Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Asmara Wijayanti
"Pada kompetisi olahraga tentu terdapat atlet yang mengalami cedera, baik cedera akut maupun kronis. Cedera pada atlet sudah sangat sering terjadi di Indonesia. Atlet yang pernah mengalami cedera tetap rentan mengalami cedera berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan atlet universitas Indonesia mengenai cedera olahraga musculoskeletal terhadap kepatuhan atlet tersebut dalam mencegah terjadinya cedera olahraga. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara cross-sectional, Penelitian ini memiliki 107 responden mahasiswa aktif universitas indonesia dengan menggunakan metode simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan responden dalam mencegah cedera olahraga (p= 0,006). Penelitian ini merekomendasikan agar diadakannya sebuah pelatihan bagi mahasiswa atlet dalam melakukan upaya pencegahan cedera olahraga.

In sports competitions, of course there are athletes who are injured, both acute and chronic injuries. Athletes who have suffered injuries remain vulnerable to recurring injuries. This study aims to determine the relationship of knowledge of Indonesian university athletes regarding musculoskeletal sports injuries to the adherence of these athletes in preventing the occurrence of sports injuries. The design of this study used descriptive correlative and cross-sectional approach, this study had 107 active student respondents from Indonesian universities using the simple random sampling method. The results of this study indicate a relationship between the level of knowledge and the level of participation of respondents in preventing sports injuries (p = 0.006). This study recommends that a training for athlete students be held in making efforts to prevent sports injuries."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Patrianto
"Kegiatan berolahraga di Unit Kegiatan Mahasiswa bidang olahraga Universitas Indonesia (UKOR UI) memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan anggotanya. Penelitian ini untuk menggambaran kasus cedera olahraga dan persepsi anggota UKOR UI terhadap faktor risiko cedera olahraga yang terjadi di UKOR UI tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan disain penelitian cross sectional. Pengambilan datanya menggunakan kuesioner dengan teknik accidental sampling. Penelitian ini diikuti oleh 87 responden dari populasi yang terdiri dari 448 orang di 17 cabang olahraga. Rata-rata usia mereka adalah 21,38 tahun. Usia minimumnya 18 tahun dan maksimumnya 30 tahun dan terbanyak adalah laki-laki (74%). 64,4% responden memiliki BMI normal. 58,6% responden memiliki riwayat cedera. Tingkat keparahan cedera sebagian besar pada tingkat ringan dan sedang (78,4%). Lokasi cedera yang paling banyak terjadi pada ekstrimitas bawah (64,8%) yaitu pada engkel (31,4%), paha (15,7%) dan lutut (13,7%). Sedangkan menurut kondisi medisnya cedera yang paling besar mengenai ligamen/keseleo sebanyak 64% dan cedera otot (tendon) sebesar 24%. Persepsi responden cenderung setuju bahwa kebugaran tubuh (80%), kurang pemanasan (84%) dan kurang latihan (65%) dan kondisi lapangan (65%) sebagai faktor penyebab terjadinya cedera olahraga di UKOR UI. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa pemangku kepentingan olahraga di UI untuk mengkaji risiko cedera olahraga dan mengembangkan SOP aktifitas olahraga di setiap UKOR dan mempromosikan kegiatan olahraga yang bebas cedera kepada mahasiswa UI seperti melakukan latihan olahraga secara rutin dan terjadwal, melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga, menjaga kebugaran fisik, dan menggunakan alat pelindung olahraga yang disyaratkan.

Sports activities at the University of Indonesias Student Activity Unit (UKOR UI) have risks to the safety and health of its members. This study is to describe sports injury cases and perceptions of UKOR UI members on the risk factors for sports injuries that occurred at UKOR UI in 2019. This research was a quantitative descriptive study with a cross sectional design. The data collection uses a questionnaire with accidental sampling technique. This study was attended by 87 respondents from a population of 448 people in 17 sports. Their average age is 21.38 years. Minimum age is 18 years and maximum is 30 years and most are male (74%). 64.4% of respondents had a normal BMI. 58.6% of respondents had a history of injury. The severity of the injury was mostly at the mild and moderate levels (78.4%). The location of the most injuries occurred in the lower extremities (64.8%), which were ankle (31.4%), thigh (15.7%) and knee (13.7%). Whereas according to his medical condition the biggest injuries regarding ligaments/sprains as much as 64% and muscle injury (tendons) by 24%. Perceptions of respondents tended to agree that physical fitness (80%), lack of warming (84%) and lack of exercise (65%) and field conditions (65%) as factors causing sports injuries at UKOR UI. The results of this study suggest that sports stakeholders at UI to assess the risk of sports injuries and develop SOPs for sports activities in each UKOR and promote injury-free sports activities to UI students such as conducting regular and scheduled exercise, warming up sufficiently before exercising, keeping physical fitness, and using the required sports protective equipment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Suriadi Halim
"ABSTRACT
Background Student athletes are prone to sport injuries however, epidemiological information of sport injuries available in Indonesia is insufficient. Solution to the problem is to initiate the recording of sport injuries in events, such as the medical and dental students rsquo annual sports games gathering. If injury recordings are done regularly, injury surveillance system can be developed to prevent sport injuries in the future.Aims This study was an initiation study to know the sports injuries among student athletes during 2016 medical and dental students rsquo annual sports games gathering, i.e. determination the type and location of injuries across different sports, quantification the number of games per day and the number of total injuries per sport, finding the incidence rate of injuries per sport and distinguishing the distribution of injuries between pre clinical and clinical stage of study.Methods This was a cross sectional study using secondary data collected during the event. Research subjects were divided into genders and stage of study to observe the distribution of injury locations, types and incidence, then statistically determined by chi square test and relative risk calculation.Results Most frequent injury location was lower extremities and most common type was sprain. Mini soccer had the most number of participants and therefore the most number of games day. However, mens basketball had the highest number of injuries and womens basketball had the highest incidence rate. More injuries occurred in women than men and in clinical stage than pre clinical stage. Conclusion The most prevalent injury location and type were lower extremities and sprain, respectively. Number of games per day was not proven to be associated to the occurrence and rate of injury, however the nature of sports contact or non contact and the level of competitiveness may actually be the contributing factors. Women were shown to be relatively more prone to injury than men. Student athletes in their clinical stage of their studies were more susceptible to injury than those in the pre clinical stage.

ABSTRAK
Latar Belakang: Atlet mahasiswa student-athlete rentan terhadap cedera olahraga, tetapi masih sedikit informasi yang tersedia tentang cedera olahraga di Indonesia. Masalah ini dapat diatasi dengan memulai pencatatan cedera olahraga pada kegiatan seperti pertandingan olahraga tahunan antar mahasiswa fakultas kedokteran dan kedokteran gigi. Jika pencatatan cedera dilakukan secara teratur, dapat dikembangkan sistem surveilans cedera yang dapat digunakan dalam pencegahan di kemudian hari. Tujuan: Untuk menentukan jenis dan lokasi cedera pada setiap olahraga, menghitung jumlah permainan per hari dan jumlah total cedera per olahraga, menemukan tingkat insiden cedera per olahraga dan membedakan distribusi cedera antara tahap pre-klinik dan klinik. Metode: Penelitian ini menggunakan design cross-sectionaldengan data sekunder yang dikumpulkan selama acara tersebut. Subyek penelitian dibagi menurut jenis kelamin dan tahap studi untuk mengamati distribusi lokasi, jenis dan insiden cedera, kemudian secara statistik ditentukan dengan uji chi-square dan perhitungan risiko relatif. Hasil: Lokasi cedera yang paling sering terjadi adalah pada ekstremitas bawah dan jenis cedera yang paling banyak terjadi adalah sprain. Mini-Soccer memiliki jumlah pertandingan/hari dan jumlah peserta terbanyak, namun cedera terbanyak terjadi pada basket putra dan basket putri memiliki tingkat kejadian cedera injury rate tertinggi. Cedera lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dan pada atlet mahasiswa tahap klinik dibandingkan tahap pra-klinik. Kesimpulan: Lokasi cedera yang paling umum adalah ekstremitas bawah dan jenis cedera yang paling sering terjadi adalah sprain. Jumlah pertandingan per hari tidak terbukti berhubungan dengan jumlah dan tingkat kejadian cedera, namun sifat cabang olahraga kontak atau non-kontak dan tingkat persaingan pada cabang olahraga mungkin dapat merupakan faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya cedera. Perempuan terbukti relatif lebih rentan terhadap cedera dibanding laki-laki. Atlet mahasiswa dalam tahap studi klinik lebih rentan terhadap cedera daripada atlet mahasiswa tahap pra-klinik."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Nugroho Wattimury
"ABSTRAK
Tesis ini membahas gambaran cedera pada cabang olahraga atletik dan hubungannya dengan faktor risiko atlet. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dan dilakukan pada Pekan Olahraga Nasional ke XIX di Stadion Pakansari Cibinong Indonesia. Insiden cedera dalam cabang olahraga atletik sebesar 97.5/1000 atlet dengan cedera yang terbanyak bersifat eksaserbasi akut, jenis strain, lokasi tersering tungkai atas dan derajat cedera ringan. Insiden ini lebih rendah dibandingkan dengan kejuaraan atletik di dunia. Faktor-faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan terjadinya cedera adalah usia 21 ndash; 25 tahun, jenis kelamin laki-laki, jenis nomor pertandingan lari jarak 100 m, marathon dan hanya mengikuti 1 nomor saja.

ABSTRACT
The focus of this study is to acquire description of athletic sports injuries and its relation to athlete risk factors. This research used cross sectional method and conducted at Pekan Olahraga Nasional XIX at Pakansari Cibinong Stadium Indonesia. The incidence of injuries in athletic sports is 97.5 1000 athletes with the most acute exacerbation injuries, strain type, the most common location of the upper limb and the degree of minor injury. This incident is lower than the athletic championship in the world. Risk factors that may be associated with the occurrence of injuries are 21 25 years of age, male sex, type of matches like running distance 100 m, marathon and participate in 1 event only."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Meilinda
"Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berpotensi menimbulkan cedera. Kejadian cedera olahraga khususnya pada sistem muskuloskeletal tidak dapat diprediksi dan dihindari, namun untuk memaksimalkan proses pemulihan dibutuhkan penatalaksanaan yang cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan tim kesehatan Olimpiade Universitas Indonesia tentang penatalaksanaan cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional pada 46 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan mengenai cedera muskuloskeletal pada ekstremitas bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tim kesehatan berada pada kategori cukup sebesar 58,7 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, panitia Olimpiade Universitas Indonesia dapat melibatkan Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia dan perawat untuk pendampingan selama di lapangan dan memberikan materi serta praktik sebagai pembekalan.

Sports is a physical activity that have high potential to cause injury, especially in musculoskeletal systems. These injuries cannot be predict nor avoid, but it can be minimalized by doing a good and rapid treatments. The aim of this study was to describe Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge about managing musculoskeletal injuries in lower extremities. This study used cross sectional design with 46 samples. This study showed 58,7 respondents had a moderate knowledge. This study recommends the Olimpiade UI 39 s health team to collaborating with Klinik Satelit Makara University of Indonesia and community nurse to give assistance during treatment and give a training about handling an injury in order to increase Olimpiade UI 39 s health teams rsquo knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahum
"Latar Belakang. Atlet pelajar yang masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis yang belum matang rentan mengalami cedera olahraga. Landing Error Scoring System (LESS) merupakan salah satu alat skrining menilai risiko cedera dengan menilai kesalahan gerakan melompat dan mendarat seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti ilmiah mengenai peran LESS dalam hubungannya dengan cedera ekstremitas bawah. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang yang melibatkan delapan puluh tujuh atlet dari enam cabang olahraga di pusat pelatihan olahraga pelajar (PPOP) DKI Jakarta. Subjek dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan gerakan fungsional mendarat dan melompat dengan LESS. Subjek akan dipantau untuk mengetahui ada tidak cedera ekstremitas bawah yang dialami dalam 3 bulan pasca pemeriksaan. Selain hasil LESS, jenis kelamin, riwayat cedera sebelumnya dalam enam bulan terakhir dan postur tubuh juga akan dianalisa hubungannya dengan cedera ekstremitas bawah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS v.20.0. Hasil. Rata-rata subjek berusia 16 tahun dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding perempuan (60,9%). Hasil LESS, jenis kelamin dan postur tubuh tidak memperlihatkan hubungan yang signifikan dengan cedera ekstremitas bawah (p > 0,05). Riwayat cedera sebelumnya dan lama berlatih kurang dari lima tahun memiliki hubungan yang signifikan terhadap cedera ekstremitas bawah (p <0,01 dan p < 0,05). Kesimpulan. Penggunaan LESS untuk menilai risiko cedera ekstremitas bawah pada atlet PPOP DKI perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena cedera ekstremitas bawah dapat disebabkan karena adanya faktor risiko lain seperti riwayat cedera sebelumnya dan lama berlatih, maka dalam pemeriksaan pre partisipasi atlet diperlukan pemeriksaan faktor risiko cedera yang lebih mendalam.

Background, Student athletes who are still experiencing growth in physical and psychological immature development prone to get sports injuries. Landing Error Scoring System (LESS) is a screening tool to assess the risk of injury to assess error movement of jump and landing. Objective. The purpose of this study was to find the scientific evidence regarding the role of LESS in relation with lower limb
injuries. Method. This cross-sectional study involving eighty-seven participants from six sports division at the Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta. The participants performed history taking, physical examination, and functional movement screening using LESS examination. Participants will be monitored to determine lower extremity injuries event during three months followup. In addition to the results of LESS, gender, history of previous injuries in the last six months and body posture alignment will also be analyzed in conjunction with lower extremity injuries by using SPSS v.20.0 software. Results. The average of 16-year-old participants with boys more than girls (60.9%). LESS result, gender and body posture alignment did not show significant association with lower extremity injuries (p> 0.05). History of previous injuries in last six months and duration of training less than five years had a significant relationship with lower extremity injuries (p <0.01 and p <0.05). Conclusion. The application of LESS test for assessing the risk of lower extremity injuries in athletes PPOP need to do further research. Because of lower extremity injuries may be due to other risk factors such as a history of previous injuries and duration of training, the deeper preparticipation examination on athtletes for injury risk factor screening is needed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Mulisari
"Pengetahuan akan pertolongan pertama merupakan hal yang sangat penting tidak hanya bagi tenaga kesehatan, namun bagi olahragawan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbandingan tingkat pengetahuan antara mahasiswa anggota UKOR Hockey UI dengan mahasiswa FIK UI angkatan 2014 tentang pertolongan pertama cedera olahraga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif komperatif dengan teknik simple random sampling melibatkan 134 responden.
Hasil analisis diperoleh bahwa mahasiswa FIK UI angkatan 2014 memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori sangat baik ndash; baik sebanyak 43 mahasiswa 51,2, sementara mahasiswa UKOR Hockey UI sebanyak 24 mahasiswa 48 yang memiliki pengetahuan cukup. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara mahasiswa FIK UI angkatan 2014 dengan UKOR Hockey UI p=0,001, =0,05. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan serta informasi bagi UKOR Hockey UI untuk meningkatkan pengetahuan akan pertolongan pertama dan bagi FIK UI dalam mengembangkan keperawatan olahraga.

Knowledge of first aid is very important not only for health workers, but also for athletes. The purpose of this study is to identify the comparative level of knowledge between students of UKOR Hockey UI and FIK UI student class of 2014 about first aid of sports injury. The design that used in this study is descriptive comparative using simple random sampling technique with 134 respondents.
The result of analysis shows that FIK UI student of class of 2014 with very good good knowledge category are 43 students 51,2, while UKOR Hockey UI students were 24 48 students with enough knowledge. The result of this research is there is a difference of knowledge level between students of UKOR Hockey UI and FIK UI student of class of 2014 p 0,001, 0,05.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milroy, Patrick
"Buku yang berjudul "Sports injuries" ini ditulis oleh Patrick Milroy. Buku ini membahas tentang pencegahan luka, klasifikasi luka, dan luka yang diakibatkan oleh olahraga."
[Place of publication not identified]: Ward Lock Book, 1994
R 617.102 7 MIL s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Adelina Auyan
"Penelitian terdahulu menunjukkan temuan yang tidak konsisten mengenai hubungan grit dengan performa atlet. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali peran grit dalam memprediksi performa atlet mahasiswa, dan memahami pengaruh moderasi kepaduan tim berdasarkan Teori Cognitive-Affective System of Personality (Mishcel & Soda, 1995). Sebanyak 265 data partisipan yang tersebar dalam 34 tim olahraga diperoleh dengan memanfaatkan turnamen olahraga futsal, basket, dan sepakbola antar kampus di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner fisik yang terdiri dari The Grit Scale, Group Environment Questionnaire, dan penilaian performa individual atlet oleh pelatih. Data dianalisis menggunakan korelasi Pearson dan model 1 pada makro PROCESS oleh Hayes. Temuan penelitian menunjukkan bahwa grit tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan performa atlet (r = 0,092, p > 0,05) dan ditemukan efek moderasi kepaduan tim yang negatif terhadap hubungan antara grit dan performa atlet atlet (b = -0,34, SE = 0,13, 95%CI[-0,59,-0,09]).

Previous findings showed inconsistent results regarding the relationship between grit and athlete performance. Therefore, this study was conducted to re-evaluate the role of grit in predicting collegiate athlete performance, and to understand the moderating effect of team cohesion based on 'Cognitive-Affective System of Personality Theory' (Mischel & Soda, 1995). Data were collected through several futsal, basketball, and soccer competition events across Jabodetabek and Bandung, using physical questionnaire consists of 'The Grit Scale, Group Environment Questionnaire', and athlete performance evaluation by coach. 265 participant data which was distributed in 34 different sport teams was obtained and analyzed using 'Pearson' correlation and simple moderator model on Hayes’ PROCESS macro on SPSS program. Findings of this study showed there is no significant relationship between grit and athlete performance (r = 0,092, p > 0,05) and there is a negative moderating effect of team cohesion on grit-athlete performance relationship (b = -0,34, SE = 0,13, 95%CI[-0,59,-0,09]).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avisa Ayunda Tionika
"Kejadian cedera jarum suntik pada mahasiswa keperawatan masih sering terjadi, namun banyak yang enggan melaporkannya. Rendahnya efikasi diri serta perbedaan kesiapan mahasiswa di berbagai tempat turut meningkatkan risiko cedera dan dampak negatif secara biologis maupun psikososial. Penelitian ini bertujuan agar teridentifikasinya hubungan efikasi diri dengan kesiapan pencegahan cedera jarum suntik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini melibatkan 236 responden terdiri dari mahasissa D3 Keperawatan, S1 Keperawatan Reguler, dan S1 Keperawatan Ekstensi. Metode penelitian yang di gunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen pada penelitian ini menggunakan GSES pada variabel efikasi diri dan SORT pada variabel kesiapan. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Analisis data yang digunakan berupa uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kesiapan pencegahan cedera jarum suntik dengan kekuatan pengaruh yang tidak terlalu kuat (p<0,006). Peningkatan efikasi diri dan kesiapan pencegahan cedera jarum suntik penting untuk dilakukan pada standar operasional prosedur dalam pencegahan cedera jarum suntik.

Needlestick injuries among nursing students are still common, but many are reluctant to report them. Low self-efficacy and differences in student readiness in various places increase the risk of injury and negative biological and psychosocial impacts. This study aims to identify the relationship between self-efficacy and readiness to prevent needlestick injuries in nursing students. This study involved 236 respondents consisting of D3 Nursing, S1 Regular Nursing, and S1 Extension Nursing students. The research method used is descriptive correlative with a cross-sectional approach. The instruments in this study used GSES on the self-efficacy variable and SORT on the readiness variable. The sampling technique used was stratified random sampling. Data analysis was used in the form of a chi-square test. The results showed that there was a relationship between self-efficacy and readiness to prevent needlestick injuries with a not too strong influence (p<0.006). Improving self-efficacy and readiness to prevent needlestick injuries is important to be carried out on standard operating procedures in the prevention of needlestick injuries. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>