Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fachrul Rachmansyah
"ABSTRAK
Gosha Rubchinskiy muncul sebagai sosok yang paling menarik untuk diperbincangkan di antara nama-nama desainer street style Rusia saat ini. Karya-karya Gosha Rubchinskiy di bidang fashion terinspirasi dari subkultur anak muda Rusia dan semangat era post-Soviet yang sarat akan kebebasan berekspresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna-makna yang disampaikan oleh Gosha Rubchinskiy melalui tiga peragaan busananya yang diadakan di Kaliningrad, St. Petersburg dan Yekaterinburg pada tahun 2017-2018. Dengan menggunakan konsep semiotika Winfried Nöth, penelitian ini melihat tanda-tanda nonverbal dan visual yang terdapat di tiga peragaan busana tersebut dari sudut pandang gestur, proksemik, objek dan musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga peragaan busana Gosha Rubchinskiy secara konsisten membentuk narasi subkultur anak muda Rusia. Ia telah berhasil menunjukkan narasi eksistensi anak-anak muda Rusia dan mewujudkan visinya akan peradaban Rusia yang memiliki pengaruh di bidang fashion dan street style, serta budaya populer dalam artian yang lebih luas."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Wirautomo
"Krisis Qatar merupakan krisis diplomatik yang terjadi antara Qatar dengan negara-negara Arab Teluk sejak tahun 2002. Krisis Qatar mencapai puncaknya pada tahun 2017 dengan adanya pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan negara-negara Arab Teluk terhadap Qatar. Sebagai sekutu terdekat bagi Qatar dan Arab Saudi, Amerika Serikat selama ini tidak pernah ikut campur dalam perselisihan yang terjadi di antara kedua negara tersebut. Namun, dalam menyikapi krisis Qatar kali ini Amerika Serikat mengubah sikapnya menjadi ikut terlibat dalam perselisihan yang terjadi. Ketidakjelasan posisi Amerika Serikat yang ikut terlibat dalam krisis Qatar tentu menjadi sorotan bagi masyarakat internasional. Amerika Serikat yang seharusnya bersikap netral ketika menengahi sekutunya yang sedang berselisih tetapi di dalam krisis Qatar justru sebaliknya. Adanya indikasi keberpihakan Amerika Serikat terhadap salah satu negara yang berselisih membuat posisi Amerika Serikat dipertanyakan dalam krisis ini. Dengan menggunakan konsep negosiasi Two-Level Games Theory dari Robert Putnam sebagai model analisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apa penyebab Amerika Serikat melakukan moderasi dalam krisis Qatar pada tahun 2017-2018.

Qatar crisis is a diplomatic dispute that occurred between Qatar and Arab countries since 2002. The Qatar crisis reached its peak in 2017 when Arab countries severed diplomatic ties against Qatar. As the closest ally for Qatar and Saudi Arabia, the United States has never interfered disputes between those countries. However, in the Qatar crisis, the United States changed its attitude to involved in resolving the crisis. The uncertainty position of the United States involved in the Qatar crisis becomes the main spotlight for the international community. The United States is supposed to be neutral when moderating its disputing allies but in the Qatari crisis, the United States shows the opposite. There are indications that the United States alignments with one of the disputing countries. With that reason this thesis questioning position of the United States in solving this crisis. Using the negotiation concept of Two-Level Games Theory from Robert Putnam as an analytical model. This thesis aims to examine what causes the United States to moderate on the Qatar crisis in 2017-2018. The results of the analysis found that there are variables at the domestic level as the main consideration for the United States to get involved in solving the Qatar crisis."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T55395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariza Aulia Ghifari
"[Penelitian yang berkelanjutan terkait proses pembakaran telah menjadi sorotan utama dalam eksplorasi ilmiah selama berabad-abad, dan pembakar api datar (flat flame burner) muncul sebagai salah satu metode standar yang mendominasi dalam dunia penelitian. Studi ini memiliki fokus dalam mempertimbangkan variasi bahan bakar sebagai elemen sentral. Oleh karena itu, eksperimen dalam riset ini difokuskan untuk merancang, menguji dan mensimulasikan premixed flat flame burner menggunakan variasi bahan bakar campuran Gasoline, Etanol dan Metanol (GEM). Dilakukan uji coba terhadap 6 tipe bahan bakar murni bensin, etanol, metanol serta campuran GEM501535, GEM502525, dan GEM503515 dengan pengambilan sampling data dari kisaran jarak 0 – 10 mm di atas pembakar. Simulasi menggunakan ANSYS Chemkin juga dilakukan dengan menggunakan parameter yang sama dengan eksperimen. Untuk menyederhanakan komposisi dari bensin pada umumnya, digunakan campuran surrogate gasoline berdasarkan studi yang dilakukan Politecnico di Milano [36]. Formulasi bahan bakar ini dapat menyerupai properti fisikal dan kemikal dari gasoline dengan menggunakan komposisi spesies n-heptana ( ), iso-oktan ( ), dan toluene ( ) dengan fraksi mol 63%, 20% dan 17% berturut-turut. Hasil dari perbandingan terhadap temperature Vs. jarak dengan ekuivalen rasio sebesar 0,8, 1,0, dan 1,2 menunjukkan bahwa bensin memiliki suhu yang terpanas dibandingkan alkohol dan campuran. Fraksi mol dari semua bahan bakar hampir tidak memiliki perbedaan, hal ini didukung dengan analisis sensitivitas dan Rate of Production (ROP). Disisi lain, gasoline memiliki fraksi mol CO, dan OH terbesar namun tidak beda jauh dengan campuran GEM. Puncak tertinggi juga di dapatkan pada ketinggian 1,0 – 1,5 mm yang dimana didukung oleh hasil pembentukan dan konsumsi dari spesies reaksi.

Continuous research into combustion processes has been a major highlight of scientific exploration for centuries, and flat flame burners have emerged as one of the standard methods that dominate the world of research. This study has a focus on considering fuel variations as a central element. Therefore, the experiments in this research aim to design, test, and simulate premixed flat flame burner using a variety of mixed Gasoline, Ethanol and Methanol (GEM) fuels. Tests were carried out on 6 types of pure fuel gasoline, ethanol, methanol, and a mixture of GEM501535, GEM502525, and GEM503515 by taking sampling data from a distance range of 0 – 10 mm above the burner. Simulations using ANSYS Chemkin were also carried out using the same parameters as the experiment. To achieve the composition of gasoline in general, a substitute gasoline mixture was used based on a study conducted by Politecnico di Milano [36]. This fuel formulation can resemble the physical and chemical properties of gasoline by using the species composition of n-heptane ( ), iso-octane ( ), and toluene ( ) with mole fractions of 63%, 20% and 17% respectively. The results of the comparison of temperature Vs. distances with equivalent ratios of 0.8, 1.0, and 1.2 indicate that gasoline has the hottest temperature compared to alcohol and mixtures. The mole fraction of all fuels has almost no difference, this is supported by sensitivity analysis and Rate of Production (ROP). On the other hand, gasoline has the largest mole fractions of CO, and OH but is not much different from the GEM mixture. The highest peak was also obtained at a height of 1.0 – 1.5 mm which was supported by the results of the formation and consumption of the reaction species.,

Australia menjadikan kawasan Pasifik sebagai kepentingan mendasar untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya. Komitmen tersebut dilakukan dengan meluncurkan kebijakan Pacific ‘step-up’ pada tahun 2018 yang berlandaskan pada Buku Putih Kebijakan Luar Negeri 2017. Pengambilan kebijakan luar negeri tersebut disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal tersebut berasal dari persaingan strategis yang meningkat antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Pasifik serta peningkatan pengaruh Tiongkok yang dapat menggeser pengaruh Australia sebagai mitra tradisional Pasifik. Sementara itu, faktor internalnya berasal dari persepsi elit politik Australia terhadap ancaman Tiongkok dan pendapat masyarakat yang mendukung intervensi pemerintah ke Pasifik. Penggabungan faktor eksternal dan internal mendorong Australia untuk mengambil tindakan dalam melakukan ‘penyeimbangan’. Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan mitra bagi kepentingan nasional, sehingga pilihan untuk menjalin hubungan dengan Pacific Island Countries (PIC) menjadi pilihan yang tepat. Sementara itu, pemerintah Australia yang berupaya melawan ancaman Tiongkok dan dukungan masyarakat terhadap Pemerintah Australia untuk memberikan bantuan ke Pasifik ikut mendorong pengambilan kebijakan tersebut. Permasalahan tersebut dikaji dengan menggunakan teori pengambilan kebijakan dari Graham T. Allison dan konsep realisme neoklasik untuk melihat proses pengambilan kebijakan luar negeri Australia yang berkaitan dengan perubahan pada tatanan berbasis aturan dan kondisi dalam negeri Australia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Pacific ‘step-up’ mampu untuk mempertahankan kepentingan nasional Australia.


Australia makes the Pacific region a fundamental interest to defend its national interests. This commitment was made by launching a Pacific 'step-up' foreign policy in 2018 based on the 2017 Foreign Policy White Paper. Foreign policy decision-making is caused by external factors and internal factors. These external factors stem from the growing strategic competition between the United States and China in the Pacific as well as China's increasing influence that could shift Australia's influence as a traditional Pacific partner. Meanwhile, the internal factors stem from the perception of Australia's political elite towards the Chinese threat and public opinion that supports government intervention in the Pacific. The merger of external and internal factors prompted Australia to take action in 'balancing'. This is because the United States and China are partners in national interests, so the choice to establish relations with Pacific Island Countries (PIC) is the right choice. Meanwhile, the Australian government's efforts to counter the Chinese threat and the Australian Government's support for providing assistance to the Pacific helped drive the policy. The problem is studied by using the policy-making theory of Graham T. Allison and the concept of neoclassical realism to look at the process of Australian foreign policy-making related to changes in the rules-based order and domestic conditions of Australia. The method used in this study uses a qualitative approach. The results of this study show that Pacific ‘step-up’ foreign policy is capable of defending Australia's national interests.

]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [2024;, ]
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini membahas tentang gaya busana kawaii yang merepresentasikan budaya Jepang yang kini telah tersebar ke banyak negara dalam skala transnasional. Penulisan ini difokuskan pada pengguna gaya busana kawaii di Kanada Rusia dan Makau untuk mengukur penerimaan gaya busana kawaii di masing masing negara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya busana kawaii berkembang menjadi budaya transnasional karena telah memenuhi karakteristik karakteristik kebudayaan transnasional.

This thesis discusses about kawaii fashion that represents Japanese culture has diffused to many countries on a transnational scale. This research is mainly focused on kawaii fashion wearers in Canada Russia and Macau to measure the acceptance of kawaii fashion in each country. Results from this study indicate that kawaii fashion developed into transnational culture because it has met the characteristics of transnational culture theory."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shangdieva Djoen Narasmara
"Penelitian ini membahas tentang tren busana “Men in Skirt” sebagai bentuk perlawanan terhadap stigma toxic masculinity di Rusia. Penggunaan rok oleh laki-laki pada beberapa tahun ke belakang kian menuai kontroversi di mana cara berpakaian tersebut dianggap tidak sesuai dengan konstruksi sosial atas pemaknaan maskulinitas, terutama di negara Rusia di mana maskulinitas laki-laki gencar dipropagandakan melalui media dan cenderung masih tertutup pada satu pemahaman sehingga fenomena ini menjadi permasalahan tersendiri ketika dijadikan senjata bagi para kaum penentang toxic masculinity dalam melawan stigma yang berlaku. Data yang diperoleh berasal dari publikasi-publikasi dan artikel internet dengan kata kunci Men in Skirt, Boys in Skirt, serta Мужчины в Юбках dan akan diteliti dengan metode etnografi trend dalam penelitian media sosial. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis fenomena berdasarkan teori The Fashion System dari Roland Barthes dan teori maskulinitas dari Dr. Terry A. Kupers (2005). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya pemaknaan dari tren Men in Skirt sebagai sebuah upaya perlawanan terhadap stigma maskulinitas yang memenjarakan kaum laki-laki dari kebebasan berekspresi.

This study discusses the "Men in Skirt" fashion trend as a form of resistance to the stigma of toxic masculinity in Russia. The use of skirts by men in recent years has sparked controversy where the way of dressing is considered inconsistent with the social construction of the meaning of masculinity, especially in Russia where male masculinity is heavily propagated through the media and the tendency is closed to one meaning, so that this phenomenon becomes a problem when it is used as a weapon for opponents of toxic masculinity in fighting the prevailing stigma. The data obtained comes from internet publications and articles with the keywords Men in Skirt, Boys in Skirt, and Мужчины в Юбках and will be investigated using trend ethnographic methods in social media research. In this study the writer will analyze the phenomenon based on the theory of The Fashion System from Roland Barthes and the theory of masculinity from Dr. Terry A. Kupers (2005). The result of this research is the finding of the meaning of the Men in Skirt trend as a way to fight against the stigma of masculinity that imprison men from freedom of expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Abubakar Hilmy
"Penyakit Refluks Gastroesofageal (PRGE) adalah salah satu penyakit anak yang sering terlambat didiagnosis sehingga mengakibatkan gangguan nutrisi dan kognitif di kemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi, gambaran klinis, dan faktor risiko PRGE pada anak yang dilakukan prosedur endoskopi saluran cerna atas di RSCM pada januari 2017 – juli 2018. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan mengambil data PRGE yang didiagnosis secara klinis yang dibuktikan dengan pemeriksaan patologi anatomik. Analisis bivariat antara pasien yang terbukti PRGE secara patologi anatomik dan yang tidak dan selanjutnya dilakukan analisis multivariat.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa prevalensi PRGE pada anak yang dilakukan prosedur endoskopi saluran cerna atas di RSCM adalah 34%, dengan gambaran klinis pada anak PRGE terbanyak pada usia 10–18 tahun (47%), status nutrisi yang baik,lebih,& obesitas (65%), nyeri perut (55%), mual (57%), muntah (65%), nyeri dada (37%), waterbrash (27%) dan halitosis (35%). Tidak terbukti faktor usia, hematemesis, anemia, penyakit komorbid, dan status nutrisi sebagai faktor risiko terjadinya PRGE (P > 0,05) Terdapat beberapa gejala klinis yang cenderung muncul pada anak yang mengalami PRGE yaitu usia 10–18 tahun, status nutrisi baik, lebih, & obesitas, Nyeri perut, mual, muntah, nyeri dada, waterbrash, dan halitosis.

Gatroesophageal Reflux Disease (GERD) is a pediatric disease that are often late to diagnose and may cause nutritional and cognitive disorder in the future. This research was done to determine the prevalence, clinical manifestations,and risk factors of GERD  in children that undergoes Esophagogastroduodenoscopy from january 2017 – july 2018. This research uses cross sectional method by collecting data of GERD that are clinically diagnosed and proven by anatomical pathology examenation. Bivariate analysis are done between anatomical pathologically proven and unproven patient. Multivariate analysis (logistic regression) are then performed.
This research finds that the prevalence of GERD in children that undergoes esophagogastroduodenoscopy is 34%. Clinical manifestations in children with GERD are children aged 10–18 years old (47%), good,excess,and obese nutritional status (65%), abdominal pain (55%), nausea (57%), vomiting (65%), chest pain (37%), waterbrash (27%), and halitosis (35%). Age, hematemesis, anemia, comorbid condition, and nutritional status are not proven as risk factor of GERD (P > 0,05) There are a few clinical manifestation thaht tends to appear in children with GERD which are Age 10–18, good, excess, and obese nutritional status, abdominal pain, nausea, vomiting, chest pain, waterbrash, and halitosis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Tree Kencana
"Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi corynebacteritum diphteriae merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius karena seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di berbagai negara maupun belahan dunia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 telah terjadi KLB difteri di 20 propinsi dan 95 kabupaten / kota di Indonesia, termasuk Propinsi Banten dan salah satunya adalah di Kabupaten Serang. Di kabupaten Serang Status imunisasi dan statu gizi masyarakat masih menjadi masalah kesehatan, Cakupan imunisasi yang masih rendah di beberapa Desa dalam kecamatan dan status gizi buruk masih ditemukan, oleh karenanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status imunisasi dan status gizi dengan kejadian difter! pada KLB di kabupaten Serang Propinsi Banten Tahun 2017-2018. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dimana variabel penelitiannya adalah status imunisasi dan status gizi serta variabel kovariat yaitu lingkungan fisik tempat tinggal, pengetahuan dan riwayat bepergian. Berdasarkan hasil penelitian secara multivariat dengan menggunakan regresi logistik di dapatkan hasil bahwa status imunisasi mempunyai OR : 3,777 95% CI = 1.48 -9.60 P Value 0.005 sedangkan Status Gizi memiliki OR : 1,23 90% CI = 0.44 — 3,41 P Value 0,680 setelah dikontrol dengan Variabel Umur, Jenis Kelamin, Pengetahuan, Riwayat Bepergian, lingkungan fisik Rumah, pencahayaan alami, Kelembaban dan kepadatan Hunian.

Background: Diphtheria as a one of the most contagious diseases that can be prevented by immunization (VPD) is still a serious health problem because it often causes outbreak in various countries including Indonesia. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, during 2017 there have been diphtheria outbreaks in 20 provinces and 95 regency/cities including Serang Regency.This study aims to determine the relationship between immunization and nutritional status with the diphtheria outbreaks in Serang Regency of Banten Province in 2017-2018.
Methods: This study was an analytic study using case control design with 172 respondents consisting of 43 cases and 129 controls. Logistic regression analysis was performed to obtain an estimate of the relationship between immunization and nutritional status with diphtheria after controlled covariate variables.
Result: Proportion of immunization and good nutrition in the case is lower than in control. Immunization and nutrition in both cases were 51.2% and 76.7% while in controls were 77.5% and 81.4%. The association (OR) between immunization status and diphtheria was 3.78 (95% CI: 1.48-9.60) after controlling to age, room density and natural house lighting while the association (OR) between nutritional status and diphtheria was 1.23 (95% CI: 0.44-3.41) after controlling to age, knowledge, humidity, and immunization status.
Conclusions: The proportion of immunization in diphtheria cases is still low. Nonimmunization status are at risk for diphtheria 3.78 times. The Health Office is expected to conduct routine monitoring and evaluation of basic immunization programs, especially in areas with low coverage and provide information to the community about diphtheria, including factors such as immunization, nutrition, and the physical environment of the house.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratono
"Pendahuluan: Penyakit hepatitis B merupakan masalah kesehatan utama, baik di dunia maupun di Indonesia. Secara global, pada tahun 2015, diperkirakan 257 juta orang hidup dengan infeksi HBV kronis (WHO, 2015). Dan selanjutnya menyebabkan (720.000 kematian karena sirosis) dan kanker hati primer (470.000 kematian karena karsinoma hepatoseluler) ( WHO, 2015). Prevalensi Hepatitis B wilayah Asia Tenggara adalah 2,0%. Untuk prevalensi Hepatitis B pada ibu hamil di Indonesia tahun 2017 adalah sebesar 2,7% (Berita Subdit HISP 2017). Hal ini didapatkan dari kegiatan program deteksi dini Hepatitis B yang dilakukan sejak tahun 2016 yang baru dilaksanakan di beberapa propinsi (Berita Subdit HISP, 2017). Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional yang menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel untuk penelitian ini sebanyak 12.475 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas-puskesmas di wilayah Jakarta Utara. Data diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan dianalisis menggunakan Uji Regresi Logistik. Hasil: Prevalensi Hepatitis B pada ibu hamil pada penelitian ini sebesar 2,3%, Risiko ibu hamil yang serumah dengan penderita Hepatitis B 6,46 kali (95% CI 3,68-11,35) untuk terinfeksi Hepatitis B dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak pernah serumah dengan penderita Hepatitis B setelah dikontrol dengan status pekerjaan, umur kehamilan, riwayat transfusi, riwayat penasun. Kesimpulan: Serumah dengan penderita Hepatitis B merupakan faktor risiko terhadap penularan Hepatitis pada Ibu Hamil. Sehingga kegiatan Deteksi Dini Hepatitis Ibu Hamil tetap dilanjutkan dengan diintegrasikan dengan program vaksinasi Hepatitis B pada ibu hamil hepatitis B negatif dan program pengobatan Hepatitis B bagi yang sudah terinfeksi.

Introduction: Hepatitis B is a major health problem, both in the world and in Indonesia. Globally, in 2015, an estimated 257 million people live with chronic HBV infection (WHO, 2015). And subsequently caused (720,000 deaths due to cirrhosis) and primary liver cancer (470,000 deaths due to hepatocellular carcinoma) (WHO, 2015). The prevalence of Hepatitis B in the Southeast Asia region is 2.0%. The prevalence of Hepatitis B in pregnant women in Indonesia in 2017 is 2.7% (News Sub-Directorate of HISP 2017). This was obtained from the activities of the Hepatitis B early detection program carried out since 2016 which was only implemented in several provinces (News Subdit HISP, 2017). Method: This study was an observational analytic study using a cross-sectional study design. The sample for this study was 12,475 pregnant women who carried out antenatal care at health centers in the North Jakarta area. Data was obtained from the DKI Jakarta Provincial Health Office, and analyzed using the Logistic Regression Test. Results: Prevalence of Hepatitis B in pregnant women in this study was 2.3%, the risk of pregnant women at home with Hepatitis B sufferers was 6.46 times (95% CI 3.68- 11.35) to be infected with Hepatitis B compared to pregnant women who have never been at home with Hepatitis B patients after being controlled by work status, gestational age, transfusion history, IDU history. Conclusion: Houses with Hepatitis B patients are risk factors for transmission of Hepatitis in Pregnant Women. So that the activities of Early Detection of Hepatitis B Pregnant women continue to be integrated with the Hepatitis B vaccination program in negative hepatitis B pregnant women and Hepatitis B treatment programs for those who have been infected."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frisca Felinski
"Penelitian ini akan membahas kaitan antara busana, karakter dan dialog dengan identitas tokoh Ne Zha dalam tiga film Ne Zha, 1979, 2016 dan 2019. Visualisasi busana tokoh Ne Zha dalam tiga film animasi tersebut memiliki beberapa perbedaan. Dari perbedaan tersebut dapat menimbulkan perspektif yang keliru terhadap identitas tokoh Ne Zha. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui identitas tokoh Ne Zha dengan menggunakan unsur intrinsik. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, metode tersebut menggunakan film animasi Prince Nezha's Triumph Against Dragon King (1979), I Am Nezha (2016) dan Birth of the Demon Child Nezha (2019) sebagai sumber data primer, sedangkan jurnal maupun situs internet yang membahas unsur intrinsik film dan informasi mengenai Ne Zha dijadikan sebagai sumber-sumber sekunder yang akan digunakan untuk membantu proses penelitian. Dengan sumber dan metode tersebut, penelitian ini mencapai kesimpulan bahwa unsur intrinsik film mempengaruhi identitas tokoh Ne Zha.

This study will discuss the relationship between fashion, characters and dialogue with the identity of the Ne Zha character in the three Ne Zha films, 1979, 2016 and 2019. The visualization of the Ne Zha character's clothing in the three animated films has several differences. From these differences, it can lead to a wrong perspective on the identity of the character Ne Zha. The purpose of this study is to determine the identity of the character Ne Zha by using intrinsic elements. The method used is descriptive qualitative research method, the method uses the animated films Prince Nezha's Triumph Against Dragon King (1979), I Am Nezha (2016) and Birth of the Demon Child Nezha (2019) as primary data sources, while journals and internet sites which discusses the intrinsic elements of the film and information about Ne Zha used as secondary sources that will be used to assist the research process. With these sources and methods, this research concludes that the intrinsic elements of the film affect the identity of the character Ne Zha."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Khairiyah
"Tesis ini membahas tentang proses kebijakan Kemenpora yang dilaksanakan oleh Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Kemenpora guna merekrut calon atlet berprestasi. Tujuan utama dalam penelitian diantaranya adalah untuk menganalisa kebijakan Kemenpora dalam proses rekutmen siswa baru SKO Ragunan tahun ajar 2017-2018. Kebijakan ini dilaksanakan di seluruh SKO se-Indonesia namun penulis fokuskan penelitian di SKO Ragunan. Diantara permasalahan perkembangan atlet Indonesia penulis menitik beratkan pada proses awal pencetakan atlet yaitu rekrutmen di lembaga pembinaan atlet yang dikelola oleh Kemenpora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mampu memberikan gambaran secara cermat mengenai proses rekrutmen. Hasil penelitian didapat bahwa dalam menjalankan proses rekrutmen ini sudah sesuai dengan teori yang digunakan untuk menguji permasalahan. Dari 58 kuota siswa yang diharapkan lulus hanya 32 siswa yang dianggap memenuhi kriteria. Untuk itu dilaksanakan rekrutmen non regular dengan meminta rekomendasi dari organisasi olahraga se-Indonesia.

Focus of this study is to analyst Policy by Ministry of Youth and Sport regarding recruitment best of the best athletes in Indonesia. The policy about recruitment has been done to all sports school but my focus research was only at SKO Ragunan Jakarta. Purpose for this research is to analyst how recruitment process been held in SKO Ragunan. Researcher rsquo s interested in searching facts about recruitment because recruitment itself give influence of creating good athletes. This research is qualitative descriptive that was able to describe clearly about how the policy been done. The datas were col lected by deep interview. This research found that the process of recruitment has been done correctly as same as theory that researcher used to research. And researcher suggest to maintain the policy sustainably."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>