Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezky Mulyana
"Tuberkulosis paru berisiko mempengaruhi fungsi fisiologis maupun psikologis klien yang lebih mengarah pada distress psikologis terutama kecemasan dan depresi. Kondisi depresi klien banyak dipengaruhi oleh persepsi penyakit, stigma sosial, dan stigma diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan persepsi penyakit, stigma sosial, dan stigma diri dengan kondisi depresi pada klien tuberkulosis paru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 282 responden. Kecamatan Tallo, Makassar, Tamalate, Rappocini, dan Panakukang menjadi lokasi penelitian setelah terpilih dengan metode cluster sampling. Analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan persepsi penyakit (r=0,412), stigma sosial (r=0,607), dan stigma diri (r=0,645) dengan kondisi depresi pada klien tuberkulosis paru di Kota Makassar (p value = <0,010). Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian depresi pada klien tuberkulosis paru adalah stigma diri. Intervensi untuk mengurangi persespsi negatif terhadap penyakit, menurunkan stigma sosial dan stigma diri untuk meminimalkan dampak psikologis pad klien tuberkulosis paru direkomendasikan untuk dilakukan perawat di puskesmas.

Pulmonary tuberculosis that affects the physiological and psychological functions of the client, which is more directed at psychological distress, especially anxiety and depression. The condition of depression in client is much influenced by illness perception, social stigma, and self-stigma. This study aims to analyze the relationship of illness perception, social stigma, and self-stigma with the incidence of depression in clients of pulmonary tuberculosis. The research method used in this study was cross sectional with a total sample of 282 respondents. Tallo, Makassar, Tamalate, Rappocini, and Panakukang sub-districts became the location of the study after being selected using the cluster sampling method. Data analysis showed a significant relationship between illness perceptions (r=0,412), social stigma (r=0,607), and self-stigma (r=0,645) with the incidence of depression in clients of pulmonary tuberculosis in Makassar City (p value = <0,001). Multivariate test results showed the most influential factor in the incidence of depression in clients of pulmonary tuberculosis was self-stigma. Interventions to Reduce Illness Perception, Reduce Social Stigma, and Self-Stigma to minimize the psychological impact on pulmonary tuberculosis are recommended for nurses at the community health center."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T55240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintayu Pramesranni Anazky Putri Sudibyo
"Tuberkulosis masih menjadi masalah serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Seseorang dengan TBC aktif dapat menularkan bakteri TBC kepada 10-15 orang dalam kurun waktu satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan stigma diri dengan kepatuhan klien TB Paru di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional dan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen stigma diri dan instrumen kepatuhan. Jumlah sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 94 responden klien tuberkulosis paru di Kota Depok yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis univariat dan bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square untuk variabel karakteristik dan kepatuhan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Hasil uji chi square untuk variabel stigma diri menunjukkan nilai p sebesar 0,000 yang artinya memiliki hubungan yang signifikan. Pengembangan program kesiapan pengobatan untuk klien perlu disiapkan oleh puskesmas. Program tersebut dapat dilaksanakan oleh perawat sebelum memulai pengobatan sehingga tingkat kepatuhan klien terhadap TB Paru dapat ditingkatkan.

Tuberculosis is still a serious problem throughout the world, including in Indonesia. A person with active TB can transmit TB bacteria to 10-15 people within one year. This study aims to determine the relationship between characteristics and self-stigma with client compliance with pulmonary TB in Depok City. The research method used was a cross sectional approach and cluster random sampling technique. The instruments used in this study were self-stigma instruments and compliance instruments. The number of research samples used in this study were 94 respondents with pulmonary tuberculosis clients in Depok City who met the inclusion criteria. Univariate and bivariate analyzes in this study were carried out using the chi square test. The results of the chi square test for the characteristic and compliance variables showed no significant relationship. The results of the chi square test for the self-stigma variable showed a p value of 0,000 which means that it has a significant relationship. The development of a treatment readiness program for clients needs to be prepared by the puskesmas. The program can be implemented by nurses before starting treatment so that the client's level of adherence to pulmonary TB can be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Sari
"Tuberkulosis paru/TB paru merupakan salah satu penyakit infeksi paru menular yang hingga saat ini masih menjadi perhatian. Penyakit TB paru merupakan salah penyakit yang masih menimbulkan stigma di masyarakat. Stigma yang muncul di masyarakat akan dapat berkembang menjadi stigma diri. Stigma diri yang dialami oleh klien TB akan menghambat kepatuhan pengobatan dan mencegah diagnosis TB yang tepat waktu, sehingga dibutuhkan suatu intervensi salah satunya adalah coaching.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh coaching terhadap stigma diri dan kualitas hidup klien TB paru. Penelitian dilakukan menggunakan kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Sampel sebanyak 31 klien TB pada kelompok intervensi dan 31 pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa coaching berpengaruh signifikan dalam menurunkan stigma diri dan meningkatkan kualitas hidup klien TB paru (p= 0,000). Hasil uji mancova menunjukkan jenis kelamin mempengaruhi stigma diri dan kualitas hidup (p= 0,000). Hasil penelitian menyarankan bahwa intervensi coaching dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak psikologis akibat penyakit TB dan meningkatkan kualitas hidup klien TB paru.

Pulmonary tuberculosis is a contagious lung infection disease that still becomes public concern. Pulmonary tuberculosis poses stigma in the community. The stigma that appears may develop into self-stigma. Self-stigma will hamper TB treatment adherence and prevent timely diagnosis of TB. Therefore, it needs an intervention such as coaching.
This study aims to determine the effect of coaching on self-stigma and quality of life for pulmonary tuberculosis clients. This research applied a quasi-experimental design with a control group with 62 pulmonary TB clients as samples. The intervention and control groups consisted of 31 persons in each group. The sampling technique was purposive sampling.
The results showed that coaching has a significant effect to reduce the self-stigma and improve quality of life within pulmonary tuberculosis clients (p = 0.000). MANCOVA test result also showed that gender affects self-stigma and quality of life (p = 0.000). The results of the study suggest that the intervention of coaching need to be done to minimize the psychological impact of pulmonary TB and improve quality of life among pulmonary tuberculosis clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Akbar
"ABSTRAK
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Salah satu masalah besar yang masih menjadi tantangan dalam penanggulangan TBC adalah kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan klien dewasa Tuberculosis di kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian crossectional study. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 157 responden. Terdapat hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan klien dewasa TBC di kabupaten Jeneponto p value 0,001 < 0,05 . Mengetahui hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan menjadi dasar bagi perawat komunitas dalam memberikan intervensi yang sesuai dan pengembangan keilmuan keperawatan.

ABSTRACT
Tuberculosis is still a public health problem. One major problem that remains a challenge in TB control is medication adherence. This study aims to determine the relationship of self stigma and self efficacy with adherence treatment among adult with Tuberculosis in Jeneponto district. This is cross sectional study. The sample was taken by purposive sampling technique as many as 157 respondents. There is a relationship of self stigma and self efficacy among adult with treatment adherence in Jeneponto district p value 0,001 "
2018
T51493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Endria
"Penyakit tuberkulosis paru dapat menimbulkan penurunan terhadap aspek kualitas hidup pasien TB Paru. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut adanya depresi dan stigma negatif terhadap penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan depresi dan stigma dengan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru yang menjalani pengobatan OAT.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan teknik yang digunakan adalah concecutive sampling. Populasi target dalam penelitian ini adalah pasien tuberkulosis paru yang menjalani pengobatan OAT di poli paru RSUP Persahabatan yang berjumlah 96 responden. Data dianalisis dengan uji analisa univariat dan bivariat, hasil uji bivariat menggunakan pearson menunjukan hasil p = 0,000 p < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan adanya hubungan antara depresi dan kualitas hidup serta stigma dan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menunjukan perlunya deteksi dini depresi dan stigma dilakukan oleh perawat pada saat merawat pasien TB paru.

Treatment pulmonary tuberculosis disease may lead to a decrease in the quality of life of patients with pulmonary tuberculosis. Several factors that affect the existence of depression and negative stigma against the disease.The study aimed to identify relation of depression and stigma and quality of life of patients with tuberculosis who were undergoing anti tuberculosis regimen.
This quantitative study used cross sectional approach and used consecutive sampling technic. Target population of this study was patients with tuberculosis who have undertaking anti tuberculosis medication in polyclinic of pulmonary of RSUP Persahabatan with total sample of 96 respondents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danika Nurannisa S.
"

Masalah kesehatan mental pada mahasiswa sering terjadi, namun kenyataannya niat dan perilaku mencari bantuan secara online yang mudah untuk dijangkau masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan stigma diri dan online help-seeking pada mahasiswa. Proses pengumpulan data dilakukan kepada mahasiswa di Indonesia dengan rentang usia 18-29 tahun dengan jumlah sebanyak 270 orang. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara online yang di dalamnya terdapat Self-Stigma of Seeking Help Scale dan Online Help-Seeking Questionnaire. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa stigma diri memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan niat mencari bantuan secara online dengan cara menggunakan internet untuk mencari dan membaca informasi masalah pribadi dan emosional (r = -0,25, p < 0,01). Penelitian ini juga menunjukkan stigma diri memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perilaku mencari bantuan online dengan cara mengunggah ke penonton yang besar (r = 0,13, p < 0,01). Hasil dari temuan ini dapat berguna dalam program preventif dan memperkaya dalam literatur terkait stigma diri dan niat serta perilaku mencari bantuan secara online. 

Kata Kunci: mahasiswa; mencari bantuan secara online; stigma diri 


Mental health problems in college students often occur, but the reality the intention and behavior of online help-seeking that is easy to reach are still rarely done. This study aims to examine the relationship of stigma diri and online help-seeking in students. The data collection process was carried out for college students in Indonesia with an age range of 18- 29 years with a total of 270 people. Participants were asked to fill out an online questionnaire in which there was a Self-Stigma of Seeking Help Scale and an Online Help-Seeking Questionnaire. The results of this study indicate that self-stigma has a significant negative relationship with intention online help-seeking by using the internet to find and read information on personal and emotional problems (r = -0.25, p <0.01). This study also showed that self-stigma had a significant positive relationship with online help-seeking behavior by uploading to a large audience (r = 0.13, p <0.01). The results of these findings can be useful in preventive and enriching programs in the literature related to stigma diri and the intention and behavior of online help-seeking. 

Key Words: college students; online help-seeking; self-stigma 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Sri Suyanti
"Stigma diri pada orang dengan HIV/AIDS merupakan suatu mekanisme bertahan hidup yang ditujukan untuk melindungi diri dari stigma eksternal. Stigma dan diskriminasi pada ODHA dapat berujung pada ketidaksetaraan dalam kehidupan sosial yang dapat mengakibatkan rendah diri, pikiran dan perilaku penolakan terhadap diagnosis yang berkorelasi terhadap terjadinya depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi logo, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga terhadap stigma diri dan depresi pada ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS.
Desain penelitian yang digunakan adalah quasy-experiment pre test - post test design. Responden dalam penelitian ini dipilih dengan tehnik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS sebanyak 60. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat, analisis kesetaraan dengan chi-square dan independent t test serta analisis hubungan dengan menggunakan paired t test.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan secara bermakna stigma diri, depresi dan ketidakpatuhan pengobatan secara bermakna dan peningkatan secara bermakna pada makna hidup (p value < 0,05) setelah diberikan terapi logo, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga. Semua ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS mengalami stigma diri, depresi, ketidakpatuhan pengobatan dan makna hidup tidak optimal sebelum dilakukan intervensi. Kombinasi terapi logo, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan untuk diberikan sebagai paket terapi dalam penanganan stigma diri dan depresi pada ODHA.

Stigma itself on people with HIV / AIDS is a survival mechanism that is intended to protect themselves from external stigma. Stigma and discrimination against people living with HIV can lead to inequalities in social life which can lead to low self-esteem, thoughts and behaviors that correlate rejection of the diagnosis to the onset of depression. The purpose of this study was to know the effect of the logo therapy, therapy acceptance of commitments and family psycho-education on self stigma and depression housewives with HIV/AIDS.
The study design used is a pre-experiment quasy test-post test design. Respondents in this study were selected by purposive sampling technique. The sample in this study is a housewife with HIV/AIDS as much as 60. Analysis of the data in this study using univariate and bivariate analysis, equity analysis with chi-square and independent t test and correlation analysis using paired t test.
The results showed a significant reduction in the stigma of suicide, depression and treatment noncompliance significantly and increased significantly in the meaning of life (p value <0.05) after therapy is given logo, acceptance commitment therapy and family psychoeducation. All the housewives with HIV/AIDS are stigmatized suicide, depression, treatment of non-compliance and the meaning of life is not optimal before the intervention. Combination therapy logo, therapy acceptance of commitments and family psycho-education is recommended to be given as a treatment package to address stigma and depression in people living with HIV themselves.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabella Sasqia Mulya
"Individu dengan orientasi homoseksual seringkali mendapatkan prasangka, diskriminasi, dan kekerasan berkenaan dengan orientasi seksual yang dimilikinya. Oleh karena itu, individu homoseksual mengalami salah satu stressor spesifik yaitu stres minoritas yang dapat termanifestasi dalam bentuk kesadaran akan stigma yang akan mengarahkan individu homoseksual pada gejala depresi. Namun, sebelum memiliki pengaruh kepada gejala depresi, kesadaran akan stigma terlebih dahulu mempengaruhi kualitas intrapersonal dari individu homoseksual, yaitu persepsi dukungan sosial dan resiliensi. Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat efek mediasi dari persepsi dukungan sosial dan resiliensi pada hubungan antara kesadaran dan gejala depresi. Terdapat 116 partisipan dalam penelitian ini dengan kriteria; memiliki orientasi homoseksual, berusia minimal 18 tahun, warga negara Indonesia, dan cisgender. Analisis regresi berganda menggunakan PROCESS for SPSS model 4 menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini didukung data yaitu persepsi dukungan sosial dan resiliensi memediasi hubungan antara kesadaran akan stigma dan gejala depresi. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting bagi individu homoseksual, masyarakat, dan praktisi untuk memahami stres minoritas serta mengidentifikasi faktor-faktor yang turut berpengaruh pada kemunculan gejala depresi yang dapat pada  individu homoseksual.

Homosexuals often experience prejudice, discrimination, and violence regarding their sexual orientation. Therefore, homosexuals experience one specific stressor, namely minority stress which can be manifested in the form of stigma consciousness which will lead homosexuals to depressive symptoms. However, the environment can provide a protective factor in the form of social support and at the intrapersonal level there is a protective factor from the emergence of depressive symptoms, namely resilience. The present study was conducted to examine the mediating effect of perceived social support and resilience on the relationship between stigma consciousness and depressive symptoms. There were 116 participants in this study with the criteria; homosexual, at least 18 years old, Indonesian citizens, and cisgender. Multiple regression analysis using the PROCESS for SPSS model 4 shows that the research hypothesis is supported by data, perceived social support and resilience fully mediate the relationship between stigma consciousness and depressive symptoms. Based on the results of this study, it is important for homosexual individuals, the public, and practitioners to understand the stress of minorities and identify the factors that contribute to the emergence of depressive symptoms that can occur in homosexual individuals."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabella Sasqia Mulya
"Individu dengan orientasi homoseksual seringkali mendapatkan prasangka, diskriminasi, dan kekerasan berkenaan dengan orientasi seksual yang dimilikinya. Oleh karena itu, individu homoseksual mengalami salah satu stressor spesifik yaitu stres minoritas dalam bentuk stigma consciousness. Stigma consciousnessdan dukungan sosial secara konsisten berkaitan dengan kesehatan mental. Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat efek mediasi dari persepsi terhadap dukungan sosial pada hubungan antara stigma consciousnessdan gejala depresi. Terdapat 295 partisipan dalam penelitian ini dengan kriteria; memiliki orientasi homoseksual, berusia minimal 18 tahun, dan warga negara Indonesia.
Analisis regresi berganda menggunakan PROCESS for SPSS model 4 menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini didukung data yaitu persepsi terhadap dukungan sosial memediasi secara penuh hubungan antara stigma consciousnessdan gejala depresi. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting bagi indvidu homoseksual maupun masyarakat untuk memahami stres minoritas serta mengidentifikasi dukungan sosial yang dapat diberikan kepada individu homoseksual.

Homosexuals often get prejudice, discrimination, and violence regarding their sexual orientation. Therefore, homosexuals experience one specific stressor namely minority stress in the form of a stigma consciousness. Stigma consciousness and social support are consistently related to mental health. This research was conducted to investigate the mediating effects of perceived social support on the relationship between the stigma consciousness and depressive symptoms.There were 295 participants in this study with criteria; have a homosexual orientation, at least 18 years old, and an Indonesian.
Multiple regression analysis using PROCESS for SPSS model 4 shows that the hypothesis of this study is supported by data, that is perceived social support is fully mediated the relationship between the stigma consciousness and depressive symptoms. Based on the results of this study, it is important for homosexuals and community to understand the minority stress and identify social support that can be given to homosexuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Diah Pusparini Pendet
"Salah satu aspek penting penanganan pasien HIV/AIDS, khususnya lansia adalah kualitas hidup. Hal ini karena penuaan mengganggu fungsi fisik, psikologis, dan sosial terutama masalah depresi dan stigma yang mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan depresi dan stigma terhadap kualitas hidup lansia dengan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang, jumlah responden 67, dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami depresi 64.2 dan stigma 76.1 namun masih memiliki kualitas hidup baik 64.2 . Pada analisis korelasi didapatkan hubungan bermakna depresi dan stigma dengan kualitas hidup p=0.021, p=0.031, ?=0.05 . Hasil uji regresi logistik adalah stigma dan depresi mempengaruhi kualitas hidup buruk OR=7.380, OR=4.466 setelah dikontrol jenis kelamin, status pekerjaan, pendapatan, pendidikan, stadium, komorbid, lama menderita penyakit, dan living and marital status. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan screening depresi dan stigma serta upaya promotif dan preventif untuk meminimalisir stigma pada pasien lansia HIV/AIDS.

One of crucial aspect for managing patient with HIV AIDS, especially for elderly people is quality of life. Due to impairment of physical, pshycosocial, and social function, notably depression and stigma which lead to decrease quality of life. The purpose of this study was to identify the relationship between depression and stigma with quality of life of elderly patient with HIV AIDS. This study used cross sectional study, total sample was 67 by purposive sampling methode. The result of this study showed that the mayority of respondents had depression 64.2 and stigma 76.1 , but most of the respondent have good quality of life 64.2 . Analysis of correlation showed significant relationship between depression and stigma with quality of life p 0.021, p p 0.031, 0.05 . Logistic regression showed that stigma and depression had influence bad quality of life OR 7.380, OR 4.466 after adjusted by gender, occupational status, income, education, marital and living status, stage, comorbid, and duration of disease. Recommendation of this study are performing depression and stigma screening, implementing health promotion and prevention to minimalize stigma and for elderly patient with HIV AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>