Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abel Yudo Prakoso
"ABSTRAK
Artikel ini mengkaji tentang bagaimana karyawan melakukan mobilitas sosial ke atas di perusahaan perbankan X. Studi-studi sebelumnya memperlihatkan bahwa seseorang melakukan mobilitas sosial ke atas melalui cara pendidikan formal, jaringan sosial, latar belakang keluarga, lamanya berorganisasi, dan status sosial orang tua. Argumentasi dalam tulisan ini bahwa selain cara-cara tersebut terdapat cara lain yaitu mutasi dan pelatihan sebagai alat mobilitas sosial ke atas. Artikel ini dilakukan pada karyawan di perusahaan perbankan X karena tingkat kompetisi yang cukup ketat untuk menjadi manager dan eksekutif. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kriteria informan pernah mengikuti pelatihan, serta dimutasi oleh perusahaan dan mengalami peningkatan tingkat jabatan. Studi ini akan mencari informasi tambahan mengenai aktor yang memutasi guna triangulasi data.

ABSTRACT
This article discuss about how employees perform upward social mobility in X banking companies . The Previous studies discuss formal education, social networking, family background, ever organise, and social status of parents as a tools of social mobility. Argument in this article beside those factors there are another tools that mutation and training as a tools of social mobility. This article was conducted on employees at X banking companies because the level of competition that is tight enough to become manager and executive. This article uses a qualitative method with the criteria of informants who have atended in training, as well as mutated by the company and already has a social mobility increase the job level . This study will seek for additional information about the actors who did mutation in X banking companies to triangulation data."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Murti Prabowo
"Gambaran Stres Kerja pada Karyawan di Perusahaan PerbankanPT. Bank X Tahun 2016Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stres kerja karyawan danmelihat faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stres kerja. Penelitianini adalah penelitian survei deskriptif. Pengumpulan data melalui kuesioner denganjumlah responden 52 orang. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan tingkatstres kerja didominasi karyawan yang mengalami tingkat stres tinggi 46,2, tingkatstres menengah 40,4, tingkat stres rendah 11,5, dan tingkat stres sangat tinggi1,9. Perlu adanya strategi manajemen stres atau coping untuk mengelola stres yangterjadi pada karyawan PT. Bank X pada tahun 2016, sehingga dapat meningkatkanmotivasi karyawan, produktivitas kerja, lebih siap menghadapi stres, dan menurunkanangka absensi karyawan.Kata kunci:Stres kerja, Tingkat Stres, Coping.

Purpose of this research is to see description of work stress on employees andto get risk factors that related with work stress occurrence. This study is a descriptivesurvey research. The collecting data of this research through questionnaires with totalof respondents 52 people. Result of this research shows work stress levels dominatedby employees that have high stress level 46,2, medium stress level 40,4, lowstress level 11,5, and very high stress level 1,9. There is a need about stressmanagement strategies or coping to manage stress that occurs on employees PT.Bank X year 2016, so that increasing employee motivation, work productivity,prepared to deal with stress, and decrease employee absence number.Keywords Work stress, Stress level, Coping.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Parahyanti
"Datangnya era globalisasi dan perdagangan bebas dunia, berdampak cukup besar bagi banyak organisasi di Indonesia. Persaingan yang ketat menuntut organisasi tersebut untuk menunjukkan keunggulan kompetitifnya agar bisa tetap eksis. Trend yang berkembang saat ini untuk menyikapi perkembangan tersebut adalah melakukan outsourcing. Outsourcing disini berarti adalah mendelegasikan sebagian maupun seluruh aktivitas perusahaan diluar kompetensi inti yang normalnya dijalankan oleh karyawan internal perusahaan ke pihak ketiga di luar perusahaan (eksternal) yang mempunyai keahlian di bidang tersebut.. Sedangkan tujuan utama dari outsourcing adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan memfokuskan aktivitas perusahaan pada hal-hal yang mempakan kompetensi intinya.
Di Indonesia kita tidak dapat menutup mata bahwa fenomena ini juga sudah berkembang dan banyak dilakukan oleh organisasi yang bergerak di berbagai bidang. Salah satu organisasi yang sudah menggunakan metode ini sejak lama adalah Bank X, yang merupakan perusahaan perbankan berbasis International yang sudah membuka cabangnya di Indonesia sejak puluhan tahun yang Ialu. Bank X bekerjasama dengan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing untuk menjalankan aktivitas perusahaannya. Kerjasama ini antara lain adalah outsourcing aktivitas sales termasuk adminitrasi support. Karyawan outsourcing ini bekerja di kantor Bank X namun secara administrasi mereka adalah karyawan PT. Y. Dengan konsep kerja seperti itu, timbulah pertanyaan bagaimana dengan sikap kerja mereka yang tercermin dari kepuasan kerjanya, karena kalau ternyata mereka tidak menunjukkan sikap kerja yang tinggi tercemin dari kepuasan kerjanya maka tujuan Bank X untuk menggunakan jasa outsourcing yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif bisa jadi tidak tercapai.
Untuk mendalami lebih jauh masalah tersebut, maka penulis melakukan wawancara dengan dua orang karyawan outsourcing PT. Y di Bank X dari bagian direct tales dan adminitrasi sebagai partisipan. Penulis mewawancarai bagaimana kepuasan kerja mereka sebagai karyawan outsourcing Bank X. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa ada beberapa aspek dari kepuasan kerja yang dirasakan puas dan tidak puas oleh masing-masing partisipan. Disamping itu ada beberapa aspek yang dirasakan sama oleh kedua partisipan sebagai puas dan tidak puas.
Dengan gambaran yang diperoleh tersebut diharapkan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing, Bank X sebagai pengguna jasa maupun karyawan outsourcing tersebut dapat saling mcmberikan masukkan yang konstruktif bagi kelangsungan kerjasama yang saling menguntungkan diantara ketiganya. Secara umum hasil dan penulisan ini juga memberikan wawasan kepada pemerhati maupun praktisi organisasi untuk memahami lebih jauh fenomena outsourcing yang sedang menjadi trend saat ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Eka Gonda Sukmana
"Persoalan penilaian kinerja secara tradisional sering dipandang oleh perusahaan sebagai sekedar persoalan pengukuran. Penelitian terdahulu yang mendukung pandangan ini umumnya memusatkan perhatiannya pada topik pengembangan skala, bentuk-bentuk skala atau bagaimana mengurangi bias penifai dan alat ukur (Murphy & Cleveland, 1991). Walaupun sistem penilaian kinerja umumnya telah diperhitungkan indeks reliabilitas dan validitasnya, sekarang ini perlu ditambahkan lagi mengenai reaksi terhadap penilaian kinerja bagi yang menggunakannya dan ini merupakan hal penting untuk kesuksesan penetapan dan kelangsungan penilaian kinerja itu sendiri (Hedge and Teachout, 2000). Dengan demikian penilaian kinerja saat ini orientasinya sudah bukan lagi pada pengukuran, tetapi lebih pada perspektif ilmu sosial - psikologis. Pandangan penilaian kinerja kini lebih ditujukan kepada proses sosial dan komunikasi, bukan sekedar pada alat pengukurannya saja.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap reaksi karyawan khususnya Pegawai Muda Direktorat Pengawasan Bank di Bank Indonesia. Pelaksanaan penilaian kinerja ditinjau dari tiga kriteria yaitu keterlibatan karyawan terhadap penetapan target, diskusi dalam penilaian kinerja dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian. Reaksi karyawan dilihat dari keyakinan karyawan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian (Ed Snape dkk, 1998; Lee & Son, 1998). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows v 11.0. Berdasarkan penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel babas (penetapan sasaranltarget kinerja, diskusi penilaian kinerja dan tindak lanjut hasil penilaian kinerja) dengan dua variabel tergantung (keyakinan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja). Semakin jelas target yang ada, semakin mendalam diskusi yang dilakukan, dan semakin jelas tindak lanjut yang diberikan, maka reaksi karyawan semakin positif terhadap pelaksanaan penilaian kinerja ini. Dengan demikian karyawan semakin merasa yakin akan manfaat penilaian dan ini juga ternyata dapat meningkatkan kepuasan karyawan akan penilaian tersebut. Secara umum dari hasil penelitian ini karyawan di Direktorat Pengawasan Bank sudah memahami pelaksanaan penilaian kinerja, menerima adanya proses penilaian dan merasakan adanya tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja. Hal ini tercermin pada hasil korelasi yang signifikan antara pelaksanaan penilaian kinerja dengan reaksi karyawan dalam bentuk keyakinan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja.

Traditionally, performance appraisal is attempted by companies only as a matter of measurement. Previous researches, which support this paradigm, generally concern (focussed) on scale development, scale forms, or how to reduce bias by appraiser and measurement tools (Murphy and Cleveland, 1991). Even though performance evaluation system generally has taken into account on the realibility index and validity, for the present the user reaction on performance evaluation is important to be considered towards the successful of implementation and continuity of the evaluation (Hedge and Teachout, 2000). Therefore currently performance evaluation is no longer measure -oriented, but more concerned on social-psychology perspective. The current paradigm is focusing on social and communication process rather than measurement tools.
The objective of the research is to figure out the influence of implementation of performance evaluation toward the reaction on employees' reactions, especially, Junior Employees in Directorate of Banking Supervision in Bank Indonesia. The implementation perceived from three criteria, i.e. involvement of employee on goal (target) setting, discussion on performance evaluation and follow up of the evaluation result. Employees' reactions can be seen from their confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result (Ed Snape, 1998; Lee & Son, 1998). Then, the obtained data is processed by Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows v 11.0. The result of the research found the positive and significant correlation between three independent variables (goal setting, discussion on performance evaluation and follow up of the evaluation result) and two dependent variables (confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result). The more detail the target, the deeper discussion. The better the follow up the evaluation result, the more positive the employee reaction on the evaluation. Therefore, employee will be more confident on benefit of the evaluation and satisfy on the result of the evaluation. Generally, the result of the research is the employee in Directorate of Banking Supervision has understand about implementation of the performance evaluation, accept the evaluation process and feel the follow up of the evaluation. It is represented by significant correlation result between implementation of performance evaluation and employee reaction in confidence on benefit of evaluation and satisfaction on evaluation result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alessia Anindiya Melinda
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat kohesivitas kelompok terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan. Kohesivitas kelompok dikatakan tinggi jika anggota kelompok terlibat dalam interaksi yang mengarah pada menguatkan kelompok, sedangkan komitmen organisasi tinggi jika karyawan bersedia bekerja keras dan memilih melanjutkan keanggotaannya dalam perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survey yang dilakukan di PT. Bank Syariah X, Jakarta. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 46 orang yang terdiri dari seluruh staf pada divisi bisnis institusi komersial. Teknik penarikan sampel menggunakan total sampling karena jumlah populasi sedikit.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa tingkat kohesivitas kelompok memberikan pengaruh yang cukup atau moderat positif terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan, setelah mengeluarkan dimensi turnover anggota kelompok dari variabel tingkat kohesivitas kelompok. Lebih lanjut, penelitian ini juga melihat pengaruh tingkat kohesivitas kelompok terhadap tingkat komitmen organisasi karyawan dengan menggunakan variabel kontrol identitas responden. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan antara kohesivitas kelompok dengan komitmen organisasi karyawan, namun variabel itu hanya berhubungan dalam kondisi karyawan laki-laki, bersuku bangsa Jawa, berusia tua, dan berpendidikan rendah ataupun tinggi.

This undergraduate thesis discusses the influence of group cohesiveness on employees' organizational commitment. Group cohesiveness is high when group members involve in an interaction which lead to the integration of the group. Meanwhile the employees' organizational commitment is categorized as high when the employees have willingness to work hard and choose to continuing their membership in the company.
This study uses quantitative methode by doing survey as the technique to collect the data from PT. Bank Syariah X. The sample consists of 46 workers who work as the staff at the bussiness institution and commercial division. Total sampling is used as the techinque to get the sample since the amount of population is small.
The findings of the study indicate that group cohesiveness has a moderate and positive influence on employees' organizational commitment after taking out the turnover membership dimension. Furthermore this study also test the relationship between group cohesiveness with employees' organizational commitment by using the control variable respondent identity. Statistical test show that there is a relationship between group cohesiveness with employees' organizational commitment. But that relationship only applied for male respondent, javanese respondent, old responden, and respondent who have high and low educational background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hemastya Diranti
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara followership dan komitmen organisasi pada karyawan Bank X. Pengukuran followership menggunakan alat ukur followership questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran komitmen organisasi menggunakan alat ukur commitment scale items (Allen & Meyer, 1990). Penelitian ini melibatkan 113 karyawan Bank X sebagai responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik statistik korelasi Pearson.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara followership dan komitmen organisasi pada karyawan (r = 0.209, p < 0.05, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi followership yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi komitmen organisasi yang ia miliki. Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat meningkatkan followership para karyawannya sebagai salah satu cara untuk meningkatkan komitmen organisasi mereka.

This research investigated the relationship between followership and organizational commitment among employees of Bank X. Followership was measured using a modification instrument named followership questionnaire (Kelley, 1992) and organizational commitment was measured using a modification instrument named commitment scale items (Allen & Meyer, 1990). This study involved 113 employees of Bank X as respondents using accidental sampling technique. The data in this study is analyzed using Pearson correlation technique.
The main result of this research show that followership positively correlated significantly with organizational commitment (r = 0.209, p<0.05, significant at L.o.S 0.05). That is, the higher followership of one’s own, the higher organizational commitment that employees have. Based on this result, organization could increase their employee's followership as one way to improve employee’s organizational commitment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatih Nurrahman Dinata
"Bank merupakan institusi jasa keuangan yang memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip kepercayaan dari nasabah. Dengan adanya tindak pidana oleh karyawan bank dapat merusak kepercayaan dari nasabah. Seperti contoh kasus hilangnya tabungan berjangka milik Winda Lunardi senilai Rp 22 miliar rupiah. Penelitian ini akan membahas bagaimana ketentuan pidana dalam Undang – undang Perbankan dan bagaimana pertanggungjawaban bank atas tindak pidana yang dilakukan karyawan bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana pertanggungjawaban bank atas tindak pidana yang dilakukan oleh karyawannya yang merugikan nasabah. Penelitian ini menggunakan metodologi yuridis normatif. Dari Kasus Winda Lunardi, PT Maybank Indonesia Tbk dapat dimintai pertanggungjawaban perdata atas tindak pidana yang dilakukan oleh karyawan banknya.

Banks are financial service institutions that earn profits based on the principle of trust from customers. The existence of criminal acts by bank employees can damage the trust of customers. For example, the case of the loss of Winda Lunardi's time savings of Rp. 22 billion rupiah. This study will discuss how the criminal provisions in the Banking Act and how the bank is responsible for criminal acts committed by bank employees. This study aims to examine the extent to which banks are responsible for criminal acts committed by their employees that harm customers. This study uses a normative juridical methodology. From the Winda Lunardi Case, PT Maybank Indonesia Tbk can be held civilly responsible for criminal acts committed by its bank employees. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Lonanda Ez, auhtor
"Penelitian ini menguji pengaruh dimensi workplace spirituality terhadap stres kerja karyawan pada 61 karyawan yang bekerja pada Bank Konvensional X, dan 80 orang karyawan yang bekerja pada Bank Syariah Y. Analisis dari metode regresi berganda menggunakan software SPSS 21 menunjukkan bahwa hanya community of work yang berpengaruh negative signifikan terhadap stres kerja karyawan, baik pada Bank Konvensional X dan Bank Syariah Y. Dua dimensi lainnya yaitu inner life dan meaningful of work tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan baik padan Bank Konvensional X dan Bank Syariah Y.

This study examines the effect of work stress at 61 employees working at Conventional Banking X, and 80 employees working at Islamic Banking Y. Analysis of multiple regression using SPSS 21 showed that only community of work that a negative significant to work stress, both at Conventional Banking X and Islamic Banking Y. The two other dimensions are inner life and meaningful of work does not significant to work stress, both at Conventional Banking X and Islamic Banking Y."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Daniarizki Hamdani
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tantangan yang dihadapi oleh manajer perempuan serta gambaran mengenai sumber dan bentuk dukungan sosial yang didapatkan dalam mengatasi tantangan tersebut. Fenomena perempuan bekerja telah mengalami perkembangan yang signifikan dengan banyaknya perempuan yang memasuki industri formal salah satunya industri perbankan. Banyak perusahaan telah menerapkan kebijakan kesetaraan dan kesempatan pengembangan karier sehingga jumlah manajer perempuan semakin meningkat. Seorang manajer memiliki peran dan keterampilan yang harus dimiliki, serta tidak jarang mengalami tantangan dalam kepemimpinan, manajemen waktu, adaptasi yang cepat, dan pengambilan keputusan. Tantangan tersebut menjadikan seorang manajer perempuan mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan tanggung jawab keluarga. Hal ini berdampak kepada kesejahteraan individu baik dari segi fisik maupun emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan kajian literatur. Informan penelitian adalah manajer perempuan di PT Bank X Tbk. Penelitian dilakukan dalam periode Januari hingga Juni 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajer perempuan mengalami berbagai tantangan atau permasalahan, baik yang berkaitan dengan pekerjaan seperti beban kerja dan waktu yang panjang, maupun tantangan keluarga seperti tanggung jawab sebagai istri dan ibu. Dukungan sosial yang diterima mencakup dukungan dari keluarga inti (pasangan dan anak), keluarga besar (orang tua dan mertua), serta lingkungan seperti rekan kerja dan perusahaan. Bentuk dukungan ini meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pembahasan terkait kesejahteraan pekerja. Dengan adanya dukungan sosial yang efektif, memudahkan manajer perempuan untuk mengatasi tantangan pekerjaan dan keluarga. Perusahaan yang menerapkan kebijakan seperti fleksibilitas kerja dan fasilitas, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga produktivitas dan loyalitas karyawan.

This research aims to describe the challenges faced by female managers as well as an overview of the sources and forms of social support obtained in overcoming these challenges. The phenomenon of working women has experienced significant development. This is proven by the large number of women entering formal industries, one of which is the banking industry. Currently, many companies have implementes policies of equality and career development opportunities so that the number of female managers is increasing. A manager has roles and skills that must be possessed, and often experiences challenges in leadership, time management, adaptation, and decision making. These challenges make it difficult for a women manager to balance work demands with family responsibilities. This has an impact on individual well-being both physically and emotionally. This research uses a qualitative approach by collecting data through interviews, observation, and literature review. The research informant was a women manager at PT Bank X Tbk. The research was conducted inn the period of January to June 2024. The results of this research show that women managers experience various challenges or problems, both work-related such as workload and long hours, as well as family challenges such as responsibilities as wives and mothers. The social support received includes support from the nuclear family (spouse and children), extended family (parents and in-laws), and the environment such as colleagues and companies. This form of support includes emotional support, appreciation support, instrumental support, informational support, and social network support. This research contribustes to discuss related to worker welfare. With effective social support, it is easier for female managers to overcome work and family challenges. Companies that implement policies such as work flexibility and facilities not only improve worker welfare but also employee productivity and loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Maharani
"Perkembangan teknologi diera industri 4.0 yang semakin pesat memberikan dampak pada persaingan bisnis global yang semakin ketat. Hal tersebut menuntut bisnis untuk memiliki daya saing agar dapat bertahan di dalam persaingan bisnis global. Inovasi merupakan salah satu solusi bisnis untuk menciptakan daya saing tersebut. Inovasi sendiri sangat berkaitan dengan perilaku inovatif, sehingga dalam hal ini sumber daya manusia menjadi aset penting perusahaan untuk mencapai inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Psychological Capital terhadap Innovative Behavior dengan Psychological Safety sebagai variabel mediasi. Penelitian ini melakukan studi terhadap karyawan pada PT Bank X Syariah Kantor Pusat yang telah bekerja selama lebih dari 1 tahun. Masing-masing variabel penelitian diukur dengan menggunakan teori dari Luthans et al. untuk mengukur Psychological Capital, teori dari Scott dan Bruce untuk mengukur Innovative Behavior, dan teori dari Edmondson untuk mengukur Psychological Safety. Data penelitian yang terkumpul pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif dengan metode survey kuesioner secara online melalui Google Form. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan total sampling terhadap karyawan pada PT Bank X Syariah Kantor Pusat yang berjumlah 98 responden. Hipotesis penelitian ini dibuktikan melalui analisis statistik inferensial yang terdiri dari analisis regresi linier, analisis variabel mediasi degan Causal Step, dan analisis hubungan tidak langsung dengan Sobel Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Psychological Capital secara signifikan memiliki pengaruh langsung terhadap innovative behavior dan Psychological Safety. Begitupula dengan Psychological Safety yang secara signifikan berpangaruh positif terhadap Innovative Behavior. Akan tetapi, berdasarkan hasil uji mediasi pada penelitian ini diketahui bahwa Psychological Safety tidak memiliki pengaruh signifikan dalam memediasi hubungan antara Psychological Capital terhadap Innovative Behavior.

The disruption of technology in the era of industry 4.0 has an impact on increasingly global business competition. This requires businesses to have competitiveness in order to survive in that competition. Innovation is one of business solution to create the competitiveness. Innovative itself is closely related to innovative behavior, so that in thus case human resources are an important asset for companies to achieve innovation. This study aims to examine the effect of Psychological Capital on Innovative Behavior with Psychological Safety as a mediating variable. This study conducted on employees, who have worked for more than 1 year at PT Bank X Syariah Head Office. This study uses the theory of Psychological Capital, Innovative Behavior, and Psychological Safety to measure the variable. This reaserch data collected in this study was conducted using quantitative data collection techniques with an online survey method through Google Form. The sampling technique in this sturdy was carried out using total sampling of PT Bank X Syariah employees at the Head Office which encouraged 98 respondents. The hypothesis of this study was proven through inferential statistical analysis, consisting of linier regression analysis, mediation variable analysis through causal steps, and analysis of indirect relationship with the Sobel Test. The results showed that Psychological Capital had a significant direct effect on Inovative Behavior and Psychological Safety. Psychological safety is also have a significant positive effect on Innovative Behavior. However, based on the results of mediation test, this study found that Psychological Safety doesn’t have a significant influence in mediating the relationship between Psychological Capital on Innovative Behavior.

"
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>