Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fariza Putri Priatna
"Penelitian ini membahas pera pendamping kelompok binaan dalam penyaluran kredit mikro. Penelitian dilakukan di lembaga Baituttamkin Madani Tazkia unit Babakan Madang, Kabupaten Bogor dengan subjek penelitian field officer (FO). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa FO dominan menjalani peran fasilitatif dimana hal tersebut memang menjadi tugas dari seorang FO terutama dalam memfasilitasi kelompok. Selain itu dalam menjalankan peran edukatif, jika dilihat dari jobdescnya FO tidak begitu dominan karena beberapa peran lebih banyak dilakukan oleh Senior Field Officer (SFO). Untuk peran teknis, FO menunjukan peran meneliti yang menonjol ketika FO melakukan survey uji kelayakan terhadap calon anggota. Peran representatif belum cukup menonjol disebabkan oleh keterbatasan SDM.

This thesis discusses the roles of group facilitator in micro-credit distribution as a woman empowerment effort. The study was conducted at Baituttamkin Madani Tazkia Babakan Madang unit in Bogor. The subjects of research are field officers (FO). This study uses qualitative methods with descriptive design. The results showed that the predominant role of FO is a facilitative role that corresponds with the duty of an FO to facilitate group activities. On the other hand, FO has a weak educational role compare to Senior Field Officer (SFO) based on the job description. FOs technical roles enable them to have a prominent research role in conducting feasibility surveys for prospective members. The representative role of FO has not been distinguished due to human resource limitations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaya Nitiya Sutrisno
"Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk melihat peran-peran kader dalam melaksanakan Program Klaster Berdaya dan hambatan-hambatan yang ada dalam melaksanakan program tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yakni dengan memaparkan hasil temuan lapangan terkait peran-peran kader dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan Program Klaster Berdaya. Di dalam penelitian ini, teknik pemilihan informan akan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pemilihan informan dilakukan terhadap kader dan fasilitator berdasarkan keterlibatan aktif dalam program. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kader dan fasilitator yang sekaligus merupakan upaya triangulasi untuk meningkatkan kualitas peneltian. Hasil penelitian menunjukkan kader menjalankan peran dan keterampilan yakni fasilitatif, edukatif, perwakilan dan teknis yang membantu berjalannya program dalam upaya melakukan proses perubahan sosial untuk mendorong kemandirian dalam masyarakat. Di dalam pelaksanaannya, terdapat hambatan yang ditemui baik yang berasal dari internal maupun eksternal.

This study aims to describe roles of cadre in the implementation of Program Klaster Berdaya and the obstacles occurred during the program implementation. This research adapted qualitative method with descriptive approach by describing the findings related to roles of cadres and obstacles during the implementation of Program Klaster Berdaya. In this research, purposive sampling is used to select the informants of cadres and facilitator based on their active involvement on the program. Data collection was carried out through interviews with cadres and facilitators which also aims to conduct triangulation to improve research quality. The result of the research shows that cadres conducted roles of facilitative, educational, representative and technical to run program implementation to carry out social change in order to encourage self-reliance in society. During the implementation also found obstacles both from internal and external of the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ramon Menik
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang peranan perbankan dalam pemberian kredit
kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), salah satu faktornya UMKM
telah membuktikan ketahanannya, terutama ketika bangsa kita dilanda badai krisis
moneter dan krisis financial ini menandakan bahwa UMKM merupakan sektor
usaha penyangga utama yang dapat menyerap banyak tenaga kerja, namun disisi
lain adalah isu dominan yang muncul dalam pembiayaan oleh perbankan kepada
UMKM antara lain, perusahaan dianggap tidak layak secara bisnis, kurang
informasi, tidak memiliki agunan dan atau agunan yang ada tidak mencukupi,
serta berbagai permasalahan legalitas. Berbagai upaya untuk menumbuh
kembangkan UMKM terlihat dari komitmen pemerintah melalui perbankan,
namun masih terkendala pada usaha UMKM yang umumnya masih terkatagori
belum bankable, terutama dikaitkan dengan ketentuan prudential banking yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah
melalui pendekatan hukum normatif dengan melakukan pendekatan hukum secara
empiris yang memaparkan kondisi riil dilapangan perihal pemberian fasilitas
kredit bagi sektor Usaha Kecil dan Menengah. Hasil dari penelitian terlihat bahwa
perbankan dalam pemberian kreditnya harus mengutamakan prinsip kehati – hati
dalam pemberian kredit, disisi lainnya masih relatif terbatasnya akses UMKM
kepada lembaga keuangan, khususnya perbankan, telah menghadirkan
kesenjangan (gap) antara mekanisme kehati-hatian yang dijalankan lembaga
keuangan/perbankan dan kondisi usaha UMKM yang belum bankable. Untuk itu
agar perbankan dapat berperan optimal dalam pemberian kredit kepada UMKM,
perbankan dapat melakukan linkage program dengan lembaga keuangan lainnya
seperti Bank Perkreditan Rakyat atau dengan Lembaga Keuangan Mikro.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of banks in lending to Micro, Small and Medium
Enterprises (SMEs),one of the factors of SMEs have proven durability , especially
when our nation stormy financial crisis and the financial crisis indicates that the
SME sector is the main buffer that can absorb a lot of labor, but on the other hand
is the dominant issues that arise in financing by banks to SMEs, among others, the
company is not considered viable business, uninformed, and do not have collateral
or insufficient collateral, as well as a variety of legal issues. Various attempts to
cultivate seen from the government's commitment to SMEs through the banking
system, but is still constrained by the SME are generally still not bankable, mainly
associated with prudential banking provisions stipulated by Bank Indonesia. The
research method that I use is legal normative approach by conducting an empirical
approach to the law that describes the real conditions in the field regarding the
granting of credit facilities to Small and Medium Enterprises sector. The results of
the study shows that the banks should give priority in granting credit banking
principles - care in the provision of credit, the other side is still relatively limited
access of SMEs to financial institutions, particularly banks, has presented the gap
between prudential mechanism run financial institutions / banks and business
conditions of SMEs are not bankable. For that to be able to play optimally banks
in lending to SMEs, banks can perform linkage programs with other financial
institutions such as rural banks or microfinance institutions"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Teguhsantoso
"Peranan energi sangat penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan nasional, juga merupakan pendorong utama dalam pembangunan nasional. Tanpa ketersediaan energi, pertumbuhan ekonomi yang menjadi indikator utama keberhasilan pembangunan tidak akan nampak bergerak, tapi sampai sekarang masih banyak daerah yang belurn terjangkau aliran listrik khususnya di daerah terpencil yang memiliki akscsbilitas yang rendah, padahal di daerah tersebut terdapat potensi lokal terutama sumber-sumber energi terbanlkan seperti sumber daya air, namun pemanfaatannya masih minim. Akan tetapi, sampai saat ini pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan berbasis milcrohidro masih sangat tcrbatas jika dibandingkan dengan potensi yang ada. Bila kita mencermati kekurangan energi listrik di daerah terpencil sampai saat ini maka menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dimasa yang akan datang.
Permasalalian pcnelitian ini untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN dan masih mengganlungkan bahan bakar fosil sebagai pembangkit, maka perlu pemberdayaan energi terbarukan berbasis mikrohidro yang memanfaatkan potensi sumber daya lokal agar mampu meningkatkan rasio elektrifikasi nasional khususnya pemanfaatan sumber daya air sebagai pembangkit Iistlik dan dikelola secara optimal sehingga tingkat ketersediaan bagi pcmakai mempunyai kualitas baik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis melalui penelitian kepustakaan, wawancara dengan para pakar, survei dan obscrvasi di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro untuk rncndapatkan data .dan informasi. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis yaitu analisis kendala di 3 (tiga) lokasi Pembangkit Listrik Tcnaga Mikrohidro; analisis intelijen dalam pemberdayaan Pernbangkit Listrik Tenaga Mikrohidro memfokuskan keberlanjulan dari aspek teknis, pembiayaan, sosial, manajemen/kelembagaan dan sumber daya alam; analisis resiko pada Daerah Aliran Sungai untuk mengurangi resiko bencana banjir di daerah aliran sungai yang merupakan tempat lokasi powerhouse; dan analisis SWOT untuk menentukan slrategi dalam pemberdayaan energi berbasis mikrohidro.
Hasil penelitian bahwa pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan baik akan mendukung keberlanjutan pembangkit listrik, hal ini dipengaruhi oleh bebcrapa aspek utama dan dipengaruhi oleh kestabilan kondisi Daerah Aliran Sungai serta dalarn realisasinya perlu strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mcraih peluang yang ada (ckspansi) untuk memberikan kesiapan antisipasi krisis energi untuk mempercepat tercapainya pemberdayaan energi terbarukan berbasis mikrohidro sebagai upaya mengamankan pasokan energi nasional.

The role of energi is critical to increased economic activity and national security, is also a major driving force in national development. Without the availability of energi, economic growth became the main indicator of success of development may not seem to move, but until now there are many areas not reached by the flow of electricity especially in remote areas who have low accessibility, whereas in the local area thereiare potential sources of energi especially renewable resources such as water, but its use is still minimal. I-lowevcr, until recently the development and utilization of renewable energi~based micro-hydro is still very limited when compared with the existing potential, When we look at thc shortage of electric energi in remote areas until recently it became a serious threat to the Republic of Indonesia in the future.
The problem of this research to meet the electricity needs, especially in remote areas not reached by the -grid and still dependent of fossil fuels as power, it is necessary to empower micro-hydro-based renewable energi that utilize local resources to be able to increase the national electrification ratio in particular the utilization of resources water resources as power plants and managed optimally so that the level of availability for the user to have good quality.
This research use descriptive method of analysis through library research, interviews with experts, surveys and observations on the location of micro hydro power plant to obtain data and information. This study uses some analysis of constraint analysis in 3 (three) the location of micro hydro power plant; intelligence analysis in the empowennent of micro hydro power plant focus of sustainability from the technical, iinancial, social, management / institutional and natural resources; risk analysis in basin River to reduce flood risk in the watershed which is the location where the powerhouse; and SWOT analysis to determine strategies in empowerrnenbbased micro-hydro energi.
The study show that the management of micro hydro power plant with a good will support the sustainability of power generation, it is influenced by several major aspects and is influenced by the stability condition ofthe Watershed as well as in its realization need a strategy to use force to seize opportunities that exist (expansion) to provide readiness anticipated encrgi crisis to accelerate the achievement of empowerment-based micro-hydro renewable energi in an effort to secure national energi supply.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meerada Saryati Aryani
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui proses pendampingan Guswil DKI dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui kredit mikro, serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi oleh Guswil DKI dalam proses pendampingan tersebut. Fenomena ini diambil karena persentase masyarakat miskin semakin bertambah dan salah satu usaha yang telah dilaksanakan oleh masyarakat miskin untuk keluar dari belitan kemiskinan adalah keterlibatannya dalam dunia kerja. Menurut sebagian besar masyarakat menyebutkan kredit sebagai prioritas kebutuhan, karena selama ini masyarakat miskin selalu mengalami diskriminasi dalam hal kredit, dan Guswil DKI sudah menjawab permasalahan ini dengan memberikan kredit mikro dengan model pendampingan.
Penelitian untuk melihat proses pendampingan ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan studi dokumentasi, pengamatan langsung dan wawancara mendalam terhadap informan yang dipilih secara purposive. Sasaran yang diteliti adalah kelompok AI Alam dan Dahlia yang berlokasi di Cilincing serta kelompok Mugi Sukses yang berlokasi di Manggarai. Seluruh penelitian membutuhkan waktu selama 7 bulan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam memberikan pendampingan, Guswil DKI berpedoman pada tahapan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Bina Swadaya yaitu kegiatan penumbuhan kelompok, kegiatan penguatan kelompok dan terakhir mengakses kelompok dengan lembaga keuangan mikro.
Dalam tahap penumbuhan kelompok menunjukkan kegiatan pendamping mulai dari sosialisasi kegiatan pendampingan terhadap lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, masyarakat dan kelompok-kelompok yang ada di wilayah tersebut. Sehingga pendamping memperoleh data jumlah masyarakat yang akan menjadi sasaran penumbuhan kelompok. Berdasarkan data tersebut, pendamping melakukan sosialisasi kembali terhadap masyarakat melalui pertemuan-pertemuan sehingga calon anggota kelompok tertarik untuk membentuk kelompok yang akan memperoleh pendampingan dari Guswil DKI.
Setelah kelompok terbentuk, pendamping memberikan penguatan kepada kelompok, berpedoman pada 5 Bidang Hasil Pokok yang telah ditetapkan oleh Dina Swadaya yaitu meliputi bidang keorganisasiannya, administrasi, permodalan, usaha produktif dan bidang jaringan. Dan berdasarkan hasil penelitian, pendamping sudah dapat melaksanakan peran dan ketrampilannya namun masih belum menyeluruh.
Dan proses pendampingan yang terakhir namun bukan kegiatan terminasi adalah kegiatan mengakses kelompok dengan lembaga keuangan mikro. Berdasarkan hasil penelitian, Guswil DKl akan mengakses kelompok yang dinilai sudah masuk klasifikasi B atau A, hanya dengan Bina Masyarakat Mandiri (BMM). Pada tahap ini pendamping masih melakukan pendampingan terhadap kelompok-kelompok, namun frekuensi kehadirannya sudah berkurang. Sehingga terlihat bahwa sebenarnya kelompok masih belum dapat mandiri seutuhnya karena masih ada ketergantungan terhadap pendamping.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, bahwa dalam melaksanakan kegiatan pendampingan ada beberapa kendala-kendala yang berasal dari dalam diri si pendamping seperti keterbatasan tenaga dan waktu, keterbatasan pengetahuan tentang masyarakat serta tidak adanya terminasi yang ditetapkan oleh Bina Swadaya. Selain itu, ada juga kendala yang berasal dari luar diri pendamping seperti anggota kelompok yang tidak rutin hadir dalam pertemuan, anggota tidak tepat waktu memberikan angsuran dan aparat pemerintah yang kurang mendukung. Namun pendampinganpun dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar karena didukung oleh ketrampilan- ketrampilan pendamping berkomunikasi dengan orang lain sehingga pendamping memperoleh dukungan sepenuhnya, serta kemauan dan pendamping untuk selalu mau belajar guna menambah wawasan dan pengetahuannya. Selain itu, faktor kesediaan dari anggota kelompok untuk mau bekerja sama dengan pendamping, jaringan kerjasama yang sudah terbentuk, dukungan dari keluarga dan masyarakat serta turunnya kredit yang tepat waktu merupakan dukungan dari luar yang juga memegang peranan penting dalam pelakanaan pendampingan.
Berdasarkan temuan lapangan ini, maka direkomendasikan kepada Guswil DKI dan Bina Swadaya untuk meningkatkan kualitas pendampingan dengan melakukan evaluasi tidak hanya dan aspek ekonominya saja melainkan juga dari aspek sosial dari masyarakat. Hal ini penting, karena cukup sulit membedakan pendampingan untuk pemberdayaan dengan pendampingan untuk pemperdayaan. Pemberdayaan akan menghasilkan masyarakat yang mandiri, dan mampu berkembang sesuai dengan daya kreatif dan kebijakannya, sedangkan pemperdayaan akan menghasilkan masyarakat yang tidak mandiri, tergantung nasibnya pada orang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misan
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelakasanaan program pemberdayaan melalui pendampingan yang dilakukan Kalyanamitra pada suatu Komunitas di Prumpung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yakni metode yang bertujuan untuk menggali secara mendalam mengenai suatu peristiwa atau kejadian tertentu secara deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah pada proses pemberdayaan melalui pendampingan harus dipersiapkan sedini mungkin, seperti persiapan tenaga pendamping dan metode yang tepat untuk melakukan intervensi komunitas. Selain itu, juga perlu memperhatikan potensi dan tantangan yang ada pada suatu wilayah tertentu agar selama program tersebut berjalan potensi tersebut bisa dimanfaatkan dan tantangannya bisa diminimalisir.

This study aims to describe exercising their empowerment through mentoring programs conducted Kalyanamitra on a Community in Prumpung. Method used in this study is the qualitative method that aims to explore indepth about a particular event or events descriptively.
The results of this study is in the process of empowerment through mentoring should be prepared as early as possible, such as the preparation of mentors and the appropriate method to perform community intervention. In addition, also need to consider the potential and challenges that exist in a particular region so long as the program runs this potential can be harnessed and the challenge can be minimized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Putri Permata
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas tentang Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin KUBE FM , sebagai upaya pemberdayaan masyarakat miskin melalui kelompok. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pembentukan kelompok, rekruitmen terjadi secara top-down, dan pendamping berfungsi sebagai fasilitator. Dalam proses pendampingan dan pembinaan yang dilakukan, yang paling berperan dalam menentukan perkembangan KUBE FM adalah pendamping desa. Hal ini karena pendamping desalah yang paling sering berinteraksi dengan ketua dan para anggota KUBE FM. Kualitas interaksi, peran pendamping sebagai pelaku perubahan, serta adanya komitmen terhadap tujuan kelompok merupakan fakror-faktor yang berinteraksi dalam menentukan perkembangan kelompok. Penelitian ini menyimpulkan bahwa KUBE FM dapat menjadi media dalam memberdayakan fakir miskin. Kelompok yang dinamis disertai dengan pendampingan yang intensif dapat memperbesar peluang keberhasilan pemberdayaan masyarakat miskin melalui KUBE FM.

ABSTRACT
This dissertation discussed about economical joint group effort of the poorest KUBE FM as an effort to empower poor community through group. This research used qualitative design. The result of this research showed that at group formation processs, recruitment was top down and the consultant roled as facilitator. Generally, at consultation and supervision process, the most influenced person in determining the development of KUBE FM was village consultant. This was because he did most interaction with the leader as well as members of the group. Quality of interaction, roles of consultant as change agent and commitment toward the goal were factors which interact in determining the the development of KUBE FM. This research conclude that KUBE FM could be used as medium to empower the poorest community. Dynamic group accompanied by intensive consultation could enhance the success of KUBE FM in empowering poor community. "
2017
D1721
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Bernadetta May Rebeka
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan bagaimana survival analisys menggunakan regresi Cox Proportional Hazard dapat dipakai untuk menganalisis sebaran time to default debitur kredit mikro Bank XYZ berdasarkan karakteristik demografis debitur dan karakteristik produk. Terhadap sebaran tersebut menggunakan metode analisis non-parametrik khususnya point estimation dapat diestimasi karakteristik debitur yang mempunyai waktu survive terbaik yakni debitur di wilayah Kabupaten Indramayu, jenis kelamin wanita, pendidikan akhir SD, bidang usaha perdagangan besar dan eceran, status pernikahan janda/duda serta penghasilan.

ABSTRACT
This study explains how survival analisys using Cox Proportional Hazard regression can be used to analyze the distribution of time to default of micro credit debtor in Bank XYZ based on debtor demographic characteristics and product characteristics. Against the distribution using non parametric analytical methods, especially point estimation can be estimated the characteristics of the debtor who has the best survive time that is the debtor in Indramayu District, female gender, final education of elementary school, major trade and retail business, marriage widow widower status and income "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"KUR Pertanian merupakan salah satu inisiatif pemerintah guna mengembangkan sektor pertanian di Indonesia yang bertujuan memperkuat permodalan bagi petani. KUR Sektor Pertanian adalah pembiayaan modal kerja kepada debitur perseorangan, kelompok usaha produktif dan layak serta belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup. Pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga sebesar 3% khusus untuk penyaluran KUR di sektor pertanian yang dapat digunakan untuk modal usaha, operasional, penyediaan alsintan. Melalui KUR ini, petani dapat mendukung pengembangan produksi pertanian dari hulu hingga hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur Penyaluran KUR Bagi Kelompok Petani, Hak Dan Kewajiban Para Pihak Terkait Dengan Penyaluran KUR Bagi Kelompok Petani, serta Pertanggungjawaban Hukum Apabila Kelompok Petani Wanprestasi. Adapun bentuk penelitian dalam tesis ini adalah penelitian hukum normatif atau doktrinal. Penelitian ini mengintegrasikan ke pendekatan normatif dengan melihat peraturan-peraturan hukum tertulis yang berkaitan dengan pemberian KUR dan mengungkap latar belakang diperlukannya KUR sebagai salah satu pembiayaan bagi kelompok petani. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan gambaran secara menyeluruh terkait dengan mekanisme penyaluran kredit usaha rakyat di sektor pertanian. Hasil dari penelitian ini adalah Proses pemberian KUR terdapat beberapa langkah, mulai dari pengajuan kredit oleh calon nasabah, identifikasi data, survei dan peninjauan lapangan, analisis data keuangan calon debitur, pengambilan keputusan kredit, pembuatan perjanjian kredit, hingga pencairan kredit. Setelah perjanjian ditandatangani, terjadi kesepakatan antara kedua pihak, yang menimbulkan hak serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh keduanya. Bank X dan Y dalam penyelesaian permasalahannya dengan debitur menggunakan non ligitasi daripada ligitasi. Apabila semua upaya bentuk penyelamatan tersebut tidak dapat teratasi maka pemenuhannya tunduk kepada ketentuan Pasal 1131 KUH Perdata dengan  mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri untuk memenuhi pelaksanaan kewajibannya.

KUR Agriculture is one of the government's initiatives to develop the agricultural sector in Indonesia which aims to strengthen capital for farmers. KUR Agriculture Sector is working capital financing to individual debtors, productive and feasible business groups and do not have additional collateral or insufficient additional collateral. The government provides an additional interest subsidy of 3% specifically for KUR distribution in the agricultural sector which can be used for business capital, operations, provision of alsintan. Through this KUR, farmers can support the development of agricultural production from upstream to downstream. This research aims to find out the KUR Disbursement Procedure for Farmer Groups, the Rights and Obligations of the Parties Related to KUR Disbursement for Farmer Groups, and Legal Liability if the Farmer Group Defaults. The form of research in this thesis is normative or doctrinal legal research. This research integrates a normative approach by looking at written legal regulations relating to the provision of KUR and revealing the background of the need for KUR as one of the financing for farmer groups. In this research, the data used are primary data and secondary data. Data collection in this research was carried out through literature studies and interviews. The data processing method in this research uses a qualitative descriptive method that explains the overall picture related to the mechanism of distribution of people's business credit in the agricultural sector. The result of this research is that the process of granting KUR has several steps, starting from applying for credit by prospective customers, identifying data, surveys and field observations, analysing the financial data of prospective debtors, making credit decisions, making credit agreements, and disbursing credit. After the agreement is signed, there is an agreement between the two parties, which gives rise to rights and obligations that must be fulfilled by both. Bank X and Y in resolving their problems with debtors use non-ligitation rather than ligitation. If all efforts to form a rescue cannot be resolved, the fulfilment is subject to the provisions of Article 1131 of the Civil Code by filing a civil lawsuit to the District Court to fulfil the implementation of its obligations."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazera Nur Utami
"Permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat adalah kemiskinan yang menyebabkan ketimpangan kelompok masyarakat. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin, pemerintah melakukan pemberdayaan masyarakat pada program kelompok usaha bersama (KUBE). Salah satunya adalah KUBE Melati 3 yang terletak di Kecamatan Johar Kelurahan Galur Jakarta Pusat. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi aktif dari anggota KUBE dan peranan pendamping. Partisipasi anggota dikategorikan dalam beberapa komponen yaitu partisipasi berbagi informasi, partisipasi konsultasi, partisipasi kolaborasi dan partisipasi proses pemberdayaan. Sedangkan dalam proses pemberdayaan KUBE, peran pendamping meliputi peran dan keterampilan fasilitatif, peran edukasional, peran dan perwakilan atau representative dan peran keterampilan teknik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 13 orang informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling.

The social problem faced by the community is poverty which causes inequality in community groups. To improve the standard of living of the poor, the government has conducted community empowerment in the Kelompok Usaha Bersama (KUBE) program One of them is KUBE Melati 3 which is located in Johar District, Galur Sub District, Central Jakarta. The results showed the participation of KUBE members and the role of assistance. The purpose of KUBE member participation is categorized into several components are sharing participation, consultation participation, collaboration participation and participation in the empowerment process. Meanwhile, in the KUBE empowerment process, the role of assistance includes the role and skill of facilitative, educational role, role and representation and the role of technical skills. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. In depth interviews werw conducted with 13 informants who were selected through purposive sampling technique"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>