Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aloysius Prabaniardi Istianto Haryono
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana desain aksesoris handle chromed illumination berdasarkan kebutuhan atau permintan pelanggan serta mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan oleh Garvin yaitu dimensi Performance, Features, Reliability, Conformance, Durability, Service ability, Aesthetics, Perceived Quality. Kemudian didapatkan prioritas mengenai desain aksesoris dengan metode Potential Gain in Customer Value (PGCV) dan Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan penelitian ini, responden menilai bahwa m ada empat variable yang menjadi prioritas pengembang aksesoris tersebut, yaitu: Daya tahan mekanis aksesoris untuk fungsi buka-tutup pintu, kualitas lapisan chrome aksesoris yang tidak menguning selama masa garansi, kondisi fungsi nyala lampu pada saat mobil diterima, kualitas lapisan chrome pada aksesoris untuk bertahan terhadap terjadinya pengelupasan.

ABSTRACT
The study was conducted to determine how to design accessories handle chromed illumination, or the request is based on the needs of customers and identify the variables that are used by Garvin is the dimension Performance, Features, Reliability, Conformance, Durability, service ability, Aesthetics, Perceived Quality. Then get priority on the design of accessories with the method of Potential Gain in Customer Value (PGCV) and the Importance Performance Analysis (IPA). Based on this study, respondents considered that there are several variables that need attention, and from the results of this study suggest there are four variables that should be a priority of the developer accessories."
2012
S70139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Ananto Hutomo Putro
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh brand personality terhadap trust, attachment dan commitment to the brand. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada 150 responden yang merupakan pengguna mobil Toyota Kijang yang menggunakan Toyota Avanza minimal 3 tahun. Metode analisis data menggunakan uji instrument dengan metode uji validitas dan reliabilitas menggunakan factor analysis dari software SPSS dan kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan structural equation model yang diolah menggunakan LISREL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa brand personality memiliki pengaruh terhadap kepercayaan dan juga attachement dari para pengguna Toyota Avanza. Dimensi dari Brand Personality yang mengukur brand Toyota Avanza pun adalah dimensi-dimensi yang bersifat baik, antara lain, friendly, creative, charming, original, elegant, dan conscientious. Sedangkan untuk bisa berkomitmen, dibutuhkan tingkat kepercayaan yang baik dari para penggunanya. Dengan tingkat kepercayaan yang baik, maka bisa menimbulkan attachement dengan brand Toyota Avanza itu sendiri. Keterikatan yang baik sendiri juga akan mempengaruhi komitmen dari para pengguna Toyota Avanza.. Untuk dapat terus meneruskan penjualan yang bagus, produsen Toyota Avanza harus terus meningkatkan awareness dari Brand Personality yang dimiliki Toyota Avanza, karena Brand Personality dari Toyota Avanza dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan juga keterikatan dari para penggunanya. Trust, menjadi faktor yang sangat kunci bagi produsen Toyota Avanza, dimana trust dapat menciptakan suatu keterikatan, dan dengan keterikatan yang baik maka akan terbentuk suatu komitmen. Untuk menciptakan suatu keterikatan antara pengguna dengan brand Toyota Avanza dibutuhkan pengalaman dan juga kepercayaan. Oleh karena itu produsen Toyota Avanza harus meningkatkan pelayanan dan juga terus memberikan gambaran tentang hal-hal yang bisa membuat para penggunanya agar terus percaya dengan brand ini.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh brand personality terhadap trust, attachment dan commitment to the brand. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada 150 responden yang merupakan pengguna mobil Toyota Avanza yang menggunakan Toyota Avanza minimal 3 tahun. Metode analisis data menggunakan uji instrument dengan metode uji validitas dan reliabilitas menggunakan factor analysis dari software SPSS dan kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan structural equation model yang diolah menggunakan LISREL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa brand personality memiliki pengaruh terhadap kepercayaan dan juga attachement dari para pengguna Toyota Avanza. Dimensi dari Brand Personality yang mengukur brand Toyota Avanza pun adalah dimensi-dimensi yang bersifat baik, antara lain, friendly, creative, charming, original, elegant, dan conscientious. Sedangkan untuk bisa berkomitmen, dibutuhkan tingkat kepercayaan yang baik dari para penggunanya. Dengan tingkat kepercayaan yang baik, maka bisa menimbulkan attachement dengan brand Toyota Avanza itu sendiri. Keterikatan yang baik sendiri juga akan mempengaruhi komitmen dari para pengguna Toyota Avanza.. Untuk dapat terus meneruskan penjualan yang bagus, produsen Toyota Avanza harus terus meningkatkan awareness dari Brand Personality yang dimiliki Toyota Avanza, karena Brand Personality dari Toyota Avanza dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan juga keterikatan dari para penggunanya. Trust, menjadi faktor yang sangat kunci bagi produsen Toyota Avanza, dimana trust dapat menciptakan suatu keterikatan, dan dengan keterikatan yang baik maka akan terbentuk suatu komitmen. Untuk menciptakan suatu keterikatan antara pengguna dengan brand Toyota Avanza dibutuhkan pengalaman dan juga kepercayaan. Oleh karena itu produsen Toyota Avanza harus meningkatkan pelayanan dan juga terus memberikan gambaran tentang hal-hal yang bisa membuat para penggunanya agar terus percaya dengan brand ini.

This study was conducted to analyze the influence of brand personality on trust, attachment and commitment to the brand. Data were collected and spread obtained through questionnaires directly to the 150 respondents who are users who use a car Toyota Avanza at least 3 years. Methods of data analysis using a test instrument with validity and reliability of test methods using factor analysis from SPSS software and testing hypotheses using structural equation model that is processed using the LISREL
The results showed that brand personality has an influence on the trust and attachement of the users Toyota Avanza. Dimensions of Brand Personality that measure the brand Toyota personality of Toyota Avanza are dimensions that are positives, such as, friendly, creative, charming, original, elegant, and conscientious. While to be able to commit, it takes a good level of trust of its users. With a good level of trust, it can cause an attachement with Toyota Avanza brand itself. Good attachment itself will also affect the commitment of the users Toyota Avanza. To continue to a good sales result, Toyota Avanza manufacturers must continue to increase their awareness of Brand Personality, because of Toyota Avanza Brand Personality can influence the level of satisfaction and engagement of its users. Trust, is a key factor for manufacturers of Toyota Avanza, which trusts can create an attachment, and the good attachment will form a commitment. To create an attachment between users with brand Toyota Avanza needed an experience and trust. Therefore Toyota Avanza manufacturers must continue to improve their service and also give an idea of ??the things that can make users to continue to believe in this brand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Raharjo
"Introducing new products are the center of attention in most company because of their contribution to the survival and prosperity of the enterprise. New products, when matched to customer needs, offer opportunities for a firm to strengthen its position in existing product-markets and move into new ones.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) have launched Toyota Avanz to enter 4x2 Low segment. As a new entrant in a big and growing market in the future, Toyota Avanza has to face a reaction from existing competitors such as Mitsubishi, Daihatsu and Suzuki. To counter the competitive move from competitors, TAM has a competitive strategy for Toyota Avanza. The main problem is (I) what is the strong and weakness point of Toyota Avanza as a product and (2) how effective is the launching strategy of Toyota Avanza.
This thesis uses the concept of strategy at broadest level (cost-leadership, differentiation and focus) which can be used singly or in combination. These three strategic approaches will cope the five competitive forces. Toyota Avanza's launching strategy will be evaluated by Analytical Hierarchy Process (AHP) approach.
There are some inventions in this study. First, as a product, Toyota Avanza have a competitive advantages compare with its competitors in exterior and interior design, engine performance and handling. Second, cost-leadership strategy in the main priority in evaluation of Toyota Avanza's launching strategy. This is not the only strategy, TAM combine with differentiation strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanya Astriani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Wicaksono
"Penerapan kemasan returnable untuk ekspor oleh PT. TMMIN menjadi salah satu contoh efektif untuk mengurangi dampak limbah kemasan terhadap lingkungan. Dalam sistem returnable rack Toyota, kompleksitas terjadi karena kemasan produk melalui rantai proses dan leadtime yang panjang, melibatkan banyak pihak dan unit proses yang berbeda-beda, di mana setiap unit proses memiliki persyaratan tertentu. Hal ini mengindikasikan perlunya proses desain returnable rack dengan mempertimbangkan kebutuhan dari tahapan-tahapan yang dilalui di dalam rantai kemasan.
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan desain returnable rack A9 di PT. TMMIN. Metode yang digunakan adalah pendekatan sosioteknis dengan Macroergonomics Analysis & Design yang dipadukan dengan simulasi Finite Element Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan utama desain adalah ketahanan dari deformasi. Penelitian menghasilkan desain returnable rack yang lebih optimal dari segi ketahanan dan penggunaan material. Selain itu, metode simulasi yang dihasilkan dapat menjadi standar untuk pengembangan desain returnable rack ke depannya.

Application of returnable packaging for exporting duty by PT. TMMIN is one of the most effective way to reduce the impact of packaging waste to the environment. In Toyota's returnable packaging system, complexity exists because packaging passes through long process chain and leadtime, involving many entities and different processes, where each of them have diffferent needs and requirements. This fact indicates the necessity of returnable packaging design which considers the needs of every process passed during the packaging chain.
This research's objective is to identify improvement opportunity of returnable rack type A9 in PT. TMMIN. The methods used are Macroergonomics Analysis & Design combined with Finite Element Analysis.
The study revealed that the main necessity of the design is ressistance of returnable packaging to deformation. This study yields the optimized returnable rack design with respect of reliability and material usage. Moreover, the simulation method can be used as a standard for further application of returnable rack design improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Bairuni
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang body protector yang berfungsi untuk menurunkan defect pada proses pengiriman self-drive di PT Astra International TBK ? Toyota Sales Operation atau dikenal dengan AUTO2000. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya defect pada proses pengiriman mobil baru dengan self-drive dan perlunya sebuah perusahaan otomotif untuk menjamin proses pengiriman mobil baru. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Value Engineering dalam New Product Development. Hasil penelitian ini berupa suatu rancangan body protector yang dapat menurunkan defect pada proses pengiriman self-drive.

The purpose of this research is designing a body protector to decrease the defect while self-drive delivery process in PT Astra International TBK - Toyota Sales Operation which is known as AUTO2000. The background of this research is due to a high number of defects during the self-drive delivery process and the necessity to guarantee a high-quality new car delivery process. In this research, the method is Value Engineering in New Product. The result of this research is a design of body protector which has a function to decrease the self-drive delivery process defects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Dammi Islamianto
"Ketatnya persaingan dunia otomotif di Indonesia, memaksa para produsen untuk mengeluarkan inovasi produknya. Dalam persaingan tersebut, ternyata mobil LMPV tetap menjadi kategori mobil yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Fenomena ini ternyata membuat para produsen di bidang otomotif mengambil spekulasi untuk terjun ke dalam persaingan mobil kelas LMPV tersebut. Toyota merupakan pionir mobil di kelas LMPV dengan produknya Toyota Avanza. Walaupun kini Toyota Avanza memiliki banyak kompetitor di kelasnya, angka penjualan produk ini masih menduduki posisi teratas. Alasan Toyota Avanza menduduki posisi teratas karena memperhatikan elemen-elemen marketing mix seperti produk, harga, tempat/keterjangkauan, dan promosi. Keempat elemen marketing mix tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

The tight competition of automotive market in Indonesia forces the producexrs to create innovation in their product. In that competition, LMVP cars are still the most attractive cars for Indonesian society. This phenomena pushes the car producers to start entering the LMVP class. Toyota is the pioneer in the LMVP class with the Toyota Avanza. Although now Avanza has a lot of competition they are still on top above than the other competitors. The reason why Avanza is on top because it takes into consideration elements of mix marketing such as product, price, place and promotion. Those four elements can influence the decision making of consumers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Gurmilang
"Pengambilan kcputusan high involvemenf dilakukan dengan evaluasi mendalam terhadap barang-barang yang bersifat risiko tinggi sepeni mobil, rumah, asuransi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Di tahun 2004, Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Avanza. Sebelurn peluncuran resmi, Toyota Astra Motor melakukan kampanye Word Of Mouth Toyota Avanza di intaemet. Hasilnya adalah penjualan Toyota Avanza yang fantastis. Hal ini menarik karena terjadi penngambilan keputusan high invofvemenr berdasarkan word of mouth. Untuk Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahuiseberapa besar hubungan word of mouth dengan keputusau membeli.
Metode: Disain studi yang digunakan adalah desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Jakarta, periode bulan Mei 2009. Responden adalah individu yang melihat informasi word of mouth Toyota Avanza di internet sebelum peluncuran resmi. Pcngumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Variabcl yang diteliti adalah WOM dan pengambilan keputusan.
Hasil: Jumlah responden adalah 45 responden. Niiai lebih yang diberikan Toyota Avanza memotivasi responden yang membicarakannya. Intemet merupakan media yang efektif untuk kampanye word of mouth. Blog, situs, chat-room tnerupakan aplikasi internet yang digunakan untuk word of mouth. Merck yang sudah sangat dikenal akan menguatkan kredibililas word of mouth. Jaringan sosial berfungsi sebagai jcmbatan peuerus informasi antar masing-masing kelompok. Ada kcbutuhan untuk memiliki mobil dengan harga teljangkau, suku cadang, ekonomis, luas dan lega, bentuk menarik dan berkelas, serta harga jual kembali yang tinggi. Ada hubungan yang cukup kuat antara word of mouth dengan pengarnbilan keputusan pembelian Toyota Avanza.
Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan word of mouth dengan keputusan pembelian. Sebaiknya produsen merespon ccpat tcrhadap word of mouth dan mcngcmbangkan komunitas sebagai jaringan sosial.

High involvement decision making is conduct with deep evaluation for high risk product such as car, house, insurance, education, health, etc. In 2004, Toyota Astra Motor launched Toyota Avanza. Before official launching, Toyota Astra Motor was launched a word of mouth campaign about Toyota Avanza in the intemet. The result was a fantastic selling of Toyota Avanza. This is become interesting because a high involvemen decision making based on word of mouth. Therefore this study aim for to understand how much relationship between word 'of mouth and decision making.
Method: The study design are cross-sectional design. The study done in Jakarta, May 2009 period. Responden are individual who saw information word of Mouth about Toyota Avanza in the internet before official launching. Data collecion was conducted with questionnarc. Variable are WOM and decision making.
Results: Number of respondent are 45 respondent. Value added that Toyota Avanza offer give responden a motivation to discuss it. Internet are the effective media for word of mouth campaign. Blog, sites, chat~room are internet application for word of mouth. Respectable brand will enchanced word of mouth credibility. Social network ftmction as infomation bridge between groups. There is a need for a car that posses affordable price and sparc parts, economy, wide and spacious, stylish shape and high resale value. There is a sufficient relationship between word of mouth and decision making for Toyota Avanza.
Conclusion and Suggestion: There is a relationship between word of mouth and decision making. Produsen must make a quick respond for word of mouth and developing community as social network.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Ardi Ramdani
"Berdasarkan standar prevalensi stunting yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sebesar 20%,
tingkat prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, pada tahun
2018 pemerintah menetapkan 100 kabupaten prioritas penurunan angka stunting.
Penentuan 100 kabupaten tersebut hanya didasarkan pada kriteria jumlah dan prevalensi
balita stunting yang dibobot dengan tingkat kemiskinan provinsi (desa-kota). Akibatnya,
akan tidak efektif apabila pemerintah memberikan alokasi APBN, APBD, dan perhatian
yang merata pada 100 daerah prioritas tanpa melihat kondisi pada masing-masing
kabupaten untuk indikator yang lain. Dengan demikian, diperlukan analisis
pengelompokan 100 kabupaten prioritas intervensi stunting pada tahun 2018 berdasarkan
pada indikator-indikator yang telah ditetapkan oleh Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan untuk melihat kondisi keparahan stunting. Analisis
pengelompokan ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dalam penentuan
kelompok kabupaten prioritas dan diharapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan
yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok. Banyaknya observasi yang
digunakan adalah 100 kabupaten prioritas intervensi stunting tahun 2018 dengan terdapat
delapan variabel numerik dan enam variabel kategorik. Adapun metode yang digunakan
adalah metode Partitioning Around Medoids (PAM) dengan menggunakan Gower
distance yang mampu menangani pengelompokan pada tipe data campuran. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuk lima kelompok kabupaten yang memiliki
karakteristik masing-masing. Diperoleh bahwa Cluster 5 memiliki kondisi yang relatif
paling buruk di antara cluster lainnya untuk setiap indikator, sehingga sebaiknya menjadi
kelompok kabupaten prioritas pertama dalam penanganan kasus stunting. Cluster yang
menjadi prioritas kedua adalah cluster 4, prioritas ketiga adalah cluster 2, dan prioritas
keempat adalah cluster 3. Cluster 1 memiliki kondisi yang relatif paling baik di antara
cluster lainnya, sehingga menjadi prioritas terakhir. Kabupaten-kabupaten yang berasal
dari Provinsi Papua dan Provinsi NTT secara garis besar merupakan kabupatenkabupaten
yang memiliki kondisi keparahan stunting yang buruk, dengan mayoritas
merupakan anggota cluster 2, cluster 4, dan cluster 5. Secara umum untuk lebih
meningkatkan upaya penurunan angka stunting pada 100 kabupaten prioritas, pemerintah
perlu mengoptimalkan upaya penurunan angka kemiskinan, meningkatkan proporsi
penduduk dengan perilaku BAB di jamban, meningkatkan akses masyarakat terhadap air
bersih dan akses masyarakat terhadap sanitasi yang baik, meningkatkan jumlah posyandu
per desa, dan meningkatkan ketersediaan jumlah dokter pada masing-masing kabupaten

Based on the stunting prevalence standard set by WHO, which is 20%, the stunting
prevalence rate in Indonesia is still quite high. Therefore, in 2018 the government set 100
priority districts to reduce stunting rates. The determination of the 100 regencies only
based on the criteria of the number and prevalence of stunted children weighted by the
provincial (rural-urban) poverty rate. As a result, it will be ineffective if the government
allocates the state budget, regional budget, and equal attention to 100 priority areas
without looking at each district’s conditions for other indicators. Therefore, an analysis
of the 100 priority districts for stunting intervention needed in 2018 based on indicators
established by the National Team for the Acceleration of Poverty Reduction to see the
condition of the severity of stunting. This grouping analysis expected to use as a reference
for the government in determining priority district groups and expected the government
to take appropriate policies by each group’s conditions. The number of observations used
was 100 priority districts for stunting intervention in 2018 with eight numerical variables
and six categorical variables. The method used is the Partitioning Around Medoids (PAM)
method using a Gower distance that believed to handle grouping on mixed data types.
The results of this study indicate that five district groups formed that have their respective
characteristics. It found that cluster 5 had the relatively worst condition among the other
clusters for each indicator, so it should be the priority group in handling stunting cases.
The second priority cluster is cluster 4, the third priority is cluster 2, and the fourth priority
is cluster 3. Cluster 1 has the relatively best condition among other clusters, so it becomes
the last priority. Districts originating from Papua Province and East Nusa Tenggara
Province are generally districts that have reduced stunting severity, with the majority
being members of cluster 2, cluster 4, and cluster 5. In general, to further increase efforts
to reduce stunting rates at 100 priority districts, the government needs to optimize efforts
to reduce poverty, increase the proportion of the population with defecation behavior in
latrines, increase community access to clean water and community access to proper
sanitation, increase the number of posyandu per village, and increase the availability of
doctors in each district
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>