Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erza Nur Syiva
"ABSTRAK
Mahasiswa rentan mengalami kualitas tidur yang buruk, sehingga berisiko mengalami peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada usia dewasa awal. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 213 mahasiswa yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Pengukuran menggunakan kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index dan sfigmomanometer air raksa. Hasil uji Pearson menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tekanan darah, baik tekanan sistolik p=0,410; r=-0,057 maupun tekanan diastolik p=0,433; r=-0,054 . Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 82,6 rmahasiswa mengalami kualitas tidur buruk dan 21,11 mahasiswa mengalami peningkatan tekanan darah. Klinik kampus perlu meningkatkan edukasi dan skrining terhadap risiko penyakit kardiovaskular dan metabolik, serta penyakit lain yang dipengaruhi oleh perilaku hidup mahasiswa.

ABSTRACT
Students are susceptible to poor sleep quality, thus risking increased blood pressure. This study aims to identify the relationship between sleep quality and blood pressure in early adulthood. The research design used was correlative analytics with a cross sectional approach involving 213 students selected by consecutive sampling technique. Measurements were made using the Pittsburg Sleep Quality Index questionnaire and the mercury sphygmomanometer. Pearson test results showed no significant relationship between the quality of sleep with blood pressure, both of systolic blood pressure p 0.410 r 0.057 and diastolic blood pressure p 0.433 r 0.054 . The results showed that 82.6 of students experienced poor sleep quality and 21.11 of students had elevated blood pressure. Clinical campuses need to improve education and screening for the risk of cardiovascular and metabolic diseases, as well as other diseases that are influenced by the student 39s behavioral behavior."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Putra
"Penyakit kardiovaskular, yaitu hipertensi, menempati urutan ke-4 di dunia yang menyebabkan kematian terkait pekerjaan. Kualitas tidur yang baik merupakan syarat dasar untuk menjaga berfungsinya sistem kardiovaskular. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja shift yaitu masinis. Penelitian ini dilakukan di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Rute Jakarta Kota-Bogor dengan melibatkan 75 masinis yang dipilih dengan teknik insidental sampling. Kualitas tidur diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan tekanan darah diperoleh dari data sekunder yaitu pemeriksaan kesehatan harian sebelum pengemudi memulai pelayanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 53 masinis (70,7%) memiliki kualitas tidur yang buruk, sedangkan hanya 22 pengemudi (29,3%) yang memiliki kualitas tidur yang baik. Tekanan darah rata-rata keseluruhan dari para masinis adalah 117,56-76,37 mmHg. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa 22,6% pengemudi dengan kualitas tidur yang buruk mengalami hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tekanan darah (p value = 0,092). Rekomendasi bagi pekerja diperlukan pelayanan kesehatan untuk masalah kualitas tidur.

Cardiovascular disease, namely hypertension, ranks 4th in the world to cause work-related deaths. Good quality sleep is a basic requirement for maintaining the proper functioning of the cardiovascular system. This research is a descriptive correlative study with a cross sectional study design which aims to determine the relationship between sleep quality and blood pressure in shift workers, namely machinists. This research was conducted at PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Jakarta City-Bogor Route by involving 75 machinists who were selected by incidental sampling technique. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, while blood pressure was obtained from secondary data, namely daily health checks before the driver started his service. The results showed that the majority of respondents, as many as 53 drivers (70.7%) had poor sleep quality, while only 22 drivers (29.3%) had good sleep quality. The overall mean blood pressure of the drivers was 117.56-76.37 mmHg. The results of the chi-square test analysis showed that 22.6% of drivers with poor sleep quality had hypertension. It can be concluded that there is no significant relationship between sleep quality and blood pressure (p value = 0.092). Recommendations for workers needed health services for sleep quality problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Fajrianti
"Tekanan darah tinggi hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi paling tinggi yang dapat menyebabkan kematian. Tidur dengan kualitas yang baik sangat penting karena merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan hipertensi pada lansia di Kecamatan Cipayung kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik, menggunakan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 98 lansia hipertensi yang dpilih melalui stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan hipertensi dengan p value 0,784 p > 0,05. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar dilakukannya upaya lebih lanjut bagi pelayanan keperawatan untuk menekan kejadian hipertensi dan kualitas tidur buruk pada lansia dengan edukasi dan turun langsung melalui kunjungan.

High blood pressure hypertension, one of diseases that has the highest prevalence that cause death. Sleep with a good quality is very important because it 39 s one of human needs. This study is aimed to determine the relationship between sleep quality and hypertension on elderly in Kecamatan Cipayung, Kota Depok. This is a quantitative study with analytical design, using a cross sectional approach, and involving 88 elderly with hypertension that is chosen through stratified random sampling.
The results of this study showed that there 39 s no significant relation between sleep quality and hypertension, with pvalue 0.784 p 0.05. This study is expected to be the basis for further nursing services to reduce the incidence of hypertension and poor sleep quality in the elderly by giving health education and home visit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anila Istitis Atin
"Prevalensi obesitas sentral pada penderita hipertensi mengalami peningkatan dalam sepuluh tahun terakhir. Obesitas sentral dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti diabetes mellitus tipe 2, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur dan faktor lainnya dengan obesitas sentral pada penderita hipertensi. Responden penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei, Juli, dan September 2017 dengan jumlah sampel 92 orang. Penelitian ini dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Obesitas sentral diukur berdasarkan lingkar perut dengan menggunakan pita ukur. Responden termasuk ke dalam kategori obesitas sentral jika lingkar perut ge;80 cm untuk perempuan dan 90 cm untuk laki-laki. Aktivitas fisik dan aktivitas sedentari dinilai menggunakan General Physical Activity Questionnaire GPAQ. Kualitas dan durasi tidur dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI. Data asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, dan serat dinilai menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire SFFQ dan kemudian dianalisis menggunakan aplikasi Nutrisurvey 2007. Uji statistik yang digunakan adalah uji T independen, uji Mann Whitney-U, dan uji chi-square dengan confidence interval CI 90. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 82.6 responden mengalami obesitas sentral. Berdasarkan uji Mann Whitney-U dan uji T independen ditemukan perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur, asupan energi dan asupan karbohidrat dengan kejadian obesitas sentral. Sosialisasi mengenai dietary approach to stop hypertension for Indonesian DASHI pada penderita hipertensi perlu dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu, pasien dianjurkan untuk mengurangi nasi putih dan menggantinya dengan makanan sumber karbohidrat lain, seperti ubi, singkong, dan kentang agar sumber karbohidratnya beragam. Pasien juga dianjurkan menjalani gaya hidup sehat seperti rutin melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali per minggu agar status kesehatannya meningkat sehingga dapat terhindar dari komplikasi akibat hipertensi.

The prevalence of central obesity in hypertensive patients has increased during past ten years. Central obesity becomes risk factor of long term complications such as type 2 diabetes, cancer, and cardiovascular diseases. This cross sectional research aims to identify the difference between sleep quality and other factors with central obesity in hypertensive patients. A total of 92 participants in this study are hypertensive patients in Puskesmas Tegal Gundil, North Bogor District. Data was collected in May, July, and September 2017. Central obesity is defined by waist circumference ge 80 cm in women and ge 90 cm in men. General Physical Activity Questionnaire GPAQ is used to assess physical activity and sedentary activity. Sleep quality and duration are assessed using Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Energy and macronutrients intake carbohydrate, protein, fat, and dietary fiber are assessed using semi quantitative food frequency questionnaire SFFQ and analyzed with Nutrisurvey 2007 software. Statistical analyses used in this study are independent T test, Mann Whitney U, and chi square confidence interval 90. The prevalence of central obesity is 82.6. In this study, there are significant difference between sleep quality, energy and carbohydrate intake with central obesity. Dietary approach to stop hypertension for Indonesian DASHI should be socialized to hypertensive patients. Patients should reduce white rice consumption and replace it with the other sources of carbohydrate such as potatoes, sweet potatoes, and cassavas. Patients should promote healthy life style such as increasing physical activity at least 3 times per week so that complications of hypertension can be avoided. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levina Azarine T.
"Latar Belakang. Tekanan darah tinggi merupakan ancaman terhadap kesehatan pada masyarakat termasuk usia produktif khususnya pekerja. Berdasarkan status pekerjaan utama, sebanyak 65% proporsi penduduk DKI Jakarta merupakan karyawan ataupun buruh. Gaya hidup sedenter berkontribusi terhadap kesehatan secara umum dan meliputi berbagai lapisan masyarakat termasuk pekerja. Individu yang sedenter maupun memiliki tingkat kebugaran yang rendah meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan seperti hipertensi. Aktivitas fisik dan kebugaran cukup berhubungan, dengan demikian penilaian tingkat kebugaran dapat menggambarkan profil kesehatan yang salah satunya diukur dengan tekanan darah. Peregangan merupakan aktivitas fisik yang memperbaiki fleksibilitas dan berpotensi memiliki hubungan dengan tekanan darah karena adanya perbaikan kekakuan pembuluh darah pada individu yang melakukan peregangan secara teratur. Metode. Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari corporate wellness program. Subjek yang berusia 19-59 tahun, memiliki kelengkapan data fleksibilitas dan tekanan darah, serta tidak mengkonsumsi obat yang mempengaruhi tekanan darah. Pasien yang tidak memiliki data yang lengkap di eksklusi. Hasil. Didapatkan 54% subjek berjenis kelamin laki-laki dengan nilai tengah usia subjek 36 tahun. Sebanyak 85,5% subjek memiliki tekanan darah yang normal dengan 78,3% memiliki fleksibilitas yang cukup. Secara statistik tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin dan tekanan darah, juga tidak didapatkan hubungan antara fleksibilitas dan tekanan darah. Kesimpulan. Faktor usia berhubungan dengan tekanan darah, sedangkan jenis kelamin dan fleksibilitas tidak memiliki hubungan terhadap tekanan darah.

Background. High blood pressure is a threat to human health, including to people at productive age, especially workers. Based on the main occupation status, 65% population of DKI Jakarta are employees or laborers. Sedentary lifestyle contributes to general health including workers. Sedentary individuals or those who have low fitness levels increase the risk of health problems such as hypertension. Physical activity and fitness are quite related, thus the assessment of fitness level can describe a health profile, one of which is measured by blood pressure. Stretching is a physical activity that improves flexibility and has the potential to be associated with blood pressure due to the improvement in stiffness of blood vessels in individuals who stretch regularly. Method. This research is a cross-sectional study using secondary data from the corporate wellness program. Subjects aged 19-59 years, have complete flexibility and blood pressure data, do not take specific medication that affect blood pressure. Uncomplete data were excluded. Results. It was found that 54% of the subjects were male. The mean age of the subjects were 36 years. As many as 85,5% of subjects had normal blood pressure with 78,3% having sufficient flexibility. There was no statistical relationship between sex and blood pressure, nor was there a relationship between flexibility and blood pressure. Conclusion. The age was a related factor to blood pressure, while gender and flexibility had no relationship to blood pressure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hardja Priatna
"Tekanan darah bervariasi secara diurnal. Studi terdahulu telah menunjukkan, bahwa ada hubungan antara tekanan darah khususnya tekanan darah sistolik dengan hipertrofi ventrikel kiri pada penderita hipertensi dengan koefisien korelasi yang bervariasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada subyek normotensi, tekanan darah diukur secara ambutatorik 24 jam sudah mempengaruhi indeks massa ventrikel kiri. Untuk mengetahui koretasi antara tekanan darah baik secara kasual maupun ambulatorik 24 jam dengan indeks massa ventrikel kiri pada subyek normotensi, telah dilakukan penelitian di RSJHK terhadap 42 karyawan bidang administrasi RSJHK. Semua subyek termasuk normotensi pada pengukuran kasual. Tiga di antaranya dieksklusi karena kelainan katup, dan gangguan pada pemeriksaan ambulatorik 24 jam sehinggga tidak memenuhi syarat untuk dianalisis. Subyek penelitian semuanya laki-Iaki, berumur 37,81 ± 4,65 tahun. Penelitian dilakukan dalam periode Nopember 1997 sampai dengan Juli 1998. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif.

Blood pressure varies diurnally. Previous studies have shown that there is a relationship between blood pressure, especially systolic blood pressure, and left ventricular hypertrophy in hypertensive patients with varying correlation coefficients. This study aims to find out whether in normotensis subjects, blood pressure measured ambutatorically at 24 hours has affected the left ventricular mass index. To determine the correlation between blood pressure both casually and ambulatory 24 hours with the left ventricular mass index in normotensis subjects, a study has been conducted at RSJHK on 42 employees in the field of administration of RSJHK. All subjects included normotensis to casual measurements. Three of them were excluded due to valve abnormalities, and interference with the 24-hour ambulatory examination so they were not eligible for analysis. The research subjects were all male, aged 37.81 ± 4.65 years. The research was conducted in the period from November 1997 to July 1998. Data collection is carried out prospectively "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmah Fitriani
"Terapi shiatsu modifikasi bersifat nonfarmakologis. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh terapi shiatsu modifikasi sebanyak 8 kali terhadap tingkat kecemasan, kualitas tidur serta tekanan darah sistolik dan diastolik. Penelitian ini menggunakan disain quasi experiment pre dan post-test. Besar sampel 56 responden, dipilih dengan stratified random sampling dan purposive sampling yang dibagi menjadi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil menunjukkan penurunan rata-rata nilai kecemasan sebesar 5,5, gangguan kualitas tidur sebesar 2,36, tekanan darah sistolik sebesar 29,65 mmHg dan diastolik 17.5 mmHg (p = 0.000; 0.000; 0.000). Latihan ini direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan pada lansia hipertensi di komunitas.

Modification on shiatsu therapy is non pharmacological. This study aimed to measure effect of modification on shiatsu therapy toward anxiety level, quality of sleep, systolic and diastolic blood pressure. A quasi-experimental design with pre and post-test between treatment and control groups was applied. Samples were selected by stratified random sampling and purposive sampling. The treatment group was provided by intervention for 8 times. Results showed decrease of anxiety average 5.5, quality of sleep 2.36 and systolic blood pressure 29.65 mmHg and diastolic 17.5 mmHg (p = 0.000; 0.000; 0.000). It is recommended to provide this exercise as nursing intervention at community"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme akibat adanya defisiensi insulin atau resistensi insulin sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dan glukosuria. Toleransi glukosa dan sensitivitas insulin dapat berkaitan dengan gangguan tidur. Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ginjal, mata, saraf, kardiovaskuler dan kerusakan pembuluh darah perifer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Hasil analisis dengan korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 (r=0.277, p=0.006), hubungan berpola positif. Aktivitas fisik berkontribusi terhadap hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah. Berdasarkan hasil penelitian ini perawat sebaiknya memperhatikan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pasien DM.

ABSTRACT
Diabetes mellitus was a metabolic disorder related to insulin deficiency or insulin resistance, and it can raised blood glucose concentration and glycosuria. Glucose intolerance and insulin sensitivity related to sleep disturbance. Chronic hyperglycemia was associated with kidney, eyes, nerve, cardiovaskluer failure and peripheral vascular disease. The aim of this Study was to determine association between sleep quality and blood glucose. objectives to determine the associated of sleep quality and blood glucose in Type 2 Diabetes Patients in General Hospital Province of West Nusa Tenggara. It was cross-sectional study with 96 sample. Pearson Correlation showed that sleep quality was related to blood glucose of type 2 Diabetes patients (r=0277, p=0.006). Physical activity have contribution to the association of sleep quality and blood glucose level in type 2 Diabetes. Based on this result, nurse should give serious attention in rest and sleep for tipe 2 diabetic patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainil Mardiah
"Latar Belakang: Kontrol tekanan darah lebih buruk pada pasien hipertensi dengan sindrom metabolik. Lingkar leher telah diperkenalkan sebagai salah satu indikator obesitas sentral dan adipositas tubuh bagian atas. Tidak seperti lingkar pinggang, lingkar leher tidak dipengaruhi oleh pergerakan pernapasan dan distensi abdominal postpandrial. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut hubungan lingkar leher dengan tekanan darah pada populasi dewasa.
Metode: Studi potong lintang ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 94 subjek berusia > 18 tahun. Dilakukan pengambilan data lingkar leher dan tekanan darah bersamaan dengan kadar trigliserida, kolesterol-HDL, dan glukosa darah puasa.
Hasil: Rerata lingkar leher subjek 33.89 cm. Tekanan darah sistolik dan diastolik subjek didapatkan retata 131.63 + 13.16 mmHg dan 84.26 + 8.01 mmHg. Pada analisis korelasi Pearson, ditemukan korelasi positif yang signifikan antara lingkar leher dengan tekanan darah sistolik (r = 0.438, p < 0.001), dan tekanan darah dastolik (r = 0.385, p < 0.001).
Kesimpulan: Lingkar leher secara signifikan berkorelasi dengan tekanan darah sistolik dan diastolik pada populasi dewasa.

Background: Blood pressure control is worse in hypertensive patients with metabolic syndrome. Neck circumference has been introduced as an indicator of central obesity and upper body adiposity. Unlike waist circumference, neck circumference neck circumference is not affected by respiratory movements and postprandial abdominal distension. This study aimed to investigate the association between neck circumference and blood pressure among adult population.
Methods: This cross-sectional study was conducted in Faculty of Medicine Universitas Indonesia involving 94 subjects aged > 18 years. Anthropometric, neck circumference and blood pressure data were collected together with triglyceride levels, HDL-Cholesterol, and fasting blood glucose.
Results: The mean of the neck circumference was 33.89 cm. Subject’s systolic and diastolic blood pressure were 131.63 + 13.16 mmHg dan 84.26 + 8.01 mmHg. In a Pearson’s correlation analysis, there were positive significant correlation between neck circumference with both systolic blood pressure (r = 0.438, p < 0.001) and diastolic blood pressure (r = 0.385, p < 0,001).
Conclusion: The neck circumference is significantly correlated with systolic and diastolic blood pressure in adult population.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Christin Natalia
"Hipertensi adalah penyakit degeneratif yang salah satu faktor penyebabnya adalah penuaan. Penuaan dapat dipicu oleh stres oksidatif, yang mana merupakan ketidakseimbangan antara antioksidan dan RONS (reactive oxygen-nitrogen species). Antioksidan di dalam tubuh ada banyak, salah satunya adalah enzim katalase. Enzim katalase berperan dalam mengubah hidrogen peroksida menjadi air. Sebelumnya, belum diketahui hubungan antara enzim katalase dengan penyakit degeneratif, dalam hal ini adalah hipertensi. Sampel yang digunakan berjumlah 94 sampel. Penelitian dilaksanakan dengan metode cross-sectional. Data yang dibutuhkan adalah tekanan darah dan aktivitas enzim katalase eritrosit. Aktivitas enzim katalase didapatkan dari lisat eritrosit sampel dengan bantuan spektrofotometer yang mana perhitungan absorbansinya dilakukan pada panjang gelombang 210 nm. Keseluruhan data kemudian dianalisis korelasinya menggunakan Uji Korelasi Pearson karena distribusi keseluruhan data normal. Uji T-test juga dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antara nilai mean dari data aktivitas enzim katalase kelompok sampel hipertensi dan normotensi. Tidak ada korelasi antara aktivitas enzim katalase dengan tekanan darah sistolik dan diastolik populasi lansia secara keseluruhan (p>0,05). Akan tetapi, ditemukan korelasi lemah pada hubungan antara aktivitas enzim katalase dengan tekanan darah sistolik kelompok populasi normotensi, juga antara aktivitas enzim katalase dengan tekanan darah diastolik kelompok populasi hipertensi (p<0,05). Hasil uji T-test menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara nilai mean dari data aktivitas enzim katalase kelompok hipertensi dan normotensi (p>0,05). Aktivitas enzim katalase eritrosit berkorelasi lemah dengan tekanan darah sistolik pada kelompok populasi lansia dengan normotensi, juga dengan tekanan darah diastolik pada kelompok populasi lansia dengan hipertensi.

Hypertension is a degenerative disease which one of the causes being aging. Aging can be triggered by oxidative stress, which is an imbalance between antioxidants and RONS (reactive oxygen-nitrogen species). There are many antioxidants in the body, one of which is the enzyme catalase. Catalase enzyme plays a role in converting hydrogen peroxide into water. Previously, there was no known relationship between the catalase enzyme and degenerative diseases, in this case hypertension. The sample used is 94 samples. The research was carried out using a cross-sectional method. The data needed are blood pressure and erythrocyte catalase enzyme activity. The activity of the catalase enzyme was obtained from the sample erythrocyte lysate with the help of a spectrophotometer where the absorbance calculation was carried out at a wavelength of 210 nm. The entire data was then analyzed for correlation using the Pearson Correlation Test because the overall data distribution was normal. T-test was also performed to see whether or not there was a difference between the mean values of the catalase enzyme activity data for the hypertensive and normotensive groups. There was no correlation between catalase enzyme activity and systolic and diastolic blood pressure in the elderly population as a whole (p>0.05). However, a weak correlation was found in the relationship between catalase enzyme activity and systolic blood pressure in the normotensive population group, as well as between catalase enzyme activity and diastolic blood pressure in the hypertensive population group (p<0.05). The results of the T-test showed that there was no significant difference between the mean values of the catalase enzyme activity data in the hypertension and normotensive groups (p>0.05). The activity of the erythrocyte catalase enzyme was weakly correlated with systolic blood pressure in the normotensive elderly population group, as well as with diastolic blood pressure in the elderly population group with hypertension."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>