Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadilla Andita Hernowo
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat narsisme dan perilaku pengunggahan swafoto di Instagram. Variabel tingkat narsisme diukur dengan alat ukur Narcissism Personality Inventory 13 yang dikembangkan oleh Gentile et al. 2013 yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia, sedangkan variabel perilaku pengunggahan swafoto diukur dengan frekuensi dan alat ukur Motivations for Posting Selfies on SNSs Scale MPSS dari Sung et al. 2016 yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan kepada 443 orang berusia 16-24 tahun yang secara aktif menggunakan Instagram. Berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat narsisme dan perilaku pengunggahan swafoto.

This research aims to find the correlation between narcissism and selfie posting behavior on Instagram. The narcissism variable is measured using Narcissism Personality Inventory 13 from Gentile et al. 2013 which has been translated into Indonesian language, meanwhile the selfie posting behavior is measured using frequency and Motivations for Posting Selfies on SNSs Scale MPSS from Sung et al. 2016 which also has been translated into Indonesian language. This research is being conducted to 443 young people aged between 16 24 who are active Instagram users. Based on the correlation test, there is a significant correlation between narcissism and selfie posting behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nishka Sylviana Hartoyo
"Dalam menjalankan wewenang dan jabatannya notaris mmiliki dasar peraturan sebagai pedoman, salah satunya adalah Kode Etik Notaris yang berkaitan dengan etika dan moral notaris dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pengaturan mengenai larangan bagi notaris untuk melakukan kegiatan promosi dan publikasi diri diatur dalam Pasal 4 ayat (3) Kode Etik Notaris. penggunaan media sosial salah satunya instagram, berbagai kegiatan komunikasi dan interaksi hingga kegiatan promosi dapat dilakukan dan dijangkau oleh kalangan masyarakat luas. Dalam pelaksanaanya, ditemukan notaris yang mempergunakan media sosial instagram dengan mencantumkan kata “notaris” pada username akun, pemuatan informasi terkait dengan alamat kantor, nomor telepon, hingga wilayah jabatan. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai batasan penggunaan media sosial instagram oleh notaris terkait dengan penerapan Kode Etik Notaris; dan mengenai pengawasan dan penegakan Kode Etik Notaris terhadap notaris yang melakukan promosi dan publikasi diri di media sosial instagram. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan tipe penelitian eksplanatoris. Hasil analisis adalah batasan penggunaan media sosial instagram oleh notaris dapat dipergunakan sepanjang dalam penggunaannya tidak menyebutkan kedudukan sebagai seorang notaris serta memuat unggahan yang berunsur menonjolkan diri secara individual yang bertujuan untuk menarik masyarakat untuk memilihnya. Pengawasan dan penegakan yang dilakukan terhadap notaris yang melakukan promosi dan publikasi diri dilakukan dalam bentuk himbauan agar dapat menghilangkan informasi terkait dengan unsur yang menunjukan diri sebagai seorang notaris. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu, Organisasi Ikatan Notaris Indonesia perlu membentuk suatu aturan pelaksana yang mengatur secara detail terkait dengan larangan promosi dan publikasi diri dalam media sosial salah satunya intsagram dengan menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada agar tetap relevan dan penegakannya dapat dilaksanakan secara tegas.

In carrying out his authority and position, a notary has basic regulations as a guideline, one of which is the Notary Code of Ethics relating to the ethics and morals of a notary in carrying out his duties and obligations. The regulation regarding the prohibition for notaries to carry out promotional activities and self-publishing is regulated in Article 4 paragraph (3) of the Notary Code of Ethics. the use of social media, one of which is Instagram, various communication and interaction activities to promotional activities can be carried out and reached by the wider community. In its implementation, it was found that a notary used social media Instagram by including the word "notary" in the account username, loading information related to the office address, telephone number, and area of ​​office. The problems raised in this study are the limitations on the use of social media Instagram by notaries related to the application of the Notary Code of Ethics; and regarding the supervision and enforcement of the Notary Code of Ethics against notaries who promote and self-publish on Instagram social media. To answer these problems, a normative juridical legal research method is used with an explanatory research type. The result of the analysis is that the limitations on the use of social media Instagram by a notary can be used as long as its use does not mention the position as a notary and contains uploads that feature individual self-aggrandizements aimed at attracting the public to vote for it. Supervision and enforcement carried out on notaries who carry out promotions and self-publishing are carried out in the form of an appeal in order to eliminate information related to elements that show themselves as a notary. As for suggestions that can be given, namely, the Indonesian Notary Association Organization needs to form an implementing regulation that regulates in detail related to the prohibition of promotion and self-publishing on social media, one of which is Instagram by adjusting existing technological developments so that they remain relevant and their enforcement can be carried out firmly."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Annissa
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai tren berfoto OOTD di media sosial instagram yang banyak dilakukan oleh anak-anak muda dewasa ini. Dalam tulisan ini kemudian dijabarkan mengenai pembentukan identitas yang dilakukan anak muda melalui cara mereka menampilkan diri melalui foto OOTD dan hal-hal lain seperti penggunaan bahasa dalam judul dan komentar foto. Popularitas menjadi salah satu faktor yang menjadi alasan anak-anak muda saat ini ingin terlihat selalu sempurna di foto-foto instagram yang mereka tampilkan. Bentuk identitas modern di media sosial instagram kemudian juga memiliki perbedaan dengan identitas keseharian mereka yang masih berkaitan dengan kebudayaan Minang.

ABSTRACT
This research discussed about OOTD photography in social media, specifically instagram which been doing by most of youth nowadays. Construction of identity through OOTD photography along with other factors such as the use of language in title of photograph and comment of the photograph elaborated in this writing. Popularity became one of the reasons why these youths always want to look perfect in their instagram rsquo's photograph. Form of modern identity in instagramis different from their identity in real life which contains the element of Minang ethnicity."
2016
S67074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Talitha Az Zahra
"Maraknya kemunculan kafe di perkotaan kini telah menjadikan kegiatan nongkrong atau hangout di kafe sebagai gaya hidup yang sangat digemari oleh para remaja, khususnya di wilayah Jabodetabek. Beragamnya kafe yang tersebar di wilayah Jabodetabek dengan segala fasilitasnya menjadikan banyak remaja datang ke kafe dengan tujuan untuk mengupdate status dan mengunggah foto selfie mereka di media sosial sehingga bisa diketahui oleh banyak orang. Dengan kata lain, kegiatan mengunjungi kafe dengan tujuan melakukan selfie dan mengupdatenya ke media sosial saat ini merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui karakteristik dari kafe yang dipilih dan digemari oleh para remaja di Jabodetabek sebagai tempat melakukan selfie untuk diupdate ke media sosial. Penelitian ini kemudian juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik spot pada kafe yang dipilih untuk dijadikan tempat swafoto atau selfie para remaja Jabodetabek berdasarkan motivasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik kafe di Jabodetabek yang digemari remaja untuk melakukan selfie merupakan kafe yang memiliki konsep industrial dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Kemudian para remaja juga umumnya memilih mengunjungi kafe di Jabodetabek yang memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau, baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, dan juga memilih kafe yang berada pada kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa. Sebagian besar para remaja di Jabodetabek memilih spot selfie yang memperlihatkan signag atau logo branding kafe yang dikunjunginya, dimana selfie dilakukan dengan latar papan nama kafe atau bangunan dan bagian depan kafe yang menunjukkan logo branding atau lokasi kafe yang dikunjunginya tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, perilaku membagi foto dengan menunjukkan brand suatu kafe atau kedai kopi terkenal dilakukan remaja dengan maksud memberitahukan atau membagi informasi kepada khalayak bahwa mereka sedang melakukan tren yang ada, dimana ini merupakan bentuk aktualisasi diri mereka.

The rise of cafes in urban areas has now made hanging out or hanging out at cafes a lifestyle that is very popular with teenagers, especially in the Greater Jakarta area. The variety of cafes spread across the Jabodetabek area with all the amenities makes many teenagers come to the cafe with the aim of updating their status and uploading their selfies on social media so that many people can find them. In other words, visiting cafes with the aim of taking selfies and updating them on social media is currently a form of adolescent self-actualization. This study aims to analyze and find out the characteristics of cafes that are chosen and favored by teenagers in Jabodetabek as a place to take selfies to be updated on social media. This research was then also conducted to find out the characteristics of the spots in cafes that were chosen to be used as selfie spots for Jabodetabek teenagers based on their motivation. The results of this study indicate that the characteristics of cafes in Jabodetabek which are popular with teenagers to take selfies are cafes that have an industrial concept and have very complete facilities. Then teenagers also generally choose to visit cafes in Jabodetabek which have easy accessibility, both by public transportation and private vehicles, and also choose cafes that are in office, trade and service areas. Most teenagers in Jabodetabek choose selfie spots that show the signage or branding logo of the cafe they visit, where selfies are taken against the backdrop of the cafe or building's signboard and the front of the cafe showing the branding logo or location of the cafe they visited. Based on the results of the analysis carried out, the behaviour of sharing photos by showing the brand of a famous cafe or coffee shop is carried out by teenagers with the intention of informing or sharing information with the public that they are following an existing trend, which is a form of self-actualization."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Ghazali Aprian
"Keberadaan Instagram sebagai media sosial saat ini telah membawa perubahan dalam kehidupan manusia khususnya dalam dunia bisnis. Instagram memberikan kemudahan bagi brand dan pemasar untuk dapat menjalankan strategi social media marketing. Selain itu, dengan menggunakan Instagram sebagai alat pemasaran, brand dan pemasar dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan pengikut serta pelanggannya yang dapat meningkatkan customer engagement dari brand tersebut. Salah satu brand yang aktif menggunakan Instagram dalam menjalankan strategi social media marketing adalah brand fashion lokal dari Indonesia, Tenue de Attire. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi social media marketing apa yang digunakan oleh Tenue de Attire serta pengaruhnya terhadap peningkatan customer engagement di Instagram. Hasil yang ditemukan melalui analisis yang dilakukan antara lain terdapat tujuh strategi social media marketing serta lima usaha yang digunakan oleh Tenue de Attire dalam rangka meningkatkan customer engagement di Instagram.

The existence of Instagram as social media today has brought changes in human life, especially in the field of business. Instagram provides benefits for brands and marketers to carry out social media marketing strategies. By using Instagram as a marketing tool, brands and marketers are able to directly interact and communicate with their followers and customers, which could increase the brand’s customer engagement. One brand that is actively using Instagram in carrying out its social media marketing strategy is a local fashion brand from Indonesia, Tenue de Attire. This paper aims to analyze what social media marketing strategies are used by Tenue de Attire and their impact on increasing customer engagement on Instagram. The analysis showed that Tenue de Attire incorporated seven social media marketing strategies and five efforts to increase customer engagement on Instagram"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Guntoro Ismail
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana seorang micro-celebrity, dalam konteks penelitian ini adalah selebgram Shirin Al-Athrus, mengkonstruksikan personanya di Instagram. Penelitian ini akan menggunakan konsep micro-celebrity dan pendekatan persona. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi studi kasus. Penelitian ini berusaha melihat perspektif berbagai pihak yang bersinggungan dengan Shirin, seperti, admin fanpage, anggota tim Shirin,dan pihak brand dengan tujuan mengeksplorasi pandangan masing-masing pihak mengenai konstruksi persona Shirin. Hasil penelitian ini menemukan bahwa konstruksi persona Shirin merupakan persona yang positif, yang pada akhirnya membuka kesempatan bagi dirinya untuk memonetisasi akun Instagram miliknya.

ASTRACT
This research discusses about how a micro-celebrity, in this context is selebgram Shirin Al-Athrus, construct her persona on Instagram. This research uses micro-celebrity concept and persona approach. This research is a qualitative research and uses case study methodology. This research tries to see perspective from various parties that intersects with Shirin, such as followers, fanpage administrator, Shirins team member, and employee from the brand Shirin works with with the aim to explore each partys view about Shirins persona construction. This research finds that Shirins persona is a positive one, that in the end opens various opportunities for her to monetize her Instagram account."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dediyansyah
"Penelitian ini menguji hubungan penggunaan Instagram dengan loneliness pada remaja usia 15-19 tahun. Sebanyak 486 partisipan dari lima kota di Jabodetabek dilibatkan dalam penelitian ini. Data partisipan diambil dengan menggunakan metode online dan offline. Penggunaan Instagram diukur dengan menggunakan Instagram Usage yang di konstruk oleh Cheung (2014). Sementara itu, loneliness diukur dengan Shortened 3-Items Loneliness Scale (Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara penggunaan Instagram dengan loneliness pada remaja (r = -0,134, p < 0,01). Ini berarti, semakin sering seseorang menggunakan Instagram, semakin rendah loneliness yang ia miliki.

This study examined correlation between Instagram usage and loneliness among adolescents age 15-19 years. 486 people from five different city in Jabodetabek, involved in this research. Data were collected online and offline. People's activity on Instagram was measured by Instagram Usage, which had been constructed by Cheung (2014). Meanwhile, loneliness was measured by Shortened 3-Items Loneliness Scale (Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Results shown that Instagram usage negatively correlated with loneliness (r = -0,134, p < 0,01). This means, more often a person using Instagram, the less loneliness that she or he has.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferlina Wirianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran eWOM, social influence dan perilaku konsumen pada tahapan proses pengambilan keputusan model AISAS pada wisatawan pengguna Instagram yang berkunjung ke Jepang, serta alasan mereka untuk membagikan pengalaman. eWOM, social influence dan perilaku konsumen memiliki peran sebagai pemicu ketertarikan, sekaligus sebagai sumber informasi dalam mengunjungi atau melakukan kegiatan di Jepang, serta membagikan pengalaman. Informan memutuskan untuk berbagi tentang liburan mereka di Instagram sebagai cara untuk menunjukkan gaya hidup, serta menciptakan dan mempertahankan citra sebagai traveler. Instagram sebagai media sosial yang bersifat visual dipilih sebagai media untuk melihat kegiatan pengguna lain, serta untuk berbagi dan mencari informasi.

This research aimed to know the role of eWOM, social influence and consumer behaviour on the stages of the decision making process AISAS model on the tourist who have visited Japan, as well as the reasons to share their experiences on Instagram. Based on the obtained and analyzed data, eWOM, social influence and consumer behaviour have roles as the trigger of interest and information source to visit or do activities on certain places in Japan, as well as to share experience on Instagram. It was also noted that informants decided to share their vacation on Instagram as a way to show their lifestyle, as well as to create and maintain their image as traveler. As a visual social media platform, Instagram is chosen as a medium to view other users rsquo activities, as well as to share and search for information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Khrista Zata Amani
"Tesis ini membahas bagaimana online social interaction dan konstruksi pesan terbentuk dan dikonstruksikan melalui participatory culture . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain konstruktivisme. Hasil penelitian menyarankan bahwa penggunaan media sosial menjadikan sebuah budaya baru yaitu budaya partisipatoris dimana pengguna dapat memberikan feedback bahkan bisa memproduksi sebuah isu atau konten tertentu yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi. Online social interaction dan konstruksi pesan dibentuk dengan gaya komunikasi dan penyampaian cerita yang ditampilkan dengan berbagai gaya komunikasi yang terbentuk didasari dengan respon berupa komentar dari unggahan pada postingan akun Instagram @dramaojol.id

This thesis discusses how online social interaction and message construction are formed and constructed through participatory culture. This research is a qualitative research with a constructivism design. The results suggest that the use of social media makes a new culture, namely a participatory culture where users can provide feedback and can even produce a certain issue or content related to the events that are happening. Online social interaction and message construction are formed with communication styles and storytelling which are displayed in various communication styles which are formed based on the response in the form of comments from uploads on Instagram @ dramaojol.id account posts."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Musthofal Akhyar
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan diksi yang digunakan pada akun Instagram kampanye Pemilu 2024 dengan nama akun sahabat.alkhansa. Selain itu, penelitian ini juga akan menjelaskan seberapa efektif penggunaan diksi yang digunakan terhadap perolehan suara Al Khansa Mujahidah dalam Pemilu tahun 2024. Diksi merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kampanye di media sosial untuk memudahkan pembaca agar mudah memahami ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh peserta Pemilu. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan dan mendeskripsikan berdasarkan kata-kata dari data yang diperoleh berdasarkan fokus dan tujuan penelitian ini. Dalam penelitian ini, akan dijelaskan diksi berdasarkan Gorys Keraf berupa, pemakaian kata bersinonimi, pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi, pemakaian kata umum dan kata khusus, pemakaian istilah asing, pemakaian jargon, dan slang yang digunakan dalam unggahan pada akun Instagram sahabat.alkhansa. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat agar lebih kreatif dalam menggunakan diksi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menggunakan media sosial. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat diksi yang digunakan dalam unggahan Instagram sahabat.alkhansa. Diksi yang digunakan yaitu, pemakaian kata bersinonimi, pemakaian kata bermakna denotasi dan konotasi, pemakaian kata umum dan kata khusus, pemakaian istilah asing, pemakaian jargon, dan slang.
This research was conducted with the aim of describing the diction used on the 2024 Election campaign Instagram account with the account name Sahabat.alkhansa. Apart from that, this research will also explain how ef ective the use of diction was in Al Khansa Mujahidah's vote acquisition in the 2024 elections. Diction is one of the things that must be considered when carrying out a campaign on social media to make it easier for readers to easily understand the ideas and thoughts they want. submitted by election participants. The author uses a qualitative descriptive method to explain and describe based on words the data obtained based on the focus and objectives of this research. In this research, diction based on Gorys Keraf will be explained in the form of, the use of synonymous words, the use of words with meanings of denotation and connotation, the use of general words and special words, the use of foreign terms, the use of jargon and slang used in uploads on the Sahabat.alkhansa Instagram account. This research is useful for increasing people's insight to be more creative in using diction in everyday life and in using social media. Based on the research that has been carried out, there is diction used in the Instagram uploads of Sahabat.alkhansa. The diction used is the use of synonymous words, the use of words with meanings of denotation and connotation, the use of general words and special words, the use of foreign terms, the use of jargon and slang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>