Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reksa dana saham dengan metode sharpe, treynor, jensen dan information rasio periode 2011 ndash; 2016. Investor yang menginvestasikan dananya pada reksa dana saham biasanya lebih mempertimbangkan faktor return yang dihasilkan dibandingkan dengan risiko yang kemungkinan terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini akan mempertimbangkan faktor risiko sebagai analisis kinerja reksa dana.Berdasarkan hasil penelitian selama 6 tahun dari 2011 ndash; 2016 diperoleh informasi bahwa Pratama Equity merupakan reksa dana saham dengan kinerja terbaik berdasarkan metode sharpe, treynor, jensen dan information ratio.

This study aims to analyze the performance of equity funds with sharpe, treynor, jensen and information ratios for the period 2011 2016. Investors who invest in equity funds are usually more concerned with the return factor generated than the risk that may occur. Therefore, this study will consider the risk factor as a mutual fund performance analysis.Based on the results of 6 years research from 2011 to 2016 obtained information that Pratama Equity is an equity fund with the best performance based on sharpe, treynor, jensen and information ratio method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"ABSTRAK
Reksa dana adalah salah satu alternatif untuk investasi yang dikelola oleh perusahaan investasi. Penelitian ini mencoba untuk melihat kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2008-Maret 2012 menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Measure, model Henriksson-Merton dan model Treynor-Mazuy untuk market timing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing dengan kinerja reksa dana saham, persistensi dari kinerja reksadana saham, dan untuk melihat apakah pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksadana saham tersebut di periode selanjutnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa meskipun terdapat indikasi adanya Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing pada reksa dana dengan performa baik pada periode yang sama, pengukuran-pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat persistensi kinerja maupun kinerja reksadana di periode mendatang.

Abstract
Mutual fund is one of the alternatives for investment that is managed by investments companies. This study tries to see the performance of Indonesian equity mutual funds in January 2008-March 2012 using Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model for market timing. The goal of this study is to find the relation of Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton and Treynor-Mazuy model for market timing to its performance, persistence of performance, and to see if these measures can be used to predict future performance. This study found that although there is an indication that good Sharpe Ratio, Treynor Measure and market timing in the observed period as a whole, these measurement does associate with the persistence of the mutual funds performance and cannot be used as predictor for future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anton
"Reksa dana adalah salah satu alternatif untuk investasi yang dikelola oleh perusahaan investasi. Penelitian ini mencoba untuk melihat kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2008-Maret 2012 menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Measure, model Henriksson-Merton dan model Treynor-Mazuy untuk market timing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing dengan kinerja reksa dana saham, persistensi dari kinerja reksadana saham, dan untuk melihat apakah pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja reksadana saham tersebut di periode selanjutnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa meskipun terdapat indikasi adanya Sharpe Ratio, Treynor Measure dan market timing pada reksa dana dengan performa baik pada periode yang sama, pengukuran-pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk melihat persistensi kinerja maupun kinerja reksadana di periode mendatang.

Mutual fund is one of the alternatives for investment that is managed by investments companies. This study tries to see the performance of Indonesian equity mutual funds in January 2008-March 2012 using Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton model and Treynor-Mazuy model for market timing. The goal of this study is to find the relation of Sharpe Ratio, Treynor Measure, Henriksson-Merton and Treynor-Mazuy model for market timing to its performance, persistence of performance, and to see if these measures can be used to predict future performance. This study found that although there is an indication that good Sharpe Ratio, Treynor Measure and market timing in the observed period as a whole, these measurement does associate with the persistence of the mutual funds performance and cannot be used as predictor for future performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khamim Hudori
"Hal mendasar yang membedakan reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional terletak pada pengelolaan portofolio investasinya. Reksa dana syariah melakukan screening process dan cleansing dari hal yang riba, dan hal lain yang diharamkan oleh Islam. Model pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan indeks sharpe, treynor, jensen, appraisal ratio, m2 measure, dan t2 measure lalu membuat pemeringkatan kinerja reksa dana tersebut. Proses berikutnya membandingkan rata-rata kinerja reksa dana saham dan campuran konvensional dengan syariah untuk periode Januari 2012 sampai dengan April 2015 kemudian dilakukan analisis. Penelitian ini menggunakan data bulanan NAB/UP reksa dana, JII, IHSG, dan tingkat suku bunga SBI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksa dana konvensional dan syariah selama periode tahun 2012-2015 tidak berbeda secara signifikan pada level α 5%.

The fundamental difference between Islamic and conventional mutual funds is the managing of their investment portfolio. Islamic mutual funds conducts screening process and cleansing from riba and any other elements that are forbidden by Islam. The data processing model of this research is done with sharpe, treynor, jensen index, appraisal ratio, m2 measure, and t2 measure approach, then the performance of the mutual funds is ranked. Next, the average of equity and balanced conventional mutual fund performance is compared and analyzed with Islamic mutual fund from January 2012 until April 2015 period. This research uses monthly data of NAB/UP mutual funds, JII, IHSG, and SBI interest rate. The result shows that the performance of conventional mutual funds and Islamic in 2012-2015 period are not significantly different at the α level of 5%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Sarah Irawidya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja lima reksa dana saham di Indonesia pada periode 2014-2016 dengan menggunakan metode sharpe ratio dan modified sharpe ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada reksa dana saham yang mampu melampaui kinerja market index secara konsisten berturut-turut selama periode 2014-2016. Pada umumnya reksa dana cenderung bisa melampui kinerja market index pada tahun 2014 dan 2015 meski saat pasar mengalami penurunan. Namun sebaliknya, reksa dana tersebut tidak berhasil melampaui kinerja market index saat pasar mengalami peningkatan di tahun 2016. Masing-masing reksa dana cenderung untuk mempertahankan peringkat yang relatif sama selama periode penelitian.

This research aimed to analyze the comparison of five equity mutual funds performance in Indonesia for period 2014 2016 using sharpe ratio and modified sharpe ratio method. The result of this research shows that there is no mutual fund that can outperformed market index performance consistently from 2014 2015 in a row. Generally, the equity mutual funds tend to outperformed market index in 2014 and 2015 although the market is decreasing. Otherwise, the mutual funds can not outperformed the market index performance in 2016 while the market is increasing. Each mutual funds tend to maintain the similar rank during the research periods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apitri Yansyah Tayeir
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja reksa dana saham yang tidak mengungguli portofolio pasar sebagai benchmark (IHSG) di Indonesia. Sampel penelitian ini menggunakan 23 reksa dana saham di Indonesia periode Juli 2006-Juni 2011. Kinerja reksa dana saham diukur dengan menggunakan model Jensen Alfa. Hasil analisis menunjukkan bahwa 1 dari 23 reksa dana saham berkinerja underperformance. Kinerja reksa dana saham tersebut dipengaruhi secara positif oleh faktor return market.

The main purpose of this study is to examine the underperformance of equity fund to market portfolio benchmark (IHSG) in Indonesia. The sample of the study using twenty three Indonesia’s equity fund in July 2006-June 2011. The equity fund performance measure by Jensen’s Alfa model. The analysis shows that 1 of the 23 sample underperformance to portfolio (IHSG). Performance of equity funds is influenced positively by the market return factor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Tri Hastuti
"Sejak disahkannya Undang- Undang N0.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa dana sebagai salah satu dari variabel utama kegiatan pasar modal di Indonesia, mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama bisnis reksa dana terbuka daJam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menarik perhatian berbagai kalangan investor, baik investor lokal maupun asing. Beberapa jenis reksa dana yang tersedia dan biasa dipakai sebagai instrumen investasi adalah reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang.
Tetapi sejak tahun 1997 perkembangan kondisi moneter di Indonesia mengalami keterpurukan. Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya tidak terlepas dari keterpurukan kondisi moneter itu yang tercermin dari indeks harga saham gabungan. Hal ini juga mempengaruhi kinerja reksa dana di Indonesia.
Dan seiring membaiknya kondisi ekonomi di tahun 1999, bisnis reksa dana pun mulai semarak kembali. Untuk itu penulis ingin melihat gambaran kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi Lokal yang efektif melakukan perdagangan selama tahun 2000-2002 sehingga dapat dijadikan pertimbangan oleh investor bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap tersebut relatif bisa diandalkan sebagai tempat investasi.
Adapun yang menjadi pengukuran kinerja reksa dana ini adalah metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Setelah ketiga pengukuran ini di dapat maka untuk menentukan pengukuran kinerja apakah baik atau buruk akan dibandingkan dengan benchmark-nya yaitu kinerja pasarnya (yang juga menggunakan ketiga metode tersebut). Jika outperformed terhadap pasar berarti reksa dana baik, sedangkan sebaliknya jika underperformed berarti buruk.
Hasil yang didapat penulis, temyata sejak tahun 2000 hingga tahun 2002, kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi Lokal baik berdasarkan metode Sharpe, Treynor dan jensen tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, dimana kinerja reksa dana masih banyak yang bemilai negatif dibandingkan dengan benchmark-nya sehingga underperformed untuk melakukan investasi.
Walau pun demikian, perkembangan reksa dana di Indonesia makin semarak, dan pengukuran kinerja dalam penulisan karya akhir ini hanya sebatas menggunakan metode sharpe, Terynor dan Jensen saja. Kiranya untuk penelitian studi selanjutnya digunakan parameter-parameter lain yang dapat digunakan untuk melihat kinerja reksa dana di Indonesia, sehingga dapat dijadikan altematifpilihan dalam melakukan investasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Anastasya
"Menggunakan Fama-French Three factor model dan Fama-French Five factor model, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja reksa dana saham di Indonesia selama periode Januari 2016 hingga Juni 2021. Adapun faktor-faktor yang diamati meliputi market factor, size factor, value factor, profitability factor dan investment factor. Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan hasil pengukuran antara penggunaan FamaFrench Three Model dan Fama French Five Factor dalam menjelaskan excess return reksa dana saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Robust Least Square menggunakan data harian yang dianalisis per kuartal setiap tahunnya. Sampel yang digunakan meliputi 109 reksa dana saham yang aktif selama periode pengamatan. Hasil analisis menunjukan bahwa market factor menunjukan pengaruh yang paling signifikan terhadap excess return reksa dana saham di Indonesia. Berdasarkan nilai Adjusted R2 , Fama-French Five factor model menunjukan nilai yang lebih besar dibandingkan Three factor model, namun tidak ditemukan berbedaan yang signifikan dari kedua model tersebut dalam menjelaskan kinerja reksa dana saham di Indonesia.

Using the Fama-French Three factor model and the Fama-French Five factor model, this study aims to analyze the factors that can affect the performance of stock mutual funds in Indonesia during the period January 2016 to June 2021. The factors observed include market factor, size factor, value factor, profitability factor, and investment factor. This study also aims to compare the measurement results between the use of the Three factor model and the Five-Factor in explaining the excess return of stock mutual funds. This study uses a quantitative approach with the Robust Least Square method using daily data, analyzed quarterly for every year. The sample includes 109 actively managed equity mutual funds during the observation period. The results show that the market factor is the only factor that found significantly can affect the excess return of equity mutual funds in Indonesia. Based on the Adjusted R2 value, the Fama-French Five factor model shows a greater value than the Three factor model, but no significant difference was found between the two models in explaining the performance of equity mutual funds in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muthalib
"Reksadana mulai diperdagangkan di Indonesia sejak tahun 1995 dengan diterbitkan Undang - undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dengan adanya berbagai kemudahan dalam iklim investasi tersebut perkembangan reksadana semakin pesat sampai tahun 1997. Namun ,sejak timbulnya krisis moneter tahun 1997 mengakibatkan perkembangan pasar modal khususnya transaksi perdagangan saham mengalami kelesuan dan kecenderungan harga yang relatif menurun. Kejadian ini menunjukkan bahwa aktivitas pasar modal banyak dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi khususnya perkembangan kurs dan tingkat suku bunga. Hal inilah yang menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh faktor ekonomi terhadap kinerja reksadana khususnya reksadana saham.
Penalitian ini bertujuan untuk menguji variabel - variabel makro ekonomi yang diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kinerja reksadana saham. Dalam analisis ini menggunakan lima indikator makro ekonomi yang meliputi Pertumbuhan pendapatan nasional bersih, pertumbuhan jumlah uang yang beredar, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI serta perubahan nilai tukar Rp terhadap US$.
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel makro ekonomi secara simultan tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja reksadana saham. Dari uji yang dilakukan dengan metode regresi linear berganda (enter method maupun stepwise method) hanya terdapat satu variabel independen yang signifikan yaitu tingkat pertumbuhan pendapatan nasional bersih. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya tingkat pertumbuhan pendapatan nasional bersih merupakan variabel makro yang paling signifikan mempengaruhi tingkat kinerja reksadana saham."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komara Hidayat
"Reksadana syariah di Indonesia menunjukkan prestasinya di dunia internasional. Berhadapan dengan reksadana konvensional di kawasan Asia Pasifik, pengelolaan reksadana syariah di Indonesia masih mencatatkan rekor pendapatan (return) tertinggi. Menyusul reksadana syariah PNM dan Danareksa, reksadana syariah yang dikelola Batasa Syariah pun meraih prestasi gemilang.
Fakta bahwa reksadana syariah mulai digemari oleh investor terlihat dari unit penyertaan yang meningkat dari setiap pengelola reksadana syariah. Diterapkannya prinsip kehati-hatian dengan sangat ketat aleh pengelola reksadana syariah dalam menaruh inyestasinya membual investor yang pada dasamya risk averse merasa arnan, Namun bukan berarti imbal basil reksadana ayariah lebih rendah dibandingkan dengan yang konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perkembangan reksadana syariah antara tahun 2004 sanipai awal tahun 2006. Penelitian ini hanya dibatasi pada tiga jenis reksadana syariah, yaitu Batasa Syariah, PNM Syariah, Reksadana Danareksa Syariah Berimbang. Pernilihan ketiga reksadana syariah tersebut berdasarkan prestasinya yang mampu memberikan imbal hasil yang cukup tinggi- tidak kalah dibandingkan dengan yang konvensional. Sementara pernilihan rentang waktu dimaksudkan unluk rrteneliti perilaku tingkat pengembalian pada masamasa keemasan reksadana (2004), masa dimana reksadana mengalami cobaan yang cukup berm dengan ditariknya dana inveslasi yang cukup besar oleh para investor yang panic pada saal ilu (2005), dan masa sesudah itu (awal 2006).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode pengukuran Jensen. Sharpe dan Traynor secara umum didapat peringkat tingkat pengembalian sebagai berikut: PNM Syariah, Danareksa Syariah Berimbang, dan Batasa Syariah. Dari sini kita juga dapal mengambil sebuah data yang cukup menarik, vaitu adanya tren imbal basil yang meningkat sehubungan dengan usia dari reksadana tersebut. Hal ini dengan mudah dapat dimaklumi. karena semakin lama sebuah Manajer lnvestasi f'`1l} rnengelola reksadana, maka pengalamannya semakin banyak dibandingkan dengan yang Ml yang relative baru.

Sharia mutual funds in Indonesia .showed its performance at international level. Sharia mutual hind in Indonesia still give the highest return compared with the conventional in Asia Pacific. After PNM Sharia and Danareksa Sharia made their mark in Asia Pacific, Batasa Sharia did the same.
The facts showing that sharia instrument become popular can be seen from its participation unit, which is rising from lime to time. Investors feel safer with more tight of prudent principal comparing to the conventional one. With more higher of prudent principal, doesn't mean sharia mutual fund give lower return comparing with conventional one.
The objective of this research is to show the expansion of sharia mutual funds .h?oirr 2001 until beginning of 2006, This research is conducted only at three sharia mutual fund: Balasa Syariah, PNM Syariah and Reksadana Danareksa Svariah Berimbang. The background of the choice is based on the performance of three of them. Whilst. for the timing choice, 2004 is choose as the representative of a glitter rear mural fund industry. 2005 is a year where mutual fiord industry headed down, and in the beginning of 2006, investors give their trust to this industry again.
Pt-cm these research conclusions are is drawn, with Sharpe. Jensen and Tremor method, the rank of return is: PNM Syariah, Danareksa Syariah Berimbang, and Batasa Svariah. From this we see an interesting trend age of mutual fund do have positive trend with performance of mutual fund. We can easily understand this situation. As the older an investment manager. The more experience they have."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>