Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syuhada Marwan
"

Penugasan pegawai diluar organisasi sektor publik, pada umumnya memberikan kesulitan dalam menilai kinerja pegawai bagi individu yang ditugaskan, dimana institusi asal dan institusi pengguna pegawai menerapkan penilaian kinerja masing-masing. Penelitian ini bertujuan memberikan pertimbangan penilaian kinerja terhadap pegawai yang ditugaskan diluar struktur organisasi khususnya penugasan penyidik Polri dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi didalam prakteknya dalam upaya mendapatkan pengukuran capaian kinerja yang efektif yang dapat digunakan oleh kedua institusi baik asal maupun pengguna. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus pada salahsatu lembaga negara yaitu KPK dan BNN. Hasil penelitian memaparkan rumusan penilaian kinerja efektif bagi penyidik dengan menggunakan dimensi-dimensi alternatif yang mempengaruhi capaian kinerja. Kesimpulan penelitian adalah penerapan penilaian kinerja bagi pegawai yang ditugaskan diluar organisasi idealnya menggunakan model sistem pengukuran kinerja terpadu. Model penilaian dengan pendekatan pemangku kepentingan dari hasil penelitian memberikan perspektif yang lebih komprehensif sehingga mampu memberikan keseragaman dan sejalan kebutuhan antara institusi asal dan pengguna


Outgoing assignment within public sector organization, broadly has differencies practical on individual performance appraisal, wherein applying performance appraisal each institution (origin and user). The purpose of this research is give in reconsidering performance appraisal especially for assiggned Indonesia National Police (Polri) investigator outgoing organizational structure with examine note influencing factors in order to meet effectiveness measurement of performance appraisal that could be used on both organization. This thesis using case study- qualitative approach, on KPK dan BNN. Result exhibit Investigators performance appraisal formula which use alternative dimensions that give impact performance achievement. Conclusion, ideally appraisal with stakeholders approach model when applied on outgoing assignment that could provide equal measuring on both origin organization although user organization.

"
2019
T51810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Juan Capa
"Penerapan sistem penghargaan pada Kepolisian Resor Karawang yang selama ini berjalan belum memenuhi prinsip sistem merit dan peraturan di Indonesia yang mengatur manajemen kinerja dan hak anggota Polri secara penuh, seperti Perpol No.2/2018, Perkap No.5/2018, dan PP No.42/2010. Implemensi pemberian penghargaan tidak didasarkan pada kinerja tetapi lebih kepada faktor favoritisme sehingga menimbulkan konflik kepentingan hingga kecemburuan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem manajemen kinerja berbasis penghargaan pada personel Polri secara umum dan anggota Polres Karawang secara khusus serta untuk menetapkan bentuk-bentuk strategi penghargaan yang selayaknya diberikan kepada personel Polri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian anggota polisi di wilayah hukum Polres Karawang. Hasil yang didapat dari penelitian ini yakni: 1) penghargaan finansial pada Polres Karawang berupa gaji, tunjangan, dsb.; 2) penghargaan nonfinansial pada Polres Karawang berupa kesempatan kepada anggota untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Lebih lanjut, diperlukan mekanisme sistem penghargaan yang ideal berbasis sistem merit untuk mewujudkan Polri Presisi yang mengatasi permasalahan yang ditimbulkan dari konflik kepentingan. Mekanisme tersebut harus sesuai dengan UU, Perkap, dan Perpol yang mengaturnya. Selain itu, diperlukan pula alokasi dana penghargaan dari APBN khusus untuk menghindari penggunaan dana-dana operasional bahkan dana pribadi.

The implementation of the reward system in the Karawang Resort Police, which has been running so far, has not met theprinciples of the merit system and regulations in Indonesia that regulate the full performance management and rights of Polri members, such as Perpol No.2/2018, Perkap No.5/2018, and PP No.42/2010. The implemence ofthe award is not based on performance but rather on the factor of favoritism that gives rise to conflicts of interest to social jealousy. The purpose of this study is to analyze an award-based performance management system for Polri personnel in general and members of the Karawang Police in particular and to determine the forms of award strategies that should be given to Polri personnel. The research method used is descriptive qualitative with the research subjects of police members in the jurisdiction of the Karawang Police. The results obtained from this study are: 1) financial awards at the Karawang Police In the form of salaries, benefits, etc.; 2) nonfinancial awards at the Karawang Police In the form of opportunities for members to take part in training activities. Furthermore, an ideal reward system mechanism based on a merit system is needed to realize the Precision Police that overcomes problems arising from conflicts of interest. The mechanism must be in accordance with the Law, Perkap, and Perpol that regulate it. In addition, it is also necessary to allocate award funds from the special state budget to avoid using operational funds and even personal fund"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan Nur Prakoso Utomo
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh terkendalanya sejumlah latihan yang seharusnya dilakukan oleh Prajurit di Batalyon Zeni Tempur 9 pada masa Pandemi Covid-19. Koordinasi dan komunikasi menjadi kurang efektif dan efisien, dan pelaksanaan kegiataan yang tidak maksimal sehingga berdampak pada kinerja prajurit. Dengan pendekatan post-positivisme, penelitian ini membahas praktik dan strategi optimalisasi manajemen kinerja Batalyon Zeni Tempur 9 di masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan praktik manajemen kinerja di Yonzipur 9 pada umumnya sudah berjalan, namun terdapat berbagai hambatan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hasil analisis SWOT, peneliti merekomendasikan strategi agresif untuk mengoptimalkan manajemen kinerja tersebut yang akan menghasilkan ouput: Pemberian reward dan punishment, pembuatan dan penetapan panduan operasional baku penilaian kinerja yang lebih objektif, bertambahnya ahli IT

This thesis was motivated by the constraints of a number of exercises that were supposed to be carried out by Soldiers in the 9th Combat Zeni Battalion during the Covid-19 Pandemic. Coordination and communication became less effective and efficient, and the implementation of activities was not optimal, which had an impact on the performance of soldiers. With a post-positivisme approach, this study discusses the practice and strategy of optimizing the performance management of the 9th Combat Zeni Battalion during the Covid-19 Pandemic. The results showed that performance management practices in Yonzipur 9 were generally already underway, but there were various obstacles in its implementation. Based on the results of the SWOT analysis, researchers recommend aggressive strategies to optimize performance management that will result in outputs: Reward and punishment, creation and establishment of standard operational guidelines for more objective performance appraisals, the increase of IT experts."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Prasetio
"Pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis tension ditujukan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam mengatasi corporate cycle dengan mengukur batting average dan ketiga tension yaitu tension profitability versus growth, today versus tomorrow dan whole versus parts. Batting average secara umum mengukur seberapa sering perusahaan berhasil mengelola dua tension yang berlawanan pada saat yang bersamaan pada tahun yang sama. Pengelolaan profitabilitas diukur dengan melihat economic profit, pertumbuhan di ukur dan revenue growth yaitu pertumbuhan penjualan dikurangi dengan pertumbuhan GDP. Today performance di ukur dan earning growth sedangkan tomorrow performance di ukur dan cumulative economic profit untuk lima tahun ke depan. Kualitas pengelolaan tension whole and parts diestimasikan dan aktivitas perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi sebagian satu unit bisnis dan perusahaan secara keseluruhan. Tulisan mi akan menganalisis kualitas pengelolaan masing - masing tension dan dua emiten di industri farmasi yaitu PT Kalbe Farma Tbk ( Kalbe) dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan) berdasarkan laporan tahunan teraudit dalam sepuluh tahun terakhir (1997 - 2006). Dari analisis tersebut akan dibandingkan perusahaan mana yang dapat mengelola ketiga tension tersebut dengan baik beserta korelasinya dengan total shareholder return (TSR) dan masing - masing perusahaan. Terdapat korelasi yang erat antara batting average dengan TSR sehingga batting average dari tiap tension dipercaya dapat dijadikan proxy yang akurat dan TSR sebuah perusahaan. Kalbe memiliki portofolio yang terintegrasi secara vertikal, yaitu divisi packaging, farmasi, makanan kesehatan dan distribusi sedangkan Tempo Scan memiliki portofolio usaha yang tidak terintegrasi (related linked diversfication) yaitu divisi faimasi, produk perawatan kesehatan dan kosmetika serta distribusi. Selama periode tersebut Kalbe mencatat skor batting average profitability versus growth sebesar 0,5 , today versus tomorrow 0,7 dan estimasi batting average whole and parts 0,3. Melalui tiga sumber strategi pertumbuhan yaitu pertumbuhan internal, merger dan akuisisi serta diversifikasi usaha, Kalbe sangat baik dalam mengelola tension today versus tomorrow sehingga memiliki sumber - sumber pertumbuhan untuk kinerja di masa yang akan datang. Pertumbuhan dengan customer benefit yang unik, peningkatan efisiensi operasional dan konsolidasi di antara portofolio usahanya membuat Kalbe dapat mengelola tension profitabilitas versus growth yang ditunjukkan dengan economic profit dan earning growth positif dalam lima tahun terakhir. Tempo Scan menerapkan strategi fokus pada core business dan konservatif dalam pengelolaan kapital maupun pengembangan usaha. Strategi tersebut membuat Tempo Scan rentan terhadap stabilitas pertumbuhan dan profitabilitas sehingga membuat Tempo Scan mengalami masalah dalam pengelolaan tension today tomorrow yang hanya mencatat skor batting average 0,3. Selama periode tersebut Tempo Scan masih dapat mengelola profitabilitas versus growth dengan skor batting average yang baik yaitu 0,6. Meski demikian level profitabilitas yang terus menurun dengan economic profit dan earning growth negatf dalam dua tahun terakhir mengindikasikan masalah dalam kontinyuitas profitabilitas perusahaan. Masalah dalam pengendalian tension today and tomorrow disebabkan oleh pengelolaan tension profitability versus growth. Tempo Scan perlu fokus pada business model perusahaan, yang melihat apa yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan value bagi konsumenriya dan bagaimana aktivitas perusahaan dikonfigurasikan untuk mencapai ha! tersebut. Dengan meningkatkan pertumbuhan customer benefit untuk produk dan jasa yang dihasilkan melalui strategi pertumbuhan yang tepat baik internal maupun akuisisi perusahaan lain, diharapkan Tempo Scan dapat kembali menjadi driver bagi pertumbuhan pasar dan memberikan profitabilitas yang menarik bagi Tempo Scan di industri farmasi yang terus bertumbuh.Analisis lebih lanjut dengan melihat slugging average juga membuktikan bahwa rata - rata profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan laba serta kesinambungan laba dan Kalbe Farma lebih baik dibandingkan Tempo Scan. Kalbe menerapkan kebijakan dividend payout ratio yang lebih rendah dibanding Tempo Scan. Meskipun demikian, dari pengukuran TSR selama periode tersebut Kalbe mampu menghasilkan rata-rata TSR sebesar 152.14 % sedangkan Tempo Scan hanya mencatat TSR sebesar 146,00 %. Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat korelasi yang positif antara kualitas pengelolaan ketiga tension tersebut dengan TSR di PT Kalbe Farma Tbk dan PT Tempo Scan Pacific Tbk.

Performance evaluation using tension analysis is being used to evaluate the ability of company to overcome corporate cycle by analyze batting average score from the three tension. Those tension are tension profitability versus growth, today versus tomorrow, and whole versus parts. Generally, batting average is a measure of how often a company is able to achieve two performance objective at the same times in any given year. Profitability is measured by economic profit, the growth is measured from revenue growth which is sales growth minus GDP growth. today performance is measured from earning growth, and tomorrow performance is measured from cumulative economic profit for the next five years. Tension whole and parts is the tension between improving the collection performance of the company as a whole and improving the individual performance of each unit. The quality of whole and parts tension management is estimated from company activities which improving performance of unit and whole company at the same year. This thesis will analyze management quality for each tension from two public companies in pharmacy industry. They are PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) and PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan). This analysis is based on audited annual report in the last ten years (1997-2006). According to that tension analysis, will compare which company that has a good management of each tensions and the correlation with total shareholder return (TSR) from each company because batting average correlate closely with TSR. Kalbe is a vertically integrated portfolio from packaging, pharmacy, healthy food, and distribution division. Meanwhile Tempo Scan has a related link portfolio which divided by pharmacy division, cosmetic and health product, and distribution. During the period, Kalbe has a high score on batting average profitability versus growth 0,5 and also on today versus tomorrow 0,7 and batting average estimate of whole and parts 0,3. Through three type of growth strategies : internal growth; merger and acquisition and business diversification,average profitability versus growth sebesar 0,5 , today versus tomorrow 0,7 dan estimasi batting average whole and parts 0,3. Melalui tiga sumber strategi pertumbuhan yaitu pertumbuhan internal, merger dan akuisisi serta diversifikasi usaha, Kalbe sangat baik dalam mengelola tension today versus tomorrow sehingga memiliki sumber - sumber pertumbuhan untuk kinerja di masa yang akan datang. Pertumbuhan dengan customer benefit yang unik, peningkatan efisiensi operasional dan konsolidasi di antara portofolio usahanya membuat Kalbe dapat mengelola tension profitabilitas versus growth yang ditunjukkan dengan economic profit dan earning growth positif dalam lima tahun terakhir. Tempo Scan menerapkan strategi fokus pada core business dan konservatif dalam pengelolaan kapital maupun pengembangan usaha. Strategi tersebut membuat Tempo Scan rentan terhadap stabilitas pertumbuhan dan profitabilitas sehingga membuat Tempo Scan mengalami masalah dalam pengelolaan tension today tomorrow yang hanya mencatat skor batting average 0,3. Selama periode tersebut Tempo Scan masih dapat mengelola profitabilitas versus growth dengan skor batting average yang baik yaitu 0,6. Meski demikian level profitabilitas yang terus menurun dengan economic profit dan earning growth negatf dalam dua tahun terakhir mengindikasikan masalah dalam kontinyuitas profitabilitas perusahaan. Masalah dalam pengendalian tension today and tomorrow disebabkan oleh pengelolaan tension profitability versus growth.

Kalbe shows a good management in tension today versus tomorrow. That achievement cultivates many source of growth for tomorrow performance. Growth with unique customer benefit, increasing of operational efficiency, and consolidation among its business portfolio are some of the factors that make Kalbe can also manage tension profitability versus growth which is showed by positive economic profit and earning growth in the last five years. Tempo Scan strategy is focus on its core business and conservative in managing its capital and business development. Those strategy make Tempo Scan susceptible in sustainability of growth and profitability. This condition bring Tempo Scan face the problem with tension today versus tomorrow that represent by its low batting average score (0,3). During that period Tempo Scan can manage profitability versus growth with a good batting average score (0,6). Nevertheless, decreasing of profitability level with negative economic profit and earning growth in the last two years indicate problem in sustainability of company profitability. The problem in tension today and tomorrow management is caused by management of tension profitability versus growth. Tempo Scan need to focus on company business model in order to grow customer benefit and shrink bad costs and how the configuration of company activities is created to reach those purpose. By increasing the growth of customer benefit for product and services through correct growth strategy either internally or acquisition of other company in related business, hopefully Tempo Scan will be a driver for market growth and give interesting profitability in pharmacy industry. Further analysis using slugging average can indicate the average of profitability, sales growth and profit and also profit sustainability of Kalbe Farma is better than Tempo Scan has. Kalbe dividend payout ratio is lower than Tempo Scan. Nevertheless, from measurement of TSR during that period prove that Kalbe is able to achieve average TSR 152.14 %, meanwhile Tempo Scan only can make average TSR 146,00 %. In conclusion, there is a positive correlation between management quality of that three tensions and TSR in PT Kalbe Farma Tbk and PT Tempo Scan Pacific Tbk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23073
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pella, Darmin A.
Jakarta: Republika, 2010
658.4 DAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yanuar Mukti Setyawan
"Kinerja penyidik dan penyidik pembantu dalam melaksanakan pekerjaan investigasi terhadap kejahatan sering menjadi perhatian penting dalam pelayanan publik di bidang keamanan dan ketertiban. Namun demikian, tugas ini sering dianggap sebagai pekerjaan yang potensial terhadap kemungkinan penyalahgunaan kewenangan oleh anggota polisi. Terkait dengan hal ini, yang menjadi tujuan utama pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh budaya organisasi, servant leadership dan motivasi terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Metode penelitian untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini merupakan Polisi Penyidik dan Penyidik Pembantu di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang berjumlah 793 orang, terdiri dari 198 perwira dan 595 Bintara. Sampel penelitian diambil dengan mengunakan teknik cluster random sampling. Sementara itu, teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa servant leadership dan motivasi kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui mediasi budaya organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang mengedepankan kesejahteraan anggota dan berorientasi pada kepentingan bersama akan menciptakan budaya organisasi yang baik, dimana ini kemudian akan berpengaruh terhadap kinerja anggota karena ketika lingkungan kerja nyaman dan menyenangkan bagi anggota serta mempunyai budaya organisasi yang baik, mereka akan bekerja dengan sungguhsungguh sesuai dengan tugasnya.

The performance of police investigators and assistant investigators in carrying out their tasks on crimes has often become an important concern in the security and public order services. However, the tasks are often seen as things with a great potential for power abuse committed by the police officers. In this regard, the main objective of this research is to examine the influence of organizational culture, servant leadership and motivation on the performance of investigators and assistant investigators at General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region.
The author employs the quantitative approach. The population of the research is police investigator and assistant investigators of the General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region, totaling 793 people that consist of 198 officers and 595 Non-Commissioned Officers. The research sample is taken using cluster random sampling technique. Meanwhile, the data collection technique used is a questionnaire and the data analysis is carried out descriptively and inferentially.
The results of the research show that servant leadership and work motivation have an indirect effect on performance through the mediation of organizational culture. This shows that leadership that prioritizes the welfare of members and is oriented towards common interests will create a good organizational culture. Such condition, then, will affect the members’ performance because they will work really hard if the work environment is comfortable and pleasant for them and has a good organizational culture.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Nuke Irviana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kapasitas organisasi di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri agar terciptanya penanganan tindak kejahatan yang lebih baik. Pendekatan post positivism dan metode pengumpulan data secara kualitatif digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian dimana berpegang pada pemahaman teori yang didukung dengan bukti empiris untuk mengumpulkan berbagai sumber data dan informasi mengenai kapasitas organisasi yang didapat dari hasil wawancara dan studi kepustakaan. Penelitian ini mencoba memotret kapasitas organisasi yang dimiliki oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri saat ini dan melakukan pengembangan kapasitas organisasi guna meningkatkan kualitas kinerja dalam penanganan kasus perkara dan pencapaian target capaian kinerja. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri harus lebih menguatkan fungsi dari organisasi dengan mengembangkan kapasitas organisasi yang dimiliki. Dengan mengacu pada ABK, struktur organisasi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri harus dilakukan perombakan dan pengkajian ulang sebab masih banyak ditemukan ketidakpastian dan ketidaksesuaian. Organisasi belum mampu memenuhi jumlah SDM yang ideal. Hal ini berpengaruh pada anggaran belanja barang dan pegawai yang perlu diperhatikan dan diajukan ke divisi terkait guna terpenuhinya formasi serta menutupi beberapa jabatan kosong. Selain itu penguatan fungsi teknologi yang telah ada yakni pada situs Patroli Siber perlu dikembangkan beserta fitur-fitur yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan sebagai pendukung dalam tercapainya target penyelesaian kasus.

This study aims to analyze the development of organizational capacity in the Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri in order to create a better handling of crimes. Post-positivism approach and qualitative data collection methods are used as approaches in research which adhere to an understanding of theory supported by empirical evidence to collect various sources of data and information about organizational capacity obtained form interviews and literature studies. This study tries to capture the organizational capacity of the current Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri and develop organizational capacity to improve the quality of performance in handling cases and achieving performance targets. The results of the study revealed that the Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri, must further strengthen the functions of the organization by developing its organizational capacity. By referring to the Workload Analysis, the organizational structure of the Directorate of Cybercrime, Bareskrim Polri, must be reformed and reviewed because there are still many uncertainties and discrepancies. The organization has not been able to meet the ideal number of Human Resources. This affects the budget for goods and personnel which need to be considered and submitted to the relevant divisions in order to fulfill formations and cover several vacant positions. In addition, the strengthening of the existing technology functions, namely the Patroli Siber site, needs to be developed along with the features it has so that it can be utilized optimally and as a supporter in achieving the target for solving cases."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Seta Perdhana
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh struktur modal, kepemilikan keluarga, efektivitas Dewan Komisaris dan Komite Audit terhadap tingkat efisiensi pada perusahaan manufaktur. Tingkat efisiensi diukur dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA), sedangkan efektivitas Dewan Komisaris dan Komite Audit diukur melalui metode penilaian yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi data panel dengan fixed effect method terhadap sampel 100 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 hingga tahun 2012.
Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat leverage lebih tinggi cenderung dapat beroperasi lebih efisien. Perusahaan dengan efektivitas Dewan Komisaris yang lebih tinggi juga cenderung dapat beroperasi lebih efisien. Sementara itu, proporsi kepemilikan keluarga dan efektivitas Komite Audit dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat efisiensi perusahaan.

This research aims to provide empirical evidence regarding the effect of capital structure, family ownership, and the effectiveness of board of commissioners and audit committee on efficiency in manufacturing company. Efficiency is measured by Data Envelopment Analysis (DEA) score, while the effectiveness of board of commissioners and audit committee are measured by effectiveness measurement method which was developed by Hermawan (2009). The hypothesis are examined using panel data regression with fixed effect method to a sample of 100 manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange during 2008 to 2012.
The result of this research concludes that companies with higher leverage could gain higher efficiency in their operation. The companies with higher effectiveness of board of commissioners also could gain higher efficiency in their operation. Meanwhile, family ownerships and the effectiveness of audit committee have no significant impact to efficiency in the companies.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thomas Aquino Bayu Chrysna Tanaya
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ethical workplace climate, organizational identification, leader-member-exchange (LMX), team-member exchange, dan organizational citizenship behavior (OCB), di Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Data dikumpulkan melalui survey terhadap 687 responden yang merupakan anggota polisi lalu lintas di Jakarta. Analisis data dan pengujian model penelitian dilakukan dengan menggunakan Smart PLS. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa organizational identification memediasi hubungan positif antara ethical workplaceclimate dan OCB secara penuh. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa LMX memoderasi pengaruh langsung ethical workplace climate terhadap organizational identification, dan LMX juga memoderasi pengaruh langsung ethical workplace climate terhadap organizational identification, serta pengaruh tidak langsung ethical workplace climate terhadap OCB melalui organizational identification. Namun, efek langsung dari ethical workplace climate pada OCB, dan efek moderasi TMX pada efek langsung dari organizational identification pada OCB, ditemukan tidak signifikan. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan beberapa implikasi praktis dan teoritis yang bermanfaat bagi kepolisian untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan ethical workplace climate, OCB, LMX, dan organizational identification mereka.

This research paper examines the relationships among ethical workplace climate, organizational identification, leader-member exchange (LMX), team-member exchange, and organizational citizenship behavior (OCB) in Indonesian National Police. Data was collected through a survey of 687 respondents who are members of the traffic police in Jakarta The researcher used SmartPLS to test this research model. These findings showed that organizational identification fully mediates the positive relationship between an ethical workplace climate and OCB. Data analysis also showed that LMX moderates the direct effect of the ethical workplace climate on organizational identification. LMX also moderates the direct effect of ethical workplace climate on organizational identification and the indirect effect on OCB via organizational identification. However, the direct effect of the ethical work climate on OCB, and the moderating effect of TMX on the direct effect of organizational identification on OCB, was found not significant. The researcher hopes that these studies could provide practical and theoretical implications for police to develop effective strategies to maintain or even improve their ethical climate, OCB, LMX, and organizational identification. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>