Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atika Rachmawati Winardono
"Globalisasi mendorong perusahaan multinasional untuk berkompetisi dan ekspansi secara internasional. Akan tetapi, anak perusahaan luar negeri sering kali menghadapi kurangnya ketersediaan manajer lokal yang memenuhi kualifikasi dan oleh karena itu perusahaan- perusahaan multinasional harus menunjuk para pegawai mereka untuk penugasan internasional di luar negeri. Ekspatriasi, meskipun demikian, dapat menyebabkan masalah- masalah lainnya terkait dengan perbedaan kultur antara negara asal dan negara tujuan, sebagaimana latar belakang kultur yang berbeda dapat menghasilkan perbedaan gaya kepemimpinan ekspatriat yang dimana tidak selalu dapat diaplikasikan di kultur negara lain.
Sehubungan dengan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara tipe tertentu dari gaya kepemimpinan ekspatriat, yang mana dipengaruhi oleh kultur negara asal, terhadap tingkat kesuksesan penugasan internasional mereka di negara tujuan seraya mempertimbangkan perbedaan kultur diantara kedua negara.
Penilitan ini berfokus kepada latar belakang kultur di Korea Selatan sebagai negara asal dan Indonesia sebagai negara tujuan. Aspek kultur kedua negara juga dipersempit menjadi dua dimensi kultur dari Hofstede, yaitu Uncertainty Avoidance dan Long-Term Orientation. Selain itu, gaya kepemimpinan di penelitian ini terperinci kepada Autocratic Leadership dan Democratic Leadership.
Tinjauan literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel tersebut dan wawancara terhadap sejumlah ekspatriat asal Korea Selatan akan dilakukan untuk mengklarifikasi informasi yang terkumpul.

Globalization pushed multinational enterprises to compete and expand internationally. However, foreign subsidiaries often face the lack of availability of local qualified managers and thus MNEs have to appoint employees for international assignments abroad. Expatriation, however, may lead to other issues related to cultural differences between home and host country, as different cultural backgrounds may result in a different leadership style adopted by the expatriates that is not always applicable in other culture.
In regard to that issue, the aim of this study is to investigate the relationship between a certain type of leadership style of expatriates, which is affected by the culture of the home country, to the success rate of their international assignments in a host country while also considering the cultural differences between the two countries.
The study focused on the cultural backgrounds in South Korea as the home country and Indonesia as the host country. The cultural aspect of the countries is also narrowed down to two cultural dimensions from Hofstede, which are Uncertainty Avoidance and Long Term Orientation. Moreover, the leadership style in this study is specified between Autocratic Leadership and Democratic Leadership.
The literature review is done to gather the information needed to see the relationship between these variables and interviews of a number of South Korean expatriates will also be conducted to clarify the information gathered.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kriza Petra Vanodya
"

Diketahui bahwa memiliki gaya manajemen adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki oleh suatu perusahaan. Terdapat beberapa tipe manajemen seperti Anglo-Saxon dan  Rhineland style yang digunakan bermacam perusahaan di berbagai Negara. Skripsi ini dibuat untuk menganalisa salah satu gaya manajemen di Asia yang berbeda dengan Negara-negara lainnya yaitu gaya manajemen Korea Selatan. Analisis dilakukan dengan berbasis pada gaya manajemen yang telah disebutkan sebelumnya untuk mengetahui apakah salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia, LG Corporation, mengasosiasikan gaya manajemen Korea Selatan di dalam perusahaan, serta untuk mengobservasi kinerja organisasi pada LG Corporation. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, analisis berbasis literatur diberikan untuk mendukung hasil penelitian. Riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwasanya LG Corporation mengadaptasi gaya manajemen Korea Selatan yang lebih bersifat kekeluargaan dan pengalaman untuk mencapai kinerja organisasi yang seimbang sesuai dengan Balanced Scorecard.


It is commonly known that a management style is an important aspect for a company to have. Different types of management style, such as Anglo-Saxon and Rhineland styles are being used by different companies in various countries. The purpose of this thesis is to analyze the South Korean management style by using the framework of the previously mentioned management style, to know whether LG Corporation is adapting South Korean management style or not, and to observe the organizational performance of LG Corporation. A literature-based analysis of LG Corporation’s management style and organizational performance by using the Balanced Scorecard framework are provided. A research plan for testing the hypotheses deduced from the literature review is presented. The results indicate that LG Corporation is indeed following the practice of South Korean management style, and the company is also presenting a balanced model of Balanced Scorecard under the South Korean management style.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larashinta Anindra Shafara
"ABSTRAK
Pembuatan jurnal ini terinspirasi dari fenomena Hallyu yang mendunia beberapa tahun belakangan ini. Hallyu menyebabkan fenomena demam Korea yang saat ini sedang melanda banyak negara termasuk Indonesia. Korea Selatan mempromosikan budayanya lewat dunia hiburan seperti musik, film, tarian dan fashion. Tren fashion yang dibawa oleh artis Korea secara tidak langsung mempengaruhi gaya berpakaian penggemarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Hallyu terhadap gaya berpakaian mahasiswa BKK UI angkatan 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya berpakaian mahasiswa BKK UI angkatan 2013 terpengaruh oleh tren fashion Korea sebagai akibat dari adanya proses interaksi dengan budaya populer Korea

ABSTRACT
This journal is inspired by Hallyu phenomena that was getting famous in the last few years. Hallyu causes a well known ldquo Korean fever rdquo that is getting popular in so many countries, including Indonesia. Korea nations promoted their culture by using entertainment tools such as music, film, dance and fashion. the fashion trends brought by Korean artists indirectly affect the fashion style of their fans. This research aims to prove the Hallyu rsquo s impacts toward Korean Literature and Culture Students, University of Indonesia Batch 2013 rsquo s fashion style. By using qualitative methods, the data of this research are collected through interviews, observations, documentations and literature reviews. The result of this research shows that the Korean Literature and Culture Students, University of Indonesia Batch 2013 rsquo s fashion style are influenced by Hallyu, as an interaction process rsquo effect with Korean popular culture."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yongki Yeremia
"ABSTRAK
Atasan atau pemimpin dan bawahan atau pengikut merupakan dua komponen
yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia organisasi. Seorang atasan tidak hanya
memimpin sekelompok individu sebagai pekerja. Seorang atasan adalah pemimpin
organisasi. Demikian pula halnya para bawahan, bukan sekedar para pekerja yang bekerja
secara bersama-sama. Bawahan adalah pada individu yang menjadi bagian dari sebuah
organisasi, yang tidak hanya harus bekeija, tetapi memiliki kepentingan yang lebih luas
terhadap keberadaan organisasi, sebagaimana halnya seorang atasan atau pemimpin.
Efektivitas kepemimpinan seseorang dapat bergantung dari hubungan antara dirinya
dengan bawahan, pekerjaan yang harus dilaksanakan, serta persepsi tentang kekuasaan
manajer. Persepsi bawahan terhadap gaya kepemimpinan atasan atau pemimpin tersebut
dapat mempengaruhi perilaku dari para pekerja terhadap perilaku pemimpinnya dan
bahkan dapat mempengaruhi kinerja atau output dari organisasi serta pencapaian tujuan
organisasi yang banyak ditentukan oleh peran seorang atasan, apalagi bila apa yang
dipersepsikan pada kenyataan terhadap atasannya jauh berbeda dengan ekspektasi atau
apa yang diharapkan oleh bawahan. Perbedaan apa yang dipersepsikan bawahan pada
kenyataannya dalam organisasi dengan apa yang diharapkan atau menjadi ekspektasi
didalam pikiran mereka mengenai atasan mereka dapat menimbulkan konflik dalam diri
mereka dan berpengaruh terhadap sikap, perilaku dan tentu saja produktivitas mereka
dalam bekerja.
Penelitian ini membandingkan disposisi dua kelompok pemimpin dari asal negara
yang berbeda untuk melihat persepsi dan ekspektasi dari para pekerja lokal terhadap gaya
kepemimpinan mereka. Hal ini perlu menjadi perhatian karena pada era globalisasi ini,
dunia kepemimpinan di Indonesia tidak hanya di kuasai oleh pemimpin-pemimpin lokal,
semakin banyak pemimpin asing masuk ke Indonesia sejalan dengan masuknya investasi
dan perdagangan bebas ke Indonesia. Partisipasi dalam kelompok-kelompok kerja lintasbudaya
pun telah menjadi hal yang lumrah terjadi sehari-hari di era globalisasi ini.
Semakin baik dan sesuai perilaku atau gaya kepemimpinan pemimpin yang mereka
persepsikan dan sesuai dengan ekspektasi dan nilai-nilai budaya mereka, maka semakin
besar kemungkinannya untuk mengikuti dan menerima pengaruh kepemimpinan atas
mereka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dengan
desain Ex Posi Facio Fieid Studi es. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dengan menggunakan kuesioner persepsi dan kuesioner ekspektasi bawahan terhadap gaya kepemimpinan atasan yang telah di susun sendiri oleh peneliti berdasarkan
lima tipe gaya kepemimpinan Managerial Grid dari Blake dan Mouton.
Uji coba kuesioner persepsi dan kuesioner ekspektasi bawahan terhadap gaya
kepemimpinan atasan dilakukan sebanyak dua kali pada partisipan dengan karakteristik
yang sesuai kedua dengan kelompok partisipan penelitian. Kedua uji coba diolah dengan
metode korelasi poin! biserial dan memang masih terdapat beberapa item yang memiliki
korelasi yang masih kurang baik namun telah dapat membedakan kelima gaya
kepemimpinan tersebut.
Uji lapangan dilakukan di CNOOC SES, Ltd, sebuah perusahaan industri minyak
yang berkantor pusat di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
bawahan memiliki ekspektasi akan seorang pemimpinan lokal maupun ekspatriat dengan
dimensi tugas maupun hubungan yang tinggi dalam memimpin atau gaya kepemimpinan
Team Leader (9,9). Pada kenyataannya, sebagian besar atasan atau pemimpin asing dan
lokal di CNOOC SES,Ltd memang dipersepsikan memiliki dimensi tugas maupun
hubungan.yang tinggi. Hal ini terlihat dengan 56,67% atasan ekspatriat China dan
83,33% atasan lokal dipersepsikan menerapkan gaya kepemimpinan Team Leader (9,9)
oleh para pekerja lokal. Menurut peneliti hasil penelitian tersebut kemungkinan
disebabkan oleh sistem kerja team work yang membuat ciri gaya kepemimpinan Team
Leader (9,9) berlaku pula pada sebagain besar pemimpin di CNOOC SES, Ltd.
Dominansi gaya kepemimpinan ini pada kedua kelompok pemimpin yang berbeda bangsa
juga membuktikan bahwa nampaknya fimctional culiure atau budaya bekerja di CNOOC
SES.Ltd lebih kuat pengaruhnya dari pada budaya nasional masing-masing pemimpin.
Sedangkan dari hasil perbandingan dengan perhitungan Chi-Square disimpulkan bahwa
asal negara atau bangsa atasan (Indonesia dan China) dalam penelitian ini tidak
berpengaruh terhadap kesesuaian persepsi-ekspektasi bawahan terhadap mereka. Namun,
bila dicermati perbedaan kesesuaian persepsi-ekspektasi bawahan yang lebih redah pada
kelompok atasan ekspatriat China dibanding kelompok atasan Indonesia,
mengindikasikan bahwa potential problem antara atasan-bawahan sepertinya memang
lebih besar terjadi pada atasan asing yang berbeda latar belakang budaya. Implikasinya
tingkat kepercayaan dan kekuatan followership terhadap pemimpin lokal pun lebih besar
dibanding terhadap pemimpin asing atau ekspatriat.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian awal yang perlu dikembangkan
lagi dengan mengambil sampel yang lebih besar agar dapat digeneralisasikan lagi pada
populasi yang lebih luas. Agar penelitian ini lebih baik, peneliti juga menyarankan untuk
menambah variasi kelompok penelitian pada kelompok pimpinan ekspatriat yang
memiliki ciri budaya nasional yang secara signifikan berbeda dengan Indonesia, seperti
negara-negara barat. Selain itu untuk memperkaya dan memperkuat hasil penelitian
alangkah baiknya jika pada penelitian berikutnya bila memungkinkan dikombinasikan
dengan metode kualitatif."
2004
S3437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Zahra Qisthi
"Konflik yang paling sering terjadi dalam organisasi adalah konflik interpersonal. Pemimpin atau manajer berperan besar dalam menangani konflik interpersonal di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transaksional, dan gaya kepemimpinan laissez-faire memiliki pengaruh pada pemilihan gaya manajemen konflik ketika berhadapan dengan konflik interpersonal dalam organisasi sektor publik di Indonesia. Responden penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil berjumlah 289 orang yang bekerja di Jabodetabek dan sudah bekerja minimal 1 tahun dengan atasan langsung mereka. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian ini adalah pemimpin organisasi sektor publik yang cenderung menggunakan gaya kepemimpinan transformasional menggunakan gaya manajemen konflik integrating dan obliging. Sedangkan pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan transaksional cenderung menggunakan gaya manajemen konflik compromising dan juga pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan laissez-faire menggunakan gaya manajemen konflik dominating dan avoiding.

One of the most frequent types of conflicts that occur in the organization is interpersonal conflict. Leader or manager plays a major role in handling interpersonal conflict in the workplace. The purpose of this study is to examine whether transformational leadership style, transactional leadership style, and laissez-faire leadership style has an influence on the selection of conflict management style when dealing with interpersonal conflicts in the public sector organizations in Indonesia. The data come from 289 of government employees who work in the Jabodetabek and had worked at least one year with their immediate supervisor. The data was processed using Structural Equation Modeling (SEM).
Findings show that leaders of public sector organizations that tend to use transformational leadership style using integrating style and obliging style of conflict management. While those using transactional leadership style using compromising style of conflict management and also leaders who use laissez-faire leadership style using dominating style and avoiding style of conflict management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Fauziah
"Skripsi ini membahas mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November tahun 2012. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala kantor dan selanjutnya melihat bagaimana pencapaian visi dan misi yang terdapat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner dan didukung dengan wawancara serta observasi langsung di lapangan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala kantor ialah gaya kepemimpinan demokrasi. Dampak dalam penerapan gaya demokrasi ini ialah sebagian besar para pegawai memahami secara jelas tupoksi yang diembannya sehingga pelaksanaan misi berjalan lancar dan hampir mengalami kemajuan yang berkesinambungan dalam mewujudkan visi yang terdapat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan.

This thesis analyzes the leadership style which is implemented by the Head of the South Jakarta Administration Library and Archive Office. This research was conducted in September - November 2012. The aim of this research is to understand the leadership style of the head of office and to observe how it affects the achievement of the vision and mission of the South Jakarta Administration Library and Archive Office. The approach used in this research is quantitative, conducted through a survey method. Collection of the data is carried out through questionaires and supported by a interview and a direct observation on the field. Results of the research show that the leadership style of the head of the office is democratic leadership. The effects of the implementation of this democratic leadership style is that most of the employees understand clearly the tasks that they are responsible of. This results in a smooth operation of their mission, nearly resulting in a continuous progress in achieving the visions of the South Jakarta Administration Library and Archive Office."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Iswar Ramadhan
"Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi terhadap motivasi kerja pegawai di Kabupaten Bantaeng pasca berlakunya otonomi daerah di bawah kepemimpinan Nurdin Abdullah periode 2008-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi dengan menggunakan desain Explanatory Sequential Mixed Methods. Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi yang dihasilkan oleh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja walaupun hasilnya tidak begitu signifikan sebesar 6,2 , begitu juga dengan iklim komunikasi berkontribusi terhadap motivasi kerja dengan tingkat pengaruh sebesar 24,5 . Gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap motivasi dengan tingkat pengaruh sebesar 24,5 . Gaya kepemimpinan yang diterapkan Nurdin Abdullah adalah gaya pastisipasi. Iklim Komunikasi yang terbangun juga positif, hal ini ditunjukkan dengan mengedepankan nuansa kebersamaan dan saling terbuka dalam organisasi, serta mendukung adanya nuansa demokratis.

This thesis will describe how the effects of leadership style and communication climate on the work motivation of employees in Bantaeng Regency after the enactment of regional autonomy under the leadership of Nurdin Abdullah in the period 2008 2018. The method used in this study is a combination research method by using design of Explanatory Sequential Mixed Methods. Results showed that there is a contribution of leadership style on work motivation although the result is not so significant at 6.2 , as well as communication climate contributes to work motivation with influence level of 24.5 . Leadership style and communication climate are jointly contribute to the motivation with influence level of 24.5 . Leadership style applied by Nurdin Abdullah is a style of participation. Communication Climate awakened is also positive, as shown by promoting the feel of togetherness and open with each other within the organization, as well as supporting their democratic nuances.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Yoanita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan autentik dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan digital di Indonesia. Mengingat inovasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk terus bertahan menghadapi kondisi pasar terkini. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel karyawan perusahaan digital yang telah bekerja selama minimal tiga bulan dengan atasan yang sama N = 217.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan autentik adalah Authentic Leadership Questionnaire ALQ, sedangkan perilaku kerja inovatif diukur melalui Skala Perilaku Inovatif di tempat kerja yang diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 berdasarkan Innovative Work Behavior Scale IWB Scale Janssen 2000. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan R = .47, n = 217.

Innovation was known to be a critical value for companies to survive in todays hyper competitive market. This research was carried to examine the relationship between authentic leadership and innovative work behavior upon digital companies employees in Indonesia. This is a correlational study with scientific support from digital companies employees sample who have worked for at least 3 months under a common manager N 217.
To measure the authentic leadership style, this research used Authentic Leadership Questionnaire ALQ as its research instrument. Furthermore, innovative work behavior was measured in Skala Perilaku Inovatif which is an adapted instrument by Etikariena and Muluk 2014 upon Innovative Work Behaviour Scale IWB Scale Janssen 2000. The researchs results suggested that there is a positive and significant relationship between the two variables R .47, n 217.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Halimah Ramawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan situasional yang diterapkan oleh Lurah Menteng Atas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana gaya kepemimpinan Lurah Menteng Atas, bagaimana tingkat kematangan pegawai Kelurahan Menteng Atas, dan bagaimana kesesuaian antara gaya kepemimpinan Lurah dengan tingkat kematangan pegawai Kelurahan Menteng Atas. Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan tujuan penelitian ini bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa Lurah Menteng Atas menerapkan gaya kepemimpinan Participating dan tingkat kematangan pegawai Kelurahan Menteng Atas berada pada M4 atau tinggi. Hal ini menggambarkan cenderung adanya kesesuaian antara gaya kepemimpinan yang diterapkan dengan tingkat kematangan karyawan. Hal ini sejalan dengan gaya kepemimpinan yang ada pada organisasi publik seperti Kelurahan Menteng Atas, yaitu terdapat kebijakan yang hanya dapat diputuskan oleh Lurah itu sendiri, atau suatu kewenangan yang hanya dimiliki olehnya. Sehingga pemimpin disektor publik lebih menerapkan gaya kepemimpinan yang memang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

This study aims to analyze the situational leadership style adopted by the Setiabudi subdistrict headman Menteng Upper South Jakarta. The question in this research is how the leadership style headman Menteng Atas, how the level of maturity of Menteng Upper Village employees, and how the fit between leadership style village chief with the maturity level employees Menteng Upper Village. The approach used for this research is quantitative research and the purpose of this research is descriptive. Based on the results of the study, showed that the headman Menteng Atas apply leadership style and level of maturity Participating employees Menteng Top village located on the M4 or higher. This illustrates tend compatibility between leadership style that is applied to the maturity level of the employee. This is in line with the style of leadership that exist in public organizations such as the Village Menteng Atas, that there are policies that can only be decided by the village chief himself, or an authority that belongs only to him. So that more public sector leaders apply leadership style that is appropriate to the situation and conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Tiffany Candra
"Tulisan ini membahas mengenai utilisasi tari Waacking di Korea Selatan dan Indonesia. Waacking merupakan genre tari modern yang mulai berkembang pada tahun 1970-an. Lahir dari komunitas klub gay di Los Angeles, Waacking menjadi salah satu media ekspresi diri bagi kaum homoseksual pada masa itu. Para penari menggunakan Waacking untuk mengungkapkan perasaannya melalui gerakan-gerakan yang juga berarti sebagai simbol identitas diri mereka. Melalui gerakan ini, penari menyampaikan makna-makna subjektif mereka kepada para penonton. Seiring berjalannya waktu, Waacking mulai dikenal masyarakat di berbagai negara, tidak terkecuali di Korea Selatan dan di Indonesia. Meski teknik yang digunakan masih sama, terdapat perkembangan fungsi Waacking di kedua negara tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan Waacking sebagai media pengenalan budaya nasional oleh waackers Korea Selatan dan Indonesia. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Tulisan ini mengacu pada teori tari sebagai sistem simbol dan tari sebagai sarana komunikasi lalu hasil temuan dianalisis dengan sudut pandang artikulasi budaya. Melalui tulisan ini dapat disimpulkan bahwa meski awalnya Waacking digunakan sebagai sarana ekspresi diri dari penindasan, kini Waacking digunakan sebagai sarana pengenalan identitas budaya nasional.

This paper discusses the utilization of Waacking dance in South Korea and Indonesia. Waacking is a modern dance genre that began to develop in the 1970s. Born from the gay club community in Los Angeles, Waacking became one of the media of selfexpression for homosexuals at that time. Dancers use Waacking to express their feelings through movements that also symbolize their self-identity. Through these movements, dancers conveyed their subjective meanings to the audience. Over time, Waacking began to be recognized by people in various countries, including South Korea and Indonesia. Although the techniques used are still the same, there are developments in the function of Waacking in both countries. The purpose of this study is to analyze the use of Waacking as a medium for introducing national culture by South Korean and Indonesian waackers. The method used is descriptive qualitative method with literature study technique. This paper refers to the theory of dance as a symbol system and dance as a means of communication and then the findings are analyzed from the point of view of cultural articulation. Through this paper, it can be concluded that although initially Waacking was used as a means of self-expression from oppression, now Waacking is used as a means of recognizing national cultural identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>