Ditemukan 194877 dokumen yang sesuai dengan query
Lailatus Soimah
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih dari kesulitan dan merupakan sebuah karakteristik kepribadian positif seseorang yang dapat meningkatkan adaptasi individu dan meringankan efek negatif dari stres jika menghadapi takanan atau permasalahan Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Efikasi diri keputusan karier adalah tingkat kepercayaan individu bahwa ia bisa melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan keputusan membuat karier Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. Untuk melakukan pengukuran terhadap variabel resiliensi digunakan alat ukur Resilience Scale RS yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young 1993, sedangkan untuk mengukur efikasi diri keputusan karier digunakan alat ukur Career Decision Self Efficacy- Short Form CDSE-SF yang dikembangkan oleh Taylor dan Betz 1983. Partisipan dalam penelitian ini adalah 188 mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Artinya, semakin tinggi kemampuan resiliensi pada seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkatan efikasi diri keputusan keriernya. Diskusi dan keterbatasan penelitian akan dijelaskan pada bab tersendiri.
ABSTRACTThe purpose of this study is to know the relationship between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore at public university. Resilience is the ability to recover from adversity and a positive ability that can improve individual adaptation to changing and stresfull situation Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Career decision self efficacy is the level of individual confidence that he she can carry out tasks related to making career decisions Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. To measure resilience variable, researcher use Resilience Scale RS which was developed by Wagnild and Young 1993 while Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF which developed by Taylor and Betz 1983 is used for measuring career decision self efficacy variable. Participants of this study were 188 freshman and sophomore in public university. The results showed that there was a significant positive correlation between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore in public university. This means that the higher resilience level in a person, the higher career decision self efficacy in that person. Discussions and limitations of the study will be explained in separate chapters."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Atikah
"Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara hambatan kontekstual dan efikasi diri dalam keputusan karier pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 518 mahasiswa Universitas Indonesia S1 regular angkatan 2013. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur CDSE-SF (Taylor dan Betz, 1983) untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier dan alat ukur contextual barriers scale (Lent dan Brown, 2001) untuk mengukur hambatan kontekstual. Hasilnya penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan negatif antara hambatan kontekstual hambatan kontekstual dan efikasi diri dalam keputusan karier. Artinya, semakin tinggi hambatan kontekstual yang dihadapi mahasiswa Univesitas Indonesia, maka semakin rendah efikasi diri dalam keputusan karier yang dimiliki mahasiswa Universitas Indonesia. Perbandingan besarnya kontribusi dimensi-dimensi hambatan kontekstual terhadap efikasi diri dalam keputusan karier menunjukkan bahwa dimensi lingkungan perguruan tinggi memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Sedangkan dimensi keluarga merupakan dimensi dengan kontribusi terrendah. Berdasarkan hasil penelitian ini, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) bekerja sama dengan Career Development Center (CDC) dan pihak fakultas disarankan membentuk pelatihan-pelatihan yang membekali mahasiswa Universitas Indonesia untuk dapat menghadapi berbagai hambatan kontekstual dalam pekembangan karier.
This research was conducted to examine the relationship between contextual barriers and career decision self-efficacy on students at University of Indonesia. This research was conducted with a sample of students at University of Indonesia S1 2013. This quantitative study uses CDSE-SF (Taylor dan Betz, 1983) to measure career decision self-efficacy and contextual barriers scale (Lent dan Brown, 2001) to measure contextual barriers. The result of research showed a significant negative correlation between contextual barriers and career decision self-efficacy. That is, the higher of contextual barries faced by students at University of Indonesia, the lower career decision self-efficacy owned by students at University of Indonesa. Comparisons of contribution of dimension of contextual barriers to career decision self-efficacy shows that the education environmental dimension have a greater contribution than the other dimensions. While the family dimension is the dimension with the lowest contribution. Based on the result, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) in collaboration with Career Development Center (CDC) and the faculy recomended form of training which equip students at University of Indonesia to be able to confront various contextual barriers in career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60457
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ariani Dewi Setyaningtyas
"Dalam perjalanan karier, keputusan karier merupakan hal yang sangat pentingdan untuk mampu memilih dan mengambil keputusan karier yang baik dibutuhkan adalah efikasi diri keputusan karier. Efikasi diri keputusan karier berhubungan dengan dukungan kontekstual dari lingkungan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan antara efikasi diri keputusan karier dengan dukungan kontekstualpada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 516 mahasiswa S1 Universitas Indonesia dari seluruh fakultas. Efikasi diri keputusan karier diukur menggunakan Career Decision Self-Efficacy Short Form yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi yang signifikan positif antara efikasi diri keputusan karier dengan dukungan kontekstual. Melihat hasil dari penelitian ini, disarankan Badan Konseling Mahasiswa (BKM) untuk mempertimbangkan pengaruh kontekstual khususnya dukungan kontekstual dalam konseling permasalahan karier mahasiswa.
Career decision is an important factor to be able to choose career wisely. In the course of someone?s life, career is important because career carve outcome of someone education and experience. Career decision self-efficacy correlate with contextual support from a college student's life. The aim of this research is to find the correlation between career decision self-efficacy and contextual support amongst undergraduate student in University of Indonesia. 516 participant from each faculty take part in this research. Career decision self-efficacy was measured with Career Decision Self-Efficacy Short Form that modified to suit research condition. The outcome of this research is positive and significant correlation between contextual support and career decision self-efficacy. Considering the result of this research, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) should consider contextual influences, particularly contextual support for better understanding about students career problem."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58999
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Azizah Nada Fitrilia
"Mahasiswa, khususnya yang sedang berada di tingkat akhir, sedang bersiap untuk memasuki dunia kerja dan meniti karier. Pemilihan karier yang mereka lakukan dipengaruhi berbagai hal, salah satunya efikasi diri dalam keputusan karier career decision self-efficacy; CDSE . Berbagai penelitian menunjukkan terdapat pengaruh aspek orangtua seperti kelekatan atau dukungan terhadap CDSE. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara persepsi keterlibatan orangtua dan CDSE. Penelitian korelasional ini dilakukan pada 487 mahasiswa yang berada di tahun atau tingkat terakhir perkuliahan. Pengukuran keterlibatan orangtua dibagi menjadi tiga dimensi yaitu ekspresif, instrumental, dan mentoring/advising menggunakan Father Involvement Scale-Reported FIS-R; Finley Schwartz, 2004 dan Mother Involvement Scale-Reported MIS-R; Finley, Mira, Schwartz, 2008 . CDSE diukur dengan Career Decision Self-Efficacy?Short Form CDSE-SF oleh Betz, Klein, dan Taylor 1996 . Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ayah dengan CDSE ekspresif: r=.206, p= le;.01; instrumental: r=.170, p= le;.01; mentoring/advising: r=.185, p= le;.01 dan hubungan positif antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ibu dengan CDSE ekspresif: r=.257, p= le;.01; instrumental: r=.273, p= le;.01; mentoring/advising: r=.266, p= le;.01 . Implikasi dari hasil penelitian ini serta saran untuk penelitian lanjutan didiskusikan.
Final year undergraduates are preparing to enter the workforce and to build their careers. Choosing a career is influenced by numerous factors, one of which is career decision self efficacy CDSE . A number of studies have shown positive relationships between some parental aspects, such as attachment or support, and CDSE. The purpose of this study is to see the relationship between perceived parental involvement and CDSE. This correlational study was conducted on 487 final year undergraduates. The measurement of perceived parental involvement was separated into three dimensions, namely expressive, instrumental, and mentoring advising using Father Involvement Scale Reported FIS R Finley Schwartz, 2004 and Mother Involvement Scale Reported MIS R Finley, Mira, Schwartz, 2008 . CDSE was measured using Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF by Betz, Klein, and Taylor 1996 . Results showed positive relationships between the three dimensions of perceived father involvement and CDSE expressive r .206, p le .01 instrumental r .170, p le .01 mentoring advising r .185, p le .01 and also positive relationships between the three dimensions of mother involvement and CDSE expressive r .257, p le .01 instrumental r .273, p le .01 mentoring advising r .266, p le .01 . The implications of the results and suggestions for future studies are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arifiana Nabilah
"Persaingan era globalisasi saat ini menuntut individu lebih adaptif dalam menjalani karier. Adaptabilitas karier merupakan salah satu konstruk terkait psikologi karier yang berfokus untuk membantu individu mengawasi perkembangan karier semasa hidupnya. Asumsi yang ditegakkan adalah untuk mempunyai adaptabilitas karier, mahasiswa perlu memiliki bayangan yang jelas, spesifik dan mudah dibayangkan, diwakilkan oleh future work self. Selanjutnya, efikasi diri dalam keputusan karier diduga dapat memediasi hubungan future work self terhadap adaptabilitas karier. Penelitian ini dilakukan pada 263 orang mahasiswa tingkat akhir yang minimal berada di semester tujuh perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini, adaptabilitas karier diukur dengan Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF), future work self diukur dengan Future Work Self Saliance (FWSS) dan efikasi diri dalam keputusan karier diukur dengan Career Decision Self-Efficacy–Short Form (CDSE-SF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa future work self memiliki hubungan yang kuat dengan adaptabilitas karier, serta hubungan ini merupakan mediasi parsial melalui efikasi diri dalam keputusan karier. Hasil penelitian ini memberikan beberapa manfaat bagi pusat pengembangan karier di perguruan tinggi.
Competition in the current era of globalization requires individuals to be more adaptive in their careers. Career adaptability is one of the constructs related to career psychology that focuses on helping individuals monitor career development during their lifetime. The assumption is to have a career adaptability, college students need to have clear, specific and easy to imagine images, represented by future work self. Furthermore, self-efficacy in career decisions is thought to mediated future work self relations with career adaptability. This research was conducted on 263 final years college students who were at least in the seventh semester of the university. In this research, career adaptability was measured by Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF), future work self was measured by Future Work Self Saliance (FWSS), and career decision self-efficacy was measured by Career Decision Self-Efficacy–Short Form (CDSE-SF). The results showed that future work self has a strong relationship with career adaptability, and this relationship is a partial mediation through self-efficacy in career decisions. The results of this study give some benefits for career development center in university."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53232
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Arifiana Nabilah
"Dari sekian banyaknya faktor yang memengaruhi efikasi diri dalam keputusan karir, kepribadian memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan karir individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Kepribadian proaktif adalah kemampuan individu untuk menciptakan lingkungan dan situasi yang memberikan pengaruh maupun yang dipengaruhi oleh perilaku individu.
Penelitian ini dilakukan pada 516 mahasiswa semester empat, berusia 18 sampai 25 tahun yang tersebar di seluruh fakultas Universitas Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengukur kepribadian proaktif adalah 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) dan untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karir menggunakan Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF).
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepribadian proaktif dan efikasi diri dalam keputusan karir pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan memberikan masukan kepada pembimbing akademik maupun konselor karir untuk mempertimbangkan aspek kepribadian dalam perkembangan karir individu.
One of the factors that influence career decision self-efficacy is personality which has important role in person?s career improvement. This research aims to examine the relationship between proactive personality and career decision self-efficacy among college students. The proactive personality is the individual?s ability to create environments and situations that influence or are influenced by individual?s behavior. This research has 516 college students as participants, which were in the fourth semester, 18-25 years old, and randomly choosen from all faculties in University of Indonesia. The research design which was used to measure proactive personality is 17-item Proactive Personality Scale (17-item PPS) and to measure the career decision self-efficacy is by using Career Decision Self-Efficacy ? Short Form (CDSE-SF). This research shows that there is a positive and significant relationship between proactive personality and career decision self-efficacy in college students. The results of this study are useful for educational psychology?s development and to provide advice for academic counselors and career counselors to consider the aspect of personality in the development of individual careers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58737
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irma Neslianita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan efikasi diri dalam keputusan karier pada siswa kelas 12 di Jabodetabek. Keberfungsian keluarga diukur menggunakan alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II FACES II dan Family Communication Scale FCS. Sedangkan efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Short Form CDSE-SF. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 333 siswa kelas 12.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dengan efikasi diri dalam keputusan karier pada siswa kelas 12 di Jabodetabek. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keberfungsian keluarga yang dipersepsikan siswa maka semakin tinggi pula efikasi diri dalam keputusan karier yang dimilikinya. Penelitian ini juga memperoleh hasil bahwa terdapat dua dimensi keberfungsian keluarga yang berperan secara signifikan terhadap efikasi diri dalam keputusan karier pada siswa kelas 12 yaitu dimensi fleksibilitas dan dimensi komunikasi.
Pada penelitian ini, kontribusi keberfungsian keluarga terhadap efikasi diri dalam keputusan karier hanya 7, kemungkinan besar terdapat faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan faktor eksternal lainnya seperti peran guru atau teman sebaya pada siswa kelas 12.
This study was conducted to examine the relationship between family functioning and career decisions self efficacy on 12th grade students in Jabodetabek. Family functioning is measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II FACES II and Family Communication Scale FCS. Meanwhile, career decisions self efficacy is measured by Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF. The total of sample used in this study amounts to 333 students of 12th grade. The result of this study indicates a significant positive relationship between between family functioning and career decisions self efficacy on 12th grade students in Jabodetabek. This result indicates that the higher the family functioning that is perceived by 12th grade students, the higher their career decision self efficacy become. This study also found the result that there are two dimensions of family functioning that contribute significantly to career decision self efficacy on 12th grade students which is flexibility and communication. In this study, the contribution of family functioning to career decision self efficacy is only 7, most likely there are other factors that contribute to career decision self efficacy. Therefore, further research should consider other external factors such as the role of the teacher or peer group on 12th grade students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Munadhillah
"Mahasiswa yang berada pada tingkat akhir memiliki tingkatan stress yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa pada tahun pertama. Mereka tidak hanya dihadapkan pada tuntutan yang tinggi terkait dengan akademis tetapi juga pada keputusan karirnya setelah kelu \lusan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada 365 mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia yang telah memperoleh jumlah credit tidak kurang dari 96 credit. Optimisme diukur dengan menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994) yang diadaptasi oleh Tasha (2011). Sedangkan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir diukur dengan menggunakan alat ukut Career Decision Self Efficacy-Sort Form (CDSE-SF) yang dikembangkan oleh Taylor dan Betz (1996) dan telah diadaptasi oleh Sawitri (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir (r = +.306,p< .01). Dalam analisis tambahan juga ditemukan skor CDSE pada mahasiswa laki laki lebih tinggi daripada perempuan. Akan tetapi, tidak ditemukan perbedaan antara skor optimisme berdasarkan jenis kelamin dan rumpun ilmu pengetahuan.
The stress levels of senior year college students are higher than first-year students. Seniors are not only stressed with higher demands of academic responsibility but also the career decision making after graduating. They are given transition demands of graduation and job placement. Thus, this research was conducted to examine the correlation between optimism and career decision making self efficacy among senior year college students. In study, 365 senior year college students of University Indonesia who has achieved not less than 96 credit were assessed by using self report quesionaire. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheir, Carver and Brudges and adapted by Tasha (2011). While Career decision making self efficacy was measured by Career Decision Making Self Efficacy-Short Form (CDSE-SF) constructed by Taylor and Betz (1996) and adapted by Sawitri (2008) . The result indicated significant positive correlation between optimism and career decision making self efficacy (r = .306, p< .01). Furthermore, another result also revealed that male students obtained higher score on career decision making self efficacy than female students. However, there is no significant mean differences of optimism found on gender and department of study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S61954
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Andriani
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai mediator dalam hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer relatedness, Self-Compassion Scale untuk mengukur self-compassion, dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 650 orang siswa SMA kelas XI dan XII dari berbagai area di Jabodetabek. Hasil analisis menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier siswa SMA (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi praktis bagi sekolah agar dapat menciptakan iklim kelas dan sekolah yang kompak dan suportif, serta lebih melatih keterampilan sosial siswa agar dapat membangun hubungan pertemanan yang positif yang dapat mendukung perkembangan kariernya.
This quantitative research aims to see the effect of self-compassion as a mediator in the relationship between peer relatedness and career decision self-efficacy. Researcher used Indonesian adaptation from The Youth Relatedness Scale to measure peer relatedness, Self-Compassion Scale to measure self-compassion, and Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form to measure self-efficacy in career decisions. The sample in this study are 650 high school students in 11th and 12th grade from various areas in Greater Jakarta. The results of the analysis showed that self-compassion had a significant influence in mediating the relationship between high school students peer relatedness and career decision self-efficacy (p <0.05). The results of this study can have practical implications for schools to create a unified and supportive classroom and school climate, and train students social skills better so they could build positive friendships with peers that can support their career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dhaniar Gusna Fatimah
"Dalam proses pemilihan karier, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efikasi-diri keputusan karier dapat diprediksi dari gaya berpikir. Namun, efikasi-diri keputusan karier dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin melihat peran gender sebagai moderator pada hubungan gaya berpikir dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA. Jumlah responden penelitian ini adalah 353 siswa SMA. Selanjutnya variabel diukur dengan menggunakan kuesioner penelitianya itu skala Career Decision Self-Efficacy-Short Form dan Thinking Style Inventory-Revised II yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan program macro PROCESS dari Hayes yang terdapat dalam SPSS. Hasil menunjukkan bahwa gender hanya dapat memoderasi hubungan gaya berpikir tipe I dengan efikasi-diri keputusan karier pada siswa SMA (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); sedangkan gender tidak menjadi moderator pada hubungan gaya berpikir tipe II dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA (b3 -0,12, t-1,28, p 0,5). Limitasi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan.
In the career selection process of high school students, previous research has shown that career decision self-efficacy can be predicted from thinking styles. However, the self-efficacy of career decisions can differ between men and women. Therefore, the purpose of this study is to look at the role of gender as a moderator in the relationship of thinking styles with the self-efficacy of career decisions of high school students. The number of respondents in this study were 353 high school students. Furthermore the variables were measured using a research questionnaire namely the Career Decision Self-Efficacy-Short Form (CDSE-SF) scale and Thinking Style Inventory-Revised II (TSI-R2) which had been adapted into Indonesian. Data were analyzed using PROCESS macros program from Hayes that contained in SPSS. The results show that gender can only moderate the relationship of type I thinking styles with career decision self-efficacy in senior high school students (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); while gender doesnt become a moderator in the relationship of type II thinking styles with career decision self-efficacy of high school student (b3 -0,12, t -1,28, p 0,5). Limitation and suggestions for further research are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55167
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library