Ditemukan 29563 dokumen yang sesuai dengan query
Nadia Amira
"
ABSTRAKPenulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah story dapat digunakan sebaga metode baru dalam merancang sebuah sistem untuk arsitektur. Penelusuran dimulai dengan mempelajari sampah dan dampaknya terhadap mayarakat baik secara spasial, sosial, dan kultural. Dimulai dari pernyataan Waste in Transit, sampah dilihat sebagai suatu benda yang nilai gunanya sudah hilang atau berkurang. Dengan pemetaan akan siklus sampah, ditemukan suatu keadaan di mana benda menjadi transit terkait dengan posisi, material dan perlakuan manusia yang menyebabkan terbentuknya ruang transit. Ruang transit dapat menghasilkan pertukaran sosial yang kemudian digunakan sebagai basis dalam perancangan sebuah prototipe sistem transit guna menjawab akan kebutuhan arsitektur zero waste.
ABSTRACTThis undergraduate final project thesis aims to understand how a story can be used as a new method in designing a system for architecture. The process begins by studying waste and its impact on society both spatially, socially, and culturally. Starting from the Waste in Transit statement, garbage is seen as an object whose useful value is lost or diminished. With the mapping of waste cycle, a condition is found in which objects transit in relation to the position, material and human treatment resulting in the formation of transit space. Transit space can generate social exchange which is then used as a basis in designing a prototype transit system responding to the needs of zero waste architecture."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
New York: McGraw-Hill, 1999
720.47 ECO (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Khansa Salsabila
"Sistem penghijauan vertikal merupakan salah satu upaya penerapan bangunan gedung hijau dimana sistem penghijauan vertikal di Indonesia umumnya berupa dinding hidup (living walls) metode menerus dengan sistem felt atau karpet tanaman dan dengan dinding hidup modular. Perkembangan sistem penghijauan vertikal di Indonesia melibatkan beberapa komponen stakeholder di dalamnya namun stakeholder yang terlibat dalam proyek sistem penghijauan vertikal di Indonesia belum banyak diketahui.
Berangkat dari fakta tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi stakeholder dinding hidup pada bangunan di DKI Jakarta dan mengidentifikasi manfaat dan hambatan berdasarkan perspektif stakeholder. Metode penelitian yang digunakan untuk mecapai tujuan adalah validasi pakar dan survei kuesioner kepada stakeholder dinding hidup.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat delapan stakeholder dinding hidup beserta manfaat paling signifikan yang dirasakan stakeholder adalah manfaat pada pelaksanaan metode operasional berupa pelaksanan irigrasi otomatis dan hambatan yang paling signifikan adalah hambatan pada pelaksanaan metode pemeliharaan yaitu banyaknya metode pemeliharaan pada sistem menerus dan modular.
The vertical greening system is one of the efforts to implement green buildings where vertical greening systems in Indonesia are generally in the form of living walls with a continuous method with a felt system or plant carpet and with modular living walls. The development of the vertical greening system in Indonesia involves several components of stakeholders in it, however, the stakeholders involved in the vertical reforestation system project in Indonesia are not widely known. Based on these facts, this research was conducted with the aim of identifying stakeholders of living walls in buildings in DKI Jakarta and identifying benefits and barriers based on stakeholder perspectives. The research method used to achieve the goal is expert validation and a questionnaire survey to living wall stakeholders. The results of this study indicate that there are eight living wall stakeholders and the most significant benefits felt by stakeholders are the benefits of implementing operational methods in the form of automatic irrigation and the most significant barrier is the obstacles to the implementation of maintenance methods, namely the many maintenance methods on continuous and modular systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
El Khobar Muhaemin Nazech
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Dimas Dewantara
"Skenario masa depan dihadapkan dengan keadaan bahwa banyak reruntuhan yang terbengkalai akibat kerusakan masal yang dilakukan umat manusia. Elemen entropi sendiri mempengaruhi proses penuaan pada material lingkung bangunan, terutama yang sudah terjadi pada bangunan reruntuhan ruins dan terbengkalai abandoned . Tugas Akhir ini membahas bagaimana arsitektur dapat menyikapi entropi pada bangunan sebagai pelengkap proses desain, yang membahas tumbuhan sebagai salah satu elemen entropi pada tugas ini. Semua dikemas dengan menerapkan skenario cerita pada program, di mana penerapan manipulasi morfologi tumbuhan dilakukan pada bangunan-bangunan eksisting yang telah ditumbuhi oleh tumbuhan dikarenakan keadaan material bangunan yang rusak serta terekspos kondisi alam karena terbengkalai. Studi dilakukan untuk mencari tahu sejauh apa morfologi tumbuhan dapat dimanipulasi dan bermanfaat sehingga dapat ikut mendukung terciptanya keselarasan antara ruang aktivitas manusia bersamaan dengan ruang hidup tumbuhan nantinya. Pada proyek ini, manipulasi dilakukan terhadap tiga jenis tumbuhan; pepohonan, tumbuhan rambat dan tumbuhan gantung. Semua disusun untuk mendukung program yang diterapkan pada site.
Based on the scenario, the future is facing a condition where abandoned ruins are everywhere as the effect of massive destruction by human. The entropy elements affect the building material aging process, especially those that happens on ruined and abandoned buildings. This final project is figuring out how architecture could handle the building rsquo s entropy as the design completion process, which in this case plants as one of its entropy. All of these are wrapped up by applying the story scenario on the programming, which the plants morphology manipulation takes its place on the existing buildings that has been invaded by plants because the nature has affected the ruined material condition. The study is conducted to figure out how far plants morphology could be manipulated and useful so that it helps making the harmony of human activity space together with plants growing space. In this project, manipulation is performed in three types of plants trees, climbing plants, and hanging plants. All of them are composed following the program on the site."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhamad Azami Nasri
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tata kelola kolaboratif pada pelaksanaan program NTB Zero Waste. Program NTB Zero Waste merupakan salah satu program unggulan Pemprov NTB yang memiliki tujuan untuk mewujudkan NTB sebagai daerah yang bebas sampah pada tahun 2023. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah collaborative givernance regime (CGR) oleh Emerson & Nabatchi (2015). Pendekatan penelitian ini adalah post-positivist dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam ke 10 narasumber dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaborasi berdasarkan teori CGR, hanya terdapat 6 sub-dimensi dari 13 sub-dimensi yang terpenuhi yakni; (3) kegagalan sebelumnya untuk mengatasi masalah; (6) tingkat konflik dan kepercayaan; (7) kepemimpinan; (8) konsekuensi dari insentif; (9) saling ketergantungan; dan (11) keterlibatan prinsip. Terdapat 7 kriteria yang belum terpenuhi yakni seperti 4 kriteria (1) kondisi sumber daya; (2) kebijakan dan kerangka hukum; (4) dinamika politik/hubungan kekuasaan; (5) keterhubungan jaringan; yang terdapat dalam dimensi system context. Selain itu, pada dimensi drivers terdapat 1 kriteria yang belum terpenuhi yakni (10) ketidakpastian. Kemudian, pada dimensi collaborative dynamics, kriteria yang belum terpenuhi yakni (12) motivasi bersama, dan (13) kapasitas dalam melakukan aksi bersama. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi dalam proses pengelolaan sampah regional pada program NTB Zero Waste di Kota Mataram belum memenuhi tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan sampah.
This study aims to describe collaborative governance in the implementation of the Zero Waste program. The NTB Zero Waste program is one of the flagship programs of the NTB Provincial Government which has the goal of realizing NTB as a waste-free area by 2023. The theory used in this research is the collaborative givernance regime (CGR) by Emerson & Nabatchi (2015). This research approach is post-positivist with in-depth interview data collection techniques with 10 informants and literature study. The results showed that the collaboration process based on the CGR theory, there were only 6 sub-dimensions of the 13 sub-dimensions that were fulfilled, namely; (3) prior failure to address the issues; (6) level of conflict and trust; (7) leadership; (8) consequences incentives; (9) interdependence; and (11) principle engagement. There are 7 criteria that have not been met, such as 4 criteria (1) condition of resources; (2) policy and legal framework; (4) political dynamics/power relations; (5) network connectivity; contained in the system context dimension. In addition, in the drivers dimension there is 1 criterion that has not been met, namely (10) uncertainty. Then, in the collaborative dynamics dimension, the criteria that have not been met are (12) shared motivation, and (13) capacity for joint action. Based on this, the conclusion is that collaboration in the regional waste management process at NTB Zero Waste in Mataram City has not fulfilled collaborative governance in waste management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Exacorinna Azalia Sucipto
"Kawasan Mangga Besar didominasi oleh bangunan dengan fungsi komersial dan hunian berkepadatan tinggi. Pada kawasan ini sangat sedikit jumlah ruang terbuka hijau ataupun ruang publik yang aksesnya memadai termasuk ada atau tidaknya biaya retribusi. Dibuktikan dengan fenomena yang kami temukan pada saat survei yaitu terlihat anak-anak yang bermain air di Kali Ciliwung Gajah yang letaknya berada di median Jalan Raya Gajah Mada dan Jalan Raya Hayam Wuruk. Fenomena ini menunjukkan kurangnya jumlah ruang terbuka hijau yang terbuka bagi publik untuk masyarakat lokal berekreasi dengan akses bebas. Selain itu, berpengaruh juga terhadap kesehatan masyarakat lokal disana karena tidak adanya ruang terbuka hijau dan hanya ada kali/sungai berwarna coklat yang menjadi arena rekreasi mereka. Fenomena inilah yang menjadi sorotan utama latar belakang tugas akhir ini. Maka dari itu, penting untuk menghadirkan ruang terbuka publik yang dapat diakses dan digunakan masyarakat lokal untuk rekreasi dan menunjang kesehatan masyarakat, sekaligus ingin menjadikan ruang tersebut menjadi daya tarik pengunjung untuk datang. Dari analisis konteks diatas, maka disimpulkan tugas akhir ini akan merancang sebuah
lifestyle center yaitu berupa mal yang isinya berpusat di rekreasi, sarana kebugaran, dan tempat makan yang menjual makanan sehat.
Mangga Besar area is dominated by buildings with high-density commercial and residential functions. In this area there are very few green open spaces or public spaces that have adequate access, including whether or not there is a retribution fee. Evidenced by the phenomenon that we found during the survey, namely children playing in the water in the Ciliwung Gajah River, which is located on the median of Jalan Raya Gajah Mada and Jalan Raya Hayam Wuruk. This phenomenon shows the lack of green open space that is open to the public for local people to have free access to recreation. Apart from that, it also affects the health of the local community there because there is no green open space and there is only a brown river/river which is their recreation arena. This phenomenon is the main highlight of the background of this thesis. Therefore, it is important to present public open spaces that can be accessed and used by local communities for recreation and to support public health, while at the same time wanting to make these spaces an attraction for visitors to come. From the context analysis above, it means that this final project will design a lifestyle center in the form of a mall whose contents are recreation, fitness facilities, and places to eat that sell healthy food."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hongkong: Design Media Publishing Limited, 2011
R 720.47 GRE
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jodidio, Philip
Cologne: Taschen GMBH, 2009
R 720.47 JOD g
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Attman, Osman
New York: McGraw-Hill, 2010
720.47 ATT g
Buku Teks Universitas Indonesia Library