Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42037 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Praya Arie Indrayana
"Tingkat pemahaman yang berbeda terhadap tujuan organisasi dan perasaan ketidakyakinan akan kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi dinyatakan oleh Locke dan Latham 2002 sebagai kondisi menurunnya goal commitment. Permasalahan ini dialami oleh Lembaga Advokasi Hak Anak LAHA , satu lembaga swadaya masyarakat di Kota Bandung yang memberikan layanan bantuan hukum bagi anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini merupakan pre post test one group design. Untuk meningkatkan goal commitment staf LAHA, peneliti mengembangkan intervensi memfasilitasi partisipasi aktif seluruh staf LAHA untuk mengkaji kembali tujuan organisasi dalam satu pertemuan puncak appreciative inquiry AI . Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan goal commitment staf LAHA yang signifikan setelah mengikuti pertemuan puncak AI. Hasil wawancara terhadap staf LAHA satu minggu setelah pertemuan puncak AI berhasil mengidentifikasi beberapa perubahan perilaku terkait goal commitment, yaitu: 1 tujuan organisasi yang dihasilkan dalam pertemuan puncak AI menjadi isu pembicaraan sehari-hari di antara staf; 2 aktivitas belajar mandiri mulai berkembang; 3 staf mulai mengambil tanggung jawab personal untuk menjalankan hasil pertemuan puncak AI; dan 4 terbangunnya suasana saling memotivasi di antara staf untuk bekerja lebih bersemangat.Tingkat pemahaman yang berbeda terhadap tujuan organisasi dan perasaan ketidakyakinan akan kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi dinyatakan oleh Locke dan Latham 2002 sebagai kondisi menurunnya goal commitment. Permasalahan ini dialami oleh Lembaga Advokasi Hak Anak LAHA , satu lembaga swadaya masyarakat di Kota Bandung yang memberikan layanan bantuan hukum bagi anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini merupakan pre post test one group design. Untuk meningkatkan goal commitment staf LAHA, peneliti mengembangkan intervensi memfasilitasi partisipasi aktif seluruh staf LAHA untuk mengkaji kembali tujuan organisasi dalam satu pertemuan puncak appreciative inquiry AI . Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan goal commitment staf LAHA yang signifikan setelah mengikuti pertemuan puncak AI. Hasil wawancara terhadap staf LAHA satu minggu setelah pertemuan puncak AI berhasil mengidentifikasi beberapa perubahan perilaku terkait goal commitment, yaitu: 1 tujuan organisasi yang dihasilkan dalam pertemuan puncak AI menjadi isu pembicaraan sehari-hari di antara staf; 2 aktivitas belajar mandiri mulai berkembang; 3 staf mulai mengambil tanggung jawab personal untuk menjalankan hasil pertemuan puncak AI; dan 4 terbangunnya suasana saling memotivasi di antara staf untuk bekerja lebih bersemangat.

Different levels of understanding about organizational goals and an uncertainty feelings about the ability to achieve organizational goals indicated the decreases of staff rsquo s goal commitment Locke Latham, 2002 . These problems is experienced by Lembaga Advokasi Hak Anak, a non government organization in Bandung City which provide legal aid services for children rsquo s conflict with the law. This research is pre post test one group design. To improve staff rsquo s goal commitment, the researcher conduct intervention to facilitate active participation of all staffs to review organizational rsquo s goals by conducting AI summit. The results of statistical tests indicate significant increase of staff rsquo s goal commitment after participating at the AI summit. Interviews with LAHA staffs one week after the AI summit identified several change of behaviors related to goal commitment, which are 1 the organizational goals generated in the AI summit became an issue of day to day conversation among staff 2 self learning activities among staff began to develop 3 staff began to take personal responsibility to implement the action plan and 4 an atmosphere of mutual motivation among staff to work more excited."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiem, Darlene Van
"Appreciative inquiry (AI) is a form of organizational analysis and development based on understanding what currently works well and then building on strengths to make an even better organization. This Infoline describes principles of AI, including using positive language and storytelling to cause change; the 4-D model of discovery, dream, design, and destiny; and the HPI-AI model, which enables workplace learning and performance professionals to apply AI in the context of performance. The issue also provides general tips for using AI, a sample appreciative interview, and other helpful tools and information."
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2006
e20441241
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Ayah mempunyai peranan yang penting dan strategis yang menentukan keberhasilan ibu dalam proses menyusui. Ayah bisa menjadi pihak yang mendukung keberhasilan ibu menyusui atau justru malah menjadi faktor yang menghambat dan mencegah pemberian ASI. Dukungan emosional yang diberikan oleh ayah dapat secara langsung mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ayah tentang ASI dan menyusui serta meningkatkan perilaku ayah dalam memberikan dukungan emosional kepada pasangannya yang sedang dalam periode menyusui Desain penelitian menggunakan one group pre test ndash post test.
Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa setelah mengikuti workshop Appreciative Inquiry subyek penelitian lebih meningkat pengetahuannya tentang ASI dan menyusui. Meskipun pengetahuan subyek penelitian lebih meningkat namun hasil analisis statistik menunjukan tidak ada pengaruh workshop Appreciative Inquiry terhadap peningkatan skor dukungan emosional subyek penelitian kepada pasangannya yang menyusui.

Fathers play an important and strategic role in determining the success of the mothers in the breastfeeding process. The father can be the one who supports breastfeeding mothers or even becomes the factors that inhibits and prevents breastfeeding process. Emotional support given by the father can be directly influence the mother s decision to breastfeed. This study aims to increase the father s knowledge and awareness about breastmilk and breastfeeding and to enhance the father s behavior in providing emotional support for breasfeeding mothers. The research design uses one group pre test post test.
Based on the post test result the finding shows that the score of knowledge about breastmilk and breastfeeding is increased after the participants attending the Appreciative Inquiry workshop. Although the knowledge of the participant is increased the post test result indicates that there is no significant difference in providing emotional support after the participants attending the Appreciative Inquiry workshop.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrina Ratri Paramita
"Gallupe dan Baron (2010) menyatakan bahwa moralitas seseorang memiliki peran dalam memprediksi terjadinya penyimpangan tingkah laku yang mengarah pada kriminalitas. Hal serupa juga dikemukakan oleh Bandura (2004) melalui teori pelepasan moral (moral disengagement) dalam fenomena radikalisme dan terorisme yang dapat dijelaskan sebagai rekonstruksi kognitif terhadap tingkah laku destruktif menjadi tingkah laku yang memiliki tujuan moral tinggi. Meskipun demikian, pelepasan moral dapat dicegah dengan memunculkan aspek-aspek kemanusiaan pada diri seseorang melalui penanaman nilai-nilai positif yang dapat membantu meningkatkan moral judgment seseorang. Meskipun demikian, remaja belum menjadi fokus dari program kontra radikalisasi di Indonesia, sehingga dirasa perlu ada program khusus bagi remaja sebagai kelompok yang rentan dipengaruhi oleh paham radikal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan moral judgment remaja yang terkait dengan keberagaman dengan menerapkan teknik Appreciative Inquiry (Cooperrider, Whitney, & Stavros, 2003) terhadap siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah Jakarta. Melalui penerapan teknik tersebut, diperoleh peningkatan moral judgment remaja yang signifikan secara statistik dengan peningkatan rata-rata nilai sebesar 29.5% (t = -2.209, df = 23, p = .037).

Gallupe and Baron (2010) proposed that morality has a role in predicting deviation in one?s behavior leads to crime. Bandura (2004) also proposed the similar idea regarding radicalism and terrorism issues, stated that individuals experienced moral disengagement caused by cognitive reconstruction towards destructive behavior, resulting it to appear as a high morality behavior. Moral disengagement can be prevented by bringing up humanity aspects from one self through teaching positive values to develop moral judgment. Nevertheless, Indonesian adolescents? are not yet the focus for counter-radicalisation program held by the government, making it necessary to develop a program special for adolescents as a group vulnerable to radicalism. This research focus on enhancing adolescents? moral judgment regarding diversity, and appreciative Inquiry technique (Cooperrider, Whitney, & Stavros, 2003) is being used for this intervention technique targeting public high school students in Jakarta area. The application of this technique resulting in the statistically significant enhancement of adolescents? moral judgment with the average increased score 29.5% (t = -2.209, df = 23, p = .037).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Wirawan
"Tugas akhir ini berfokus pada bagaimana menggunakan pendekatan appreciative inquiry dalam coaching dan performance appraisal khususnya diterapkan pada program persiapan kader kepemimpinan yang terpadu pada PT X. Permasalahan yang hendak dikaji adalah kurang tepatnya program mentoring yang selama ini dilaksanakan oleh PT X, sehingga perlu usulan perbaikan dengan melakukan modifikasi atas program mentoring , menjadi program coaching dalam proses persiapan kader kepemimpinan terpadu guna mempersiapkan calon-calon pemimpin unit kcrja perusahaan di masa yang akan datang. Penggantian tersebut diperlukan mengingat dalam program mentoring fokus utamanya adalah bukan pada performance karyawan, namun Iebih kepada adanya transfer nilai-nilai dari seorang mentor kepada mentee. Program mentoring juga lebih bersifat tanpa agenda yang terstruktur. Sedangkan apa yang hendak diterapkan oleh PT X adalah adanya fokus pada performance karyawan dengan mcnggunakan agenda tertentu. Dengan demikian program coaching akan lebih tepat untuk diterapkan. Selanjutnya, tujuan dari tugas akhir ini adalah memberikan usuian bahwa coaching dan peq7'or/nance appraisal yang diterapkan akan lebih efektifbila menggunakan pendekatan appreciative inquiry.
Beberapa keunggulan pendekatan appreciative inquiry ini adalah : 1) mcrangsan g adanya komunikasi secara lebih terbuka antara atasan dengan karyawan, karena diawali den gan sikap menghargai apa yang telah diraih; 2) mendorong karyawan untuk mengemukakan ide-ide secara lebih kreatifi 3) berupaya menggali potensi yang dimiliki dengan berpikir secara positifterhadap apa yang bisa dicapai di masa dating 4) disamping itu pendekatan appreciative inquiryjuga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pcscrta untuk membuka wawasan positif§ berpikir imajinatif dan mencari alternatif-altematif baru dalam melaksanakan perubahan; S) agar pendekatan appreciative inquiry tersebut dapat diterapkan secara efektif diperlukan pelatihan tcrlebih dahulu bagi para atasan, yailu pelatihan atasan sebagai coach dan pelatihan pendekatan appreciative inquiry dalam proses coaching dan performance appraisal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tracy Yoanna
"ABSTRAK
Menurut Drake dan Yadama (1996), pekerja sosial yang bergerak dalam isu anak merupakan
salah satu profesi yang amat rentan mengalamii burnout. Karakter pekerjaan pendampingan anak
yang menguras fisik dan emosi seringkali mengakibatkan stres berkepanjangan, hingga
menyebabkan pekerja hilang semangat, motivasi dan komitmen (Bakker, Killmer, Slegrist &
Raufel 2000). pendamping di Social Development Center (SDC), Bambu Apus pun mengalami hal
yang sama. Mereka mengalami burnout, ketika harus menghadapi sekitar 100 anak jalanan yang
berasal dari rumah singgah di berbagai kota di Indonesia dan masih harus mengurus masalah
administrasi, pencairan anggaran dan pelaporan kantor SDC sehari-hari. Intervensi ini bertujuan
untuk mengurangi burnout yang dialami pekerja dan pendamping anak di SDC dengan cara
meningkatkan Appraisal dan Esteem Support dari sesama rekan pekerja dan pendamping anak,
menggunakan metode Appreciative Inquiry. Intervensi dilakukan pada 16 pekerja dan pendamping
anak di SDC. Dasar teori untuk intervensi adalah teori Appraisal dan Esteem Support yang
diimplementasikan melalui metode Appreciative Inquiry Summit. Appreciative Inquiry terdiri dari
empat tahap yaitu, discovery, dream, design, dan destiny. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan
pada appraisal dan esteem support, serta penurunan pada burnout. Hasil penelitian diharapkan
menambah masukan bagi pekerja sosial yang bergerak di pendampingan anak jalanan, lembaga
pendampingan dan pengasuhan anak jalanan serta Kementerian Sosial, sebagai lembaga pemerintah
yang bertanggung jawab pada permasalahan anak jalanan di Indonesia. Disamping itu, diharapkan
untuk memperkaya kepustakaan tentang burnout dalam lingkup intervensi sosial, khususnya, dan
psikologi sosial pada umumnya."
2012
T30685
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Wahono
"Filsafat sebagai satu disiplin ilmiah kerap dituduh terlalu sibuk di menara gading dan tidak memiliki signifikansi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain. manajemen sebagai disiplin ilmiah lainnya dituduh terlalu pragmatis dan menjadi sekutu dari masyarakat kapitalis yang menggurita, meskipun sejumlah fakta menunjukan bahwa manajemen memadnkan peranan penting dalam memandu umat manusia mengarungi perubahan menuju kehidupan dan masa depan yang lebih haik.
Penelitian ini berusaha memadukan dua disiplin tersebut dengan kecenderungan kepada diskursus filosofis bernama postmodernisme mengingat manusia kini hidup dalam dunia postmodern. Tugas memadukan ini diilhami oleh pernyataan dari Peter Drucker yang menekankan "manajemen sebagai humaniora", yang berarti hahwa manajemen bisa diasosiasikan dengan filsafat, yang merupakan cabang dari humaniora. Dari sini, peneliti berupaya menggunakan postmodernisme untuk menganalisa satu pendekatan manajemen yang dikenal sebagai Appreciative Inquiry (Al).
Pertanyaan-pertanyaan yang memandu penelitian ini adalah (1) Bagaimana kritik AI terhadap pendekatan manajemen modern? dan (2) Apakah Al bisa diklasifikasikan sebagai Pendekatan Manajemen Postmodern? Penelitian ini mengungkapkan hahwa AI memiliki banyak paralelitas atau kesejajaran dengan postmodernisme, sehingga P bisa disebut sebagai Pendekatan Manajemen Postmodern. AI sebagai pendekatan manajemen postmodern adalah sebuah proses Sosio-rasionalis yang mengkritik metafisika kehadiran yang mengatakan dunia itu eterberi; yang mengundang anggota organisasi untuk memandang dunia sebagai dipenuhi keajaiban sehari-hari yang harus diapresiasi terus-menerus yang menolak meta-narasi yang mendorong anggota organisasi untuk memproduksi metafora dan merancang takdir depan mereka sendiri; yang mempromosikan rasa saling hormat antar anggota organisasi yang mendorong upaya menuju kehidupan yang lebih baik dan yang melanggengkan sistem autopioesis yang cocok untuk menghadapi perubahan.
Pada akhirnya, penelitian ini telah membuktikan hahwa filsafat juga bisa memiliki signifikansi praktis dan bahwa manajemen juga bisa mengandung diskursus filosofis. Karenanya, studi mengenai berhagai kemungkinan pengaruh diskursus filsafat lain terhadap pendekatan manajemen harus didorong untuk bisa memberikan sumbangan lebih jauh kepada disiplin filsafat dan manajemen.

Philosophy as a discipline has been zealously accused of being too preoccupied in "ivory tower", of having no practical significance in daily life. On the other hand, management as another discipline has been accused of being too pragmatical and being accomplice of the juggernaut of capitalistic society despite the hard facts pointing to the importance of management in navigating humankind through drastic changes toward a better life and future.
This research aims to show that a philosophical discourse known as postmodernism can also influence management approaches. The research integration is inspired by a statement from Peter Drucker emphasizing "management as liberal arts", meaning that management can he associated with philosophy, a branch of liberal arts.
Based on this purpose, the researcher uses postmodernism to analyze a management approach known as Appreciative Inquiry Questions that guide the research arc (1) What criticisms that Al management approach have raised against the modern one? and (2) Can AI be classified as Postmodern Management Approach? The reseach discloses that Al has many parallels with postmodernism, thus, making the management approach worthy of bearing the name of Postmodern Management Approach. AI as a postmodern management approach is a socio-rationalist process that criticizes the metaphysics of presence saying the world is given; that invites organizational members to critize see the world as full of daily miracles to be appreciated continuosly; that denies meta-narratives; that encourages organizational members to produce metaphors and to make their own destiny; that promotes mutual respects for organizational members; supports efforts to lead a better life; and perpetuates an autopioesis system suitable for dealing with changes. in the final analysis, the research has proven that philosophy can also have a practical significance and that management can also contain philosophical discourses.
As a result. studies on the influence of other philosophical discourses to other management approaches should be fully endorsed to provide further contribution to the discipline of philosophy and management alike""
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herni
"Manajemen bencana dewasa ini tidak hanya memfokuskan perhatian pada tindakantindakan penyelamatan pasca bencana, namun juga memfokuskan perhatian pada upaya melibatkan masyarakat untuk mengurangi risiko bencana alam. Wilayah RW 03 Cawang merupakan wilayah rawan banjir dimana sebagian warganya membuang sampah rumah tangganya di kali Ciliwung. Fokus dari intervensi ini adalah pada upaya meningkatkan komitmen warga terhadap lingkungannya. Menurut Davis, Green dan Reed (2009), komitmen lingkungan dapat memprediksi perilaku pro lingkungan seseorang. Individu yang dengan komitmen lingkungan yang tinggi memiliki kecenderungan lebih besar untuk berperilaku pro lingkungan (Davis et al, 2009). Teknik yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan komitmen lingkungan adalah teknik Appreciative Inquiry. Analisis paired sample t-test terhadap peserta workshop Appreciative Inquiry menunjukkan adanya peningkatan rata-rata komitmen lingkungan yang signifikan t(19) = -6.662,p = .000. Dapat disimpulkan bahwa teknik Appreciative Inquiry dapat meningkatkan komitmen suatu komunitas terhadap lingkungannya.

Today's disaster management not only focuses attention on the actions of post-disaster rescue, but also focuses attention on efforts to involve the community to reduce the risk of natural disaster and to reduce the underlying factors. The area in RW 2003 Cawang is a flood prone area where some residents throw their domestic household waste into the Ciliwung river. The focus of this intervention is on the efforts to increase the commitment of people to natural environment. According to Davis, Green and Reed (2009), the commitment to environment can predict a person’s pro-environmental behavior. Individuals with a high commitment to the environment have a greater tendency of pro environmental behavior (Davis et al, 2009). A technique that is deemed most appropriate to improve commitment to environment is the Appreciative Inquiry technique. A paired sample t-test analysis on the participants of the Appreciative Inquiry workshop showed a significant change of mean of the commitment with t (19) = -6662, p = 000. It can be concluded that the Appreciative Inquiry technique can improve the community's commitment to the environment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perdana Kusuma
"Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi relawan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan dalam perilaku pendistribusian hasil ZISWAF melalui pendekatan Appreciative Inquiry. Sebagai dasar dari terwujudnya partisipasi, penelusuran motivasi para relawan pun dilakukan menggunakan alat ukur volunteer function inventory untuk mengetahui motivasi dasar para relawan. Pengolahan data menggunakan SPSS 20 menunjukkan bahwa mayoritas relawan telah menjadikan value sebagai motivasi untuk bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa Sulsel. Dengan menggunakan metode eksperimen static group comparison, peneliti membagi partisipan yang merupakan relawan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan ke dalam dua kelompok secara acak untuk membandingkan partisipasi yang diberikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil penelitian intervensi ini menunjukkan bahwa para relawan yang diberikan perlakuan Appreciative Inquiry mampu menunjukkan peningkatan partisipasi dengan menghasilkan program kegiatan kemanusiaan bagi para mustahik, mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan menunjukkan tingkat kehadiran yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol pada saat pelaksanaan kegiatan.

The purpose of this study is to increase volunteers participation of Dompet Dhuafa in South Sulawesi, from the behavior of ZISWAF results distribution through appreciative inquiry approach. As the basis of participation realization, tracing process was conducted to see volunteers motivation by using a volunteer function inventory tool to determine the basic motivation of the volunteers. Data processing using SPSS 20 shows that the majority of volunteers have made value as a motivation to join Dompet Dhuafa volunteers in South Sulawesi. Using the static group comparison experimental method, the researchers divided participants who were volunteers of Dompet Dhuafa in South Sulawesi randomly into two groups, to compare the participation between control group and the experimental group. The results of this study indicate that the volunteers which are given the appreciative inquiry treatment were able to demonstrate increased participation by producing a humanitarian program for mustahik, preparing for the implementation of activities and showing a higher attendance rate than the control group at the time of implementation of the activity.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>