Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Axel Amorio Sebastian R
"ABSTRAK
Sebagai pendatang baru di industri musik, penyanyi rap asal Indonesia Brian Imanuel atau Rich Chigga berhasilmenembus pasar musik Amerika. Agar diterima pendengar musik di Amerika, Brian Imanuel menerapkanglokalisasi yaitu dengan memasukkan unsur budaya Amerika pada karya-karyanya. Dengan menerapkanglokalisasi dalam membangun personal branding-nya, Brian dapat dikenal pendengar musik rap di Amerika danmusisi-musisi rap besar Amerika serta masuk skena musik di Amerika.

ABSTRACT
As a newcomer to the music industry, Indonesian rap singer Brian Imanuel or Rich Chigga successfully penetratedthe American music market. In order to be accepted by American music listeners, Brian Immanuel appliedglocalization by incorporating American cultural elements into his works. By applying glocalization in building his personal branding, Brian gets attention of American music listeners and also American rap musicians and enterthe music scene in America."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Myda Nabila
"Rich Brian merupakan musisi asal Indonesia yang yang membentuk fenomena internasionalisasi musisi Indonesia. Ia memulai karirnya melalui label musik 88rising yaitu label musik yang berfokus pada pasar musik Barat. Hal ini memunculkan pergeseran makna kebangsaan serta respon penggemar terkait identitas kewarganegaraan Rich Brian yang tercermin dari branding yang ditampilkan melalui unggahan media sosial musisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan personal branding kewarganegaraan Rich Brian melalui persepsi penggemar serta interaksi yang mereka lakukan melalui media sosial, khususnya pada unggahan visual di Instagram dan YouTube resmi Rich Brian serta 88rising. Temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa identitas kewarganegaraan Rich Brian yang ditampilkan melalui personal branding nya secara visual dipersepsikan penggemar sebagai ciri khasnya sebagai musisi, relevan bagi penggemar dengan identitas yang sama, dan telah dilakukan secara konsisten. Selain itu, persepsi penggemar terhadap personal branding kewarganegaraan Rich Brian mendorong penggemar untuk melakukan tiga macam bentuk interaksi pada media sosial, yaitu konsumsi, kontribusi, dan kreasi. Ketiga bentuk interaksi didorong oleh motivasi yang berbeda.

As a musician originated from Indonesia that started his career from a label music originated in the United States, Rich Brian became one of the Indonesia musician who contribute to the internationalization of Indonesia musician phenomenon. The start of his career initiated a shift towards the understanding of his nation identity that is reflected through the musician’s social media posts and the responses of his fans. This study aims to explore and elaborate Rich Brian’s nation personal branding through fans’ perception and social media interaction, especially through visual contents that are uploaded from Rich Brian and 88rising’s official Instagram and YouTube accounts. The results of this study explains that Rich Brian’s nation identity that is shown through personal branding is perceived by fans as his characteristic as a musician, relevant with his fans who shares the same identity, and is done consistently. Furthermore, fans’ perception towards Rich Brian’s nation personal branding stimulate his fans to initiate three types of social media interaction that are driven by different motivations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyland Andriani Banjar Nahor
"Perkembangan media komunikasi yang semakin canggih memberikan ruang yang semakin luas bagi setiap individu dalam menampilkan citra diri dirinya sebaik mungkin. Meningkatkan citra diri virtual merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan terus menerus seperti di dunia nyata. Kecenderungan untuk menampilkan “diri” sebagai individu yang produktif dan profesional sering dilakukan dalam setiap postingan yang dibagikan di LinkedIn sebagai perwujudan personal branding. Personal branding dijadikan ukuran untuk merasa lebih tinggi daripada orang lain. Melalui studi etnografi virtual, skripsi ini menjelaskan bagaimana postingan mengenai personal branding merupakan realitas sosial, namun di satu sisi postingan tersebut merupakan struktur yang dibentuk sendiri oleh LinkedIn. Dalam praktiknya, rupanya struktur tersebut tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh para pengguna, sehingga menimbulkan perlawanan. Perlawanan ini muncul akibat adanya agensi dalam diri individu masing-masing. Tidak hanya itu, saya berargumen bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh neoliberalisme sebagai pengontrol yang menjaga para pengguna untuk tetap mengikuti aturan tersebut. Praktik personal branding dan mediasi pasar karena pengaruh neoliberalisme tersebut yang kemudian menghasilkan manusia sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan melalui pengalaman.

Perkembangan media komunikasi yang semakin canggih memberikan ruang yang semakin luas bagi setiap individu dalam menampilkan citra diri dirinya sebaik mungkin. Meningkatkan citra diri virtual merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan terus menerus seperti di dunia nyata. Kecenderungan untuk menampilkan “diri” sebagai individu yang produktif dan profesional sering dilakukan dalam setiap postingan yang dibagikan di LinkedIn sebagai perwujudan personal branding. Personal branding dijadikan ukuran untuk merasa lebih tinggi daripada orang lain. Melalui studi etnografi virtual, skripsi ini menjelaskan bagaimana postingan mengenai personal branding merupakan realitas sosial, namun di satu sisi postingan tersebut merupakan struktur yang dibentuk sendiri oleh LinkedIn. Dalam praktiknya, rupanya struktur tersebut tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh para pengguna, sehingga menimbulkan perlawanan. Perlawanan ini muncul akibat adanya agensi dalam diri individu masing-masing. Tidak hanya itu, saya berargumen bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh neoliberalisme sebagai pengontrol yang menjaga para pengguna untuk tetap mengikuti aturan tersebut. Praktik personal branding dan mediasi pasar karena pengaruh neoliberalisme tersebut yang kemudian menghasilkan manusia sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan melalui pengalaman.

The development of social media increasingly provides a wider space for each individual to present his or her personhood as best as possible. Increasing virtual personhood is an ongoing process that is carried out continuously as in the real world. The tendency to present "self" as a productive and professional person is often carried out in every post shared on LinkedIn as an embodiment of personal branding. Personal branding is used as a measure to feel superior to other people. Through virtual ethnographic study, this thesis explains how posts about personal branding are a social reality, but on the one hand, these posts are structures formed by LinkedIn themselves. In practice, apparently that structure does not match with what the users understand, thus creating resistance. This resistance arises due to the existence of agency within each individual. Not only that, I argue this phenomenon is influenced by neoliberalism as a controller that keeps users by following these rules. The practice of personal branding and market mediation due to the influence of neoliberalism which then produces humans as commodities that can be traded through experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dewi Prameswari
"Meningkatnya aktivitas dalam jaringan sepanjang lima tahun terakhir serta mudahnya akses teknologi mengubah gaya masyarakat global dalam memproduksi maupun mengonsumsi konten, termasuk dalam bidang hiburan seperti bermain gim. Genshin Impact menjadi salah satu role-playing game (RPG) yang meledak di pasaran termasuk di Indonesia. Dengan menggunakan konsep transmedia branding dari Tenderich, peneliti ingin menggali bagaimana implementasi elemen tersebut dalam kampanye yang dilakukan Genshin Impact. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil penggalian menunjukan bahwa penerapan transmedia branding oleh Genshin Impact didominasi oleh aspek partisipasi, dimana mereka memanfaatkan budaya populer, artis yang terlibat, serta penggemar untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam mempromosikan gim tersebut; sedangkan aspek lainnya yaitu naratif dan brand lebih tidak dominan meski tetap digunakan.

The growth of online activities in the last five years and the accessibility of technology have changed the way the global community produces and consumes content, including gaming. Genshin Impact became one of the role-playing-games (RPG) that exploded in the market, including Indonesia. By using the concept of transmedia branding from Tenderich, this paper would like to explore how the implementation of these elements in the campaign carried out by Genshin Impact. This research uses a qualitative approach with a content analysis method. The results show that the implementation of transmedia branding by Genshin Impact is dominated by the participation element, where they utilize popular culture, involving actresses and fans to increase their engagement in promoting the game; while the other aspects, namely narrative and brand, are less dominant even though they are still used."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Kumala Sari
"Nuansa pemilihan umum sudah mulai terasa, spanduk kampanye mulai terpampang dengan berbagai pesannya. Untuk memenangkan pemilihan umum, para kandidat dapat mengeluarkan biaya ekstra untuk membiayai kampanye, tim sukses, atau bahkan untuk tim konsultan. Ini merupakan masalah jika calon kandidat atau partai politik yang mendukungnya tidak memiliki cukup dana untuk membiayai semua kegiatan kampanye tersebut, oleh karena itu, salah satu cara yang bisa digunakan calon kandidat adalah personal branding dengan menggunakan media online. Pada dasarnya, setiap individu memiliki aset personal brand, di mana aset tersebut adalah keunikan dari sifat masing-masing.
Personal branding merupakan citra yang Anda persepsikan kepada masyarakat dan disampaikan secara konsisten dan efektif. Citra itu bisa diperoleh dari pengalaman, reputasi, ataupun karier. Personal brand bukan berarti menciptakan karakter baru yang bukan diri sebenarnya, tapi lebih pada upaya menonjolkan keunikan dan kelebihan yang sudah dimiliki serta menanamkan unique value proposition. Dalam hal ini, tugas seorang public relations adalah menciptakan unique value proposition tersebut, agar seorang kandidat dapat diterima di masyarakat dan meraih kemenangan.

Frenetic of elections began to be felt, banner campaigns began plastered with various messages. To win the election, the candidates can pay extra to finance campaigns, team success, or even for a team of consultants. There is a problem if the prospective candidate or political party that supports it does not have sufficient funds to cover all the activities of the campaign, therefore, one of the ways that can be used is personal branding through online media. Basically, everyone has a personal brand asset, where the asset is the uniqueness of each individual.
Personal branding is the image that you perceive to the public and delivered consistently and effectively. That image may be obtained from the experience, reputation, or career. Personal brand does not mean creating a new character who is not the actual self of candidate, but rather on efforts highlight the uniqueness and advantages that have been owned and embed unique value proposition. In this case, a public relations practitioner should be able to create the uniue value proposition, so that a candidate easily accepted in society and got victory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Joanna Jo
"ABSTRAK
Perkembangan pesat media sosial telah memunculkan tren pemasaran influencer marketing yang menitikberatkan pada peranan individu yang berpengaruh influencer dan word-of-mouth. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa menjadi individu yang terkenal dan berpengaruh di media sosial sangat penting dan dapat dilakukan oleh siapapun. Setiap individu kini memosisikan diri mereka sebagai sebuah merek brand dan menjadi pemasar bagi dirinya sendiri dengan menyusun strategi pemasaran dan personal branding. Oleh karena itu, tulisan ini membahas strategi pemasaran dan personal branding pada influencer Instagram. Dalam studi ini, ditemukan bahwa influencer Instagram @awkarin menggunakan strategi pemasaran micro-celebrity dan authentic personal branding yang pada intinya berfokus pada khalayak, konten, dan jejaring network . Konsistensi dalam mengunggah konten-konten kontroversial dan pemanfaatan media sosial lain YouTube, Ask.fm, dan Snapchat inilah yang berperan penting dalam kesuksesan proses selebrifikasi akun Instagram @awkarin.

ABSTRACT
The rapid spread of social media has brought influencer marketing into trend which emphasize on the role of influencer and word of mouth. Thus, being hyped and influential in social media is perceived as an essential part and can be practiced by everyone. Individuals nowadays posit theirselves as a brand and their role is to be the marketer for their own self by planning their marketing and personal branding strategy. Therefore, this paper discusses the marketing and personal branding strategy on Instagram influencer. This study discovers that Instagram influencer awkarin use micro celebrity and authentic personal branding strategy which focused on audience, content, and network. Consistency in uploading controversial contents and the use of other social media YouTube, Ask.fm, and Snapchat play pivotal role in the success of celebrification process of awkarin Instagram account.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tritama Chaerani
"Tesis ini membahas strategi investasi simbolik yang dilakukan Syahrini pada akun Instagram miliknya sebagai upaya pencarian distinction melalui tiga pola konsumsi penampilan budaya dan makanan Konsep distinction digunakan untuk mengeksplorasi konsep personal branding. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam perspektif kritis dengan analisis isi dan metode semiotika. Hasil penelitian menunjukkan Syahrini menempatkan penampilan barang mewah dan mode busana dalam proporsi yang paling besar untuk menggambarkan distinction melalui media sosial Instagram namun tidak membuat Syahrini meraih kapital simbolik dan personal branding yang efektif.

This thesis describes Syahrini rsquo s symbolic investment strategy on her instagram account as one effort to find distinction based on three consumption patterns performance culture and food. The concept of distinction is utilized to elaborate the concept of personal branding. This study used a qualitative approach in a critical perspective with content analysis and semiotics method. The results shows that Syahrini puts performance luxury brands and fashion in the greatest proportion to potray distinction through Instagram but this effort do not make Syahrini gain symbolic capital and achieve an effective personal branding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Kusuma Wardhani
"Seorang dokter memiliki kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kesehatan kepada pasien, saat ini perkembangan media sosial memudahkan dokter untuk membagikan informasi mengenai dunia kesehatan kepada khalayak tanpa mengenai jarak dan waktu. Mudahnya membagikan sebuah informasi membuat lahirnya para konten kreator dalam media sosial. Seorang individu dapat dikatakan sebagai konten kreator apabila memiliki pengikut yang banyak dan konten yang viral. Individu tersebut dinamakan influencer. Untuk dapat menjadi influencer yang terkenal, seorang individu harus memiliki sebuah hal yang berbeda dengan individu lainnya, hal ini disebut dengan personal branding. Personal branding yang baik memiliki delapan dimensi hukum personal branding milik Peter Montoya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi eight laws of personal branding dalam konten Tiktok Ayman Alatas. Teori utama yang digunakan adalah teori delapan hukum personal branding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis konten tiktok dan wawancara semi-terstruktur dengan informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dr. Ayman Alatas memiliki hampir semua elemen-elemen dari delapan hukum personal branding yaitu, law of specialization, law of leadership, law of personality, law of distinctiveness, law of visibility, law of persistence, law of goodwill kecuali the law of unity.

A doctor has an obligation to provide information about health to patients, currently the development of social media makes it easier for doctors to share information about the world of health to the public regardless of distance and time. The ease of sharing information makes content creators born on social media. An individual can be said to be a content creator if he has many pengikut and viral content. These individuals are called influencers. To be a famous influencer, an individual must have something different from other individuals, this is called personal branding. Good personal branding has eight legal dimensions of Peter Montoya's personal branding. This study aims to explores eight laws of personal branding in Ayman Alatas' Tiktok content. The main theory used is the theory of eight personal branding laws. This research is qualitative descriptive exploratory research. Data was collected by analyzing the content of tiktok and semi-structured interviews with informants. The results of this study indicate that dr. Ayman Alatas has almost all the elements of the eight personal branding laws, namely, the law of specialization, the law of leadership, the law of personality, the law of distinctiveness, the law of visibility, the law of persistence, the law of goodwill except the law of unity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaelussyahadat Jalalain
"ABSTRAK
Ilmu hubungan masyarakat beserta cabang ilmu komunikasi yang lain dalam usahanya membuat proses komunikasi menjadi efektif terlalu berpusat pada pembuatan isi pesan dan kurang memperhatikan faktor-faktor lain dalam berkomunikasi. Artikel ini menjelaskan faktor dalam penyampaian pesan yang mempengaruhi personal branding. Kasus yang diangkat adalah Vicky Prasetyo yang terjadi pada akhir tahun 2013 lalu, yang pada saat itu berusaha menyampaikan pesan melalui kegiatan personal branding dengan menggunakan gaya dan bahasa yang unik. Terdapat perbedaan reaksi dari masyarakat sebagai penerima pesan terhadap Vicky sebagai pengirim pesan, walaupun pesan yang disampaikan sama.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kompetensi di dalam personal brand memegang peranan penting terhadap keberhasilan penyampaian pesan melalui personal branding. Vicky Prasetyo dianggap belum memiliki kompetensi oleh sebagian masyarakat yang memberikan reaksi negatif, sementara ia dianggap sudah memiliki kompetensi oleh sebagian masyarakat lain yang memberikan reaksi positif.

ABSTRACT
Public relations science and other branches of communication science in the attempt to make the communication process effective become too focused on making the content of the message and giving less attention to other factors in communication. This article describes factors that affect the delivery of messages in personal branding. Case in point is Vicky Prasetyo that occurred at the end of 2013, which at the time was trying to convey a message through personal branding by using a unique style and language. There are differences in the reaction from the community as a recipient of the message to Vicky as the sender of the message, even though the same message delivered.
This study uses a case study method with content analysis techniques. The results showed that the dimension of competence in personal brand plays an important role for the success of the delivery of messages through personal branding. Vicky Prasetyo deemed not to have competence by some people who give negative reactions, while he considered to own competence by some others that give positive reactions."
[, ], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elvansyah Fajri
"ABSTRAK
Tidak hanya bagi sebuah brand, kini strategi pemasaran juga kerap diterapkan dalam dunia politik. Personal branding sebagai salah satu strategi pemasaran mulai dilakukan politisi dalam seluruh prosesnya, tidak terkecuali bagi Ridwan Kamil yang kini menjabat sebagai Walikota Bandung. Personal branding yang dilakukannya cenderung terbentuk secara alamiah jauh sebelum dirinya terjun ke dunia politik. Karir profesionalnya, aktivitas sosialnya, serta gagasan-gagasannya terhadap kota Bandung memenuhi tiga unsur personal branding sebagai kunci kesuksesan berkiprah di dunia politik yang kerap Ridwan Kamil hadirkan dengan kuat secara online terutama di media sosial

ABSTRACT
Not only for branding, marketing strategy is now also often applied in the political world. Personal branding as one of the marketing strategy began to be done for politicians in the whole process, not least for Ridwan Kamil who now serves as Mayor of Bandung. Personal branding that he did tend to form naturally long before he plunged into the political world. His professional career, his social activities, and his ideas on the city of Bandung fulfill three elements of personal branding as the key to success in the world of politics that often Ridwan Kamil presents strongly online, especially in social media."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>