Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amrullah Hasbana
Jakarta: Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
025 MKB 13 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Saif Haromain Al-Fashli
"Skripsi ini membahas iklim komunikasi yang terjadi di perpustakaan Universitas Indonesia yang dilihat dari lima nilai dalam iklim komunikasi seperti, nilai dukungan, nilai partisipasi pembuatan keputusan, nilai kepercayaan, keyakinan dan keandalan, nilai keterbukaan dan keterusterangan dan terkahir nilai tujuan kinerja tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah seorang kepala perpustakaan dan lima orang staf pada pusat layanan mahasiswa di perpustakaan Universitas Indonesia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa iklim komunikasi berjalan kondusif secara keseluruhan. Hasil penelitian selanjutnya juga menggambarkan bahwa kedekatan yang terjalin antara kepala perpustakaan dan bawahan khususnya staf yang berada di level bawah, dirasakan kurang. Hal ini karena kesempatan berkomunikasi langsung yang didapatkan oleh bawahan tidak sesering para koordinator.

The focus of this thesis is communication climate which happens in Library of University of Indonesia that can be seen from five values of communication climate such as supportiveness; participate decisi_n making; beliefs, faith and dependability; openness and honesty; and lastly, high performance goals. This research is a qualitative research with descriptive design. The method of collecting data used in this research is interview and observation. The informan in this research is the Head of Library and five staffs in centre of student service in Library of University of Indonesia. The result of this research is showing that communication climate happens condusively as a whole. The finding is also showing that the affiliation between the Head of Library and the subordinates especially at the lowest level, is very lack. It because the chance of having direct communication for low-level subordinates is not as often as coordinator do."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15292
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pima Ratih Retno Wulandari
"Inovasi dalam komunikasi organisasi abad sekarang ini adalah dibutuhkannya aliran informasi dalam organisasi yang bisa mengalir lancar ke seluruh bagian organisasi, atau ke bagian-bagian tertentu saja dan mampu berbagi informasi antar divisi secara lebih mudah. Intinya efektivitas dan efisiensi organisasi dari semua segi. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. merespon inovasi baru tersebut dengan mengadopsi teknologi komunikasi intranet berbasis web pada tahun 1998 sebagai media komunikasi internal perusahaan. Berawal dari asumsi bahwa teknologi tidak bebas nilai, dalam arti setiap terjadinya proses transfer teknologi berarti juga membawa nilai-nilai ideologi, dan budaya dari tempat asalnya yang berpengaruh terhadap praktek dari teknologi tersebut. Penelitian ini mencoba menggambarkan proses pemahaman budaya terhadap teknologi yang diadopsi berkaitan dengan budaya organisasi yang telah melekat pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Landasan teoritik yang digunakan dalam penelitian ini adalah adopsi teknologi komunikasi dalam organisasi serta implementasi teknologi komunikasi dalam organisasi. Bahwa proses pembuatan keputusan oleh organisasi dalam mengadopsi suatu inovasi tergantung pada beberapa hal, begitu juga tipe budaya organisasi dalam mengadopsi suatu inovasi berbeda-beda satu sama lain. Aspek teknikal, aspek organisasi, dan aspek budaya merupakan hal utama yang harus diperhatikan organisasi dalam melaksanakan proses pelembagaan teknologi dalam organisasi, yaitu ditanamkannya norma-norma, nilai-nilai dan budaya yang selalu terkait dengan pengenalan suatu teknologi dalam budaya organisasi.
Pada landasan metodologis, secara Ontologis bersifat relativism bahwa proses adopsi teknologi komunikasi Intranet dalam suatu budaya organisasi, selalu mengalami kesenjangan baik secara teknikal, organisasi, maupun budaya tergantung pada pemahaman budaya masing-masing individu. Secara Epistemologi, bersifat transactionalist atau subjectivist peneliti melakukan observasi mendalam sekaligus secara interaktif menggali realitas-realitas yang tersembunyi, secara Aksiologis peneliti diposisikan sebagai fasilitator juga berdasar pada nilai, etika, dan pilihan moral yang merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian, dan secara Metodologis bersifat reflectivity dan dialektical selain melakukan pengamatan, peneliti mencoba melakukan empati dan interaksi dialektis. Dan kualitas penelitian ditentukan oleh sejauh mana penelitian ini merupakan refleksi otentik dari realitas yang dihadapi oleh para pelaku sosial.
Data dalam penelitian ini mencakup beberapa data primer dan sekunder dalam berbagai tingkatan informasi ; wawancara mendalam dan terstruktur, analisis dokumen, dan penelusuran informasi di www.telkom.co.id dan www.intranet.telkom.co.id. Data yang penulis dapatkan diinterpretasikan dalam perspektif constructivism.
Dari hasil penelitian proses adopsi teknologi komunikasi intranet, Telkom termasuk kedalam kategori organisasi yang inovatif terhadap perkembangan inovasi teknologi baru, hanya sayangnya seringkali tidak disertai dengan pemahaman yang baik mengenai aspek budaya yang menyertainya. Sementara budaya organisasi di PT. Telkom disatu sisi sangat membantu tercapainya proses pelembagaan adopsi teknologi intranet namun disisi lain juga terdapat budaya-budaya organisasi yang masih menjadi penghambat. Mengenai pemanfaatan www.intranet.telkom.co.id sebagai media baru dalam organisasi di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ternyata sangat beragam hasilnya. Faktor kebijakan pimpinan merupakan faktor paling dominan yang menyebabkan ketimpangan pemanfaatan media intranet tersebut, disamping faktor-faktor seperti unit kerja dan tingkat pendidikan karyawan.
Akhirnya, dari penelitian yang telah dilakukan, penulis merekomendasikan untuk penelitian berikutnya lebih terfokus pada faktor budaya organisasi terkait dengan kepemimpinan yang sangat dominan mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu inovasi di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(x + 141 halaman, 23 buku, 6 artikel )"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saal ini bukan hanya perkembangan IT saja yang sangat pesat,melainkan juga perkembangan akan media promosi dan informasi yang hampir disemua bidang membutuhkan media media cetak ataupun elektronik yang digunakan sebagai sarana penunjang penyelengaraan kegiatan promosi. Media promosi sebelumnya adalah dalam bentuk media kounikasi visual yang berupa Spanduk, Stiker, Umbul-umbul, Buku Tamu, Kartu Nama, Baliho, Banner, Id Card, Counselling card, Packaging, dan design background Desktop Semuanya itu berfungsi sebagai sarana penunjang kegiatan promosi yang sudah ada untuk mempromosikan dan memberikan informasi tenlang kegiatan-kegiatan. Dari media- media tersebut tidak menyampaikan informasi yang terbaru (update) karena pada tiap tahunnya akcn mengalami perubahan informasi dan dari segi tampilan visualnya harus ada pergantian atau penyegaran. Beberapa media tersebut dikembangkan sebagai sarana penunjang penyelenggaraan kegiatan kampus yang meliputi promosi dan informasi yang dapat memberikan nilai lebih dalam menarik minat calon mahasiswa baru dan kalangan civitas akademik. Hasil dari penelitian ini adalah desain media komunikasi visual yang berisi kegiatan kegiatan Prospek 201 I, Raharja Career 2011, desain penunjang kegiatan pemasaran dan desain Wallpaper dinding dengan slogan AMC dan visi, misi manajemen untuk menunjang kegiatan Misi Akreditasi."
005 JEI 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai fakta penelitian mengenai komunikasi nonverbal mengungkapkan betapa komunikasi ini memegang peranan penting dalam sebuah proses komunikasi. Kekuatannya mampu mebgubah citra/image sebuah perpustakaan. Komunikasi nonverbal merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan dalam layanan prima. Tulisan ini menjabarkan berbagai jenis komunikasi nonverbal yang berlangsung di perpustakaan. Dalam keseharian kegiatan pustakawan yang berinteraksi dengan pemustaka setidaknya ada 10 macam bentuk komunikasi nonverbal yaitu bahsa tubuh, ruang, surat, aroma dan musik, waktu, dokumen perpustakaan, alat bantu pelayanan perpustakaan, nada dan volume suara dan wilayah. Pada bagian akhir tulisan ini, disampaikan beberapa metode atau cara untuk memperbaiki komunikasi nonverbal."
MPMKAP 22:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurintan Cynthia Tyasmara
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Marzuki
"Perpustakaan merupakan salah satu tempat di mana berbagai informasi terdokumentasi secara sistematis. Salah satu fungsi informasi adalah mengurangi ketidakpastian. Oleh karena itu potensi perpustakaan sebagai sumber informasi berperan dalam usaha pemerataan distribusi informasi dan mengurangi kesenjangan informasi. Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII-LIPI) merupakan salah satu perpustakaan yang ada untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh masyarakat. Untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, PDII-LIPI secara berkesinambungan melengkapkan koleksinya, menyediakan sarana atau alat untuk rnempermudah penemuan dokumen serta menyediakan staf petugas terampil dalam rnelayani para penggunanya. Peningkatan jasa layanan ini dilaksanakan seining dengan tingginya tuntutan para pengguna jasa berkaitan dengan era globalisasi yang membuat informasi semakin mudah didapatkan.
Dalam usaha merealisasikan tugas dan tantangan tersebut dibutuhkan suatu iklim komunikasi yang kondusif di kalangan para petugas layanan dan juga kepada atasan mereka. Dengan demikian tujuan organisasi dapat dicapai yaitu kualitas layanan yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pengguna jasa. Dalam kenyataannya, perpustakaan PDII-LIPI mengalami berbagai kendala dalam mewujudkan tugas dan tantangan tersebut. Terdapat keprihatinan menyangkut semakin berkurangnya apresiasi masyarakat pada kedatangan dan keterpakaian koleksi perpustakaan dari tahun ke tahun. Studi evaluasi perpustakaan terakhir yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa para pengguna jasa menyatakan ketidakpuasannya terhadap koleksi perpustakaan dan kualitas layanan petugas perpustakaan.
Dari hasil studi empiris, ada tiga unsur pokok yang menentukan keberhasilan suatu perpustakaan, yaitu kelengkapan atau keragaman koleksi, kemudahan alat atau sarana penemuan dokumen, serta kemampuan dan kehandalan petugas dalam melaksanakan tugasnya. Kelengkapan koleksi dan sarana alat bantunya merupakan bagian dan manajemen perpustakaan. Sedangkan kehandalan dan kemampuan petugas dapat ditentukan dari berbagai sebab, salah satunya iklim komunikasi yang berlangsung di bagian jasa perpustakaan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimana iklim komunikasi yang terjadi di kalangan petugas internal di bagian jasa perpustakaan dan juga bagaimana kualitas layanan para petugas perpustakaan kepada para pengguna jasa. Untuk mendapatkan hasil penelitian tersebut, penulis telah melakukan wawancara mendalam kepada para petugas internal dan para pengguna jasa sebagai pihak eksternal.
Dari hasil analisis deskriptif, diketahui bahwa iklim komunikasi internal di antara petugas layanan di bagian jasa perpustakaan berlangsung tidak baik atau belum berjalan sebagaimana mestinya. Dan 5 (lima) dimensi iklim komunikasi (model Redding dalam Goldhaber) yaitu, dukungan; kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas; partisipasi dalam pengambilan keputusan; keterbukaan dan keterusterangan; serta tujuan kinerja yang tinggi, tiga di antaranya belum ditemukan dalam iklim komunikasi yang selama ini berjalan yaitu dimensi kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas; partisipasi dalam pengambilan keputusan; dan tujuan kinerja yang tinggi.
Dan ke-tiga dimensi tersebut didapatkan bahwa atasan tidak memberikan kepercayaan penuh kepada bawahan sehingga bawahan menjadi apatis dalam melaksanakan pekerjaan mereka sehari-hari. Ide atau gagasan yang mereka sampaikan umumnya tidak ditanggapi oleh atasan. Hal ini membuat kendala atau hambatan kelancaran pekerjaan terus berlangsung. Para bawahan sering tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, hal ini sering menimbulkan efek yang bersinggungan dengan kepentingan karyawan. Selain itu bawahan tidak diberi kesempatan mendapatkan tambahan pengetahuan atau keterampilan guna meningkatkan kualitas kerja mereka.
Sementara itu, dari sisi pengguna perpustakaan penelitian ini menemukan adanya indikasi ketidakpuasan terhadap pelayanan perpustakaan. Hal tesebut disebabkan ketiadaan orientasi pemakai (user oriented) dan budaya layanan. Motivasi yang merupakan salah satu dimensi budaya layanan tidak dirniliki oleh petugas layanan pada umumnya. Dimulai dari ketidaksenangan akan pekerjaan mereka sehari-hari, ketidakdisiplinan mereka untuk dating dan pulang tepat waktu sampai ketidakpuasan dan ketidakadilan atas imbalan yang mereka dapatkan. Hampir semua para pengguna jasa mendatakan bahwa para petugas di bidang pelayanan hanya melaksanakan tugas sesuai job deskripsinya tanpa ada upaya untuk memberikan pelayanan lebih dalam memahami apa kebutuhan yang mereka inginkan. Selain itu, mereka juga melihat bahwa peraturan atau prosedur yang diterapkan di jasa perpustakaan masih berbelit-belit dan menggunakan jalur birokrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Isnaini
"Penelitian ini membahas tentang komunikasi organisasi, kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan organisasi dapat hidup, sukses dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan yang baik bagi pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada komunikasi organisasi, dimana dengan komunikasi yang baik menjadikan kinerja perpustakaan menjadi lebih baik. Pimpinan dengan seluruh anggota organisasi di harapkan dapat berkomunikasi secara terbuka, penuh kejujuran, dan keadilan. Disamping itu yang tidak kalah pentingya dalam suatu organisasi adalah budaya organisasi, dimana dengan komunikasi yang baik di harapkan membantu budaya kerja organisasi menjadi semakin baik. Metode dalam penelitian ini adalah bersipat deskriptif dengan pendekatan secara kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi.
This research is about the organizational communication. Communication is one of the factor that determine the successful, effectivity and enduring of the organizational. The objective of this research is to suggest good college library management especially for organizational communication which good communication makes better library performance. The leader and all the employees are expected to do open communication, full of honest and fairness. Besides that last but not least in an organization, organizational culture is also important, which by doing good communication the culture of working organization become better. The research is descriptive with qualitative approach, data collection was conducted by in-depth interviews, observation and documentation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28879
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Indira Heri S
Depok: Rajawali Pers, 2020
658.3 EKO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>