Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Varian
"ABSTRACT
This research aims to identify the risk available in telecommunication
companies and evaluate them through data mining and risk identification. Some
observation whilst doing the research might occur as well and will be stated in the
research to deepen the understanding of the work atmosphere in a big four company.
Ernst & Young, one of the world's leading professional services organizations,
helps companies across the globe to identify and capitalize on business
opportunities. this will help with the research as the author is going to undergo an
internship there as a consultant in the IT Risk Advisory sector."
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyono Bintang Nurcahyo
"Proyek Teknologi Informasi terus berkembang menjadi lebih kompleks dan membutuhkan pengelolaan yang lebih baik. Hal ini juga didasari oleh temuan dari beberapa penelitian yang menunjukkan tingginya tingkat kegagalan pada proyek Teknologi Informasi dan rendahnya tingkat kematangan Manajemen Proyek pada sistem informasi / pengembangan perangkat lunak.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penerapan Project Management Office dalarn pengelolaan proyek Teknologi Informasi di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Studi kasus, dengan pertanyaan yang akan diajukan merupakan pertanyaan yang berbentuk ?bagaimana? dan ?mengapa?. Teknik pengumpulan data dari strategi ini adalah melalui metode Waancara semi-terstruktur, yaitu wawancara yang dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan panduan berupa pertanyaan-pertanyaan yang disusun dari variabel-variabel yang telah ditentukan. Wawancara tersebut dibuat tanpa membatasi adanya perluasan berupa tambahan pertanyaan.
Penelitian dilakukan dengan melakukan studi kasus di industri perbankan, telekomunikasi seluler, dan dokumen global. Penerapan PMO dalam pengelolaan proyek Teknologi Informasi, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tingkatan, dan ukuran yang sangat bervariasi, sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Penerapan PMO sebagai metodologi Manajemen Proyek, secara unum lebih ditujukan untuk mengawasi kemajuan pelaksanaan proyek Teknologi Informasi. Biasanya penerapan PMO akan mengakibatkan terjadinya Perubahan Organisasional yang pada permulaannya menjadi kendala yang tidak mudah untuk diterima, namun pada akhirnya dapat menciptakan budaya kerja baru yang lebih efektif dan efisien.
Dari penelitian ini, didapatkan temuan bahwa penerapan PMO mampu memberikan manfaat tertentu dalam tingkatan proyek ataupun hingga tingkatan organisasional di perusahaan Studi kasus. Manfaat-manfaat umum yang ditemukan tersebut, tidak bertentangan dengan sebagian besar teori pada literatur terdahulu. Dalam studi kasus, didapatkan temuan bahwa penerapan PMO belum dapat menghasilkan pengukuran tingkat kesuksesan proyek secara eksplisit kuantitatif. Karena sebelum PMO juga tidak terdapat data tingkat kesuksesan proyek, maka tidak dapat dilakukan perbandingan peran PMO dalam pengelolaan proyek Teknologi Informasi di Indonesia.

Information Technology projects is growing into more complex and require better management. This matter is based by findings from several researches which showing high number of Information Technology project failures and low level of Project Management Maturity for information system/ software development. The aim of this research is to study the implementation of Project Management Office in Information Technology projects in Indonesia. The research methodology is case study, with "how" and "why" questions, by semi-structured interview to collecting data.
The case study was held in banking, cellular telecommunication, and global document industry. IT-PMO can be implemented in various form, level, and size, according to requirements of each company. As a Project Management methodology, generally PMO more addressed to tracking the progress of Information Technology project. In implementation of PMO, there is Organizational Changes which is on its start become constraint which not easy to be accepted, but in the end can create new organizational culture which more effective and eflicient.
The research finding, the implementation of IT-PMO can give certain benefit in any organizational level. In Indonesia, the implementation of PMO can not give quantitative measurement to project?s success rate explicitly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herison Metinaro
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisis risiko operasional khususnya risiko
teknologi informasi pada PT. XYZ menggunakan metode Cause-Effect. Metode
Cause-Effect merupakan metode penilaian risiko yang menggunakan logika
hubungan sebab-akibat (cause-effect) dalam menentukan kemungkinan risiko
yang dapat terjadi. Implementasi ISO 27001 pada bagian Teknologi Informasi PT.
XYZ menghasilkan profil risiko Teknologi Informasi yang menjadi dasar
pelaksanaan Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Penelitian ini
menggunakan profil risiko bagian Teknologi Informasi PT. XYZ sebagai dasar
untuk melakukan kuantifikasi penilaian risiko operasional menggunakan metode
Cause-Effect. Kuantifikasi risiko operasional PT. XYZ dimulai dengan melakukan
dekomposisi dan membentuk submodel profil risiko teknologi informasi yang ada.
Berdasarkan parameter risiko yang ada pada Kebijakan PT. XYZ, kemudian
dilakukan simulasi kuantifikasi risiko dengan pendekatan Loss Distribution
Approach - Aggregation model untuk memberikan gambaran kerugian finansial
yang dapat terjadi.

ABSTRACT
This thesis analyze the operational risk specifically information
technology risk at PT. XYZ using Cause-Effect method. Cause-Effect method is a
risk assessment method that uses a logic of causality relationship in determining
the possible risks that can occur. Implementation of ISO 27001 at the Information
Technology unit of PT. XYZ generate risk profiles that is used as the basis of the
Information Technology Security Management System implementation. This
study uses the risk profile of Information Technology unit PT. XYZ as the basis
for quantifying operational risk assessment using the Cause-Effect method. PT.
XYZ's operational risk quantification begins by decomposing and forming
submodel of technology risk profile information. Based on the risk parameters
that exist in PT. XYZ's risk management policy, risk quantification simulations
using Loss Distribution Approach - Aggregation model can be done to provide
illustrations on financial loss that may occur."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Hansen N.M.
"Tesis ini membahas pengembangan strategi operasi PT. Perkasa Pilar Utama, sebuah perusahaan layanan jasa TI, dengan kompetensi dasar pada pengembangan aplikasi sistem informasi (perangkat lunak). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Perkasa Pilar Utama harus meningkatkan kemampuan manajemen proyeknya dengan menetapkan standar operasional pada masing-masing proyek guna meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan sekaligus mengembangkan kegiatan bisnisnya.

The focus of this study is developing operation strategy for PT. Perkasa Pilar Utama, an IT consulting firm that has a core competence in developing information systems (software). This study is done by using qualitative means of research. The result of this research shows that PT. Perkasa Pilar Utama must increase it`s capability in project management by applying operational standards at each projects. By doing so, PT. Perkasa Pilar Utama will be able to increase their quality of service and expand its business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26524
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziyah
"Perkembangan implementasi teknologi informasi dan komunikasi TIK di bidang kepemerintahan saat ini semakin meningkat pesat baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi maupun untuk peningkatan kualitas layanan publik Kementerian Keuangan merupakan salah satu lembaga pemerintah yang melakukan banyak perbaikan dalam penerapan TIK untuk mendukung pencapaian pengelolaan keuangan yang kredibel dan akuntabel Untuk mendukung hal tersebut Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek yang merupakan unit TIK pusat di lingkungan Kementerian Keuangan melakukan banyak proyek TIK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan Model kematangan yang digunakan adalah Project Management Maturity Model PMMM yang disesuaikan dengan Project Management Body of Knowledge PMBoK Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan adalah tingkat 2 Hal ini menunjukkan bahwa Pusintek telah memiliki kebijakan dan standar dalam pelaksanaan manajemen proyek Namun berdasarkan pemeriksaan dan observasi dokumen yang dilakukan penelitian ini pelaksanaan manajemen proyek belum sepenuhnya mengacu pada kebijakan tersebut Menurut PMMM tingkat 2 menunjukkan belum adanya konsistensi dalam pemahaman dan pelaksanaan manajemen proyek Penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Pusintek Kementerian Keuangan untuk dapat mencapai kematangan tingkat 3 Rekomendasi mencakup beberapa aspek yaitu aspek kebijakan yang terdiri dari melakukan sosialisasi kebijakan dan menyusun beberapa prosedur yang dibutuhkan aspek sumber daya manusia yang terdiri dari memberikan pelatihan manajemen proyek evaluasi manajemen proyek dan manajemen program serta melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja tim proyek serta aspek teknologi yang terdiri dari pemanfaatan tools atau sistem manajemen proyek.

The implementation of information and communication technology ICT in government today is growing rapidly both to improve the internal performance of the organization and to improve the quality of public services The Ministry of Finance is one of the government agencies that make a lot of improvements in the implementation of ICT to encourage the achievement of credible and accountable financial management To support this Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek which is the IT department of the Ministry of Finance did a lot of ICT projectsThis study was conducted to evaluate and analyze the maturity level of project management implementation in Pusintek Ministry of Finance Maturity model used is Project Management Maturity Model PMMM which is adapted to the Project Management Body of Knowledge PMBOK The result of this study indicates that the project management maturity level in Pusintek Ministry of Finance is level 2 It means that Pusintek already have policies and standards in the implementation of project management However based on the evaluation and documents observation conducted by this study the implementation of project management have not been fully based on the policies According to PMMM level 2 shows the lack of consistency in the understanding and implementation of project management This study also provides some recommendations that can be done by Pusintek to achieve the maturity level 3 The recommendations are grouped into three aspects policy by disseminating the policy and developing the necessary procedures human resource by providing project management project management evaluation and management program training and evaluating and measuring the performance of the project team and technology by more using the project management tools and systems Keywords Project Management Maturity Level PMMM PMBOK."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziyah
"Perkembangan implementasi teknologi informasi dan komunikasi TIK di bidang kepemerintahan saat ini semakin meningkat pesat baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi maupun untuk peningkatan kualitas layanan publik Kementerian Keuangan merupakan salah satu lembaga pemerintah yang melakukan banyak perbaikan dalam penerapan TIK untuk mendukung pencapaian pengelolaan keuangan yang kredibel dan akuntabel Untuk mendukung hal tersebut Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek yang merupakan unit TIK pusat di lingkungan Kementerian Keuangan melakukan banyak proyek TIK Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan Model kematangan yang digunakan adalah Project Management Maturity Model PMMM yang disesuaikan dengan Project Management Body of Knowledge PMBoK Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan manajemen proyek di Pusintek Kementerian Keuangan adalah tingkat 2 Hal ini menunjukkan bahwa Pusintek telah memiliki kebijakan dan standar dalam pelaksanaan manajemen proyek Namun berdasarkan pemeriksaan dan observasi dokumen yang dilakukan penelitian ini pelaksanaan manajemen proyek belum sepenuhnya mengacu pada kebijakan tersebut Menurut PMMM tingkat 2 menunjukkan belum adanya konsistensi dalam pemahaman dan pelaksanaan manajemen proyek Penelitian ini juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Pusintek Kementerian Keuangan untuk dapat mencapai kematangan tingkat 3 Rekomendasi mencakup beberapa aspek yaitu aspek kebijakan yang terdiri dari melakukan sosialisasi kebijakan dan menyusun beberapa prosedur yang dibutuhkan aspek sumber daya manusia yang terdiri dari memberikan pelatihan manajemen proyek evaluasi manajemen proyek dan manajemen program serta melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja tim proyek serta aspek teknologi yang terdiri dari pemanfaatan tools atau sistem manajemen proyek.

The implementation of information and communication technology ICT in government today is growing rapidly both to improve the internal performance of the organization and to improve the quality of public services The Ministry of Finance is one of the government agencies that make a lot of improvements in the implementation of ICT to encourage the achievement of credible and accountable financial management To support this Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek which is the IT department of the Ministry of Finance did a lot of ICT projectsThis study was conducted to evaluate and analyze the maturity level of project management implementation in Pusintek Ministry of Finance Maturity model used is Project Management Maturity Model PMMM which is adapted to the Project Management Body of Knowledge PMBOK The result of this study indicates that the project management maturity level in Pusintek Ministry of Finance is level 2 It means that Pusintek already have policies and standards in the implementation of project management However based on the evaluation and documents observation conducted by this study the implementation of project management have not been fully based on the policies According to PMMM level 2 shows the lack of consistency in the understanding and implementation of project management This study also provides some recommendations that can be done by Pusintek to achieve the maturity level 3 The recommendations are grouped into three aspects policy by disseminating the policy and developing the necessary procedures human resource by providing project management project management evaluation and management program training and evaluating and measuring the performance of the project team and technology by more using the project management tools and systems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Schwalbe, Kathy
""Introduce exciting opportunities and challenges in technology with Schwalbe's INFORMATION TECHNOLOGY PROJECT MANAGEMENT, 8E. This unique book demonstrates principles distinctive to managing information technology (IT). No book offers more insights and software tools for IT project management success, including updates that reflect the latest PMBOK℗ʼ Guide, 5E. This edition weaves theory with successful practices for an integrated focus on the concepts, tools, and techniques that are most effective today. This is the only text to apply all 10 project management knowledge areas to IT projects. Students master skills in project integration, scope, time, cost, quality, human resource, communications, risk, procurement, and stakeholder management as well as all five process groups -- initiating, planning, executing, monitoring and controlling, and closing. Intriguing examples, MindView software, and a guide to Microsoft℗ʼ Project 2013 help students refine their marketable skills." -- Publisher's website."
Boston, MA: Cengage Learning, 2016
658.404 SCH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marchewka, Jack T.
Hoboken, NJ: Wiley, 2003
658.404 MAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sigit Samaptoaji
"Salah satu program flagship Dewan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional (DeTIKNas) berdasarkan Keputusan Presiden No. 20 Tahun 2006 yaitu Nomor Identitas Nasional (NIN). NIN ini merupakan komponen inti pada blueprint TIK Indonesia tentang e-Government. Pelaksana program ini adalah Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri. Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan bentuk pelaksanaan program NIN. Pada tahun 2011-2012 dilaksanakan pelayanan penerapan KTP Elektronik (e-KTP) di seluruh wilayah Indonesia. Ditjen Dukcapil tidak terlepas dari penggunaan Teknologi Informasi (TI) untuk menghasilkan informasi dan memberikan pelayanan TIK yang berkualitas.
Penggunaan TI selain meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi serta pelayanan TIK, juga meningkatkan berbagai jenis risiko. Tingginya tingkat ketergantungan organisasi terhadap layanan TIK untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi menjadi hal penting diperlukannya manajemen risiko TI untuk mengurangi dan menanggulangi risiko-risiko yang mungkin terjadi sehingga kerugian bisnis organisasi dapat diminimasi.
Pada karya akhir ini, peniliti mencoba menyusun profil risiko TI, langkah-langkah mitigasi dan penanggulangan risiko TI pada pelayanan penerapan e-KTP. Standar manajemen risiko TI yang digunakan framework RiskIT.
Hasil dari penelitian ini berupa profil risiko TI, langkah mitigasi beserta rekomendasi pengendalian terhadap risiko tersebut dan prosedur penanggulangan risiko TI yang sudah terjadi.

One of the flagship programs Dewan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional (DeTIKNas) by the Keputusan Presiden No. 20 Tahun 2006 is National Identity Number (NIN). NIN is a core component of the Indonesian Information and Communication Technology (ICT) blueprint on e-Government. Implementing this program is Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), Ministry of Home Affairs. Nomor Induk Kependudukan (NIK) is a form of program implementation NIN. Implemented in 2011-2012 Electronic Identity Card application services (e-KTP) in all parts of Indonesia. Ditjen Dukcapil is inseparable from the use of Information Technology (IT) to generate information and provide a quality ICT services.
The use of IT in addition to improving the speed and accuracy of information and ICT services, also increases the risk of various types . The high level of dependence on ICT services organization to run the main tasks and functions become important need for IT risk management to reduce and mitigate the risks that may occur so that the organization's business losses can be minimized.
At the end of this work, researchers try to construct profiles of IT risk, mitigation measures and mitigation of IT risks in the implementation of e-ID card service. IT risk management standards used RiskIT framework.
The results of this study in the form of IT risk profile, mitigation measures and recommendations to control the risk and IT risk management procedures that have been happening.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>