Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parhusip, Ira Debora
"ABSTRAK
Efektivitas pengelolaan MRO Penyedia Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan pada persediaan suku cadang pesawat terbang memainkan peran penting karena menentukan besarnya investasi suku cadang dan keberhasilan MRO dalam memberi dukungan operasional kepada operator. Keefektifan pengelolaan persediaan dapat diukur melalui pengukuran kinerja. Sistem pengukuran kinerja yang baik dapat memberi inputan yang berharga kepada para pengambil keputusan agar dapat memberi keputusan terbaik dalam menimalisir ketidaktepatan waktu dan pembatalan keberangkatan serta mengoptimasi keuntungan MRO. Tanpa ukuran kinerja yang benar dan efektif, sulit mengetahui apakah MRO sudah memenuhi persyaratan dan kebutuhan konsumen, serta untuk mengetahui apakah ada peningkatan kinerja di MRO tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan indikator kinerja utama IKU berbasis risiko yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan yang tepat. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literatur dan analisa arsip internal MRO. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah terbentuknya model pengukuran kinerja dengan indikator kinerja utama yang tepat untuk meningkatkan kinerja ketersediaan dan biaya penyediaan persediaan suku cadang untuk mendukung operasional pesawat udara.

ABSTRACT
MRO Maintenance Repair Organization as maintenance provider needs to prepare effective spare parts inventory strategy to provide the highest possible level of service at the lowest total cost. Effectivity of spare part inventory can be defined by performance measurement. Performance measurements or metrics are that which measure a company rsquo s performance and behavior, and are used to help MRO achieve and maintain success. Without the use of performance metrics, it is difficult to know whether or not inventory process is meeting requirements or making desired improvements. Delphi method and surveys are conducted in this research to develop Key Performance Indicator KPI which combined as framework to help strategical, tactical and operational decision making. This framework proposed to improve availability and cost effective performance of MRO 39 s inventory process."
2018
T51660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Dwi Aryani
"Inekuitas pelayanan kesehatan masih terjadi setelah pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pemantauan secara berkala Kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan kunci untuk menurunkan inekuitas pelayanan kesehatan sebagai tujuan utama JKN. Penerapan Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) dengan tiga indikator sejak tahun 2016, menunjukkan terjadi perbaikan kinerja FKTP dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi di pelayanan tingkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model indikator kinerja, kapasitas FKTP dan indikator ekuitas agar dapat mengukur ekuitas pelayanan kesehatan. Desain penelitian menggunakan exploratory sequential-mixed method, dalam tiga tahap. Tahap penelitian secara berturut- turut, 1) Systematic Review (SR) untuk mengidentifikasi indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kapasitas, kinerja FKTP dan ekuitas pelayanan kesehatan. 2) Consensus Decision Making Group (CDMG) untuk menetapkan indikator yang kapasitas, kinerja FKTP dan ekuitas pelayanan kesehatan dengan para pakar, 3) Membuat pengembangan model indikator kinerja FKTP berdasarkan skema kapitasi yang dapat mengukur ekuitas pelayanan kesehatan, menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM) data BPJS Kesehatan tahun 2022. Berdasarkan hasil SR, CDMG dan analisis SEM, indikator terpilih untuk mengukur kapasitas FKTP terdiri dari tiga indikator yaitu rasio dokter umum, sumberdaya sarana dan manusia (skor rekredensialing) dan pembiayaan (persen pembayaran KBK yang diterima). Terpilih sembilan indikator kinerja yaitu angka kontak, proporsi penderita DM diperiksa gula darah, proporsi penderita Hipertensi diperiksa tekanan darah, rasio rujukan non spesialistik, proporsi pasien rujuk balik, proporsi skrining penyakit jantung, DM dan Hipertensi, rasio pasien prolanis terkendali. Ekuitas pelayanan kesehatan dilihat dari rate utilisasi peserta FKTP berdasarkan sosiodemografi (jenis kelamin, usia) dan sosial ekonomi (PBI-Non PBI). Analisis SEM menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kapasitas dan kinerja FKTP dengan ekuitas pelayanan. Indikator kapasitas, kinerja FKTP dan ekuitas pelayanan disusun dalam Primary Care Performance Indicator (PCPI) JKN Framework. Hasil penelitian ini direkomendasikan digunakan oleh BPJS Kesehatan untuk memantau kinerja FKTP dan ekuitas pelayanan kesehatan serta menyempurnakan kebijakan KBK; Kementerian Kesehatan dapat menyempurnakan kebijakan pelayanan kesehatan primer dan menyusun Indonesia Primary Health Care Performance Indicator (PHCPI) untuk memantau kinerja pelayanan kesehatan primer.

Healthcare inequities still occur after the implementation of the National Health Insurance (JKN). Regular monitoring of the performance of primary healthcare facilities (FKTP) is key to reducing healthcare inequities as the main goal of JKN. The implementation of Performance-Based Capitation (KBK) with three indicators since 2016 has shown improvements in the performance of primary healthcare facilities in improving the quality and efficiency of first-level services. Their capacity influences the performance of primary care facilities and impacts primary care performance outcomes (health service equity). This study objective was to develop a model of performance indicators, FKTP capacity and equity indicators to measure health service equity. The research design utilized an exploratory sequential-mixed method. The study was divided into three phases. Phase one was a systematic review to identify indicators that can be used in measuring capacity, FKTP performance and health service equity. Phase two was carried out by a qualitative approach with the Consensus Decision Making Group (CDMG) technique to determine indicators that can be used in measuring FKTP capacity and performance as well as measuring health service equity with experts. Phase three was the development of a model for FKTP performance indicators based on a capitation scheme that can measure the equity of health service access. This phase was carried out using Structural Equation Modeling (SEM) analysis. The SR, CDMG and SEM analysis show that there are three selected indicators to measure the capacity of primary health care facilities: general practitioner ratio, facility sufficiency(recredentialing score) and financing (percentage of KBK payments received). Nine performance indicators were selected, namely contact rate, proportion of DM patients checked for blood sugar, proportion of Hypertension patients checked for blood pressure, non-specialistic referrals ratio, proportion of patients referred back to primary care providers, proportion of screening for heart disease, diabetes mellitus, and hypertension; and ratio of controlled Prolanis patients. Health service equity was analyzed from the utilization rate of participants based on gender, age and socioeconomic factors(PBI-Non PBI). SEM analysis showed a positive and significant relationship between the capacity and performance of primary health care facilities and equity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Ayuningtyas
"Metode rancang bangun merupakan metode pengadaan yang semakin populer saat ini di Indonesia. Metode ini berbeda dengan konvensional karena desain dan konstruksi menjadi satu entitas. Seluruh tanggung jawab proyek dipikul oleh kontraktor sehingga diharapkan hasil dari proyek menjadi lebih komprehensif. Salah satu faktor keberhasilan untuk proyek rancang bangun adalah mutu proyek memenuhi persyaratan pengguna dan berfungsi dengan baik. Rancang bangun menggunakan sistem dengan jalur cepat. Dengan percepatan pekerjaan yang dilakukan selama konstruksi, hal ini dapat menimbulkan risiko terhadap hasil pekerjaan yaitu kinerja mutu. Penerapan manajemen risiko yang dilaksanakan, diharapkan dapat secara signifikan mengurangi dampak terhadap kinerja mutu proyek.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko (frekuensi dan dampak) dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan percepatan pekerjaan sehingga dapat mengembangkan strategi peercepatan pekerjaan pada proyek rancang bangun untuk meningkatkan mutu berbasis risiko.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan tinjauan literatur terkait faktor risiko yang mempengaruhi kinerja mutu dan kuesioner dengan pakar dan responden yang berpengalaman dalam pengadaan rancang bangun. Faktor risiko yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kompetensi pemilik proyek, team leader, dan manajer proyek, kemampuan perencanaan dan pelaksanaan, proses pengadaan, lingkup dan sifat proyek, hubungan kerja antara tim proyek, informasi pemilik proyek, faktor fisik dan lingkungan sosial ekonomi.
Durasi waktu pengurusan perijinan yang tidak dapat diperkirakan merupakan faktor risiko paling dominan pada penelitian ini. Percepatan pekerjaan seperti fast track atau crashing dapat menjadi solusi atau risiko. Perlu disesuaikan dengan pengembangan daftar kegiatan sampai durasi dan urutan pekerjaan pada setiap aktivitas dilakukan super imposed dengan master schedule sehingga dapat dianalisis perbandingan schedule dengan respon risiko dan tidak menggunakan respon risiko. Selain itu perlu dilakukan monitoring terhadap respon risiko secara rutin. Pengembangan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu berbasis risiko pada proyek rancang bangun.

Design-build method has become a more popular procurement method in Indonesia. This method differs from other conventional procurement methods because the design and construction is one entity. All responsibilities are taken over by contractors so that the project outcome expected becomes more comprehensive. Design-build applies fast-track system. The work acceleration implemented during the construction will potentially generate risks on the performance, in this case quality performance. The implementation of risk management is expected to significantly reduce the impact of the risk on the quality performance of a project.
The objective of this study is to analyze risks (the frequency and the impact) by identifying factors affecting the success of work acceleration, and thus work acceleration strategy can be developed for design-build project in order to improve risk based quality.
This study is a qualitative research with literature study on factors of risks affecting quality performance and questioners given to experts and respondents who are experienced in design-build procurement. Risk factors analyzed in this study are competence of project owner, team leader, and project manager, planning and execution ability, procurement process, scope and nature of the project, work relationship among project teams, project owner's information, physical factors, and social economy environment. The result of this study is work acceleration strategy on design-build project in order to improve risk based quality performance.
The unpredictable duration of permit issuance has become the most dominant risk factor in this study. Fast track in design work, permit and construction can be done to improve quality of design and build project. Crashing can be done during the construction. However, it is necessary to consider the interface with other jobs and the conformity of the number of human resources, equipment, and material. This result can become a strategy of developing risk based work acceleration in order to improve work quality in design and build project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiana Rizka
"Menurut Permen-PU No 10/PRT/M/2014 seluruh Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA) di Indonesia wajib untuk membentuk ikatan kerjasama dalam bentuk Joint Operation dengan Badan Usaha Konstruksi Nasional (BUJKN) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi di Indonesia. Proyek dengan skema kerjamasa Joint Operation memiliki risiko yang lebih kompleks dibandingkan proyek pada umumnya karena melibatkan dua atau lebih perusahaan dengan karakteristik yang berbeda sehingga lebih rentan mengalami keterlambatan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi kasus pada PT.X yang merupakan salah satu perusahaan kontraktor swasta asing yang mendirikan perwakilannya di Indonesia dengan spesialisasi pembangunan gedung bertingkat tinggi. Pemengembangan strategi proyek dilakukan dengan pendekatan manajemen risiko berbasis PMBOK 2017 dengan melakukan penilaian dan anilisa terkait faktor risiko apa saja yang dominan pada setiap tahap siklus hidup proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi dengan skema Joint Operation yang berpengaruh terhadap kinerja waktu dilanjutkan dengan merumuskan respon risiko dari masing-masing risiko dominan. Hasil dari penelitian ini berupa faktor risiko dominan pada setiap tahap siklus hidup proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi dengan skema Joint Operation dan respon risiko sebagai pengembangan strategi proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi dengan skema Joint Operation untuk meningkatkan kinerja waktu proyek

According to The Minister of Public Works Regulations (Permen-PU) No. 10/PRT/M/2014 all Foreign Construction Services Business Entity (BUJKA) in Indonesia are obliged to cooperate in joint operations with the National Construction Services Business Entity (BUJKN) in carrying out construction activities in Indonesia. Projects with joint operation schemes have more complex risks than projects in general because they involve two or more companies with different characteristics so that they are more vulnerable to delays. In this study, a case study will be conducted at PT. X which is one of the foreign private contractor company that has established its representative in Indonesia specializing in the construction of high-rise buildings. The project strategy development is carried out using a risk management approach based on PMBOK 2017 by conducting an assessment and analysis related to what risk factors are dominant at each stage of the life cycle of a high-rise building project with a Joint Operation scheme that affects time performance followed by formulating a risk response from each dominant risk. The results of this study are the dominant risk factors at each stage of the life cycle of a high-rise building project with the Joint Operation scheme and risk response as strategy development for high-rise building projects with the Joint Operation scheme to improve project time performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muhammad Malik
"Transportasi udara merupakan salah satu mode transportasi yang telah menjadi kebutuhan mendasar masyarakat. Pengelolaan persediaan suku cadang merupakan salah satu cara bagi perusahaan penerbangan untuk menjaga operasional dan mengurangi waktu tunggu yang tidak penting.
Tujuan utama dalam penelitian ini ialah untuk membuat pengelolaan persediaan suku cadang pesawat terbang yang praktis berdasarkan klasifikasi multi-kriteria yang akurat. Penelitian ini juga bertujuan untuk menginvestigasi kriteria yang relevan yang digunakan di dunia industri penerbenagan.

The maintenance in airline industry is very strictly considered. Spare part inventory management is one of airline rsquo s strategy to maintain the operational availability and reduce the unnecessary downtime such as delay and cancelation due to component failure.
The main purpose of this research is to build a practical based on accurate multi criteria classification of aircraft spare part inventory management with AHP approach. It also aims to investigate the relevant criteria used in the airline industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Herdian
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Indikator Kinerja Utama pada perusahaan E-Commerce di Indonesia dengan menggunakan pendekatan ke empat perspektif Balanced Scorecard, Metode DELPHI, dan Decision Making-Trial Evaluation Laboratory (DEMATEL). Perspektif balanced scorecard digunakan untuk memastikan bahwa indikator kinerja yang akan diteliti meliputi seluruh aspek. DELPHI digunakan untuk menyeleksi indikator kinerja utama bagi perusahaan E-Commerce di Indonesia, dengan melibatkan sekelompok ahli di bidang e-commerce. DEMATEL dipergunakan untuk mendapatkan gambaran hubungan antar perspektif dan indikator perspektif, sehingga diketahui tingkat pengaruh sebab akibat antar perspektif tersebut. Pengambilan keputusan menggunakan metode DELPHI dan DEMATEL dilakukan oleh responden ahli yang berpengalaman dalam e-commerce. Pengolahan data hasil kuesioner tahap 1 dan tahap 2 dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel.
Hasil penelitian menyatakan, DELPHI menghasilkan 23 indikator kinerja utama bagi perusahaan e-commerce. Sementara itu hasil DEMATEL menggambarkan perspektif Pelatihan dan Pengembangan menjadi perspektif yang paling berpengaruh dibandingkan dengan perspektif lainnya. Indikator kinerja dalam kriteria perspektif pelatihan dan pengembangan yaitu Efisiensi Kerja Tim, Citra Perusahaan, Kepuasan Karyawan, Kolaborasi Dengan Mitra, dan Budaya Berbagi Pengetahuan secara berurutan harus menjadi perhatian utama didalam penentuan strategi perusahaan yang akan datang.

This research aim to determine a Key Performance Indicators for E-Commerce company in Indonesia with an approach to the four perspectives of the Balanced Scorecard, DELPHI Method, and Decision-Making Trial Evaluation Laboratory (DEMATEL). Perspective of the balanced scorecard is used to make sure that the performance indicators that will be studied include all aspects. DELPHI used to select a key performance indicators for E-Commerce companies in Indonesia, with the involvement of a group of experts in e-commerce. DEMATEL is used to get an overview of the relationship between perspective and the indicators of perspective, so that the known level causal effect between these perspectives. Decision making using DELPHI and DEMATEL method performed by the experts in e-commerce. Data processing results of the questionnaire phase 1 and phase 2 is done by using Microsoft Excel.
The results stated, DELPHI produced 23 key performance indicators for e-commerce companies. Mean while DEMATEL results illustrate the perspective of Training and Development became the most influential perspective in comparison to other perspectives. Key Performance indicators in the perspective of training and development is Work Efficiency Team, Corporate Image, Employee Satisfaction, Collaborating With Partners, and Cultural Knowledge Sharing in a sequence should be the primary concern in determining the company's future strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Cahyo Wardoyo
"Perencanaan pengadaan sebagai bagian dari proses bisnis Sudin Bina Marga adalah proses yang vital karena merupakan tahap awal dalam pelaksanaan penggunaan anggaran yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun kenyataannya alur komunikasi yang ada dalam proses perencanaan pengadaan belum terbangun secara optimal sehingga waktu dan mutu perencanaan pengadaan masih kurang baik.
Dalam penelitian ini ditemukan empat belas faktor risiko dominan dalam alur komunikasi yang mempengarui kinerja perencanaan pengadaan.Selanjutnya berdasarkan risiko-risiko dominan tersebut disusunlah suatu strategi pengembangan alur komunikasi untuk meningkatkan kinerja perencanaan pengadaan dalam bentuk rekomendasi prosedur.

Procurement planning as part of a business process Sub-Department of Highways is a vital process for an early stage in the implementation of the use of the budget that has been given by Jakarta Provincial Government. But in reality the communication channel is in the process of procurement planning has not been built so that the optimal time and quality of procurement planning is still not good.
In the present study found fourteen dominant risk factors in the communication flow that affects the performance of procurement planning. Furthermore, based on the predominant risks drafted a communication flow development strategy to improve the performance of procurement planning in the form recommended procedures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Wirdianto
"

Seiring dengan meningkatnya persaingan dan tantangan teknologi dalam industri konstruksi yang semakin kompleks di Indonesia, perusahaan-perusahaan nasional Indonesia perlu memiliki indikator kinerja kunci (IKK) yang merupakan tolok ukur keberhasilan untuk menghadapi persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan indikator kinerja teknik yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan indikator kinerja dan melanjutkan dengan metode pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 kinerja diukur untuk menngetahui kinerja Divisi Enjiniring berdasarkan tahapan proses kerja enjiniring. 

 

 

 


Along with the increasing competition and technological challenges in the increasingly complex construction industry in Indonesia, Indonesian national companies need to have a key performance indicators (KPIs) which is a measure of success in facing competition. The purpose of this study is to obtain technical performance indicators that are in line with the company`s objectives. Qualitative analysis is carried out to get performance indicators and continued with the measurement method. The results showed that there were 7 performance measures to determine the performance of the Engineering Division based on the stages of the engineering work processes.

 

 

 

"
2019
T53048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Yerisa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kegiatan business coaching pada PT. Citramas Alfa Sejahtera yang merupakan UKM yang bergerak dalam bidang manufakur, berdomisili di daerah Jababeka ndash; Cikarang. Produk utama yang ditawarkan oleh PT. Citramas Alfa Sejahtera adalah suku cadang untuk kendaraan bermotor. Permasalahan yang menjadi topik utama dalam penulisan tesis ini adalah kondisi pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM yang masih belum berjalan dengan optimal. Salah satu masalah yang ada di dalam pengelolaan SDM adalah belum adanya sistem penilaian kinerja karyawannya. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk membantu perusahaan mengembangkan sistem penilaian kinerja karyawan yang berbasis pada Key Performance Indicator KPI individu.

ABSTRACT
This thesis discusses the business coaching activities in the PT. Citramas Alfa Sejahtera which are operating in manufacturing industry, located in Jababeka ndash Cikarang area. The main products offered by PT. Citramas Alfa Sejahtera are parts for vehicle. The problem that became the main topic of this thesis is condition of Human Resources HR management which not worked optimally. One of the problems that exist in the HR management is there is no performance appraisal system. The purpose of this thesis is to help PT. Citramas Alfa Sejahtera to develop performance appraisal system based on individual Key Performance Indicator KPI ."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Tegar Irawan
"Pentingnya performa sebuah bangunan dalam suatu lingkungan sebagai fasilitas pendukung aktivitas penggunanya sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan agar performa bangunan dan pengguna menjadi lebih optimal. Namun penerapan sistem pemeliharaan dan perawatan yang baik tidak terlihat dalam beberapa bangunan pemerintah di Indonesia saat ini. Ditemukan kinerja dari SOP sistem pengelolaan kunci ruang pada beberapa bangunan pemerintahan yang tidak jelas dikarenakan tidak adanya SOP yang menagtur tentang pengelolaan kunci ruang gedung pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan pada bangunan pemerintah mengenai pekerjaan pemeliharaan dan perawatan seperti pedoman yang tidak distandarisasi, tidak adanya prosedur yang mengatur pengelolaan kunci ruang gedung, dan masalah birokrasi yang rumit yang dapat menambah potensi kebakaran dan aset penting dapat ikut terbakar saat terjadinya kebakaran dikarenakan proses pemadaman yang dapat memakan waktu yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SOP pengelolaan kunci ruang pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode snowball, metode delphi, dan survei kuisioner. Penelitian menghasilkan SOP pengelolaan kunci yang telah dikembangkan berbasis risiko. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya prosedur yang berbasis risiko maka kemungkinan buruk akan berkurang sehingga meningkatkan kinerja SOP, selain itu terdapat sepuluh langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan SOP yang berbasis risiko.

The importance of the performance of a building in an environment as a facility supporting the activities of its users so it needs to be done maintenance and maintenance management of buildings for the performance of buildings and users to be more optimal. However, the application of good maintenance and maintenance systems is not seen in some government buildings in Indonesia today. The performance of the SOP of the key room management system in several government buildings is unclear due to the absence of a SOP that governs the key management of government building space. There are a number of issues with government buildings regarding maintenance and maintenance work such as non standardized guidelines, lack of procedures governing the key management of building spaces, and complex bureaucratic issues that could increase the potential for fires and vital assets to burn in the event of a fire due to a blackout process can take a long time.
This research aims to develop SOP of spatial key management on maintenance work and maintenance of government building building based on risk. The method used in this research is snowball method, delphi method, and questionnaire survey. The study produces key management SOPs that have been developed based on risks. The conclusion of this research is that the existence of risk based procedure is likely to decrease badly so improve SOP performance, besides there are ten steps that can be done to develop risk based SOP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>