Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andika Hendra Mustaqim
"ABSTRACT
The main objective of this research is mapping and exploring how the oppression and resistance of the main character (Kekayi) in Oka Rusminis short story Pohon Api are manifested through the strategic use of her own intellectuality, not only her beauty, her focus on future visions, and her attempt to garner support from the higher authority to win the competition. This research applied the qualitative approach with content analysis method. This research reveals that Kekayi, the main character in Oka Rusminis short story Pohon Api, is an individual who is at an intersection. She faces a series of oppression, discrimination, harassment, and unpleasant events which comes from all directions of the intersection. Then, when a bad treatment is given, it will form a particular pattern that becomes habitual and eventually becomes an ideology. Furthermore, Kekayi possesses the capital to become a strong woman. That power is something given by the Almighty. However, she is also a female learner who always wants to be equal with men."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
907 UI-PJKB 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nuraini
"Perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-haknya sebagai manusia merupakan perjuangan yang tidak kenal henti, karena dalam perkembangan peradaban yang sangat pesat ini, apapun mungkin dapat terjadi. Termasuk pengeksploitasian perempuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, terutama yang bersifat mendukung kekuasaan yang selama ini didominasi oleh kaum laki-laki. Hal ini berkaitan erat dengan nilai-nilai tradisional dan budaya yang dikuasai oleh kaum laki-laki yang disebut dengan budaya patriarkat. Salah satu daerah di Indonesia yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya adalah Bali. Selain budaya patriarkat, sistem kasta juga tumbuh dengan subur di Bali. Tema seperti ini diangkat ke dalam sebuah novel oleh wanita pengarang yang berasal dart Bali bernama ?ka Rusmini. Novel tersebut berjudul Tarian Bumi. Pola pikir, perilaku dan perbuatan para tokoh di dalam novel ini dipengaruhi oleh sistem kasta, dan tentunya didukung oleh budaya patriarkat Bali. Bila dipandang melalui pola sebab-akibat, sistem kasta menjadi penyebab utama timbulnya konflik dalam kehidupan para tokoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehidupan tokoh-tokoh perempuan di dalam Tarian Bumi. Dengan mengetahui gambarannya, dapat dilihat pengaruh yang mereka dapat dari kasta dan budaya patriarkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian deskriptif_-analitis terhadap novel dilakukan dengan menggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik yang terkait dengan konsep gender. Budaya patriarkat di Bali telah memperhitungkan supaya akibat pernikahan beda kasta yang mengakibatkan terjadinya peristiwa naik dan turun kasta seorang perempuan tetap saja membuat posisi laki-laki berada di atas perempuan. Peraturan tersebut seperti ingin mengatakan bahwa semuanya harus berpusat pada laki-laki. Jadi perempuan yang harus mengikuti apa yang menjadi keputusan laki-laki (pusat) . Adanya sistem kasta di Bali membuat kaum perempuan menjadi tersiksa. Perempuan bangsawan maupun sudra akan tetap menjadi pihak yang kalah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Keberanian mereka untuk keluar dari pakem memang merupakan suatu kemajuan bagi perempuan. Akan tetapi, pada akhirnya mereka tetap harus tunduk kepada sistem kasta itu sendiri. Setelah membaca dan memahami hasil dari analisis penelitian, maka disimpulkan bahwa budaya patriarkat di Indonesia bersumber dari beberapa aspek yaitu aspek sosiologis yang mencakup pembagian kerja dan fungsi dalam masyarakat, dan aspek kebudayaan yang mencakup feodalisme dan ajaran agama, tradisi atau adat. Dari sini dapat dilihat bahwa kedua aspek tersebut sangat menentukan bisa atau tidaknya kesetaraan gender dicapai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Dharmawati Kurnia
"Disertasi ini bertujuan untuk mengkonkretisasi ruang kosong teks Bali dalam dua fiksi Oka Rusmini, Tarian Bumi (2000) dan Sagra (2001). Ruang kosong merupakan teks abstrak yang tidak tertulis di samping ruang isis yang konkret dengan teks tertulis. Dengan memfungsikan pengetahuan lokal yang dilandasi oleh tradisi sastra wiraga-wirama-wirasa mabebasan pada ruang kosong teks tarian bumi dan sagra diperoleh temuan bahwa budaya Bali sarat dengan harmoni dalam sebaran keseimbangan dualistik poleng rwa bhineda, dua unsur bertolak belakang dan saling melengkapi yang hadir bersamaan. Ruang kosong teks tarian bumi mengkonkretisasi harmoni sebaran keseimbangan poleng ' yang lain' dengan 'yang umum' dengan komposisi dualistik wiraga aturan brahmana-sudra, hiburan cinta birahi pasangan heteroseks-nonheteroseks, alur progresi-digresi pengisahan, latar juba-jero, wirama bernuansa tegar-longgar dan liar-hening, dan wirasa yang menyatukan isi dan jiwa teks dalam cita dualistik sekala-niskala. Ruang kosong teks Sagra mengkokretisasi harmoni sebaran keseimbangan "kematian" dan "kehidupan" dengan komposisi dualistik wiraga bertipografi cetak tegak-miring, jeda-subjeda, aturan brahmana-sudra dengan hiburan cinta birahi pasangan heteroseks-nonheteroseks, alur progresi-digresi pengisahan, latar jaba-jero, wirama bernuansa tegang-longgar dan liar-hening, dan wirasa yang menyatukan sebaran keseimbangan isi dan jiwa teks dalam cita dualistik sekala-niskala kematian-kehidupan pertanyaan-pertanyaan rahasia keberadaan manusia. Harmoni dualistik unsur 'yang lain' dan 'yang umum' dalam ruang kosong teks TB dan unsur 'kematian' dan 'kehidupan' dalam ruang kosong teks S memiliki keselarasan dngan dualistik 'barong-rangda' dalam teks nasihat GC. Konsistensi harmoni dualistik pada teks fiksi dan teks nasihat merupakan pengejawantahan dinamika kearifan lokalbudaya Bali dalam harmoni sebaran keseimbangan dualistik paleng rwa bhineka. Generalisasi keselarasan temuan tesis lokal teks TB dan S dengan panduan umum pada teks GC menunjukkan bahwa antara konsep lokal dengan yang umum terdapat harmoni hubungan keseimbangan, yang umum memiliki sifat lokal dan sebaliknya yang lokal juga memiliki sifat umum. Dengan demikian dinyatakan bahwa temuan aspek lokal dualistik poleng rwa bhineda memiliki sifat universal dalam harmoni sebaran keseimbangan sehingga dapat dimunculkan sebagai teori umum. Teori umum harmoni dualistik sebaran keseimbangan bidang sastra ini melengkapi teori harmoni sebaran biner komplementer yang merupakan analogi dari sebaran unit dalam bidang linguistik, dan oleh karena itu, keberadaannya selanjutnya dinyatakan sebagai sumbangan penelitian ini bagi perkembangan dunia sastra indonesia.

Roman Ingarden's spots of indeterminacy initiate the role of the concretization in two of Oka Rusmini's fictions of Bali, Tarian Bumi (TB, 2000) and Sagra (S,2001). The concretization itself is an act of reading in which Wolfgang Iser postulates as the interaction between the reader and the text. The text has a mixture of determinacy and indeterminacy and such a two-way communication can be conceived interms of harmony when the reader makes use of the texture of the text as aguide for actualization as he simultaneously has to free himself from what he is and to escape from the restrictions of his own social life while actively incorporating the text into his treasure-house of experience. ANd to incorporate with the text, Geertz mobilizes the native's point of view. From this native's point of view, the Balinese execises the notion of rwabhineda - a cultural enactment of Hindu Balinese balance, originating in the classic Geguritan Calonarang (GC,1873) - the Barong-Rangda deities in which each symbolizes the struggle to maintain balance, to maintain an equilibrium of opposites powers. The Balinese has the tradition of mabebasan-reading classic lontars in religious ceremonies to accentuate spiritual life. Mabebasan in GC embodies the aspects of wiraga-wirama-wirasa 'form-atmosphere-spirits' of the traditional brahmana-brahmani norms. The connectability of the respective reception theory, native's point of view and local concept rwa bhineda in TH dan S makes use of mabebasan in GC as an illustration. TB unfolds the indeterminacy of poleng rwa bhineda in distributional equivalence within the harmony of the 'otherness' with the traditional norms in holistic composition; those of the wiraga between the law of brahmana-sudra, the love in sexual drive entertainment of heterosexual-non-heterosexual pair, progressive-digression plot action in a setting of desa-kala-patra - 'space-time pattern' of jaba-jero - 'laymen-lords': the wirama brings about tense-loose and wild-serene atmosphere; and the wirasa united the aspects of the content and spirits of the text in dualistic sekala-niskala, the tangible-intangible' universe. The analysis of mabebasan in S unfolds the indeterminacy of poleng rwa bhineda in distributional equivalence within the harmonyof death and life in holistic composition; those of the wiraga between the typographical printing initalics-erective layout as death-life access imbued in narrator-sub narrator episodes as found in the law of brahmana-sudra, the love in sexual drive entertainment of heterosexual-non-heterosexual pair, progressive-digressive plot action in a setting of desa-kala-patra of jaba-jero; the wirama brings about tense-loose and wild-serene atosphere, and the wirasa united the aspects of the content and spirits of the text in dualictic universe of sekala-niskala in deathlife, rhetorically questioning he secret of human existence. The consistent dualistic concept of brahmana-sudra harmony in the two fictions coincides with the dualistic concept of Barong-Rangda brahmana-brahmani in GC. Such harmony in manifested in the dynamic poleng rwa bhineda equilibrium, asyntheses of the local theses. And such collateral process sets for an acknowledgement of wide access in literary practice, and, therefore, as its earlier theory of the distributional units - i.e. the complementary distribution units; the distributional equivalence unit in harmoni of the Balinese poleng rwa bhineda concretizes the indeterminaciess in Oka Rusmini's two fictions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
D642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Alya Rahman
"Tulisan ini membahas tentang karya Ding Ling yang berjudul Ketika Aku di Desa Xia (1941). Cerpen ini mengangkat kisah tentang tokoh “Aku” yang ditugaskan oleh partai untuk istirahat memulihkan kesehatan di sebuah desa, bernama Desa Xia. Di sanalah ia mendapati bahwa desa yang didatanginya ternyata menyimpan persoalan tentang seorang gadis muda bernama Zhenzhen. Niat semula untuk beristirahat kemudian menjadi diisi dengan keinginan mencari tahu tentang Zhenzhen. Zhenzhen ditugaskan oleh partai untuk memata-matai tentara Jepang. Seperti apa tugasnya, tanggapan penduduk desa kepada Zhenzhen dan bagaimana penyelesaian atas persoalan yang dihadapi, dihadirkan semua oleh tokoh “Aku” yang menjadikan tokoh Zhenzhen dan persoalannya sebagai pokok narasi. Kajian-kajian terdahulu pada umumnya membahas tokoh Zhenzhen sebagai kajian, sementara penelitian ini akan mengungkap peran tokoh “Aku” yang bertindak sebagai narator, dalam mengangkat permasalahan Zhenzhen. Hasil penelitian menyatakan bahwa tokoh “Aku” adalah tokoh yang berperan penting dalam mengungkap permasalahan Zhenzhen, menghadirkan pendapat orang desa terhadap tokoh Zhenzhen, dan menghadirkan penyelesaian masalah dalam cerpen.

This paper examines Ding Ling’s works entitled “When I Was in Xia Village” (1941). This short story tells the story of “I” character who is assigned by the party to rest and recovering health in a village called Xia Village. There she found out that the village she visited had a problem about a young girl named Zhenzhen. Her first intention to rest later became filled with the desire to find out about Zhenzhen. Zhenzhen was assigned by the party to spy on the Japanese army. What her duties are, the response of the villagers to Zhenzhen and how the ending of the story’s problem, all of those are presented by the "I" character who makes Zhenzhen's character and the problem as the main narrative. Previous studies generally discussed the character of Zhenzhen as a study, while this study will reveal the role of the "I" character who acts as the narrator in raising the issue of Zhenzhen. The study shows that "I" is a character who plays an important role in revealing Zhenzhen's problems, projecting the villagers comments about Zhenzhen's character, and presenting the solution to the story’s problem to the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Pramitha Ramadhanty
"Banyaknya kasus penganiayaan anak yang terkuak dewasa ini di Korea Selatan membuat permasalahan seputar anak pun menangkap perhatian masyarakat. Karya sastra sebagai hasil budaya manusia dapat membantu dalam memandang problematika sosial yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penggambaran penelantaran anak dalam cerita pendek Balance Game (2021). Penelitian ini mengkaji penelantaran anak yang digambarkan melalui tokoh Yun dan Geonhee dengan metode kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dalam pelaksanaan penelitian. Dalam Balance Game, penelantaran emosional menjadi bentuk penelantaran yang paling dominan. Perilaku penelantaran oleh tokoh Yun dapat disimpulkan merupakan akibat dari beberapa faktor, yakni kondisi sosioekonomi dan kondisi personal individu dalam keluarga. Ketiadaan perhatian dari lingkungan sekitar juga memperkecil kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Namun, melihat dari perkembangan kebijakan terhadap anak yang terjadi dewasa ini, kesadaran masyarakat telah membuka peluang untuk mengkaji berbagai permasalahan terhadap anak secara serius. Dengan demikian, kesadaran merupakan pemicu kemajuan dalam penanganan masalah dan representasi dapat menjadi penting untuk membangun kesadaran atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat.

Child maltreatment cases that has been brought to light recently in South Korea caught public's attention by storm. Literature as a result of human cultural process could help in understanding current existing problems in society. This research intends to observe how child neglect is depicted in the short story Balance Game (2021). This research studies child neglect represented through the character Yun with qualitative descriptive analysis methode and literature study approach in the process. In Balance Game, emotional neglect became the most prevalent type of neglect. Yun's neglect could be perceived as a result of several factors that is socioeconomic status and condition of each individuals in the family. The lack of care shown by the family's surroundings also reduced the chance to improve the situation at hand. However, if observed through the current child policy developments, public awareness has opened the opportunity to study social issues affecting children in a more serious manner. Thus, awareness is a key trigger in solving problems and representation could have an important role to build awareness on current existing social issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carlo Alfred Karuwal
"Cerpen Anak Besi merupakan salah satu cerpen yang terdapat di dalam kumpulan cerpen berjudul The Sin (2002) karya Mo Yan. Cerpen Anak Besi menceritakan tentang tokoh Gou Sheng yang mengalami kehidupan masa kecil di Komune Rakyat dan kemudian bertemu dengan tokoh “Anak Besi”. Penelitian ini menekankan pentingnya unsur intrinsik cerita, terutama pada tokoh dan latar untuk mengungkap kondisi sosial ketika masa Lompatan Jauh ke Depan pada tahun 1958-1962. Tokoh Gou Sheng merupakan tokoh kunci untuk mengungkap berbagai hal yang digambarkan melalui cerpen. Ia tidak hanya menjadi representasi kehidupan anak-anak, namun sekaligus mengungkap kondisi sosial yang terekam dalam cerpen berkaitan dengan kehidupan pada masa Lompatan Jauh ke Depan. Cerpen Anak Besi menggambarkan dampak psikologis dan fisik dari kebijakan pemerintah terhadap keluarga dan masyarakat. Cerpen ini juga membuktikan ketajaman Mo Yan sebagai pengarang dalam melihat kondisi sosial di Cina ketika masa Lompatan Jauh ke Depan khususnya lewat sudut pandang kehidupan yang dijalani anak kecil bernama Gou Sheng. Penelitian ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang sejarah Cina, tetapi juga memperluas potensi studi sastra sebagai sumber alternatif dalam penelitian sejarah.

The short story Iron Child is one of the short stories in Mo Yan's The Sin (2002). The short story Iron Child tells about the character Gou Sheng who experiences childhood life in the People's Commune and then meets the character "Iron Child". This study emphasizes the importance of the intrinsic elements of the story, especially the characters and setting, to reveal the social conditions during the Great Leap Forward period of 1958-1962. The character of Gou Sheng is a key character to reveal various things depicted through the short story. He not only represents the life of children, but also reveals the social conditions recorded in the short story related to life during the Great Leap Forward. Anak Besi depicts the psychological and physical impact of government policies on families and communities. This short story also proves Mo Yan's sharpness as an author in seeing the social conditions in China during the Great Leap Forward, especially through the perspective of the life lived by a child named Gou Sheng. This research not only enriches the understanding of Chinese history, but also expands the potential of literary studies as an alternative source in historical research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian bertujuan untuk mengungkap nialai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat Minagkabau dalam cerpen Si Padang karya Harris Effendi Thahar dan cerpen robohnya Surau kami karya A.A. Navis dengan pendekatan kebahasaan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. data penelitian ini adalaha fenomena kehidupan imajinaf dalam kedua cerpen tersebut...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deanisa Putri Callula
"Karya sastra menyajikan berbagai konflik yang terinspirasi dari kejadian nyata maupun murni buatan pengarang. Kehadiran konflik dalam karya sastra, mampu menghadirkan efek-efek yang diinginkan oleh pengarang. Seperti contohnya efek kejutan, sedih, senang dan lainnya dalam cerita. Kejutan akibat dari konflik yang terjadi dalam cerita dapat dilihat dari cerpen Binjib karya Kim In Suk. Binjib menceritakan kisah kehidupan rumah tangga yang dijalani oleh sepasang suami-istri selama 27 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konflik-konflik yang muncul serta penyebabnya dalam cerpen. Konflik dikaji melalui plot karena plot mengandung unsur esensial termasuk konflik. Latar belakang terjadinya konflik dianalisis melalui penokohan untuk melihat watak atau tindakan mana yang mempengaruhi munculnya konflik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif dengan teori plot dan penokohan milik Nurgiyantoro. Data diperoleh melalui cara baca dan catat dari kutipan cerpen Binjib. Hasil penelitian menunjukkan adanya konflik internal yang dialami tokoh istri, dan konflik eksternal yang terjadi antara tokoh istri dengan tokoh tambahan, serta tokoh istri dengan tokoh suami. Adapun penyebab konflik terjadi di dalam Binjib karena watak dan tindakan antara tokoh suami dan istri serta tokoh gadis penyewa jasa angkutan barang milik suami. Kata kunci: konflik suami-istri, plot campuran, cerpen Korea.

Literary works present various conflicts inspired by daily live or purely created by the author. The presence of conflict in literary works can produce the effects desired by the author. For example, the effects of surprise, sadness, happiness, and others in the story. The effects of surprise from the conflict that occurs in the story can be seen in the short story Binjib by Kim In-suk. Binjib tells the story of the husband and wife who lived together for 27 years. This research aims to identify the conflicts arise and causes in short stories. Conflict is studied through plot because plot contains essential elements including conflict. The background of conflict is analysed through characterization to see which characters or actions influence the emergence of the conflict. Descriptivequalitative method will be used with Nurgiyantoro's theory of plot and characterization. Data was obtained by reading and taking notes from excerpts from the short story Binjib. The results of the research show that there is internal conflict experienced by the wife character, and external conflict that occurs between the wife character and additional characters, as well as the wife character and the husband character. The cause of the conflict in Binjib is because of the characters and actions between the husband and wife characters and the girl character who rents the husband's goods transportation service. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kristina Wulandari
"Sejarah kesusastraan Cina telah rnencatat kumpulan cerita pendek pertama Lu Xun yang berjudul Teriakan (sebagai satu momentum penting bagi munculnya kesusastraan Cina modern. Lu Xun memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kesusastraan Cina modern karena Teriakan telah menggunakan bahasa sehari-hari yang menggantikan bahasa klasik. Selain itu pula, Lu Xun melakukan pembaharuan dengan mengangkat tema-tema tentang realitas sosial masyarakat yang sangat berbeda dati tematema kesusastraan Cina tradisional. Tiga karya yang menjadi obyek penelitian adalah Catatan Harlan Orang Gila, Kong Yiji, dan Obat, sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis ketiga karya tersebut adalah pendekatan strukturalis Todorov.
Masalah pokok yang diangkat adalah bagaimana ketiga cerita yang menjadi obyek penelitian menampilkan perbedaan dunia sebagai makna dari masing-masing cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing cerita menampilkan dunia yang berbeda dengan berbagai cara penyajian yang bervariatif. Dunia yang ditampilkan dalam Catalan Harlan Oran Gila dunia seorang manusia yang divonis rnenderita gangguan kejiwaan yang tidak berdaya menyesualsan dininya dengan lingkungan sosial di mina is betada. Sedangkan dunia yang ditampilkan dalam Kong Yrji adalah dunia seorang manusia yang terasing karena sosok dan pemikirannya yang tidak sejalan dengan zamannya. Pada cerita Obat dunia yang ingin ditampilkan adalah dunia di mana para tokoh utamanya tidak berdaya untuk keluar dari belenggu kanibalisme.
Perbedaan dunia yang disajikan oleh ketiga cerita mengandung makna yang sangat universal Karakteristik tokoh cerita tidak hanya rnenggambarkan karakteristik masyarakat Cina namun juga tidak dapat diabaikan bahwa karakteristik semacam itu adalah karakteristik sebagian besar manusia di seluruh dunia. Begitu pula halnya dengan rangkaian peristiwa yang ditampilkan Peristiwa saling memangsa antar manusia, hllangnya kepedulian dan sating mencintai antar manusia tidak hanya terjadi dalam lingkup masyarakat Cina, melainkan juga terjadi dalam lingkup universal kehidupan manusia.

The history of Chinese literature noted that Lu Xun's first short story compilation, Call To Arms or could also be translated Cry Out indicate a significant momentum for the birth of Chinese modern literature because it used Chinese vernacular rather than literary Chinese and also reformed the themes of Chinese literature by using the non mainstream of social reality. This research used structuralism approach of Todorov based on his three short stories, The Diary ofA Madman, Kong Yi Ji and Medicine.
The topic explain how his works revealed the difference of world's meaning from each story and how each story figure the difference of world with various style of writing. The Diary ofA Madman, describe a man who judge by people surround him as a man who suffering schizophrenia and he can not himself in social environment. Kong Yi Ji, describe a man who was alienated by people surround him because his ideas and figures did not in line with the era. Medicine, describe a man who can not escape from the repression of cannibalism because his power lack mess.
The worlds in those stories have universal meaning. The characters of main actor not only describe the Chinese's unique character but also represent general human character in world. More over, the narrations of events such as cannibalism, lack of love and careness among people in context of human life also describe the general human character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Ratna Ekasari
"Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada antologi cerpen karya Othman hitch yang berjudul Ario. Adapun pemilihan topik ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain: (1) penelitian terhadap karya sastra Malaysia di Indonesia masih sangat sedikit. Di Fakultas llmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia baru ditemukan beberapa, di antaranya, Rindah Hadi Pranoto dan Riny Budi Lestari yang membahas novel-novel karya Shahnon Ahmad, (2) dalam bidang cerpen Malaysia, penelitian semacam ini belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai cerpen Malaysia. Othman Puteh adalah salah seorang cerpenis Malaysia yang sangat produktif. Dalam setiap karyanya, Puteh selalu mencoba menampilkan sesuatu yang baru. Menurutnya, karya sastra sebagai sebuah sistem yang terbuka memberikan kebebasan kepada penulis untuk mengekspresikan diri. Oleh karena itu, Puteh sangat menentang bentuk-bentuk konvensi. MeIalui kumpulan cerpen Ario, Puteh berusaha menyajikan sesuatu yang baru dalam dunia kesusastraan Malaysia, khususnya cerpen. Dalam kumpulan cerpen ini, tidak akan ditemukan bentuk-bentuk konvensional seperti yang terdapat pada cerpen Malaysia pada umumnya Unsur kausalitas, logika, perbedaan.antara ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah karena yang dipentingkan adalah cerita. Puteh mengembalikan hakikat cerpen sebagai cerita. Dengan mencoba melakukan penelitian terhadap cerpen Othman Puteh khususnya, dan khasanah karya sastra negara tetangga, pada umumnya akan mengungkapkan latar belakang dan sejarah kesusastraan yang menjadi dasar penciptaan karya sastra tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>