Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Amstrong, Michael
New Delhi: Crest Publishing House, 1999
R 658.3 AMS r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Armstrong, Michael
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2003
658.3 ARM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Armstrong, Michael
Jakarta: Gramedia, 2003
658.407 ARM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Now in its second edition, this extended and thoroughly updated handbook introduces researchers and students to the growing range of theoretical and methodological perspectives being developed in the vibrant field of strategy as practice. With new authors and additional chapters, it shows how the strategy as practice approach in strategic management moves away from disembodied and asocial studies of firm assets, technologies and practices to explore and explain the contribution that strategizing makes to people working at all levels of an organization. It breaks down many of the traditional paradigmatic barriers in strategy to investigate who the strategists are, what they do, how they do it, and what the consequences or outcomes of their actions are. This essential work summarizes recent developments in the field while presenting a clear agenda for future research."
United Kingdom: Cambridge University Press, 2015
e20528808
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Yoseph W.A.
"Peningkatan kemampuan motivasi kerja dan remunerasi yang diterima pegawai akan berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan pegawai Perhatian terhadap peningkatan kemampuan kerja motivasi kerja dan remunerasi pegawai ke arah yang lebih baik tentunya akan mendorong pada penciptaan kesejahteraan pegawai yang lebih baik Begitupula sebaliknya lemahnya perhatian terhadap salah satu dari variabel variabel tersebut di atas pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap hasil kerja pegawai dan terganggunya pencapaian sasaran organisasi pada umumnya Hal ini dikarenakan sumber daya pikiran tenaga dan waktu yang ada pada diri pegawai sebagian besar hanya tercurah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami pegawai terkait dengan kemampuan motivasi remunerasi dan kesejahteraan.

Increased ability work motivation and employee remuneration will be associated with an increase in employee welfare Attention to improving work ability motivation and remuneration of employees working towards a better of course would lead to the creation of a better employee welfare Nor vice versa lack of attention to any of the variables mentioned above will ultimately have a negative impact on the work of employees and the disruption of the achievement of organizational goals in general This is because the resources thought energy and time of the employees devoted only to resolve the various problems experienced by employees related to ability motivation remuneration and welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baby Noviani
"Tingkat persaingan yang semakin ketat dewasa ini menumbuhkan tuntutan akan perlunya inovasi di mana secara langsung maupun tidak langsung inovasi akan memberikan pengaruh terhadap kinerja suatu organisasi perusahaan. Inovasi itu sendiri merupakan serentetan pembaharuan yang tidak terlepas dari teknologi, pengetahuan dan kreativitas yang dimiliki seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya suatu perusahaan atau organisasi dalam mencapai lujuan dan perkembangannya secara berkelanjutan sangat tergantung pada sumberdaya manusianya dalam menguasasi tekhnologi, pengetahuan dan kreatifitas. Kesadaran akan perlunya sumberdaya manusia yang berkualitas, perlu ditindak lanjuti dengan berbagai strategi yang dapat meningkatkan kinerja. Salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah praktek pengelolaan pemberian remunerasi yang lebih dikenal dengan manajemen imbalan. Praktek pengelolaan pemberian remunerasi yang tepat dapat memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaiknya. Dalam penelitian yang berjenis studi kasus ini diteliti praktek pengelolaan pemberian remunerasi di PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (GROUP KIA) yang lebih dikenal sebagai salah satu produsen bahan bangunan keramik terkemuka di Indonesia, dengan kantor pusat berkedudukan di Cileungsi Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengaruh praktek remunerasi yang diterapkan perusahaan terhadap kinerja karyawan khususnya di bagian produksi GROUP KIA, mengetahui komponen dari praktek remunerasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap produktivitas dan bagaimana praktek remunerasi yang sebaiknya dikembangkan untuk mempertahankan kinerja karyawan. Analisis atas praktek remunerasi GROUP KIA bersifat studi kasus_ Metoda pengumpulan data pada studi kasus ini Iebih mengutamakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Dalam analisis kuantitatif teknik statistik yang digunakan dalam penelitian adalah : (a) frekuensi dan prosentase digunakan khusus untuk mengolah data-data dalam penelitian yang bersifat ordinal atau interval contohnya hasil Employee Opinion Survey; (b) mean digunakan untuk mengolah angka-angka yang bersifat ratio contohnya laba perusahaan, jumlah produksi; (c) tes satu sampel Kolmogorov Smirnof. Untuk memudahkan proses pengerjaannya, perhitungan statistik diatas semuanya dilakukan dengan komputer yang menggunakan program SPSS 11.5 for Windows. Analisis kualitatif disajikan dalam bentuk matriks yang berasal dari perbandingan dokumen-dokumen perusahaan sebelum dan sesudahnya. Analisis kualitatif menggunakan berbagai pendekatan untuk mendapatkan sumber datanya seperti wawancara, observasi, focus grup discussion dan sebagainya. Penelitian ini menghasilkan pemahaman bahwa GROUP KIA di dalam praktek remunerasinya selalu berdasarkan pada pertimbangan apakah kebijakan remunerasi yang akan dijalankan dapat meningkatkan motivasi , biaya yang dikeluarkan lebih kecil daripada cost saving yang diperoleh dan seberapa besar risiko penolakan yang mungkin akan terjadi. Dengan kata lain GROUP KIA telah mengakomodir seluruh philosophi remunerasi yang berfokus pada keseimbangan maksimal antara competitive pay dan total cost. Sistim Remunerasi Merit Pay tidak memberikan pengaruh yang signilikan terhadap produktivitas, hal ini sejalan dengan hasil perbandingan EOS di tahun 2000 dan tahun 2003. Hasil perbandingan EOS di tahun 2000 : tahun 2003 diketahui bahwa sistem Base Pay di GROUP KIA telah mempertimbangkan aspek keadilan, aspek hukum, aspek keamanan i kecukupan dan telah diterima oleh karyawan. Sistem Insentif, diketahui bahwa parameter yang digunakan untuk sistem insentif memiliki kebenaran substansial. Komponen remunerasi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kinerja karyawan , khususnya karyawan produksi adalah insentif. Secara langsung maupun tidak langsung sistim insentif di GROUP KIA memberikan pula dampak positif terhadap budaya organisasi yaitu : budaya kerjasama dan menumbuhkan mekanisme pola pikir analistis terhadap penekanan biaya dikalangan pekerja setingkat operator. Langkah yang diperlukan di dalam mempertahankan tingkat produktivitas karyawan adalah dengan merubah parameter insentif dari yang bersifat sempit menjadi lebih luas dengan tetap menghubungkan parameter dimaksud dengan biaya produksi secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada jenis-jenis yang telah ditentukan oleh perusahaan). Hal ini dapat memberikan fleksibilitas dan menumbuhkan kreatifitas karyawan khususnya dibagian Produksi. Pemberian target berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara karyawan yang bersangkutan dengan atasannya di awal tahun, dapat membantu pencapaian targetlsasaran itu sendiri dan dapat pula merubah pandangan negatif karyawan terhadap kebijakan diberlakukannya force distribution atas hasil penilaian kinerja karyawan yang telah dilakukan GROUP KIA selama ini. Komunikasi terbuka tentang sistim Base Pay dan Re-Job Evaluation terhadap beberapa pekerjaan tidak saja membentuk sudut pandang yang sama tentang pengertian sistim Base Pay itu sendiri akan tetapi dapat pula meningkatkan motivasi karyawan atas adanya peluang promosi 1 career path. Saat ini kondisi internal maupun ekstemal GROUP KIA kurang menguntungkan oleh karena itu perlu dilakukan Re-evaluasi benefit melalui kesepakatan dengan pihak Serikat Pekerja, dengan mempertimbangkan unsur win-win solution.

Nowadays harsh competition has driven us to be innovative, either directly or indirectly ii will affect the performance of a(n) organization/company. The innovation itself involves a series of development That requires technology, knowledge, and creativity. As such, it can be said that the success of the organization/company in reaching its goals and its sustainable development heavily relies upon its human resources in the mastery of technology, knowledge, and creativity. The awareness of the needs of human resources quality demands a follow-up through various strategies that can boost their performance. One of the strategies used is remuneration system. The 'right' remuneration practice helps motivate its employees to contribute their best. This particular case-study-type research scrutinizes the practice of remuneration system in PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIA GROUP), which is known as one of the well-known ceramics material building producers in Indonesia, with the head quarter in Cileungsi. Bogor. The objectives of the research are in threefold: to obtain an overview of the impacts of remuneration system imposed by 1he company towards the employees' performance particularly in production division of KIA GROUP; to find out the components of remuneration system which give biggest impacts towards productivity; and how the practice of remuneration be best developed to maintain the employees' performance. Analysis of remuneration practice of KIA GROUP is conducted through case study. The method of data collection in this study puts greater emphasis on observation, interview and documentation. This research utilizes quantitative and qualitative data analysis. The former utilizes statistics technique such as: (a) frequency and percentage which are specifically used to process data in the ordinal or interval type of research, for instance, the results of Employee Opinion Survey; (b) mean which is used to process ratio figures. for example, company profit, production quantity; (c) test of q sample of Kolmogorov Smirnof. To ease the implemenlation process, the above statistical calculation is all done through computer using SPSS 11.5 for Windows. As for the qualitative analysis it is presented in matrics format generated from comparing the company's documents before and after. The qualitative analysis employs various approaches to obtaining data resources such as interview, observation, focus group discussion and etc. This research results in understanding that KIA GROUP in its remuneration practice is always based on consideration as to whether the remuneration policy which will be implemented can boost its employees' motivation; if requires smaller portion of expenses compared with that of cost saving earned and how greater is the potential risks of rejection. In other words, KIA GROUP has accommodated all remuneration philosophy focusing on optimizations between competitive pay and total cost. Remuneration system of Merit Pay does not give significant impacl5 towards productivity, this is in line with that of EOS in years 2000 and 2003. The comparison results of EOS in year 2000 and 2003 identified that Base Pay system in KIA GROUP has considered such aspects as justice, legal, security/sufficiency and has been accepted by the employees. The incentive system parameters have been known to hold substantial truth. The remuneration component that shares the greatest contribution towards employees' performance, particularly for the production staff is incentive. Either directly or indirectly the incentive system in KIA GROUP also contributes positive impacts towards organizational culture, that is, cooperative culture which proliferates analytical thinking mechanism towards minimum cost in operator level. Steps required in maintaining employees productivity level is through revising narrow incentive parameter into a broader one but still linked to the aforementioned parameter with cost of production as a whole (not only to things that have been determined by the company). This can provide flexibility and stimulate the employees' creativity particularly in Production division. Setting up target is based on the consensus between employees and their respective line management in early year. not only it can help reach the target itself but it also change their negative perspective towards policy enforcement of force distribution upon the results of employees performance evaluation done by KIA GROUP all this time. Open communication about Base Pay and Re-Job Evaluation system towards certain jobs not only forms similar perspective about the comprehension of Base Pay system itself, but it can also increase their motivation on the existence of opportunity for career path. Currently the internal and external condition of KIA GROUP is less advantageous therefore it is necessary to do benefit Re-evaluation through an agreement with the Labor Union, by considering the element of win-win solution."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Eka Cahya
"Studi ini bertujuan untuk mengkaji remunerasi, teamwork, dan self esteem terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu pada Bareskrim Polri. Kinerja penyidik dan penyidik pembantu sangatlah penting bagi berjalannya sebuah organisasi Kepolisian. Kinerja merupakan suatu hal yang merefleksikan seberapa baik seseorang individu menyelesaikan tugas yang telah diembannya dalam organisasi. Berhasil tidaknya kinerja seorang penyidik dan penyidik pembantu yang telah dicapai organisasi tersebut dipengaruhi oleh tingkat kinerja penyidik dan penyidik pembantu secara individu maupun secara kelompok. Remunerasi merupakan variabel penting yang akan mendorong semangat penyidik dan penyidik pembantu untuk menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan. Kesuksesan kinerja penyidik dan penyidik pembantu juga tidak terlepas dari faktor kerjasama yang dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari beberapa penyidik dan penyidik pembantu dalam fokus menangani perkara yang tertentu, kerjasama dalam melaksanakan tugas tersebut bisa disebut dengan istilah teamwork. Faktor lain yang bisa mempengaruhi kinerja adalah self esteem, dimana seseorang dengan self esteem yang tinggi mereka melihat dirinya berharga, mampu dan dapat diterima sehingga menambah kepercayaan dirinya ataupun aktualisasi diri terhadap pekerjaan yang dilakukan. Terkadang self esteem juga bisa menjadi variabel mediasi antara variabel remunerasi dan kinerja. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 100 responden dari 300 populasi jumlah penyidik dan penyidik pembantu dari 3 direktorat Bareskrim Polri yaitu Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, dan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri. Dalam menganalisis model pengaruh variabel independen dan variabel dependen digunakan analisis SEM (structural equation modeling) dengan software partial least square (PLS). Penelitian ini menemukan bahwa remunerasi mempunyai pengaruh signifikan dengan kinerja dengan nilai t hitung sebesar 2,484 lebih besar daripada nilai t tabel 1,96 (2,484>1,96). Selanjutnya teamwork mempunyai pengaruh signifikan dengan kinerja dengan nilai t hitung teamwork ke kinerja sebesar 2,367 dan self esteem dengan kinerja dengan nilai t hitung self esteem ke kinerja sebesar 2,707. Penelitian ini menyimpulkan bahwa remunerasi yang sesuai sangat diharapakan untuk menunjang kinerja penyidik dan penyidik pembantu pada Bareskrim Polri. Peran dari teamwork sangatlah dibutuhkan dalam menjalankan tujuan dan cita-cita organisasi serta faktor self esteem akan mempengaruhi kepercayaan diri penyidik dan penyidik pembantu dalam bertugas pada Bareskrim Polri.

This study aims to examine remuneration, teamwork, and self-esteem on the performance of investigators in the Police of Criminal Investigation (Bareskrim Polri). The performance of investigators is essential for the course of a police organization. Performance reflects how well an individual completes the task he or she has in the organization. The successful performance achieved by the organization is influenced by the level of performance of investigators individually or in groups. Remuneration is an important variable that will encourage the investigators to give the expected performance. The successful performance of investigators also cannot be apart from cooperation factors conducted by a team consisting of several investigators in the focus of handling certain cases, cooperation in carrying out these tasks can be called by teamwork. Another factor that can affect performance is self-esteem, where a person with high self-esteem they see themselves valuable, capable and acceptable so as to increase their confidence or self-actualization of the work he/she does. Sometimes self-esteem can also be a mediation variable between remuneration and performance variables. The sample size of this study is 100 respondents from 300 population of investigators from 3 Police Directorate of Criminal Investigation: Directorate of Criminal Acts; Directorate of Economic Crime and Special Criminal Investigation; and Directorate of Corruption Crime. In analyzing the influence of independent variable and dependent variable, SEM analysis (structural equation modeling) with partial least square (PLS) software is used. This research found that remuneration has significant influence to performance with t value observed 2,484 bigger than t value table 1.96 (2,484> 1,96). Furthermore, teamwork has a significant influence to the performance with the t value observed 2.367 and self-esteem 2.707. This study concludes that appropriate remuneration is highly expected to support the performance of investigators in the Police of Criminal Investigation (Bareskrim Polri). The role of teamwork is needed in carrying out the goals and ideals of the organization and the factors of self-esteem will affect the confidence of investigators in duty on the Police of Criminal Investigation."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiki Ikrom Ibrahim
"Penelitian ini membahas pengaruh reformasi birokrasi dan remunerasi secara parsial maupun simultan terhadap perilaku koruptif di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 170 responden yang disebar kepada pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis melalui analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara parsial hanya reformasi birokrasi yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku koruptif, namun secara simultan reformasi birokrasi dan remunerasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku koruptif di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Focus of this study is to determine the influence of bureaucracy reforms and remuneration partially or simultaneously to corruptive behavior at The Coordinating Ministry for People's Welfare. Sample in this study amounted to 170 respondents were distributed to the employees of The Coordinating Ministry for People's Welfare. Data analysis methods used are quantitative analyzes using the validity and reliability test, the assumption of classical test, and a multiple linear regression analysis. Results of this study revealed that partially only bureaucracy reforms has a significant influence to corruptive behavior, but simultaneously bureaucracy reforms and remuneration has a significant influence to corruptive behavior at The Coordinating Ministry for People's Welfare."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Dakota
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan remunerasi di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus dari informan terpilih. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa implementasi kebijakan remunerasi pada aspek kondisi lingkungan secara umum mendapatkan persepsi positif. Sedangkan hubungan antar organisasi didapatkan persepsi yang negatif. Persepsi yang negatif ditujukan pada implementasi remunerasi pada aspek sumber daya organisasi khususnya ketepatan alokasi anggaran dan komitmen birokrasi yang relatif rendah. Aspek karakteristik dan kapabilitas instansi pelaksana mendapat persepsi positif. Data sekunder menunjukkan adanya peningkatan kinerja pelayanan dan keuangan jika dibandingkan sebelum dan setelah remunerasi. Kesimpulan penelitian menunjukkan impelementasi kebijakan remunerasi di RSJPDHK berlangsung cukup baik dengan beberapa kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian. Perubahan bertahap dan berkesinambungan untuk mengubah paradigmadan budaya kerja karyawan, meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi antar organisasi maupun manajemen dengan karyawan menyangkut tranparansi dan mengoptimalkan sosialisasi kebijakan remunerasi. Selain itu, disarankan pula untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, melakukan evaluasi dan revisi secara komprehensif Keputusan Menteri Keuangan nomor 165 tahun 2008 adalah beberapa rekomendasi dari hasil penelitian ini.

This thesis studied the implementation of remuneration in National Cardiovascular Center Harapan Kita Hospital. A qualitative method applied in this research by conducting in depth interview and focus group discussion. This study revealed that the environment condition aspect is positively percept in general. On the contrary, negative perception was found on inter-organization connection and the organization resource aspect. Characteristic and capability of implementer agents is positively percept in general, except internal communication between implementer and program receiver. The secondary data showed an increase of medical services and financial performance comparing before and after remuneration implemented. Thus, remuneration policy in NCVC Harapan Kita Hospital is relatively well implemented. In view of improving implementation policy, a step and continuous changes in terms of paradigm and work culture should be done. Increasing the quality and quantity of inter-organization communications, including management-employee communications, transparency and optimize socialization remuneration policy is recommended as well as enhancing any efforts of continuous monitoring and evaluation. Another recommendation is an evaluation and revision of the previous regulation regarding Decision of Finance Minister Number 165/2008 should be conducted comprehensively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>