Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82149 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Iqrak Sulhin
Jakarta: Prenadamedia Group, 2016
364.6 IQR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarto
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan proses pemasyarakatan narapidana di lembaga pemasyarakatan tersebut, dan kemudian mengetengahkan alternatif pemikiran sehubungan dengan peranannya dalam membina narapidana.
Penelitian ini bersifat deskriptif, dan pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan berupa studi dokumen, observasi, angket, dan wawancara terhadap narapidana, petugas, dan mantan narapidana. Penentuan responden dilakukan secara purposive, dan analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembinaan yang dilakukan terhadap narapidana di lembaga pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, dan apakah pembinaan tersebut dapat bermanfaat bagi narapidana untuk kembali ke masyarakat.
Berdasarkan prinsip-prinsip pokok pemasyarakatan, maka perlakuan terhadap narapidana haruslah bersifat manusiawi dan sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di masyarakat, agar tujuan pemasyarakatan itu dapat tercapai. Di dalam sistem pemasyarakatan program pembinaan narapidana ditujukan pada pembinaan kepribadian atau mental dan pembinaan kemandirian. Pembinaan kepribadian dalam prakteknya meliputi kegiatan keagamaan, penyuluhan hukum, pendidikan, olah raga, dan bergotong royong, sedangkan pembinaan kemandirian atau keterampilan meliputi kursus menjahit, montir radio/elektronika, pertukangan, kerajinan tangan, dan pertanian.
Kendala-kendala yang ada seperti dana, sarana, dan prasarana, merupakan faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan. Pembinaan yang dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, dapat dikatakan kurang memadai. Hal ini disebabkan oleh faktor peraturan perundang-undangan, kualitas dan kuantitas petugas yang belum memadai, kurang mendukungnya sarana dan prasarana, serta kurangnya partisipasi masyarakat. Dilihat dari peranannya dalam membina narapidana, pembinaan di lembaga ini kurang bermanfaat bagi narapidana untuk kembali ke masyarakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Foucoult, Michel
New York: Vintage Books, l979
365 FOU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusche, Georg
New York: Columbia University Press, 1939
343.2 RUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lucken, Karol M.
"There are visible signs that the 'get-tough' era of punishment is finally winding down. A 'get-smart' agenda has emerged that aims to reduce costs and crime by reducing the incarceration of non-violent drug offenders, expanding use of community-based corrections, revising sentencing structures, and supporting offender re-entry into the community. This change in policy affords an opportunity to re-examine and challenge certain other conventions in the study and practice of punishment. Each chapter of [this book] examines a convention and posits arguments that challenge that convention and expand the conversation. These arguments are based on the prior literature, existing and original data, and historical documents. These conventions and arguments for rethinking punishment are framed accordingly: justifying penal policy; defining the attributes of punishment; measuring the scope and severity of punishment; and evaluating effectiveness in punishment. Finally, the author provides specific recommendations for research and policy based on these original arguments"
London: Routledge, Taylor & Francis Group, 2017
364.6 LUC r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Chrisentius
"ABSTRAK
Kebijakan hukum Indonesia saat ini sangat bergantung kepada kebijakan kriminal.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peraturan perundang-undangan yang
mencantumkan aspek hukum pidana. Ketergantungan kepada kebijakan kriminal
ini, tidak lagi menempatkan hukum pidana sebagai ultimum remedium sehingga
menimbulkan overkriminalisasi. Terlebih lagi kebijakan kriminal ini masih
menempatkan sanksi pidana penjara sebagai primadona. Sehingga menyebabkan
berbagai permasalahan di dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Berbagai
permasalahan ini menyebabkan krisis yang jarang menjadi perhatian akademisi
maupun pemerintah. Di beberapa negara telah dikembangkan konsep privatisasi
penjara untuk mengatasi krisis di sektor penjara yang terjadi di negara tersebut. Di
Indonesia sendiri konsep privatisasi penjara ini merupakan konsep yang baru,
sehingga apabila ingin diterapkan perlu dikaji secara mendalam. Penelitian ini
dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah yang dimaksud privatisasi penjara
di dalam sistem peradilan pidana, apakah dengan kondisi Lembaga
Pemasyarakatan Indonesia saat ini dapat diterapkan privatisasi penjara, dan
faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan apabila ingin menerapkan
privatisasi penjara di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian normatif.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa yang dimaksud dengan privatisasi penjara
adalah keterlibatan pihak privat ke dalam sistem penjara yang selama ini
dimonopoli negara, privatisasi penjara ini dapat menggunakan dua bentuk yaitu
full privatisasi atau hybrid sistem. Kondisi Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia
saat ini telah mencapai tahap krisis, ini ditandai dengan overcrowded,
ketidaksesuaian jumlah penghuni Lapas dengan petugas pemasyarakatan dan
ketidakmampuan negara dalam mengoptimalkan anggaran. Untuk itu keterlibatan
pihak privat dapat menjadi solusi bagi reformasi sistem pemasyarakatan. Untuk
menerapkan privatisasi di sistem pemasyarakatan ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yaitu tujuan pemidanaan, faktor normatif, dan sumber daya manusia.
Di Indonesia ada dua model yang dapat dijadikan alternatif privatisasi Lembaga
Pemasyarakatan, yang pertama Public Private Partnership dan yang kedua
penjara privat non-profit.

ABSTRACT
Indonesian law policy currently relies heavily on criminal policy. It can be seen
from many laws and regulations that include aspects of criminal law. Addiction to
this criminal policy, criminal law is no longer placing asultimum remedium
causing over criminalitation.Moreover, this criminal policy still puts sanctions
imprisonment as a primadona. Thereby, it causes various problems in the
Indonesian prison system. These problems led to a crisis that is rarely a concern
from academia and government side. Several countries have developed the
concept of prison privatization in the sector to address the prison crisis that
occurred in the country. In Indonesia the concept of prison privatization is a new
concept, so it still needs a depth study to apply it. This study was conducted to
answer the question what privatized prisons in the criminal justice system is,
whether the condition of Indonesian's prisons privatization can be applied, and
what factors should be considered to implement the privatization of prisons in
Indonesia. This research was normative. Based on the results, the privatization of
prisons is the involvement of private parties in a prison system that has been
monopolized by the government; prison privatization is to use two forms of full
privatization or hybrid systems. Penitentiary conditions in Indonesia has reached a
crisis stage, is characterized by overcrowded, prisons discrepancy with the
number of occupants and the inability of the government penitentiary officers in
optimizing budgets. The involvement of private parties can be a solution to reform
the penal system. There are several factors to be considered to implement
privatization in the corrections system; such as the purpose of punishment,
normative factors, and human resources. In Indonesia, there are two models which
can be used as an alternative privatization of corrections, the first is Public Private
Partnership and the second is non-profit private prisons."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pratiwi
"ABSTRAK
Remaja merupakan masa peralihan yang memiliki proses perkembangan yang berbeda dengan usia anak-anak dan dewasa. Remaja yang tinggal di Lapas harus menghadapi perubahan peran selama di Lapas yang akan menimbulkan berbagai macam respon psikologis dan upaya-upaya untuk beradaptasi bagi mereka. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi pengalaman dan mekanisme adaptasi remaja Lapas dalam menghadapi perubahan peran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari delapan orang remaja Lapas. pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizzi. Temuan hasil penelitian menunjukkan 5 tema dengan beberapa katagori antara lain: 1) Perubahan penampilan peran yaitu perubahan peran dalam keluarga,perubahan penampilan peran terhadap hubungan sosial dengan teman sebaya, dan perubahan aktivitas sekolah, 2) Keadaan harga diri remaja yang di Lapas adalah malu kepada keluarga dan aib keluarga, 3) Respon psikologis yang terjadi pada remaja Lapas adalah respon psikologis awal masuk Lapas dan respon psikologis saat ini,4) Upaya dalam beradaptasi adalah upaya dari diri sendiri dan upaya dari orang lain dan 5) Harapan untuk masa depan adalah harapan untuk diri sendiri dan harapan untuk orang lain. Rekomendasikan hasil penelitian ini ditujukan pada perawat jiwa atau petugas Lapas yang mungkin akan berhubungan langsung dengan remaja Lapas dalam membantu mereka untuk menggunakan strategi yang adaptif dalam menghadapi kondisi di Lapas

ABSTRACT
Adolescents are a transitional period that has different developmental processes with the age of children and adults. Adolescents living in prisons must face role change while in prisons that will lead to various psychological responses and attempts to adapt to them. The purpose of this study would be to explore the experiences and mechanisms of adolescent adaptation Prisons in the face of role change. This research uses qualitative method with descriptive phenomenology approach. The study participants consisted of eight prison juveniles. Data retrieval is done by in-depth interviews based on research objectives. Data analysis of interview result using analysis phase according to Colaizzi. The research findings show 5 themes with several categories, among others: 1) Change of role appearance that is change of role in family, change of role appearance to social relation with peer, and change of school activity, 2) The pride of pride of adolescent in prison is shame to Family and family disgrace 3) Psychological responses occurring in adolescence Prisons are the initial psychological response to prison and the current psychological response, 4) The adaptation effort is the effort of oneself and the efforts of others and 5) Hope for the future is hope For yourself and hope for others. Recommend the results of this study aimed at mental nurses or prison officers who may be in direct contact with prison juveniles in helping them to use adaptive strategies in the face of prison cond"
2017
T51880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumontoy, Tammy Angelina Wenas
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S22173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barnes, Harry Elmer
Bandung: ALUMNI, 1975
364 BAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>