Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Atalya
"Ansietas merupakan hal paling umum yang dapat dialami pada pasien dengan rencana operasi. Ansietas didefinisikan sebagai perasaan takut yang luar biasa, khawatir, dan cemas yang disertai dengan peningkatan aktivitas sistem saraf otonom. Prosedur operasi dapat menimbulkan ansietas pada anak, salah satunya pada anak usia sekolah. Apabila ansietas anak pada tahap pra-operasi dapat teratasi, maka akan mendukung pemulihan pasca operasi yang lebih cepat dan memberikan koping yang efektif pada anak. Biblioterapi adalah pemanfaatan buku sebagai media terapi untuk menurunkan ansietas. Biblioterapi dapat menurunkan tingkat ansietas pada pasien anak usia sekolah dengan ansietas pra-operasi. Ansietas diukur dengan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan menggunakan biblioterapi dapat menurunkan ansietas yang dirasakan oleh anak dengan skor 16 (ansietas ringan) turun menjadi 9 (tidak ansietas). Hasil ini merekomendasikan dilakukannya integrasi asuhan keperawatan psikososial dengan asuhan keperawatan fisik pada anak yang mengalami ansietas pra-operasi.

Anxiety is one of the commonest events that can happen to patients waiting for surgical operations. Anxiety is defined as an overwhelming experience of fear, worry, nervousness, and inreased activity of the autonomic nervous system. School-age children may develop an anxiety before they have surgical procedure. If their anxiety in the pre-surgery can be resolved, it will support they recovery after surgery and provide their effective coping. Bibliotherapy is using book as a therapy for anxiety. Bibliotherapy can decrease anxiety levels in school-age patients with pre-operative anxiety. The data was collected using Hamilton Anxiety Rating Scale. The result showed that biblioteraphy can decrease anxiety felt by the client from score 16 (mild anxiety) to 9 (not anxiety). This analysis recommended the integration of psychosocial nursing care combined with physical nursing care for pediatric with an anxiety pre-surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Febiany Sujana
"Gejala kecemasan saat melakukan perawatan ke dokter gigi dapat terjadi pada anak-anak. Pemberian informasi dapat berpengaruh positif terhadap penurunan kecemasan, salah satunya dapat dilakukan secara vicarious learning melalui observasi model. Karakter tokoh dalam buku menjadi media yang tepat sebagai model karena membaca buku merupakan aktivitas bercerita paling populer dalam program anak usia dini. Proses pembacaan buku secara reading aloud dengan teknik dialogic reading membuat siswa aktif sehingga membantu proses belajar melalui interaksi sosial dengan teman sebaya dan guru.
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kecemasan terhadap dokter gigi pada anak usia 4-6 tahun yang baru pertama kali ke dokter gigi (N=61) melalui aktivitas membaca buku bersama. Alat ukur yang digunakan adalah Venham Picture Tests (VPT). Desain penelitian ini adalah One group pre-test post-test design dengan follow up 1 minggu. Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membaca buku bersama dapat menurunkan kecemasan secara signifikan pada anak usia 4-6 tahun yang baru pertama kali ke dokter gigi.

Anxiety could occur to children while going to dentist for treatment. Informing children about dental procedure could help to reduce anxiety. Informing about dental treatment is a learning process, one process could be done through vicarious learning by model observation. Characters in book could be transform to a right media as model, because reading books is the most popular story telling activity in early childhood education. Reading book by reading aloud with dialogic reading make student active, that increases learning process by social interaction with their same age friends and teacher.
This research is aim to reduce anxiety for 4-6 years old (N=61) children going to dentist for their first time through reading a book together activity. Test scale use is Venham Picture Test (VPT). The research design is One group pre-test post-test design with follow up after 1 week in the form of dental check-up. Books title used on this activity called Cat and Dentist, and its main characters courage to undergo dental check-up. Book was read by their teacher three times. Analysis result shows that through reading book together activity could lower anxiety toward dentist  significantly for children of 4-6 years old that go to dentist first time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Azzahra
"Latar Belakang. Prevalensi gangguan kognitif pada pasien artritis reumatoid (AR) berpotensi menurunkan kapasitas fungsional, kualitas hidup, dan kepatuhan berobat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gangguan kognitif pada pasien AR di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode. Penelitian dengan desain potong-lintang ini mengikutsertakan pasien AR berusia ≥18 tahun yang berobat di Poliklinik Reumatologi RSCM pada periode Oktober-Desember 2021. Data demografik, klinis, terapi, dan laboratorium dikumpulkan. Status fungsi kognitif dinilai dengan kuesioner MoCA-INA. Analisis bivariat dan multivariat regresi logistik dilakukan untuk mengidentifikasi faktor prediktif terjadinya gangguan kognitif pada pasien AR: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, durasi penyakit, aktivitas penyakit, skor faktor risiko penyakit kardiovaskular, depresi, terapi kortikosteroid, dan methotrexate.
Hasil. Dari total 141 subjek yang dianalisis, 91,5% adalah perempuan, dengan rerata usia 49,89±11,73 tahun, sebagian besar tingkat pendidikan menengah (47,5%), median durasi penyakit 3 tahun (0,17-34 tahun), memiliki aktivitas penyakit ringan (median DAS-28 LED 3,16 (0,80-6,32)), dan skor faktor risiko penyakit kardiovaskular rendah (median 4,5% (0,2-30 %)). Sebanyak 50,4% subjek diklasifikasikan mengalami gangguan kognitif, dengan domain kognitif yang terganggu adalah visuospasial/eksekutif, atensi, memori, abstraksi, dan bahasa. Analisis regresi logistik menunjukkan usia tua (OR 1,032 [IK95% 1,001–1,064]; p=0,046) dan tingkat pendidikan rendah (pendidikan dasar) (OR 2,660 [IK95% 1,008–7,016]; p=0,048) berhubungan dengan gangguan kognitif pada pasien AR.
Kesimpulan. Prevalensi gangguan kognitif pada pasien AR di RSCM sebesar 50,4%, dengan faktor prediktif terjadinya gangguan kognitif tersebut adalah usia tua dan tingkat pendidikan yang rendah.

Background. Cognitive impairment in rheumatoid arthritis (RA) patients could decrease functional capacity, quality of life, and medication adherence. The objective of this study was to explore the prevalence and possible predictors of cognitive impairment in RA patients in Dr. Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital, Jakarta.
Method. This cross-sectional study included Indonesian RA patients aged ≥18 years old, who visited rheumatology clinic at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, on October to December 2021. Demographic, clinical, therapeutic, and laboratory data were collected. Cognitive function was assessed using MoCA-INA questionnaire. Bivariate and multivariate logistic regression analysis were performed to identify predictive factors of cognitive impairment in RA patients: age, gender, education level, disease duration, disease activity, cardiovascular disease (CVD) risk factor scores, depression, corticosteroid, and methotrexate therapy.
Results. Of the total 141 subjects analysed, 91.5% were women, mean age 49.89±11.73 years old, mostly had intermediate education level (47.5%), median disease duration 3 (0.17-34) years. They had mild disease activity (median DAS-28 ESR 3.16 (0.80-6.32)), and low CVD risk factor score (median 4.5 (0.2-30) %). In this study, 50.4% of the subjects were classified as having cognitive impairment. The cognitive domains impaired were visuospatial/executive, attention, memory, abstraction, and language. In logistic regression analysis, old age (OR 1.032 [95%CI 1.001–1.064]; p=0.046) and low education level (OR 2.660 [95%CI 1.008–7.016]; p=0.048) were associated with cognitive impairment.
Conclusion. The prevalence of cognitive impairment in RA patients in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital was 50.4%, with the its predictive factors were older age and lower education level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Melati
" ABSTRAK
Demam neutropenia merupakan komplikasi yang terjadi paska kemoterapi.
Tujuan Karya Ilmiah Akhir adalah menggambarkan aplikasi model adaptasi Roy
dalam merawat anak dengan kanker yang mengalami masalah demam neutropenia
dan pencapaian kompetensi praktik spesialis keperawatan anak. Peran perawat
yang dilakukan selama praktik adalah pemberi asuhan, advokator, konselor,
pendidik, kolaborator, peneliti dan inovator berlandaskan etik dan legal dalam
keperawatan. Pendekatan model adaptasi Roy diaplikasikan pada 5 kasus dan
proses keperawatan yang dilalui adalah pengkajian perilaku, pengkajian stimulus,
diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan, intervensi dan evaluasi. Evaluasi
yang didapat adalah nilai ANC lebih dari 1000 mm3 saat anak keluar dari ruang
rawat demam neutropenia, dan gejala klinis mengalami perbaikan. Model adaptasi
Roy dapat diterapkan pada anak kanker di ruang rawat anak dalam upaya
mencapai proses adaptasi dan meningkatkan kualitas hidup anak.ABSTRACT Neutropenic febrile is a complication effect of post chemotherapy treatment. This
final paper aimed to describe the application of Roy?s Adaptation Model in caring
for children with cancer experiencing neutropenic febrile and to describe the
achievement of pediatric nurse specialist student?s competencies in clinical
practice. During the residency programme, role as caregiver, advocate, educator,
collaborator, researcher, and innovator was conducted based on ethic and legal in
nursing issues. Roy?s Adaptation Model was implemented on 5 pediatric clients.
Nursing process was conducated by behavior and stimuli assessment, nursing
diagnosis, nursing outcome, intervention, and evaluation. The children with
neutropenia febrile experienced ANC value more than 1000m3 after the care.
Roy?s Adaptation Model can be applied in caring for children with cancer in order
to improve children?s quality of life."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Norma Liana Sari
"Hipospadia merupakan salah satu penyakit kelainan kongenital pada laki-laki yang paling sering terjadi pada usia anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan penatalaksanaan medis seperti pembedahan. Tetapi, rencana pembedahan dapat membuat anak mengalami masalah keperawatan ansietas. Melalui teknik distraksi dan edukasi kesehatan pra operative, perawat mampu mengatasi masalah keperawatan ansietas pada anak. Berdasarkan hasil evaluasi, teknik distraksi dan edukasi kesehatan mampu mengatasi ansietas pada anak. Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya penurunan pada skala ansietas dari nilai 15 ansietas sedang menjadi 8 ansietas ringan dan dari nilai 13 ansietas ringan menjadi 7 anseitas ringan dengan menggunakan instrumen modifikasi dari ZS-RAS dan T-MAS yang dibuat oleh Solikhah 2011 . Selain itu, anak mengatakan bahwa saat ini tidak mimpi buruk kembali, dapat tidur dengan nyenyak, serta wajah terlihat ekspresif dan ceria. Keberhasilan teknik ini juga dibantu oleh dukungan keluarga dan penerapan teknik komunikasi pada anak. Agar teknik distraksi dan edukasi kesehatan lebih efektif untuk mengatasi ansietas pada anak, pihak institusi pelayanan kesehatan perlu membuat media edukasi kesehatan mengenai persiapan pra operative, yang mendorong adanya interaksi antara anak dan petugas kesehatan sesuai tumbuh kembang anak.

Hypospadias is one of the most common congenital aberrations in males at the age of the child. To solve the problem, medical management is needed such as surgery. However, a surgical plan may make the child have anxiety nursing problems. Through distraction techniques and preoperative health education, nurses are able to overcome the problem of nursing anxiety in children. Based on the evaluation, distraction technique and health education able to overcome anxiety in children. This statement is evidenced by a decrease in the anxiety scale from a value of 15 medium anxiety to 8 mild anxiety and from a value of 13 mild anxiety to 7 mild anxiety using modified instrument of ZS-RAS and T-MAS made by Solikhah 2011 . In addition, the child says that the moment is not a nightmare back, can sleep soundly, and the face looks expressive and cheerful. The success of this technique is also aided by family support and application of communication techniques in children. In order for distraction and health education techniques to be more effective to overcome anxiety in children, the institution of health services need to make health education media about pre-operative preparation, which encourage the interaction between child and health officer according to child growth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Nuryani
"Ansietas merupakan masalah psikososial yang dialami oleh anak dengan thalasemia, dan berdampak terhadap fungsi emosional anak. 56,52% anak usia sekolah dengan thalasemia di Rumah Sakit Sumedang mengalami masalah fungsi
emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behavior Play Therapy terhadap ansietas dan kemampuan mengatasi ansietas. Desain penelitian menggunakan Quasi experimental pre-post test non equivalent control group, jumlah sampel 42 orang kelompok intervensi dan 43 orang kelompok kontrol dengan consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ansietas klien yang mendapat cognitive behavior play therapy menurun lebih besar secara bermakna dari ansietas berat
menjadi tidak ansietas jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan cognitive behavior play therapy. Kemampuan mengatasi ansietas klien yang mendapat cognitive behavior play therapy meningkat lebih tinggi secara bermakna dari kemampuan cukup menjadi kemampuan baik jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan cognitive behavior play therapy. Faktor yang berkontribusi terhadap kemampuan mengatasi ansietas adalah usia dan lama sakit. Cognitive Behavior Play Therapy direkomendasikan untuk diberikan pada anak dengan masalah psikososial akibat penyakit fisik sebagai terapi spesialis.

Anxiety is a psychosocial problems experienced by children with thalassemia.
Anxiety affects child’s emotional function and 56,52% of school-age children with thalasemia who is admitted in Sumedang General Hospital experienced poor emotional function. The aims of this study is to determine the effect of Cognitive Behavior Play Therapy (CBPT) for reducing anxiety and uncreasing ability to
cope with anxiety. This study used Quasi-experimental research design with prepost-
test non-equivalent control group. Number of sample was 85 school-age children, taken by consecutive sampling technique and devided into two groups (42 children in intervention group and 43 children in control group). Data analysis used t test. The results showed that anxiety level in patient who received CBPT
were significantly decreased from severe to less anxiety compared to those who did not receive CBPT. Ability to cope with anxiety in patient who received CBPT was signficantly increase better than the group who did not receive CBPT. Factors that contribute to the ability to cope with anxiety are age and period of illness. This research suggests for implementing CBPT in children with psychosocial
problems due to physical illness as a specialist therapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Rizayana
"Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Penelitian terkait faktor prognostik mortalitas pneumonia juga sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian. Namun, data terkait faktor yang memengaruhi mortalitas balita yang dirawat dengan pneumonia di Indonesia masih terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka mortalitas anak usia balita yang dirawat dengan pneumonia serta faktor prognostik yang memengaruhi luaran tersebut. Metode: Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada periode Januari 2019 hingga Maret 2022, dengan metode analisis potong lintang pada populasi anak usia 1-59 bulan yang dirawat dengan pneumonia. Hasil: Dari 600 subyek didapatkan proporsi pneumonia yang tidak berbeda antara usia < 1 tahun (51,8%) dan 1-5 tahun (48,2%). Proporsi pneumonia pada anak balita di RSCM adalah sebesar 5 %, yang sebagian besar merupakaan pneumonia terkait rumah sakit (56,8%). Angka mortalitas yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebanyak 195 subyek (32,5%). Faktor prognostik yang terbukti berhubungan dengan mortalitas adalah status imunisasi tidak lengkap (PR 3,706; IK 95% 1,320-10,405; p=0,013), peningkatan nilai prokalstitonin (PR 1,606; IK 95% 1,196-2,154; p=0,002), dan komplikasi sepsis (PR 2,090; IK 95% 1,486-2,940; p<0,0001). Faktor usia, hipoksemia, malnutrisi, anemia, abnormalitas nilai trombosit dan leukosit, peningkatan CRP, dan komorbiditas tidak terbukti berhubungan dengan mortalitas pada anak usia balita yang dirawat dengan pneumonia. Kesimpulan : Proporsi pneumonia pada anak usia balita yang dirawat dengan pneumonia di RSCM adalah 5%, dengan angka kematian mencapai 32,5%. Faktor yang berhubungan dengan mortalitas adalah status imunisasi tidak lengkap, peningkatan nilai prokalsitonin, dan komplikasi sepsis. Kata kunci: pneumonia, faktor prognostik, mortalitas, anak.

Background: Pneumonia is still a major cause of morbidity and mortality in children under five years of age (toddlers). Research related to prognostic factors that have roles in assessing mortality outcomes has also been carried out in an effort to reduce mortality due to pneumonia. However, until now, data regarding the factors that affect the mortality of children with pneumonia in Indonesia are still limited. Aim: This study aims are to determine the mortality rate of children under five who are treated with pneumonia, as well as prognostic factors that influence the outcome. Method: Data collection was carried out at Cipto Mangunkusumo Hospital in the period from January 2019 to March 2022, using analytic cross sectional on a population of children aged 1-59 months who were treated with pneumonia. Result: Of the 600 subjects, the proportion of pneumonia did not differ between the ages of <1 year (51.8%) and 1-5 years (48.2%). The proportion of pneumonia in children under five at the RSCM was 5%, most of which were hospital associated pneumonia (56.8%). The mortality rate obtained from this study was 195 subjects (32.5%). Prognostic factors that were shown to be associated with mortality outcomes were incomplete immunization (PR 3.706; 95% CI 1.320-10.405; p=0.013), increased procalcitonin value (PR 1.606; 95% CI 1.196-2.154; p=0.002), and complications of sepsis (PR 2.090; 95% CI 1.486-2.940; p<0.0001). Age, hypoxemia, malnutrition, anemia, abnormal platelet count, abnormal leukocyte count, elevated CRP, and comorbidities have not been shown to be associated with increased mortality in children under five who are treated with pneumonia. Conclusions : The proportion of pneumonia in children under five years of age who were treated with pneumonia at the RSCM was 5%, with a mortality rate of 32.5%. Factors"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Rumiyani
"ABSTRAK
Pneumonia merupakan suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, parasit . Pneumonia dapat menyebabkan masalah pernapasan yaitu bersihan napas, pola napas tidak efektif, maupun gangguan pertukaran gas. Penatalaksanaan yang dilakukan selain farmakologi dapat dilakukan pemberian intervensi keperawatan positioning/postural drainase untuk manajemen jalan napas. Penulis melakukan penerapan intervensi positioning/postural drainase dalam 2 kali sehari yaitu 1 jam sebelum makan pagi dan 1 jam sebelum tidur malam. Pelaksanaan positioning dilakukan selama 3-10 menit sesuai letak sekret. Penulis melakukan intervensi manajemen jalan napas selama satu minggu. Hasil yang didapatkan dari intervensi tersebut adalah kepatenan jalan napas meningkat yang dibuktikan dengan adanya penurunan frekuensi pernapasan, saturasi oksigen yang adekuat, serta penurunan tarikan dinding dada. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat menjadi informasi dalam pemberian intervensi manajemen jalan napas dan respirasi dengan positioning.

ABSTRACT
AbstractPneumonia is a lung inflammation caused by microorganisms bacteria, viruses, fungi, parasites . Pneumonia can cause respiratory problems of respiratory, ineffective breathing patterns, and gas exchange disruptions. Management performed in addition to pharmacology can be done nursing positioning / postural drainage intervention for airway management. The author conducted the application of positioning / postural drainage intervention in 2 times a day ie 1 hour before breakfast and 1 hour before bed night. Implementation of positioning performed for 3-10 minutes according to the location of the sekretions. The authors intervened for airway management for one week. The results obtained from these interventions are increased airway patency as evidenced by decreased respiratory frequency, adequate oxygen saturation, and decreased chest wall attractiveness. The authors hope this scientific work can be informed in the provision of airway management and respiratory management with positioning."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Pradita Rikardi
"Kecemasan pra operasi merupakan kondisi yang lazim dialami oleh pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan. Tingkat kecemasan pra operasi yang tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pra operasi pada pasien-pasien yang menjalani operasi di Instalasi Pelayanan Bedah Terpadu RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan 393 responden yang diseleksi melalui metode consecutive sampling. Skala kecemasan menggunakan The Amsterdam Preoperative and Anxiety Scale (APAIS). Data dianalisis dengan menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Gambaran tingkat kecemasan pra operasi sebesar 54.2%. Tidak ada hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pernikahan, jenis operasi, dan pembiusan terhadap tingkat kecemasan pra operasi (p > 0.05). Jenis operasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pra operasi (OR = 3.501;CI = 95%). Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengidentifikasi faktor yang secara spesifik berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pra operasi.

Preoperative anxiety is a common condition experienced by patients who will undergo a surgery. High levels of preoperative anxiety can cause negative impacts on patients. This study aims to analyze the factors that influence the level of preoperative anxiety in patients undergoing surgery at the Integrated Surgical Service of Cipto Mangunkusumo National Center Hospital. This study used a cross-sectional design with 393 respondents selected through consecutive sampling method. The anxiety scale are measured by The Amsterdam Preoperative and Anxiety Scale (APAIS). Data were analyzed using bivariate and multivariate analysis. The description of the level of preoperative anxiety was 54.2%. There was no significant relationship between age, gender, education level, employment status, marriage, type of surgery, and anesthesia on the level of preoperative anxiety (p > 0.05). Types of surgery is the variable that mostly influenced the level of preoperative anxiety (OR = 3.501; CI = 95%). Further studies are needed to identify factors that specifically influence the level of preoperative anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen
"Ansietas pembedahan merupakan salah satu komponen utama krisis yang di hadapi anak di rumah sakit. Ansietas pembedahan menyebabkan anak tidak koperatif pada saat preoperatif sehingga menyebabkan lama rawat menahun, biaya perawatan kesehatan meningkat, dan keterlambatan memasuki ruang operasi. Hasil uji klinis menunjukan bermain terapeutik: boneka memberikan efek positif dalam mengatasi ansietas pembedahan. Studi ini bertujuan untuk melihat efektivitas bermain terapeutik: boneka pada anak prasekolah dalam mengurangi ansietas pembedahan dengan menggunakan studi kasus. Studi ini menggunakan dua instrumen yaitu CFS untuk melihat skor ketakutan anak dan MYPAS-SF untuk melihat ansietas preoperatif anak. Hasil CFS didapatkan kedua klien mengalami penurunan skor ketakutan setelah diberikan intervensi. Selain itu, hasil MYPAS-SF kedua klien menunjukan klien tidak ansietas, MYPAS-SF = 29,92. Hasil studi didapatkan bahwa bermain terapeutik: boneka dapat menurunkan kecemasan dan ketakutan pada anak prasekolah preoperatif.

Surgical anxiety is one of the main components of the crisis faced by children in hospitals. Surgical anxiety causes the child to be uncooperative when preoperative resulting in prolonged stays in recovery, increases in health care costs, and delays entering the operating room. Clinical test results show therapeutic play: dolls have a positive effect in overcoming surgical anxiety. This study aims to look at the effectiveness of therapeutic play: dolls in preschool children in reducing surgical anxiety by using case studies. This study uses two instruments, namely CFS to see the childs fear score and MYPAS-SF to see childs preoperative anxiety. The CFS results showed that both clients experienced a decrease in fear scores after being given an intervention. In addition, the results of the MYPAS-SF both clients show clients are not anxiety, MYPAS-SF = 29.92. The results of the study found that therapeutic play: dolls can reduce anxiety and fear in preoperative preschoolers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>