Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviyanti Tri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness dan academic self-efficacy terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Responden dalam penelitian ini sebanyak 213 orang dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self-Efficacy Scale CASES, dan Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD-RISC. Melalui simple regression, diperoleh hasil bahwa mindfulness dan academic self-efficacy berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia R= 0.153, p < 0.01; = 0.023, R= 0.340, p < 0.001; = 0.116. Individu yang mindful memiliki kemampuan coping yang baik melalui self-regulation dan kemampuan self-regulation dapat membuat individu mempertahankan kesehatan psikologisnya. Ketika individu mampu untuk mempertahankan kesehatan psikologisnya maka individu mampu untuk mengatasi stres yang dialami, hal tersebut menandakan individu memiliki resiliensi. Kemudian, academic self-efficacy akan membantu individu untuk mengembangkan rasa menghargai diri yang akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi rintangan yang dialami.

The purpose of this study was to see the role of mindfulness and academic self efficacy towards resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia. Respondents of this study are 213 from all majors in Universitas Indonesia. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self Efficacy Scale CASES, and Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD RISC. Using simple regression, results show that mindfulness and academic self efficacy plays a role in resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia R 0.153, p 0.01 0.023, R 0.340, p 0.001 0.116. Mindful individual have good coping skills through self regulation an this will enable individual to maintain their psychological health. When they are able to maintain their psychological health, then they can cope with the stress and it indicates the individual has resilience. Then, Academic self efficacy will help the individual develop self esteem that will affect their ability to face the adversity experienced.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Saraswati Kusuma
"Universitas menjadi wadah untuk dapat mengembangkan diri agar mahasiswa dapat menghasilkan performa akademik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran antara mindfulness dan academic self-efficacy terhadap performa akademik mahasiswa. Mindfulness diukur menggunakan alat ukur Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS dari Brown dan Ryan 2003 . Academic Self-Efficacy diukur menggunakan alat ukur College Academic Self-Efficacy Scale CASES dari Owen dan Froman 1988. Performa akademik diukur menggunakan skor Indeks Prestasi Kumulatif IPK pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 194 Mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil analisis perhitungan simple regression dapat disimpulkan bahwa terdapat peran yang positif dan signifikan antara mindfulness R=.160.

University becomes a place for college students to be able to develop themselves in order to produce good academic performance. This study aims to examine the role between mindfulness and academic self efficacy with students academic performance. Instrument used in this study are Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS from Brown and Ryan 2003 and College Academic Self Efficacy Scale CASES from Owen and Froman 1988. Academic performance is measured using the GPA Grade Point Average students score. Participants of this study amounted to 194 undergraduate students from Universitas Indonesia. Simple Regression analysis result, there is positive and significant role between mindfulness R .160.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathanah
"ABSTRAK
Menjadi mahasiswa merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi seseorang. Tantangan yang dialami cenderung lebih kompleks pada kelompok mahasiswa kurang beruntung, yaitu mahasiswa berlatar belakang ekonomi rendah. Berbagai tantangan yang dialami mahasiswa kurang beruntung di satu sisi berpotensi menyebabkan distres psikologis, sedangkan di sisi lain berpeluang meningkatkan resiliensi. Penelitian terdahulu menunjukkan inkonsistensi hubungan resiliensi dan distres psikologis yang mengindikasikan ada variabel lain yang dapat membantu menjelaskan korelasi antara resiliensi dan distres psikologis. Mindfulness memiliki korelasi positif dengan resiliensi dan korelasi negatif dengan distres psikologis, serta cenderung berkembang pada kelompok yang banyak terekspos tantangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah mindfulness berperan sebagai mediator hubungan resiliensi terhadap distres psikologis pada mahasiswa kurang beruntung. Pengambilan data penelitian dilakuan dengan menyebarkan kuesioner distres psikologis HSCL-25 , resiliensi CD-RISC 10 , dan mindfulness FFMQ melalui google form. Data diperoleh dari 216 sampel mahasiswa Bidikmisi Perguruan Tinggi ldquo;X rdquo;, dimana Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa berlatar belakang keluarga ekonomi rendah yang prestasi akademisnya baik. Analisis regresi berganda dengan SPSS menunjukkan mindfulness berperan sebagai mediator hubungan resiliensi terhadap distres psikologis ? = -0,479; p < 0,01 . Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk mengembangkan intervensi berbasis mindfulness untuk menunjang resiliensi dan menurunkan distres psikologis pada mahasiswa kurang beruntung.

ABSTRACT
Abstrak Abstract The challenges experienced in college life tend to be more complex among disadvantaged student, ie students with a low economic background. The challenges have the potential to cause psychological distress also increase resilience. Previous research has shown inconsistencies in resilience relationships and psychological distress which indicate there are other variables that may help explain the correlation between those variables. Mindfulness has a positive correlation with resilience and negative correlation with psychological distress and tends to develop in a group that is exposed to many life challenges. This study aims to see whether mindfulness acts as a mediator of resilience relationship to psychological distress in disadvantaged students. The research data were collected by distributing psychological distress questionnaires HSCL 25 , resilience CD RISC 10 , and mindfulness FFMQ through google form. Data obtained from 216 samples of University ldquo X rdquo Bidikmisi student, which Bidikmisi is an education tuition assistance for students with a low economic background of families with good academic achievement. Multiple regression analysis with SPSS showed mindfulness acting as a mediator of resilience relationship to psychological distress 0,479 p "
2018
T51119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatus Soimah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih dari kesulitan dan merupakan sebuah karakteristik kepribadian positif seseorang yang dapat meningkatkan adaptasi individu dan meringankan efek negatif dari stres jika menghadapi takanan atau permasalahan Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Efikasi diri keputusan karier adalah tingkat kepercayaan individu bahwa ia bisa melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan keputusan membuat karier Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. Untuk melakukan pengukuran terhadap variabel resiliensi digunakan alat ukur Resilience Scale RS yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young 1993, sedangkan untuk mengukur efikasi diri keputusan karier digunakan alat ukur Career Decision Self Efficacy- Short Form CDSE-SF yang dikembangkan oleh Taylor dan Betz 1983. Partisipan dalam penelitian ini adalah 188 mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Artinya, semakin tinggi kemampuan resiliensi pada seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkatan efikasi diri keputusan keriernya. Diskusi dan keterbatasan penelitian akan dijelaskan pada bab tersendiri.

ABSTRACT
The purpose of this study is to know the relationship between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore at public university. Resilience is the ability to recover from adversity and a positive ability that can improve individual adaptation to changing and stresfull situation Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Career decision self efficacy is the level of individual confidence that he she can carry out tasks related to making career decisions Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. To measure resilience variable, researcher use Resilience Scale RS which was developed by Wagnild and Young 1993 while Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF which developed by Taylor and Betz 1983 is used for measuring career decision self efficacy variable. Participants of this study were 188 freshman and sophomore in public university. The results showed that there was a significant positive correlation between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore in public university. This means that the higher resilience level in a person, the higher career decision self efficacy in that person. Discussions and limitations of the study will be explained in separate chapters."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafenska Vania
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara academic self-efficacy dengan agentic engagement pada mahasiswa semester 1 Universitas Indonesia (UI) angkatan 2013 yang mengikuti kelas MPKT A. Penelitian ini dianggap penting karena mahasiswa angkatan 2013 baru masuk ke dunia perkuliahan yang memiliki metode berbeda dengan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Dengan adanya pemahaman terkait keadaan mahasiswa baru, diharapkan tenaga profesional dapat memahami lebih mendalam tentang situasi yang ada agar proses belajar-mengajar dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
Penelitian yang dilakukan pada 165 mahasiswa semester 1 UI angkatan 2013 yang mengikuti kelas MPKT A ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Model operasional penelitian ini menggunakan adaptasi College Academic Self-Efficacy Scale (CASES) untuk mengetahui gambaran academic self-efficacy dan adaptasi Agentic Engagement Scale (AES) untuk mengetahui gambaran agentic engagement. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan metode korelasi Pearson Product Moment.
Berdasarkan analisis terhadap hasil pengolahan data, terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara variabel academic self-efficacy dengan agentic engagement. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara academic self-efficacy dengan agentic engagement pada mahasiswa semester 1 UI angkatan 2013 yang mengikuti kelas MPKT A.

The purpose of this study is to better understand whether there is a relationship of academic self-efficacy and agentic engagement among freshmen students at Universitas Indonesia who take MPKT A class. This research was considered to be crucial since freshmen had just entered new academic world which has different teaching method than method in school. Through the better informations of freshman students nature, hopefully proffesionals can get a greater understanding about learning situation so learning process can be held more effective and more efficient.
This study that held among 165 freshmen students at Universitas Indonesia who take MPKT A class, is a quantitative research with a correlational design. Operational model of this study used the adaptation of College Academic Self- Efficacy Scale (CASES) to describe academic self-efficacy and the adaptation of Agentic Engagement Scale (AES) to describe agentic engagement. The data was collected by using questionnaire, and the data was analyzed by using Pearson Product Moment correlation method.
By analyzing the result of data processing, there was positive and significant correlation between academic self-efficacy and agentic engagement. It can be concluded that there is a relationship of academic self-efficacy and agentic engagement among freshmen students at Universitas Indonesia who take MPKT A class.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah El Qadriani
"Banyaknya tuntutan akademis mahasiswa dapat memunculkan rasa malas untuk segera memulai mengerjakan maupun menyelesaikannya. Menunda untuk segera mengerjakan tugas akademis disebut dengan prokrastinasi akademis. Dari berbagai faktor penyebab, penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh faktor kepribadian Big Fivedan self-efficacy for self-regulated learning SESRL terhadap perilaku prokrastinasi akademis pada mahasiswa Universitas Indonesia. Instrumen yang akan digunakan adalah Academic Procrastination Scale APS oleh McCloskey dan Scielzo 2015 untuk mengukur prokrastinasi akademis, Mini International Personality Item Pool ndash; Five Factor Model Mini-IPIP oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas 2006 untuk mengukur faktor kepribadian Big Five, dan Self-Efficacy for Self-Regulated Learning Scale SESRLC oleh Gredler dan Schwartz 1997 untuk mengukur SESRL. Partisipan penelitian berjumlah 400 mahasiswa Universitas Indonesia 310 perempuan, 90 laki-laki: M= 20.14.
Melalui teknik statistik multiple regression, diketahui bahwa faktor kepribadian conscientiousness, extraversion, opennessto experience dan SESRL berpengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademis R2= 0.339, F 1,400 = 35.178, p< 0.05 . Di sisi lain, faktor kepribadian neuroticism dan agreeableness ditemukan tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki disiplin diri yang tinggi dan yakin untuk mampu melakukan regulasi diri memiliki kecenderungan yang rendah untuk melakukan prokrastinasi akademis, sedangkan individu yang mudah terdistraksi oleh kegiatan bersosialisasi atau mudah terdistraksi untuk melakukan kegiatan yang baru ditemukan mudah menunda tugas akademisnya. Hasil penelitian memperkuat argumentasi pentingnya mahasiswa untuk beradaptasi dengan kehidupan akademis sesuai dengan kepribadiannya dan yakin akan kemampuannya untuk dapat melakukan regulasi diri dalam proses pembelajaran agar menghindari dari perilaku prokrastinasi akademis.

The number of academic tasks can make students reluctant to immediately start working on and finish the tasks. The phenomenon of postponement of academic task is called academic procrastination. From various factors, this research aims to discover the effect of Big Five personality factors and self efficacy for self regulated learning SESRL on academic procrastination in University of Indonesia rsquo s student. The instruments used are the Academic Procrastination Scale APS by McCloskey and Scielzo 2015 to measure academic procrastination, Mini International Personality Item Pools Five Factor Models Mini IPIP by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas 2006 to measure Big Five personality factors, and Self Efficacy for Self Regulated Learning Scale SESRLC constructed by Gredler and Schwartz 1997 to measure SESRL. The study participants amounted to 400 students 310 women, 90 men M 20.14.
The statistical techniques multiple regression indicated that conscientiousness, extraversion, openness to experience and SESRL have a significant effect on academic procrastination R2 0.339, F 1,400 35.178, p 0.05 . On the other hand, neuroticism and agreeableness found to have no significant effect. Individuals who have high self discipline and are confident to be able to self regulate have a lower tendency to procrastinate their academic tasks, whereas individuals who are easily distracted by socializing or with new activities to perform will easily delay their academic assignment. This study strengthens the importance for students to adapt to academic life in accordance with their personality and to be confident of their ability to self regulate their learning process to avoid academic procrastination.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Meiliyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan general self-efficacy (GSE) pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia (UI). Optimisme didefinisikan sebagai ekspektasi atau pengharapan yang bersifat umum pada seorang individu, bahwa hal-hal baik akan terjadi dan hal-hal buruk hampir minim akan terjadi di masa mendatang. GSE didefiniskan sebagai persepsi dan belief individu tentang dirinya sebagai orang yang mampu untuk melakukan beragam tugas dalam berbagai macam situasi secara efektif pada konteks yang luas. Pengambilan data dilakukan pada 250 partisipan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di UI dengan menggunakan dua buah kuesioner, Life Orientation Test Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme dan General Self-Efficacy Scale (GSES) untuk mengukur GSE. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara optimisme dan GSE (r = 0.263, p = 0.000) pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di UI. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi skor optimisme individu, maka semakin tinggi pula skor GSE.

The aim of this study was to investigate the correlation between optimism and general self-efficacy (GSE) among students of Bidikmisi Scholarship at Universitas Indonesia. Optimism was defined as „„the generalized outcome expectancies in individuals that good things will happen in the future and bad things will be minimal”. GSE was defined as “individuals‟ perception and belief in their tendency to view themselves as capable of performing task demands across variety of different situations effectively in a broad array of contexts”. Two questionnaires, Life Orientation Test Revised (LOT-R) measured optimism and General Self-Efficacy Scale (GSES) measured GSE, were used to obtain data from 250 students of Bidikmisi Scholarship at Universitas Indonesia as participants. The result of Pearson Correlation Test indicated positive and significant correlation between optimism and GSE (r = 0.263, p = 0.000). The result explained that the higher score of optimism, would be followed by higher score of GSE."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Zulfa Iswantoko
"Guru di satuan pendidikan anak usia dini inklusif dihadapi oleh berbagai tuntutan untuk mampu memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Mindfulness, dikarakterisasi oleh peningkatan kesadaran di masa kini, dapat meningkatkan kepercayaan diri guru dalam mengajar di kelas inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mindfulness guru dan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif. Partisipan pada penelitian ini adalah 149 guru di satuan pendidikan anak usia dini inklusif yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Pengukuran mindfulness guru menggunakan Mindfulness in Teaching Scale (MTS). Pengukuran self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif menggunakan Teacher Efficacy for Inclusive Practice (TEIP). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara mindfulness dan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.456, p<0.01, two-tailed). Masing-masing dimensi mindfulness menunjukkan adanya korelasi yang signifikan, yaitu intrapersonal mindfulness dengan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.44, p<0.01, two- tailed) dan interpersonal mindfulness dengan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.33, p<0.01, two-tailed). Implikasi dari penelitian ini menekankan pada pentingnya mengintegrasikan strategi mindfulness untuk mendukung guru dalam mengembangkan kepercayaan dirinya yang diperlukan untuk keberhasilan praktik pendidikan inklusif di kelasnya.

Teachers in inclusive early childhood education settings face various demands to ensure the diverse needs of all students are met. Mindfulness, characterized by enhanced present-moment awareness, can boost teachers' confidence in implementing inclusive practices in their classroom. This study aims to examine the relationship between teachers' mindfulness and their self-efficacy in inclusive educational practices. Using purposive sampling, the research involved 149 teachers in inclusive early childhood education. Teachers' mindfulness was measured using the Mindfulness in Teaching Scale (MTS). Teachers' self-efficacy in inclusive educational practices was assessed using the Teacher Efficacy for Inclusive Practice (TEIP). Correlation test results showed a significant relationship between teachers' mindfulness and their self-efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.456, p<0.01, two-tailed). Each dimension also showed a significant correlation: intrapersonal mindfulness with teachers' self-efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.33, p<0.01, two-tailed) and interpersonal mindfulness relationship with teachers' self- efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.44, p<0.01, two-tailed). The implications of this study highlight the importance of integrating mindfulness strategies to support teachers in developing the confidence for successful inclusive educational practices in their classroom."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Ahmad Dany Alzubyan
"Praktikum menjadi mata kuliah wajib yang tidak dapat dihindari dan rentan memicu burnout, karena proses Praktikum memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang lebih kompleks, koordinasi dengan berbagai pihak, serta dibarengi kegiatan perkuliahan lainnya. Mahasiswa Praktikum Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia yang diharuskan praktik di HSO (Human Services Organization) menjadi lebih rentan mengalami burnout. Burnout bagi mahasiswa dapat mengakibatkan masalah serius seperti kegagalan akademik, masalah kesehatan mental, serta penurunan kesejahteraan sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang berdasar pada penelitian terdahulu untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan antara academic self-efficacy dengan academic burnoutpada mahasiswa Praktikum Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia. Dengan menggunakan metode sampling jenuh, sampel penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa Praktikum semester genap 2022/2023. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner daring pada Mei-Juni 2023 dan diperoleh 81 responden. Jawaban kuesioner dianalisis menggunakan uji Kendall’s Tau-b melalui bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat academic self efficacy tinggi dialami sebesar 55,6% (n=45) mahasiswa dan tingkat academic burnout juga tinggi yang dialami sebesar 50,6% (n=41) mahasiswa. Kondisi hubungan antara keduanya signifikan dengan nilai sebesar 0.028 < 0.05. Akan tetapi, kekuatan hubungan antara kedua variabel sangat lemah dengan nilai sebesar -0.237. Hasil tersebut berarti semakin tinggi academic self-efficacy yang dimiliki mahasiswa Praktikum, maka semakin rendah academic burnout yang dialami, begitupun sebaliknya. Kekuatan hubungan yang sangat lemah tergambar oleh kondisi sebagian besar responden yakin mampu menyelesaikan Praktikum dengan baik, namun sebagian besar lainnya merasa lelah (secara fisik, mental, dan emosional) dan inkompeten dalam menjalani Praktikum serta menjauhi tugas dan kegiatan Praktikum yang dapat disebabkan oleh variabel lain. Untuk itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan terkait kondisi academic burnout pada mahasiswa Praktikum. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa Praktikum mendatang terkait kondisi yang mungkin terjadi saat pelaksanaan Praktikum sehingga mampu mengoptimalkan persiapan Praktikum. Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia juga dapat mengembangkan metode supervisi oleh dosen (supervisor sekolah) terhadap mahasiswa Praktikum yang menekankan pada bantuan emosional (mendengarkan keluh kesah mahasiswa dan memberi motivasi/semangat) terkait pelaksanaan Praktikum.

Practicum has evolved into a mandatory course that is unavoidable and prone to triggering burnout due to its intricate knowledge and skill requirements, coordination with various parties, and concurrent participation in other academic activities. Social Welfare Science Practicum students at the University of Indonesia, obligated to practice in Human Services Organizations (HSOs), are more susceptible to experiencing burnout. Burnout in students can lead to serious issues such as academic failure, mental health problems, and decreased well-being, making this research imperative. This study employs a quantitative approach with a descriptive method based on previous research to substantiate the hypothesis regarding the relationship between academic self-efficacy and academic burnout among Social Welfare Science Practicum students at the University of Indonesia. Utilizing a saturated sampling method, the research sample encompasses all Practicum students in the even semester of 2022/2023. Data collection was conducted through online questionnaires distributed in May-June 2023, resulting in 81 respondents. Questionnaire responses were analyzed using Kendall's Tau-b test through SPSS. The research findings indicate a high level of academic self-efficacy experienced by 55.6% (n=45) of students and a high level of academic burnout experienced by 50.6% (n=41) of students. The relationship between the two is significantly significant with a value of 0.028 < 0.05. However, the strength of the relationship between the two variables is very weak, with a value of -0.237. This result implies that the higher the academic self-efficacy possessed by Practicum students, the lower the academic burnout experienced, and vice versa. The very weak relationship is reflected in the fact that while most respondents are confident in completing the Practicum successfully, a majority feel fatigued (physically, mentally, and emotionally) and incompetent in carrying out the Practicum, avoiding tasks and Practicum activities that may be caused by other variables. Therefore, further research can be conducted regarding the condition of academic burnout in Practicum students. Additionally, this study can serve as a guide for future Practicum students regarding the conditions that may arise during the Practicum, enabling them to optimize their Practicum preparation. The Social Welfare Science Program at the University of Indonesia can also develop supervision methods by lecturers (school supervisors) for Practicum students that emphasize emotional support (listening to students' grievances and providing motivation/encouragement) related to Practicum implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rahmawati
"Pembelajaran jarak jauh meningkatkan stres ibu rumah tangga. Upaya ibu rumah tangga mengatasi masalah pembelajaran jarak jauh dipengaruhi keyakinan dan ketangguhan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara efikasi diri, resiliensi, dan strategi koping dengan tingkat stres ibu rumah tangga saat mendampingi anak belajar di rumah. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif-korelasi, pendekatan retrospektif, dan teknik potong lintang melibatkan 110 ibu rumah tangga yang memiliki anak Sekolah Dasar Kelas 1-3, didapatkan melalui teknik quota sampling. Hasil analisis bivariat dengan uji kai kuadrat menunjukkan ada hubungan antara efikasi diri dengan tingkat stres (p=0,008), ada hubungan resiliensi dengan tingkat stres (p=0,037), dan ada hubungan strategi koping dengan tingkat stres (p=0,005). Penelitian ini membantu pengembangan instansi kesehatan dan pendidikan; pendidikan dan penelitian keperawatan terkait efikasi diri, resiliensi, strategi koping, dan tingkat stres. Pelatihan dan peningkatan pengetahuan ibu tentang cara pendampingan anak serta penguatan sistem pendukung bagi ibu direkomendasikan.

Distance learning increases the stress of housewives. The efforts of housewives to overcome distance learning problems are influenced by self-efficacy and resilience. This study was aiming to identify the relationship between self-efficacy, resilience, and coping strategies with the stress level of housewives when accompanying children to study at home. Quantitative research with descriptive-correlation design, retrospective approach, and cross-sectional technique involving 110 housewives who has elementary school children in 1st-3rd grade, obtained through quota sampling technique. The results of the bivariate analysis with the chi square test showed that there was a relationship between self-efficacy and stress levels ("
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>