Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Valen Fridolin Simak
"Masalah kesehatan remaja saat ini sangat berkaitan erat dengan perilaku menyimpang, salah satu diantaranya yaitu perilaku seksual. Faktor yang berperan untuk dapat mencegah perilaku seksual berisiko adalah kecerdasan spiritual remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMP kelurahan Curug kota Depok Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan spiritual the spiritual intelligence self-report inventory sedangkan variabel perilaku seksual berisiko menggunakan Sexual Risk Survey SRS. Sampel pada penelitian ini melibatkan 302 remaja yang berasal dari 3 sekolah menengah pertama SMP yang pilih berdasarkan metode stratified random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Pearson dengan hasil penelitian membuktikan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku seksual berisiko p = 0,019; r = - 0,135.
Hasil analisis multivariat menggunakan regresi linear berganda menunjukkan jenis kelamin merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual berisiko. Berdasarkan hasil temuan pada penelitian, perlu adanya pemantauan secara berkesinambungan terhadap tahap tumbuh kembang remaja khususnya dengan meningkatkan status kecerdasan spiritual. Sehingga remaja yang cerdas secara spiritual dapat menekan angka kejadian perilaku seksual berisiko.

Adolescent health problems are closely related to risky behavior, one of which is sexual behavior. A factor that is important prevent risky sexual behavior is the spiritual intelligence of the adolescents. The purpose of this study was to analyze the relationships between spiritual intelligence and risky sexual behavior in adolescents junior high school at Curug city of Depok Indonesia.
The research method used was quantitative observational analytic with crossectional approach. The instrument used to measure the variables of spiritual intelligence the spiritual intelligence self report inventory while the sexual behavior variable is at risk of using Sexual Risk Survey SRS. Sample this study involved 302 adolescents who came from 3 junior high schools SMP selected by stratified random sampling. The data were analyzed using Pearson test with the result of the research proving there was a significant negative correlation between spiritual intelligence with risky sexual behavior p 0,019 r 0,135.
The results of multivariate analysis using multiple linear regression showed gender is the most influential variable on risky sexual behavior. Based on the findings of the research, there is a need to be continuously monitor the stage of adolescent growth especially by improving the spiritual intelligence status. So that spiritually intelligent adolescents can suppress the incidence of risky sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Syam Abidin
"Keterlibatan keluarga penting dalam melindungi remaja dari penggunaan zat alkohol, ganja, dan tembakau pada remaja melalui penyangga efek buruk dari masalah internal dan eksternal. Keluarga dapat berperan dalam bentuk promosi kesehatan dan penurunan risiko bahaya kesehatan. Untuk mengurangi atau menghilangkan masalah kesehatan dan mencapai kesejahteraan diantara anggota keluarga, maka keluarga sebagai unit berfungsi untuk melakukan tugas kesehatan keluarga.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara persepsi remaja tentang tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok pada remaja di kelurahan Curug, kecamatan Cimanggis, kota Depok. Sampel adalah remaja usia 10-19 tahun N = 310 . Menggunakan teknik Stratified Random Sampling melalui survei cross-sectional. Model regresi logistik ganda multivariat digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok remaja dengan mengendalikan faktor confounding.
Terdapat hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan dengan perilaku merokok remaja dan sebagai faktor yang dominan setelah dikontrol variabel usia, jenis kelamin, uang saku dan teman sebaya. Persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku merokok remaja. Studi selanjutnya perlu mengeksplorasi pemahaman keluarga tentang tugas keluarga dalam bidang kesehatan secara kualitatif.

Family involvement is important in protecting adolescents from the use of substances alcohol, marijuana, and tobacco in adolescents through the buffering effects of internal and external problems. Families can play a role in promoting health and reducing health hazards. To reduce or eliminate health problems and achieve welfare among family members, the family as a unit serves to perform family health tasks.
The aim of this research is to know the correlation between adolescent perception about family health task with smoking behavior in adolescent in Curug urban village, Cimanggis sub district, Depok city. The sample is a teenager aged 10 19 years N 310 . Using Stratified Random Sampling technique through cross sectional survey. Multiple multivariate logistic regression models were used to examine the relationship between adolescent perceptions about the implementation of family health tasks with adolescent smoking behavior by controlling confounding factors.
There is a relationship between adolescent perception about the implementation of family health task as a whole with the behavior of adolescent smoking and as the dominant factor after controlled variable of age, gender, pocket money and peers. Adolescent perception about the implementation of family health task as a whole is the most dominant factor related to teenage smoking behavior. Further studies need to explore family understanding of family duties in the field of health qualitatively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Hanggit Lestari
"Perilaku seksual berisiko pada remaja dapat berdampak negatif pada kondisi fisik, psikologis, ekonomi dan sosial remaja. Intervensi yang efektif diperlukan agar remaja dapat mencegah perilaku seksual berisiko. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh Pelaksanaan Intervensi Cakupan Informasiku Kecakapan Hidup, Informasi, Motivasi Dan Perilaku sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada remaja. Pelaksanaan intervensi Cakupan Informasiku dilakukan di komunitas khususnya di seting sekolah dan di keluarga selama 9 bulan melibatkan 188 siswa. Hasil evaluasi intervensi Cakupan Informasiku terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja saat sebelum dan sesudah intervensi p value = 0.000. Intervensi Cakupan Informasiku efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai pencegahan perilaku seksual berisiko pada remaja. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk mengurangi aktivitas perilaku seksual remaja.

Risky sexual behavior in adolescent may cause negative impact on physical, psychological, economic and social conditions of adolescents. Effective interventions are needed for adolescents to prevent risky sexual behavior. This final paper aims to provide description and impact of the Implementation of Intervention Cakupan Informasiku Life Skills, Information, Motivation And Behavior as a community nursing intervention. Implementation of the Cakupan Informasiku intervention was carried out in the community especially at school and family settings for 9 months involving 188 students. The evaluation of interventions Cakupan Informasiku showed that there were significant differences in the knowledge, attitude and skills of adolescents before and after intervention p value = 0.001. Cakupan Informasiku Intervention was effective for improving knowledge, attitudes and skills regarding prevention of risky sexual behavior in adolescents. This intervention should be sustainable in order to reduce adolescent sexual behavior. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Sampe
"ABSTRAK
Usia remaja merupakan tahap perkembangan hidup yang penting. Tahap ini adalah tahap transisi penting karena terjadi perubahan baik secara biologis, psikologis, dan sosial. Tujuan penulisan karya ilmiah untuk memberikan gambaran pelaksanaan intervensi ldquo;Eling Tega rdquo; untuk meningkatkan harmonisasi dengan orang tua sehingga menjadi remaja mandiri. Metode yang digunakan adalah evidence based practice dengan pendekatan pre-posttest without control. Intervensi dilakukan pada siswa SMP dengan jumlah sampel 110 siswa tanpa kelompok pembanding. Intervensi Eling Tega terdiri dari edukasi, konseling dan terapi keluarga. Hasil menunjukkan penurunan kejadian konflik remaja dengan orang tua setelah intervensi ldquo;Eling Tega rdquo; sebesar 5,6 . Rekomendasi hasil penelitian bagi dinas kesehatan agar lebih meningkatkan koordinasi lintas sektor yang melibatkan seluruh unsur terkait dalam mengatasi masalah remaja dan bagaimana melibatkan keluarga dalam pemecahan masalah pada remaja. Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat dan organisasi yang ada di masyarakat dalam melakukan kunjungan keluarga oleh setiap petugas didukung oleh PIS-PK.Kata kunci: Remaja, Keperawatan komunitas, Edukasi, Konseling, Terapi Keluarga, Konflik.

ABSTRACT
The age of adolescence is an important life stages of development. This stage is the stage of the transition is important because changes in the biological, psychological, and social. The purpose of writing scientific papers to give an overview of the implementation of the intervention ldquo Eling Tega rdquo to improve harmonization with the parents so being a teenager.. The methods used are evidence based practice approach to pre post test without control. The intervention was done on students of SMP with the number of samples 110 students without comparison groups. Eling Tega intervention consists of educational, counseling and family therapy. The results show a decrease in the insidence of adolescent conflict with parentafter counseling intervention amounted to 5,6 . Recommendations the research results to health services in order to further enhance cross sector coordination involving all over pertinent elements in overcoming problems of teenager and how to involve the family in problem solving on teen. Health centers expected to increase cooperation with local governments and organizations in the community in conducting family visits by any officer supported by the PIS PK."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Sampe
"ABSTRAK
Usia remaja merupakan tahap perkembangan hidup yang penting. Tahap ini adalah tahap transisi penting karena terjadi perubahan baik secara biologis, psikologis, dan sosial. Tujuan penulisan karya ilmiah untuk memberikan gambaran pelaksanaan intervensi ldquo;Eling Tega rdquo; untuk meningkatkan harmonisasi dengan orang tua sehingga menjadi remaja mandiri. Metode yang digunakan adalah evidence based practice dengan pendekatan pre-posttest without control. Intervensi dilakukan pada siswa SMP dengan jumlah sampel 110 siswa tanpa kelompok pembanding. Intervensi Eling Tega terdiri dari edukasi, konseling dan terapi keluarga. Hasil menunjukkan penurunan kejadian konflik remaja dengan orang tua setelah intervensi ldquo;Eling Tega rdquo; sebesar 5,6 . Rekomendasi hasil penelitian bagi dinas kesehatan agar lebih meningkatkan koordinasi lintas sektor yang melibatkan seluruh unsur terkait dalam mengatasi masalah remaja dan bagaimana melibatkan keluarga dalam pemecahan masalah pada remaja. Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat dan organisasi yang ada di masyarakat dalam melakukan kunjungan keluarga oleh setiap petugas didukung oleh PIS-PK.

ABSTRACT<>br>
The age of adolescence is an important life stages of development. This stage is the stage of the transition is important because changes in the biological, psychological, and social. The purpose of writing scientific papers to give an overview of the implementation of the intervention ldquo Eling Tega rdquo to improve harmonization with the parents so being a teenager.. The methods used are evidence based practice approach to pre post test without control. The intervention was done on students of SMP with the number of samples 110 students without comparison groups. Eling Tega intervention consists of educational, counseling and family therapy. The results show a decrease in the insidence of adolescent conflict with parentafter counseling intervention amounted to 5,6 . Recommendations the research results to health services in order to further enhance cross sector coordination involving all over pertinent elements in overcoming problems of teenager and how to involve the family in problem solving on teen. Health centers expected to increase cooperation with local governments and organizations in the community in conducting family visits by any officer supported by the PIS PK."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wisanti
"Prevalensi perokok remaja terus meningkat bahkan di usia yang semakin muda. Aktif Mandiri edukasi interaktif, latihan asertif, dan manajemen diri sebagai salah satu tindakan keperawatan yang diharapkan dapat merubah perilaku dan persepsi remaja tentang perilaku merokok. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh intervensi keperawatan Aktif Mandiri untuk mengatasi masalah perilaku merokok pada remaja. Pelaksanaan intervensi ini dilakukan di komunitas khususnya setting sekolah yang mengelola 106 remaja perokok di SMP dan keluarga dengan sepuluh keluarga kelolaan di Kelurahan Curug selama satu tahun. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan rerata pengetahuan P=0.001, sikap P=0.007, dan perilaku P=0.001 sedangkan pada persepsi tidak terjadi peningkatan rerata P=0.056 dan peningkatan kemandirian keluarga. Intervensi Aktif Mandiri ini dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku secara signifikan tentang perilaku merokok. Disarankan agar intervensi Aktif Mandiri diterapkan di sekolah yang terintegrasi dengan program kesehatan remaja.

Adolescent smoker prevalence continues to increase in younger ages. Aktif Mandiri intervention interactive education, assertive training, and self-management is a nursing action as a strategy to prevent and handle smoking behavior by changing the perception and behavior of adolescents. The aim of this paper were to identify the influence of Aktif Mandiri on adolescents behavior and perception about smoking, conducted in school and family settings. Implementiation of this intervention was conducted in the community especially in school settings with 106 adolescent smokers in junior high schools and ten families at Curug. The result showed that there was significant increase of knowledge P = 0.001, attitude P = 0.007, and behavior P = 0.001, while there was no change in perception aspect P = 0.056 and increase of family independence. This Aktif Mandiri intervention can significantly increasing knowledge, attitude and behavior about smoking behavior. Aktif Mandiri education is recommended to implemented in school and integrated with adolescent health program. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sahalessy, Yona Chamalia
"Nutrisi pada masa remaja berperan penting dalam menentukan kesehatan di masa dewasa. Prevalensi remaja dengan anemia memang menunjukkan angka yang cenderung menurun. Namun demikian, masalah anemia defisiensi besi pada remaja masih memerlukan perhatian serius karena kemampuan remaja untuk melewati setiap tahap perkembangannya akan mempengaruhi kesehatan secara holistik. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan unutk memberikan gambaran Penerapan Program Peduli Remaja Sebagai Intervensi Keperawatan Untuk Mengatasi Anemia Defisiensi Besi Pada Remaja. Program Peduli Remaja diupayakan dengan edukasi kelompok sebaya melalui peran kader kesehatan remaja dan layanan nutrisi yaitu dengan pemberian jus jambu.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin dan skor pengetahuan, sikap, dan keterampilan remaja dalam pencegahan anemia. Edukasi kelompok sebaya dan layanan nutrisi dengan pemberian jus jambu memiliki pengaruh efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaaja dan perilaku diet yang tepat. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, upaya penerapan program Peduli Remaja memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan status gizi remaja khususnya kadar hemoglobin sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam penangan masalah anemia gizi besi pada remaja puteri.

Nutrition in adolescence is important in determining health in adulthood. The prevalence of adolescents with anemia does indeed show an increasing number. However, the problem of iron deficiency anemia in adolescents still requires serious attention because adolescent difficulties in improving health will be holistic. Care for Youth Work Program As Nursing Intervention To Overcome Iron Deficiency Anemia In Adolescents. The Care for Youth program is pursued by peer education through the role of youth health cadres and nutrition services with the help of guava juice.
The evaluation results showed an increase in hemoglobin levels and scores of knowledge, attitudes, and skills of adolescents in overcoming anemia. Peer group education and nutrition services with guava juice have an effective influence in increasing teenagers knowledge and proper diet. Based on the results of these evaluations, the implementation program Care for Youth has a positive influence in improving the nutritional status of adolescents with high hemoglobin levels so that it can be a priority in dealing with nutritional anemia problems in young women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Wiwik Oktaviani
"[ABSTRAK
Remaja merupakan kelompok berisiko untuk perilaku seksual. Dampak perilaku
seksual berisiko remaja mengalami perasaan bersalah, depresi, putus sekolah,
kehamilan tidak diinginkan, sampai aborsi. Tujuan penelitian mengidentifikasi
hubungan fungsi afektif keluarga dengan perilaku seksual berisiko yang terjadi
pada remaja. Jumlah sampel penelitian 108 responden, rancangan menggunakan
cross sectional, dan tehnik pengambilan sampel secara simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara fungsi afektif keluarga
dengan perilaku seksual berisiko pada remaja (p value<0,05). Hasil penelitian
menjadi masukan bagi orang tua untuk meningkatkan fungsi afektif keluarga
dengan memberikan afektif fisik, membina keakraban serta komunikasi asertif
dalam menanamkan norma dan harapan keluarga untuk mencegah perilaku seksual
berisiko pada remaja.

ABSTRACT
Adolescents are at risk to risky sexual behavior. Risky sexual behavior may lead to
the feelings of guilt, depression, dropping out of school, unwanted pregnancy and
abortion. The purpose of this research was to identify the relationships between
affective function of families and risky sexual behavior in adolescents. This study
used cross sectional design. The number of 108 respondents were selected using
simple random sampling. The results showed that there was a significant
relationship between family affective functions and sexual risk behavior in
adolescents (p value < 0,05). This study recommends parents to stengthen their
family fuction through providing physical affective, improving family engagement,
and enhancing assertive communication in living the norm and creating the family
expectation, that eventually would protect adolescent from risky sexual behaviour., Adolescents are at risk to risky sexual behavior. Risky sexual behavior may lead to
the feelings of guilt, depression, dropping out of school, unwanted pregnancy and
abortion. The purpose of this research was to identify the relationships between
affective function of families and risky sexual behavior in adolescents. This study
used cross sectional design. The number of 108 respondents were selected using
simple random sampling. The results showed that there was a significant
relationship between family affective functions and sexual risk behavior in
adolescents (p value < 0,05). This study recommends parents to stengthen their
family fuction through providing physical affective, improving family engagement,
and enhancing assertive communication in living the norm and creating the family
expectation, that eventually would protect adolescent from risky sexual behaviour.]"
2015
T44623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Roswita
"Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease masih menjadi tantangan pada sebagian besar negara di dunia. Anak usia sekolah berisiko tinggi untuk menderita Penyakit yang ditularkan melalui makanan foodborne disease yang disebakan ketidakamanan makanan. Intervensi yang efektif untuk meningkatkan keamanan makanan pada anak usia sekolah adalah pendidikan kesehatan menggunakan teknik bermain. Studi ini merupakan penelitian kuasi eksperimen tanpa kelompok kontrol yang dilakukan selama satu tahun di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan permainan kartu keamanan makan dan bermain peran Kakema Berperan sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada anak usia sekolah. Hasil evaluasi intervensi Kakema Berperan menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan p value < 0.001 dan sikap p value < 0.001 saat sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi Kakema Berperan efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai keamanan makanan pada anak usia sekolah. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan keamanan makanan.

Foodborne disease is still a challenge in most countries in the world. School aged children are at high risk for foodborne diseases caused by unsafety food. An effective intervention to improve food safety in school aged children is health education using play techniques. This study is a quasi-experimental study without a control group which was conducted for one year in Curug village Subdistrict Cimanggis Depok city. This study aimed to provide an overview and influence of the application of food safety card game and roleplay Kakema Berperan as a form of community nursing intervention in school aged children. The evaluation of Kakema Berperan intervention shows an increase in average of knowledge, attitude and practices regarding food safety. After further analysis showed that there were significant differences in the knowledge p value < 0.001 and attitude p value < 0.001 before and after intervention. Kakema Intervention effectively increased knowledge, attitudes and practices on food safety in school aged children. This intervention should be sustainable in order to improve food safety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yolinda Suciliyana
"Permasalahan perilaku seksual berisiko pada remaja tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi yang akan datang jika tidak ditangani segera. Selain itu, akan berdampak pada runtuhnya generasi muda yang merupakan fondasi dan harapan masa depan. Melalui program Jati Diri diharapkan dapat mejadi salah satu upaya untuk memaksimalkan penanganan masalah perilaku seksual berisiko pada remaja di SMK wilayah Kelurahan Curug. Metode pelaksanaan program Jati Diri menggunakan pendekatan keperawatan komunitas. Populasi pada pelaksanaan program Jati Diri adalah remaja usia sekolah menengah atas yang bersekolah di SMK wilayah kelurahan Curug Cimanggis-Depok. Metode perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi beda 2 mean kelompok berpasangan dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 50 orang. Hasil analisis uji t berpasangan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kontrol diri (p value 0,001) sebelum dan setelah intervensi. Hasil uji statistik McNema diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara perilaku seksual berisiko rendah, sedang, dan tinggi (p value=0,023; p value=0,001; dan p value=0,039) sebelum intervensi dengan perilaku seksual berisiko rendah setelah intervensi. Program Jati Diri dapat meningkatkan perilaku (penegtahuan, sikap, dan keterampilan), kontrol diri, dan menurunkan kejadian perilaku seksual berisiko pada remaja. Pelaksanaan program Jati Diri dapat terintegrasi dengan program PKPR dan pelayanan kesehatan bagi remaja sehingga remaja mendapatkan akses layanan yang ramah remaja.

The problem of risky sexual behavior in adolescents will certainly greatly affect the quality of future generations if not addressed immediately.  In addition, it will have an impact on the collapse of the younger generation which is the foundation and hope for the future. Through the Jati Diri program, it is hoped that it can be one of the efforts to maximize the handling of risky sexual behavior problems in adolescents in the Curug Village Vocational School. The method of implementing the Jati Diri program uses a community nursing approach. The population in the implementation of the Jati Diri program are high school-aged adolescents who attend vocational schools in the Curug Cimanggis-Depok sub-district area. The sample calculation method uses the estimation formula for 2 different group mean pairs with the number of samples obtained as many as 50 people. The results of the paired t test analysis showed that there was a significant difference between the values ​​of knowledge, attitudes, skills, and self-control (p value 0.001) before and after the intervention. The results of the McNemar statistical test showed that there was a significant difference between low, medium, and high-risk sexual behavior (p value = 0.023; p value = 0.001; and p value = 0.039) before intervention with low risk sexual behavior after the intervention. The Jati Diri Program can improve behavior (knowledge, attitudes, and skills), self-control, and reduce the incidence of risky sexual behavior in adolescents. The implementation of the Jati Diri program can be integrated with the PKPR program and health services for adolescents so that adolescents have access to youth-friendly services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>