Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Kadek Ayu Yuliany
"Pelayanan gizi sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar. Salah satu standar yang digunakan dalam penilaian pelayanan gizi rumah sakit di Indonesia adalah Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yang menilai pelayanan gizi dalam 3 tiga bab standar. Terdapat beberapa model pengukuran mutu yang terbukti efektif dalam manajemen mutu, salah satu satunya adalah Kriteria Malcolm Baldrige. Peneliti menggunakan 7 tujuh kriteria yang terdapat dalam Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance.
Penelitian ini bertujuan menilai mutu pelayanan gizi rumah sakit terAkreditasi Versi 2012 di Rumah Sakit Ari Canti ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige tahun 2017 sebagai persiapan survey verifikasi akreditasi dan peningkatan mutu berkelanjutan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam informan kunci, telaah dokumen, dan observasi. Posisiskor mutu Pelayanan Gizi Rumah Sakit ter Akreditasi Versi 2012 ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige berada pada skor 408, dalam jenjang predikat 'EarlyImprovement' dengan tingkat mutu 'Average'. Bidang Pelayanan Gizi Rumah Sakit Ari Canti dapat mengembangkan kesempatan untuk perbaikan pada kriteria kepemimpinan senior, dan pengembangan strategi.

Nutrition services as an integral part of health services in hospitals are required to provide quality services according to standards. One of the standards used inthe assessment of hospital nutrition services in Indonesia is the Hospital Accreditation Version 2012, which assesses nutrition services in three 3 standard chapters. There are several quality measurement models proven effective in quality management, one of which is the Malcolm Baldrige Criteria. Researcher used 7 seven criteria contained in Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance.
This study aims to assess the quality of nutrition services of accredited hospitals Version 2012 at Ari Canti Hospital reviewed from Malcolm Baldrige Criteria in 2017 as a preparation of accreditation verification and continuous quality improvement survey.
This research is a descriptive analytic research with qualitative approach, through in depth interviews of key informants, document review, and observation. The score of the quality of Nutrition Services Accredited Hospital Version 2012 reviewd from the Malcolm Baldrige Criteria is 408, while in the levels of the predicate showed Early Improvement with the level of quality Average. Ari Canti Hospital Nutrition Services may develop opportunities for improvement on senior leadership criteria, and strategy development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Melati
"Suatu organisasi yang menghasilkan suatu produk seperti jasa, memerlukan suatu evaluasi berupa penilaian mandiri (self assessment) yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara terus-menerus (continous improvement) sehingga didapatkan kualitas pelayanan yang tinggi dan sesuai dengan tuntutan zaman dengan tetap mengikuti peraturan yang berlaku. Gambaran mutu suatu organisasi dapat dilihat dengan pendekatan Malcolm Baldrige yang terdiri dari kepemimpinan (leadership), perencanaan strategis (strategic planning), fokus pada pelanggan/pasar (costumers focus), pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan (measurement, analysis and knowledge management), fokus pada staf/tim (workforce focus), fokus pada proses (operation focus), dan hasil-hasil kinerja organisasi (result). Terkait hal tersebut, tesis ini akan membahas mengenai Analisis Mutu Pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Yang Terakreditasi Versi 2012 Berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige Tahun 2014.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara variabel kepemimpinan dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 19,32%, ada hubungan antara variabel perencanaan strategis dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 10,35%, ada hubungan variabel fokus pada pelanggan/pasien dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 18,75%, ada hubungan antara manajemen pengukuran analisis dan pengetahuan dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 4,75%, ada hubungan antara fokus pada tim/staf dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati 36%, ada hubungan antara manajemen proses dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 13,33%.
Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati untuk selalu memperhatikan kebutuhan staf/tim terutama dalam peningkatan kompetensi staf/tim, serta kepada pihak Kementerian Kesehatan agar membuat kebijakan berupa penyusunan instrument monitoring dan evaluasi pasca akreditasi sebagai suatu alat untuk menilai rumah sakit yang telah terakreditasi sehingga diharapkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati yang terakreditasi dapat tetap dipertahankan bahkan semakin meningkat.

An organization that produces a product such as services, requires an evaluation of a self-assessment (self-assessment) to improve service quality continuously (continuous improvement) to obtain a high quality of service and in accordance with the demands of the times to keep up with regulations. Picture quality of an organization can be seen with the Malcolm Baldrige approach consisting of leadership (leadership), strategic planning (strategic planning), focus on the customer / market (costumers focus), measurement, analysis and knowledge management (measurement, analysis and knowledge management), focus on staff / team (workforce focus), focus on the process (focus operation), and the results of organizational performance (result). Related to this, this thesis will discuss the analysis of Quality of Service General Hospital Accredited Fatmawati The 2012 Version By 2014 Malcolm Baldrige Criteria.
The results showed no relationship between leadership variables with performance results Fatmawati General Hospital at 19.32%, there is a relationship between the variables of strategic planning with performance results Fatmawati General Hospital at 10.35%, there is a variable relationship focus the customer / patient with the results of the performance General Hospital Fatmawati of 18.75%, there is a relationship between measurement, analysis and knowledge management with performance results Fatmawati General Hospital at 4.75%, there is a focus on the relationship between team / staff with performance results Fatmawati General Hospital 36%, there is a relationship between process management with performance results Fatmawati General Hospital 13.33%.
Management General Hospital Fatmawati to always pay attention to the needs of the staff / team, especially in improving the competence of the staff / team, as well as to the Ministry of Health in order to make the formulation of policy instruments such as post-accreditation monitoring and evaluation as a tool to assess hospital that is accredited so that the expected quality General Hospital services are accredited Fatmawati can be maintained and even increased.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T43013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Edi Wahyudi
"Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar. Salah satu standar yang digunakan dalam penilaian pelayanan keperawatan di Indonesia adalah Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yang menilai pelayanan keperawatan dalam 8 delapan bab standar. Terdapat beberapa model pengukuran mutu yang terbukti efektif dalam manajemen mutu, salah satunya adalah Kriteria Malcolm Baldrige.
Penelitian ini bertujuan menilai mutu pelayanan keperawatan RSUD Pasar Minggu menurut Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige sebagai persiapan akreditasi dan peningkatan mutu berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam informan kunci, telaah dokumen, observasi, dan diskusi kelompok terarah.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan pelayanan keperawatan menurut Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 khususnya Bab Hak Pasien dan Keluarga, Bab Pendidikan Pasien dan Keluarga, serta Bab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi telah melewati syarat minimal 80 target pencapaian. Posisi skor mutu Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Pasar Minggu menurut Akreditasi RS Versi 2012 ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige berada pada skor 555,75, dalam jenjang predikat "Good Performance" dengan tingkat mutu "Average". Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Pasar Minggu dapat mengembangkan kesempatan untuk perbaikan pada kriteria kepemimpinan senior, dan pengembangan strategi.

The nursing services as an integral part of health services in hospitals are required to provide quality services according to standards. One of the standards used in the assessment of nursing services in Indonesia is Hospital Accreditation Version 2012 which assessess nursing service in 8 eight standard chapters There are several quality measurement models proven effective in quality management, one of which is the Malcolm Baldrige Criteria.
This research aims to assess the quality of nursing services at RSUD Pasar Minggu according to Hospital Accreditation Version 2012 reviewed from Malcolm Baldrige Criteria as preparation for accreditation and continuous quality improvement. This research is descriptive analytic research with qualitative approach, through indepth interview of key informants, document review, observation, and focus group discussion.
The results found that the implementation of nursing service standards according to the Hospital Accreditation Version 2012, especially the Patient and Family Chapter, the Patient and Family Education Chapter, and the Infection Prevention and Control Chapter have passed the minimum requirement of 80 achievement targets. Position Quality Score of Nursing Services Division at RSUD Pasar Minggu according to Hospital Accreditation Version 2012 reviewed from Malcolm Baldrige Criteria is on score 555,75, which is in "Good Performance" predicate, indicating "Average" quality level. The Nursing Services Division at RSUD Pasar Minggu can develop opportunities for improvement on senior leadership and strategy development criterias.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uud Cahyono
"Mutu pelayanan rumah sakit merupakan hal yang mutlak, yang telah menjadi kebutuhan bahkan tuntutan setiap masyarakat. Akreditasi rumah sakit yang menjadi sebuah kewajiban sebagai upaya penjaminan mutu pelayanan rumah sakit belum dapat memberikan kepastian bahwa seluruh layanan yang diberikan oleh rumah sakit bermutu. Peneliti menggunakan 7 (Tujuh) Kriteria yang terdapat dalam Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Excellence untuk mengetahui mutu pelayanan Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada yang telah lulus akreditasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi, yaitu penggunaan analisa data kuantitatif dan kualitatif.
Hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menggambarkan bahwa mutu pelayanan rumah sakit berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige tidak hanya ditentukan melalui pemenuhan terhadap komponen input dan proses saja sebagaimana penilaian dalam akreditasi, tetapi mutu yang baik mengharuskan tercapainya hasil-hasil terbaik bagi pasien, karyawan maupun organisasi rumah sakit itu sendiri. Akreditasi menjadi bagian penting untuk mewujudkan komitmen rumah sakit dalam penjaminan mutu, namun rumah sakit tidak boleh berhenti untuk tetap melakukan upaya manajemen mutu terpadu (Total Quality Management).

Quality of hospital services is an absolute must, which has become a necessity even the public demands. Hospital accreditation that became a liability as an effort to guarantee the quality of hospital services can?t provide assurance that all services provided by the hospital is better than the other. Researchers used 7 (Seven) criteria contained in the Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Excellence to recognize quality service at Bhineka Bakti Husada Hospital who have passed the accreditation. The method used in this study is a combination of methods, namely the use of quantitative and qualitative data analysis.
The results obtained in this study illustrate that the quality of hospital services is based on Malcolm Baldrige criteria are not only determined through compliance with the component input and process it as assessment in accreditation, the good quality requires the achievement of best outcomes for patients, employees and the hospital organization itself. Accreditation to be an important part of the hospital's commitment in quality assurance, but the hospital shouldn?t stop efforts to keep the total quality management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31768
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sri Rachmawati
"Latar Belakang: Rumah Sakit dituntut untuk tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan lebih memperhatikan konsumen. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pemakai jasa kesehatan, sesuai tingkat kepuasan rata-rata penduduk. Kinerja rawat inap RSUD Mampang Prapatan belum optimal sehingga diperlukan identifikasi akar permasalahan, agar upaya optimalisasi mutu kinerja RSUD Mampang Prapatan sesuai dengan kebutuhan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan kuisioner oleh 149 responden danpenelitian kualitatif dengan 17 informan, data dikumpulkan menggunakan wawancara mendalam, investigasi dokumen, observasi dan kuisioner yang didasarkan pada 7 kriteria Malcolm Balridge, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pasien, konsumen lain dan pasar, pengukuran, analisis dan pengetahuan manajemen, fokus staf, manajemenproses dan hasil kinerja organisasi.
Hasil: Hasil analisis mutu kinerja rawat inap di RSUD Mampang Prapatandengan penilaian kriteria Malcolm Balridge adalah 506,5. Nilai tersebutmasuk dalam kisaran nilai 476-575 dengan average value yang dapatdijelaskan melalui organisasi untuk menunjukan pendekatan yang sistematis,efektif dan responsif terhadap persyaratan sub kategori dalam garis besar,tetapi deployment bervariasi dibeberapa bidang atau unit kerja. Variabel yangsudah memenuhi kriteria adalah variabel fokus tenaga kerja SDM danvariabel fokus operasional.
Kesimpulan: Pemahaman teori Malcolm Balridge adalah penting untukmembuat kerangka manajemen organisasi terintegrasi dengan hasil kinerja yang jelas dan terukur. Demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dan petugas Rumah Sakit agar dapat melakukan perbaikan secara terus menerus dengan melakukan pencarian akar masalah dan menemukan solusi yang tepat.

Background: Hospital is required to remain capable of improving services that aremore qualified and affordable by the community to realize the highest degree of health. Hospital is required to provide a good quality service and more attention to consumers. A good health quality service is the service that can satisfy healthcare users, according to the level of average satisfaction of the community. Inpatient performance of RSUD Mampang Prapatan is not optimal yet that it isnecessary to identify the source of problem, in order to optimize the quality of RSUD Mampang Prapatan performance in accordance with the needs.
Method: Quantitative research with questionnaire by 149 respondents and qualitative research from 17 informants, data collected by in depth interview, document investigation, observation and questionnaire based on 7 criteria ofMalcolm Balridge, namely leadership, strategic planning, focus on patient, otherconsumer and Market, measurement, analysis and knowledge management, staff focus, management process and organizational performance outcomes.
Result: The quality analysis result of inpatient performance at RSUD Mampang Prapatan by the criteria of Malcolm Balridge is 506,5. The value falls within the 476-575 value range with an average value that can be explained through the organization to demonstrate a systematic, effective and responsive approach to sub category requirements in outline, but deployment varies across multiple fieldsor work units. Variables that have met the criteria are employment focus HR andoperational focus variables.
Conclusion: Theory understanding of Malcolm Balridge's is important, to createan integrated organizational management framework to have a clear andmeasurable performance outcomes. A strong commitment from the leaders andofficers of the Hospital is required to improve continuously the quality of healthservice and looking for the source of the problem and find the right solution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Febriyanty
"Tesis ini membahas tentang analisa mutu pelayanan unit hemodialisa ditinjau dari Kriteria Baldrige di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Tahun 2015. Hal ini didasari karena saat ini unit hemodialisa menjadi rumah sakit dengan tindakan hemodialisa terbesar ke dua di Jawa Barat, sehingga perlu diketahui kekuatan dan kelemahan dalam pelayanan unit hemodialisa. Hal lain karena belum dilakukan kajian terhadap mutu pelayanan, maka dilakukan analisa dengan menggunakan kriteria Baldrige. Kriteria Baldrige digunakan karena fleksibel, tidak mengukur satu aspek saja, namun terhadap faktor organisasi, operasional dan hasil pelayanan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Pengolahan dan analisa data menggunakan petunjuk/panduan penilaian kriteria Baldrige.
Hasil penelitian menemukan bahwa mutu pelayanan unit hemodialisa telah mencapai poin 527,75 dari total skor dalam kriteria Baldrige yakni 1000 poin. Dalam penilaian ini, unit hemodialisa menuju tahap pengembangan dan perbaikan. Aspek yang terkuat dalam pelayanan unit hemodialisa terletak pada kepuasan pelanggan (pasien), operasional dan berorientasi terhadap pelayanan, namun terdapat aspek yang perlu perbaikan yakni dalam hal strategi, monitoring dan evaluasi serta kepemimpinan.
Saran penelitian ini agar unit memperhatikan, membuat program kerja, pedoman pelayanan/standar operasional prosedur, sistem keamanan dan keselamatan pasien dan karyawan guna mencapai pelayanan yang bermutu tinggi.

This thesis discusses the analysis of service quality hemodialysis unit in terms of the Baldrige Criteria Anna Medika Hospital in Bekasi year since 2015. This is based on current hemodialysis unit into a hospital with action hemodialysis second largest in West Java, so keep in mind the strengths and weaknesses in service hemodialysis unit. The other thing because it has not done a study of quality of service, then the analysis using the Baldrige criteria. Baldrige criteria is used because it is flexible, does not measure one aspect only, but to factor organizational, operational and service delivery.
The research is a qualitative study with a descriptive approach. Collecting data with in-depth interviews, observation and document analysis. Data processing and analysis using manual / guide assessment Baldrige criteria.
The study found that service quality hemodialysis unit has reached a total score of 527.75 points in the Baldrige criteria for 1000 points. In this assessment, hemodialysis unit towards the stages of development and improvement. Aspects of the strongest in the service of hemodialysis unit located on customer satisfaction (patient), operational and oriented towards services, but there are aspects that need improvement in terms of strategy, monitoring and evaluation, and leadership.
This research suggestion that the unit pay attention, make the program work, ministry guidelines / standard operating procedures, systems security and safety of patients and employees in order to achieve high quality services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Ika Kumala Dewi
"Biaya perawatan Cost Of Treatment adalah perhitungan biaya terkaitbiaya langsung dan biaya tidak langsung yang dibutuhkan untuk melakukanperawatan dan atau tindakan layanan kesehatan per layanan penyakit terhadappasien yang sesuai dengan clinical pathway dari penyakit tersebut. Rumah sakitsebagai penyelengara pelayanan kesehatan menjadi kewajiban untuk memberikanpelayanan yang adil dan bermutu bagi masyarakat. Menghitung unit cost layanankesehatan sangat sangat diperlukan untuk mengetahui besaran biaya riil yangdibutuhkan untuk suatu produk layanan. Dengan menghitung unit costberdasarkan clinical pathway adalah alat untuk mencapai pelayanan yangberkualitas dan efisien.Di Rumah Sakit Ari Canti kasus DHF merupakan kasus non bedahtertinggi dan merupakan 10 kasus terbanyak pada tahun 2016. Permasalahan yangterjadi sebelumnya adalah belum adanya unit cost berdasarkan data riil rumahsakit yang menyebabkan kendala dalam kebijakan yang membutuhkanperhitungan biaya dalam keputusan tersebut, antara lain penentuan tarif, negosiasidengan pihak ketiga dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui cost of treatment DHF murni kelas III Di Rumah Sakit Ari Canti,serta lebih jauh mengetahui gambaran biaya di unit produksi maupun di unitpenunjang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Metode analisis biaya adalah dengan metode Activity based costinguntuk unit produksi dan simple distribution untuk unit penunjang. Data yangdigunakan adalah data sekunder dari bagian unit produksi terkait dan unitixUniversitas Indonesiapenunjang ruah sakit tahun 2017. Dari hasil penelitian didapatkan COT adalahRp. 1,654,884.68. UC actual RP. 1,358,859.68 dan UC simple distribution Rp.296.025.COT adalah Rp. 1.654.884,68. Biaya Sumber daya di IGD yaitu perawatdan jasa dokter menghabiskan porsi biaya 73,77 dari keseluruhan sumber dayayang dibutuhkan di IGD, di laboratorium porsi biaya SDM sekitar 9 dan dirawat inap sebesar 40,9 untuk biasa jasa medis dokter dan perawat .Khususnya di IGD menggambarkan kondisi yang belum efisien antara jumlahpegawai yang harus dibiayai dengan beban kerja yang ditanggung atau outputyang dihasilkan sehingga biaya yang dibebankan kepada pasien menjadi tinggi.Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rumahsakit dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai tarif dannegosiasi dengan pihak external lainnya.Kata Kunci : Cost Of treatment, DHF, biaya satuan

Cost of Treatment is a cost calculation of the direct and indirect costsrequired to perform the care of performing treatment and or health caremeasures per patient disease service in accordance with the clinical pathway ofthe disease. Hospitals as health service providers must be provide a righteous andquality service for the community. Calculating unit cost of health services is verynecessary to know the real cost value needed for a service product. By calculatingunit cost based on the clinical pathway is a tool to achieve quality and efficientservice.In Ari Canti Hospital, DHF case is the highest non surgical case and isthe top 10 cases in 2016. The problem that happened while the absence of unitcost based on real hospital data causing obstacles in the policy that require costcalculation in the decision, among others rate determination, negotiation withthird parties and others. The purpose of this research is to know the cost oftreatment of DHF class III At Ari Canti Hospital, and further to know thedescription of cost in production unit and in supporting unit.The type of this research is quantitative research with cross sectionalapproach. Cost analysis method is by Activity based costing method forproduction unit and simple distribution methode for supporting unit. The dataused are secondary data from parts of related production units and supportingunits in 2017. From the research results obtained COT is Rp. 1,654,884.68. UnitCost actual Rp. 1,358,859.68. Unit Cost by simple distribution methode Rp.296.025.xiUniversitas IndonesiaCOT is Rp. 1.662.60306. The cost of resources in the ER is the nurses andphysician services spent the cost of 73.77 of the total resources needed in theER, in the laboratory portion of the cost of human resources about 9 and inhospitalization of 40.9 for regular medical services physicians and nurse .Especially in the ER describes an inefficient condition between the number ofemployees to be financed with the workload borne or the resulting output so thatthe costs charged to the patient become high. It is expected that the results of thisstudy can be considered for the hospital in determining policy and decisionmaking on tariff and negotiation with other external partieKeywords Cost Of treatment, DHF, unit cost."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Sri Wahyuni
"Rumah Sakit Ari Canti kerap terjadi keterlambatan pengajuan klaim olehpihak rumah sakit kepada BPJS Kesehatan yang mengganggu cash flow. Rumahsakit perlu melakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian ini mengenaiketepatan waktu penyelesaian klaim pasien rawat inap JKN.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruhterhadap ketepatan waktu penyelesaian klaim pasien rawat inap JaminanKesehatan Nasional. Pendekatan yang dilakukan dengan kuantitatif dankualitatif mix methods yang menggunakan desain potong lintang. Sampelberjumlah 209 dari berkas klaim dan 6 orang informan.Ketepatan waktu klaim pasien rawat inap JKN sebesar 65,4 yang tidaktepat 34,6 . Faktor ndash; faktor yang berpegaruh secara signifikan terhadap ketepatanwaktu klaim adalah ketersediaan SEP, kelengkapan berkas rekam medis, ketepatanwaktu pengembalian berkas rekam medis, kesesuaian entri data berkas danketepatan waktu entri data.

Ari Canti Hospital often happens delay in filing claims by the hospital toThe Organizer of Social Health Insurance that interfere with cash flow. Thehospitals need to conduct further study through this research on the timeliness ofsettlement of claims of inpatients of National Health Insurance.This study aims to analyze the factors that affect the accuracy of thesettlement of claims of inpatients of the National Healthcare. The research using aquantitative and qualitative approach mixed methods with using cross sectionaltechniques. Research sample was 209 of claim files and six informants.The time punctuality of National Health Insurance inpatient claim rsquo s was65.4 and not punctual around 34.6 . Factors significantly influencing thetimeliness of claims are the availability of letters of patient eligibility, medical filecompleteness, the timeliness of the returning the medical record, the suitability ofthe data entry files and the timeliness of the data entry."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hsu Chong Jen
"Rumah sakit merupakan tempat layanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dewasa ini rumah sakit terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga sangat penting bagi rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Oleh karena itu penilaian kinerja rumah sakit sangat dibutuhkan agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan dapat bersaing. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui analisis kinerja rumah sakit menggunakan pendekatan Malcolm Baldrige di rumah sakit Tzu Chi Hospital tahun 2023. Metode penelitian menggunakan pendekatan metode campuran serentak, dimana penelitian kuantitatif dan kualitatif dilakukan pada waktu yang sama untuk mendapatkan persepsi penilaian kinerja dari sudut karyawan dan pimpinan. Sampel penelitian kuantitatif didapatkan dengan cara propotional stratified random sampling dengan jumlah 283 responden dan penelitian kualitatif dengan sampel 8 orang dengan purposive sampling yang terdiri dari pimpinan rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan kinerja kepemimpinan mendapatkan nilai 71,47 (60%), Perencanaan strategis 45,64 (54%), Fokus pelanggan 52,13 (61%), pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan 50,15 (56%), Tenaga kerja 49,43 (58%), Operasional 49,52 (59%), Hasil 256,73 (57%), dengan total nilai 565,7 (56,7%) yang artinya kinerja rumah sakit pada tingkat good performance. Masing-masing kategori dimensi proses memiliki hubungan dengan dimensi hasil (p-value 0,001), dengan kategori fokus tenaga kerja yang memiliki hubungan paling kuat dengan hasil (r  0,713).

The hospital is a place for health services to improve the health status of the community, while today the number of hospitals continues to grow to meet the needs of the community, so it is very important for hospitals to provide quality services. Therefore, hospital performance appraisal is needed in order to provide maximum service and be competitive. This research was conducted with the aim of knowing the analysis of hospital performance using the Malcolm Baldrige approach at Tzu Chi Hospital in 2023. The research method uses a simultaneous mixed methods approach, where quantitative and qualitative research is carried out at the same time to get perceptions of performance appraisal from the point of view of employees and leader. Quantitative research samples were obtained by means of proportional stratified random sampling with a total of 283 respondents and qualitative research with a sample of 8 people with purposive sampling consisting of hospital leaders. The results showed that leadership performance scored 71.47 (60%), strategic planning 45.64 (54%), customer focus 52.13 (61%), measurement, analysis and knowledge management 50.15 (56%). Workforce 49.43 (58%), Operations 49.52 (59%), Results 256.73 (57%), with a total score of 565.7 (56.7%) which means the hospital's performance is at a good performance level. Each category of process dimension has a relationship with the results dimension (p-value 0.001), with the workforce category having the strongest relationship with results (r 0.713)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Asri Wisuda
"Sebagai institusi kesehatan pemerintah yang cukup terdepan dalam hal manajemen mutu, Rumah Sakit Duren Sawit (RSDS) telah mengimplementasikan berbagai sistem manajemen mutu, diantaranya Malcolm Baldrige National Quality Program dengan Health Care Criteria for Performance Excellence, Quality Management System (QMS) ISO 9001:2000, Occupational Health and Safety Asessment System (OHSAS 18001), Competency Based Human Resources Management, serta sistem-sistem lainnya sebagai instrumen pemberdayaan pegawai yang merupakan sumber daya utama dalam pencapaian tujuan strategis RSDS. Masing-masing sistem manajemen mutu tersebut memiliki variabelvariabel yang sifatnya spesifik dan terus menerus berubah dari waktu ke waktu. Saat ini penyajian datanya masih tersebar dari berbagai pintu dan sumber sesuai penanggungjawabnya sehingga pengambilan informasi memakan waktu yang lebih lama serta pemantauannya belum dapat menggambarkan tren, analisis multidimensi serta profil kompetitor. Penelitian ini mencari dengan terapan-terapan Baldrige Health Care Criteria for Performance Excellence yang berjalan di RSDS, namun tidak melakukan scoring terhadap variabel-variabel MBNQA.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai penyiapan implementasi Business Intelligence dengan basis Malcolm Baldrige di RS Duren Sawit pada tahun 2007. Peneliti melakukan investigasi sistem untuk mengetahui kelayakannya, kemudian dilakukan analisis sistem untuk mengetahui kebutuhan informasi yang diperlukan. Rancangan penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Informan kunci pada penelitian ini adalah Direktur RSDS, Manager Representatif, Kabag. Tata Usaha RSDS serta Koordinator EDP. Keempat informan kunci tersebut merupakan pihak yang akan banyak menggunakan informasi yang disajikan oleh business intelligence RSDS.
Hasil penelitian ini adalah implementasi business intelligence telah layak untuk dilakukan. Didapatkan sebanyak 147 variabel level informasi, dengan dominasi banyaknya informasi pada kategori Process Management pada Proses Kunci Layanan RSDS. Mayoritas ketersediaan data sudah dalam bentuk non laporan manual (81%). Dari keseluruhan proses, effort implementasi business intelligence saat ini berkisar antara 15-35%.
Dari hasil penelitian ini disarankan kepada pihak manajemen untuk melanjutkan sosialisasi, pelatihan sistem informasi, menegaskan kebijakan sistem informasi yang berlaku. Data dalam bentuk laporan manual perlu dilakukan standarisasi informasi sehingga bisa dikonversi menjadi bentuk database, sedangkan data dalam bentuk file non database diperlukan penyepakatan konsistensi data untuk percepatan implementasi business intelligence.

As a leader in quality management system, Duren Sawit Hospital has implement plenty of Quality Management System, such as Malcolm Baldrige National Quality Program, Quality Management System (QMS) ISO 9001:2000, Occupational Health and Safety Asessment System (OHSAS 18001), Competency Based Human Resources Management and other quality management system toward strategic goals of the organization. Each quality management system has many specific and changing variables. The report of each system is still disseminated according to its own departement. This condition leads to longer infotmation gathering time and incompatibility of showing trendline, multidimensional analysis and also profile of hospital?s competitor.
This study looks for the implementation of Malcolm Baldrige Health Care Criteria in this hospital and gathered information on preparation of Duren Sawit Hospital on implementing business intelligence based on Malcolm Baldrige. It doesn?t conduct scoring of MBNQA variables. System investigation conducted to get the feasibility of business intelligence. System analysis conducted later to get the information needed. The study use qualitative approach with indepth interview and direct observation for primary data and hospitals archive for secondary one.
The study showed that business intelligence is feasible to be developed. System analysis gathered 147 information variables and process management has the most of it. Most of data availibilty is on electronic form (database, non database). Estimation of existing implementation effort is 15-35%.
Suggested effort including staff trainning, management consistency of single information system, continuing of breaking down the information variables and standarizing manual information into database and agreement on data consistency for acceleration of business intelligence implementation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T41309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>