Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudo Farhan Saputra
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai lingkungan organisasi pada Organisasi pelayanan Manusia Yayasan Semai Jiwa Amini, mengidentifikasi pihak-pihak mana saja yang menjadi task environment, bagaimana hubungan Yayasan dengan pihak-pihak tersebut, dan bagaimana strategi organsisasi dalam berhubungan dengan lingkungan organisasi. Dalam penelitian ini digunakan metode pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil Penelitian ini menggambarkan bahwa Yayasan Semai Jiwa Amini memiliki beberapa elemen task environment diantaranya pemberi legitimasi, penyedia dana, klien, organisasi penyedia layanan komplementer, dan organisasi kompetitor. Yayasan Semai Jiwa Amini menerapkan beberapa strategi seperti kooptasi, kontrak, Relokasi Sektor, Kompetisi, Memperluas Jaringan dan Mempengaruhi Persepsi eksternal, Merestruktur Sumber Pendanaan, dan Koalisi dan Reorganisasi Pelayanan. Keberhasilan Yayasan Semai Jiwa Amini melakukan strategi tersebut terlihat dari sumber-sumber organisasi yang berhasil didapatkan oleh Yayasan Semai Jiwa Amini, seperti legitimasi, klien, dan dana.
ABSTRACT
This thesis discusses the organizational environment in the Human Service Organization of the Semai Jiwa Amini Foundation, identifying which parties influence organizational resources, and how organizational strategies relate to the organizational environment. This study used a qualitative approach, and descriptive methods  of research. Based on the results of this study, Semai Jiwa Amini Foundation has several elements of the task environment that provide legitimacy, funding providers, clients, complementary organizations, and competitors. The Semai Jiwa Amini Foundation applies several strategies such as co-optation, contracts, Sector Relations, Competition, Extending Networks and Influencing External Perceptions, Restoring the Sources of Funding, and Coalition and Reorganizing Services. The success of the Semai Jiwa Amini Foundation carried out a strategy that can be seen from organizational resources that were successfully obtained by the Semai Jiwa Amini Foundation, such as legitimacy, clients and funds."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilah Putri Melina
"Skripsi ini tentang strategi adaptasi organisasi pelayanan kemanusiaan untuk bertahan selama pandemi COVID-19 yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Kemunculan COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO yang kemudian memunculkan kebijakan baru di setiap negara, termasuk Indonesia terkait pembatasan kegiatan masyarakat berskala besar. Kebijakan tersebut juga berdampak pada organisasi pelayanan kemanusiaan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan strategi adaptasi yang dilakukan organisasi pelayanan kemanusiaan yang bergerak dibidang terapi gratis anak autisma pada keluarga pra-sejahtera yaitu Yayasan Cinta Harapan Indonesia Autism Center (YCHI), serta menjelaskan faktor keberhasilan YCHI dalam melakukan strategi adaptasi selama pandemi COVID-19. Penelitian menggunakan metode kualitatif, jenis penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada Bulan April 2022 hingga Desember 2022 melalui studi literatur, observasi dan wawancara mendalam dengan total delapan informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Tiga informan utama penelitian ini adalah karyawan manajerial pusat YCHI dan lima informan pendukung adalah para kepala cabang, terapis dan donatur. Data diolah dan dianalisis dengan/melalui teknik pengkodingan yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama pandemi COVID-19 melakukan strategi adaptasi sehingga berhasil bertahan dan tetap memberikan terapi gratis anak autisma pada keluarga pra-sejahtera. Strategi adaptasi yang dilakukan mencangkup: 1) pengelolaan keuangan dengan memangkas pengeluaran gaji pokok karyawan, menghemat pengeluaran operasional, memanfaatkan uang kas cabang, berinovasi membuat produk profit, menjalin hubungan kembali dengan perusahaan fundraising, kegiatan donasi; 2) pengelolaan hubungan lembaga dengan lingkungan eksternal berupa menggiatkan brand awareness, menjaga hubungan baik dengan eksternal; 3) pengelolaan klien dengan merubah bentuk pelayanan keterapisan, mengoptimalkan fungsi orang tua/wali klien, memberikan bahan ajar ke orang tua/wali klien, terapis menyediakan waktu untuk orang tua/wali klien saat terapi daring, dan pemberian bantuan sembako untuk keluarga klien; 4) pengelolaan karyawan dengan cara menjaga komunikasi antar karyawan, pengawasan kinerja karyawan secara daring, dan memaksimalkan fungsi karyawan dengan pelatihan daring. Strategi adaptasi yang dilakukan YCHI meliputi efficient workforce, embrace social media, dan embrace technology, dan penelitian ini dapat menjadi salah satu bentuk strategi adaptasi learn through it pada YCHI. Strategi adaptasi yang dilakukan YCHI telah mencapai kelas empat dari lima kelas yaitu 1) pengembangan program baru, 2) restrukturisasi organisasi atau menghentikan beberapa layanan, 3) melakukan kerja sama dengan pihak lain dan, 4) melakukan cara lain untuk menghasilkan pendapatan. Adapun faktor pendukung keberhasilan yang dialami YCHI, yaitu: 1) kepercayaan donatur dan dukungan eksternal, 2) pola komunikasi dan kerja sama yang baik antar karyawan, 3) karyawan yang inovatif, serta 4) lembaga yang tetap menjaga hubungan komunikasi dengan pihak eksternal selama pandemi COVID-19. Adapun faktor penghambat yang dialami YCHI saat melakukan strategi adaptasi, yaitu: 1) kebijakan pemerintah, 2) kondisi orang tua/wali klien yang sulit mengikuti pelayanan daring selama pandemi COVID-19, 3) masalah teknis jaringan internet dan zona waktu yang dihadapi para karyawan, serta 4) beberapa karyawan yang belum dapat beradaptasi dengan teknologi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial untuk pengembangan mata kuliah Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan terkait strategi adaptasi organisasi pelayanan kemanusiaan pada kondisi pandemi.

This thesis is about adaptation strategies of human services organizations to survive during the COVID-19 pandemic discussed from the Social Welfare Science discipline. The emergence of COVID-19 was declared a pandemic by WHO which then led to new policies in every country, including Indonesia regarding restrictions on large-scale community activities. The policy also impacts humanitarian service organizations. This study aims to explain the adaptation strategy carried out by a human services organizations engaged in free therapy for children with autism in underprivileged families, namely the Cinta Harapan Indonesia Autism Center (YCHI) Foundation, as well as explain YCHI's success factors in carrying out adaptation strategies during the COVID-19 pandemic. This research using qualitative methods, this type of research is descriptive. Data collection was carried out from April 2022 to December 2022 through literature studies, observations and in-depth interviews with a total of eight informants who were selected using a purposive sampling technique. The three main informants of this study were YCHI center managerial employees and the five supporting informants were branch heads, therapists and donors. Data were processed and analyzed with/through coding techniques, namely open coding, axial coding, and selective coding. The results of the study show that the Cinta Harapan Indonesia Foundation during the COVID-19 pandemic carried out adaptation strategies so that they managed to survive and continue to provide free therapy for children with autism to underprivileged families. The adaptation strategies implemented include: 1) financial management by cutting employee base salary expenses, saving operational expenses, utilizing branch cash, innovating to make profit products, re-establishing relationships with fundraising companies, donation activities; 2) management of institutional relations with the external environment in the form of activating brand awareness, maintaining good relations with externals; 3) client management by changing the form of therapy services, optimizing the functions of the client's parent/guardian, providing teaching materials to the client's parent/guardian, the therapist providing time for the client's parent/guardian during online therapy, and providing basic food assistance to the client's family; 4) managing employees by maintaining communication between employees, monitoring employee performance online, and maximizing employee functions with online training. YCHI's adaptation strategies include efficient workforce, embrace social media, and embrace technology, and this research can be a form of learn through it at YCHI. YCHI's adaptation strategy has reached class four out of five classes, namely 1) new program development, 2) organizational restructuring or discontinuing some services, 3) cooperating with other parties and, 4) implementing other ways to generate income. The supporting factors for YCHI's success are: 1) donor trust and external support, 2) good communication and collaboration patterns between employees, 3) innovative employees, and 4) institutions that maintain communication with external parties during the pandemic COVID-19. The inhibiting factors experienced by YCHI when carrying out the adaptation strategy, namely: 1) government policies, 2) the condition of parents/guardians of clients who find it difficult to participate in online services during the COVID-19 pandemic, 3) technical problems with internet networks and time zones faced by employees , and 4) some employees who have not been able to adapt to technology. The results of this research are expected to contribute to the Social Welfare Study Program for the development of the Human Service Organization Management course related to adaptation strategies of human services organizations in pandemic conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredi Tri Istiyanto
"Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan pendidikan berbasis karakter yang diterapkan di Taman Kanak-kanak Ummul Qura’ yang terletak di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan tiga kategori yaitu, kepala sekolah, guru atau pengajar, dan orang tua murid Taman Kanak-kanak Ummul Qura’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Kanak-kanak Ummul Qura’ memiliki fasilitas yang mewadahi dan mendukung pelaksanaan, serta menggunakan kurikulum sembilan pilar dan sentra seperti yang diterapkan di Indonesia Heritage Foundation, juga terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan berbasis karakter.

This thesis discusses the implementation process of character-based education in kindergarten Ummul Qura’, which is located in Munjul, Cipayung subdistrict, East Jakarta. This research used qualitative approach with descriptive method. Informants were selected using purposive sampling technique, with three categories, headmaster, teachers, and parents of kindergarten Ummul Qura'. The results showed that kindergarten Ummul Qura' has the facilities to accommodate and support the implementation, as well as using the nine pillars and the central curriculum as implemented in Indonesia Heritage Foundation. It also has supporting factors and obstacles in the implementation of character-based education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiah Amini
"Di dalam sejarah gerakan perempuan, SSiti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito (yang selanjutnya disebut Sukaptinah, 1907-1991) dan Siti Hajinah Mwardi (yang selanjutnya disebut Hajinah, 1906-1995) dikenal sebagai aktivis organisasi perempuan pada masa kolonial. Sukaptinah adalah anggota kelompok nasionalis Islma (JIBDA Jong Islmainten Bond Dames Afdeling) dengan latar belakang pendidikan nasionalis, Taman Siswa. Sukaptinah Juga aktif di dalam Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 1928. Sementara itu, Hajinah merupakan anggota Aisjiah (sayap perempuan dari salah satu organisasi modernis Islam, Muhammadiyah) serta dikenal sebagai salah seorang anggota Kongres Perempuan. Selain aktivitasnya di dalam gerakan perempuan Indonesia dan gerakan Islma, mereka juga berperan penting di dalam gerakan nasional, yang selama ini jarang diperbincangkan. Hajinah tidak hanya menjadi salah seorang pimpinan aisjiah, tetapi juga sebagai pemikir penting atas terbitnya majalah Soeara 'Aisjiah (majalah terbitan rutin Aisjiah) dan Isteri (majalah yang memiliki keterkaitan erat dengan Kongres Perempuan Pertama). Sebagai aktivis Aisjiah, Hajinah berperan dalam pemberian arti kebebasan berpendapat melalui ruang keluarga (sosial). Selain itu, Sukaptinah, merupakan aktivis Jong Islamen Bond, yang juga berpartispasi aktif dalam Kongres Perempuan Pertama, kedua, Ketiga, Keempat, dengan memberikan arti yang penting melalui ranah politik. Sukaptinah juga pernah duduk di parlemen di Semarang sebagai wakil perempuan, dengan pemikiran politiknya tetntang pentingnya perempuan secara tegas memperjuangkan hak pilih dan keterwakilan perempuan di parlemen."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18: 3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Larasati
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan tingkat work-life balance terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan Yayasan Plan International Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kepuasan kerja (kesejahteraan) bagi karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan atau Human Services Organization (HSO). Sedangkan, penelitian mengenai kepuasan kerja di HSO masih sangatlah minim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara tingkat work-life balance terhadap tingkat kepuasan kerja pada karyawan Yayasan Plan International Indonesia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh HSO yang sangat berbeda dengan perusahaan. Di dalam HSO tingkat kepuasan kerja tidak selalu dikaitkan dengan tingkat work-life balance. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh adanya karakter HSO, seperti manusia sebagai raw material, tujuan organisasi yang tidak jelas dan bersifat problematik, ketidakpastian dalam menentukan teknologi pelayanan, ambiguitas pada moral, serta proses interaksi yang intensif dengan klien sebagai salah satu aktivitas utama dari HSO.

This undergraduate thesis discusses about the correlation of work-life balance to job satisfaction among Yayasan Plan International Indonesia’s Employees. This research is a quantitative research with descriptive design. This research is background by the importance of employee’s satisfaction in the Human Services Organization’s setting. Meanwhile, the research about employee’s job satisfaction among Human Services Organizatinon is still rare. The result of this research shows that there’s a very weak correlation between the level work-life balance to the level of job satisfaction among Yayasan Plan International Indonesia’s Employees. This can be caused by the difference in characteristic between HSO and company. Job satisfaction in HSO is not always correlated with the level of work-life balance. It can be correlated with its characteristic, people as a raw material, unclear and problematic organizatinons goals, uncertainty in determining service technology, moral ambiguity, and intensive interaction between employee and client as one of core activities in HSO."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Dewi Rosita
"ABSTRAK
Kasus ini bermula dari sengketa kepemilikan Yayasan Pendidikan Cendekia
Utama (YPCU), antara Rektor Universitas Dr. Soetomo dan Organ Yayasan.
Rektor mengintimidasi Organ Yayasan dan berhasil mendapatkan Surat
Pernyataan Pengunduran Diri dan Surat Kuasa dari 3 (tiga) orang dari 4 (empat)
Dewan Pengurus Yayasan yang sekaligus juga Pendiri melalui prosedur yang
tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Dalam putusan Pengadilan Pidana Notaris sebagai yang membuat Akta
Pernyataan Keputusan Rapat dijatuhi hukuman karena telah melakukan Tindak
Pidana Pemalsuan Surat Pasal 264 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHPidana dan Penerima Kuasa yang menghadap kepada Notaris untuk
membuat akta tersebut dijatuhi hukuman telah melakukan Tindak Pidana
Menyuruh Memasukan Keterangan Palsu Pasal 266 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, Notaris
tidak dapat didakwa melakukan tindak pidana tersebut karena Notaris hanya
mengkonstantir apa yg ditulis dalam Risalah Rapat ke dalam akta Notaris, dan
Penerima Kuasa tidak dapat dimintai pertanggung jawabannya atas kebenaran
materiil dari tindakan hukum yang dikuasakan kepadanya sepanjang tidak dapat
dibuktikan sebaliknya.
Kesimpulan dari kasus ini seharusnya kepada Notaris lebih tepat didakwa telah
melakukan kelalaian/alpa karena tidak meneliti prosedur Rapat Organ Yayasan
sesuai Anggaran Dasar Yayasan dan Penerima Kuasa sepanjang tidak dapat
dibuktikan bahwa ia tahu tentang fakta hukum yang sebenarnya tidak dapat di
dakwa dengan pasal tersebut.

Abstract
This case begins with the dispute of ownership of Yayasan Pendidikan
CendekiaUtama (YPCU),between Rector of University of Dr. Soetomo and
Foundation Organ. The Rector intimidated Foundation Organ and obtained Letter
of Statement of Resignation and Power of Attorney from 3 (three) of 4 (four)
Board of Managements of Foundation that were also the Founders of the
Foundation through the inappropriate procedure with the provisions of Articles of
Association.
In the decision of Criminal Court, the Notary which denoting the statements of the
Minutes of Meeting into Deed of Statement of Meeting Resolution has been
punished because he/she has committed crime of Certificate Counterfeiting
pursuant to Article 264 Paragraph (1) number 1 of Criminal Code jo Article 55
Paragraph (1) number 1 of Criminal Code. Meanwhile, the Grantee who appeared
before the Notary to make the deed has been punished committing crime of
Ordering Someone to Make False Information pursuant to Article 266 Paragraph
(1) number 1 of Criminal Code jo Article 55 Paragraph (1) number 1 of Criminal
Code.
The result reveals that the Notary cannot be charged with such criminal act since
the Notary has only denoted the statement of what was written in Minutes of
Meeting into Notarial Deed.Moreover, the Grantee cannot be requested his/her
responsibility upon the valid material and legal action empowered to him as long
as it cannot be proved otherwise
The research concludes that it is more suitable if the Notary is charged with
dereliction/neglectful since he/she did noat examine the procedure ofFoundation
Organ Meeting in accordance with Foundation?s Articles of Association and the
Grantee as long as it cannot be proved that he knows the legal fact that actually
cannot be charged with such articles."
2012
T30761
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Desya Maharani
"Skripsi ini membahas implementasi dari pelayanan sosial yang diberikan oleh Yayasan Peduli Anak dalam rangka berpartisipasi mengupayakan pemenuhan hak anak terlantar. Penelitian ini didasari karena tingginya jumlah anak terlantar, khususnya di Nusa Tenggara Barat. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, dimana informan yang dipilih didasarkan pada kriteria tertentu, dalam hal ini informan pada penelitian ini adalah pengurus dan pelaksana layanan serta penerima manfaat yang merupakaan binaan dari lembaga. Adapun jumlah informan yang diteliti adalah 13 orang. Kemudian, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi dokumen, wawancara mendalam, dan observasi. Setelah pengumpulan data, proses kategorisasi dilakukan dalam rangka melakukan analisis pada data, proses tersebut diantaranya berupa open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil dari penelitian ini menggambarkan layanan yang diberikan oleh lembaga, yaitu layanan pengasuhan seperti keluarga yang diberikan di dalam lembaga, layanan pendidikan akademik dan non-akademik, serta layanan kesehatan. Target sasaran dari pemberian layanan adalah anak terlantar, anak jalanan, dan anak korban kekerasan, namun saat ini target sasaran didominasi oleh anak terlantar. Lembaga menyelenggarakan layanan dengan tujuan untuk memperjuangkan hak anak dan mencegah kasus pernikahan dini yang kerap terjadi di Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian, melalui upaya pemberian layanan tersebut, lembaga telah mengupayakan pemenuhan 10 hak anak terlantar yang merupakan penerima manfaat pada lembaga. Hak tersebut diantaranya adalah hak atas nama dan status kebangsaan, hak atas persamaan dan non-diskriminasi, hak atas perlindungan, hak pendidikan, hak bermain dan berekreasi, hak makanan, hak kesehatan, dan hak berpartisipasi dalam pembangunan. Namun dalam pengimplementasian layanan sosial yang diselenggarakan oleh lembaga, terdapat beberapa hak anak yang belum dapat terpenuhi secara maksimal, diantaranya adalah hak persamaan dan non-diskriminasi khususnya dalam hal pemberian layanan pada ABK, hak kesehatan khususnya kesehatan mental, dan hak berpartisipasi dalam pembangunan khususnya kesempatan bagi penerima manfaat dalam berpartisipasi pada kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh pihak desa dimana lembaga berada. Lembaga dalam meneyelenggarakan layanan yang juga ditujukan sebagai pemenuhan hak anak terlantar telah mengedepankan prinsip yang terkandung dalam Konvensi Hak Anak, prinsip tersebut diantaranya prinsip non-diskriminasi, prinsip yang terbaik bagi anak, prinsip atas hak (hidup, kelangsungan, dan perkembangan), serta prinsip penghargaan terhadap pendapat anak.

The focus of this study is implementation of social services provided by Peduli Anak Foundation in order to participate in seeking the fulfillment of the rights of neglected children. This study was conducted due to high number of neglected children, especially in West Nusa Tenggara. Afterward, this study used a qualitative approach with a descriptive type of research. The selection of informants was carried out by using a purposive sampling technique, selected informants were based on certain criteria, the informants in this study were management and service implementers, also beneficiaries who were assisted by the institution. The number of researched informants were 13 people. The data collected by using document study, in-depth interview, and observation. After the data collected, several categorization processes were carried out in order to analyze the data, the processes include open coding, axial coding, and selective coding. The results of this study describe the services provided by the institution, namely Family-like Care services that given in the institution, academic and non-academic education services, and health services. Target of these services are neglected children, street children, and children who are victims of violence, but currently the target are dominated by neglected children. Services that provided by the institution aim to promote children’s rights and prevent cases of early marriage that often occur in West Nusa Tenggara. Through these efforts, the institution had sought to fulfill the 10 rights of neglected children. The rights that are fulfilled include the right of name and national status, the right ef equality and non-discrimination, the right of protection, the right of education, the right of play and recreation, the right of food, the right of health, and the right of participate in development. However, in the implementation of social services that provided by institution, there are several rights that have not been fully fulfilled, including the right of equality and non-discrimination especially in terms of provide services to children with special needs, the right of health especially for mental health, and the right of participate in development especially opportuinities for beneficiaries to participate in social activities that organized by the village where the institution’s located. Institutions in providing services that are also intended to fulfill the rights of neglected children have put forward the principle contained in the Convention on the Rights of the Child, these principles include the principle of non-discrimination, principle of the best interest of child, principle of the rights to life, survival, and development, also principle respect for the views of the child."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Wulandari
"ABSTRACT
Dalam organisasi pelayanan kemanusiaan terdapat kecenderungan bahwa pelibatan relawan dalam pelayanan hanya ditujukan untuk kegiatan yang sifatnya insidental saja, dan belum mensinergikan relawan dalam struktur organisasi secara berkelanjutan. Selain itu, terdapat juga suatu kondisi dimana terjadi ketimpangan antara jumlah staf dan relawan. Sehingga jumlah staf yang sedikit harus dibebani dengan peran pengelolaan relawan, beriringan dengan berbagai pekerjaan yang biasa mereka lakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut, skripsi ini membahas mengenai proses pelaksanaan manajemen relawan yang diterapkan dalam organisasi pelayanan kemanusiaan Sekolah Relawan, beserta dengan faktor pendukung dan penghambat proses pengelolaan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Sekolah Relawan melakukan pengelolaan relawan secara langsung, dan memiliki enam tahapan utama, yaitu 1 persiapan internal, 2 rekrutmen, 3 orientasi dan pelatihan, 4 penugasan atau aksi, 5 penguatan dan pemberian dukungan, dan 6 pengawasan. Adapun faktor yang mendukung proses pengelolaan relawan adalah keberadaan visi dan misi yang mengarah pada relawan, motivasi pribadi relawan, suasana kekeluargaan dan pengaruh pimpinan organisasi. Sedangkan faktor penghambat yang dialami, antara lain belum adanya bagian khusus yang menangani relawan, kesibukan lain yang dimiliki relawan, dan hambatan komunikasi.

ABSTRACT
In the human service organization there is a tendency that volunteer involvement in services is only aimed at incidental activities only, and has not synergized them in the organizational structure. In addition, there is also a condition where there is an imbalance between the number of staff and volunteers. So the small number of staff should be burdened with the role of volunteer management, along with the various jobs that they usually do. Based on these problems, this study discuses about volunteer management process conducted by Sekolah Relawan with the supports and obstacles. This study used qualitative method and descriptive design approach. The result of study show that Sekolah Relawan performs direct volunteer management, and has six main stages 1 internal preparation, 2 recruitment, 3 orientation and training, 4 assignment or action, 5 strengthening and support, and 6 supervision This volunteer management process are supported by the existence of vision and mission that leads to volunteer, personal motivation of volunteers, family atmosphere in organization and influence of board of directors. Whereas, the obstacles are the absence of volunteer manager, other activities owned by volunteers, and communication barriers."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Bernadette
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai implementasi teknologi transformasi klien dalam sebuah organisasi pelayanan kemanusiaan berbasis anak, Yayasan Bandungwangi. Implementasi teknologi transformasi klien dapat dilihat dari tahapan intervensi yang dilakukan Bandungwangi terhadap anak korban ESKA. Selain itu penelitian ini juga membahas mengenai faktor-faktor yang mendorong pemilihan teknologi transformasi klien dalam menjawab kebutuhan anak korban ESKA di Yayasan Bandungwangi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini berjenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, studi dokumen dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Bandungwangi mengimplementasikan teknologi transformasi klien berupa people changing dan people-processing yang dapat dilihat melalui tahapan intervesi terhadap klien. Tahapan tersebut terdiri dari tahap penjangkauan, pendampingan, intervensi lanjutan, monitoring dan evaluasi, dan terminasi. Selain itu terdapat pula beberapa faktor yang mendorong pemilihan teknologi tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah faktor penyesuaian dengan work plan proyek Down to Zero, pengetahuan dan pengalaman sumber daya manusia, karakteristik klien, ketersediaan akses layanan dan keterbatasan sumber dana dan waktu. Penelitian ini menyarankan agar pihak Bandungwangi meningkatkan pelayanan sosial dan intervensi yang dilakukan kepada anak korban ESKA agar kebutuhan anak korban ESKA dapat terjawab atau terpenuhi.

ABSTRACT
This study discusses the implementation of client transformation technology in a child based humanitarian service organization, Yayasan Bandungwangi. Implementation of client transformation technology can be seen from the stage of the intervention conducted Bandungwangi against child victims of CSEC. In addition, this study also discusses the factors that encourage the selection of client transformation technology in answering the needs of child victims of CSEC in Bandungwangi. The research approach used is qualitative. This research is a descriptive type. Data collection is done by conducting interviews, document studies, and observation. Based on the result of research, it can be concluded that Bandungwangi implements client transformation technology in the form of people changing and people processing which can be seen in the intervention stages of the client. These stages consist of outreach, mentoring, advanced intervention, monitoring and evaluation, and termination. In addition, there are also several factors that encourage the selection of these technologies. These factors are adjusting factors with Down to Zero project work plans, human resource knowledge, and experience, client characteristics, availability of service access and limited funding and time resources. This research suggests that Bandungwangi improves social services and interventions conducted for CSEC victims so that the needs of CSEC victims can be answered or fulfilled."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Karemonia Purwanto
"Penelitian ini membahas tentang gambaran kualitas kehidupan kerja karyawan di Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yang menerapkan work from anywhere (WFA) dalam bentuk best practice berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Organisasi Pelayanan Kemanusiaan identik dengan raw material berupa manusia sehingga sebagai Organisasi Pelayanan Kemanusiaan yang menerapkan sistem kerja work from anywhere (WFA), Yayasan Indonesia Mengajar tetap konsisten dalam memberikan pelayanannya ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif yang pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara kepada tujuh informan dengan teknik purposive sampling serta studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kualitas kehidupan kerja di Yayasan Indonesia Mengajar meliputi lingkungan kerja baik, sehat, dan aman yang memberikan kenyamanan bagi karyawan, desain pekerjaan berdasarkan dengan tujuan, pembagian kerja, dan pengaturan kerja, integrasi sosial dengan menjaga dan mengembangkan hubungan internal, manajemen partisipatif dengan melibatkan karyawan dalam kegiatan organisasi, konstitusionalisme berupa ruang untuk diskusi, menyampaikan ide, serta refleksi diri, kesempatan untuk memperoleh potensi diri, serta penghargaan kerja. Selain itu, faktor yang mendukung dalam mewujudkan kualitas kehidupan kerja juga ditunjukkan oleh adanya sarana pendukung dalam bekerja, relasi yang baik dengan aset organisasi, memberikan kepercayaan terhadap karyawan, serta dukungan dari internal organisasi.

This research aims to discuss about Human Service Organizations with work from anywhere (WFA) system in best practice form based on Social Welfare Sciences. Human Service Organizations is known for human as its raw material so that as a Human Service Organizations with WFA system, Yayasan Indonesia Mengajar remains consistent in providing its services. This research uses a qualitative approach with a descriptive study, datas were collected through interviews with seven informants by using purposive sampling and literature reviews. The results of this research show that the description of the quality of work life at Yayasan Indonesia Mengajar includes a good, healthy and safe work environment in the form of a comfortable work environment, job design based on goals, division of work and work arrangements, social integration by maintaining and developing internal relationships, participative management by involving employees in organizational activities, constitutionalism in the form of space for discussion, conveying ideas, and self-reflection, opportunities to gain personal potential, and work rewards. Apart from that, factors that support the quality of work life are also shown by the existence of supporting facilities for work, good relationships with organizational assets, providing trust in employees, as well as support from the internal organization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>