Ditemukan 116897 dokumen yang sesuai dengan query
Dwiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-faktur sebelum dan sesudah pemusatan PPN dan faktor yang menyebabkan e-faktur tidak dapat mengakomodir aturan pemusatan PPN hingga mendorong terjadinya ketidakpatuhan pajak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis lebih dalam fenomena penerapan e-faktur terkait pemusatan PPN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan e-faktur telah memberikan kemudahan kepada PKP dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Namun, e-faktur memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menyediakan sarana pelaporan untuk membetulkan data PPN cabang setelah pemusatan sehingga mempengaruhi perilaku PKP dari patuh menjadi tidak patuh.
This study aims to analyze the application of e-faktur before and after VAT centralization and the factors that cause e-faktur to not accommodate the VAT centralization rules to encourage tax non-compliance. This study uses qualitative methods to deep analyze into the phenomenon of the application of e-faktur related to VAT centralization. The result of the study indicates that overall e-faktur has provided convenience to PKP in carrying out their tax obligations. However, e-faktur has the disadvantage of not being able to provide a report to correct branch’s VAT data after centralization, thus alters PKP behavior from being obedient to non-compliance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52988
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nindita Kintan Farrasati
"Teknologi informasi memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kepatuhan perpajakan di Indonesia. Pendekatan Inovasi Kepatuhan Pajak dengan memanfaatkan teknologi informasi diharapkan dapat membangun mutual trust dalam era baru hubungan Wajib Pajak dan otoritas pajak dalam rangka peningkatan tax ratio di Indonesia. Di tengah tingginya sengketa dan penyalahgunaan Faktur Pajak dalam bidang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), reformasi pajak dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk memberikan kemudahan administrasi pajak bagi Wajib Pajak dalam pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Di sisi lain, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pemeriksaan pajak otoritas pajak, termasuk integrasi data perpajakan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan Integrasi Data Perpajakan dengan menggunakan e-Faktur Host-to-Host dalam upaya menciptakan hubungan kepatuhan kolaboratif dalam rangka penerapan konsep inovasi kepatuhan pajak antara Wajib Pajak dengan otoritas pajak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan post-positivism dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dilakukan melalui studi pada PT X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program integrasi data perpajakan di PT X berjalan cukup baik, dilihat berdasarkan dimensi yang digunakan yaitu penegakan hukum, pemberian fasilitas, dan kepercayaan. Dalam hal ini kegiatan penegakan hukum terkait dengan pengawasan Wajib Pajak dilakukan dengan lebih baik dan efisien karena telah didukung oleh peningkatan kompetensi otoritas pajak dalam melaksanakan tugasnya. Penyediaan fasilitas perpajakan dengan memberikan kemudahan berpengaruh kepada meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban pajaknya. Hal ini juga berpengaruh pada dimensi kepercayaan dimana fakta menunjukkan bahwa kondisi kepercayaan menuju ke arah yang lebih baik. Penerapan program ini menciptakan mutual trust dan mutual understanding antara Wajib Pajak dan otoritas pajak di PT X. Implikasi terhadap penerapan program ini juga dirasakan dari sisi cost of taxation yang dikeluarkan oleh kedua belah pihak.
Information technology has an important role in efforts to improve tax compliance in Indonesia. The collaborative compliance approach by utilizing information technology is expected to build mutual trust in a new era of relations between taxpayers and tax authorities in the context of increasing tax ratio in Indonesia. In the midst of high disputes and misuse of tax invoices, tax reform is carried out by utilizing information technology to provide convenience in the implementation of taxpayer's rights and obligations. On the other hand, it is expected to improve the quality of tax authority services. This research was conducted to analyze the application of Tax Data Integration using Host-to-Host (H2H) e-Invoice to implementing collaborative compliance. This research was conducted using a post-positivist approach with qualitative methods with innovation in tax compliance and cost of taxation concept. Data collection were carried out through in-depth interviews conducted through studies at PT X. The results showed that the application of the tax data integration program at PT X went quite well, viewed based on the dimensions of law enforcement, provision of facilities, and trust. In this case, law enforcement activities related to taxpayer supervision are carried out better and more efficiently because they have been supported by the increased competence of tax authorities in carrying out their duties. Provision of taxation facilities by providing convenience influences increasing taxpayer compliance in carrying out its tax obligations. This also affects the dimension of trust where trust between actors leads to a better direction. The implementation of this program creates mutual trust and mutual understanding between PT X and tax authorities. The implications for the implementation of this program are also felt in terms of the cost of taxation issued by both parties."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dessyanti
"Tesis ini membahas persepsi Wajib Pajak terhadap penerapan e-faktur 3.0 serta persepsi petugas pajak terhadap kepatuhan wajib pajak selama penerapan e-faktur 3.0. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap responden yang telah ditetapkan secara purposive. Responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Account Representative (AR), Pegawai Pelaksana bagian ektensifikasi dan penyuluhan, dan Pengusaha Kena Pajak. Penelitian ini menggunakan Theory Acceptance Model (TAM) serta Kepatuhan Pajak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa e-faktur 3.0 mampu memberikan manfaat, kemudahan serta efektivitas dan efisiensi waktu terhadap Wajib Pajak dibandingkan dengan e-faktur versi 2.2. Implementasi e-faktur 3.0 dinilai sukses terutama pada kualitas sistem yang dimiliki, kualitas informasi yang sajikan, kualitas layanan yang berikan, kepuasan pengguna serta manfaat bersih yang mampu memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi Wajib Pajak/PKP selaku pengguna e-faktur 3.0. Selain itu, persepsi petugas pajak terhadap penerapan e-faktur 3.0 yaitu bahwa e-faktur memberikan kontribusi dalam meminimalisir adanya faktur pajak fiktif dan faktur pajak TBTS melalui system yang sudah terintegrasi dengan system DJP. Penerapan e-faktur 3.0 juga memberikan kontribusi terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak serta meminimalisir faktur pajak Tidak Berdasarkan Transaksi Sebenarnya.
The focus of this study is the taxpayer's perception of the application of e-invoice 3.0 as well as the tax officer's perception of taxpayer compliance during the application of e-invoice 3.0. This research uses qualitative research methods with descriptive research objectives. Data collection techniques through interviews, and documentation. Interviews are conducted on respondents who have been designated purposively. Respondents used in this study consisted of Account Representative (AR), Executive Officer of the expedient and counseling section, and Taxable Entrepreneurs. The study used the Theory Acceptance Model (TAM), Delone & MacLean Success Model and Tax Compliance. The results of the study concluded that e-invoice 3.0 is able to provide benefits, convenience and effectiveness and time efficiency to taxpayers compared to e-invoice version 2.2. The results of the study concluded that e-invoice 3.0 can provide benefits, convenience and effectiveness and time efficiency to taxpayers compared to e-invoice version 2.2. The implementation of e-invoice 3.0 is considered successful, especially in the quality of the system owned, the quality of information presented, the quality of service provided, user satisfaction and net benefits that can provide satisfaction and comfort for taxpayers as users of e-invoice 3.0. In addition, the perception of the tax officer towards the application of e-invoice 3.0 is that e-invoices contribute to improving taxpayer compliance and minimizing tax invoices Not Based on Actual Transactions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Fajrina Uswatun Hasanah
"Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki Rencana Strategis (RENSTRA) 2015-2019 yang bertujuan untuk membenahi administrasi sistem perpajakan. Salah satu pembenahan administrasi yang difokuskan adalah terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yaitu dengan cara membuat sistem bernama E-faktur. Sistem ini diberlakukan secara bertahap dimulai dari Juli 2014 hingga Juli 2016 dimana akan berlaku secara Nasional. Pada Laporan Magang ini menganalisis terkait keefektifan penerapan dari e-faktur tersebut di KPP Pratama Tebet, yang dinilai berdasarkan tiga indikator yaitu penerimaan PPN, jumlah PKP yang memiliki digital certificate, dan tingkat kepatuhan. Indikator penerimaan PPN dianalisis dengan analisis model ekonometri pendekatan OLS (Ordinary Least Square), variabel penjelas yang digunakan adalah SPT Masa PPN, jumlah PKP, jumlah SSP PPN dan variabel dummy sistem e-faktur. Sedangkan untuk dua indikator lainnya dijelaskan dengan analisis deskriptif. Dari hasil estimasi dan analisis pada data deret waktu bulanan periode tahun 2011 s/d 2015, diperoleh hasil bahwa penerapan e-faktur berdampak positif terhadap penerimaan PPN, dengan jumlah PKP yang terus meningkat dalam kepemilikan digital certificate namun belum secara continu meningkatkan tingkat kepatuhan.
The Directorate General of Taxation (DGT) has a Strategic Plan (Strategic Plan) 2015-2019 which aims to improve the administration of the tax system. One of the administrative reform that focused is related to Value Added Tax (VAT), by making a system called E-faktur. The system is phased in gradually starting from July 2014 until July 2016 which would apply nationally. In this internship report analyzes related to the effectiveness of the implementation e-faktur in KPP Pratam Tebet, which is assessed on three indicators there are VAT revenue, the amount of PKP which has a digital certificate, and compliance. VAT revenue indicators analyzed using econometric models approach OLS (Ordinary Least Square), explanatory variables used are VAT return period, the number of PKP, the number of SSP VAT and dummy variables e-faktur system. As for the two other indicators are described with descriptive analysis. From the estimation and analysis on the monthly time series of data cover the period 2011 until 2015, showed that the adoption of e-faktur has positive impact on VAT receipts, with the number increasing PKP in possession of a digital certificate but not yet continously improve compliance levels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hutagalung, Grace Talenta
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan e-faktur 3.0 berdasarkan persepsi Wajib Pajak, Regulator, dan Konsultan Pajak. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan deskriptif berdasarkan hasil wawancara. Responden ini ditetapkan secara purposive. Penelitian ini menggunakan Theory Acceptance Model (TAM), model kesuksesan Delone and McLean, dan Kepatuhan Pajak. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan e-faktur 3.0 memberikan manfaat dan informasi yang dibutuhkan, meningkatkan efisiensi, mudah digunakan, memberikan kenyamanan dan proses yang aktual, kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan yang baik, memberikan kepuasan kepada WP/PKP, dan memberikan net benefit terkait time saving dan cost saving bagi Wajib Pajak. Wajib Pajak juga memandang bahwa e-faktur 3.0 yang memiliki fitur prepopulated data memberikan kemudahan bagi WP/PKP dalam melaksanakan kewajiban PPN dan berkontribusi pada kepatuhan pajak. Regulator memandang bahwa e-faktur 3.0 merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan faktur fiktif. Kemudahan dalam penggunaan e-faktur 3.0 meningkatkan kepatuhan perpajakan. Selain itu, konsultan pajak memandang bahwa e-faktur 3.0 dapat meminimalkan adanya faktur fiktif namun tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak jika dibandingkan dengan versi sebelumnya. Kepatuhan perpajakan tetap tergantung pada pribadi Wajib Pajak
This study aims to evaluate the implementation of e-invoice 3.0 based on the perceptions of Taxpayers, Regulators, and Tax Consultants. This study uses qualitative and descriptive analysis based on the results of interviews. These respondents were determined purposefully. This study uses the Theory Acceptance Model (TAM), the Delone and McLean success model, and Tax Compliance. The results of this study conclude that the application of e-invoicing 3.0 provides the benefits and information needed, increases efficiency, is easy to use, provides convenience and actual processes, system quality, information quality, and good service quality, gives satisfaction to taxpayers (WP)/taxable entrepreneur (PKP), and provide net benefits related to time saving and cost saving for taxpayers. Taxpayers also view that e-invoice 3.0 which has a prepopulated data feature provides convenience for WP/PKP in carrying out VAT obligations and contributing to tax compliance. The regulator views that e-invoicing 3.0 is one of the efforts to minimize fictitious invoices. Ease of use of e-invoice 3.0 improves tax compliance. In addition, the tax consultant views that e-faktur 3.0 can minimize the existence of fictitious invoices, but does not have a significant effect on tax compliance when compared to the previous version. Tax compliance still depends on the individual Taxpayer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Putri Anggreini
"Fasilitas perpajakan untuk alat angkutan tertentu yang diterbitkan pada tahun 2015 yang telah dicabut dan digantikan dengan PP 50/2019 pada dasarnya mengubah fasilitas PPN dari dibebaskan menjadi tidak dipungut. Studi ini mengevaluasi implementasi kebijakan fasilitas PPN Tidak Dipungut atas impor, penyerahan barang dan jasa pada Perusahaan Pelayaran Nasional (PT. X) dengan kriteria evaluasi William Dunn. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi dari PT. X. Teknik analisis menggunakan teknik analisis deskriptif, isi, dan tematik. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan fasilitas sudah efisien dengan mekanisme daring, PT. X maupun pemerintah juga responsif dengan perkembangan zaman, dan fasilitas ini sudah tepat untuk meningkatkan daya saing PT. X. Efektivitas penggunaan fasilitas sudah baik untuk transaksi jasa dan impor/penyerahan kapal, namun tidak untuk impor/penyerahan suku cadang, sehingga belum memenuhi kriteria kecukupan. Dan dari sisi kesamaan tidak terpenuhi, karena tidak semua jenis kapal dapat memanfaatkan fasilitas.
The tax facility for specific means of transportation issued in 2015, revoked and replaced by PP 50/2019, changes the VAT facility from exempted to not-collected. Based on William Dunn's evaluation criteria, this study evaluates the implementation of the Free VAT facility policy on imports and delivery of goods and services at the National Shipping Company (PT. X). The research approach used is qualitative with case studies. Data collection techniques used are interviews and documentation from PT. X. The analysis technique uses descriptive, content, and thematic analysis techniques. The results showed that the use of the facility was efficient with the online mechanism, PT. X and the government are also responsive to the times, and this facility is appropriate to increase the competitiveness of PT. X. The effectiveness of the use of the facility is suitable for service transactions and ship import/delivery, but not for the import/delivery of spare parts, so it does not meet the adequacy criteria. And in terms of similarity is not fulfilled because not all types of ships can take advantage of the facilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Denisa Gewa Syahbani
"Sistem administrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam ketentuannya mewajibkan Pengusaha Kena Pajak (PKP) untuk melakukan pemungutan PPN. Faktur pajak berfungsi sebagai instrumen yang digunakan sebagai bukti dari pemungutan dan pengkreditan PPN yang dilakukan PKP. Pada tahun 2014, berdasarkan permasalahan terkait penyalahgunaan faktur pajak diterbitkan kebijakan faktur pajak elektronik oleh DJP yang bertujuan memberikan kemudahan administrasi perpajakan bagi PKP dan fiskus dalam proses pemeriksaan. PT Pembangunan Perumahan (PP) - EPC menerapkan e-Faktur sebagai bentuk modernisasi sistem administrasi PPN perusahaannya. Setelah diimplementasikan lebih kurang lima tahun, masih terdapat beberapa kasus faktur pajak fiktif dalam sistem e- Faktur. Penelitian ini membahas mengenai penerapan kebijakan electronic tax invoice system pada PT PP – EPC dalam upaya antisipasi faktur pajak fiktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-Faktur dalam sistem administrasi PPN pada PT PP – EPC dan mengetahui upaya yang PT PP - EPC lakukan untuk mengantisipasi faktur pajak fiktif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa selama penerapan sistem administrasi PPN menggunakan e-Faktur di PT PP – EPC masih timbul beberapa kasus faktur pajak fiktif karena terdapat penyesuaian dan penyempurnaan sistem e-Faktur. Namun, seiring berkembangnya teknologi permasalahan tersebut menjadi berkurang karena dilakukan pengembangan sistem administrasi internal sebagai bentuk perencanaan pajak PT PP – EPC. Pembaharuan sistem administrasi PPN dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi oleh DJP sehingga dapat mengurangi peluang kecurangan tersebut.
The Value Added Tax (PPN) administration system in its provisions requires Taxable Entrepreneurs to collect VAT. The Tax Invoice serves as an instrument used as evidence of the collection and crediting of VAT. In 2014, based on problems related to misuse of tax invoices, the DGT issued an electronic tax invoice policy with the aim of facilitating tax administration for PKP and tax authorities in the audit process. PT Pembangunan Perumahan (PP) - EPC implemented e-Faktur as a form of modernizing the company's VAT administration system. After being implemented for approximately five years, there are still several cases of fictitious tax invoices in the e-Faktur system. This study discusses the application of the electronic tax invoice system policy at PT PP - EPC in an effort to anticipate fictitious tax invoices. This study aims to analyze the application of e-Faktur in the VAT administration system at PT PP - EPC and find out the efforts that PT PP - EPC did to anticipate fictitious tax invoices. This research is a descriptive study, with a qualitative approach and qualitative data collection techniques. The results of this study indicate that during the implementation of the VAT administration system using e-Faktur at PT PP - EPC, several cases of fictitious tax invoices still arise because there are adjustments and improvements to the e-Invoice system. However, along with the development of technology, these problems have been reduced due to the development of an internal administration system as a form of PT PP - EPC tax planning. The DGT has updated the VAT administration system in a comprehensive and integrated manner so as to reduce the opportunities for fraud."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Febry Fabian Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan insentif pajak terkait pandemi Covid-19 dan mengetahui implikasi penggunaan insentif pajak oleh PT X. Manajemen pajak dan insentif pajak dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23, 44, 86, dan 110 Tahun 2020 tentang Insentif Perpajakan Bagi Wajib Pajak Yang Terkena Wabah Virus Corona, yang memuat Insentif pajak Impor Pasal 22 dan Angsuran Pasal 25 menjadi acuan penelitian ini. PT X merupakan salah satu perusahaan yang terdampak pandemi Covid dan memanfaatkan insentif pajak terkait pandemi Covid-19. PT X menggunakan insentif impor pasal 22 dan potongan angsuran pasal 25. PT X berhasil memanfaatkan insentif pajak lewat manajemen pajak dengan baik. Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi dan wawancara diketahui bahwa PT X telah melakukan penghematan pajak sebesar Rp14.184.782.000 dengan memanfaatkan insentif pembebasan PPh pasal 22 impor dan Rp35.808.759.711 dari insentif pengurangan angsuran pasal 25. Total persentase penghematan dari pemanfaatan kedua insentif tersebut adalah 14,7% dari beban pajak penghasilan PT X. Penghematan pajak tersebut tampak dari menurunnya restitusi pajak hingga 1,4 milyar dari 17,6 milyar pada tahun sebelumnya. Hal ini berdampak dalam membantu menjaga kas perusahaan ketika kinerja perusahaan sedang menurun di awal pandemi.
This study aims to evaluate the use of tax incentives related to the Covid-19 pandemic and find out the implications of using tax incentives by PT X. Tax management and tax incentives in the Regulation of Minister of Finance (RMF) Numbers 23, 44, 86, and 110 of 2020 about Tax Incentives for Taxpayers Affected by the Corona Virus Outbreak, which contains Article 22 Import Tax Incentives and Article 25 Installments, are the reference for this research. PT X is one of the companies affected by the Covid pandemic and is taking advantage of tax incentives related to the Covid-19 pandemic. PT X uses article 22 import incentives and instalment cuts of article 25. PT X has taken advantage of tax incentives through good tax management. Based on observations, documentation and interviews, it is known that PT X has made tax savings of Rp14,184,782,000 by taking advantage of incentives for exemption from PPh article 22 on imports and Rp35,808,759,711 from incentives for reducing instalments in article 25. The total savings from using these two incentives are 14.7% of PT X's income tax burden. This tax savings can be seen in the decrease in restitution taxes up to 1.4 billion from 17.6 billion in the previous year. Tax saving has an impact in helping to maintain the company's cash when the company's performance is declining at the beginning of the pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
I Dewa Ayu Adelia Pratiwi
"Isu keberlanjutan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kesadaran terkait permasalahan lingkungan dan sosial oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah semakin banyak perusahaan yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengatasi isu keberlanjutan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah program CSR PT X telah sejalan dengan strategi perusahaan serta dapat mendukung SDGs. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat program CSR di Desa Belok Sidan yang tidak sejalan dengan tujuan rencana pembangunan berkelanjutan perusahan. Sedangkan, tujuan pertama dan ketiga rencana strategis pembangunan berkelanjutan tidak terdapat dalam program CSR di Desa Belok Sidan dan Desa Mambal. Selain itu, dari sepuluh permasalahan sosial di tiga desa, sembilan merupakan permasalahan generic social impacts dan dua merupakan permasalahan social dimensions of competitive context. PT X tidak mengangkat salah satu permasalahan social dimensions of competitive context menjadi program CSR. Oleh karena itu, berdasarkan kategori permasalahan sosial Porter dan Kramer, program CSR PT X pada ketiga belum menggunakan pendekatan strategic CSR, dan masih menggunakan pendekatan responsive CSR. Program CSR PT X di tiga desa sudah mendukung SDGs dengan fokus yang berbeda pada masing-masing desa. Secara keseluruhan program CSR PT X lebih banyak fokus mendukung empat SDGs yaitu No Poverty, Responsible Consumption and Production, Good Health and Well Being, dan Life on Land.
The issue of sustainability is becoming increasingly important along with the increasing awareness of environmental and social issues by various parties. Therefore, more companies are carrying out Corporate Social Responsibility (CSR) activities and supporting the Sustainable Development Goals (SDGs) to address this sustainability issue. The purpose of this research is to evaluate wheter PT X’s CSR program is in line with the company’s strategy and can support the SDGs. The results of this research indicate that there are CSR programs in Belok Sidan Village which are not in line with the objectives of the company's sustainable development plan. Meanwhile, the first and third objectives of the sustainable development strategy plan are not included in the CSR program in Belok Sidan Village and Mambal Village. In addition, out of the ten social problems in three villages, there are nine generic social impact problem and two social dimensions of the competitive context problem. PT X do not raise one of the social dimensions of the competitive context problems into a CSR program. Therefore, based on Porter and Kramer's social problem category, CSR program of PT X at three villages has not used a strategic CSR approach, and still using a CSR responsive approach. PT X's CSR programs in three villages have been able to support the SDGs with different focus in each village. Overall, PT X's CSR program focuses more on supporting the four SDGs, namely No Poverty, Responsible Consumption and Production, Good Health and Well Being, dan Life on Land."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ocktavia
"[Penelitian ini membahas mengenai efektivitas pelaksanaan sosialisasi perpajakan terkait E-Faktur terhadap Wajib Pajak yang diselenggarakan oleh KPP Pratama Jakarta Pancoran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sosialisasi telah berjalan secara efektif dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dengan tercapainya tujuan dan manfaat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui kuesioner dengan Wajib Pajak dan wawancara terstruktur dengan Account Representative di KPP Pratama Jakarta Pancoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan terkait E-Faktur telah berjalan cukup efektif meskipun masih ditemukannya faktor-faktor yang menghambat efektivitas dari sisi Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak. Dengan demikian diharapkan adanya peran aktif dari Account Representative, KPP Pratama Jakarta Pancoran, maupun Kantor Pusat DJP untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam penyelenggaraan sosialisasi perpajakan.
This study discusses the effectiveness of the implementation of socialization related taxation E-Faktur against taxpayer held by KPP Pratama Jakarta Pancoran. The aim of this study was to determine whether sosialization was effective in improving taxpayer compliance with the achievement of the goals and benefits. This research is a qualitative descriptive design. The approach used in this research was conducted through a questionnaire with taxpayer and a structured interview with the Account Representative at KPP Pratama Jakarta Pancoran. The results showed that the taxation-related socialization E-Faktur has been running quite effectively while still finding the factors that hinder the effectiveness from the taxpayer and DJP. It is expected the active role of Account Representative, KPP Pratama Jakarta, and DJP to make continuousimprovements in socialization taxation., This study discusses the effectiveness of the implementation of socializationrelated taxation E-Faktur against taxpayer held by KPP Pratama JakartaPancoran. The aim of this study was to determine whether sosialization waseffective in improving taxpayer compliance with the achievement of the goals andbenefits. This research is a qualitative descriptive design. The approach used inthis research was conducted through a questionnaire with taxpayer and astructured interview with the Account Representative at KPP Pratama JakartaPancoran. The results showed that the taxation-related socialization E-Fakturhas been running quite effectively while still finding the factors that hinder theeffectiveness from the taxpayer and DJP. It is expected the active role of AccountRepresentative, KPP Pratama Jakarta, and DJP to make continuousimprovements in socialization taxation.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61880
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library