Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liem Satya Limanta
"

Disertasi ini membahas bagaimana perempuan dikonstruksi dalam representasi nasionalisme pada tiga film daerah perbatasan Indonesia. Ketiga film yang dikaji, Tanah Air Beta, Batas, dan Tanah Surga Katanya...dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan konsep utama tentang bangsa, nasionalisme dan identitas nasional, konsep unsur-unsur formal dan naratif film, dan konsep pendukung Jakarta gaze dan tourist gaze. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana konstruksi perempuan dalam menyoal nasionalisme dalam film perbatasan dilakukan, bagaimana konstruksi perempuan dalam menghadirkan nasionalisme melalui simbol-simbol dalam ketiga film, dan bagaimana konstruksi perempuan dalam menyikapi oposisi biner terkait nasionalisme dalam ketiga film daerah perbatasan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan sejauh mana konstruksi perempuan dalam representasi nasionalisme dalam ketiga film daerah perbatasan menunjukkan peran perempuan terkait isu nasionalisme. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi perempuan dalam representasi nasionalisme di dalam film-film daerah perbatasan Indonesia dilakukan melalui agensi perempuan sebagai single mother dan guru, agensi perempuan terkait simbol-simbol nasionalisme, dan agensi perempuan dalam menyikapi oposisi biner antara pusat dan pinggiran serta antara Indonesia dan non-Indonesia. Dalam konstruksi tersebut ditemukan bahwa perempuan berperan sangat penting dalam menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.


This dissertation discusses how women are constructed in the representation of nationalism in three Indonesian border films. The three films, namely Tanah Air Beta, Batas, and Tanah Surga Katanya...were analyzed with a qualitative method applying the main concepts of nation, nationalism, national identity, formal and narrative elements of film, and supporting concepts of Jakarta and tourist gaze. The problems to be discussed cover the questions on the construction of women in nationalism issues in border films, on the construction of women in representing nationalism through certain symbols, and on the construction of women in giving response toward the binary oppositions related to nationalism in the three Indonesian border films. The purpose of this research is to show the expansion of womens roles in relation to nationalism issues. This research finds that the construction of women in representing nationalism in Indonesian border films is carried out through womens agency as single mothers and teachers, through their agency in relation to symbols of nationalism, and through their agency in giving response toward the binary opoosition between the centre (Jakarta) and periphery and also between Indonesia and non-Indonesia. The construction shows that women play a very important role in instilling the pride of being Indonesians and sharpening the sense of nationalism in daily life.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2751
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulhizah Wulan Sari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas konstruksi identitas Islam dalam sosok perempuan berjilbab
dalam tiga film islami pasca-Orba. Penelitian ini menggunakan metode analisis
teks dalam adegan dan dialog tiga film dengan berlandaskan pada konsep identitas
Castells, ideologi patriarki, dan hermeneutik al-Qur’an Asma Barlas. Identitas
keislaman tiga sosok perempuan berjilbab terikat oleh relasi kekuasaan patriarki
dalam tafsiran teks agama, sehingga perempuan mengalami ketidaksetaraan
gender. Hasil penelitian membuktikan bahwa tiga sosok perempuan berjilbab
menunjukkan keislamannya lewat pilihan mereka sendiri dalam memperjuangkan
kebebasan, keadilan, dan kesetaraan gender dihadapan laki-laki.
ABSTRACT
This thesis discusses the construction of Islamic identities through imaged of
veiled women in three post-New Order islamic films. The research uses textual
analysis in analyzing the film scenes and dialogues based on the theories
proposed by Castells on identity formation, Asma Barlas’s feminist hermeneutics
of al-Qur’an, gender, and patriarchy. Islamic identities as represented by veiled
women are related to men’s power and monopoly of interpretation of the sacred
texts, and as the result, women have always been discriminated. The results of this
research proves that women’s religious piety is showed by their choice in
struggling for a freedom, justice, and equality with men."
2013
T35257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Putri Giriani
"Tesis ini membahas pendisiplinan dalam konstruksi keluarga pada tiga film Indonesia kontemporer, yaitu Kulari Ke Pantai (2018), Keluarga Cemara (2019), dan Dua Garis Biru (2019) melalui konsep Konsep keluarga menurut Alston (2008), Teori Foucault mengenai Disciplinary Power, dan Unsur Naratif Film dan Mise-en-Scene milik Bordwell dan Thompson (2008). Penelitian ini berupaya membongkar konstruksi keluarga melalui wacana dan ideologi yang dibangun dalam film. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana tiga film karya Gina S. Noer sebagai representasi sineas perempuan masa kini memberikan kontribusi pada kajian film Indonesia dalam melihat transformasi konstruksi
keluarga di masa Reformasi yang merefleksikan perubahan wacana kuasa dan ideologi gender Orde Baru. Hasil analisis menunjukkan bahwa kuasa yang berkaita dengan wacana seksualitas, kelas/ruang, dan gender yang dimunculkan dalam ketiga korpus ini menimbulkan pendisiplinan yang tumpeng tindih melalui pengajaran, internalisasi, pengawasan, dan pelaksanaan disiplin lainnya yang produktif dalam keluarga.
Pendisiplinan ini menghasilkan dan melatih tokoh bapak, ibu, dan anak untuk menjadi
individu yang patuh dengan konstruksi keluarga yang sesuai dengan nilai agama dan
sosial dalam masyarakat. Analisis lebih jauh dengan teori kuasa disiplin Foucault
menemukan adanya resistensi tokoh dalam keluarga untuk melawan norma dan nilai yang
konvensional, walaupun tidak berjalan dengan lama dan signifikan. Posisi ideologis yang
ambigu tersebut mengindikasikan bahwa ketiga korpus mengalami pergulatan nilai.
Adanya dominasi ideologi patriarki dan paternalistik menunjukkan bahwa ketiga film
pada akhirnya belum mampu meninggalkan konvensi struktur sosial yang ada. Budaya
patriarki yang secara hierarkies mengekslusifkan kuasa ayah, menempatkan Ibu pada
peran prokreasi, dan memosisikan anak sebagai objek paling bawah dalam keluarga
masih menyisakan jejaknya pada film-film Indonesia kontemporer.

This thesis discusses disiplinary power of family construction in three contemporary
Indonesian movies, namely Kulari Ke Pantai (2018), Keluarga Cemara (2019), and Dua
Garis Biru (2019) through the concept of the concept of family according to Alston
(2008), Foucault's Theory of Disciplinary Power, and Bordwell and Thompson's (2008)
Film Narrative and Mise-en-Scene Elements. This research seeks to dismantle the family
construction through discourse and ideology in the movies. This aims to show how three
films by Gina S. Noer as representations of female filmmakers today contribute to
Indonesian film studies in seeing the transformation of family construction during the era
of Reformasi which reflects the changes in the discourse of power and gender ideology
of the Orde Baru. The results of the analysis show that the power related to sexuality,
class / space, and gender discourses that appear in these three corpuses causes overlapping
discipline through teaching, internalization, supervision, and the implementation of other
productive disciplines in the family. This discipline produces and trains father, mother,
and child figures to become individuals who are obedient to family constructions that are
in accordance with religious and social values in society. Further analysis with Foucault's
theory of disciplinary power found the resistance of figures in the family to go against
conventional norms and values, although not significant. This ambiguous ideological
position indicates that the three corpuses experience a value struggle. The dominance of
patriarchal and paternalistic ideologies shows that the three films in the end have not been
able to leave the existing convention of social structures. The patriarchal culture that
hierarchically excludes the power of the father, positions the mother in the role of
procreation, and the child as the lowest object in the family still leaves its traces in
Indonesian contemporary movies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rido Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas
direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing
dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic dan Mystics in Bali, 3 film
eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan di dunia internasional. Dengan
melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah
membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film
tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil
penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan
secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film
eksploitasi (kekerasan, dan seksualitas) dan juga unsur mistisisme yang menjadi
ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan
strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton
internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran
narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat
dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya
adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton
menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film
(distancing), film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan
meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan
(identification).

ABSTRACT
This thesis discusses how mysticism and sexuality are represented in the process
of cultural translation and cultural borrowing in Lady Terminator , Queen of Black
Magic and Mystics in Bali, three internationally distributed exploitation films
from Indonesia. By doing textual and contextual analysis, the main purpose of this
study is to dismantle the strategies used in the meaning making process in the
three films. Research finding reveal that internationally distributed exploitation
films from Indonesia are still loyal to the elements that define exploitation films
(violence, and sexuality) and also an element of mysticism which is a special
characteristic of exploitation films from Indonesia. These films strategically
utilize elements of mysticism as an appeal to an international audience. However,
there are strategies apply both at the level of the narrative and the visual to ensure
the products of popular culture can be enjoyed or even understood by an
international audience and one of them is to rationalize the element of mysticism.
In addition to making the audience enjoy the exoticism offered and felt within the
narrative of the film (distancing), these films also use the strategy of intertextuality
to imitate Hollywood movies, such as Terminator, to create proximity
(identification).;"
2016
T45910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rido Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana mistisisme dan seksualitas direpresentasikan dalam proses penerjemahan budaya dan cultural borrowing dalam Lady Terminator, Queen of Black Magic, dan Mystics in Bali, 3 film eksploitasi dari Indonesia yang di distribusikan di dunia internasional. Dengan melakukan analisis tekstual dan kontekstual, tujuan utama penelitian ini adalah membongkar strategi-strategi pemaknaan yang digunakan dalam ketiga film tersebut sebagai bagian dari kategori film eksploitasi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan film eksploitasi dari Indonesia yang didistribusikan secara internasional masih setia dengan elemen-elemen yang mendefinisikan film eksploitasi kekerasan dan seksualitas dan juga unsur mistisisme yang menjadi ciri khusus film eksploitasi dari Indonesia. Di satu sisi, film-film ini dengan strategis memanfaatkan unsur mistisisme sebagai daya tarik untuk penonton internasional. Akan tetapi, ada strategi-strategi yang dilakukan baik dalam tataran narasi maupun visual untuk memastikan produk budaya populer ini dapat dinikmati atau bahkan dipahami oleh penonton internasional dan salah satunya adalah dengan merasionalkan unsur mistisisme. Selain membuat penonton menikmati eksotisme yang ditawarkan dan merasa berjarak dengan narasi film distancing , film-film ini juga menggunakan strategi intertekstualitas dengan meniru film-film Hollywood seperti Terminator untuk menciptakan kedekatan identification .

ABSTRACT
This thesis discusses how mysticism and sexuality are represented in the process of cultural translation and cultural borrowing in Lady Terminator , Queen of Black Magic and Mystics in Bali, three internationally distributed exploitation films from Indonesia. By doing textual and contextual analysis, the main purpose of this study is to dismantle the strategies used in the meaning making process in the three films. Research finding reveal that internationally distributed exploitation films from Indonesia are still loyal to the elements that define exploitation films violence, and sexuality and also an element of mysticism which is a special characteristic of exploitation films from Indonesia. These films strategically utilize elements of mysticism as an appeal to an international audience. However, there are strategies apply both at the level of the narrative and the visual to ensure the products of popular culture can be enjoyed or even understood by an international audience and one of them is to rationalize the element of mysticism. In addition to making the audience enjoy the exoticism offered and felt within the narrative of the film distancing , these films also use the strategy of inter textuality to imitate Hollywood movies, such as Terminator, to create proximity identification ."
[, ]: 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Fatmah Ariestiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji representasi nasionalisme pada peristiwa Gwangju Uprising yang ditunjukkan dalam film Taeksi Unjeonsa. Taeksi Unjeonsa adalah salah satu film terlaris di Korea Selatan karya Sutradara Jang Hoon yang dirilis pada tahun 2017. Film ini mengangkat kisah tentang seorang sopir taksi dan reporter asal Jerman yang bekerjasama dalam mengungkap fakta mengenai gerakan Gwangju Uprising di tahun 1980. Gwangju Uprising merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Korea Selatan karena menjadi langkah awal bagi kemajuan sistem demokrasi di negeri tersebut.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana representasi nasionalisme pada peristiwa Gwangju Uprising yang digambarkan dalam film Taeksi Unjeonsa. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan teori nasionalisme dan representasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap masyarakat Korea Selatan dalam film Taeksi Unjeonsa sudah merepresentasikan nasionalisme dilihat dari pendekatan reflektif. Adegan dan dialog dalam film ini menunjukkan adanya aspek-aspek nasionalisme yaitu rela berkorban, mengutamakan persatuan dan kesatuan, cinta tanah air, serta berjiwa pembaharu dan tidak kenal menyerah.

This research aims to examine the representation of nationalism shown in the movie Taeksi Unjeonsa during Gwangju Uprising. Taeksi Unjeonsa is one of the best-selling movies in South Korea directed by Jang Hoon in 2017. This movie tells the story about a taxi driver and a reporter from Germany who teamed up to expose facts about Gwangju Uprising in 1980. Gwangju Uprising is one of the most important events in the history of South Korea because it is the first step in the progress of democratic system there.
This research discusses about how representation of nationalism during Gwangju Uprising potrayed in the movie Taeksi Unjeonsa. This research was conducted with a qualitative descriptive method and used the theory of nationalism and representation.
The results shows that based on a reflective approach, South Korean`s behaviour in the movie has represented nationalism. The scenes and dialogs in this film shows the aspects of nationalism such as the willing to sacrifice, prioritizing the national unity, love for the nation, having the spirit of a reformer and doesn`t give up easily.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Syahar Inayah
"Fokus penelitian ini adalah konstruksi nasionalisme masyarakat perbatasan dalam konteks komunikasi sosial. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir interaksionime simbolik yang dikembangkan oleh Mead 1967 mengenai konsep diri dan konstruksi realitas sosial dari Berger-Luckmann 1966 . Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivis dan merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap masyarakat perbatasan yang tinggal di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Penelitian ini menghasilkan identifikasi konsep diri terkait nasionalisme masyarakat perbatasan dalam proses konstruksi nasionalisme pada konteks komunikasi sosial berupa kompromi. Konsep diri kompromi ini terbagi dalam dua 2 kategori yaitu kompromi pada hal-hal tertentu limited compromise dan kompromi pada semua hal unlimited compromise . Konsep diri tersebut cenderung ditunjukkan dalam pengambilan peran sebagai seorang bangsa Indonesia. Konsep diri tersebut juga menuntun mereka dalam berkomunikasi dan mewariskan realitas subjektifnya kepada lingkungannya.

The focus of this research is the construction of nationalism of border community in the context of social communication. This research using symbolic interactionism theoretical framework developed by Mead 1967 regarding self concept and construction of social reality by Berger Luckmann 1966 . The paradigm of this research is constructivist and it is qualitative research. The data were collected by conducting in depth interviews with border community in Aji Kuning Village, Sebatik Tengah District, Nunukan Regency, North Kalimantan. This research yielded identification of self concept in relation to the nationalism of border community in the process of nationalism construction in the context of social communication in the forms of compromise. This self concept in the forms of compromise is devided into two 2 categories, namely compromise in certain things or limited compromise and compromise in all things or unlimited compromise. The concept of self tends to show up in the assumption of a role as a member of Indonesian nation. This self concept also leads them in communicating and passing down the subjective reality to their environment."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2279
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Kurnia Sari
"Penelitian ini membahas tentang nilai nasionalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Go Ae-shin dalam drama Mr. Sunshine. Mr. Sunshine merupakan drama Korea Selatan yang disutradarai oleh Lee Eung-bok dan tayang perdana pada pertengahan tahun 2018. Drama ini menceritakan tentang perjuangan lima tokoh dalam mempertahankan Joseon dari pengaruh Jepang dan berlatar belakang di akhir abad ke-19. Pada akhir abad ke-19 pula, paham nasionalisme dan pergerakan nasional di Korea pertama kali muncul. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan nilai nasionalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Go Aeshin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Representasi Stuart Hall dan nasionalisme Korea. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan peran perempuan Korea yang didasari oleh sikap nasionalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Go Ae-shin. Selain itu, ada pula nilai nasionalisme Korea pada tokoh Go Ae-shin yaitu keinginan mempertahankan bangsa dan menentukan nasib bangsa sendiri, nilai kesetiaan dan rela berkorban, serta keterlibatan dalam gerakan nasionalis Euibyeong.

This study discusses the value of Korean nationalism represented by character Go Ae-shin in drama Mr. Sunshine. Mr. Sunshine is a South Korean drama directed by Lee Eung-bok and premiered in the mid-2018. This drama tells about the struggles of five characters in defending Joseon from Japanese influences in the late 19th century. At the end of the 19th century, the notion of nationalism and the national movement in Korea first emerged. The purpose of this study is to explain the value of nationalism represented by character Go Ae-shin. This research was conducted using a descriptive qualitative method. The theory used in this study is Stuart Hall’s Representation theory and Korean nationalism. The result of this study indicates a change in the role of Korean women based on the attitude of nationalism represented by the character Go Ae-shin. In addition, there is also the value of Korean nationalism in Go Ae-shin’s character, namely the desire to defend the nation and determine the fate of the nation itself, the value of loyalty and self-sacrifice, and involvement in the Euibyeong nasionalist movement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Kyo Kae Saniro
"Tesis ini membahas subjektivitas perempuan dalam tiga novel Wattpad Indonesia, yaitu She is The Boss (2017), Invalidite (2017), dan Sin (2016) dengan menggunakan kerangka konseptual Simone de Beauvoir. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural berupa analisis narator dan telaah karakteristik tokoh. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan narator eksternal membantu pengungkapan karakter tokoh perempuan yang ditampilkan seakan tampak berdaya untuk membentuk subjektivitas perempuan. Namun, relasi kuasa yang dipengaruhi oleh tokoh laki-laki dan peran gender tokoh perempuan serta laki-laki melahirkan ambiguitas subjektivitas perempuan. Dengan kata lain, subjektivitas perempuan tiga novel Wattpad Indonesia hanyalah sebuah kesemuan. Dapat dikatakan bahwa ketiga novel ini mendukung sistem patriarkal yang ada di masyrakat. Popularitas dan kisahan novel pun menjadikan novel ini disebut sebagai sastra populer yang bertujuan untuk menghibur dengan tema yang ringan berkaitan dengan hubungan cinta laki-laki dan perempuan yang mendapatkan masalah dan berhasil menyelesaikannya. Hal ini pun menunjukkan sastra populer di Indonesia masih menunjukkan kepatuhan terhadap patriarkal. Begitu pula total pembacaan yang banyak menunjukkan bahwa selera masyarakat terhadap novel seperti ini bermakna bahwa sistem patriarkal terus-menerus dilanggengkan.

This thesis discusses the subjectivity of women in three Wattpad Indonesia's novels, namely She is The Boss (2017), Invalidite (2017), and Sin (2016) using the conceptual framework of Simone de Beauvoir. The method used is a qualitative research method with a structural approach in the form of a narrator analysis and an analysis of character characteristics. The results revealed that the use of an external narrator helps reveal the character of the female character who is displayed as if it seems empowered to shape the subjectivity of women. However, the power relations influenced by male figures and the gender roles of female and male characters give birth to the ambiguity of female subjectivity. In other words, the female subjectivity of three Wattpad Indonesia's novels is just an art. It can be said that these three novels support the patriarchal system that exists in society. The popularity and narratives of novels also make this novel known as popular literature which aims to entertain with light themes related to the love relationship between men and women who get into problems and succeed in solving them. This also shows that popular literature in Indonesia still shows adherence to patriarchy. Likewise, the total number of readings shows that people's appetite for novels like this means that the patriarchal system is constantly being perpetuated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Marianna
"ABSTRAK
Heimat merupakan konstruksi sosial yang esensial bagi diaspora. Konstruksi tersebut mengikat diaspora dengan lingkungan yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap proses identifikasi diri. Konstruksi Heimat terhadap diaspora dapat kita lihat melalui film dokumenter Yes, I Am, yang mengangkat kisah tentang konflik budaya yang dialami tiga pemusik Afro Jerman selama tinggal di Jerman serta bagaimana Reunifikasi Jerman mempertemukan mereka untuk bersatu melawan diskriminasi warna kulit dan ras yang masih terjadi di Jerman. Film ini sangat menarik karena terdapat lagu karya ketiga pemusik tersebut yang memvisualisasikan kisah hidup mereka. Konstruksi makna Heimat dalam film akan dianalisis berdasarkan beberapa adegan dan satu lagu dalam film dengan menggunakan teori circuit of culture Stuart Hall mengenai representasi dan identitas.
hr>
ABSTRACT
Heimat is an essential social construction for the diaspora. This construction binds the diaspora to the environment which can have a major influence on the process of self-identification. We can see the Heimat construction on the diaspora through the documentary Yes, I Am, which raises the story of the cultural conflicts experienced by three German Afro musicians while living in Germany and how German Reunification brought them together to unite against the discrimination of skin color and race that still occurs in Germany . This film is very interesting because there are songs by the three musicians who visualize their life stories. The construction of Heimat's meaning in the film will be analyzed based on several scenes and one song in the film using Stuart Hall's circuit of culture theory of representation and identity."
2017
S69116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>