Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Putri Ismarini
"ABSTRAK
Artikel ini membahas penggambaran dominasi tokoh Ibu dan gugatan yang terdapat dalam film J`ai Tué Ma Mère karya Xavier Dolan melalui aspek naratif dan sinematografis film. Analisis yang dibuat didukung dengan konsep kekuasaan Michel Foucault untuk melihat bentuk dominasi sosok ibu yang terjadi dalam film. Kekuasaan merupakan landasan dari terbentuknya dominasi yang menimbulkan adanya represi terhadap orang lain, termasuk di dalam lingkup keluarga. Hasil analisis melalui aspek naratif dan sinematografis film menunjukkan bahwa dominasi terbentuk akibat adanya kegagalan komunikasi yang terjalin antartokoh dan menyebabkan terbentuknya resistensi yang dilakukan oleh tokoh yang terdominasi, dalam hal ini tokoh anak laki-laki. Kekuasaan dan dominasi sosok ibu yang sangat besar dalam kehidupan tokoh anak laki-laki tersebut menyebabkan masalah dan konflik yang terjadi diantara keduanya, sehingga hal tersebut menimbulkan jarak dalam hubungan antara ibu dan anak. Resistensi yang dilakukan oleh tokoh yang terdominasi bertujuan untuk menggugat kekuasaan atas dominasi yang diterimanya. Dominasi yang ada juga diperkuat oleh faktor budaya matriarkal di dalam budaya masyarakat Qu ? bec yang merupakan latar dalam film J`ai Tué Ma Mère

ABSTRACT
This article discusses the depiction of Mother domination and the lawsuit contained in J`ai Tué Ma Mère by Xavier Dolan through the narrative and cinematographic aspects of the film. The analysis made is supported by the concept of power by Michel Foucault to see the form of dominance of the mother figure that occurs in the film. Power is the cornerstone of the formation of dominance that gives rise to repression against others, including within the family. The results of the analysis through the narrative and cinematographic aspects of the film show that the dominance is formed due to communication failure that exists between forces and causes the formation of resistance by dominated figures, in this case is figure of a son. The very great power and dominance of mother figure in the life of the son causes problems and conflicts between them, thus causing distance in the relationship between mother and child. Resistance by dominated figure aims to sue power over domination that he recieves . The dominance is also reinforced by matriarchal cultural factors within the culture of the Qu ? bec community which is the setting in the film J`ai Tué Ma Mère"
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfasari
"Skripsi ini memaparkan wujud spiritualitas yang dihayati oleh tiap tokoh utama dalam film Des Hommes et Des Dieux karya Xavier Beauvois. Penulis akan mengaitkan teori unsur naratif film berupa analisis alur, pengaluran, tokoh, penokohan, dan latar, dengan konsep spiritualitas. Unsur sinematografis juga digunakan untuk menunjang hasil analisis naratif.
Hasil penelitian ini akan menunjukkan bahwa spiritualitas mendorong tokoh utama membangun keimanan dan menunjang hubungan mereka dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa para tokoh utama mengalami guncangan spiritualitas ketika dihadapkan pada ancaman kematian. Namun, spiritualitas pula yang pada akhirnya mendorong untuk membangun kembali keyakinan dan rela menerima takdir kematian itu.

This thesis describes a form of spirituality which is filled by the main characters in the movie Des Hommes et Des Dieux by Xavier Beauvois. To describe this form of spirituality, the author will relate the theory of narrative elements of film which consist of plot, characters, characterizations, and setting, to the concept of spirituality. Cinematographic elements will also be used to support the narrative analysis.
The results of analysis will show that the spirituality of the main characters influence them to build faith and relation with their surroundings. This analysis will also show that the main characters have disturbance of their spirituality when they face the fear of death. However, spirituality also influence them in the end to rebuild conviction and willingness to accept the fate of death."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Nabila Malik
"ABSTRAK
Artikel ini akan membahas tentang sebuah film yang berjudul Marguerite 2015 karya Xavier Giannoli yang sangat kuat menampilkan simbolisasi warna putih. Simbol-simbol tersebut akan dianalisis menggunakan konsep pengkajian sinema yang dikemukakan oleh Denis Petrie dan Joe Boggs dalam bukunya yang berjudul The Art of Watching Films. Hasil analisis memperlihatkan bahwa alur pada film ini digerakkan adanya tema besar kebohongan pada umumnya dan white lies pada khususnya. Selain itu, ditemukan juga simbolisasi warna putih yang berkaitan erat dengan watak polos dan naif yang dimiliki oleh tokoh utamanya, Marguerite Dumont.

ABSTRACT
This article will discuss about a film titled Marguerite 2015 by Xavier Giannoli that strongly shows white symbolization. The symbols will be analyzed using the concept of cinema review proposed by Denis Petrie and Joe Boggs from their book, The Art of Watching Films. The results of the analysis show that the flow in this film is driven by a major theme of lies in general and white lies in particular. In addition, also found a symbol of white color that is closely related to the plain and na ve character possessed by the main character, Marguerite Dumont."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Herviani Putri
"Mother マザー adalah film drama Jepang berdasarkan kisah nyata yang disutradarai oleh Tatsushi Omori yang menceritakan seorang boshi-katei, Akiko, yang gemar berjudi dan memiliki seorang anak bernama Shuhei. Hubungan Akiko dan Shuhei sepanjang film tidak menunjukkan kasih sayang antara ibu dan anak, melainkan hubungan yang tampak adalah codependent. Akiko juga sering menyuruh Shuhei untuk melakukan hal yang menyimpang seperti mencuri dan membunuh demi mendapatkan uang. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan amae yang gagal oleh karakter Akiko dan Shuhei yang direpresentasikan dalam film Mother マザー. Penulis menggunakan teori amae milik Takeo Doi dan kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis yang berfokus pada berbagai adegan dan dialog. Film ini menggambarkan amae yang terwujud adalah amae yang gagal antara boshi-katei dan anaknya. Film ini juga menyoroti bagaimana amae yang terjadi memiliki kaitannya dengan on dan giri serta menjadi wacana pendukung pada realita di masyarakat Jepang kontemporer.

Mother マザー is a Japanese drama movie based on a true story directed by Tatsushi Omori that tells the story of a boshi-katei, Akiko, who likes to gamble and has a son named Shuhei. Akiko and Shuhei's relationship throughout the movie does not show the affection between mother and son, but rather a codependent relationship. Akiko also often tells Shuhei to do deviant things such as stealing and killing for money. Based on that, this study aims to describe the failed amae by the characters Akiko and Shuhei represented in the movie Mother マザー. The author uses Takeo Doi's amae theory and then analyzed using a descriptive analysis method that focuses on various scenes and dialogues. The film depicts amae that materializes as a failed amae between the boshi-katei and her son. The movie also highlights how amae that occurs has a connection with on and giri and becomes a supporting discourse on reality in contemporary Japanese society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sabrina
"ABSTRAK
Isu mengenai pendidikan kaum perempuan merupakan salah satu isu penting yang terjadi dalam sejarah kontemporer Maroko (1912-1956). Melalui novel La Civilisation, ma Mère!... (1972), Driss Chraïbi menyampaikan sebuah perlawanan terhadap penindasan, inferioritas, maupun pesimisme kaum perempuan Maroko pada masa kolonisasi Prancis. Artikel ini membahas konstruksi identitas perempuan menurut perspektif laki-laki dalam novel La Civilisation, ma Mere!... melalui fokalisasi tokoh Aku yang mewakili dua anak laki-laki tokoh Ibu. Metode yang digunakan adalah metode kajian struktural dengan teori naratologi dari Gérard Genette dan konsep identitas dari Stuart Hall. Temuan dari artikel ini menunjukkan bahwa identitas yang dikonstruksi melalui perspektif dua anak laki-laki tokoh Ibu memperlihatkan sebuah gugatan terhadap wacana patriarki. Gugatan tersebut melambangkan narasi laki-laki tentang perempuan yang menentang norma-norma tradisional Maroko pada saat itu dan mendukung kehadiran kaum perempuan sebagai penggerak dalam masyarakat.

The oppression of women freedom was one of important issues in contemporary Moroccan history (1912-1956). The Moroccan writer who is considered a pioneer in breaking the dichotomy between the positive and negative effects of colonization is Driss Chraibi, whose work recognized as a work that not only criticizes the injustices and exploitation of French colonization, but also criticizes the cultural, racial, religious, or political problems that prevented the colony to recognize Western civilization. Through the novel La Civilisation, ma Mere!... (1972), Chraibi conveys a resistance against the oppression, inferiority and pessimism of Moroccan women during the French colonization period. This article aims to discusses the construction of identity of Mothers character in La Civilisation, ma Mere!... through the focalization of I who represents two sons of the mother in the novel. The method used is structural analysis with Gérard Genettes theory of narratology and Stuart Halls concept of identity. The finding of this article shows how identity constructed through the perspective of two sons displays a criticism against patriarchal discourse. The criticism symbolizes mens narratives of woman who opposed the traditional Moroccan norms at the time and supports the presence of a woman as the force in society
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Dwiarsianti
"Skripsi ini membahas dominasi perempuan yang terdapat dalam film Jules et Jim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu aspek naratif dan sinematografis, kemudian dianalisis menggunakan teori kajian sinema. Data-data itu juga dikaitkan dengan gambaran perempuan dalam hubungan poliamori serta dalam konteks masyarakat Prancis tahun 1920-an. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif dan sinematografis ditemukan adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan atas tokoh-tokoh laki-laki. Meskipun sama-sama dominan, tokoh-tokoh perempuan itu memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan dominasinya. Adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan mendukung kekhasan film Jules et Jim sebagai film Nouvelle Vague.

The focus of this study is to find the domination of women in the film Jules et Jim. This study uses qualitative method. The data in this study are divided into two categories: narrative aspect and cinematographic aspects before being analyzed using the theory of cinema studies. The data are also being associated with the image of women in polyamory relationship and in the context of French society in the 1920s. Through the analysis of both narrative and cinematographic aspect, the final results of this study show that the female characters in the film dominate the male characters, but each character has different way in dominating. The presence of women’s domination asserts the character Nouvelle Vague in Jules et Jim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Atika
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana ibu tunggal direpresentasikan dalam film Mother (2020). Penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) sebagai konsep dasar dan pendekatan analisis film melalui karakterisasi tokoh oleh Petrie dan Boggs (2008) serta mise-en-scène oleh Monaco (2000) dalam menganalisis data. Dari hasil analisis, ditemukan tokoh ibu tunggal yang tidak sesuai dengan norma ryousai kenbo (istri yang baik dan ibu yang bijaksana). Ibu tunggal di dalam film ini tidak mengurus anaknya, bergantung finansial pada anaknya, menyuruh anaknya membunuh kakek dan neneknya, serta berpesta hingga pagi hari. Film Mother dapat dilihat sebagai penggambaran sikap yang tidak sesuai dengan norma ryousai kenbo. Film ini menunjukkan bahwa meskipun norma ryousai kenbo menjadi standar ibu ideal di Jepang, bukan berarti semua ibu hidup sesuai dengan norma tersebut. Dalam bentuknya yang paling ekstrim, film Mother menggambarkan bahwa ibu adalah manusia biasa yang dapat hidup tidak sesuai dengan norma ibu ideal yang berlaku dalam masyarakat
This study aims to see how single mothers are represented in the film Mother (2020). The author uses the representation theory of Stuart Hall (1997) as the basic concept and approach to film analysis through characterization of characters by Petrie and Boggs (2008) and mise-en-scène by Monaco (2000) in analyzing the data. From the results of the analysis, it was found that the single mother character was not in accordance with the norms of ryousai kenbo wich are good wife and wise mother. The single mother in this film does not take care of her child, relies financially on her child, orders her son to kill his grandparents, and party until the morning. The film Mother (2020) can be seen as a depiction of attitudes that do not conform to the norms of ryousai kenbo. The film shows that even though the norm of ryousai kenbo is the standard of ideal motherhood in Japan, it doesn't mean that all mothers live according VI to it. In its most extreme form, the film depicts that mothers are ordinary people who might live not according to the ideal mother norms that apply in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mantik, Maria Josephine
"Sampai dengan dekade terakhir ini konsep perempuan masih sering dipersempit maknanya pada hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi dan pengasuhan anak. Seolah-olah keberadaan perempuan hanya untuk melahirkan dan mengasuh anak belaka. Itulah sebabnya konsep perempuan tidak terpisahkan dengan konsep ibu. Begitu seorang perempuan dilahirkan maka orang tuanya akan mempersiapkannya untuk menjadi ibu kelak. Ini semua membaku menjadi mitos, dipercaya dan amat merugikan perempuan.
Mitos tersebut di samping tersimpan pada benak pendukung kebudayaan juga terbaca secara tersurat dan tersirat di dalam tulisan-tulisan, baik tulisan fiksi maupun non fiksi yang bernilai sastra maupun bukan. Baberapa penelitian menunjukkan betapa mitos tersebut di atas terpendam di dalam sejumlah karya sastra Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat mitos-mitos tersebut di dalam karya sastra yang berbentuk naskah drama. Naskah drama yang dipilih adalah karya Arifin C. Noer yang berjudul Mega-mega. Pertanyaan yang akan dijawab oleh penelitian ini adalah: "Seperti apakah sosok ibu dalam drama Mega-mega karya Arifin C. Doer?".
Untuk menjawab masalah tersebut dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif den menjadikan naskah drama Mega-mega sebagai korpus data. Semua kata, kalimat, dialog, monolog, situasi, den lingkungan dianalisis sebagai data penelitian.
Dalam drama Mega-mega terdapat enam tokoh yang digambarkan dan selalu memiliki hubungan satu dengan yang lain. Dua di antara tokoh tersebut adalah perempuan yaitu Mae dan Retno. Mae digambarkan sebagai perempuan tua, pernah menikah tetapi tidak pernah melahirkan. Ia berasal dari pedesaan di Tegal. Retno dilukiskan sebagai perempuan yang masih muda, pernah menikah, den pernah melahirkan anak. Ia mencari makan dengan menjadi pelacur. Tokoh laki-laki dapat dibagi dua dari segi umurnya yaitu tokoh yang muda diwakili Panut dan Royal, sedangkan tokoh yang dewasa adalah Tukijan dan Hamung.
Mae di dalam kelompok ini berfungsi sebagai ibu sosial bagi Tukijan, Hamung, Retno, Royal, dan Panut. Sebagai ibu, Mae berusaha memberikan perlindungan kepada anak-anaknya. Ia senantiasa menyimpan tikar-tikar yang akan digunakan untuk tidur anak-anaknya. Ia juga dengan senang hati memasakkan bahan-bahan yang dikumpulkan oleh anak-anaknya. Dengan segala daya upaya ia juga mencoba menanamkan nilai-nilai yang dipandangnya tepat untuk anak-anaknya.
Sebagai perempuan tua yang banyak mengalami kepahitan hidup, ia berpandangan bahwa perempuan adalah makhluk yang diberikan paras cantik untuk memikat laki-laki. Laki-laki yang terpikat den menjadikan perempuan sebagai istrinya seharusnya bertanggungjawab dan melindungi istrinya. Oleh karena itu si istri haruslah berbakti, patuh, dan pasrah kepada suaminya. Jika telah menjadi ibu, seorang perempuan harus dapat hidup prihatin demi keselamatan anak-anaknya. Jika anaknya tersebut sampai menderita maka yang bersalah adalah ibunya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herbert, Xavier, 1901-1984
Sydney: Angus & Robertson, 1938
828.99 HER c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Lavia Putri Hapsari
"ABSTRAK
Artikel ini berfokus pada segregasi sosial yang terjadi pada kalangan imigran di Prancis dalam lagu rap Ma France a
Moi karya Diams. Lagu ini menggambarkan kehidupan yang dialami oleh para imigran di Prancis. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis struktural dan analisis semiotika melalui analisis aspek semantik
dan pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan analisis
pada lirik lagu. Hasil dari penelitian lagu rap Ma France a Moi menunjukan adanya segregasi sosial dalam bidang
pendidikan, sosial, dan ekonomi yang dialami oleh para imigran. Selain itu, penelitian ini memberikan temuan lain
yaitu adanya kritik terhadap pemerintahan Prancis yang memicu timbulnya segregasi sosial bagi para imigran di
Prancis.

ABSTRACT
This article focuses on the social segregation that occurs in immigrants in France presented in the rap song Ma
France a Moi by Diams. This song describes the life experienced by immigrants in France. The theory used in this
study is the theory of structural analysis and semiotic analysis through the analysis of semantic and pragmatic
aspects. The method used in this study is a qualitative method by analyzing the song lyrics. The results of Ma
France a Moi rap song show the existence of social segregation in the education, social, and economic fields
experienced by immigrants. In addition, this study provides other findings, namely the criticism of the French
government which triggered the emergence of social segregation for immigrants in France."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>