Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114228 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emmy Handayani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kemampuan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Indonesia dengan konsentrasi Manajemen Operasi angkatan 2015 dalam menganalisis kinerja departemen Procurement sebagai dasar untuk menentukan strategi sourcing yang tepat berdasarkan matriks portfolio Kraljic sebagai solusi dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja departemen Procurement sebagai fungsi strategis di PT Fajar Surya Swadaya. Karya akhir ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deduktif. Hasil dari karya akhir ini berupa rekomendasi mengenai strategi sourcing yang tepat untuk diterapkan pada departemen Procurement di PT Fajar Surya Swadaya sesuai dengan jenis material yang dibeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu proses pengadaan dan konsistensi pelayanan departemen procurement masih jauh dari ekspektasi user, sementara waktu proses pengadaan dan ketersediaan material merupakan faktor terpenting dalam kinerja departemen procurement. Berdasarkan hal itu maka perusahaan perlu mempertimbangkan dan mengarahkan kebijakan pada hubungan jangka panjang dengan supplier-supplier penting pada kelompok material strategic items. Rekomendasi yang diberikan memerlukan komitmen manajemen dan seluruh personel di departemen Procurement agar fungsi procurement dapat berjalan dengan optimal dan memberikan keutungan bagi daya saing perusahaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the ability of students of Master of Management, University of Indonesia with a concentration in Operations Management class of 2015 in analyzing Procurement Department performance as a basis to decide an appropriate sourcing strategy base on Kraljic rsquo s portfolio matrix as a solution to develop and improve Procurement Department performance as strategic function in PT Fajar Surya Swadaya. This thesis is a deductive qualitative research design. The result of this thesis is a recommendation about appropriate sourcing strategy to be applied in Procurement Department at PT Fajar Surya Swadaya suitable to the material type they are buying. The results shows that purchase lead time and service consistency at procurement department are still far from user expectation, meanwhile purchase lead time and material availability are the most important factor in procurement performance. According to the result, the company has to take into consideration and refers the policy to a long term relationship with important suppliers that supplies strategic items group. The recommendation needs commitment from management and all personnel in Procurement Department so that procurement function can run optimally and gives benefit to company rsquo s competitive advantage."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mulya Pramana
"Tugas Akhir ini berisi laporan mengenai kegiatan magang yang dilakukan di PT. Surya Unggas Sejahtera, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi frozen food dan daging beku impor. Magang ini bertujuan untuk mengetahui supply chain management yang dilakukan oleh PT. Surya Unggas Sejahtera pada saat menjalankan kegiatan perusahaannya. Sebagai peserta magang, penulis diarahkan ke setiap divisi untuk melakukan kegiatan serta menerapkan teori yang telah dipelajari oleh mahasiswa sewaktu berkuliah ke dalam kegiatan magang. Selain itu penulis juga melakukan analisis supply chain dan inovasi business process. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dalam bentuk deskriptif. Penulis melakukan analisis untuk mengetahui efisiensi proses, apabila teridentifikasi suatu proses yang tidak efisien, maka dilakukan pengembangan dan usulan inovasi business process. Inovasi business process yang dilakukan berfokus pada penggunaan database agar seluruh informasi perusahaan dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dan meningkatkan transparansi.

This final project contains a report of internship at PT. Surya Unggas Sejahtera, which is a company engaged in the distribution of frozen food and the import of frozen meat. This internship programs aims to find out the supply chain management that carried by PT. Surya Unggas Sejahtera activities. As an intern, the author directed to each division to do the activities and apply learned theories during college into internship activities. In addition, it is also conduct research on supply chain analysis and business process improvement. The method used in this study is a qualitative method in descriptive form. The author conducts an analysis to determine the efficiency of the process, if a process is not efficient then the development and innovation of business processes is carried out. Business process improvement carried out focusing on the use of databases so that all company information can be accessed by internal stakeholders and increasing transparency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khan, Syed Abdul Rehman
"This book covers the scope of supply chain and logistics, which has continued to grow with a rapid speed. The book includes core aspects of supply chain and logistics philosophy and practice. The authors then cover the general principles of supply chain and logistics that can be applied in countries throughout the world. Where concepts cannot be generalized, they are based primarily on a European model. The authors have also added some international material and examples from China, Pakistan, India, and the USA. The book is intended to help in the quest of supply chain and logistics to reduce cost and improve service, as well as to keep up-to-date the different facets of supply chain and logistics in a global market. In addition, this book helps candidates to who are undertaking examinations for universities and professional institutes, and bachelor and master students who are studying for degrees in supply chain management. In addition, the book covers technical terminologies, definitions, and a supply chain dictionary."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20503036
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiawan
"Pada 2013, PT. Trakindo Utama membentuk divisi baru Supply Chain Prime Products untuk meningkatkan Permintaan dan kinerja Pasokan dari Pabrik ke Pelanggan. Perbaikan dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja, namun dalam implementasinya masih terdapat capaian KPI yang belum sesuai dengan target. Di industri alat berat, ini diduga karena perkiraan kontribusi penjualan yang tidak akurat. Selain itu, faktor pasar alat berat yang tidak sesuai dengan prediksi juga dianggap berkontribusi. Dalam tulisan ini, proses akan diidentifikasi dalam kinerja manajemen rantai pasokan yang dapat menyebabkan KPI persediaan tidak tercapai. Metode yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja rantai pasokan adalah model SCOR versi 12.0. Berdasarkan evaluasi kinerja, dapat disimpulkan bahwa rantai pasokan memiliki implementasi yang cukup efektif terutama dalam metrik Reliability. Sedangkan untuk area inventory itu sendiri masih perlu perbaikan di area Source dengan mengantisipasi proses waktu yang lama dan daerah Deliver sendiri dengan memberikan perkiraan yang akurat. Hal yang mendukung implementasi rantai pasokan yang efektif adalah komitmen manajemen melalui visi, misi dan strategi hingga level Divisi dan Departemen. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu kemampuan tim sales dalam melakukan forecast yang akurat. Pada akhirnya perusahaan diharapkan dapat menggunakan model SCOR versi 12.0 untuk melakukan pengukuran KPI agar penerapan supply chain management menjadi lebih komprehensif dengan hasil yang maksimal melalui peningkatan kompetensi tim.

In 2013, PT. Trakindo Utama formed a new division of Supply Chain Prime Products to improve Demand and Supply performance from Factory to Customer. Repairs are carried out continuously to boost performance, however in its implementation there are still achievements of KPIs that have not been in line with the target. In the heavy equipment industry, this was allegedly due to inaccurate sales contribution estimates. Besides that, the heavy equipment market factor that is not in line with predictions is also thought to have contributed. In this paper, a process will be identified in the supply chain management performance that can cause inventory KPIs to not be reached. The method that will be used to conduct supply chain performance evaluation is the SCOR model version 12.0 from level 1 to 3. Based on performance evaluation, it can be concluded that supply chain has quite effective implementation especially in Reliability metrics. While for inventory itself still need improvement in Source area by anticipating the long lead time process and Delivers own area by providing accurate forecast. Whereas the inhibiting factor is the ability of the sales team to make accurate forecasts. In the end the company is expected to be able to use the SCOR version 12.0 model to conduct KPI measurements so that the implementation of supply chain management becomes more comprehensive with maximum results through increasing team competency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwiki Bramantyo
"House of Risk (HOR) merupakan metode yang mengintegrasikan antara dua model penelitian yaitu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan House of Quality (HOQ) yang berfokus pada penentuan tindakan pencegahan terhadap sumber risiko yang telah tereliminasi. Pada penelitian ini, House of Risk digunakan sebagai alat untuk menangani risiko terkait proses supply chain PT Odyssey Shipping Lines. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi aktivitas rantai pasok menggunakan Supply Chain Operation Reference (SCOR) lalu menentukan kejadian risiko apa saja yang terjadi pada proses rantai pasok PT Odyssey Shipping Lines beserta memberikan langkah mitigasi yang tepat untuk risiko-risiko signifikan yang dialami PT Odyssey Shipping Lines. Proses identifikasi dan analisis tersebut dilakukan bersama dengan para ahli yang berpengalaman di bidangnya. Setelah melakukan pengolahan data dengan House of Risk (HOR) tahap 1 maka diperoleh 20 kejadian risiko dan 35 penyebab risiko. Berdasarkan perhitungan Pareto, terdapat 16 agen risiko yang mencakup 80% dari total Aggregate Risk Potential (ARP) dan dipilih sebagai prioritas mitigasi. Penyebab risiko dengan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) terbesar adalah kesalahan dalam kalkulasi forecasting yang telah ditetapkan dengan nilai sebesar 720. Lalu pada House of Risk (HOR) tahap 2 diperoleh nilai efektivitas tertinggi yaitu sebesar 5737 yaitu Pengawasan yang lebih dari supervisor untuk memastikan keberlangsungan pekerjaan.

House of Risk (HOR) is an integration between two research models, namely the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method and the House of Quality (HOQ) which focus on determining preventive measures for eliminated risk sources. In this study, the House of Risk is used as a tool to deal with risks related to the supply chain activity in PT Odyssey Shipping Lines. This research begins by identifying the activities of supply chain using Supply Chain Operation Reference (SCOR), determining the risk events and creating the mitigation strategy to the most significant risks. The process of identification and analysis is carried out together with experts who are experienced in their fields. After processing the data with the House of Risk (HOR) stage 1, 20 risk events and 35 risk causes were obtained. Based on Pareto calculations, there are 16 risk agents covering 80% of the total Aggregate Risk Potential (ARP) and are selected as mitigation priorities. The cause of the risk with the largest Aggregate Risk Potential (ARP) value is the miscalculation when forecasting that has been set with a value of 720. Then in the House of Risk (HOR) stage 2, the highest effectiveness value was obtained which was 5737, namely to give more supervising process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Prasetyo
"ABSTRAK
Pentingnya supply chain collaboration melalui information sharing telah banyak dipelajari dalam literatur sebagai tools yang ampuh guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses rantai pasok. Diketahui bahwa na ve forecasting tidak cukup untuk memprediksi demand secara akurat. SC partner mulai menyadari pentingnya pertukaran relevant information yang dapat membantu partner SC meningkatkan kinerja supply chain cost, quality response . Pertanyaannya kemudian adalah jenis informasi apa yang harus dibagikan dan bagaimana prioritasnya. Informasi ini pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda, oleh karena itu partner SC perlu memahami dengan baik bisnis dan supply chain design nya untuk menentukan tingkat kolaborasi yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis informasi yang relevan dalam information sharing menggunakan model AHP sehingga peringkat prioritas informasi dapat diketahui. Dalam hal ini menilai kontribusi informasi tersebut dalam perbaikan kinerja SC. Model ini kemudian diimplementasikan berdasarkan studi kasus pada perdagangan bahan kimia Industri di PT. Jebsen Jessen Ingredients Indonesia untuk selanjutnya ditentukan tingkat kolaborasi dengan mitra SC. Dari studi kasus, terungkap bahwa prioritas informasi dapat membantu perusahaan untuk menentukan keputusan mengenai level kolaborasi.

ABSTRACT
The significance of collaboration through information sharing among supply chain has been sufficiently stressed in the recent literature as a powerful tool for increasing efficiency and effectiveness of supply chain processes. Since it has been recognized that na ve forecasting is not sufficient to predict the demand, supply chain members have found it very important to exchange relevant information that will help SC member to enhance supply chain performance cost, quality response . The question is then, what information should be shared and the priorities. This information differs widely in term of their characteristic and criteria, therefore SC member needs to understand their business and determine relevant level of collaboration. This study aim to analyses type of information which relevant in the information sharing and using AHP model to ranks available information in terms of their contribution to improve SC performance. The model is then implemented based on case studies in chemicals trading, PT. Jebsen Jessen Ingredient Indonesia and subsequently determine level of collaboration with their SC partner. From the case studies, it was revealed that prioritized information can help the firm to make decision on SC collaborative arrangement for information exchange. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Adhikara Yunus
"Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan produk yang dibutuhkan oleh hampir semua pengguna di kehidupan sehari-hari. Produk FMCG adalah kebutuhan sehari-hari yang umumnya diganti atau digunakan sepenuhnya dalam waktu yang singkat, dalam hari, minggu atau bulan. Namun model ekonomi yang digunakan saat ini bersifat linier dan bertujuan untuk menghasilkan produk dari bahan mentah, dijual dan dibuang sebagai limbah setelah memenuhi tujuan penggunaan, hal ini sangat berdampak bagi lingkungan dan dapat terjadi pencemaran dan penumpukan sampah dalam skala besar dalam produk FMCG. Penerapan ekonomi sirkular dapat mengatasi keterbatasan model ekonomi linier yang berdampak pada lingkugan. Namun Menerapkan Metode ini bukanlah hal yang mudah. Penelitian ini Bertujuan untuk melakukan analisis tentang faktor pendorong dan penghambat penerapan konsep ekonomi sirkular pada industri FMCG. D-ANP merupakan gabungan dari metode DEMATEL dan metode ANP. Gabungan ini menciptakan hubungan yang lebih kompleks lagi dibanding hanya memakai salah satu metode saja, fungsi DEMATEL untuk mendefinisikan sebab akibat dari kriteria dan ANP berfungsi untuk mengatasi ketergantungan dan umpan balik antar kriteria. Dari metode ini juga dapat dihasilkan NRM yang bisa memperlihatkan pengaruh antar faktor secara visual. Selain NRM, penelitian ini juga menghasilkan output faktor pendorong dan penghambat terbesar dalam penerapan konsep ekonomi sirkular pada industri FMCG.

FMCG Products are Products that everyone needs every day. Those are daily necessities that are generally replaced or fully used within a short period in days, weeks or months. However, the economic model currently used is linear and aims to produce products from raw materials, sold and disposed of as waste after meeting the intended use. This has a significant impact on the environment and pollution, and large-scale waste accumulation can occur in the product. On the other hand, the circular economy concept's application can overcome the limitations of the linear economic model that impact the environment. However, applying this method cannot be done quickly. This study aims to analyze the driving and inhibiting factors for applying the circular economy concept to FMCG Industry. D-ANP is a combination of the DEMATEL and ANP Method. This combination creates a relationship that is even more complex than using only one method. DEMATEL method is used to define the cause and effect of the criteria, and the ANP Method is used to analyze the interdependence and feedback between each criterion. This method also generates NRM to show the influence of each factor. This research aims to define the main drivers and barriers of circular economy adoption in Indonesia's FMCG Industry based on expert judgment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Rezfianti
"ABSTRAK
SCM merupakan pendekatan terpadu yang berorientasi pada proses untuk
menyediakan, memproduksi, mengirim produk-produk serta jasa kepada konsumen.
Keterpaduan SCM meliputi seluruh proses manajemen material, inforrnasi maupun aliran
dana. Perkembangan teknologi inforrnasi dan internet memberikan dampak yang luar biasa
pada penerapan SCM di perusahaan. Berkat penerapan teknologi inforrnasi secara terpadu
seluruh mata rantai dapat menyelaraskan perencanaan dan operasinya. Dengan mata rantai
yang tidak terputus antara bagian produksi, inventory, pemasaran hingga distribusi, jadwal
yang ditentukan dapat di tei>a.ti dan biaya sediaan dapat ditekan.
Supply chain management pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan suatu
sinkronisasi dan koordinasi di antara aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan di dalam suatu
aliran material atau produk dalam satu organisasi ataupun antar organisasi. Semua bagian
yang terlibat dalam Supply chain management harus dapat saling bekeija sama sehingga
membentuk suatu cross functional team. Kurang baik-nya kerjasama di dalam cross
functional team, akan menyebabkan operasi yang tidak efesien
Beberapa faktor yang mendorong Penerapan supply chain management yakni:
1. Semakin sengitnya persaingan: Persaingan yang teijadi di dongkrak oleh berbagai sumber
seperti kemajuan teknologi industri, meningkatnya globalisasi, perkembangan teknologi
inforrnasi yang relevan, dukungan dana yang memadai dan perancangan desain bisnis yang
baik. Untuk dapat bertahan dalam persaingan maka perusahaan dituntut untuk dapat
menciptakan model-model baru dalam pengelolaan aliran produk dan informasi menggeser
pola pengelolaan bisnis secara tradisional.
2. Tuntutan konsumen: Konsumen menjadi semakin rumit dan terlalu banyak menuntut.
Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menghasilkan produk dengan biaya murah dan
bermutu tinggi, tapi juga dengan pelayanan yang sangat profesional. Hal tersebut
memaksa perusahaan untuk merombak paradigma dari yang berorientasi pada produk
menuju paradigma yang berorientasi pada konsumen.
3. Daur hidup produk: Daur hidup produk sangat pendek semng dengan perubahanperubahan
yang terjadi dalam lingkungan pasar. Hal seperti ini mengakibatkan bahwa
waktu yang diperlukan untuk mengembangkan model baru, memperkenalkan ke pasar dan
mengembangkan pasaran sangatlah pendek. Oleh karena itu fast track system dalam
pengembangan produksi, proses manufaktur dan logistik merupakan strategi kunci dalam
memenangkan kompetisi
Teknologi internet memungkinkan perusahaan untuk membangun kolaborasi jaringan
perdagangan (commerce network) yang aman, dinamik dan scalable di antara partner bisnis,
dengan biaya yang lebih rendah. Dengan jaringan yang dibentuk tersebut perusahaan dapat
melakukan kolaborasi dari tahap pendisainan produk sampai eksekusi pemesanan dengan
rekan bisnis yang ditunjuk.
PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk. (EPM) sebagai distributor produk farmasi
terbesar di Indonesia terus berupaya untuk dapat memperbaiki pelayanan yang diberikan,
terutama dalam menangani logistik dan penjualan dengan membuat proses ordering, selling
dan delivering untuk pelanggan menjadi lebih efisien.
Dalam rangka mendukung aktivitas pendistribusian produk yang dimilikinya, EPM
menerapkan Supply chain Management melalui perdagangan elektronis (E-Commerce).
Penerapan e-commerce pada EPM dilakukan berdasarkan pertimbangan yaitu dengan eiv
commerce diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan pelayanan, meningkatkan kualitas
interaksi dengan mitra perusahaan selain itu perdagangan elektronis dilakukan untuk
mendukung kompetisi yang semakin ketat di industri serta diharapkan dapat menurunkan
biaya.
Dalam hubungannya dengan pengecer EPM memiliki beberapa model pemesanan
produk ke EPM yakni TOIS, Sistem yang dirancang untuk membantu pelanggan dalam
pemesanan dan dengan cepat dapat memperoleh informasi mengenai status pesanan mereka
dan EPM Net Order (e-commerce system modelling). Sarna seperti TOIS dalam hubungannya
dengan prinsipal EPM menyediakan layanan TIPS.
Keuntungan yang dapat dicapai oleh EPM dengan menerapkan SCM adalah sebagai
berikut:
? mengurangi inventory barang dengan sistem yang digunakan. Inventory merupakan
bagian paling besar dari aset perusahaan yang dimiliki, yang berkisar antara 30%-40%,
sedangkan biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost) berkisar an tara 20%-
40% dari nilai barang yang disimpan
? Dapat menjamin kelancaran penyediaan barang, kelancaran barang yang perlu dijamin
adalah mulai dari asal barang (pabrik pembuat), supplier, sampai kepada final
customers.
? Dapat menjamin mutu, mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh
proses produksi barang tersebut tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu
keamanan dalam pengirimannya.
Dari analisa yang dilakukan maka dapat diberikan saran yang diharapkan bermanfaat
bagi PT Enseval Putera Megatrading, Tbk. :
? Agar strategi perdagangan elektronis yang diterapkan pada PT Enseval Putera
Megatrading, Tbk. tetap menjadi keunggulan bersaing perusahaan, kiranya perlu
diperhatikan faktor-faktor sumber daya intemalnya. Baik itu dari segi kualitas SDM,
sarana dan prasarana, serta perlunya peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
? Meningkatkan volume penjualan dengan tujuan dapat mencapai scope ekonomis dan
tetap efisien. Cara-cara yang dapat dilakukan dengan: memperluas jaringan distribusi
dengan membuka cabang di daerah, menambah jumlah prinsipal agar dapat memenuhi
produk-produk yang diperlukan pelanggan
? Optimalisasi supply chain management memerlukan aliran informasi yang lancar,
transparan dan akurat, dan memerlukan kepercayaan antar peserta pengadaan barang dan
jasa. Optimalisasi tidak mungkin dicapai apabila dilakukan oleh pemasok yang terusmenerus
berbeda dan berganti, karena hal-hal yang diinginkan tersebut tidak mungkin
akan terwujud secara optimal. EPM perlu menerapakan strategi partnering agar SCM
pada perusahaan dapat lebih optimal.
? PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk., yang menerapkan perdagangan elektronis
sebaiknya menitikberatkan pada tiga aspek utama yaitu membangun kedekatan dengan
pelanggan, membina hubungan dengan para pemasok dan perantara. Membangun
kedekatan dengan pelanggan melalui inforrnasi-informasi yang dikumpulkan dari
pelanggan sehingga tercapai basil yang maksimal.
? Infrastruktur antara first end network dan back end network harus seimbang sehingga
customer expectation dari pengalaman melakukan perdagangan elektronis dapat
dirninimalisasi dengan customer experience.
? Mendorong pemerintah untuk mewujudkan undang?undang telekomunikasi, media, dan
teknologi informasi agar kepastian hukum transaksi online
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerardus Adyatma Ajietikto
"Laporan Magang ini membahas mengenai evaluasi pengendalian internal yang dilakukan pada proses permohonan Supply Chain Financing di PT HWK. Evaluasi pengendalian internal dilakukan berdasarkan COSO Framework 2013 yang memuat kerangka pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. Evaluasi pengendalian internal sendiri dilakukan pada tahap penilaian risiko dan aktivitas pengendalian yang dibandingkan terhadap prosedur pengajuan Supply Chain Financing di PT HWK. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur pengajuan Supply Chain Financing di PT HWK telah sesuai dengan standar berupa kerangka pengendalian internal yang dikeluarkan oleh COSO. 

This Internship Report discusses the evaluation of internal control carried out in the Supply Chain Financing application process at PT HWK. Evaluation of internal control is examined based on the COSO Framework 2013 which contains the internal control framework, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring. Evaluation of internal control itself is carried out at the risk assessment stage and control activities, that are compared to the Supply Chain Financing application procedure at PT HWK. Based on the evaluation results, the application process of Supply Chain Financing at PT HWK is in accordance with the standards in the form of an internal control framework issued by COSO. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, Artina Sanadia
"ABSTRAK
Pada proyek EPC, fase pengadaan memiliki porsi biaya yang cukup besar yaitu sekitar 50-60% dari total biaya proyek. Penggunaan sebagian besar dari total biaya pada proyek untuk pengadaan peralatan dan material menjadi suatu hal yang krusial pada proyek EPC. Salah satu cara untuk meminimalisir kesalahan pada fase pengadaan adalah dengan menerapkan manajemen rantai pasok (supply chain). Pengukuran tingkat penerapannya dilakukan untuk mengevaluasi penerapannya di setiap proyek, sehingga pada proyek selanjutnya, penerapannya dapat ditingkatkan. Kuesioner disebarkan kepada karyawan di bagian pengadaan untuk menilai penerapan manajemen rantai pasok, kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji validitas, uji reliabilitas, dan statistik deskriptif. Diperoleh hasil bahwa meskipun terbilang baru, penerapan manajemen rantai pasok sudah cukup baik di Indonesia.

ABSTRACT
On EPC projects, procurement phase has quite big portion of cost which is around 50-60% of the total cost of a project. Most of this portion is used to procure equipments and materials. This becomes a crucial thing on EPC project. One of the ways to reduce the mistakes on procurement phase is to apply supply chain management. The purpose of the measurement is to evaluate and improve the application for the next project. Questionnaires are given to employees in procurement phase, then the data will be analyzed with normality test, homogenity test, validity and reliability test, and descriptive analysis. The result is that eventhough this kind of management is new in construction industry, the application in Indonesia is quite good in some EPC constructor.
"
2015
S59753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>