesian women to answer that need. With 3D Full Body Scanner measuring anthropometric dimension, Omron Full Body Sensor measuring body fat percentage, statistical method of multiple regression, the result of body fat percentage mathematical model for Indonesian women is like this. Y=392,331 - 0,756X2 - 61,531 lnX20 - 7,914 lnX50 - 0,265 X62 + 0,343 X65 + 0,305 X78 - 150,896/√X83 - 1404,895/√X112 - 1109,811/√121. This mathematical model has adjusted R square value for 0,919 or describes 91,9% of the real situation, and the result is not much different with the result from Omron Full Body Sensor, so this mathematical model can fulfill the objective which has been mentioned before."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayyu Sari Estiningsih
"Memasuki usia dewasa, seseorang cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat dan kurang memperhatikan kesehatan, akibatnya penyakit degeneratif seperti hipertensi akan dengan mudah terjadi. Hipertensi akan mengakibatkan munculnya penyakit lain seperti stroke,penyakit jantung, dan juga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian hipertensi di Kelurahan Sukamaju, Depok dan mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan pada tanggal 22 April - 26 Mei 2012, dengan responden kelompok usia 18 - 44 tahun berjumlah 214 orang. Metode yang digunakan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah timbangan digital, microtoise, BIA, kuesioner, dan FFQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi pada kelompok usia 18 - 44 tahun di Kelurahan Sukamaju yaitu 15,3%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Sedangkan riwayat hipertensi orangtua, persen lemak tubuh, keadaan stress, aktivitas fisik, pola konsumsi kopi, pola makan (makanan tinggi natrium dan lemak) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Bagi masyarakat berusia 18 - 44 tahun diharapkan dapat mencegah hipertensi secara mandiri dengan hidup sehat, mengelola stress dengan baik dan olahraga teratur. Dinkes Depok diharapkan membuat baliho, buku saku, penyuluhan untuk menyebarkan informasi pencegahan hipertensi lebih luas.

To be an adulthood, a person tends to have less healthy diet patterns and lack of medical attention, resulting in degenerative diseases such as hypertension will easily occur. Hypertension will lead to the emergence of other diseases such as stroke, heart disease, and death. This study aims to determine the prevalence of hypertension incidence in Kelurahan Sukamaju, Depok and investigate the factors - factors that influence it. The study was conducted on April 22 to May 26, 2012, with respondents age group 18-44 years amounted to 214 people. The method used cross sectional. Instruments used were digital scales, microtoise, BIA, questionnaires, and the FFQ.
The results showed that the prevalence of hypertension incidence in the age group 18-44 years in Kelurahan Sukamaju is 15.3%. Factors associated with incidence of hypertension is the Body Mass Index (BMI). While parental history of hypertension, percent body fat, the state of stress, physical activity, coffee consumption patterns, diet patterns (high in sodium and fat meals) had no significant relationship. For people aged 18-44 years is expected to prevent hypertension independently, manage stress well and exercise regularly. For Dinkes Depok is expected to create billboards, booklets, outreach to disseminate information more widely prevention of hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>