Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Ulfah
"Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang berisiko mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal ini berdampak pada munculnya banyak masalah kesehatan pada lansia karena menurunnya kepuasan tidur pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan risiko jatuh pada lansia di PSTW wilayah Jakarta dengan sampel penelitian berjumlah 104  dengan rentang usia 60-88 tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur  kualitas tidur pada lansia adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan risiko jatuh diukur menggunakan Morse Falls Scale (MFS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99 (95,2%) lansia di panti memiliki kualitas tidur yang buruk dan 82 (78,8%) lansia memiliki risiko jatuh, baik rendah maupun tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan risiko jatuh (p <0,05) dengan nilai R 0,208 Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang memengaruhi kualitas tidur lansia di panti. Perawat memiliki tanggung jawab memberikan program promosi kesehatan terkait cara meningkatkan kualitas tidur pada lansia, sehingga kualitas tidur lansia dapat ditingkatkan.

Eldery have a high risk of poor sleep quality. It can lead to several health problem due to decreased sleep satisfication. This study purpose to determine the relation between sleep quality and fall risk. The cors-sectional study was conducted at four Eldery Care Institutions in DKI Jakarta. This sample consisted of 104 eldery people who ranged from 60 to 88 years. Data were collected with two instruments, Pittsburgh Sleep Quality Index for measuring sleep quality and the Morse Falls Scale (MFS) for assessing fall risk in eldery. The results showed 99 (95,2%) of eldery had poor sleep quality and 82 (78,8%) experienced both low and high fall risk. It was explored that there was a significant relation between sleep quality and fall risk (p < 0,05) with R value 0,208. Futher research is expected to conduct for the most influential factors of poor sleep quality in eldery. The nurses have a role by promoting health education related to sleep quality ad thus the sleep quality should be increased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Senja Rachmawati
"ABSTRAK
Kejadian jatuh pada lansia dapat dicegah dengan cara meningkatkan home safety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan home safety dengan risiko jatuh pada lansia di Jakarta. Desain penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan teknik probability cluster sampling dengan jumlah sampel sebesar 111 lansia (rerata = 67 tahun) menggunakan instrumen Home Falls and Accident Screening Tool (HOME-FAST) dan Morse Falls Scale (MFS). Pengambilan data menggunakan teknik pengisian kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara home safety dengan risiko jatuh pada lansia (p=0,935, ±=0,05). Hal ini terjadi karena lansia tinggal di rumah dalam jangka waktu yang lama sehingga lansia memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. Perawat komunitas perlu mengedukasi keluarga untuk meningkatkan keamanan lingkungan rumah bagi lansia.

ABSTRACT
Fall among older adults can be prevented by improving home safety. The purpose of this study is to determine relationship between home safety with the risk of fall among the community-dwelling older adults in Jakarta. This study used a cross-sectional design and probability cluster sampling technique, with a total sample of 111 older adults (mean = 67 years old) using the Home Falls instrument and Accident Screening Tool (HOME-FAST) and Morse Falls Scale (MFS). Respondents filled out the questionnaire for data collection. The statistical test used is Chi-Square Test. The results showed that there was no significant relationship between home safety and the risk of fall among the community-dwelling older adults statistically (p = 0.935, ± = 0.05). This is occured because the older adults stay at home for long periods of time so that the older adults have the ability to adapt to the environment. Community nurses have to educate families of the older adults about the importance to improve the safety of home environment for the older adults."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nachita Putri
"Lansia dapat mengalami penurunan fungsi kognitf akibat dari proses penuaan. Penurunan fungsi kognitif membuat lansia kurang sensitif terhadap lingkungan sehingga dapat menyebabkan jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan risiko jatuh pada lansia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel adalah proposional random sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa fungsi kognitif berhubungan signifikan dengan risiko jatuh dengan nilai p = 0,000. Pihak panti werdha sebaiknya meningkatkan intervensi untuk memperbaiki fungsi kognitif lansia sebagai upaya menurunkan risiko jatuh.

Elderly may experience decreased cognitive function due to aging process. Decreased cognitive function makes elderly less sensitive to the environment that can cause the incident of fall. This study aims to determine the relationship of cognitive function with the risk for fall in the elderly. The design of this study is cross sectional with sampling technique is proportional random sampling.
The results showed that cognitive function was significantly correlated with risk for fall with p 0,000. Nursing home parties should increase interventions to improve elderly cognitive functioning as an effort to reduce the risk of fall.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Jatuh merupakan masalah yang banyak terjadi pada lansia, terutama pada lansia di panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan latihan fisik dengan risiko jatuh pada lansia di panti sosial tresna werdha (PSTW) wilayah DKI Jakarta. Penelitian menggunakan cross sectional dengan metode quota sampling pada 91 lansia di PSTW Budi Mulia 1, 2, dan 4 wilayah DKI Jakarta.
Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, risiko jatuh diukur menggunakan Morse Fall Scale (MFS). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji pearson product moment.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara latihan fisik dengan risiko jatuh (p < 0.05). Dapat disimpulkan bahwa latihan fisik yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko jatuh pada lansia di panti.

Fall is common problem in elderly especially institutional elderly. This research was aim to relation of physical exercise and fall risk in institutional elderly in PSTW DKI Jakarta. The research?s design was cross sectional with quota sampling method on 91 institutional elderly in PSTW Budi Mulia 1, 2, and 4.
Collecting data used interview and observation, fall risk measured with Morse Fall Scale questionnaire. The statistic test that using in this research was pearson product moment.
The results research shown that there was relationship between physical exercise and fall risk (p value < 0,05). Consequently, physical exercise regularly can reduce fall risk for institutional elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Amye Dedio
"Perubahan akibat menua pada lansia yang tinggal di lembaga institusi menyebabkan lansia rentan mengalami penurunan fungsi kognitif dan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kualitas latihan fisik diiringi musik dengan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 106 lansia yang rutin mengikuti senam selama dua kali seminggu dalam delapan minggu terakhir. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan instrumen MoCA-Ina untuk menilai fungsi kognitif, MFS untuk mengukur risiko jatuh, dan instrumen KLFDM untuk menilai kualitas latihan fisik diiringi musik pada lansia.
Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan kualitas latihan fisik diiringi musik yang buruk berhubungan bermakna terhadap risiko jatuh p=0.035; OR=2,521 setelah dikontrol oleh konsumsi obat. Temuan ini menyarankan lansia untuk melakukan kualitas latihan fisik yang baik dan melakukan pengontrolan konsumsi obat untuk mencegah risiko jatuh pada lansia.

Changes due to aging cause the elderly in institutional are susceptible to decreased cognitive function and the risk of falls. This study aims to identify the relationship between the quality of physical exercise accompanied by music with cognitive function and the risk of falling to the elderly at the Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia of DKI Jakarta. This study used cross sectional design in 106 elderly that regularly follow gymnastics for two times a week in the last eight weeks. The data were collected using an interview technique using the MoCA Ina instrument to assess cognitive functioning, MFS to measure fall risk, and KLFDM instruments to assess the quality of physical exercise using music in the elderly.
Multivariate analysis of logistic regression showed that the poor quality of physical exercise using music was associated with fall risk p 0.035 OR 2,521 after being controlled by drug consumption. These findings suggest the elderly to perform good quality physical exercise and to control the consumption of drugs to prevent the risk of falling in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Zulfa Ad Hania
"Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Kondisi ini disebabkan karena jumlah sel-sel pada otak berkurang sehinggga memengaruhi koordinasi otak. Penurunan koordinasi otak menyebabkan kestabilan tubuh menjadi terganggu. Kestabilan tubuh yang terganggu dapat menyebabkan lansia hilang keseimbangan dan berisiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kogntif dengan risiko jatuh pada lansia di Panti. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah responden 77 yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan kuisioner Mini Mental State Examination MMSE dan risiko jatuh diukur menggunakan kuisiner Morse Fall Scale MFS. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan risiko jatuh p value =0,008. Saran dari penelitian ini yaitu pihak panti perlu mengoptimalkan peran perawat komunitas panti sebagai upaya preventif primer, sekunder dan tersier untuk mengatasi masalah penurunan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada lansia.

The ageing process can lead to decreased cognitive function. This condition is caused by the reduction of cells in the brain affect the brain coordination. Decreasing coordination of the brain causes the stability of the body being hampered. Impaired body stability can cause the elderly to lose balance and increase the risk of falling. This study aims to determine the relationship of cognitive function with the risk of falling in the elderly orphans. The research design using cross sectional with 77 respondents selected through purposive sampling technique. Measurement of cognitive function using Mini Mental State Examination MMSE questionnaire and fall risk measured using Morse Fall Scale MFS questionnaire. The results were analysed using chi square test and found that there was a significant correlation between cognitive function with fall risk p value 0,008. This research suggested that the institution needs to optimize the role of nursing community as primary, secondary and tertiary preventive efforts to overcome the problem of declining cognitive function and the risk of falling in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Harlistika
"Proses penuaan dapat menyebabkan depresi pada lansia. Depresi dapat dialami oleh lansia yang tinggal di panti akibat kondisi stress dan isolasi sosial. Depresi menimbulkan dampak pada perubahan pola tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dengan kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha PSTW di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dan dilakukan pada 100 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Zung Self-Rating Depression Scale Zung SDS dan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara depresi dengan kualitas tidur lansia p=0.001; OR=3.778. Lansia yang tidak depresi memiliki peluang 3,8 kali untuk mengalami kualitas tidur yang baik daripada lansia depresi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih berfokus pada komponen-komponen kualitas tidur yang dipengaruhi oleh depresi dan mengembangkan intervensi untuk mengatasi depresi dan kualitas tidur yang buruk pada lansia.

The aging process can cause the depression on elderly. Depression among elderly in institution can caused by stress and social isolation. Depression cause the alteration in sleep pattern. The purpose of this study was to know the correlation between depression and sleep quality among elderly in Panti Sosial Tresna Werdha PSTW in DKI Jakarta. This cross sectional study was done on 100 elderly. The instruments used on this study were Zung Self Rating Depression Scale Zung SDS and Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI.
The results of this study showed that depression had correlation to sleep quality in elderly p 0.001 OR 3.778. Elderly without depression were 3,8 times to have good sleep quality than elderly with depression. The next study can focus on sleep quality components that affected by depression and develop the intervention to resolve the depression and bad sleep quality on elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
"Lansia berisiko tinggi mengalami kualitas tidur buruk sehingga banyak masalah kesehatan yang mungkin muncul karena penurunan kepuasan tidur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sleep hygiene dengan kualitas tidur pada lansia. Studi cross sectional dilakukan di empat Panti Sosial Tresna Werdha PSTW wilayah DKI Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 103 lansia dengan rentang usia 60 sampai 111 tahun dan rerata 71,06 tahun. Instrumen yang digunakan berupa Sleep Hygiene Index SHI untuk menilai sleep hygiene dan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI untuk mengkaji kualitas tidur pada lansia.
Hasil penelitian menunjukkan 51,5 lansia memiliki sleep hygiene buruk dan 81,6 mengalami kualitas tidur yang buruk. Ada hubungan yang signifikan antara sleep hygiene dan kualitas tidur p = 0,0001; r 0,321; OR 7,834; 95 CI 2,121 ndash;29,005 . Lansia dengan sleep hygiene baik memiliki peluang 7,8 kali lebih besar mengalami kualitas tidur baik daripada lansia dengan sleep hygiene buruk.
Penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terkait faktor yang paling berpengaruh terhadap gangguan tidur lansia berdasarkan komponen pengkajian kualitas tidur PSQI yang dipengaruhi sleep hygiene. Praktik sleep hygiene memengaruhi baik atau buruknya kualitas tidur lansia di panti. Perawat berperan dalam program promotif terkait sleep hygiene pada lansia sehingga kualitas tidurnya dapat meningkat.

Older adults have a high risk of poor sleep quality and so many health problems that may occur due to decreased sleep satisfaction. This study purposes to determine the relationship of sleep hygiene and sleep quality in elderly. The cross sectional study was conducted at four Elderly Care Institutions in DKI Jakarta. This research sample consisted of 103 elderly people who ranged from 60 to 111 years and mean age was 71,06. Data were collected with two instruments, Sleep Hygiene Index SHI for measuring sleep hygiene and the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI for assessing sleep quality in the elderly.
The results showed 51,1 of elderly had poor sleep hygiene and 81,6 experienced poor sleep quality. It was explored that there was a significant relationship between sleep hygiene and sleep quality p 0,0001 r 0,321 OR 7,834 95 CI 2,121 ndash 29,005. The elderly with good sleep hygiene has a 7,8 times greater chance of experiencing better sleep quality than the elderly with poor sleep hygiene.
Further research is expected to conduct for the most influential factors to elderly sleep disorders based on the sleep qualities components PSQI which are influenced by sleep hygiene. Sleep hygiene practice can influence a good or poor sleep quality of elderly in institution. The nurses have a role by promoting sleep hygiene among elderly people and thus the quality of sleep should be increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Mustika
"Gangguan kemandirian dalam melakukan AKS dan penurunan tingkat kualitas tidur merupakan masalah kesehatan lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penulisan dengan desain analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AKS dengan kualitas tidur lansia.
Desain Penulisan menggunakan metode cross sectional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Katz Index dan PSQI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.
Hasil Penulisan pada 102 lansia di PSTW Budi Mulia Wilayah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan lansia melakukan AKS dengan kualitas tidur, dengan p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Hasil Penulisan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan AKS 76 kali lebih berisiko mengalami masalah pada kualitas tidurnya. Perawat perlu memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk dapat melakukan AKS secara mandiri.

Impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently and decrease level of quality of sleep is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. Research by design descriptive analysis aims to determining the relationship between activity daily of living with quality of sleep.
Research design with cross sectional method by interviews and observations using Katz Index and PSQI questionnaire. This research was carried out by simple random sampling.
The results of 102 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta shown that there was a significant relation between independence of the elderly in doing ADL with quality of sleep, with p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Results showed that the elderly who have limitations in performing ADL 76 times more at risk of having problems in the quality of sleep. The nurse should be motivate and facilitate of the elderly to do independence activity of daily living.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Nur Illahiyah
"Depresi merupakan masalah psikologis paling umum pada lansia yang dapat mengakibatkan kualitas tidur lansia terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dengan kualitas tidur pada lansia. Studi cross sectional dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Cengkareng, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 62 lansia. Instrumen yang digunakan ialah GDS (Geriatric Depression Scale) 15 pertanyaan untuk mengkaji depresi dan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk menilai kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukan 67.7% lansia mengalami depresi dan 62.9% lansia mengalami kualitas tidur buruk. Ada hubungan yang signifikan antara depresi dengan kualitas tidur (p = 0.004, OR 5.943). Lansia yang depresi memiliki peluang 5.943 kali untuk mengalami kualitas tidur yang buruk daripada lansia yang tidak depresi. Saran dari penelitian ini ialah perlunya peran perawat untuk melakukan screening kesehatan khsusnya terkait depresi dan kualitas tidur pada seluruh lansia yang tinggal di panti
Depression is the most common psychological problem among elderly whict can result in disturbed sleep quality’s elderly. This study purposes to determine the relationship between depression and sleep quality in the elderly. This cross-sectional study was done at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Cengkareng, Jakarta Barat. This research used total sampling method with 62 elderly as respondents. The instrument used was GDS (Geriatric Depression Scale) 15 questions to assess depression and PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) to assess sleep quality. The results showed 67.7% of elderly experienced depression and 62.9% of elderly has poor sleep quality. The results of the study showed there are a significant relationship between depression and sleep quality (p = 0.004, OR 5.943). Elderly with depression were 5.943 time to have bad sleep quality than elderly without depression. The suggestions of this study that is need the role of nurses to do health screening specifically related to the depression and sleep quality problem in all elderly at nursing homes."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>