Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pungki Pramono Adji
"ABSTRAK
PT. X merupakan salah perusahaan yang bergerak di industri Jasa perawatan/perbaikan kendaraan yang telah lama berdiri. Dengan pengalaman sejak tahun 1974, perusahaan mengalami banyak perkembangan baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal usaha. Perubahan perekonomian Indonesia setelah krisis ekonomi tahun 1997 telah mengubah banyak hal termasuk lingkungan usaha
pada industri jasa perawatan/perbaikan kendaraan, yang membuat tekanan dan persaingan semakin tinggi. Perubahan-perubahan yang terjadi kemudian memaksa PT. X untuk harus kembali mengatur strateginya dengan tepat agar dapat memperbaiki kinerjanya yang pada 2 tahun terakhir saja terlihat telah semakin menurun.
PT. X sebagai perusahaan yang berawal dari usaha perorangan dan berkembang menjadi service station besar, ternyata hanya mengalami sedikit perubahan dalam manajemennya. Beberapa masalah yang muncul antara lain mengenai struktur organisasi yang tidak menjelaskan tugas-tugas dan wewenang setiap bagian, sistem kompenasasi dan benefit yang kurang baik, standar akuntansi dan keuangan yang
kurang memadai, tidak adanya sistem informasi manajemen, dan kegiatan pemasaran yang kurang terarah.
Merupakan perkembangan yang menggembirakan, bahwa pada akhir tahun 2000 tersebut setidaknya manajemen perusahaan telah menyadari permasalahan yang ada. Kesadaran tersebut telah membuahkan identifikasi permasalahan yang sedang mereka hadapi, dan untuk selanjutnya mencari cara untuk mengatasinya.
Sebagai langkah selanjutnya, manajemen PT. X membentuk task force untuk mencari alternatif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka. Untuk itu diperlukan suatu studi yang dapat menggali kondisi perusahaan maupun industrinya, menganalisa para pesaing, kemudian memberikan saran-saran untuk mclaksanakan restrukturisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnisnya.
Sebagai bagian dari proses restrukturisasi, manajemen kemudian melakukan perubahan struktur organisasi, diikuti beberapa perubahan sistem dan prosedur dalam manajemennya. Disarankan dalam melaksanakan restrukturisasi ini, pemilik perusahaan sebagai central of power ikut terjun menjabarkan perubahan tersebut. Keikut sertaan pemilik dan sekaligus pendiri perusahaan sangat diperlukan untuk
mencegah penolakan karyawan atas perubahan tersebut, mendukung pembuatan sistem kompensasi & benefit yang tepat, serta perumusan strategi jangka panjang perusahaan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid A. Darmawan
"ABSTRAK
Program-program reforrnasi perusahaan terjadi akibat kebutuhan ataupun desakan
program reformasi BUMN di Indonesia menjadi menarik terutama akibatnya terjadinya
krisis ekonomi di Indonesia semenjak 1996. Restrukturisasi pun dilakukan pada kabinet
pemerintahan Indonesia dan selanjutnya pada BUMN-BUMN.
Desakan globalisasi yang sering dilihat sebagai ancaman berlebihan, telah
membuat pakar-pakar manajemen kadang mengambil Iangkah-Iangkah penyelamatan
yang tidak realistik terhadap ancaman-ancaman yang ada, misalnya dengan justru
memperluas bidang usaha.
Dunia perposan sudah lama tergoda untuk redefinsi bisnis pos, terutama ketika
telepon memasuki pasar dan sekarang e-business, walaupun akhirnya pakar-pakar
perposan tetap pada kesimpulan yang konservatif-moderat bahwasanya bisnis
perposan/paket adalah bisnis ?physical delivery?/?physical mail?.
Di sisi lain telaah mengamati kecenderungan-kecenderungan organisasi kurang
fokus. Umumnya penyelamatan BUMN sering diwarnai oleb perluasan bidang usaha,
adalah suatu kontradiksi di kala keuangan negara berada dalam kesulitan yang hebat.
Tulisan ¡ni mengkaji melalui teori-teori dan melalui suatu studi kasus atau studi
banding terhadap usaha-usaha pos di luar negeri serta BUMN-BUMN lainnya, guna
membentuk kerangka dasar Logika berpikir untuk mengupas redefinisi serta program
reformasinya PT. Pos Indonesia.
Hash telaah memberikan kesimpulan pokok yaitu redefinisi yang dilakukan PT.
Pos Indonesia justru memperluas bidang usaha Pos Indonesia dan memberikan beban
biaya, serta beban manajemen organisasi yang melebar. Adalah suatu kontradiksi dikala
saat negara sedang rusak, PT. Pos Indonesia justru merencanakan proyek-proyek
?MERCUSUAR? yang mengingatkan kita terhadap kasus-kasus Pertamina dan Garuda
"
2002
T1367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Budi Wicaksono
"Penelitian yang bertujuan mendapatkan strategi pemberdayaan aparatur pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dilakukan dengan metode kuantitatif terhadap data primeryang didapat dari sam pel penelitian sebanyak 103 responden yang terdiri atas pegawai fungsional dan struktural. Konsep yang digunakan dalam menganalisis strategi pemberdayaan aparatur menggunakan konsep organisasi pembelajar (learning organization) yang dikemukakan oleh Senge (1996) dalam buku "The Fifth Discipline" (Disiplin Kelima).
Berdasarkan konsep Disiplin Kelima tersebut maka didapat karakteristik organisasi pembelajar pada KPBC SH yang ditinjau melalui konsep Disiplin Kelima dari Senge,(1996) yang meliputi lima disiplin, yaitu (1) Keahlian Pribadi (personal mastery), kondisi pegawai untuk aspek ini mengindikasikan bahwa pegawai KPBC SH memiliki kecenderungan untuk bersikap dan memperluas kemampuannya secara terus menerus guna menciptakan hasil yang terbaik bagi organisasi; (2) Model Mental (metal models), kondisi pegawai untuk aspek ini menunjukan bahwa pandangan pegawai KPBC SH dalam memahami dunia pekerjaan dan mengambil keputusan dalam tugas mengindikasikan hasil yang baik, artinya pegawai memiliki kemampuan dalam memahami pekerjaannya dan dalam pengambilan keputusan; (3) Visi Bersama (shared vision), untuk aspek ini ditunjukan bahwa sebagian besar pegawai memiliki visi yang sama dalam pencapaian tujuan organisasi secara bersama; (4) Pembelajaran Tim team learning), untuk aspek ini terlihat bahwa sebagian besar pegawai memiliki kemampuan dalam bekerja sama sebagai satu kesatuan, saling mempercayai, saling menghargai dan menjunjung tinggi kelebihan yang ada pada tim kerja; dan (5) Berfikir Sistem (system thinking), untuk aspek ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai sudah memiliki pola berfikir yang sistematis dan dinamis dalam menyikapi permasalahan di tempat kerja.
Aspek-aspek yang lebih dominan dari Disiplin Keliina pada KPBC SH yang dilihat dari kelima aspek konsep Disiplin Kelima dari Senge (1996) terlihat bahwa tidak terdapatnya aspek yang lebih dominan, hal ini terlihat dari besarnya selisih yang sebagian besar memiliki selisih sangat kecil di antara pegawai struktural dan pegawai fungsional. Analisis statistik dengan menggunakan pengujian uji beda (mean different) dihasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pegawai struktural dengan pegawai fungsional dalam mempersepsikan organisasi pembelajar yang ditinjau dari konsep Disiplin Kelima dari Peter M. Senge.
Strategi pemberdayaan bagi sumber daya aparatur di KPBC SH melalui penerapan Disiplin Kelima dapat dilakukan meialui dukungan peran pimpinan atau atasan dalam mencapai keberhasilan pemberdayaan sumber daya aparatur. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Untuk aspek pembelajaran tim dan visi bersama, kedua aspek ini memiliki nilai yang terendah, sehingga perlu mendapakan peningkatan karena sesuai dengan lingkup kerja pada KPBC SH sebagai organisasi pemerintah yang banyak menangani permasalahan perdagangan intemasional atau transaksi impor dan ekspor. 2. Pada aspek pembelajaran tim yang perlu mendapatkan perhatian adalah pada kemampuan para pegawai dalam bekerja sama pada satu kesatuan organisai, menumbuhkan sikap saling mempercayai, sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi kelebihan yang ada pada tim kerja. 3. Sedang aspek visi bersama adalah bagaimana agar seluruh pegawai memiliki satu kesatuan visi yang kompak dalam membawa KPBC SH sebagai organisasi yang matang dan handal dalam menangani atau melayani pengguna jasa dalam melakukan transaksi atau perdagangan impor dan ekspor. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrima Dola
"

Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pengolahan data menjadi reporting insight data yang akan digunakan perusahaan untuk melakukan monitoring terhadap risiko dan kondisi terkini perusahaan dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu pengolahan data dan mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga karyawan terkait dapat lebih fokus pada aktivitas yang bernilai tambah. Tujuan penelitian ini sejalan dengan salah satu tujuan perusahaan untuk mencapai operational excellence, dimana perusahaan menjalankan operasional dengan efisien dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 3 usulan skenario perbaikan proses. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa skenario 3 merupakan skenario yang mungkin diaplikasikan pada perusahaan karena menghasilkan efektifitas waktu yang paling tinggi yang didapat dengan kombinasi implementasi dashboard berbasis cloud dengan Ms. Power BI dengan memanfaatkan fitur on-premises data gateway dan proses yang berjalan secara otomatis dengan memanfaatkan implementasi RPA.


This research aims to design improvements to the data processing process into reporting insight data that will be used by companies to monitor the risks and current conditions of the company by using a Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up data processing time and reduce non-value added activities, so that employees related activities can focus more on value-added activities. The aim of this research is in line with one of the company's goals to achieve operational excellence, where the company carries out operations efficiently and effectively. Based on the results of this research, 3 proposed process improvement scenarios were obtained. From the research results, it was found that scenario 3 is a scenario that may be applied to companies because it produces the highest time effectiveness obtained by combining the implementation of a cloud-based dashboard with Ms. Power BI utilizes on-premises data gateway features and processes that run automatically by utilizing RPA implementation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glory Yosephina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi keadilan organisasi terhadap in-role dan extra-role behavior di PT X, serta menentukan intervensi yang tepat sebagai upaya untuk meningkatkan in-role dan extra-role behavior melalui peningkatan persepsi keadilan organisasi. Persepsi keadilan organisasi diukur dengan menggunakan alat ukur persepsi keadilan organisasi yang diadaptasi dari alat ukur organizational justice scale yang dikembangkan oleh Colquitt 2001. Alat ukur persepsi keadilan organisasi terdiri dari 20 item ?=0,92. Sedangkan in-role behavior IRB dan extra role behavior/ organizational citizenship behavior OCB diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh William dan Anderson 1997. Alat ukur IRB terdiri dari 6 item ?=0,85 , OCB-O terdiri dari 7 item ? =0,75 , dan OCB-I terdiri dari 7 item ?=0,92 . Hasil penelitian terhadap 92 responden menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi keadilan organisasi dengan IRB r=0,22, p.

The research aims to determine the relationship between perception of organizational justice to in role and extra role behavior at X company, and to decide appropriate intervention to increase in role and extra role behavior by enhancing perceived organizational justice. Perceived organizational justice is measured by using measurement instrument adapted from organizational justice scale developed by Colquitt 2001 . Perceived organizational justice questionnaire consist of 20 items 0,92 . Whereas, in role behavior IRB and extra role behavior organizational citizenship behavior OCB measurement instrument adapted from IRB and OCB questionnaire developed by William and Anderson 1997 . IRB questionnaire consist of 6 items 0,85 , OCB O questionnaire consist of 7 items 0,75 , and OCB I questionnaire consist of 7 items 0,92 . The measurement of 92 respondent results showed a positive and significant relationship between perceived organizational justice to IRB R 0,22, p."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ari El Sandi RDS
"Penelitian dalam studi kasus ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap performance measurement system berbasis balanced scorecard yang diterapkan di PT X. Melalui penelitian ini juga dilakukan penelaahan strategi PT X sebagai bank umum, dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Selanjutnya dilakukan perancangan strategy map dan balanced scorecard berdasarkan visi, misi, values, serta strategi perusahaan, serta bagaimana strategi tersebut disampaikan ke seluruh organisasi dengan pendekatan balanced scorecard. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada PT X, melalui studi literatur terkait pelaksanaan performance management system dan balanced scorecard di PT X. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penilaian kinerja PT X menggunakan unit scorecard pada setiap bagian/unit di perusahaan. Namun demikian perlu dilakukan pemetaan strategi yang jelas serta acuan balanced scorecard yang lengkap, untuk memperoleh pemahaman strategi perusahaan yang menyeluruh.

Research in this case aims to review the performance measurement system based on balanced scorecard implemented in PT X. This study had also conducted a strategic review of PT X as a commercial bank with a consideration of corporate's internal and external environment. Moreover, it conducted a strategy map and balanced scorecard design based on corporate's vision, mission, values, and strategy as well as the way it had been informed throughout the organization with the balanced scorecard approach. This study uses a study approach of PT X with a study of literature related to the implementation of performance management system and balanced scorecard in PT X. The result of this study concludes that the assesment of the performance of PT X uses the unit scorecard on each section/unit in the company. However, it is needed to make a clear strategy map and complete balance scorecard references to obtain a through understanding of corporate strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Desy Chaerani
"Penilaian Kinerja yang dilakukan selama ini dapat merubah prinsip - prinsip manajemen yang digunakan, pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif penumbuhan dan perspektif pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahan yang dilakukan tehadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut diatas.
Penerapan Balanced Scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi Bank Indonesia dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal - hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun mengalami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan - masukan kepada Bank Indonesia dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecerd disesuaikan dengan kondisi lembaga / instansi serta sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Bank Indonesia (BI) Bank Sentral memiliki culture yang merupakan faktor penentu keberhasilan yang memberikan keunggulan dan nilai tambah. Adapun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas (KITA / KOMPAK). Untuk meneaapkan Balanced Scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitmen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain pemahaman dan penerapan Bank Indonesia core value pads setiap personel juga mendukung penerapan Balanced Scorecard supaya berjalan dengan lancar.
Untuk itu diperlukan proses interaksi yang lebih intensif antara penyusun konsep SPAMK dengan para pekerja, disaru pihak guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari para pekerja dan dipihak lain untuk mendapatkan feedback bagi penyempurnaan sistem. Untuk Pelaksanaanya diperlukan dukungan dan komitmen manajemen puncak serta integritas yang tinggi dari setiap individu yang terkait dalam penilaian.
Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan dan dijabarkan kebawah agar setiap individu dalam bekerja dan beraktivitas berfokus pada strategi yang tepadu. Corporate scorecard memiliki posisi strategis untuk mengkoordinasikan sistem manajemen strategik, yaitu berperan dalam prose manajemen kinerja yang berorientasi jangka pendek dalam mengelola operasi, dan juga berperan dalam jangka panjang dalam proses pengelolaan strategi, yaitu memperbaharui dan menguji strategi, sehingga memberikan landasan pross pengelolaan strategi yang berkelanjutan.
Disamping itu Corpoate scorecard juga berfungsi sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan manajerial bagi pengelolaan human capital dan struktural capital yang masing masing merupakan komponen knowledge capital. Corporate scorecad mengkoordinasikan dan menyelaraskan aktifitas struktural capital dalam bentuk proses kerja, cars kerja, budaya kerja, koordinasi, kinerja kelompok, dsb, sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan knowledge capital dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi lembaga instansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Ayu
"Inovasi merupakan suatu hal yang harus dilakukan organisasi saat ini agar tetap bisa bertahan dan bersaing dengan organisasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dukungan atasan (perceived supervisor support), daya lenting (resilience) dan komitmen afektif untuk perubahan terhadap perilaku kerja inovatif. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan telekomunikasi yang sedang melakukan perubahan di Jakarta. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah perilaku kerja inovatif dari Kleysen dan Street, persepsi dukungan atasan dari Rhoades, Eisenberger, dan Arneli, daya lenting dari Connor dan Davidson, dan komitmen afektif untuk perubahan dari Herscovith dan Meyer. Penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis regresi dan melibatkan 116 responden.
Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi dukungan atasan dengan perilaku kerja inovatif, dan pengaruh yang positif dan signifikan antara daya lenting dengan perilaku kerja inovatif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen afektif untuk perubahan tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku kerja inovatif.

Innovation is incredibly important for an organization in order to survive in a competition with other organizations. This study is intended to observe the influence of perceived supervisor support, resilience, and vommitment affectice to change with innovative work. The subject of this study is a telecommunication company based in Jakarta that was through a change. The following instruments that were used as follows: (1) Innovative Work Behavior by Kleysen and Street, (2) Perceived supervisor support by Rhoades, Eisenberger, and Arneli, (3) Resilience by Connor and Davidson, (4) Affective commitment to Change by Herscovith and Meyer. Regression analysis were used to process the data, in which116 respondents are involved.
The results show a positive and significant influence between perceived supervisor support and innovative work behavior, as well as between resilience and innovative work behavior. The result of this study also shows that affective commitment to change do not have influence with innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiana Sedolepang
"Setiap organisasi perlu melakukan penggalian kebutuhan bisnis dan mengevaluasi sumber daya SI/TI sehingga diperoleh peluang yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para pelaku yang terlibat di dalamnya. Dengan mengusung 3 pilar yaitu Emergency Roadside Assistance, Contact Center dan Customer Relationship Management, PT XYZ terus gencar berevolusi dan berinovasi dalam bisnisnya. Dalam rencana kerja tahun 2018, PT XYZ dituntut untuk meningkatkan inovasi layanan dalam kerangka Digitalization Program. Keadaan ini mengharuskan PT XYZ untuk memiliki perencanaan strategis SI/TI yang mumpuni untuk mengubah gaya konvensional menjadi digital. Untuk menjalankan program PQR Digitalization, PT XYZ harus siap baik dari segi sumber daya manusia maupun dalam sumber daya SI/TI yang ada. Dari hasil survei dan wawancara terkait SI/TI di PT XYZ menunjukkan bahwa tim TI masih mengalami kekurangan jumlah karyawan, response terhadap problem belum sesuai ekspektasi dan aplikasi yang ada dalam mendukung pekerjaan operasional ada yang belum memadai.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perencanaan strategis SI/TI bagi PT XYZ agar selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Kerangka kerja yang digunakan adalah kerangka kerja Ward & Peppard dengan alat analisis terdiri dari Business Model Canvas, Value Chain, Critical Success Factor, SWOT, Porters Five Forces, PESTLE Analysis, dan McFarlan Strategic Grid. Penelitian ini menghasilkan perencanaan strategis SI/TI yang terdiri dari strategi SI, strategi TI dan strategi Manajemen SI/TI yang selaras dengan rencana strategis perusahaan dalam kerangka PQR Digitalization.
Strategi SI menghasilkan 55 aplikasi yang membantu otomatisasi proses pengelolaan data pelanggan, mendukung kegiatan market research dan memberikan pelaporan secara efektif terutama kepada pihak manajemen dan business partner. Strategi TI terdiri dari pengadaan perangkat mobile untuk pengecekan sarana dan prasarana, pengadaan infrastruktur untuk keperluan big data dan penambahan jaringan ke business partner. Strategi Manajemen SI/TI meliputi perumusan kebijakan SOP TIK, perekrutan dan pembentukan struktur tim System Development dan tim Data Mining Analyst serta pelatihan terkait big data analytic, teknologi digital dan teknis terkait aplikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>