Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufalia Zulfa Ad Hania
"Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Kondisi ini disebabkan karena jumlah sel-sel pada otak berkurang sehinggga memengaruhi koordinasi otak. Penurunan koordinasi otak menyebabkan kestabilan tubuh menjadi terganggu. Kestabilan tubuh yang terganggu dapat menyebabkan lansia hilang keseimbangan dan berisiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kogntif dengan risiko jatuh pada lansia di Panti. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah responden 77 yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan kuisioner Mini Mental State Examination MMSE dan risiko jatuh diukur menggunakan kuisiner Morse Fall Scale MFS. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan risiko jatuh p value =0,008. Saran dari penelitian ini yaitu pihak panti perlu mengoptimalkan peran perawat komunitas panti sebagai upaya preventif primer, sekunder dan tersier untuk mengatasi masalah penurunan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada lansia.

The ageing process can lead to decreased cognitive function. This condition is caused by the reduction of cells in the brain affect the brain coordination. Decreasing coordination of the brain causes the stability of the body being hampered. Impaired body stability can cause the elderly to lose balance and increase the risk of falling. This study aims to determine the relationship of cognitive function with the risk of falling in the elderly orphans. The research design using cross sectional with 77 respondents selected through purposive sampling technique. Measurement of cognitive function using Mini Mental State Examination MMSE questionnaire and fall risk measured using Morse Fall Scale MFS questionnaire. The results were analysed using chi square test and found that there was a significant correlation between cognitive function with fall risk p value 0,008. This research suggested that the institution needs to optimize the role of nursing community as primary, secondary and tertiary preventive efforts to overcome the problem of declining cognitive function and the risk of falling in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nachita Putri
"Lansia dapat mengalami penurunan fungsi kognitf akibat dari proses penuaan. Penurunan fungsi kognitif membuat lansia kurang sensitif terhadap lingkungan sehingga dapat menyebabkan jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan risiko jatuh pada lansia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel adalah proposional random sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa fungsi kognitif berhubungan signifikan dengan risiko jatuh dengan nilai p = 0,000. Pihak panti werdha sebaiknya meningkatkan intervensi untuk memperbaiki fungsi kognitif lansia sebagai upaya menurunkan risiko jatuh.

Elderly may experience decreased cognitive function due to aging process. Decreased cognitive function makes elderly less sensitive to the environment that can cause the incident of fall. This study aims to determine the relationship of cognitive function with the risk for fall in the elderly. The design of this study is cross sectional with sampling technique is proportional random sampling.
The results showed that cognitive function was significantly correlated with risk for fall with p 0,000. Nursing home parties should increase interventions to improve elderly cognitive functioning as an effort to reduce the risk of fall.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Amye Dedio
"Perubahan akibat menua pada lansia yang tinggal di lembaga institusi menyebabkan lansia rentan mengalami penurunan fungsi kognitif dan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kualitas latihan fisik diiringi musik dengan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 106 lansia yang rutin mengikuti senam selama dua kali seminggu dalam delapan minggu terakhir. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan instrumen MoCA-Ina untuk menilai fungsi kognitif, MFS untuk mengukur risiko jatuh, dan instrumen KLFDM untuk menilai kualitas latihan fisik diiringi musik pada lansia.
Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan kualitas latihan fisik diiringi musik yang buruk berhubungan bermakna terhadap risiko jatuh p=0.035; OR=2,521 setelah dikontrol oleh konsumsi obat. Temuan ini menyarankan lansia untuk melakukan kualitas latihan fisik yang baik dan melakukan pengontrolan konsumsi obat untuk mencegah risiko jatuh pada lansia.

Changes due to aging cause the elderly in institutional are susceptible to decreased cognitive function and the risk of falls. This study aims to identify the relationship between the quality of physical exercise accompanied by music with cognitive function and the risk of falling to the elderly at the Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia of DKI Jakarta. This study used cross sectional design in 106 elderly that regularly follow gymnastics for two times a week in the last eight weeks. The data were collected using an interview technique using the MoCA Ina instrument to assess cognitive functioning, MFS to measure fall risk, and KLFDM instruments to assess the quality of physical exercise using music in the elderly.
Multivariate analysis of logistic regression showed that the poor quality of physical exercise using music was associated with fall risk p 0.035 OR 2,521 after being controlled by drug consumption. These findings suggest the elderly to perform good quality physical exercise and to control the consumption of drugs to prevent the risk of falling in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armalia Nora Arlotas
"Proses penuaan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi kognitif pada lansia. Penurunan kognitif dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Sampel diambil dari populasi menggunakan tekhnik random sampling. Sampel yang diteliti sebanyak 51 responden. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa bivariat dengan menggunakan uji Mann whitney. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan 37 pertanyaan dimana sebelumnya dilakukan uji validitas. Dari hasil analisis bivariat didapatkan hasil nilai p value 0,007 dimana dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan kemampuan lansia melakukan aktifitas sehari-hari. Saran dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan eksperimen tentang intervensi yang tepat untuk mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia.

Aging process causes some changes in the cognitive function of the elderly. The weakening cognitive ability may affect the capability of the elderly to perform activity daily living. Samples here are taken from the population by random sampling. The samples in this research consist of 51 respondents. The analysis used here is Bivariate analysis using Mann whitney test. Questionnaires are used as an instrument, consisting 37 questions where prior validity test is conducted. The bivariate analysis shows a result of p value 0.007, which concludes that there is a meaningful relationship between cognitive function and the activity daily living of elderly. This research further suggests the importance of conducting experiment on the right intervention to prevent the weakening of cognitive function of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, [2014;2014, 2014]
S56268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustin Chaemar
"Status nutrisi merupakan kondisi status kesehatan individu yang banyak menjadi masalah pada lanjut usia. Masalah status nutrisi menyebabkan dampak buruk seperti kejadian jatuh yang berdampak pada kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status nutrisi dengan risiko jatuh pada lansia di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 111 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur status nutrisi berupa Mini Nutrition Assasment MNA dan risiko jatuh berupa Morse Fall Scale MFS . Hasil penelitian didapat ada hubungan bermakna antara status nutrisi dengan risiko jatuh p = 0,000 dengan OR= 3,8 2,6-5,8 . Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan intervensi peningkatan status nutrisi untuk mencegah risiko jatuh pada lansia.

Nutritional status is a condition of the health status of individuals who are a lot of problems in the elderly. Problems of nutritional status cause adverse effects such as fall events that can cause death. The purpose of this study to determine the relationship of nutritional status with the risk of falling in the elderly in Depok City. This research uses cross sectional design approach with the number of samples is 111 respondents. Instruments used to measure the nutritional status of the Mini Nutrition Assassment MNA and the risk of falling Morse Fall Scale MFS . The result showed that there was significant correlation between nutritional status and risk of fall p 0,000 with OR 3,8 2,6 5,8 . Subsequent research is expected to develop improved interventions of nutritional status to prevent the risk of falling in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Jatuh merupakan masalah yang banyak terjadi pada lansia, terutama pada lansia di panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan latihan fisik dengan risiko jatuh pada lansia di panti sosial tresna werdha (PSTW) wilayah DKI Jakarta. Penelitian menggunakan cross sectional dengan metode quota sampling pada 91 lansia di PSTW Budi Mulia 1, 2, dan 4 wilayah DKI Jakarta.
Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, risiko jatuh diukur menggunakan Morse Fall Scale (MFS). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji pearson product moment.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara latihan fisik dengan risiko jatuh (p < 0.05). Dapat disimpulkan bahwa latihan fisik yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia di panti.

Fall is common problem in elderly especially institutional elderly. This research was aim to relation of physical exercise and fall risk in institutional elderly in PSTW DKI Jakarta. The research?s design was cross sectional with quota sampling method on 91 institutional elderly in PSTW Budi Mulia 1, 2, and 4.
Collecting data used interview and observation, fall risk measured with Morse Fall Scale questionnaire. The statistic test that using in this research was pearson product moment.
The results research shown that there was relationship between physical exercise and fall risk (p value < 0,05). Consequently, physical exercise regularly can reduce fall risk for institutional elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang berisiko mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal ini berdampak pada munculnya banyak masalah kesehatan pada lansia karena menurunnya kepuasan tidur pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan risiko jatuh pada lansia di PSTW wilayah Jakarta dengan sampel penelitian berjumlah 104  dengan rentang usia 60-88 tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur  kualitas tidur pada lansia adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan risiko jatuh diukur menggunakan Morse Falls Scale (MFS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99 (95,2%) lansia di panti memiliki kualitas tidur yang buruk dan 82 (78,8%) lansia memiliki risiko jatuh, baik rendah maupun tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan risiko jatuh (p <0,05) dengan nilai R 0,208 Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang memengaruhi kualitas tidur lansia di panti. Perawat memiliki tanggung jawab memberikan program promosi kesehatan terkait cara meningkatkan kualitas tidur pada lansia, sehingga kualitas tidur lansia dapat ditingkatkan.

Eldery have a high risk of poor sleep quality. It can lead to several health problem due to decreased sleep satisfication. This study purpose to determine the relation between sleep quality and fall risk. The cors-sectional study was conducted at four Eldery Care Institutions in DKI Jakarta. This sample consisted of 104 eldery people who ranged from 60 to 88 years. Data were collected with two instruments, Pittsburgh Sleep Quality Index for measuring sleep quality and the Morse Falls Scale (MFS) for assessing fall risk in eldery. The results showed 99 (95,2%) of eldery had poor sleep quality and 82 (78,8%) experienced both low and high fall risk. It was explored that there was a significant relation between sleep quality and fall risk (p < 0,05) with R value 0,208. Futher research is expected to conduct for the most influential factors of poor sleep quality in eldery. The nurses have a role by promoting health education related to sleep quality ad thus the sleep quality should be increased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Apreleani
"Salah satu indikasi peningkatan derajat kesehatan penduduk suatu negara adalah adanya peningkatan angka usia harapan hidup yang dapat berkaitan dengan munculnya masalah kesehatan salah satunya kemunduran fungsi kognitif. Kemunduran fungsi kognitif dapat dipengaruhi berbagai faktor termasuk lingkungan tempat tinggal lansia. Namun penelitian yang membandingkan fungsi kognitif lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda masih jarang ditemukan. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional comparison menggunakan metode cluster random sampling didapatkan 133 responden lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda di kecamatan Bojonggede, Bogor, Jawa Barat. Lansia diwawancarai menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination MMSE untuk menentukan fungsi kognitif. Hasil penelitian menunjukan dari 91 lansia yang tinggal dirumah 74,7 memiliki fungsi kognitif baik dan 25,3 memiliki fungsi kognitif buruk. Dan dari 42 lansia di panti wreda ditemukan 26,2 lansia memiliki fungsi kognitif baik dan 73,8 memiliki fungsi kognitif buruk. Menggunakan uji hipotesichi square untuk melihat adanya perbedaan proporsi lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda didapatkan nilai p < 0,0001. Hasil ini menunjukan adanya perbedaan bermakna antara fungsi kognitif buruk lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan adanya upaya untuk mempertahankan fungsi kognitif pada lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda.

Increasing life expectancy as one of the indication health improvement in developing country. This condition can be associated with various health problem in elderly include decreased cognitive function. Cognitive function decline can be influenced by many factors include living environment. However, the studies comparing the cognitive function in elderly living at their own home and nursing home. This study used cross sectional design comparison using cluster random sampling method and involved 133 elderly respondents living at home and nursing homes in Bojonggede, Bogor, West Java. Elderly interviewed using Mini Mental State Examination MMSE questionnaire to determine cognitive function. The result from 91 elderly living at home showed 74,7 had normal cognitive function and 25,3 had worse cognitive function. While, the results from 42 elderly living in nursing home found 26,2 had normal cognitive function and 73,8 had worse cognitive function. The statistical tests Chi Square to analyis proportion showed."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Senja Rachmawati
"ABSTRAK
Kejadian jatuh pada lansia dapat dicegah dengan cara meningkatkan home safety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan home safety dengan risiko jatuh pada lansia di Jakarta. Desain penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan teknik probability cluster sampling dengan jumlah sampel sebesar 111 lansia (rerata = 67 tahun) menggunakan instrumen Home Falls and Accident Screening Tool (HOME-FAST) dan Morse Falls Scale (MFS). Pengambilan data menggunakan teknik pengisian kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara home safety dengan risiko jatuh pada lansia (p=0,935, ±=0,05). Hal ini terjadi karena lansia tinggal di rumah dalam jangka waktu yang lama sehingga lansia memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. Perawat komunitas perlu mengedukasi keluarga untuk meningkatkan keamanan lingkungan rumah bagi lansia.

ABSTRACT
Fall among older adults can be prevented by improving home safety. The purpose of this study is to determine relationship between home safety with the risk of fall among the community-dwelling older adults in Jakarta. This study used a cross-sectional design and probability cluster sampling technique, with a total sample of 111 older adults (mean = 67 years old) using the Home Falls instrument and Accident Screening Tool (HOME-FAST) and Morse Falls Scale (MFS). Respondents filled out the questionnaire for data collection. The statistical test used is Chi-Square Test. The results showed that there was no significant relationship between home safety and the risk of fall among the community-dwelling older adults statistically (p = 0.935, ± = 0.05). This is occured because the older adults stay at home for long periods of time so that the older adults have the ability to adapt to the environment. Community nurses have to educate families of the older adults about the importance to improve the safety of home environment for the older adults."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Asuhan Keperawatan pada Lanjut Usia dengan Risiko Jatuh melalui Latihan Berbasis Pilates di Panti Sosial Tresna Wedha Jakarta Timur

 

Populasi lansia yang semakin meningkat berkaitan dnegan masalah kesehatan yang dapat muncul, salah satunya adalah kejadian jatuh menyebabkan cedera. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung merupakan lembaga pelayanan yang berada di bawah naungan Dinas Sosial pemerintah provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup lansia. Masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia adalah risiko jatuh. Karya ilmiah Ners bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan intervensi unggulan yaitu latihan berbasis Pilates. Intervensi ini dilaksanakan selama 6 minggu sebanyak 12 sesi pada tiga klien. Instrumen evaluasi yang digunakan yaitu tes Time Up and Go (TUG), tes Forward Reach, dan tes turn-180. Hasil pemeriksaan menunjukkan klien mengalami peningkatan hasil tes TUG 24,12 menjadi 22,54; tes Forward reach 18 menjadi 20 cm; serta hasil tidak mengalami perubahan pada tes Turn-180 dengan hasil 4 langkah. Latihan berbasis Pilates ini diharapkan dapat dipraktikan sebagai salah satu aktivitas fisik lansia di panti.


Nursing Care Plan in Elderly with Fall Risk through Pilates Based Exercises at Panti Sosial Tresna Wedha East Jakarta

 

Increasing elderly population is related to health problems that can arise, one of which is the occurrence of falls causing injury. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung is a service institution under the auspices of the DKI Jakarta provincial Social Service Office which aims to fulfill the needs of the elderly. Nursing problems commonly found in the elderly are the risk of falling. The final case study aims to analyze nursing care for the elderly with superior intervention, namely Pilates-based training. This intervention was carried out for 6 weeks in 12 sessions among three clients. The evaluation instruments used were the Time Up and Go (TUG) test, the Forward Reach test, and the 180-turn test. The results of the examination show that the client experienced an increase in TUG test results of 12.12 to 22.54; Forward reach test 18 cm to 20 cm; and the results did not change in the Turn-180 test with 4 steps. Pilates-based exercises were expected to be practiced as one of the physical activities of the elderly in the orphanage."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>