Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Marazuddin Budianto
"Peningkatan trafik data terus naik secara signifikan, khususnya di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Hootsuite-We are Social, dikatakan bahwa pada tahun 2018 penetrasi pengguna Internet di Indonesia hingga 50% dari jumlah populasi Indonesia, atau sebesar 132,7 Milyar jiwa. 91% penggunaan Internet diakses dari smartphone atau tablet. Trafik data pada operator seluler PT XYZ kian meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017, tercatat hingga 2juta TeraByte trafik yang ditangani. Hal ini menjadi permasalahan dalam hal trafik dan kapasitas pada PT XYZ selaku operator seluler. Maka dibutuhkan solusi dari permasalahan tersebut, agar operator XYZ dapat terus kompeten dalam melayani pengguna dalam hal akses data dan akses Internet. Berdasarkan literatur dan informasi sebelumnya, penambahan jumlah kapasitas pemrosesan dan pengolahan paket data adalah jawaban dari permasalahan. Penambahan kapasitas dapat dilakukan dengan tiga pilihan solusi, yaitu adalah: penambahan modul GGSN, implementasi arsitektur Multi-access Edge Computing (MEC) atau penambahan GGSN pada jaringan yang sudah ada. Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis kelayakan MEC pada operator PT XYZ. Akan dilakukan analisis dari tiga pilihan solusi. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dilihat dari aspek kelayakan teknologi dan aspek kelayakan investasi lalu melakukan analisis biaya-manfaat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa solusi utama layak diimplementasikan. Berdasarkan hasil NPV dan rasio B/C solusi implementasi MEC menjadi pilihan terbaik, memiliki kemampuan yang cukup dalam menangani trafik hingga beberapa tahun ke depan serta kemampuan fleksibilitasnya. Terdapat dua skenario dalam implementas MEC, pertama dilakukan setelah implementasi solusi alternatif pertama sebagai solusi sementara pada Oktober 2021 dan kedua langsung dilakukan saat awal tahun 2020.

Increased data traffic continues significantly, especially in Indonesia. Based on a survey by Hootsuite-We are Social, it is said that in 2018 the penetration of Internet users in Indonesia is up to 50% of the total population of Indonesia or amounting to 132.7 billion people. 91% of Internet use is accessed from a smartphone or tablet. Data traffic on PT XYZ cellular operators is increasing every year. In 2017, up to 2 million TeraByte of traffic is handled. This has become a problem in terms of traffic and capacity at PT XYZ as a cellular operator. So, a solution to these problems is needed, so that XYZ operators can continue to be competent in serving users in terms of data access and Internet access. Based on the literature and previous information, the addition of the amount of processing capacity and processing of data packages is the answer to the problem. Addition of capacity can be done with three solutions choices, namely: the addition of the GGSN module, the implementation of the Multi-access Edge Computing (MEC) architecture or the addition of the GGSN to existing networks. In this study, an analysis of the feasibility of MEC for PT XYZ operators will be conducted. Analysis of three solutions choices will be carried out. The analysis conducted in this study is seen from the aspects of technological feasibility and investment feasibility aspects and then conducts a cost-benefit analysis. The results of this study indicate that the main solution is feasible to implement. Based on the NPV results and the B/C ratio, the MEC implementation solution is the best choice, has sufficient ability to handle traffic for the next several years and its flexibility. There are two scenarios in the implementation of the MEC, the first is done after the implementation of the first alternative solution as a temporary solution in October 2021 and the second is immediately at the beginning of 2020."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The book provides insights from the 2nd International Conference on Communication, Computing and Networking organized by the Department of Computer Science and Engineering, National Institute of Technical Teachers Training and Research, Chandigarh, India on March 29–30, 2018. The book includes contributions in which researchers, engineers, and academicians as well as industrial professionals from around the globe presented their research findings and development activities in the field of Computing Technologies, Wireless Networks, Information Security, Image Processing and Data Science. The book provides opportunities for the readers to explore the literature, identify gaps in the existing works and propose new ideas for research."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20502589
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Hayden Book , 1974
001.644 MUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aruna Anggayasti Priyanto
"ABSTRAK
Sebuah perusahaan besar, terutama perusahaan yang berkecimpung dalam bidang operator telekomunikasi, sudah sewajarnya memiliki sebuah sistem yang disebut Campaign Management System (CMS). CMS pada perusahaan telekomunikasi, pada umumnya, melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan profilnya yang kemudian dikirimkan pesan-pesan pemasaran tertentu, biasanya, melalui SMS.
Namun, banyak pelanggan merasa terganggu dengan pesan-pesan pemasaran tersebut. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, sebuah konsep, yang disebut dengan One to One Marketing, digunakan dalam penelitian ini untuk diterapkan pada sistem CMS.
Penelitian ini menggunakan sebuah metode yang disebut dengan Design Science Research (DSR). DSR adalah sebuah paradigma penelitian, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi, yang digunakan untuk menemukan solusi bagi permasalahan-permasalahan aktual kehidupan manusia.
Penelitian ini menghasilkan rancangan arsitektur CMS dengan konsep One-to-One Marketing. Pada rancangan yang dihasilkan, jika dibandingkan dengan CMS saat ini, terdapat 9 servis baru dan pengembangan 5 servis yang sebelumnya sudah ada. Pada tahap evaluasi, rancangan ini terbukti membuat pelanggan lebih nyaman dengan pesan pemasaran yang diterima.

ABSTRACT
Big companies, especially telecommunication operator companies, usually has a system which is called Campaign Management System (CMS). This system will differentiate customers based on their profiles. Afterwards, customers, whose profiles are match with campaign definition, will receive particular marketing message, usually, via SMS.
However, there are a lot of complaints coming from customers regarding marketing message. Customers feel disturbed by those marketing messages they received. As a solution to the problem, this research is using One-to-One-Marketing concept.
This research is using a method which is called Design Science Research (DSR) to design new architecture of CMS. DSR is a research paradigm, especially in the field of Information Technology, which is used to design an artifact as a solution of actual problem in real life.
This research produced CMS architecture design which apply One-to-One Marketing concept. Compared to existing CMS, there are 9 new services and 5 enhanced sevices. In evaluastion phase, this design was proved to be able to make customers feel more comfortable with marketing messages."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laudon, Kenneth C., 1944-
Boston: McGraw-HIll, 2002
001.6 LAU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Suryatama
"Kebutuhan availabilitas jaringan pelanggan yang meningkat hingga 99,999% menuntut penyedia layanan komunikasi data untuk terus siap dalam memberikan layanannya sesuai dengan SLA yang ditentukan dengan tetap mempertimbangkan nilai ekonomi agar margin dapat tetap terjaga. Maka, pada penelitian ini dilakukan sebuah analisis tekno ekonomi untuk menjawab permasalahan tersebut. Analisis teknis dilakukan dengan menganalisis peningkatan availabilitas jaringan pelanggan berdasarkan pada reliabilitas media aksesnya. Selain itu juga dilakukan proses uji coba teknologi M2M berbasis seluler menggunakan tunneling Bridge EoIP over SSTP pada jaringan MPLS provider komunikasi data sehingga dapat berfungsi menjadi media akses baru. Hasil yang diperoleh bahwa untuk mencapai availabilitas 99,999 diperlukan 4 buah media akses yang saling diversitas. Kemudian hasil pengujian kinerja media akses M2M menunjukkan rata-rata waktu ping 160 miliseconds, rata-rata throughput 1Mbps, dan rata-rata jitter 21 miliseconds. Hasil ini dinilai mampu untuk menjadikan M2M sebagai salah satu opsi penggunaan media akses untuk pemenuhan kebutuhan SLA pelanggan tersebut. Sementara untuk menilai kelayakan secara ekonomi, analisis dilakukan dengan membandingkan nilai ekonomi dari investasi penggunaan media akses M2M dengan media akses yang lain melalui beberapa skenario penyelenggaraan. Dari semua skenario yang di buat, maka skenario gabungan dengan menggunakan M2M sebagai salah satu media akses dapat memberikan nilai NPV yang tertinggi hingga 42 miliar dalam kurun waktu 5 tahun dan pengembalian modal investasi yang paling cepat hanya 1,3 tahun saja. Dibandingkan dengan skenario penyelenggaraan tanpa menggunakan media akses M2M, penggunaan media akses M2M ini memberikan peningkatan nilai ekonomi yang signifikan.

Requirements of increasing customer network availability up to 99.999% needs data communication service providers to provide services in accordance with the specified SLA while considering economic value so that margins can be maintained. So, this study conducts a techno economic analysis in order to answer this problem. Technical analysis is conducted by analyzing the increasing network availability based on the access media reliability. In addition, the trial process of cellular-based M2M technology is also carried out using tunneling Bridge EoIP over SSTP on th MPLS provider data communication network so that it can be used as a new access media. The results obtained to achieve 99.999 availability requires 4 media access with mutual diversity. Then the M2M access media testing results showed an average ping time of 160 milliseconds, an average throughput of 1Mbps, and an average jitter of 21 milliseconds. These results considered capable to make the M2M as one of the access media options to meet the customers SLA needs. While to assess economic feasibility, the analysis was carried out by comparing the economic value of investments using M2M access media with other access media through several implementation scenario. Of all the scenarios made, the combination scenario using M2M as one of the access media can provide the highest NPV value of up to 42 billion in 5 years and the fastest capital investment is only 1.3 years. Compared to the implementation scenario without using M2M access media, the use of M2M access media provides a significant increase in economic value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smoot, Stephen R.
"Private cloud computing enables you to consolidate diverse enterprise systems into one that is cloud-based and can be accessed by end-users seamlessly, regardless of their location or changes in overall demand. Expert authors Steve Smoot and Nam K. Tan distill their years of networking experience to describe how to build enterprise networks to create a private cloud. With their techniques you?ll create cost-saving designs and increase the flexibility of your enterprise, while maintaining the security and control of an internal network. Private Cloud Computing offers a complete cloud architecture for enterprise networking by synthesizing WAN optimization, next-generation data centers, and virtualization in a network-friendly way, tying them together into a complete solution that can be progressively migrated to as time and resources permit."--pub. desc."
Waltham, MA : Morgan Kaufmann, 2012
004.678 2 SMO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Diah Ratnawati
"ABSTRAK
Populasi pengguna internet dunia terus meningkat dan Indonesia berada di
urutan kedua di Asia dimana dari seluruh pengguna internet di Indonesia 80%
pengguna mengakses situs yang berada diluar negeri. Hal ini menjadi faktor
mengapa layanan internet di Indonesia masih relatif mahal karena ISP harus
menyewa link internasional agar dapat terkoneksi ke situs-situs yang berada diluar
negeri. Konsumsi bandwith pengguna internet juga meningkat seiring dengan
pergeseran gaya hidup ke arah sosial media dan online video. Namun
pertumbuhan trafik internet ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan revenue yang
diperoleh operator telekomunikasi. Selain itu, operator telekomunikasi kini
berhadapan dengan layanan baru yaitu OTT (Over The Top) dimana operator
telekomunikasi sebagai pemilik jaringan sangat berkepentingan agar tidak ada gap
profit dengan OTT provider. Operator harus memikirkan cara untuk mendapatkan
revenue dari jaringan infrastruktur yang dimilikinya, salah satunya dengan
implementasikan Content Delivery Network (CDN). Secara teori CDN mampu
menyalurkan data secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas
layanan internet, menghemat bandwith internasional, dan dapat menambah
revenue.
Dari hasil analisa perumusan strategi bisnis CDN di Telkom dengan
menggunakan metode SWOT didapatkan hasil bahwa layanan CDN Telkom
terletak pada kuadran I yaitu Growth Oriented Strategy. Hasil analisa Matriks
Internal Eksternal layanan CDN Telkom juga berada pada sel 1 atau Growth.
Langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan adalah strategi yang intensif
antara lain pengembangan produk layanan CDN Telkom, melakukan penjualan
layanan CDN Telkom dengan menawarkan suatu paket bundling premium
terhadap produk wholesale yang dimiliki Telkom, mengembangkan berbagai
model bisnis tertentu dalam melakukan kerjasama baik dengan operator dan
konten provider, serta mengembangkan Owned CDN Telkom sebagai fully
managed CDN Operator. Langkah-langkah strategis tersebut diharapkan dapat
mendukung Telkom agar memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
pesaingnya untuk memenangkan kompetisi.

ABSTRACT
Internet users of World's population continues to increase, and Indonesia
rank second in Asia which 80% of Indonesian internet users accessing overseas’
sites. This factor causes internet service in Indonesia relatively expensive since
the ISP had to hire an international link to connect to websites located outside the
country. Bandwidth consumption of Internet users has also increased along with
lifestyle shift towards social media and online video. However, the growth of
Internet traffic is not followed by revenue growth gained by telecommunication
operators. In addition, operators are now facing a new service that called OTT
(Over The Top) where operators as the network owner is very concerned to reach
no profit gap between telecom operators and OTT providers. Operators should
design a strategy to get revenue from its network infrastructure; one of the
strategies is implementing the Content Delivery Network (CDN). Theoretically
CDN is capable in delivering data effectively and efficiently, improve internet
service quality, and may increase the revenue.
From the analysis of the business strategy formulation at Telkom CDN
using SWOT method showed that Telkom CDN services lies in the first quadrant
or at Oriented Growth Strategy. Internal External Matrix analysis also results
CDN service Telkom is in cell 1 or Growth. Strategic steps that can be done are
intensive strategies such as CDN product development, sell CDN services by
offering a bundled premium package with other Telkom’s wholesale products,
create certain business models for doing business with operators and content
providers, also deploy Owned CDN Telkom as a fully managed CDN provider.
These strategic measures are expected to support Telkom in order to have a
competitive advantage over its competitors in order to win the competition."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifaddin Rizky Arfiananda
"This research aims to evaluate the investment feasibility of an edge computing project in Jakarta's Central Business District (CBD) using the Value at Risk (VaR) approach. By leveraging financial projections, technical specifications, and risk analysis, this study provides a comprehensive assessment of the project's potential. The analysis involves calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period based on projected cash flows and costs. The edge computing infrastructure, consisting of 20 edge nodes distributed across multiple sites, is evaluated for its capacity to handle significant data traffic and provide efficient computing resources. The financial model includes detailed capital expenditure (CAPEX) and operational expenditure (OPEX) projections, ensuring a robust assessment of the project's viability. The results of the analysis show a positive NPV, indicating that the project is financially feasible. Additionally, sensitivity analysis and Monte Carlo simulation are used to assess the impact of various risk factors on the project's financial performance. This study contributes to the practical understanding of edge computing investments and provides valuable insights for stakeholders considering similar projects in urban settings.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi proyek edge computing di Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Jakarta menggunakan pendekatan Value at Risk (VaR). Dengan memanfaatkan proyeksi keuangan, spesifikasi teknis, dan analisis risiko, studi ini memberikan penilaian komprehensif terhadap potensi proyek tersebut. Analisis melibatkan perhitungan Nilai Kini Bersih (NPV), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), dan Periode Pengembalian berdasarkan arus kas dan biaya yang diproyeksikan. Infrastruktur edge computing, yang terdiri dari 20 node edge yang didistribusikan di beberapa lokasi, dievaluasi untuk kapasitasnya dalam menangani lalu lintas data yang signifikan dan menyediakan sumber daya komputasi yang efisien. Model keuangan mencakup proyeksi pengeluaran modal (CAPEX) dan pengeluaran operasional (OPEX) secara rinci, memastikan penilaian yang kuat terhadap kelayakan proyek. Hasil analisis menunjukkan NPV positif, yang mengindikasikan bahwa proyek ini layak secara finansial. Selain itu, analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo digunakan untuk menilai dampak berbagai faktor risiko terhadap kinerja keuangan proyek. Studi ini berkontribusi pada pemahaman praktis tentang investasi edge computing dan memberikan wawasan berharga bagi para pemangku kepentingan yang mempertimbangkan proyek serupa di lingkungan perkotaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Erry Hidayat Santoso
"Jaringan Komputer di PT. JICT saat ini menggunakzin Cisco 5505 sebagai Switch Distribusi, dan Cisco 2924 sebagai Switch Akses. Topologi yang digunakan adalah Star dengan menggunakan Kabel Serat Optik dari Switch Distribusi ke beberapa Switch Akses. Segmentasi Jaringan dilakukan dengan membuat beberapa VLAN (Virtual Local Area Network), dimana routing antar VLAN dilakukan melalui RSM (Router Switch Module) yang terpasang di Switch Cisco 5505. Dengan hanya adanya satu Switch Distribusi dan satu RSM, maka jika ada kerusakan pada Switch Distribusi atau RSM ini, akan mengganggu proses routing antar VLAN. Demikian juga dengan hanya adanya jalur tunggal dari Switch Akses ke Switch Distribusi, maka jika ada kerusakan pada jalur ini, maka workstation-workstation yang terhubung ke Switch Akses tersebut akan terputus dari jaringan.
Pada Tugas Akhir ini direncanakan untuk membuat redundant pada Switch Distribusi dan RSM dengan rnenambahkan Switch Cisco 5505 yang baru dan RSMnya dan menerapkan HSRP (Hot Standby Router Protocol), serta redundant jalur dari Switch Akses ke Switch Distribusi dengan menambahkan jalur Kabel Semi Optik dari Switch Akses menuju ke Switch Distribusi Cisco 5505 yang baru, dan menerapkan STP (Spanning Tree Protocol).
Dari hasil Uji Coba Port Fast didapatkan didapatkan bahwa dengan menerapkan Port Fast, maka RTO (Request Timed Out) yang teijadi lebih sedikit atau waktu jaringan terputus lebih sedikit, yaitu rata-mia 13,06 detik, sedangkan jika tidak menggunakan Port Fast waktu rata-ratanya 47,33 detik. Dari hasil Uji Coba Uplink Fast didapatkan bahwa failover jalur dari Switch Akses ke Switch Distribusi ini dilakukan dalam waktu rata-rata 4,73 detik jika menerapkan Uplink Fast, dan 42,8 detik tanpa menerapkan Uplink Fast.
Dari hasil Uji Coba Failover Router didapatkan bahwa RTO (Request Timed Out) yang terjadi rata-rata 3,6 kali, atau sekitar 3,6 detik, yaitu mendekati dengan periode Hello Message."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>