Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154828 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febi Susanti
"Pemanfaatan pelayanan proram UKGM dipengaruhi oleh perilaku ibu dan pengelolaan program oleh Puskesmas. Karies masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbesar dan cakupan pembinaan kesehatan gigi di masyarakat masih rendah yaitu 19,6 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program UKGM oleh ibu yang memiliki anak usia 2 sampai 5 tahun di Posyandu Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi. Penelitian ini adalah penelitian sekuensial eksplanatori (mixed methods) dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 400 responden. Untuk menggali lebih mendalam permasalahan rendahnya pemanfaatan program UKGM, penelitian ini dilengkapi dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam kepada manajemen puskesmas dan diskusi kelompok terarah kepada kader posyandu mengenai permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, pekerjaan, dukungan keluarga dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut anak merupakan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan program UKGM di posyandu. Sedangkan sikap, dukungan keluarga dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut anak merupakan variabel paling signifikan dalam pemanfaatan program UKGM di posyandu. Berbeda dengan hasil pendekatan kualitatif yang memperlihatkan bahwa justru fasilitas yang lebih mempengaruhi pemanfaatan program UKGM. Selain itu monitoring dan evaluasi belum dilakukan secara rutin. Rekomendasi pada penelitian ini adalah diharapkan untuk melengkapi fasilitas terutama alat peraga penyuluhan dan alat periksa gigi (diagnostic set), memberikan pelatihan UKGM pada kader posyandu serta melakukan monitoring setiap bulan dan evaluasi setiap tiga bulan sekali.

The utilization of UKGM program is influenced by maternal behavior and program management by the Puskesmas. Caries is still among the top ten diseases and the scope of dental health development in the community is still low at 19.6%. The purpose of this study was to determine the factors that influence the utilization of the UKGM program by mothers who have children aged 2 to 5 years at Posyandu, Medan Satria District, Bekasi City. This research is an explanatory sequential study (mixed methods) with a cross sectional design and a sample of 400 respondents. To find out more about the problem of the low utilization of the UKGM program, this study was supplemented by a qualitative approach through in-depth interviews with puskesmas management and focus group discussions on posyandu workers regarding existing problems.
Based on the results of quantitative research, work, family support and dental and oral care needs of children were variables related to the utilization of the UKGM program at the posyandu. Whereas attitudes, family support and children's dental and oral care needs were the most significant variables in the utilization of the UKGM program at the posyandu. It is different from the results of a qualitative approach that shows that it is precisely the facilities that influence the utilization of the UKGM program. In addition, monitoring and evaluation have not been carried out routinely. Recommendations in this study are expected to complement facilities, especially counseling teaching aids and dental kits (diagnostic set), provide UKGM training to posyandu workers and conduct monitoring every month and evaluation every three months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pahmi Leni
"Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies dan penyakit periodontal. Pemeriksaan gigi yang dilakukan di SD Negeri 04 Jati Asih Kota Bekasi menunjukkan bahwa dari 405 siswa yang diperiksa ditemukan sebesar 352 (86,9 % ) menderita penyakit gigi dan mulut, dan karies gigi ditemukan sebanyak 164. Karies gigi merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan menanamkan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi sejak usia dini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pencegahan karies dan faktorfaktor yang berhubungan pada siswa SD Negeri 04 Jati Asih Kota Bekasi tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain cross sectional dimana variabel dependen (Perilaku pencegahan karies) dan variabel independen (Jenis kelamin, pengetahuan, ketersediaan sarana, dukungan orang tua dan dukungan guru) diteliti pada waktu yang bersamaan. Pengambilan sampel dengan cara Purposive yaitu berdasarkan pertimbangan bahwa penilaian perilaku benar menyikat gigi dinilai pada penduduk usia 10 tahun keatas, target yang ditetapkan oleh Depkes RI untuk penilaian DMF-T pada anak yaitu usia 12 tahun, dan pada usia 10-12 tahun seorang anak sudah mempunyai minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit, realistik, ingin tahu dan ingin belajar, dan setelah usia 11 tahun anak sudah dapat menyelesaikan tugasnya tanpa tergantung orang lain. Sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas IV,V dan VI berjumlah 175 orang. Pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden.
Hasil penelitian menemukan bahwa siswa yang berperilaku buruk dalam pencegahan karies gigi sebesar 57,1 %. Variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku pencegahan karies yaitu variabel pengetahuan dan dukungan orang tua. Sedangkan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap perilaku pencegahan karies adalah dukungan orang tua.

Dental disease which most suffered by community were caries and periodontal disease. Dental investigation which performed in public Primary School 04 Jati Asih Bekasi City found that as much as 352 students (86,9%) suffer from dental disease and mouth one, and 164 students for caries of overall 405 students who were investigated. Caries was a disease which could be prevented by maintaining good behavior of dental health caring since the early age.
This study aims to find out about behavior of caries prevention and related factors to students of State Primary School 04 Jati Asih Bekasi City year 2011. It is a descriptive study using cross sectional design, which of dependent variable (caries prevention behavior) and independent variables (sex, knowledge, availability of facility, parent and teacher support) were inspected at the same time. Samples were obtained by purposive way, that is, based on consideration that good behavior of brushing teeth evaluated at people at age above 10 years old, and a child at age 10-12 years has had interest to concrete daily practical life, realistic, curious and study interest, after they are 11 years old, they have been able to do their own tasks by themselves without depend on other people. Taken samples are all of students of fourth, fifth and sixth class amount 175 students. Data were collected by giving a questionnaire to be filled by students.
Result study find that students which have bad behavior in preventing of caries as much as 57.1%. Statistically variables related to caries prevention behavior are knowledge and parent support. While the most influenced dominant variable to caries prevention behavior is parent support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risqa Rina Darwita
Jakarta: UI-Press, 2012
PGB 0271
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Namora
"Di Indonesia laporan mengenai keparahan karies gigi berdasarkan indeks def-t/DMFT dan indeks pufa/PUFA masih langka. Tujuan penelitian ini diketahuinya tingkat keparahan karies gigi pada murid sekolah dasar di daerah tertinggal dan perkotaan. Penelitian ini adalah survey deskriptif.
Hasil penelitian status keparahan karies gigi di daerah perkotaan menurut indeks def-t 3,38, indeks DMF-T 0,54, indeks pufa 0,83, indeks PUFA 0,07, rasio pufa 28,6%. Status keparahan karies gigi di daerah tertinggal menurut indeks pufa 1,63 dan indeks PUFA 0,4. Indeks def-t/DMF-T berkaitan dengan pencegahan karies gigi. Indeks pufa/PUFA berkaitan dengan pelayanan kesehatan.

In Indonesia research about caries severity in accordance to dmft and pufa index is infrequent. The purpose is knowing level of caries severity between rural and urban area. This study is using descriptive survey studies as methode. Caries severity status in elementary school students in urban area according to deft index is 3.38, DMFT index 0,54, pufa index 0.83, PUFA index 0,07, Pufa Ratio 28,6%.
Caries severity status in elementary school students in rural area according to pufa index is 1,63 and PUFA index 0,4. def-t/DMF-T index is related to caries prevention strategy. Pufa/PUFA index is related to health service.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahrur Razi
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan karies gigi pada murid SD di Kota Jambi Tahun 2014. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian diperoleh 59,3% responden karies gigi. Susunan gigi dan derajat keasaman saliva merupakan faktor yang berhubungan dengan karies gigi, dimana responden dengan derajat keasaman saliva yang tidak normal berisiko terjadi karies gigi 2,6 kali dibanding yang normal setelah dikontrol oleh susunan gigi dan kebersihan gigi dan mulut. Susunan gigi tidak teratur berisiko terjadi karies gigi 2,6 kali dibanding yang teratur, setelah dikontrol oleh derajat keasaman saliva dan kebersihan gigi dan mulut. Disarankan untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif pada murid SD di Kota Jambi.

The purpose of this study to determine the factors associated with dental caries in primary school students in the city of Jambi 2014. The study used a cross-sectional design. The results were obtained 59.3 % of respondents dental caries. Arrangement of the teeth and saliva acidity is a factor associated with dental caries, where respondents with the degree of acidity abnormal salivary caries risk occurs 2.6 times compared to normal after controlled by the arrangement of teeth and oral hygiene. The composition of irregular teeth caries risk occurs 2.6 times compared to regular, once controlled by the acidity of saliva and oral hygiene. It is recommended to increase the promotive and preventive primary school students in the city of Jambi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T43389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisa Rachmawati
"Latar Belakang: Prevalensi karies gigi anak di Indonesia yang tinggi disebabkan karena perilaku ibu yang buruk dalam menjaga kebersihan gigi anaknya.
Tujuan: Mengetahui peran lembar balik dan lembar evaluasi KMGS dalam merubah perilaku ibu terhadap kesehatan gigi mulut balita.
Metode: melakukan pelatihan kader menggunakan lembar balik, pemeriksaan kesehatan gigi mulut balita, kemudian dievaluasi setelah diintervensi menggunakan lembar evaluasi KMGS.
Hasil: terdapat peningkatan (57,15%) bermakna (p<0,05) perilaku ibu pada kelompok intervensi, penurunan bermakna (p<0,05) indeks plak (60%) dan skor kematangan plak (25,71%) anak.
Kesimpulan: media lembar balik efektif meningkatkan perilaku ibu.

Background: The high prevalence of early childhood caries in Indonesia is caused bymother’s behaviour of maintaining children’s oral hygiene.
Purpose: to know aboutthe role of flipchart and KMGS in maintaining mother's behaviour toward children's dental health.
Methods: training for cadre by using flipchart, examination of children's dental and oral health and evaluating after the intervention by using KMGS.
Results: there’s a significant improvement (57.15%) of mother’s behaviour (p<0,050) in intervention group, a significant reduction (p<0.05) of child plaque index (60%) and plaque maturity score (25.71%).
Conclusion: flipchart is an effective media to improve mother’s behaviour.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S44327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudzaifah Muhammad
"Latar Belakang: ECC merupakan penyakit multifactorial pada anak.
Tujuan: menganalisis korelasi antara viskositas saliva, frekuensi menyikat gigi dan asupan karbohidrat dengan skor dmft pada anak ECC usia 3 – 5 tahun.
Metode: viskositas saliva, frekuensi menyikat gigi, dan asupan karbohidrat dari 21 subjek dianalisis korelasinya dengan skor dmft menggunakan regresi linier.
Hasil: koefisien korelasi (r): antara asupan karbohidrat dengan skor dmft adalah 0,569; viskosita saliva dengan skor dmft adalah 0,389; dan frekuensi menyikat gigi dengan skor dmft adalah – 0,179. Korelasi dari ketiga faktor diperoleh F-hitung = 3,19 > F-tabel (0,05) = 2,43743.
Kesimpulan: ketiga faktor berkorelasi terhadap skor dmft dengan asupan karbohidrat menunjukkan korelasi yang kuat untuk terjadinya ECC.

Background: ECC is a multifactorial desease in children.
Aim: analyzed the correlation between the viscosity of saliva, tooth brushing frequency and carbohydrate intake with dmft score in ECC aged 3 – 5 years.
Methods: the correlation from 21 data viscosity of saliva, tooth brushing frequency, and carbohydrate intake were analyzed with dmft score using linear regression
Results: the correlation coefficient (r): between carbohydrate intake with dmft score was 0.569; the viscosity of saliva with dmft score was 0.389; and the frequency of tooth brushing with dmft score was – 0.179. Correlation of three factors obtained F-count = 3.19 > F-table (0,05) = 2.43743.
Conclusion: The three factors correlate to dmft score with carbohydrate intake showed a strong relationship to the ECC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yova Nurfania
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi SDF pada anak usia 36-71 bulan dalam menghentikan karies aktif dan menurunkan faktor risiko karies. Sampel yang digunakan adalah anak-anak PAUD Rama-rama yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak: kelompok kontrol dan perlakuan. Skor karies dan pH plak anak diperiksa sebelum dan tiga bulan setelah dilakukan aplikasi SDF. Kuesioner ADA Caries Risk Assessment diisi oleh ibu subjek saat baseline. Terdapat perbedaan bermakna pada jumlah karies aktif dan pH plak anak kelompok perlakuan setelah dilakukan aplikasi SDF. Dapat disimpulkan bahwa SDF berpotensi efektif dalam menghentikan karies aktif gigi sulung dan menurunkan faktor risiko karies.

The study aimed to assess the effect of SDF application to 36-71 months children in arresting active caries and decreasing caries risk factor. Samples were children at PAUD Rama-rama, randomly divided into two groups: control and intervention group. Caries score and plaque pH were examined before and three months after SDF application. ADA Caries Risk Assessment questionnaire was filled by subject’s mother. There were significant differences at number of active caries and plaque pH in intervention group after SDF application. It was concluded that SDF was potentially effective in arresting active caries on primary teeth and decreasing caries risk factor. rama randomly divided into two groups which are control and intervention group Teeth caries score and plaque pH were examined before and three months after SDF application ADA Caries Risk Assessment questionnaire was answered by subject rsquo s mother Result There were significant differences at number of active caries on decayed teeth p 0 000 mean SD 2 61 2 44 extracted teeth p 0 001 mean SD 1 10 2 80 and plaque pH p 0 008 mean SD 6 53 0 40 in control gorup compared to intervention group after SDF application Conclusion SDF was potentially effective in arresting active caries on primary teeth and decreasing caries risk factor."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Jayanti
"Perawatan gigi pada usia 5-6 tahun mempengaruhi kesehatan gigi pada tingkat usia selanjutnya. Kurangnya perawatan gigi seperti menggosok gigi dapat memicu terjadinya kerusakan gigi, salah satu diantaranya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perawatan gigi yaitu menggosok gigi dengan insiden karies gigi pada anak usia 5-6 tahun. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa TK At- Taubah dan TK Persistri dengan jumlah 65 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif sedangkan teknik analisis datanya menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungannya antara kurangnya perawatan gigi (menggosok gigi) dengan insiden karies gigi pada anak usia 5-6 tahun.

Tooth care in child 5-6 years old effects tooth health in the next level. Less tooth care like tooth brush with right and regular can cause damage tooth, example tooth caries. Research objective to know related between tooth care like tooth brush with incident tooth caries in child 5-6 years old. Research sample is students TK At- Taubah and TK Persistri with 65 people. Research design is corelatif descriptive with technique data analysis is chi square test. Research result direct not related between tooth care like tooth brush with incident tooth caries in child 5-6 years old."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5833
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>