Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung K. Rahayu; Silverius Yoseph Soeharso; Aisyah
"Sebuah survei sebagaimana dikutip oleh salah satu perusahaan multi nasional di Indonesia, menyebutkan bahwa 60% dari generasi dewasa muda Indonesia melakukan turnover dalam kurun waktu tiga tahun bekerja. Perilaku turnover diawali dengan adanya intention yang menjadi turnover intention, hal penting sebagai prediktor yang kuat terhadap turnover. Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara psychological capital dan turnover intention. Dengan adanya pengetahuan, pendapat, dan pandangan individu, terhadap turnover intention dapat dipengaruhi oleh occupational future time perspective yang merupakan aspek gambaran subjektif individu, di mana hal ini dapat mempengaruhi pilihan dan tindakan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh psychological capital dan occupational future time perspective terhadap turnover intention pada karyawan dewasa muda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 146 responden, yaitu 48% laki-laki dan 52% perempuan. Analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada psychological capital dan occupational future time perspective secara bersama-sama terhadap turnover intention. Saran praktis bagi perusahaan-perusahaan, dapat lebih mengembangkan psychological capital karyawannya agar dapat memfasilitasi motivasi dan intensi tingkah laku untuk mencapai performance yang lebih baik yang akan berdampak baik pada perusahaan juga."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2016
150 MS 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kautsar
"ABSTRAK
Perubahan organisasi adalah hal yang pasti terjadi dalam dunia bisnis dan industri. Komitmen perubahan menjadi faktor penting untuk menentukan keberhasilan perubahan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari trait kepribadian opennes to experience, psychological empowerment dan psychological capital terhadap komitmen perubahan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 175 karyawan dari dua perusahaan konstruksi di Indonesia yang mengalami perubahan organisasi dalam satu tahun terakhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trait kepribadian opennes to experience, psychological empowerment dan psychological capital memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen perubahan. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memberikan pengaruh paling besar adalah psychological capital, jika dibandingkan dengan opennes to experience dan psychological empowerment.

ABSTRACT
Organizational change is always happen in the world of business and industry. Commitment to organizational change is an important factor for determining the success of a organizational change. This study was conducted to determine the effect of personality trait oppenes to experience, psychological empowerment and psychological capital on commitment in organizational change. Participants in this study were 175 employees from two construction companies in Indonesia undergoing organizational changes in the past year. The result of this study indicate that personality trait opennes to experience, psychological empowerment and psychological capital have a significant influence on commitment to organizational change. Moreover, the study also shows that psychological capital is the highest contributor to the commitment to change, when compare with opennes to experience and psychological empowerment.
"
2014
S54134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekotyas Elastrina A
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological capitaldan intention to leave pada perawat. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur psychological capital questioner (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dan pengukuran intention to leave menggunakan alat ukur anticipated turnover scale (Atwood, 1985). Partisipan berjumlah 187 orang perawat yang bekerja di rumah sakit umum swasta.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara psychological capital dan intention to leave pada perawat (r = -0,169; p = 0.010, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi psychological capital yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah intention to leave yang dimiliki. Berdasarkan hasil tersebut, psychological capital pada perawat perlu dikembangkan untuk menurunkan intention to leave sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.

This research was conducted to find the correlation between psychological capital; and intention to leave among nurses.Psychological capital was measured using a modification instrument named psychological capital questioner (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007 ) and intention to leave was measured using a modification instrument named anticipated turnover scale (Atwood, 1985). The participants of this research are 187 nurseswho are working in private hospital.
The main results of this research show that psychological capital has negative correlatio significantly with intention to leave (r = -0.169; p = 0.010, significant at L.o.S 0.05). That is, the higher psychological capital of one?s own, the lower showing intention to leave. Based on these results, psychological capital among nurse need to be developed to reduce intention to leave so they can give the best health service to the people."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Noor Yanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara perceived organizational support dan psychological capital pada karyawan PT. XYZ yang sedang melakukan perubahan organisasi. Partisipan penelitian adalah 135 karyawan PT. XYZ. Perceived organizational support diukur dengan Survey of Perceived Organizational Support yang dikembangkan Eisenberger, et. al. (1986). Psychological capital diukur dengan Psychological Capital Questionnaire yang dikembangkan Luthans, Youssef, dan Avolio (2007). Hasil menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara perceived organizational support dengan psychological capital (r=0,466, p<0,01). Hasil mengimplikasikan bahwa akan lebih baik bila PT. XYZ lebih memperhatikan kebijakan terkait sumber daya, kondisi pekerjaan, dan memberikan pelatihan untuk pekerjaan yang terkena dampak perubahan organisasi.

ABSTRACT
This study examined the relationship between perceived organizational support and psychological capital on PT. XYZ employees during organizational change. Participants were 135 PT. XYZ employees. Perceived organizational support was measured by Survey of Perceived Organizational Support developed by Eisenberger, et. al. (1986). Psychological capital was measured by Psychological Capital Questionnaire developed by Luthans, Youssef, and Avolio (2007). Result showed a significant positive relationship between perceived organizational support and psychological capital (r=0,466, p<0,01). Result implicates that it will be better if PT. XYZ pay more attention to their resources policy, job condition, and provide training for jobs affected by organizational change."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Setiawati Intan Savitri
"

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh jarak psikologis saat menulis naratif terhadap refleksi diri adaptif. Jika mekanisme menjaraki-diri yang menggunakan perspektif dan kata-ganti personal saat menulis dianggap memfasilitasi refleksi diri adaptif, apakah variasi penggunaan keduanya memiliki pengaruh adaptif yang berbeda-beda? Dilakukan 3 studi. Studi 1.a. (N= 428),dilakukan untuk membuktikan dugaan bahwa penggunaan perspektif (aktor vs pengamat) saat mengingat peristiwa negatif akan berbeda dalam refleksi diri adaptifnya. Didapatkan hasil studi 1.a. hanya dapat membedakan mekanisme menjaraki-diri, tetapi tidak pada reaktivitas emosi, penghindaran, bercerita berulang dan pemaknaan kembali. Sedangkan Studi 1.b.(N=428) berhasil membuktikan penggunaan kata ganti persona pertama berbeda secara signifikan dengan kata ganti nama diri dalam hal menjaraki-diri, reaktivitas emosi, bercerita berulang, pemaknaan kembali kecuali penghindaran, ketika refleksi diri dilakukan dengan cara menulis. Studi 2 (N = 496) dilakukan untuk membuktikan bahwa terdapat variasi penggunaan perspektif (aktor vs pengamat) dengan kata-ganti personal (pertama vs nama-diri) pada menulis refleksi diri, studi membuktikan bahwa terdapat perbedaan refleksi diri adaptif pada efek utama maupun interaksi pada penggunaan perspektif dan kata ganti personal. Studi 3 (N=92) dilakukan untuk menjawab dugaan bahwa terdapat perbedaan pengaruh variasi jarak psikologis terhadap refleksi diri adaptif pada metode menulis ekspresif, menulis dengan menjaraki-diri dengan kelompok kontrol. Ditemukan terdapat perbedaan pengaruh variasi jarak psikologis pada penggunaan kata ganti personal dan perspektif dalam menulis naratif. Diskusi dan pembahasan dilakukan dengan mempertimbangkan teori level pemaknaan yang dikaitkan dengan jarak psikologis.


Self-distancing mechanism is being mentally distant from recalled negative experience. If the self-distancing mechanism using personal pronouns and perspective considered to facilitate adaptive reflection, do the variation of both methods have different adaptive influences? Study 1.a. (N=428), is conducted to prove whether the use of perspectives (actor and observer) when recalling negative memory has different influence in the adaptive self-reflection. Study 1.a. found that the use of perspective only distinguishes mechanism of self-distancing, but does not distinguish emotional reactivity, avoidance, recounting and reconstruing. Study 1.b. (N=428) found that the use of first personal pronouns has differ significantly from the use of third personal pronouns, i.e. name, in the term of self-distancing, emotional reactivity, recounting, reconstruing but not for avoidance when writing self reflection. Study 2 (N= 496) has been conducted to prove that there are variation in the use of perspectives (actor v.s. observer) with the use of personal pronoun (first person v.s one’s name). The study proved that there are difference in adaptive self reflections on the main effect as well as on the interaction effect of the use of perspective and personal pronouns. Study 3 (N=92) has been conducted to answer the question whether there are different influences on the variation of psychological distance toward adaptive self reflection, between expressive writing methods, writing with self-distancing and  control group. Study found that there are different influences of psychological distance on the use of personal pronoun dan perspective in writing narrative. Discussions considered of the construal level theory of psychological distance.

"
2019
D2665
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swastika Pranasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap repurchase intention pada konsumen belanja online. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah berbelanja online, dengan jumlah 289 partisipan. Perceived ease of use dan repurchase intention diukur dengan menggunakan alat ukur Perceived Ease of Use dan alat ukur Repurchase Intention yang dikonstruksi oleh Chiu, Chang, Cheng, dan Fang (2008).
Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention. Dengan demikian, penting bagi penjual produk atau jasa secara online untuk mengembangkan situs atau aplikasi belanja online yang dapat dengan mudah digunakan oleh konsumen belanja online.

This research aimed to find the influence of perceived ease of use on repurchase intention among online shopping consumer. Participants of this research were undergraduate students who have online shopping experience, with the amounts of 289 participants. Perceived ease of use and repurchase intention were measured using Perceived Ease of Use and Repurchase Intention measurement items made by Chiu, Chang, Chen, dan Fang (2008).
The main result of this research showed that perceived ease of use has significant impact on repurchase intention among online shopping consumer. Therefore, it is important for online retailers to develop their site or application which can be easily used by online shopping consumer.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Riana
"Hubungan Career Functions dan Psychosocial Functions terhadap Motivasi Karier KaryawanPenelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan career functions dan psychosocial functions terhadap motivasi karier karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Career Motivation yang dikembangkan oleh London 1993 dan Noe et al. 1990 untuk mengukur motivasi karier karyawan dan Mentoring Functions Scale Noe, 1988 untuk mengukur career functions dan psychosocial functions. Penelitian ini dilakukan pada 145 responden yang pernah terlibat dalam kegiatan mentoring di perusahaan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa career functions r = 0,57, p < 0,01 dan psychosocial functions r = 0,51, p < 0,01 memiliki hubungan positif terhadap motivasi karier karyawan. Hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi perusahaan untuk meningkatkan pemahaman mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan motivasi karier karyawan selama bekerja. Selain itu, dapat meningkatkan pemahaman bagi karyawan terkait pentingnya kegiatan mentoring yang diberikan oleh perusahaan. Kata Kunci:Mentoring, career functions, psychosocial functions, motivasi karier
Name Yusi RianaStudy Program Psychology, Bachelor ProgramTittle The Relationship between Career Functions and Psychosocial Functions on the Employee 39 s Career MotivationThe aim of this research is to examine the relationship of career functions and psychosocial functions on employee rsquo s career motivation. This is a quantitative study using Career Motivation developed by London 1993 and Noe et al. 1990 to measure employee rsquo s career motivation and Mentoring Functions Scale Noe, 1988 to measure career functions and psychosocial functions. This research was conducted on 145 respondents that had been involved in mentoring activities at a company. Results indicated that both career functions r 0,57, p 0,01 and psychosocial functions r 0,51, p 0,01 were positively related to employee rsquo s career motivation. Results of this study could contribute to company to increase understanding about the things that can increase employee rsquo s career motivation. In addition, this study also could contribute for employee to increase understanding about the importance of mentoring that provided by the company. Keywords Mentoring, career functions, psychosocial functions, career motivation"
2016
S66206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintya Puspitarini
"Komitmen organisasi terus mendapat perhatian yang besar baik dari pihak ilmuwan maupun praktisi. Alasan utama dari perhatian yang begitu besar adalah karena komitmen organisasi dipersepsi sebagai sikap yang dapat memprediksi turnover secara lebih baik dari sikap kerja lainnya, seperti job satisfaction (Cohen, 1992). Peneliti menduga komitmen organisasi memiliki korelasi dengan mentoring atasan, terutama spesifik pada Generasi Y. Generasi Y memiliki karakteristik khusus yang mungkin dapat memengaruhi persepsi mentoring atasan, seperti menyukai pengembangan karir yang cepat (D`Netto dan Ahmed, 2012). Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara mentoring atasan dan komitmen organisasi pada dimensi afektif dan normatif, namun tidak pada dimensi kontinuan.

Organizational commitment is getting huge attention both from researcher and practitioner. The major reason is because it can predict turnover better than other work attitudes, such as job satisfaction (Cohen, 1992). Researcher assume organizational commitment has a positive and significant correlation with supervisory mentoring, specifically to Generation Y population. Generation Y`s characteristic, such as value career development (D`Netto dan Ahmed, 2012), could enhance the importance of supervisory mentoring in Generation Y. This study revealed there is a positive and significant correlation between supervisory mentoring and organizational commitment, on affective and normative commitment, but not on continuance commitment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ros Santi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi pemenuhan kebutuhan dasar psikologis terhadap hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan keterlibatan belajar mahasiswa. Jawaban dari hasil penelitian ini penting untuk dapat meningkatkan kualitas keterlibatan belajar, yang mampu menjadi intervensi awal dalam menekan angka putus kuliah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, dengan partisipan sebanyak 736 mahasiswa tingkat satu. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Engagement Learning Index untuk mengukur keterlibatan belajar, Personal Meaning Profile untuk mengukur persepsi dukungan makna belajar mahasiswa dari dosen dan Basic Psychological Needs Scale untuk mengukur pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Data yang terhimpun dianalisis menggunakan regresi mediasi Hayess.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan psikologis secara signifikan memediasi secara parsial terhadap hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan keterlibatan belajar mahasiswa. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dukungan makna belajar dari dosen berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar psikologis untuk meningkatkan kualitas keterlibatan belajar mahasiswa.

The study aimed to answer, 'Is the fulfillment of basic psychological needs can be mediator between teacher's meaning support in learning and student engagement'. The answer of this research is important to improve the quality of student engagement, that can be the first intervention in reducing the drop out rate.
This is quantative reasearch with self report quesionnaire. 736 participans on first rate student. The measuring instruments are Engagement Learning Index to measure student engagement, Personal Meaning Profile to measure the perception teacher's meaning support in learning and Basic Psychological Needs Scale to measure the fulfillment of basic psychological needs. The collected data were analyzed using Hayess mediation regression.
The result of this research revealed that fulfillment of psychological needs significantly became a partial mediator between the perception teacher's meaning support in learning and Student Engagement. Finding from this study show that teachers have an important role in meeting basic psychological needs, to improve the quality of student engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>